cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI)
ISSN : 20874855     EISSN : 26142872     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) merupakan media untuk publikasi tulisan ilmiah dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris yang berkaitan dengan berbagai aspek dalam bidang hortikultura. Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) terbit tiga kali setahun (April, Agustus, dan Desember).
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol. 12 No. 1 (2021): Jurnal Hortikultura Indonesia" : 8 Documents clear
Resistance Selection of 12 Genotypes of Chrysanthemum Against Thrips parvispinus (Thysanoptera: Thripidae) Musalamah; Budi Rahardjo, Indijarto; Soehendi, Rudy; Sanjaya, Lia
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 12 No. 1 (2021): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jhi.12.1.1-9

Abstract

Hama Thrips parvispinus merupakan salah satu faktor pembatas dalam sistem produksi bunga krisan. Penggunaan tanaman genotipe tahan merupakan salah satu upaya pengendalian hama T. parvispinus pada krisan yang ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan mengetahui ketahanan beberapa genotipe krisan mutan Balai Penelitian Tanaman Hias (BALITHI) terhadap hama spesies T. parvispinus. Penelitian dilaksanakan di rumah lindung Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IP2TP) BALITHI Segunung dari bulan Januari sampai Desember 2019. Sebanyak 10 genotipe krisan mutan BALITHI dan 2 genotipe introduksi (Fiji Kuning dan Fiji Putih) digunakan dalam penelitian dengan Rancangan Acak Kelompok 3 tiga ulangan. Metode skrining menggunakan hama T. parvispinus. yang ada di alam atau tanpa investasi. Variabel pengamatan meliputi intensitas serangan hama, persentase serangan hama, persentase bunga layak panen, dan diameter bunga. Hasil penelitian menunjukkan krisan mutan BALITHI Mayang Ratih agak tahan terhadap hama Thrips ini dengan rata-rata intensitas dan persentase serangan hama paling rendah serta bunga layak panen tertinggi serta diameter bunga memenuhi syarat sebagai bunga krisan potong tipe standar. Genotipe Mayang Ratih selanjutnya dapat direkomendasikan sebagai tetua tahan T. parvispinus. untuk program pemuliaan bunga potong krisan. Kata kunci: bunga, Dendrathema grandiflora, hama, intensitas serangan
Production and Quality of Katuk (Sauropus androgynous (L.) Merr) Plants on Various Composition of Urea Fertilizer and Mexican Sunflower Compost Rahayu, Arifah; Rochman, Nur; Nahraeni, Wini
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 12 No. 1 (2021): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jhi.12.1.31-41

Abstract

Daun katuk tidak hanya dimanfaatkan untuk sayuran tetapi juga sebagai bahan baku biofarmaka, sehingga perlu diproduksi secara ramah lingkungan, menggunakan pupuk organik. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh komposisi pupuk urea dan kompos kipahit terhadap produksi dan kualitas berbagai aksesi katuk. Penelitian dilakukan dengan rancangan acak lengkap faktorial. Faktor pertama yaitu sepuluh aksesi katuk (Sarampad, Maleber1, Maleber2, Kadudampit1, Kadudampit2, Gegerbitung, Dramaga, Cinangneng1, Cinangneng2, Katulampa). Faktor kedua adalah enam komposisi pupuk urea dan kompos kipahit, terdiri atas 100% N-urea, 100% N-kipahit, 75% N-urea+25% N-kipahit, 50% N-urea+50% N-kipahit, 25% N-urea+75% N-kipahit, dan tanpa pupuk N. Dosis pupuk N yang digunakan adalah 250 kg N ha-1. Hasil penelitian menunjukkan katuk ‘Kadudampit1’ dan ‘Kadudampit2’ memiliki tinggi tanaman dan luas daun terbesar, ‘Sarampad’ dan ‘Maleber2’ menghasilkan jumlah tunas, panjang tunas total, bobot kering panen, dan kandungan klorofil total paling tinggi. Daun katuk ‘Katulampa’ memiliki kandungan padatan terlarut total (PTT) dan nitrat daun tertinggi. Pemberian berbagai kombinasi urea+kompos kipahit dapat menghasilkan jumlah tunas, panjang tunas total, bobot kering panen, kandungan klorofil total dan PTT setara dengan yang diberi urea, tetapi tinggi tanaman dan jumlah anak daun setara urea hanya terdapat pada tanaman yang diberi 50% N-urea+50% N-kipahit. Penggunaan kompos kipahit dapat menurunkan kandungan nitrat daun dan mengurangi penggunaan urea. Kata kunci: bobot kering panen, klorofil, nitrat, padatan terlarut total, Sauropus androgynous (L.) Merr
Identification of Bioactive Compounds and Their Benefits of Some Parts Of Abiu (Pouteria caimito) Bin Arif, Abdullah; Susanto, Slamet; Matra, Deden Derajat; Widayanti, Siti Mariana
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 12 No. 1 (2021): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jhi.12.1.10-20

