Articles
10 Documents
Search results for
, issue
"Vol 4, No 2 (2023): Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Halu Oleo"
:
10 Documents
clear
HUBUNGAN PENERAPAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) DENGAN KEJADIAN DIARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LANGARA KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN
Astuti Astuti;
Suhadi Suhadi;
Fithria Fithria
Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Halu Oleo Vol 4, No 2 (2023): Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Halu Oleo
Publisher : FKM Universitas Halu Oleo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37887/jkl-uho.v4i2.43280
Diare merupakan penyakit yang banyak ditemukan di negara berkembang dengan kondisi sanitasi lingkungan yang buruk. Penyakit diare masih menjadi permasalahan kesehatan di negara berkembang seperti Indonesia. Menurut data Dinkes Sultra 2020, jumlah kasus diare yang ditangani sebesar 18,9% dengan kasus terrtinggi berada di Kabupaten Konawe Kepulauan sebesar 37,06%. Data Puskesmas Langara tahun 2021 menunjukan jumlah kasus diare yang ditangani sebesar 73 kasus. Tingginya angka kejadian diare dapat dikendalikan melalui intervensi terpadu dengan pendekatan sanitasi total. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penerapan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dengan kejadian diare di wilayah kerja Puskesmas Langara Kabupaten Konawe Kepulauan tahun 2022. Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga di wilayah kerja Puskesmas Langara sebanyak 1.383 kepala keluarga. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 301 kepala keluarga dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu Propational Random Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara menggunakan kuesioner dan selanjutnya dilakukan analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara perilaku buang air besar (ρ=0,000), cuci tangan pakai sabun (ρ=0,000), pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga (ρ=0,016), pengamanan sampah rumah tangga (ρ=0,009) serta pengamanan limbah cair rumah tangga (ρ=0,027) dengan kejadian diare di wilayah kerja Puskesmas Langara Tahun 2022. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan antara perilaku buang air besar, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga, pengamanan sampah rumah tangga dan pengamanan limbah cair rumah tangga dengan kejadian diare.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DERMATITIS KONTAK PADA NELAYAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATAUGA KABUPATEN BUTON SELATAN
Wa Ode Fardilla;
Suhadi Suhadi;
La Ode Ahmad Saktiansyah
Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Halu Oleo Vol 4, No 2 (2023): Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Halu Oleo
Publisher : FKM Universitas Halu Oleo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37887/jkl-uho.v4i2.43275
Dermatitis kontak merupakan dermatitis yang diakibatkan oleh adanya bahan iritan maupun alergen yang menempel pada kulit. Faktor endogen dan eksogen merupakan faktor risiko terjadinya dermatitis kontak akibat kerja, Pervalensi kejadian dermatitis di puskesmas Batauga kabupaten buton selatan selalu meningkat setiap tahunnya, Pada tahun 2020 sebanyak 395 kasus, Pada tahun 2021 sebanyak 387 kasus dan pada tahun 2022 sebanyak 444 kasus. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui factor yang berhubungan dengan kejadian dermatitis kontak pada nelayan di wilayah kerja puskesmas Batauga Kabupaten Buton Selatan tahun 2022. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan menggunakan pedekatan cross sectional study dengan sampel penelitian sebanyak 295 dari populasi 1.127 nelayan dengan menggunakan teknik propotional random sampling. Instrument yang digunakan yaitu lembar kuisoner dan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukan bahawa ada hubungan secara statistic (p value < 0,05) yaitu variabel personal hygiene (p value =0,000), lama kontak (p value =0,000), dan penggunaan APD (p value =0,006). Sebaliknya tidak ada hubungan secara statistic (p value > 0,05) yaitu variabel riwayat penyakit kulit sebelumnya (p value =0,366) pada nelayan. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu ada hubungan antara personal hygiene, lama kontak, dan penggunaan alat pelindung diri (APD) dengan kejadian dermatitis kontak namun tidak ad hubungan antara riwayat penyakit kulit sebelumnya dengan kejadian dermatitis kontak pada nelayan.
