cover
Contact Name
Firman Malewa
Contact Email
firman_999@iainpalopo.ac.id
Phone
+628114121449
Journal Mail Official
admin@jurnaldidaktika.org
Editorial Address
Office: Microteaching Building 1st Floor State Islamic Institute of Palopo (IAIN Palopo), Jl. Agatis, , South Sulawesi, Indonesia, 91914
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Didaktika: Jurnal Kependidikan
ISSN : 23021330     EISSN : 27454312     DOI : 10.58230
Core Subject : Education,
Material Development Testing, Assessment, & Evaluation Teacher Professional Development Learning Activities Education Policy Learning Facilities & Infrastructures
Articles 118 Documents
Search results for , issue "Vol. 13 No. 4 Nopember (2024): Didaktika Jurnal Kependidikan" : 118 Documents clear
Pengembangan Model Pembelajaran Jigsaw dengan Media Gambar Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Putri Aulia Pertiwi; Nurrohmatul Amaliyah
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 4 Nopember (2024): Didaktika Jurnal Kependidikan
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.990

Abstract

Pengembangan model pembelajaran jigsaw dengan menambahkan media gambar di dalam tahapannya sangat efektif untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Model pembelajaran kooperatif merupakan proses pembelajaran yang melibatkan siswa yang saling berinteraksi dengan siswa lainnya dalam suatu kelompok kecil, untuk mengerjakan tugas secara bersama dengan senang sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Tidak semua siswa memiliki keterampilan dalam berbicara, sehingga tidak maksimal dalam menggunakan model pembelajaran jigsaw. Karena itu, model pembelajaran jigsaw yang dimodifikasi dengan media gambar membuat siswa lebih percaya diri, termotivasi, dan tertarik, sehingga siswa terbantu dalam berdikusi dan presentasi. Jigsaw merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif, dimana siswa mengalami proses pembelajaran yang menyenangkan dan terlibat secara aktif. Siswa memiliki banyak kesempatan untuk belajar mengolah informasi, mengemukakan pendapat, dan berkomunikasi dengan baik sehingga dapat meningkatkan keterampilan berbicaranya. Komunikasi dan kerjasama antar siswa harus terjalin dengan baik di dalam model pembelajaran Jigsaw, sehingga tercipta interaksi yang sehat, siswa semangat, terinspirasi, kreatif, mandiri, dan mengalami perkembangan fisik dan psikis yang sesuai dengan usianya. Dalam model pembelajaran Jigsaw, siswa memiliki ruang untuk berbicara yaitu melalui proses pembelajaran yang mengasah keterampilan berbicara seperti diskusi, presentasi, atau demonstrasi. Model pembelajaran Jigsaw memiliki ciri berbeda dengan model pembelajaran lainnya, yaitu siswa memiliki banyak peran dan terlibat dalam proses pembelajaran. Melalui tahapan analysis, design, development, implementation, dan evaluation peneliti dapat mengetahui langkah-langkah, efektifitas, tanggapan para guru kelas 2, dan penilaian para ahli mengenai pengembangan model pembelajaran jigsaw dengan media gambar untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas 2D di MI Pembangunan. Hasil penelitian membuktikan bahwa pengembangan model pembelajaran jigsaw dengan media gambar dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas 2D di MI Pembangunan. Yaitu berdasarkan teknik pengumpulan data kualitatif melalui observasi, angket, dokumentasi, dan wawancara diperoleh informasi bahwa proses belajar dengan menggunakan pengembangan model pembelajaran jigsaw dengan media gambar mulai bulan Agustus 2021 sampai Maret 2022 menunjukan keberhasilan, yaitu dari 13 siswa yang terampil berbicara menjadi 22 siswa yang terampil berbicara. Hal tersebut menunjukan hasil signifikan, yaitu dari 52% siswa yang terampil berbicara menjadi 88%. Selain itu, tanggapan guru paralel kelas dua sesuai dengan penilaian para ahli (ahli materi, ahli media, dan ahli bahasa) yang memberikan interpretasi “sangat efektif”. Hal tersebut membuktikan bahwa pengembangan model pembelajaran jigsaw dengan media gambar dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa
Meta Analysis the Effect of Critical Thinking Skills Towards Students’ Storytelling Skills Dhika Santhi; Hanip Pujiati; Saifur Rohman
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 4 Nopember (2024): Didaktika Jurnal Kependidikan
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.829

