cover
Contact Name
Lili Amaliah
Contact Email
jurnal.ilmugizi@untirta.ac.id
Phone
+6285288361971
Journal Mail Official
jurnal.ilmugizi@untirta.ac.id
Editorial Address
Program Studi Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Jl. Jenderal Sudirman KM 3, Cilegon, Banten 42435
Location
Kab. serang,
Banten
INDONESIA
Jurnal Gizi Kerja dan Produktivitas
ISSN : 27456404     EISSN : 27742547     DOI : http://dx.doi.org/10.52742
Core Subject : Health,
This journal publishes articles and reviews with focus and scope i.e occupational nutrition, clinical nutrition and dietetics, community nutrition, management of food services, sports nutrition, nutrition and productivity, education, and promotion of health and nutrition.
Articles 18 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2025): May" : 18 Documents clear
Hubungan Asupan Energi, Status Gizi, dan Aktivitas Fisik dengan Produktivitas Kerja di PT Japfa Comfeed Indonesia Riko Hadiyanto; Ratu Diah Koerniawati; Fachruddin Perdana
Jurnal Gizi Kerja dan Produktivitas Vol 6, No 1 (2025): May
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jgkp.v6i1.31233

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan asupan energi, status gizi, dan aktivitas fisik dengan produktivitas kerja di PT Japfa Comfeed Indonesia. Metode penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambil menggunakan metode total sampling sebanyak 20 pekerja di PT Japfa Comfeed, Tbk. Unit Cikande departemen quality control dan laboratorium pada bulan Oktober – November 2024. Analisis bivariat menggunakan uji pearson chi-square. Hasil penelitian menunjukkan 85% pekerja memiliki asupan energi kurang, 40% pekerja memiliki status gizi lebih, 95% pekerja memiliki aktivitas fisik ringan, 15% pekerja memiliki produktivitas kerja rendah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan yang signifikan antara asupan energi dengan produktivitas kerja (p-value = 0,502), tidak terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dengan produktivitas kerja (p-value = 0,854), dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan produktivitas kerja (p-value = 0,113). Meskipun tidak ditemukan hubungan yang signifikan secara statistik antara asupan energi, status gizi, dan aktivitas fisik dengan produktivitas kerja, hasil penelitian ini tetap menunjukkan perlunya perhatian terhadap asupan energi, status gizi, dan kebiasaan fisik pekerja. Perusahaan dapat mempertimbangkan penyediaan edukasi gizi, pemantauan status gizi secara berkala, serta fasilitas atau program aktivitas fisik di tempat kerja sebagai bagian dari upaya promotif dan preventif untuk menjaga kesehatan tenaga kerja dan mendukung produktivitas secara berkelanjutan.
Hubungan Perilaku Picky Eater, Pola Asuh dan Riwayat Penyakit Diare Dengan Wasting Di TK Al Mumtaza Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan Sylvia Putri Amanda; Meti Kurniwati; Alifiyanti Muharramah; Putri Rahma Alamsyah
Jurnal Gizi Kerja dan Produktivitas Vol 6, No 1 (2025): May
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jgkp.v6i1.30698

Abstract

Wasting merupakan gabungan dari istilah wasted dan severely wasted yang didasarkan pada indeks Berat Badan menurut Panjang Badan (BB/PB) atau Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB) dengan ambang batas (Z-score) < -2SD. Wasting dipengaruhi oleh konsumsi pangan, aktivitas fisik, dan riwayat kesehatan seseorang. Indonesia merupakan negara dengan jumlah beban kasus wasting tertinggi ke-dua di dunia, dengan lebih dari 760.000 kasus merupakan gizi buruk (severe wasting). Menurut data dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan (2023) didapatkan anak usia prasekolah (4-6 tahun) yang mengalami wasting sebanyak 12,3%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Perilaku Picky Eater, Pola Asuh dan Riwayat Penyakit Diare dengan Wasting. Penelitian ini merupakan penelitain kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini berjumalah 58 orang dengan teknik Simple Random Sampling. Analisis bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukan dari 58 responden terdapat 15 (25,9%) mengalami wasting, 20 (34,5%) memiliki perilaku picky eater, 27 (46,6%) dengan pola asuh kurang dan 27 (46,6%) memiliki riwayat penyakit diare. Hasil analisis bivariat didapatkan ada hubungan perilaku picky eater (p value: 0,000), pola asuh (p value: 0,034) dan riwayat penyakit diare (p value: 0,007) dengan wasting di TK Almumtaza. Mengubah perilaku makan anak picky eater diharapkan orang tua mengenalkan makanan baru secara bertahap, menyajikan makanan dengan tampilan menarik, dan ciptakan suasana makan yang positif dan responsif. Memperhatikan hygiene sanitasi untuk menghindari terjadinya penyakit diare.
Pengaruh Rumah Sehat dan Sanitasi Lingkungan Terhadap Kejadian Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Pantoloan Kota Palu Fauzan Fauzan; Ketut Suarayasa; Sumarni Sumarni; Elli Yane Bangkele; Ratih Pratiwi
Jurnal Gizi Kerja dan Produktivitas Vol 6, No 1 (2025): May
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jgkp.v6i1.32568

Abstract

Stunting adalah salah satu masalah gizi di masyarakat terutama terjadi pada balita. Kondisi sanitasi yang buruk merupakan tempat berkembangnya penyakit menular yang dapat menyebabkan morbiditas pada masyarakat terutama pada balita. Karena rentan terhadap penyakit. Anak balita yang tidak sehat dan terpapar penyakit akan cenderung meningkatkan risiko stunting dibandingkan dengan anak balita yang tumbuh sehat. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh sanitasi lingkungan dan rumah sehat terhadap kejadian stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Pantoloan Kota Palu. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif menggunakan desain Case Control. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Pantoloan sebanyak 947 balita. Jumlah sampel yaitu 72 pada setiap kelompok sampel dengan total sampel sebanyak 144 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan Teknik purposive sampling dengan Teknik analisis menggunakan Uji Chi Square dan Odds Ratio (OR). Hasil penelitan menunjukkan bahwa rumah sehat (p value = 0,291; OR = 1.545) dan sanitasi lingkungan (p value = 0,855; OR = 0,874). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu rumah sehat dan sanitasi lingkungan tidak mempengaruhi kejadian stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Pantoloan
Analisis Kandungan Gizi, Daya Terima, Dan Estimasi Harga Brownies Panggang Labu Kuning (Cucurbita Moschata) dan Pisang Kepok (Musa paradisiaca L.) Sebagai Alternatif Pangan Fungsional Maria Geovanny Bathary Andini Putri; Aloysius Prima cahya Miensugandhi
Jurnal Gizi Kerja dan Produktivitas Vol 6, No 1 (2025): May
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jgkp.v6i1.32156

Abstract

Angka prevalensi penderita diabetes di Jakarta sesuai hasil RISKESDAS pada tahun 2018 terdapat peningkatan angka prevalensi dari 2,5% pada tahun 2013 menjadi 3,4% pada tahun 2018, yang diakibatkan minat mengonsumsi makanan dan minuman tinggi gula. Konsumsi makanan dan minuman tinggi gula memiliki resiko lebih besar mengalami diabetes. Pengendalian konsumsi gula dapat dilakukan dengan mengatur jenis makanan, salah satunya makanan yang memiliki indeks glikemik rendah. Labu kuning dan pisang kepok mengandung indeks glikemik rendah, sehingga brownies panggang labu kuning dan pisang kepok diharapkan dapat menjadi pangan alternatif dengan nilai gizi yang baik. Penelitian ini dilakukan dengan desain eksperimen secara rancangan acak lengkap. Formula brownies panggang dibuat menjadi 4 dengan rasio antara tepung terigu, tepung labu kuning dan tepung pisang kepok yang berbeda yaitu F107 (100:0:0), F191 (0:25:75), F135 (0:50:50), dan F104 (0:75:25). Parameter yang diteliti adalah analisis zat gizi, daya terima dan estimasi harga. Berdasarkan hasil diketahui bahwa brownies panggang F191 adalah formula yang disukai oleh panelis. Formula terpilih F191 memenuhi syarat mutu kandungan zat gizi yang baik yaitu energi (388,3 kkal), karbohidrat (41,14%), protein (5,79%), lemak (22,28%), kadar abu (3,32%), kadar air (27,45%) dan serat kasar (1,53%). Dan daya terima pada F191 dengan nilai persentase uji organoleptik pada warna (83,3%), rasa (60%), aroma (80%), dan tekstur (73,3%). Serta brownies panggang F191 juga memiliki harga yang terjangkau yaitu Rp. 59.079 dengan estimasi laba sebesar 50%.
Analisis Risiko Stunting Berdasarkan Konsumsi Protein, Sanitasi, dan Jaminan Kesehatan: Studi Cross-Sectional di Samarinda Seberang Abdullah Tamrin; Nur Abri
Jurnal Gizi Kerja dan Produktivitas Vol 6, No 1 (2025): May
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jgkp.v6i1.32601