PERBEDAAN SIKAP DAN MOTIVASI GURU SETELAH DI BERIKAN PENYULUHAN DENGAN MEDIA POSTER TENTANG PENCEGAHAN PENYAKIT INFEKSI DIARE PADA MURID SEKOLAH DASAR DI SD IT AL WAHDAH KENDARI
Sartika Sartika;
Hartati Bahar;
Hariati Lestari
Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Halu Oleo Vol 4, No 2 (2023): Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Halu Oleo
Publisher : FKM Universitas Halu Oleo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37887/jkl-uho.v4i2.43281
Diare merupakan penyakit yang menyebabkan keluarnya feses lebih dari 3 kali dengan konsistensi yang cair dapat disertai darah atau lendir dan frekuensi yang lebih sering daripada keadaan normal. Penyakit diare merupakan penyebab utama kematian anak, di seluruh dunia terdapat 1,7 miliyar terjadi kasus penyakit diare pada anak setiap tahun dan menyebabkan kematian sekitar 525.000 pada anak seluruh dunia. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Kendari menunjukkan bahwa kasus diare pada tahun 2022 sebanyak 2.334 kasus yang terjadi pada kelompok semua umur. Berdasarkan data profil puskesmas Mokoau, jumlah penderita diare pada tahun 2020 sebanyak 61 kasus. Salah satu upaya untuk mencegah diare adalah memberikan penyuluhan kesehatan kepada tenaga pendidik untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan motivasi guru menggunakan media promosi kesehatan seperti poster. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan, sikap dan motivasi guru setelah diberikan penyuluhan dengan media poster tentang pencegahan penyakit infeksi diare pada murid Sekolah Dasar di SD IT Al Wahdah Kendari tahun 2023. Jenis penelitian ini adalah Pre-Eksperimental dengan rancangan penelitian one group pre test-post test. Sampel penelitian sebanyak 33 orang dengan teknik pengambilan total sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan poster. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai p-value dari uji wilcoxon terhadap sikap 0,000 dan p-value motivasi 0,000. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan perbedaan sikap dan motivasi guru setelah diberikan penyuluhan dengan media poster tentang pencegahan penyakit infeksi diare karena p-value < 0,05.
ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA BIOTA LAUT DI TELUK KENDARI
Nurcahyani Nurcahyani;
Yasnani Yasnani;
Nurmaladewi Nurmaladewi
Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Halu Oleo Vol 4, No 2 (2023): Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Halu Oleo
Publisher : FKM Universitas Halu Oleo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37887/jkl-uho.v4i2.43270
Logam berat merupakan logam yang sangat berbahaya apabila masuk ke dalam tubuh melebihi ambang batas normal. Logam berat timbal (Pb) merupakan logam yang sangat beracun sehingga dianggap sebagai ancaman serius dan mendapat perhatian utama dari segi kesehatan karena dampaknya pada manusia akibat keracunan makanan atau udara yang terkontaminasi memiliki sifat racun berbahaya. Kadar logam berat timbal (Pb) di Teluk Kendari cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrasi logam lainnya. Konsentrasi logam berat timbal (Pb) secara terus menerus mengalami peningkatan dari tahun 2011, dan meningkat pada tahun 2020, terjadinya peningkatan kadar logam berat Pb dapat membahayakan biota laut dan organisme di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan logam berat timbal (Pb) pada biota laut di Teluk Kendari tahun 2022. Metode peneltian ini menggunakan pendekatan deskriptif observasional dan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Hasil penelitian ikan baronang (siganus guttatus) menunjukkan dari 10 sampel ikan pada penjual ikan yang berada di Teluk Kendari hasil rata – rata tertinggi terdapat pada sampel ikan penjual 7 sebesar 0,0016 mg/kg dan rata – rata terendah terdapat pada sampel ikan penjual 1 sebesar
IDENTIFIKASI BAKTERI SALMONELLA TYPHI PADA MINUMAN THAI TEA DAN DIAGNOSIS LABORATORIUM DEMAM TIFOID PADA PENJAMAH DI KECAMATAN BARUGA KOTA KENDARI
Latifa Salim;
Yusuf Sabilu;
Jafriati Jafriati
Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Halu Oleo Vol 4, No 2 (2023): Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Halu Oleo