Abstract

Abiu (Pouteria caimito) merupakan tanaman tropis eksotis yang mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan. Abiu merupakan tanaman yang menarik karena kandungan senyawa bioaktifnya yang beragam sehingga perlu untuk dilakukan penelitian terhadap berbagai senyawa bioaktif yang terkandung pada masing-masing bagian tanaman abiu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi kandungan senyawa bioaktif dari ekstrak beberapa bagian tanaman abiu serta manfaatnya. Penelitian ini menggunakan lima (5) bagian tanaman abiu yaitu daun muda, daun dewasa, buah mentah, daging buah matang dan kulit buah matang. Percobaan dilakukan dalam rancangan acak lengkap (RAL) dengan lima ulangan. Analisa kandungan senyawa bioaktif abiu menggunakan alat gas chromatography mass spectrometry (GCMS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh bagian tanaman abiu mengandung senyawa bioaktif yang bermanfaat untuk kesehatan, khususnya sebagai anti kanker. Senyawa-senyawa tersebut antara lain: 1-(2-Hidroksietil)-1,2,4-triazole, 5-hidroksi metil furfural, 1-metil-5-fluorourasil dan trans-geranilgeraniol. Senyawa 1-(2-Hidroksietil)-1,2,4-triazole terkandung di dalam daun muda dan daun dewasa abiu. Senyawa 5-hidroksi metil furfural terkandung di dalam buah abiu mentah, daging buah abiu matang dan kulit buah abiu matang. Senyawa 1-metil-5-fluorourasil ditemukan di dalam daging buah abiu matang. Senyawa trans-geranilgeraniol ditemukan di dalam daging buah abiu matang dan kulit buah abiu matang. Kata kunci: Anti-kanker, antioksidan, ekstrak, GCMS, kesehatan.
The Effect of Shallot and Tomato Extract Consentrations on the Growth of Mangosteen Seedling (Garcinia mangostana L.) Rugayah; Suherni, Desi; Cahya Ginting, Yohannes; Karyanto, Agus
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 12 No. 1 (2021): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jhi.12.1.42-50

Abstract

Kendala utama dalam budidaya tanaman manggis adalah lambatnya pertumbuhan fase seedling karena minimnya akar yang terbentuk. Untuk mengatasi masalah tersebut salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan pemberian zat pengatur tumbuh pemacu pertumbuhan akar, salah satunya menggunakan ZPT alami dari ekstrak bawang merah dan tomat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak bawang merah dan ekstrak tomat yang terbaik pada pertumbuhan seedling manggis. Kedua bahan ini dipilih sebagai sumber zpt karena bawang merah sering digunakan untuk pemacuan akar pada setek dan tomat sering digunakan sebagai bahan addenda pada media kultur jaringan. Penelitian ini disusun secara faktorial (3×2) menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan perlakuan ekstrak bawang merah konsentrasi 0 g L-1, 400 g L-1, dan 800 g L-1, dan ekstrak tomat konsentrasi 0 g L-1 dan 100 g L-1 yang diulang sebanyak tiga kali. Data dianalisis dengan sidik ragam dan uji lanjut BNT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak bawang merah konsentrasi 400 g L-1 dapat meningkatkan diameter batang, bobot segar tanaman, dan menunjukkan kecenderungan perlakuan yang terbaik pada jumlah akar sekunder seedling manggis. Pemberian ekstrak tomat 100 g L-1 dapat meningkatkan bobot segar tanaman dan terjadi interaksi antara pemberian ekstrak bawang merah dengan ekstrak tomat pada luas daun. Pada perlakuan ekstrak bawang merah konsentrasi 400 g L-1 tanpa penambahan ekstrak tomat atau perlakuan ekstrak tomat 100 g L-1 tanpa ekstrak bawang merah menghasilkan luas daun yang lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan kedua campuran ekstrak tersebut.
Influence of Media Composition and Genotype on Potato (Solanum tuberosum L.) Microtuberization Astarini, Ida Ayu; Putu Kayika Febryanti, Ni Luh; Miller, Jr, J. Creighton
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 12 No. 1 (2021): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jhi.12.1.51-58

