cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI)
ISSN : 20874855     EISSN : 26142872     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) merupakan media untuk publikasi tulisan ilmiah dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris yang berkaitan dengan berbagai aspek dalam bidang hortikultura. Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) terbit tiga kali setahun (April, Agustus, dan Desember).
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol. 13 No. 2 (2022): Jurnal Hortikultura Indonesia" : 8 Documents clear
Pengaruh Pupuk Kandang Ayam dan Plant Growth Promoting Rhizobacteria terhadap Pertumbuhan, Hasil, dan Kualitas Hasil Sawi Pagoda Nurjanah, Cuneng; Rosmala, Arrin; Isnaeni, Selvy
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 13 No. 2 (2022): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jhi.13.2.57-63

Abstract

Pupuk organik mampu menyediakan unsur hari bagi tanaman dan juga mampu memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk kandang ayam dan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) terhadap pertumbuhan, hasil, dan kualitas hasil sawi pagoda. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan September-Oktober 2021 di Kebun Percobaan, Universitas Perjuangan Tasikmalaya. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 12 perlakuan dan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang ayam berpengaruh nyata pada parameter jumlah daun, berat basah akar dan tajuk, berat kering tajuk, dan daya simpan. Perlakuan 90 g polybag-1 pupuk kandang ayam sudah memberikan hasil yang bagus untuk pertumbuhan dan hasil sawi pagoda, yaitu dengan peningkatan berat basah 62.4 % dari tanpa pemupukan. Pemberian PGPR berpengaruh nyata pada parameter jumlah daun dan berat basah tajuk. Interaksi perlakuan 90 g polybag-1 pupuk kandang ayam + 10 mL L-1 PGPR memberikan hasil optimal pada parameter tinggi tanaman, warna daun, dan lingkar tanaman, sedangkan perlakuan 180 g polybag-1 pupuk kandang ayam + 15 mL L-1 PGPR memberikan hasil optimal pada parameter susut bobot. Kata kunci: agen hayati, hortikultura, pupuk organik, rizobakteri
Efektivitas Plant Growth Promotion Rhizobacteria (PGPR) dan Pupuk NPK terhadap Pertumbuhan dan Pembungaan Tanaman Aster Ericoides (Symphyotrichum ericoides) Sitawati; Sintawati, Murti Binary; Fajriani, Sisca
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 13 No. 2 (2022): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jhi.13.2.64-71

Abstract

Tujuan penelitian ialah mempelajari respon bunga pikok terhadap aplikasi PGPR dan pupuk NPK pada pertumbuhan dan pembungaan tanaman. Aplikasi PGPR dapat mengoptimalkan serapan N pada tanaman Pikok Metode penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot) dengan petak utama adalah konsentrasi pemberian PGPR dan anak petak adalah dosis pupuk NPK, yang diulang sebanyak 3 kali. Petak utama dengan pelakuan Tanpa PGPR, PGPR (10 ml L-1) dan PGPR (20 ml L-1). Anak petak dengan perlakuan Tanpa pupuk NPK, 50% NPK, 75% NPK dan 100% NPK. Parameter pertumbuhan tanaman meliputi tinggi tanaman dan jumlah cabang. Parameter hasil tanaman meliputi jumlah bunga, bobot kering akar, dan bobot kering total tanaman. Aplikasi PGPR dengan konsentrasi 20 ml L-1 tanpa NPK menunjukkan pengaruh pertumbuhan yang maksimal pada variabel jumlah cabang, jumlah bunga, bobot kering akar, dan bobot kering total tanaman dibanding tanaman aster yang dipupuk NPK 100%. Bobot kering meningkat 54% dan jumlah bunga hingga 2,905 kuntum tangkai-1 sedang yang tanpa PGPR dengan NPK 100% belum berbunga hingga umur 12 minggu setelah tanam. Aplikasi PGPR dengan konsentrasi 20 ml L-1 NPK 50% menunjukkan peningkatan jumlah bunga mencapai 22.57% dibandingkan dengan perlakuan PGPR 20 ml L-1 tanpa NPK.Kata Kunci: berkelanjutan, pikok, tanaman hias
Pengaruh Kombinasi Volume Pemberian Air dan Varietas pada Pertumbuhan, Hasil dan Morfofisiologi Bit Merah (Beta vulgaris L.) di Dataran Medium Tika Noviana Dewi; Suminarti, Nur Edy; Tyasmoro, Setyono Yudo
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 13 No. 2 (2022): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jhi.13.2.72-80