Publisher : FKM Universitas Halu Oleo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37887/jkl-uho.v4i2.43277
Thai Tea merupakan minuman yang diminati oleh berbagai kalangan anak-anak maupun orang tua namun mengonsumsi minuman Thai Tea tanpa memperhatikan kebersihan dari minuman dapat menimbulkan efek bagi kesehatan. Data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara menunjukkan bahwa pada tahun 2021 penyakit demam tifoid berada di urutan ke 9 penyakit terbanyak dengan jumlah 1.628 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran higiene penjamah dan sanitasi tempat pengolahan minuman Thai Tea serta untuk mengetahui ada tidak nya bakteri Salmonella typhi pada minuman Thai Tea, dan diagnosis demam tifoid/tes widal pada penjamah di Kecamatan Baruga Kota Kendari Tahun 2022. Metode Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan teknik pengembalian sampel menggunakan Random sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan dari 10 responden higiene penjamah terdapat 2 (20,0%) responden yang tidak memenuhi syarat yang memenuhi syarat 8 responden dengan persentase 80,0%, sanitasi tempat pengolahan terdapat 2 (20,0%) tempat pengolahan yang tidak memenuhi syarat dan yang memenuhi syarat sebanyak 8 dengan persentase 80,0% menurut Permenkes No. 942 Tahun 2003, minuman Thai Tea terdapat 1 (10,0%) minuman yang positif bakteri Salmonella typhi dan 9 (90,0%) sampel negatif bakteri Salmonella typhi, tes widal terdapat 9 (90,0%) penjamah positif demam tifoid dan 1 (10,0%) sampel yang menunjukkan hasil negatif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah higiene penjamah hampir selurunya telah memenuhi syarat dengan persentase 80,0%, sanitasi tempat pengolahan minuman memenuhi syarat dengan persentase 80,0%, kualitas minuman Thai Tea di Kecamatan Baruga Kota Kendari terdapat 1 sampel positif bakteri Salmonella typhi namun 9 dari 10 penjamah menderita penyakit menular demam tifoid.
ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DI PERAIRAN TELUK KENDARI
Gamser Gamser;
Yasnani Yasnani;
Nurmaladewi Nurmaladewi
Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Halu Oleo Vol 4, No 2 (2023): Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Halu Oleo
Publisher : FKM Universitas Halu Oleo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37887/jkl-uho.v4i2.43272
Peningkatan kepadatan dan kegiatan manusia menyebabkan peningkatan pembuangan limbah yang pada akhirnya bermuara ke sungai maupun laut. Salah satu indikator pencemaran pada air laut yaitu pencemaran secara kimia berupa logam berat timbal (Pb). Data indeks kualitas air di Indonesia pada tahun 2019 telah mengalami penurunan yang signifikan dimana beberapa wilayah perairan di Indonesia telah mengalami pencemaran logam berat timbal (Pb) yang bervariasi baik yang masi berada dibawah maupun di atas NAB. Teluk Kendari merupakan salah satu kawasan pariwisata yang rentan tercemar logam berat timbal (Pb) hal ini dikarenakan kawasan pariwisata yang banyak dikunjungi oleh masyarakat lokal maupun luar daerah, kawasan lokasi pariwisata yang banyak terdapat bangunan perhotelan dan fasilitas pariwisata. Selain itu, wilayah ini dijadikan sebagai dermaga untuk kapal–kapal nelayan dan fast boat yang diduga menjadi sumber masukan logam berat Timbal (Pb) di perairan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kandungan dan perbandingan logam berat timbal (Pb) pada air laut sesuai dengan KepmenLH Nomor 51 Tahun 2004 tentang baku mutu air laut. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif dimana dilakukan dengan pengambilan sampel dengan metode purposive sampling yang dilakukan pada bulan November 2022 di Perairan Teluk Kendari. Sampel air laut diambil di 10 titik yang berbeda lokasi. Selanjutnya analisis kandungan logam timbal (Pb) menggunakan AAS (Atomic Absorption Spectrofotometry). Pengujian sampel dilakukan di UPT Laboratorium Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Tenggara. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan logam berat pada air berkisar antara ˂0,0004–0,0206 mg/l. Penelitian menunjukkan bahwa kandungan logam berat (Pb) di perairan Teluk Kendari sudah melebihi nilai baku mutu sesuai KepmenLH Nomor 51 Tahun 2004 tentang baku mutu air laut.
