cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI)
ISSN : 20874855     EISSN : 26142872     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) merupakan media untuk publikasi tulisan ilmiah dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris yang berkaitan dengan berbagai aspek dalam bidang hortikultura. Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) terbit tiga kali setahun (April, Agustus, dan Desember).
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol. 14 No. 2 (2023): Jurnal Hortikultura Indonesia" : 8 Documents clear
Manipulasi Nutrien dan Zat Pengatur Tumbuh untuk Meningkatkan Produksi dan Kualitas Buah Stroberi (Fragaria x ananassa) Kultivar BAT-1 Tjahjoleksono, Aris; Gustania, Leolita; Ratnadewi, Diah
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 14 No. 2 (2023): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jhi.14.2.63-70

Abstract

Stroberi kultivar BAT-1 semakin jarang dibudidayakan oleh petani Indonesia karena rasa buahnya kurang manis, padahal kultivar tersebut mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan tropis. Hal tersebut disebabkan perbaikan kualitas dan produktivitas stroberi adaptif itu masih sulit dilakukan dengan praktik pertanian biasa. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan produksi dan kualitas buah stroberi BAT-1, yaitu ukuran, warna, rasa manis dan umur simpan, dengan memodifikasi nutrien dan manipulasi zat pengatur tumbuh (ZPT). Penelitian ini dilaksanakan pada Agustus – Desember 2021 (musim hujan) dan Februari – Juni 2022 (musim kemarau), di kaki Gunung Halimun-Salak, Kabupaten Bogor. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap faktorial: Perlakuan tahap pertama berupa pemberian kalium dan kalsium, dan diukur parameter vegetatifnya. Untuk tahap kedua diberikan perlakuan asam indol butarat dan brassinolida, dan diukur parameter generatifnya. Hasilnya, perlakuan kalium dan kalsium mempercepat dan mempersingkat rentang waktu berproduksi tanaman; dan modifikasi nutrien yang berkombinasi dengan ZPT mampu meningkatkan bobot buah, kandungan antosianin buah, nilai kemanisan serta menurunkan nilai total asam. D3I3B2 (PPC + CaCl2 2 g L-1 pada daun dan ZPT IBA 3 mM + BL 0.2 µM pada buah) merupakan perlakuan terbaik, di kedua musim tanam. Brassinolida (0.2 µM) mampu memperlama daya simpan buah setelah panen.-1Kata kunci: Brassinolide, brix, IBA, kalium, kalsium.
Respons Pertumbuhan dan Hasil Mentimun (Cucumis sativus L.) pada Kombinasi Media Substrat dengan Sistem Hidroponik: Growth and Yield Response of Cucumber (Cucumis sativus L.) in Several Combinations of Substrate Medium with Hydroponic System Muzakiyah, Efi Zulfita; Aini, Nurul
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 14 No. 2 (2023): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jhi.14.2.100-106

Abstract

Karakteristik media (bukan tanah) yang menjadi faktor yang penting dalam budidaya tanaman mentimun dengan sistem hidroponik substrat. Tujuan dari penelitian ini yaitu mempelajari pengaruh kombinasi media yang berasal dari limbah baglog jamur tiram, sekam dan arang sekam terhadap pertumbuhan dan hasil mentimun pada sistem hidroponik substrat. Percobaan disusun berdasarkan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan 3 ulangan. Perlakuan terdiri dari 9 kombinasi Media yaitu Limbah baglog jamur (100%), Sekam padi (100%), Arang sekam (100%), dan kombinasinya dengan masing-masing perbandingan 25:75; 50:50 dan 75: 25%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mentimun yang ditanam pada kombinasi media limbah baglog jamur + arang sekam (25:75) menghasilkan luas daun, jumlah daun, bobot kering, volume akar serta bobot dan jumlah buah yang lebih tinggi dibandingkan pada media limbah baglog jamur 100%. Hasil ini didukung dengan perbaikan sifat fisik media (porositas, ruang udara), serapan dan kandungan unsur hara dalam media. Kesimpulannya, agar menjadi media yang ideal, limbah baglog jamur sebaiknya dikombinasikan dengan arang sekam dengan perbandingan 25:75. Kata kunci: Limbah baglog, nutrisi, porositas, volume akar
Pengaruh Ekstrak Gulma dan Bahan Alami terhadap Pertumbuhan dan Hasil Caisim (Brassica chinensis L.) Rahayu, Muji; Buruuj Ahwaludin; Andriyana Setyawati; Aprilia Ike Nurmalasari; Amalia Tetrani Sakya; Djoko Purnomo
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 14 No. 2 (2023): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jhi.14.2.71-77