Abstract

Meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan menyebabkan permintaan buah bit di Indonesia cukup tinggi. Hal ini dibuktikan dengan adanya impor buah bit dari Australia. Kegiatan impor ini menunjukkan bahwa ketersediaan buah bit masih belum bisa mencukupi kebutuhan konsumen. Salah satu penyebab rendahnya ketersediaan buah bit adalah budidaya tanaman bit yang terbatas di dataran tinggi. Berkaitan dengan hal tersebut, strategi yang dapat ditempuh untuk meningkatkan ketersediaan buah bit adalah melalui pengembangan penanaman di dataran medium. Tujuan kegiatan penelitian ini agar diperoleh informasi mengenai tingkat kebutuhan air dan varietas bit yang sesuai di dataran medium. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli-Oktober 2019 di rumah kaca, menggunakan rancangan acak kelompok, terdiri dari 10 kombinasi perlakuan dengan menempatkan varietas tanaman bit (Vikima dan Ayumi 04) dan volume pemberian air (350, 550, 750, 950 dan 1150) mm air musim-1 sebagai perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas daun, bobot kering total tanaman dan bobot segar umbi tanaman-1 yang tertinggi didapatkan pada perlakuan P10. Warna umbi yang lebih pekat dan kandungan prolin yang lebih tinggi didapatkan pada perlakuan P1 dan P6. Kata kunci: bobot umbi, prolin, warna umbi
Karakterisasi Morfologi dan Hibridisasi Rain Lily (Zephyranthes sp.) Ridho Kurniati; Fibrianty, Eka
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 13 No. 2 (2022): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jhi.13.2.81-89

Abstract

Rain lily (Zephyranthes sp) merupakan tanaman hias yang umumnya dibudidayakan sebagai tanaman hias pot dan lanskap. Warna dan bentuk serta ukuran tanaman hias ini masih terbatas. Keragaman genetik dan variasi warna, ukuran dan bentuk tanaman ini dapat ditingkatkan melalui hibridisasi. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Balai Penelitian Tanaman Hias Cipanas pada bulan April-November 2021. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan keragaman morfologi dan pembentukan buah Rain lili. Kultivar Rain lili yang digunakan antara lain Zephyranthes rosea, Zephyranthes pulchella, Zephyranthes candida, Zephyranthes minuta dan Zephyranthes carinata. Parameter yang diamati antara lain karakter morfologi, waktu panen (hari), diameter buah (cm), jumlah buah yang terbentuk dan waktu reseptif bunga. Keberhasilan pembentukan biji hasil persilangan relatif rendah. Pembentukan biji memerlukan waktu 22.3 hingga 27.6 hari setelah persilangan. Waktu reseptif bunga terjadi antara pukul 7 hingga 10 pagi. Rerata diameter buah 1.7–2.1 cm dengan jumlah biji 5.0–19.3. Kata kunci: anther, reseptif, tanaman pot, waktu panen, zephyranthes.
Penetapatan Metode Ekstraksi Fosfor dan Kalium untuk Tanaman Cabai pada Tanah Andisol Dermawan, Rahmansyah Dermawan; Anas Dinurrohman Susila; Purwono; Budi Nugroho; Sugiyanta
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 13 No. 2 (2022): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jhi.13.2.90-96

Abstract

Penetapan metode ekstraksi P dan K-tanah di Andisol merupakan langkah awal yang penting dalam menyusun rekomendasi dosis pemupukan untuk penanaman cabai. Penelitian dilakukan di rumah plastik Kebun Penelitian PKHT IPB, Tajur Bogor pada posisi 6038’12.9”S 106049’25.2.9”E pada ketinggian 388 mdpl. Sampel tanah yang digunakan berasal dari tanah Andisol, asal Desa Cikandang, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut pada posisi 7021’46.7”S 107045’13.1”E. Uji tanah dilakukan di Laboratorium Pengujian, Departemen Agronomi dan Hortikultura dan Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB. Penelitian disusun berdasarkan rancangan kelompok lengkap teracak dengan 1 faktor yaitu tanah Andisol dan diulang sebanyak 5 ulangan. Parameter yang diamati adalah korelasi antara lima metode ekstraksi P dan K-tanah (Mechlich-1, Bray-1, Morgan-Wolf, Ammonium asetat, dan HCl-25%) dengan bobot kering biomassa relatif (BKR) tanaman cabai. Keeratan hubungan antara kelima metode ekstraksi dengan BKR tanaman cabai ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi (r). Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan keeratan hubungan metode ekstraksi P dan K-tanah Andisol terhadap bobot kering relatif tanaman cabai. Metode ekstraksi Morgan-Wolf menunjukkan korelasi terbaik dalam mengekstrak P-tanah Andisol (r=0.94) sedangkan pada uji korelasi K-tanah Andisol, metode ekstraksi Ammonium asetat menunjukkan hasil terbaik (r=0.97). Metode ekstraksi Mechlich-1 dapat dijadikan metode ekstraksi alternatif untuk P dan K-tanah Andisol untuk tanaman cabai. Kata kunci: Ammonium asetat, koefisien korelasi, Morgan-Wolf, uji tanah, sayuran
Pengaruh Naungan dan Dosis Pemupukan pada Pertumbuhan dan Hasil Katuk (Sauropus androgynus L.) Fitria Andini; Kartika, Juang Gema; Ketty Suketi
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 13 No. 2 (2022): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jhi.13.2.97-108

Abstract

Katuk (Sauropus androgynus L.) adalah salah satu jenis sayuran indigenous di Indonesia yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai sayuran alternatif untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.Pengembangan tanaman katuk selama ini biasanya dilakukan pada intensitas naungan dengan dosis dan jenis pupuk yang beraneka ragam.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas naungan dan dosis pupuk yang sesuai guna meningkatkan pertumbuhan dan hasil produksi katuk. Percobaan dilakukan menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) faktor split plot dengan petak utama adalah naungan dan anak petak adalah dosis pemupukan. Intensitas naungan terdiri dari 4 taraf, yaitu N0 (tanpa naungan), N1 (naungan 55%), N2 (naungan 65%), dan N3 (naungan 75%). Dosis pemupukan juga terdiri dari 4 taraf pupuk NPK 15-15-15, yaitu P1 (50 kg NPK ha-1), P2 (100 kg NPK ha-1), P3 (150 kg NPK ha-1), dan P4 (200 kg NPK ha-1). Penelitian dilakukan dengan 3 ulangan sehingga diperoleh 16 kombinasi, dengan 48 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat interaksi antara naungan dan dosis pemupukan. Perlakuan tunggal dosis pemupukan tidak memberikan pengaruh nyata terhadap seluruh parameter pengamatan. Perlakuan naungan pada tanaman katuk untuk tujuan produksi sayuran daun komersial sebaiknya dilakukan dengan aplikasi naungan 65%. Kata kunci: bobot bagian yang dapat dipasarkan, intensitas cahaya, produktivitas, sayuran daun
Keragaan Genotipe Jagung Semi Asal Selfing dan Sibbing untuk Perakitan Varietas Jagung Semi Dhiea Falihatusy Syarifah; Wahyu Endro Kusumo, Yudiwanti; Erin Puspita Rini
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 13 No. 2 (2022): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jhi.13.2.120-127