GAMBARAN HIGIENE PENJAMAH DAN SANITASI TEMPAT PENGOLAHAN PADA MINUMAN THAI TEA DI BERBAGAI KEDAI DI KECAMATAN PUUWATU KOTA KENDARI
Wilda Rahmawati Umar;
Asnia Zainuddin;
Devi Savitri Effendy
Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Halu Oleo Vol 4, No 2 (2023): Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Halu Oleo
Publisher : FKM Universitas Halu Oleo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37887/jkl-uho.v4i2.43278
Higiene sanitasi merupakan upaya untuk mengendalikan faktor resiko terjadinya kontaminasi terhadap makanan atau minuman, baik yang berasal dari bahan makanan, orang, tempat, dan peralatan agar aman dikonsumsi. Thai tea menjadi minuman kekinian yang digemari oleh berbagai kalangan anak-anak hingga orang tua, namun mengonsumsi minuman thai tea tanpa memperhatikan kebersihan dari minuman dapat menimbulkan dampak terhadap Kesehatan. Efek buruk dari higiene penjamah dan sanitasi yang tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan penularan penyakit menular seperti penyakit demam tifoid. Data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara menunjukkan bahwa pada tahun 2021 penyakit demam tifoid berada di urutan ke 9 penyakit terbanyak dengan jumlah 1.628 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Higiene Penjamah dan Sanitasi Tempat Pengolahan pada minuman thai tea di berbagai kedai Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Tahun 2022. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan teknik pengambilan sampel menggunakan Total sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 83,3% tidak memenuhi syarat higiene penjamah, 50% kedai tida memenuhi syarat sanitasi peralatan, 91,7% kedai tidak memenuhi syarat air, bahan minuman, bahan tambahan, penyajian, dan 66,7% tidak memenuhi syarat sarana penjaja. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kedai minuman thai tea yang ditinjau dari higiene penjamah dan sanitasi tempat pengolahan sebagian besar belum memenuhi syarat sesuai Kepmenkes RI No. 942 /Menkes/SK/VII/2003.
GAMBARAN PERSONAL HIGIENE DAN SANITASI TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN PADA RUMAH MAKAN DI KECAMATAN KAMBU KOTA KENDARI
Alma Asyyiagianti;
Irma Irma;
Yasnani Yasnani
Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Halu Oleo Vol 4, No 2 (2023): Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Halu Oleo
Publisher : FKM Universitas Halu Oleo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37887/jkl-uho.v4i2.43273
Rumah Makan adalah setiap tempat usaha komersial yang ruang lingkup kegiatannya menyediakan makanan dan minuman untuk umum di tempat usahanya. Namun, Seperti yang kita lihat sekarang masih banyak Rumah Makan yang belum memenuhi standar operasional, akan tetapi masih beroperasi dan masih melayani konsumennya.Tahun 2021 kasus diare yang dilayani di sarana kesehatan sebanyak 24,81 % kasus. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui Gambaran Personal Higiene dan Sanitasi Tempat Pengelolaan Makanan pada Rumah Makan di Kecamatan Kambu Kota Kendari 2022. Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu menggunakan metode pendekatan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan Personal higiene yang memenuhi syarat sebanyak 15 (28,8%), sedangkan tidak memenuhi syarat sebanyak 37 (71,2%). Sanitasi Rumah Makan yang memenuhi syarat sebanyak 13 (25,0%), sedangkan tidak memenuhi syarat sebanyak 39 (75,5%). Secara keseluruhan Rumah Makan yang memenuhi syarat sebanyak 15 (28,8%), sedangkan tidak memenuhi syarat sebanyak 37 (71,2%). Kesimpulan penelitian ini adalah Rumah makan yang ada di Kecamatan Kambu Kota Kendari yang memenuhi syarat tidak mencapai 100% baik dari segi Personal Higiene ataupun Sanitasi Rumah Makan berdasarkan Kepmenkes RI No 1098/Menkes/SK/VII/2003 tentang Persyaratan Sanitasi Rumah makan dan Restoran.