Abstract

Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah salah satu komoditi pangan penting di dunia. Penyediaan benih kentang generasi awal yang bebas penyakit sistemik virus merupakan masalah utama dalam pembudidayaan kentang. Produksi benih kentang generasi awal berupa umbi mini di rumah kaca masih memiliki resiko kontaminasi oleh penyakit virus. Teknik produksi umbi mikro secara in vitro dapat menjadi metode alternatif untuk produksi benih sumber. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan media yang optimum dalam produksi umbi mikro pada empat genotipe kentang, yaitu AOTX98202-1RU, ATX9202-3RU, ATTX98468-5R/Y dan ATTX98518-5P/Y. Keempat genotipe dikulturkan pada media Murashige and Skoog (MS) dengan tambahan 6% sukrosa, dengan atau tanpa 2 g L-1 phytagel, dan dengan atau tanpa 10 mg L-1 kinetin. Stek dua buku dikulturkan pada tiap botol kultur, masing – masing dengan lima ulangan. Kultur diinkubasi selama dua minggu pada suhu 23°C dengan fotoperiode 16 jam terang/hari, lalu suhu 16 °C selama 2 minggu dengan fotoperiode 16 jam terang/hari, dan suhu 16 °C dalam ruang gelap selama 6 minggu, dan diamati selama 10 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tiap genotipe memiliki respon yang berbeda terhadap media. Perlakuan 2 g L-1 phytagel + 10 mg L-1 kinetin (T4) merupakan media yang efektif untuk mendorong pertumbuhan umbi mikro pada genotipe ATTX98468-5R/Y dan ATTX98518-5P/Y. Genotipe ATTX98468-5R/Y pada media T4 menghasilkan umbi mikro terbanyak (4.2 umbi mikro/botol), sedangkan ATTX98518-5P/Y menghasilkan rata-rata berat umbi tertinggi (363.6 mg). Hasil penelitian menunjukkan pentingnya untuk mengembangkan protokol khusus untuk tiap genotipe agar mendapatkan produksi umbi mikro yang optimal.
Evaluation of Technological Packages for High Yield of New Hot Pepper Hybrids in Ultisol Herison, Catur; Joko Suharjo, Usman Kris; Handajaningsih, Merakati; Rustikawati; Syakia Kurin, Aricha
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 12 No. 1 (2021): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jhi.12.1.21-30

Abstract

Ultisols memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan produksi cabai merah nasional. Namun kesuburannya yang rendah menghambat pertumbuhan dan hasil banyak tanaman, termasuk cabai. Banyak studi telah dilakukan untuk mengatasi berbagai masalah pada tanah ini, akan tetapi jarang dijumpai kajian menggunakan kombinasi beberapa teknologi budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan paket teknologi budidaya hibrida cabai merah hasil tinggi di Ultisol. Penelitian dilakukan di lahan masam Ultisol, Provinsi Bengkulu, dengan ketinggian sekitar 400 m di atas permukaan laut. Empat paket teknologi diaplikasikan pada tiga varietas hibrida cabai merah baru dalam desain petak terpisah dengan tiga ulangan. Paket teknologi tersebut adalah Paket-A, Paket-B, Paket-C dan Paket-D. Varietas hibrida cabai merah yang diuji adalah UNIB CHR17F1, UNIB CHR23 dan Maxima. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan pola respon pertumbuhan dan hasil, kecuali ukuran batang, di antara ketiga varietas hibrida terhadap paket teknologi yang diuji. Paket terbaik yang dapat memberikan hasil tinggi adalah paket teknologi A diikuti oleh paket C. Varietas UNIB CHR17F1 memiliki hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan hibrida lainnya. Kata kunci: Capsicum annum, lahan masam, teknologi tepat guna
Growth Response of Moringa oleifera Lam. Shoot Culture to Benzyladenine and Nitrogen Modification Handayani, Tri; Leksonowati, Aryani; Riastiwi, Indira; Ridwan; Witjaksono
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 12 No. 1 (2021): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jhi.12.1.59-68