Abstract

Jagung semi merupakan tongkol jagung muda yang dipanen sebelum terjadi pembuahan dan memiliki nilai nutrisi tinggi. Produksi jagung semi di Indonesia masih menggunakan varietas jagung pipil maupun jagung manis. Penelitian ini bertujuan menguji beberapa genotipe jagung hasil selfing dan sibbing untuk perakitan varietas jagung semi. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Cikarawang, Dramaga, Bogor pada bulan Januari hingga Mei 2021. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan genotipe sebagai faktor tunggal. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa genotipe berpengaruh terhadap tinggi tanaman, diameter batang, umur berbunga jantan, umur panen, tinggi tongkol pertama, panjang tongkol kotor, dan diameter tongkol bersih. Secara umum perlakuan sibbing menurunkan nilai rerata karakter vegetatif, anthesis silking interval, tinggi tongkol pertama, panjang tongkol bersih, serta meningkatkan persentase tongkol yang termasuk ke dalam kelas ekstra dan kelas I. Seluruh genotipe uji berpotensi memiliki sifat prolifik karena dapat menghasilkan tongkol per tanaman lebih dari dua dengan kualitas jagung semi layak pasar diatas 65%.Kata kunci: karakter vegetatif, prolifik, pupuk, tongkol jagung
Keragaman Kualitas Fisik dan Kimia Buah Pepaya Calina di Balumbangjaya Harliani Sri Utami; Susanto, Slamet; Dhika Prita Hapsari
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 13 No. 2 (2022): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jhi.13.2.109-119

Abstract

Papaya is a plant that can grow all year in Indonesia. Papaya has many varieties, so it has a variety of flavors, shapes, and sizes of the fruit. The diversity of superior papaya in the field should be evaluated to maintain its quality. The purpose of the research is to characterize and classify the diversity of physical and chemical qualities of Callina papaya. The sampling method used was the Purposive Random Sampling Method with a sample of 50 trees, each tree sampled four papaya fruits, so there were 200 total fruits. The sample tree is coded with a fruit shape based on the Descriptor for Papaya. The research was conducted from April to July 2022 at Papaya orchard in Babakan Lebak Village, Balumbang Jaya Village, West Bogor District, Bogor City, and the Post-Harvest Laboratory of the Faculty of Agriculture, IPB University. The results of the experiment showed that there were variations in the shape and cavity of the Callina papaya, namely elongate, lengthened-cylindrical, oval, and globular. Callina papaya has a fruit shape at the end of the stem of the depressed type and is classified as a small to medium-sized papaya fruit. The star-shaped papaya fruit cavity has a higher seed weight. The elongated and lengthened-cylindrical fruit has a shape in accordance with the description of the Callina papaya. Globular-shaped fruit has the higher TSS value as compared with other types. Fruit weight was positively correlated with length, diameter, flesh thickness.Keywords: tropical fruit, characterization, classification, fruit quality

Page 1 of 1 | Total Record : 8


Filter by Year

2022 2022


Filter By Issues
All Issue Vol. 16 No. 2 (2025): Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 16 No. 1 (2025): Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 15 No. 3 (2024): Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 15 No. 2 (2024): Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 15 No. 1 (2024): Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 14 No. 3 (2023): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 14 No. 2 (2023): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 14 No. 1 (2023): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 13 No. 3 (2022): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 13 No. 2 (2022): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 13 No. 1 (2022): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 12 No. 3 (2021): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 12 No. 2 (2021): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 12 No. 1 (2021): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 11 No. 3 (2020): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 11 No. 2 (2020): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 11 No. 1 (2020): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 10 No. 3 (2019): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 10 No. 2 (2019): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 10 No. 1 (2019): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 9 No. 3 (2018): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 9 No. 2 (2018): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 9 No. 1 (2018): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 8 No. 3 (2017): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 8 No. 2 (2017): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 8 No. 1 (2017): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 7 No. 3 (2016): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 7 No. 2 (2016): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 7 No. 1 (2016): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 6 No. 3 (2015): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 6 No. 2 (2015): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 6 No. 1 (2015): Jurnal Hortikultura Indonesia Pedoman Penulisan Artikel Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 5 No. 3 (2014): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 5 No. 2 (2014): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 5 No. 1 (2014): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 4 No. 3 (2013): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 4 No. 2 (2013): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 4 No. 1 (2013): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 3 No. 1 (2012): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 2 No. 1 (2011): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 1 No. 2 (2010): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 1 No. 1 (2010): Jurnal Hortikultura Indonesia More Issue