Abstract

Penggunaan alelokimia sebagai bioherbisida berpotensi untuk pengendalian gulma yang ramah lingkungan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh ekstrak gulma dan bahan alami terhadap pertumbuhan dan hasil caisim (Brassica chinensis L.). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi ekstrak gulma dan bahan alami sebagai faktor tunggal. Terdapat 16 perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali dan setiap perlakuan terdiri dari 2 polybag sehingga terdapat 48 satuan percobaan dengan 96 tanaman caisim sebagai sampel amatan.. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis menggunakan analysis of variance (ANOVA) dan jika menunjukkan perbedaan yang nyata, maka diuji lebih lanjut dengan uji DMRT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak gulma dan bahan alami berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 35 HST, jumlah daun 21 HST, bobot segar tanaman, dan bobot kering tanaman. Ekstrak daun Euphorbia heterophylla pada konsentrasi 200 g L-1 nyata mampu meningkatkan tinggi tanaman, dan bobot segar tanaman, ekstrak daun Cyperus rotundus konsentrasi 120 g L-1 mampu meningkatkan berat kering tanaman, sedangkan ekstrak Terminalia catappa pada konsentrasi 200 g L-1 dan Melaleunca laucadendron pada konsentrasi 40 g L-1 meningkatkan jumlah daun pada umur 21 HST.Kata kunci: alelokimia, bioherbisida, konsentrasi, produksi, tanaman sayuran
Penggunaan Indole Butirat Acid (IBA) untuk Induksi Akar Setek Amorphophallus titanum dan Amorphophallus gigas Handayani, Mellyyana; Setiawan, Ryan Budi; Yusniwati; Jumsalia
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 14 No. 2 (2023): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jhi.14.2.87-92

Abstract

Amorphophallus titanum dan Amorphophallus gigas merupakan flora endemik Sumatera yang terancam punah. Perbanyakan tanaman melalui setek dapat digunakan untuk menunjang kegiatan konservasi. Keberhasilan setek ditentukan oleh konsentrasi zat pengatur tumbuh (ZPT) untuk menginduksi terbentuknya akar, corm dan tunas, sehingga kajian tentang konsentrasi ZPT penting untuk dipelajari. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi IBA terbaik untuk menginduksi akar dan corm pada A. titanum dan A. gigas. Penelitian telah dilakukan dari bulan Juli-Oktober 2022. Penelitian disusun berdasarkan rancangan acak lengkap dengan perlakuan konsentrasi IBA yang terdiri dari 5 taraf yaitu: 5, 10, 15, 20 dan 25 mg L-1. Setek pada A. titanum menggunakan rachis dan petiole, sedangkan pada A. gigas hanya menggunakan rachis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setek petiole menunjukkan respons yang lebih baik dibandingkan dengan rachis dalam menginduksi terbentuknya akar pada A. titanum. Konsentrasi IBA 15 mg L-1 menghasilkan persentase berakar sebesar 80% pada setek petiole A. titanum dan 20% pada setek rachis A. gigas.Kata Kunci : biodiversitas, endemik, konservasi, punah, zat pengatur tumbuh
Inisiasi Kalus Bangle (Zingiber purpureum Roscoe) pada Beberapa Kombinasi 2.4-D dan Kinetin Astarini, Ida Ayu; Astiti, Ni Putu Adriani; Tarigan, Swary Dwi Suherna
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 14 No. 2 (2023): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jhi.14.2.93-99

Abstract

Bangle (Zingiber purpureum Roscoe) termasuk keluarga Zingiberaceae yang dimanfaatkan sebagai tanaman obat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh 2.4-D dan kinetin pada inisiasi kalus bangle. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan, Prodi Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Udayana dari bulan Februari hingga bulan Mei 2023. Desain percobaan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktor dan lima ulangan. Faktor pertama konsentrasi 2.4-D (0, 1 dan 2 ppm) dan faktor kedua konsentrasi kinetin (0, 0.5 dan 1 ppm). Variabel yang diamati meliputi waktu inisiasi kalus, persentase pembentukan kalus, dan morfologi kalus. Hasil penelitian menunjukkan 1 ppm 2.4-D - 0.5 ppm kinetin menghasilkan waktu inisiasi kalus tercepat (10.8 HST) dan persentase pembentukan kalus tertinggi (100%), sementara 1 ppm 2.4-D - 0.5 ppm kinetin dan 2 ppm 2.4-D - 0.5 ppm kinetin menghasilkan morfologi kalus yang baik dan embriogenik (warna putih dengan tekstur remah). Kata Kunci: auksin, sitokinin, tanaman obat, Zingiberaceae
Respons Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah terhadap Kepadatan Populasi dan Jumlah Selang Fertigasi Menggunakan Irigasi Tetes Prathama, Mathias; Anas Dinurrohman Susila; Santosa, Edi
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 14 No. 2 (2023): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jhi.14.2.78-86

Abstract

Bawang merah merupakan komoditas sayuran prioritas nasional karena telah dikenal luas penggunaannya di masyarakat Indonesia. Namun, produktivitas bawang merah di Indonesia mengalami stagnansi, yaitu 9-10 ton ha-1 (2000-2018). Penerapan pertanian presisi melalui fertigasi menggunakan irigasi tetes menjadi altenatif solusi untuk menjawab tantangan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan teknologi fertigasi yang dapat diimplementasikan dalam budidaya bawang merah di lahan kering. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Cikarawang, IPB University, dari September hingga November 2022. Penelitian menggunakan RKLT split plot faktorial sebanyak 6 ulangan dengan jumlah selang irigasi (1 dan 2 selang) sebagai petak utama dan kepadatan populasi (normal = 200,000 tan ha-1 dan rapat = 400,000 tan ha-1) sebagai anak petak. Secara umum kepadatan populasi tanaman lebih berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman dibandingkan jumlah selang irigasi tetes. Satu selang irigasi per bedeng cukup untuk mendukung pertumbuhan dan produksi bawang merah di lahan kering. Tinggi tanaman pada perlakuan satu maupun dua selang irigasi setara, berkisar antara 32.81-33.70 cm. Produktivitas tanaman pada perlakuan satu maupun dua selang irigasi setara, yaitu 11.21-12.19 ton ha-1. Populasi yang padat mampu meningkatkan produksi, namun menghasilkan umbi berukuran kecil yang cocok untuk benih. Penentuan kepadatan populasi tanam sebaiknya disesuaikan dengan tujuan produksi dan kebutuhan pasar.
Efektivitas Bacillus Subtilis QST713:109 CFU/ml sebagai Plant Growth Promoting Rhizobacteria pada Tanaman Kubis (Brassica oleracea) Suwarto; Suwarto, Suwarto; Muhammad Hilmi
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 14 No. 2 (2023): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jhi.14.2.118-125

Abstract

Bacillus subtilis adalah bakteri yang ada di mana-mana yang biasa ditemukan di berbagai relung (niche) ekologi dan berpotensi sebagai Plant Growth Promoting Rhizobacterial (PGPR). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dan menentukan konsentrasi efektif dari B. subtilis QST713:109 CFU/ml sebagai PGPR pada tanaman kubis. Perlakuan terdiri dari 5 taraf konsentrasi B. subtilis QST713:109 CFU/ml yaitu 0 ml L-1 sebagai kontrol, 2.5 ml L-1, 5 ml L-1, 7.5 ml L-1, dan 10 ml L-1. Larutan dengan konsentrasi tersebut disemprotkan pada tanaman kubis umur 1, 2, 3, dan 4 minggu setelah tanam dengan volume semprot 500 L ha-1. Pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah akar, bobot crop, hasil per petak, dan potensi hasil per hektar tanaman kubis dengan konsentrasi 2.5 dan 5.0 ml L-1 lebih tinggi daripada kontrol. Konsentrasi 2.5 ml L-1 B. subtilis QST713:109 CFU/ml menghasilkan nilai relative agronomic efectiveness (RAE) tertinggi yaitu 112.2% sehingga merupakan yang paling efektif untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi kubis dengan potensi hasil kubis 52.16 ton ha-1. Potensi hasil pelakuan kontrol adalah 46.50 ton ha-1. Dengan demikian B. subtilis QST 713:109 CFU/ml dinyatakan efektif sebagai PGPR untuk kubis. Kata kunci: efektif, fitotoksisitas, PGPR, relative agronomic effectiveness
Pengaruh Aplikasi Bokashi dan PGPR pada Pertumbuhan Stek Tanaman Apel (Malus domestica) Kefi, Andreas; Marsianus Falo; Vinsensius Olin Kaet; Aseph Ikhsan Gumelar
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 14 No. 2 (2023): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jhi.14.2.107-117