Abstract

Pada perbanyakan tanaman secara in vitro, sitokinin dan hara nitrogen merupakan beberapa komponen utama yang mempengaruhi pertumbuhan dan morfogenesis tanaman. Pada penelitian ini, komponen utama tersebut diuji untuk optimasi pertumbuhan kultur tunas kelor dengan perlakuan berikut: (1) konsentrasi BA yaitu 0.00, 0.05, 0.10, 0.25, 0.50, 1.00 mg L-1, (2) total konsentrasi N dalam medium yakni 20, 40, 60, 80 mM; (3) perlakuan nisbah NO3-:NH4+ yakni 0:1, 1:3, 1:1, 3:1, 1:0. Rancangan yang digunakan adalah acak lengkap dengan 10 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan BA 0.25 mg L-1 menghasilkan proliferasi tunas terbaik dengan jumlah buku tertinggi (8.07±3.48). Respon pertumbuhan tunas terhadap perbedaan konsentrasi nitrogen cenderung bersifat parabolik dengan konsentrasi optimum 40–60 mM pada medium standar MS. Perlakuan nisbah nitrat/ amonium menunjukkan pertumbuhan dan biomassa tunas in vitro yang optimal pada nisbah NO3-:NH4+ 3:1. Medium MS dengan modifikasi total konsentrasi nitrogen 40-60 mM dengan nisbah NO3-:NH4+ 3:1 dapat digunakan untuk proliferasi tunas kelor secara in vitro untuk tujuan perbanyakan klonal dari genotipe terpilih. Kata kunci: Benzyladenin, in vitro, kelor, nisbah nitrat/ amonium, total N
Pengaruh Suhu dan Waktu Pengeringan terhadap Karakteristik Fisikokimia Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus (Weber) Britton & Rose) Kering Novia Santi, Indri; Supartha Utama, I Made; Bintang Madrini, Ida Ayu Gede
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 12 No. 1 (2021): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jhi.12.1.69-80

Abstract

Sebagai salah satu komoditas hortikultura, buah naga merah (Hylocereus polyrhizus (Weber) Britton & Rose) adalah komoditas yang mudah mengalami kerusakan setelah panen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu dan waktu pengeringan terhadap karakteristik fisikokimia buah naga merah kering. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan dua faktor perlakuan. Faktor pertama adalah suhu pengeringan terdiri atas tiga taraf, yaitu 40, 50 dan 60 °C dan faktor ke-dua adalah lama waktu pengeringan terdiri dari tiga taraf, yaitu 15 jam, 20 jam dan 25 jam. Setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Potongan melintang buah naga merah dengan ketebalan 1 cm dikeringkan dengan oven pada suhu dan lama pengeringan sesuai perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan suhu 60 °C dan waktu pengeringan 20 jam menghasilkan buah baga merah kering terbaik berdasarkan nilai perbedaan warna (color difference) antara daging buah segar dan kering, rendemen, kadar air, aktivitas air, padatan terlarut total, asam tertitrasi total, dan vitamin C. Kata kunci: aktivitas air, asam tertitrasi total, color difference, padatan terlarut total

Page 1 of 1 | Total Record : 8


Filter by Year

2021 2021


Filter By Issues
All Issue Vol. 16 No. 2 (2025): Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 16 No. 1 (2025): Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 15 No. 3 (2024): Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 15 No. 2 (2024): Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 15 No. 1 (2024): Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 14 No. 3 (2023): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 14 No. 2 (2023): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 14 No. 1 (2023): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 13 No. 3 (2022): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 13 No. 2 (2022): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 13 No. 1 (2022): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 12 No. 3 (2021): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 12 No. 2 (2021): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 12 No. 1 (2021): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 11 No. 3 (2020): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 11 No. 2 (2020): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 11 No. 1 (2020): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 10 No. 3 (2019): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 10 No. 2 (2019): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 10 No. 1 (2019): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 9 No. 3 (2018): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 9 No. 2 (2018): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 9 No. 1 (2018): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 8 No. 3 (2017): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 8 No. 2 (2017): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 8 No. 1 (2017): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 7 No. 3 (2016): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 7 No. 2 (2016): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 7 No. 1 (2016): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 6 No. 3 (2015): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 6 No. 2 (2015): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 6 No. 1 (2015): Jurnal Hortikultura Indonesia Pedoman Penulisan Artikel Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 5 No. 3 (2014): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 5 No. 2 (2014): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 5 No. 1 (2014): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 4 No. 3 (2013): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 4 No. 2 (2013): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 4 No. 1 (2013): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 3 No. 1 (2012): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 2 No. 1 (2011): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 1 No. 2 (2010): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 1 No. 1 (2010): Jurnal Hortikultura Indonesia More Issue