HUBUNGAN SANITASI DAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH PESISIR DESA TANJUNG PINANG KECAMATAN KUSAMBI KABUPATEN MUNA BARAT
Cindy Mardiyani;
Siti Rabbani Karimuna;
Arum Dian Pratiwi
Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Halu Oleo Vol 4, No 2 (2023): Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Halu Oleo
Publisher : FKM Universitas Halu Oleo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37887/jkl-uho.v4i2.43279
Berdasarkan data yang diperoleh dari puskesmas sidamangura bahwa penderita diare balita Pada tahun 2019 sebanyak 49 kasus. Pada tahun 2020 penderita diare pada balita menurun sebanyak 23 kasus. Dan pada tahun 2021 penderita diare pada balita naik sebanyak 30 kasus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan sanitasi dan perilaku dengan kejadian diare pada balita di Wilayah Pesisir Desa Tanjung Pinang Kecamatan Kusambi Kabupaten Muna Barat Tahun 2022. Penelitian ini merupakan penelitian Metode Kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel total sampling. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh ibu yang memiliki balita yang bertempat tinggal di Desa Tanjung Pinang Kecamatan Kusambi yaitu sebanyak 51 orang. Hasil uji statistik pada tingkat signifikan α = 0,05 diperoleh hasil, hubungan antara tingkat pengetahuan ibu terhadap kejadian diare pada balita di wilyaah pesisir desa tanjung pinang kecamatan kusambi kabupaten muna barat dengan p-value 0,029, ada hubungan kebiasaan cuci tangan dengan kejadian diare pada balita di wilyaah pesisir desa tanjung pinang kecamatan kusambi kabupaten muna barat dengan p-value 0,015, dan ada hubungan antara sumber air bersih dengan kejadian diare pada balita di wilyaah pesisir desa tanjung pinang kecamatan kusambi kabupaten muna barat dengan p-value 0,039. Tidak ada hubungan antara penyediaan jamban keluarga dengan kejdian diare pada balita di wilyaah pesisir desa tanjung pinang kecamatan kusambi kabupaten muna barat dengan p-value 0,106.
HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMBU-TUMBU JAYA KECAMATAN KOLONO TIMUR KABUPATEN KONAWE SELATAN
Nova Lianti;
Ruwiah Ruwiah;
Jafriati Jafriati
Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Halu Oleo Vol 4, No 2 (2023): Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Halu Oleo
Publisher : FKM Universitas Halu Oleo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37887/jkl-uho.v4i2.43274
Kasus diare di Indonesia adalah masalah yang sangat besar dimana permasalahan ini merupakan permasalahan kesehatan yang masih terjadi di masyarakat dan memiliki tingkat angka kematian yang tinggi, terutama dikalangan balita. Data Puskesmas Tumbu-Tumbu Jaya menunjukan bahwa tahun 2019 terdapat 283 penderita diare, tahun 2020 terdapat 224, tahun 2021 terdapat 467 penderita. Berdasarkan data tersebut, Puskesmas Tumbu-Tumbu Jaya sebagai lokasi dengan jumlah diare tertingi dibandingkan kecamatan lain di Kabupaten Konawe Selatan. Tujuan untuk dapat mengetahui adanya hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesma Tumbu-Tumbu Jaya tahun 2022. Metode Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional study. Penelitian ini menggunakan 100 responden sebagai sampel dalam penelitian yang di peroleh dengan Teknik pengambilan sampel proporsional random sampling. Data dikumpulkan dengan melakukan observasi dan wawancara mengunakan kuesioner dan selanjutnya dilakukan analisis univariat dan bivariat. Hasil Hasil uji statistic pada tingkat signifikasi α = 0,05 diperoleh hasil bahwa ada hubungan antara sumber air bersih (ρvalue = 0,000), pengelolaan sampah rumah tangga (ρvalue = 0.000) dan saluran pembuangan air limbah (ρvalue = 0,000). Tidak ada hubungan antara pengelolaan air minum (ρvalue = 0,416) dan ketersediaan jamban keluarga (ρvalue = 0,121). Kesimpulan: dari penelitian ini ada hubungan sumber air bersih pengelolan sampah rumah tangga, saluran pembuangan air limbah dan keberadaan vektor penyakit yang menjadi media transmisi penyebab diare yaitu Tikus, Kecoa, Lalat dan nyamuk. Diyakini meningkatkan insiden kesakitan dan kematian akibat diare pada balita. Dengan kejadian diare pada balita untuk itu perlu partisipasi masyarakat serta Puskesmas Tumbu-Tumbu Jaya dalam penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat.