cover
Contact Name
Slamet Riyadi
Contact Email
slametriyadi_pro@yahoo.com
Phone
+6282287147873
Journal Mail Official
slametriyadi_pro@yahoo.com
Editorial Address
Jl Medan - Tj. Morawa, Km 13, Gang Darmo, Desa Bangun Sari Kec Tanjung Morawa - Kab. Deli Serdang - Sumatera Utara
Location
Kab. deli serdang,
Sumatera utara
INDONESIA
Waraqat : Jurnal Ilmu_Ilmu Keislaman
ISSN : 25025856     EISSN : 26559196     DOI : https://doi.org/10.51590/waraqat.v5i2.125
Core Subject : Religion, Education,
WARAQAT: Journal of Islamic Studies is a refereed publication devoted to research articles, reports, and book reviews concerned with the Islamic Studies. This journal dedicated to enhancing and disseminating scholarly work in the field of Islamic Studies WARAQAT: Journal of Islamic Studies publishes articles in Islamic Studies, especially studies on Alquran, hadis, theology, philosophy, Islamic law, education, and history.
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol. 4 No. 1 (2019): Waraqat: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman" : 11 Documents clear
STUDI KITAB SUNAN ABI DAUD Fakhrurrozi Fakhrurrozi
WARAQAT : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 4 No. 1 (2019): Waraqat: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Agama Islam As-Sunnah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51590/waraqat.v4i1.68

Abstract

Salah satu kitab Sunan Arba‟ah ialah kitab Sunan Abi Daud. Kitab ini merupakan salah satu kitab yang menghimpun koleksi hadis Nabi saw. Penulisnya terkenal sebagai sosok ulama yang terpercaya karena integritas kepribadian dan kapasitas intelektualnya. Isi kitab ini penting dikaji, difahami untuk kemudian dijadikan sebagai pedoman hidup. Penelitian menunjukkan bahwa hadis-hadis dalam kitab ini umumnya berkualitas hasan dan merupakan hasil sortiran dari 500.000 menjadi 4.800 hadis saja, melalui penyeleksian yang sangat ketat. Kitab ini disusun dalam rentang waktu yang longgar. Meskipun sudah rampung di usia Abu Daud yang kedua puluhan, tetapi penambahan dan pengurangan terus dilakukan. Kitab ini memuat hadis-hadis hukum, yang disusun dengan sistematika fikih. Kitab ini juga banyak menyita perhatian umat Islam: ada yang mensyarah, meringkas dan bahkan menjadi pusat kajian para peneliti. Sebagaimana kitab lain, kitab Sunan juga memiliki nilai positif negatifnya. Di antara ulama yang mengkritik kitab Sunan adalah Imam Ibn al-jauzi, dengan alasan menurutnya kitab tersebut memuat beberapa hadis maudu`. Namun kritikan tersebut telah disanggah oleh Jalaluddin as-Suyuti.
USHUL NAHWI SEJARAH DAN PERKEMBANGANNYA Ahmad Zaky
WARAQAT : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 4 No. 1 (2019): Waraqat: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Agama Islam As-Sunnah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51590/waraqat.v4i1.69

Abstract

Ushul an-nahwi adalah ilmu yang membahas atau mengkaji tentang aladillah an-nahwiyah (sumber hukum dalam nahwu), tata cara mengeluarkan kaidah-kaidah nahwu, serta pengaplikasiannya. Adapun yang dimaksud dengan al-adillah an-nahwiyah adalah sama‟, qiyâs, ijmâ‟,dan istishâb. Konsep Ushul nahwi pertama kali muncul abad ke-4 H dikemukakan oleh Ibn as-Sarraj, kemudian dipopulerkan oleh Ibn Jinni, kemudian pada abad ke-6 H kembali diikuti oleh al-Anbari dan as-Suyuti. Istilah Ushul an-nahwi dalam banyak hal muncul di kalangan ulama nahwu terinspirasi oleh wacana keilmuan yang dikembangkan oleh ulama fiqh atau Ushul fiqh. Ilmu Ushul fiqh merupakan ilmu yang paling banyak memberikkan pengaruh terhadap kajian Ushul an-nahwi, hal ini dapat terlihat dari banyaknya istilah-istilah yang digunakan dalam ilmu Ushul an-nahwi yang diambil dari istilah-istlilah ushul fiqh.
METODE PENANAMAN KEAGAMAAN PADA ANAK USIA DINI Bahrul Ulum
WARAQAT : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 4 No. 1 (2019): Waraqat: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Agama Islam As-Sunnah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51590/waraqat.v4i1.70

Abstract

Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dilaksanakan pada usia 0-6 tahun, yang mana pada pendidikan formalnya dilaksanakan pada usia 4-6 tahun. Hal ini sesuai dengan yangterdapat dalam kurikulum berbasis kompetensi yang menjelaskan bahwa anak usia dini 4-6 tahun merupakan bagian dari anak usia dini yang berada pada rentang usia lahir sampai 6 tahun. Pada usia ini secara terminology disebut sebagai anak usia prasekolah. Ilmu Agama sangat penting ditanamkan pada usia ini. Peran orang tua dalam menanamkan rasa kesadaran keberagamaan bisa dilakukan semenjak anak masih dalam kandungan. Kemudian dilanjutkan pada lingkungan keluarga. Orang tua bisa memberikan contoh perilaku yang baik terhadap tetangga, terhadap lingkungan sekitar rumah, dan binatang. Orang tua juga harus membiasakan anak untuk membaca Al-Qur’an, shalat secara berjamaah, mendengarkan ceramah dan lainlain. Sedangkan melalui tutur kata, orang tua dapat membiasakan anak untuk berbicara sopan, jujur, dan lemah lembut kepada orang tua, guru, teman, dan orang sekitarnya. Masalah pokok yang ditulis dalam tulisan ini adalah, Bagaimana bentuk penanaman keagamaan pada anak usia dini dan Faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat dalam penanaman keagamaan pada anak usia dini.
TRADISI DALAM MODERNISASI PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA Muhammad Riduan Harahap
WARAQAT : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 4 No. 1 (2019): Waraqat: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Agama Islam As-Sunnah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51590/waraqat.v4i1.71

Abstract

Pembahasan dalam tulisan ini menunjukkan bahwa pendidikan Islam dalam menghadapi arus modernisasi masih tetap berupaya mempertahankan berbagai tradisi-tradisi tertentu yang sebagiannya berimplikasi positif, meskipun sebagian lagi berimplikasi negatif bagi upaya memajukan pendidikan Islam di era modern.Tradisi-tradisi yang dipertahankan itu berkaitan dengan kurikulum, metode pembelajaran, budaya akademik dan lainnya.Pada unsur kurikulum,tradisi klasik itu misalnya terlihat dalam bentuk masih adanya upaya pelestarian turats (kitab-kitab kuning). Pada sisi lain, di pesantren-pesantren modern jugamasih dihidupkan tradisi belajar dengan mendayagunakan masjid sebagai sarana yang merupakan salah satu tradisi klasik yang hidup di pesantren tradisional.Tradisi lain yang masih tetap dipertahankan di dunia pesantren modern adalah berkaitan dengan pola hubungan kiai dan santri yang tetap terjaga dan bahkanmenjadi kata kunci kekhasan pesantren, begitu juga dengan tradisi-tradisi klasik lainnya.
IMPLEMENTASI SUPERVISI MANAJERIAL PIMPINAN MENINGKATKAN KUALITAS GURU DI PESANTREN MODERN TA’DIB AL-SYAKIRIN MEDAN Muhammad Iqbal
WARAQAT : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 4 No. 1 (2019): Waraqat: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Agama Islam As-Sunnah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51590/waraqat.v4i1.74

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui: (1) Fungsi supervisi manajerial pimpinan dalam kaitannya dengan peningkatan kualitas guru di Pesantren Modern Ta’dib Al-Syakirin Medan, (2) Proses Tahapan yang dilakukan pimpinan dalam mengimplementasikan fungsi supervisi manajerial di Pesantren Modern Ta’dib Al-Syakirin Medan, (3) Kualitas Guru di sekolah Pesantren Modern Ta’dib Al-Syakirin Medan.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, pengumpulan data penelitian dilakukan dengan memanfaatkan observasi, wawancara, dan pengkajian dokumen. Adapun langkah yang ditempuh dalam menganalisis data adalah dengan cara menyusun data, menghubungkan data, mereduksi, menyajikan data, kemudian disimpulkan. Sedangkan dalam mengkaji kevalidan atau tingkat kepercayaan data yang disajikan berikutnya dilakukan uji tingkat kepercayaan, keteralihan, kebergantungan, dan kepastian.Hasil temuan penelitian ini mengungkapkan empat temuan yaitu: (1) Fungsi supervisi manajerial pimpinan dalam kaitannya dengan peningkatan kualitas guru belum adanya keterbukaan dan transparansi serta kerjasama yang baik antara pimpinan dengan seluruh guru,(2) Proses Tahapan yang dilakukan pimpinan dalam mengimplementasikan fungsi supervisi manajerial bahwa sistem demokratis dan delegasi merupakan suatu sistem yang dilakukan pimpinan belum menunjukkan secara kapasitasnya, (3) Kualitas Guru di Pesantren Modern Ta’dib Al-Syakirin Medan belum memenuhi kompetensi kualitas serta standar untuk menjadi acuan sebagai guru yang berkualitas.
POTENSI DAN TANTANGAN PESANTREN DALAM PEMBERDAYAAN ENTREPRENEURSHIP SANTRI Muhammad Irsan Barus
WARAQAT : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 4 No. 1 (2019): Waraqat: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Agama Islam As-Sunnah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51590/waraqat.v4i1.75

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan potensi dan tantangan pesantren dalam memberdayakan santri. Studi dilaksanakan di Pesantren Dr. Muhammad Natsir Kabupaten Solok. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Sumber utama data dalam penelitian ini ialah kata-kata dan tindakan yang mendeskripsikanpemberdayaan enterpreneurshipsantri di Pesantren Dr. Muhammad Natsir. Kata-kata tersebut dikumpulkan dengan teknik wawancara, dokumentasi dan observasi. Analisis data dilakukan dengan melalui proses reduksi data, menyajikannya dalam bentuk yang mudah dipahami dan memverifikasi data untuk mencari kebenaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi yang dimiliki Pesantren Dr. Muhammad Natsir dalam memberdayakan santri adalah guru dan pimpinan pesantren yang memiliki kualifikasi dan kemandirian ekonomi, santri dengan berbagai bakat, sarana pendidikan dan sumber daya alam yang dimiliki secara mandiri. Tantangan yang dihadapi Pesantren Dr. Muhammad Natsir dalam pemberdayaan ekonomi adalahpembiayaan, kurangnya tenaga pelatihan serta pemasaran hasil pertanian dan hasil kreativitas santri berkutat pada masalah kesinambungan produksi, panjangnya saluran pemasaran, kurangnya informasi pasar, masih rendahnya kualitas sumber daya manusia.
PENATAAN KEMBALI KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM Wagiman Manik
WARAQAT : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 4 No. 1 (2019): Waraqat: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Agama Islam As-Sunnah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51590/waraqat.v4i1.77

Abstract

Islam adalah agama yang sempurna dan paripurna yang semua aturan pokok dan prinsip-prinsip besarnya telah baku dari sang pemilik syaria’at Allah swt. oleh karenanya seorang muslim tidak membutuhkan lagi rujukan yang lain dalam mengatur hidup dan kehidupannya selain Alquran dan As-Sunnah sesuai dengan pemahaman salafus shaleh, termasuk dalam masalah pendidikan yang terdapat di dalamnya kurikulum. Oleh karena itu sebuah lembaga/institusi pendidikan Islam harus memiliki sebuah kurikulum yang kuat dan baik, karena kurikulum itu merupakan muatan inti dan ruh dari sebuah pendidikan Islam itu sendiri, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
MODERNISASI PENDIDIKAN ISLAM Landasan Teologis-Filosofis-Historis Sopian Sinaga
WARAQAT : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 4 No. 1 (2019): Waraqat: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Agama Islam As-Sunnah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51590/waraqat.v4i1.78