Abstract

Stunting masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia, dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk asupan gizi, sanitasi lingkungan, dan akses layanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko stunting berdasarkan konsumsi protein, sanitasi, dan kepemilikan jaminan kesehatan pada balita di wilayah Samarinda Seberang. Sebuah penelitian analitik observasional dengan desain cross-sectional ini dilakukan pada April–Mei 2024 di wilayah kerja Puskesmas Mangkupalas, yang mencakup Kelurahan Mangkupalas, Mesjid, dan Tenun, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Subjek penelitian adalah balita yang berusia 0–59 bulan yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas anak berusia 13–24 bulan (33,8%) dan berjenis kelamin laki-laki (52,5%). Sebanyak 63,8% mengalami stunting. Dari anak stunting, 69,1% memiliki konsumsi protein tidak adekuat, 80,8% hidup dalam sanitasi buruk, dan 58,3% memiliki jaminan kesehatan. Uji statistik menunjukkan adanya hubungan signifikan antara konsumsi protein (p=0,022) dan sanitasi (p=0,000) dengan kejadian stunting. Tidak ditemukan hubungan signifikan antara kepemilikan jaminan kesehatan dan stunting (p=0,319). Konsumsi protein dan kondisi sanitasi berhubungan signifikan dengan kejadian stunting, sementara kepemilikan jaminan kesehatan tidak. Disarankan agar dinas terkait bekerja sama dalam merancang program terpadu yang mengintegrasikan intervensi gizi dan sanitasi untuk menurunkan risiko stunting
Hubungan Kebiasaan Konsumsi Junk food dan Makanan Manis dengan Status Gizi Remaja Putri Usia 15 – 17 tahun di Kabupaten Bekasi Nur Fauzia Asmi; Utami Putri Kinayungan; Widya Lestari Nurpratama; Dandi Sanjaya
Jurnal Gizi Kerja dan Produktivitas Vol 6, No 1 (2025): May
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jgkp.v6i1.31821

Abstract

Remaja merupakan masa transisi perrtumbuhan yang membutuhkan asupan zat gizi yang adekuat. Kebiasaan konsumsi makanan saat remaja akan mempengaruhi tingkat kesehatan di masa mendatang. Berkembangnya tren makanan cepat saji, junk food dan makanan manis membuat remaja tertarik untuk mencoba tren makanan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi hubungan antara kebiasaan konsumsi junk food dan makanan manis dengan status gizi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif pendekatan cross sectional dengan sampel penelitian berjumlah 109 orang remaja usia 15 – 17 tahun. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Analisis data menggunakan uji chi-square dengan bantuan aplikasi SPSS. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah sebagian besar remaja memiliki status gizi baik sebanyak 70.6%. Karakteristik remaja paling banyak pada kategori jarang mengonsumsi junk food sebanyak 52,3% dan sering konsumsi makanan manis sebanyak 72.5%. Remaja dengan status gizi baik paling banyak pada kategori jarang mengkonsumsi junk food (58.4%) dan remaja dengan status gizi lebih paling banyak pada kategori sering mengonsumsi Junk food yaitu sebesar 62.5%. Adapun remaja yang mengonsumsi makanan manis menunjukkan rata-rata sering mengkonsumsi makanan manis pada semua kategori status gizi baik dan status gizi lebih.  Terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi junk food dengan status gizi (p=0.046) dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi makanan manis dengan status gizi (p=0.574). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi Junk food dengan status gizi remaja.
Hubungan Status Gizi dan Faktor Lainnya Terhadap Kualtas Tidur Pegawai di SMA Yappenda Tanjung Priok Jihan Rajwa; Walliyana Kusumaningati
Jurnal Gizi Kerja dan Produktivitas Vol 6, No 1 (2025): May
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jgkp.v6i1.29417