Abstract

The purpose of this study is to evaluate how critical thinking affects students' storytelling skills while they learn English. The findings of previous research will be used to analyze this influence. The meta-analysis method is employed in this study. A meta-analysis examines several research findings on related issues. Written materials about critical thinking research, such as journal articles and research reports that were specifically chosen because they fulfill the research issue, become the analytical unit in this type of study. With the use of a documentation guide, the researcher serves as the primary instrument for this study. Quantitative data analysis using percentages and qualitative data analysis for data derived from narrative studies of the research findings are the methods employed for data analysis. The results of this research showed that teaching English to students through the storytelling approach enhances their capacity for critical thought, decision-making, and narrative invention.
Motivasi Berbicara Siswa dalam Kegiatan Bercerita Melalui Meshotell (Studi Kasus Kelas IX MTs Al-In’am) Faiqatul Jamilah; Ahmad Tabrani; Abdul Rani
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 4 Nopember (2024): Didaktika Jurnal Kependidikan
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.1058

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan hasil motivasi berbicara siswa dalam kegiatan bercerita melalui penggunaan metode pembelajaran show and tell. Lemahnya keterampilan berbicara siswa kelas IX MTs Al-In’am menjadi masalah yang mencoba diatasi dengan penerapan metode pembelajaran show and tell. Desain penelitian ini menggunakan kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Lokasi Penelitian ini bertempat di MTs Al-In’am, Desa Banjar Timur, Kecamatan Gapura, Kabupaten Sumenep. Data diperoleh melalui wawancara terhadap guru bahasa Indonesia di kelas tersebut. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis dokumen. Ditemukan hasil penelitian berupa terbentuknya beragam motivasi baru siswa berupa terbentuknya rasa percaya diri yang lebih baik, meningkatnya keterampilan berbicara di depan umum, sebagai metode baru yang menarik, menjadi metode mengasah public speaking hingga termotivasi bercerita dengan baik.
Penerapan E-Modul Pembelajaran Exe Learning Sebagai Website Responsive Digital dalam Membangun Pengetahuan Teks Eksplanasi Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia As'ad Norsalam; Abdul Rani
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 4 Nopember (2024): Didaktika Jurnal Kependidikan
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.1155

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan dan mengembangkan modul pembelajaran berbasis eXe Learning sebagai website responsive digital guna membangun pengetahuan siswa terkait pengajaran teks eksplanasi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas VII. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah pendekatan studi kepustakaan yang melibatkan beberapa tahapan diantaranya pencarian studi literatur, pengembangan e-modul, dan pengujian kepada siswa. E-modul ini dikembangkan dengan memperhatikan konten materi yang sesuai dengan kurikulum terkini dan memenuhi kebutuhan pembelajaran siswa. Dari hasil penelitian, terbukti bahwa e-modul pembelajaran Exe Learning sebagai platform website responsif memberikan banyak keunggulan. Siswa merasa e-modul ini sangat membantu dalam memahami pembelajaran teks eksplanasi. E-modul sebagai media pembelajaran mandiri juga mendapatkan respons positif dari siswa, karena mereka bisa akses dimanapun dan kapanpun. E-modul juga memberikan manfaat sebagai sarana evaluasi diri untuk mengukur penguasaan materi teks eksplanasi dengan adanya soal-soal interaktif. Meskipun demikian, penelitian ini juga mengidentifikasi beberapa kekurangan pada e-modul pembelajaran Exe Learning, yaitu tampilan yang masih terlalu simple dan konten yang kurang kompleks. Namun, dengan memperhatikan rekomendasi peneliti, e-modul dapat diperbaharui dan disempurnakan agar dapat mencakup seluruh aspek yang diperlukan dalam pembelajaran teks eksplanasi. Penelitian ini memberikan kontribusi baik terhadap perkembangan model pembelajaran berbasis teknologi. Diharapkan dari hasil penelitian ini memberikan dampak baik terhadap pendidik dan siswa dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dalam konteks pembelajaran teks eksplanasi. Penggunaan e-modul Exe Learning sebagai alat pembelajaran memberikan fleksibilitas dalam mengadaptasi dan mengubah konten sesuai perkembangan pembelajaran. Melalui pemanfaatan teknologi ini, pendidik dapat menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih dinamis dan mendukung siswa dalam mencapai hasil belajar yang optimal.
Membangun Masa Depan Pendidikan: Integrasi E-commerce di Sekolah untuk Meningkatkan Keterampilan Digital dan Kewirausahaan Siswa Elisa Setyawati; Yoto; Nunung Nurjanah
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 4 Nopember (2024): Didaktika Jurnal Kependidikan
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.836