Abstract

Apel (Malus domestica) merupakan jenis berpohon yang dapat dikembangbiakkan secara vegetatif yakni okulasi, cangkok dan stek. Pertumbuhan tanaman tanpa melalui hasil persilangan sering dilakukan oleh petani untuk meminimalisir bahan perbanyakan dan biaya. Untuk menginduksi dan mempercepat pertumbuhan stek apel dilakukan pengaplikasian hormon tumbuh dengan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) serta penggunaan bokhasi untuk memperbaiki sifat tanah dan penyedia unsur hara. Kegiatan pengamatan dilakukan untuk mengamati dampak aplikasi hormon tumbuh media pada perlakuan stek batang apel. Penelitian ini dilakukan pada lahan masyarakat yang berlokasi di Eban, Kecamatan Miomaffo Barat, kabupaten TTU, Provinsi NTT pada tanggal 2 Februari sampai 15 April 2022. Rancangan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), Faktor Takaran Bokhasi + Tanah (T) terbagi dalam 3 aras yakni : tanpa perlakuan (T0), 1:0.50 kg per polybag (T1), 1:0.75 kg per polybag (T2), 1:1 kg per polybag (T3). Faktor Ke 2 waktu aplikasi PGPR (W) terbagi dalam 3 aras yakni kontrol (W0), 1 kali seminggu (W1), 2 kali seminggu (W2), dan 3 kali seminggu (W3). Kombinasi perlakuan terdiri dari T0W0, T0W1, T0W2, T0W3, T1W0, T1W1, T1W2, T1W3, T2W0, T2W1, T2W2, T2W3, T3W0,T3W1, T3W2, T3W3, dengan total 16 satuan pengamatan yang diulang sebanyak 3 kali menjadi 48 unit pengamatan, tiap unit pengamatan terdapat 1 sampel. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi taraf perlakuan 1:0.50 kg per polybag dengan taraf perlakuan frekuensi penyiraman PGPR satu kali seminggu (W1) kali meningkatkan pertumbuhan persentase tunas, panjang pucuk, mempercepat tumbuh pucuk, serta persentase daun stek apel. Kata Kunci : bokashi, PGPR, stek apel

Page 1 of 1 | Total Record : 8


Filter by Year

2023 2023


Filter By Issues
All Issue Vol. 16 No. 2 (2025): Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 16 No. 1 (2025): Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 15 No. 3 (2024): Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 15 No. 2 (2024): Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 15 No. 1 (2024): Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 14 No. 3 (2023): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 14 No. 2 (2023): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 14 No. 1 (2023): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 13 No. 3 (2022): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 13 No. 2 (2022): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 13 No. 1 (2022): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 12 No. 3 (2021): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 12 No. 2 (2021): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 12 No. 1 (2021): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 11 No. 3 (2020): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 11 No. 2 (2020): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 11 No. 1 (2020): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 10 No. 3 (2019): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 10 No. 2 (2019): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 10 No. 1 (2019): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 9 No. 3 (2018): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 9 No. 2 (2018): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 9 No. 1 (2018): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 8 No. 3 (2017): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 8 No. 2 (2017): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 8 No. 1 (2017): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 7 No. 3 (2016): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 7 No. 2 (2016): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 7 No. 1 (2016): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 6 No. 3 (2015): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 6 No. 2 (2015): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 6 No. 1 (2015): Jurnal Hortikultura Indonesia Pedoman Penulisan Artikel Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 5 No. 3 (2014): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 5 No. 2 (2014): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 5 No. 1 (2014): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 4 No. 3 (2013): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 4 No. 2 (2013): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 4 No. 1 (2013): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 3 No. 1 (2012): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 2 No. 1 (2011): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 1 No. 2 (2010): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 1 No. 1 (2010): Jurnal Hortikultura Indonesia More Issue