Abstract

Kualitas tidur pegawai dipengaruhi oleh berbagai hal, beberapa diantaranya adalah status gizi, riwayat penyakit, aktivitas fisik, dan kebiasaan merokok. Banyak pegawai mengalami gangguan tidur, berdampak negatif pada kesehatan dan produktivitas bahkan meningkatkan risiko kecelakaan kerja hingga lebih dari 50%. Mengetahui hubungan antara status gizi dan faktor lainnya terhadap kualitas tidur pegawai di SMA Yappenda Tanjung Priok. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan di SMA Yappenda Tanjung Priok pada bulan Juli 2024. Jumlah sampel 54 pegawai diambil dengan metode random sampling. Variabel yang diteliti meliputi kualitas tidur, status gizi, riwayat penyakit kronis, aktivitas fisik, dan kebiasaan merokok. Status gizi didapatkan dengan pengukuran antropometri, riwayat penyakit kronis dan kebiasaan merokok menggunakan kuesioner, kualitas tidur diukur menggunakan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), dan aktivitas fisik menggunakan kuesioner Physical Activity Level (PAL) 1x24 jam. Analisis data dilakukan dengan metode Chi-Square dan diolah menggunakan aplikasi SPSS. Hasil penelitian yaitu dari 54 responden pegawai di SMA Yappenda Tanjung Priok, 43 (79,8%) memiliki kualitas tidur yang buruk. Mayoritas pegawai memiliki status gizi normal (46,3%), dan sebanyak 88,9% tidak memiliki riwayat penyakit kronis. Aktivitas fisik sedang dimiliki oleh 55,6% pegawai, dan 74,1% memiliki kebiasaan merokok. Tidak ditemukan hubungan signifikan antara kualitas tidur dengan status gizi (p-value = 0.404), riwayat penyakit penyakit kronis (p-value = 0.056), aktivitas fisik (p-value = 0.438), dan kebiasaan merokok (p-value = 0.909). Tidak terdapat hubungan antara status gizi, riwayat penyakit, aktivitas fisik, dan kebiasaan merokok dengan kualitas tidur pegawai di SMA Yappenda Tanjung Priok
Nutritional Status and Body Composition Based on Junk Food Consumption, Stress, and Sleep Quality among University Administrative Staff Desiani Rizki Purwaningtyas; Anna Ahmiyanasari; Luthfiana Nurkusuma Ningtyas
Jurnal Gizi Kerja dan Produktivitas Vol 6, No 1 (2025): May
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jgkp.v6i1.32279

Abstract

Obesity remains a major nutritional issue among individuals of productive age. Dietary factors, including the consumption of junk food, along with lifestyle aspects such as stress levels and sleep quality, may serve as reinforcing risk factors for obesity, particularly among workers with low levels of physical activity, both in terms of nutritional status and body composition measurements. This study analyses the relationship between junk food consumption, stress levels, and sleep quality with nutritional status and body composition among university administrative staff. This research employed a quantitative approach using a cross-sectional study design. The study population consisted of 98 administrative staff from a university in Jakarta, selected through simple random sampling. A microtoise and Bioelectrical Impedance Analysis (BIA) assessed nutritional status and body composition. Junk food consumption was measured through interviews using a Semi-Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ), stress levels were assessed using the Depression Anxiety Stress Scale-42 (DASS-42), and sleep quality was evaluated using the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Data were analysed using univariate and bivariate methods, with Chi-square tests applied. The results showed that most of subjects (68.4%) were obese. There were significant associations between stress levels and sleep quality with nutritional status, body fat percentage, and visceral fat (P<0.05), although no significant relationship was found with muscle mass percentage. Poor sleep quality and high stress levels emerged as risk factors for obesity, as indicated by BMI, body fat percentage, and visceral fat.

Page 2 of 2 | Total Record : 18