Abstract

Era digital menuntut keterampilan digital dan kewirausahaan bagi generasi muda. Pendidikan tradisional belum sepenuhnya mempersiapkan siswa untuk masa depan ini. Integrasi e-commerce disekolah dapat menjadi solusi untuk meningkatkan keterampilan digital dan kewirausahaan siswa. Artikel ini membahas manfaat tantangan, dan solusi integrasi e-commerce di sekolah. Manfaatnya meliputi peningkatan keterampilan digital, pengembangan jiwa kewirausahaan, dan peningkatan keterlibatan belajar. Tantangannya termasuk ketersediaan infrastruktur, pelatihan guru, dan keterampilan siswa. Solusi yang diusulkan adalah kerjasama antara sekolah, pemerintah, dan pihak swasta. Studi kasus dan contoh sukses ditampilkan untuk menunjukkan bukti nyata tentang manfaat integrasi e-commerce. Kesimpulannya, integrasi e-commerce di sekolah merupakan langkah yang penting sebagai persiapan masa depan bagi generasi muda. Artikel ini diakhiri dengan ajakan bertindak untuk mendorong kerjasama dan komitmen dalam mewujudkan pendidikan yang inovatif dan relevan di era digital.
Waktu Kerja Guru: Perbandingan di Era Digital dan Tempo Dulu Tri Effiyanti; Heri Retnawati
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 4 Nopember (2024): Didaktika Jurnal Kependidikan
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.854

Abstract

Era digital atau revolusi industri 4.0 memunculkan teknologi baru yang beragam jenisnya membuat pola baru penggunaan teknologi secara menyeluruh ke berbagai jenis pekerjaan, tak terkecuali pada pekerjaan guru. Tempo dulu, guru tidak dituntut untuk mengintegrasikan penggunaan teknologi ke dalam pembelajaran, namun saat ini, dengan berkembanganya berbagai jenis teknologi, membuat guru harus mampu mengintegrasikan teknologi ke dalam pembelajaran era digital. Perubahan dalam pola adaptasi pemanfaatan waktu guru dibutuhkan untuk melakukan pembaruan guna mengikuti dinamika perubahan zaman yang semakin cepat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan waktu guru di era digital dan tempo dulu. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif berjenis fenomenologi. Partisipan penelitian adalah guru Sekolah Dasar di Yogyakarta dan Gunung Kidul, Indonesia. Data dikumpulkan melalui angket dan wawancara. Analisis data menggunakan Bogdan dan Biklen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tempo dulu guru memanfaatkan waktu untuk menyelesaikan tugas administrasinya menggunakan tulis tangan (manual), sedangkan era digital membuat pemanfaatan waktu guru menjadi efektif dan efisien karena memanfaatkan teknologi yang ada sebagai bantuan untuk mengerjakan tugas-tugasnya.
Pola Asuh Working Mom dalam Pembentukan Perilaku Religius dan Motivasi Belajar Anak Rizky Ksatria Surya Cakti Ramadhani; Ahmad Fatah Yasin; Imron Rossidy
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 4 Nopember (2024): Didaktika Jurnal Kependidikan
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.876

Abstract

Pola asuh ibu mempunyai peran penting dalam pembentukan perilaku anak sejak kecil sampai dewasa. Tanpa adanya pola asuh ibu, maka anak akan kehilangan arah dalam pembentukan perilaku religius dan motivasi belajarnya. Pada saat ini banyak terdapat kasus ibu di Desa Waruwetan, Kab Lamongan yang ikut membantu suaminya dalam permasalahan ekonomi yang mengharuskan ibu ikut bekerja dengan berbagai pekerjaan yang ada. Banyak dari ibu yang bekerja di sekitar Lamongan bahkan sampai Surabaya. Hal tersebut menimbulkan permasalahan yang menjadikan waktu ibu dengan anak menjadi kurang. Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengidentifikasi gaya Pengasuhan working Mom, strategi yang digunakan, dan dampak Pengasuhan working Mom terhadap pembentukan perilaku religius dan motivasi belajar anak. Peneliti ini menggunakan metode penelitian kualitatif jenis studi kasus. Hasil dari penelitian ini yakni: 1) Pola asuh working Mom dalam pembentukan perilaku religius dan motivasi belajar anak sangat bervariasi antara satu ibu dengan ibu yang lain antara lain yakni pola asuh otoritatif, pola asuh otoriter, dan pola asuh memanjakan, serta tidak ada yang menggunakan pola asuh lalai. 2) Strategi working Mom yakni dengan memberikan pembiasaan, mencontohkan dan menanamkan anaknya hal-hal yang baik, memberikan stimulus dan fasilitas yang baik, serta membagi waktu dengan baik. 3) Dampak pola asuh working Mom memiliki perbedaan, pada dampak pola asuh otoritatif anak lebih senantiasa berperilaku baik, mandiri, dewasa, senantiasa happy, dan dapat berinteraksi dengan baik. Pola asuh otoriter anak kadang mandiri dan kadangkala malas, dewasa, berperilaku baik, kadangkala menjauh dari sosialiasi, kadangkala akan membantah terhadap apa yang diperintahkan ibunya, dan keberatan karena kurangnya waktu bersama ibu. Pola asuh memanjakan anak memiliki perilaku yang sangat dekat dan mentaati ibunya, anak ingin senantiasa untuk dituruti keinginannya, dan belum bisa memahami keadaan ibunya yang bekerja dengan selalu protes terhadapnya.
Analisis Kebutuhan Media Pembelajaran Berbasis Augmented Reality untuk Pengenalan Materi Organel Sel Aishiyah Saputri Laswi; Bungawati
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 4 Nopember (2024): Didaktika Jurnal Kependidikan
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.878