Abstract

Pendidikan Islam merupakan bagian dari ajaran Islam yang menjadi satu-satunya agama yang dijamin oleh Allah eksistensinya sampai kiamat. Karena itu, sudah sepantasnya pendidikan Islam itu senantiasa relevan untuk dipakai kapanpun dan dimanapun ia berada. Ia harus mampu menjawab permasalahan Zaman, karena itu kita perlu menggali lagi konsep ajaran Islam dalam pendidikan yang relevan dengan perkembangan Zaman, yang demikian ini menunjukkan pentingnya dilakukan modernisasi atau pembaharuan pendidikan Islam. Selain didukung oleh landasan Filosofis, Modernisasi pendidikan Islam juga didukung oleh landasan Teologis dan fakta Historis. Diantara landasannyaadalah hadis yang menyebutkan bahwa Allah akan mengutus untuk umat ini setiap awal seratus tahun orang yang akan memperbaharui untuk mereka agama mereka.Hal ini dikuatkan denganbanyaknya ayat-ayat Alquran yang menyebutkan tentang akal dan perintah penggunaannya yaitu sekitar 49 kali. Dari semua landasan ini, bisa dikatakan bahwa modernisasi pendidikan Islam itu hukumnya wajib, namun harus sesuai dengan syarat dan ketentuan yang telah digariskan oleh para ulama
PEMETAAN PERMASALAHAN PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA DAN LANGKAH-LANGKAH MENGATASINYA Tiy Kusmarrabbi Karo
WARAQAT : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 4 No. 1 (2019): Waraqat: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Agama Islam As-Sunnah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51590/waraqat.v4i1.79

Abstract

Pendidikan Islam di Indonesia telah berlangsung sejak masuknya Islam ke Indonesia. Sejalan dengan perkembangan zaman, timbul permasalahan-permasalahan pendidikan yang kompleks, yang membelit percepatan perkembangan dan kemajuannya. Masalah tersebut meliputi kelembagaan, kepemimpinan, keuangan, kepegawaian, kurikulum, kesiswaan, dukungan masyarakat, tingkat kepercayaan, konflik, dan sebagainya. Hingga kinimasyarakat menangkap citra lembaga pendidikan Islam sebagai lembaga pendidikan “kelas dua”. Sungguh istilah pendidikan “kelas dua” tidak hanya mencerminkan penilaian objektif-empirik, tetapi juga merupakan pelecehan. Kenyataan tersebut jelas akan melahirkan stigma negatif terhadap eksistensi lembaga pendidikan Islam. Jika stigma negatif ini masih melekat dan diyakini kebenarannya oleh masyarakat luas, maka sudah tentu juga akan berdampak negatif terhadap masa depan pendidikan Islam. Tulisan ini berusaha memetakan permasalahan-permasalahan pendidikan Islam di Indonesia dan langkah-langkah strategis untuk mengatasinya. Perlu pula dikemukakan bahwa permasalahan pendidikan yang diuraikan dalam tulisan ini terbatas pada permasalahan pendidikan formal.
PENERAPAN PRINSIP KOMUNIKASI ISLAM DALAM PROSES PEMBERDAYAAN PROGRAM PESERTA BEASISWA SAHABAT PENDIDIKAN LAZ ULIL ALBAB DI KOTA MEDAN Benny Munardi
WARAQAT : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 4 No. 1 (2019): Waraqat: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Agama Islam As-Sunnah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51590/waraqat.v4i1.80

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan penerapan prinsip komunikasi Islam sahabat pendidikan LAZ (Lembaga Amil Zakat) UA (Ulil Albab) dalam proses pemberdayaan program peserta beasiswa untuk kaum duafa di kota Medan. Alasan yang mendasar diangkatnya permasalahan ini oleh peneliti, karena LAZ UA mampu memberikan proses pembinaan dan pemberdayaan kepada para remaja dalam usia masa sekolah yang terancam putus sekolah dikarenakan faktor kemiskinan. Peran sebagai agent of change dilakukan UA dalam proses pemberdayaan peserta beasiswa dari kalangan duafa bukan hanya memberikan bantuan materil namun juga moril melalui pembinaan karakter dengan menerapkan prinsip-prinsip komunikasi Islam.Metode penelitian dan pendekatan deskriptif kualitatif.Subjek kajian adalah pimpinan LAZ UA. Lokasi penelitian berpusat di kantor yayasan UA Jalan Brigjed. Katamso No. 11 Medan dan di pusat kegiatan pembinaan dan pemberdayaan peserta beasiswa di Mesjid Taqwa Jalan Mongonsidi Gang A No. 43 Medan. Instrumen kajian adalah peneliti utama sendiri dan dibantu beberapa anggota peneliti dari kalangan mahasiswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Sementara analisis data dilakukan dengan reduksi (reduction) data, penyajian data (data display) dan tahapan terakhir yang dilakukan adalah konklusi data dan verifikasi atau disebut dengan penarikan kesimpulan.Hasilpenelitian ini,penerapan prinsip komunikasi Islam berjalan dengan efektif.

Page 1 of 2 | Total Record : 11