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan guru dan siswa terhadap media pembelajaran berbasis Augmented Reality (AR) dalam mata pelajaran biologi. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan subjek penelitian berjumlah 24 responden, terdiri dari siswa dan guru kelas XI di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Palopo. Instrumen yang digunakan adalah angket atau kuesioner, yang mencakup tiga indikator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator pembelajaran biologi bagi siswa mencapai 72.22% dalam kategori butuh, sementara untuk guru mencapai 100% dalam kategori sangat butuh. Selain itu, indikator ketersediaan perangkat digital dan bahan ajar menunjukkan bahwa sebagian besar siswa (86.46%) dan semua guru (100%) sangat membutuhkan perangkat digital dan bahan ajar tersebut. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa perlu dikembangkan media pembelajaran virtual tour berbasis Augmented Reality (AR) untuk pengenalan materi sel.
Peningkatan Keterampilan Menulis Cerita Pendek Menggunakan Media Pop Up Pada Peserta Didik di Sekolah Dasar Carolin Casilla; Rahmiati
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 4 Nopember (2024): Didaktika Jurnal Kependidikan
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.974

Abstract

Pendidikan ialah upaya sadar yang direncanakan guna menghasilkan atmosfer belajar dan kegiatan belajar mengajar supaya murid aktif membangkitkan potensinya. Murid bisa mendapatkan wawasan, sikap, dan keterampilan lewat pendidikan. Tujuan penelitian yaitu berfokus pada penggunaan pop up dalam proses memajukan seni menulis cerpen di SDN Cijengkol 01, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi. Metode penelitian yang dipakai yakni Penelitian Tindakan Kelas (PTK), prosedur penelitian: terdiri dari tahap prencanaan, tahap tindakan, tahap observasi, dan tahap refreksi. Teknik pengumpulan data melalui observasi, catatan lapangan, dokumentasi dan tes. Adapun teknik analisis data yang akan dipakai ialah rating method dimana soal essay dengan jawaban terbuka. Hasil penelitian mengemukakan bahwa hasil pada siklus I dan II, penggunaan media pop up dapat menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih baik. Hal ini dapat terlihat dari terciptanya interaksi yang baik antara guru dan peserta didik serta keaktifan juga mengalami peningkatan. Penggunaan media pop up dapat meningkatkan keterampilan menulis cerita pendek. Hal ini dapat dilihat pada siklus II terjadi peningkatan sebanyak 40 peserta didik yang mendapat nilai di atas KKM dengan presentase 90.91%.
Analysis of Attitude Toward Science on Junior High School Students: A Survey Research Muji Pangesti Prihandini; Nanang Winarno; Eka Cahya Prima; Ratna Ekawati
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 4 Nopember (2024): Didaktika Jurnal Kependidikan
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.978

Abstract

Attitude towards science is one factor that influences student achievement in science learning. Attitude toward science is essential for students, unfortunately, attitude toward science will decrease as the student's grade increases. This research analyzed the attitudes towards Science of Junior High School Students in Indonesia. This research used a survey method. The participants were 1070 junior high school students in Indonesia. The instrument used is a questionnaire and open-ended questions. questionnaire including 40 multiple-choice questions with 4 dimensions. The findings showed the average attitude toward school science (3.18), desire to become a scientist (2.67), the value of science to society (3.60), and perception on scientists (2.89). The average obtained from the four dimensions is (3.08) which means the level of agreement of the student is moderate. Open-ended questions corroborated these results, explaining why students like and do not like science. The three most common reasons students like science are because learning science is fun, studying science will increase knowledge, and often doing experiments. The three most common reasons students don't like science are because science is difficult, has many formulas, and makes them dizzy. The research results show that the average score of students' attitudes toward science is moderate, so teachers are expected to use varied learning models to improve students' attitudes toward science.

Page 1 of 12 | Total Record : 118