cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI)
ISSN : 20874855     EISSN : 26142872     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) merupakan media untuk publikasi tulisan ilmiah dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris yang berkaitan dengan berbagai aspek dalam bidang hortikultura. Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) terbit tiga kali setahun (April, Agustus, dan Desember).
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol. 15 No. 3 (2024): Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI)" : 8 Documents clear
Induksi Kalus Amorphophallus titanum (Becc.) Becc. Melalui Kultur In Vitro: Callus Induction of Amorphophallus titanum (Becc.) Becc. Through In Vitro Culture Dannis Yuda Kusuma; Anjar Tri Wibowo; Yosephine Sri Wulan Manuhara
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 15 No. 3 (2024): Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI)
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jhi.15.3.133-139

Abstract

Bunga bangkai raksasa (Amorphophallus titanum (Becc.) Becc. merupakan jenis tumbuhan yang dilindungi. Regenerasi biji di habitat alami sulit dan memerlukan waktu yang lama. Konservasi ex situ dengan kultur in vitro menjadi alternatif pemulihan populasi di habitat alaminya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui jenis eksplan dan zat pengatur tumbuh terbaik untuk menginduksi kalus A. titanum. Jenis eksplan yang digunakan antara lain petiolus, percabangan lamina daun dan lamina daun, sedangkan zat pengatur tumbuh yang digunakan antara lain BAP, CPPU, dan TDZ. Hasil penelitian menunjukkan petiolus yang dikultur secara vertikal mampu menghasilkan kalus lebih banyak dan waktu yang lebih pendek dibandingkan yang dikultur secara horisontal. Eksplan petiolus yang dikultur secara vertikal merupakan eksplan yang menghasilkan kalus terbanyak dan waktu inisiasi tercepat dibandingkan eksplan percabangan lamina daun dan lamina daun. Media MS dengan penambahan TDZ 1 mg L-1 merupakan media terbaik dalam menghasilkan kalus. Waktu inisiasi kalus tercepat diperoleh pada media MS dengan penambahan TDZ 1 mg L-1 dengan eksplan petiolus yang dikultur secara vertikal. Kata kunci: Amorphophallus titanum, petiolus, thidiazuron, zat pengatur tumbuh
Multiplikasi Tunas Jahe Putih Besar (Zingiber officinale) In vitro dalam Media MS yang Diperkaya BAP dan TDZ: Multiplication of Shoot Giant Ginger (Zingiber officinale) in-vitro BAP and TDZ Enriched MS Media Prasetyorini Djarot; Ismanto; Anindita Aulya Pertiwi
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 15 No. 3 (2024): Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI)
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jhi.15.3.126-132

Abstract

Rimpang jahe putih besar berguna sebagai rempah dan obat herbal. Gingerolnya memiliki kemampuan untuk mencegah dan mengobati berbagai penyakit. Teknik kultur in vitro juga dapat meningkatkan produksi bibit tanaman jahe putih besar. Tujuan dari teknik ini adalah untuk mendapatkan medium perbanyakan bibit jahe putih besar secara in vitro yang dapat menghasilkan jumlah bibit yang banyak, seragam, dan sebanding dengan induknya. Studi ini dilakukan selama periode September 2022–Januar 2023. Dengan menggunakan biakan in vitro, jahe putih besar di Laboratorium Kultur Jaringan, Balai Besar Bioteknologi, dan Sumberdaya Genetik Pertanian. Untuk menumbuhkan eksplan pada media MS, yang menggabungkan zat pengatur pertumbuhan BAP dengan konsentrasi (0, 1, dan 5 mg L-1) dan TDZ dengan konsentrasi 0,0, 0,1, dan 0,2 mg L-1 digunakan. Eksperimen ini dirancang menggunakan acak lengkap faktorial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan BAP 1.0 mg L-1 tanpa penambahan TDZ adalah pilihan terbaik. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa mereka memberikan respons terbaik terhadap pertumbuhan eksplan jahe putih besar in vitro. Kata kunci: gingerol, media pertumbuhan, produksi, rimpang
Pengujian Efektivitas Mulsa Polyethylene pada Budidaya Cabai Menggunakan Sistem Fertigasi: Testing the Effectiveness of Polyethylene Mulch in Chili Cultivation Using a Fertigation System Rusdan, Risna; Anas Dinurrohman Susila; Ketty Suketi
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 15 No. 3 (2024): Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI)
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jhi.15.3.140-146

Abstract

Cabai merupakan salah satu komoditas hortikultura penting di Indonesia yang dapat dimanfaatkan dalam bentuk segar maupun olahan. Salah satu contoh cabai yang diolah adalah cabai kering, Indonesia masih mengimpor cabai kering karena harga cabai kering impor lebih kompetitif dibandingkan dengan cabai kering lokal. Penerapan teknologi budidaya tanaman yang tepat dapat mengurangi biaya produksi cabai kering di Indonesia sehingga dapat bersaing dengan harga impor. Penelitian ini bertujuan untuk menekan biaya produksi dengan menerapkan sistem tanam tanpa mulsa menggunakan jarak tanam rapat. Kegiatan penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Cikarawang, IPB pada Desember–Mei 2023. Penelitian menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak non-faktorial dengan perlakuan mulsa polyethylene dan tanpa mulsa, jarak tanam 25 cm × 25 cm. Cabai dipanen ketika buah telah kering di pohon yaitu 83 Hari Setelah Tanam (HST). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman yang menggunakan mulsa polyethylene menghasilkan produksi cabai dengan jumlah buah per petak 4,930 buah, lebih tinggi dibandingkan tanpa mulsa 4,221 buah dan bobot buah tanaman yang menggunakan mulsa polyethylene per petak 6,891 kg lebih tinggi dari tanpa mulsa yaitu 5,694 kg, dan bobot buah tanaman menggunakan mulsa per hektar 9.47 ton ha-1 lebih tinggi dari tanaman tanpa mulsa 7.89 ton ha-1. Budidaya cabai yang dilakukan dengan pengeringan langsung di pohon sebaiknya dilakukan di wilayah dengan tingkat curah hujan yang rendah. Kata kunci: cabai industri, teknologi budidaya, jarak tanam, produksi, produktivitas
Aplikasi Kompos Limbah Bawang Dayak dan FMA untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Hasil Pakcoy di Tanah Gambut: Application of Dayak Onion Waste Compost and AMF to Increase the Growth and Yield of Pakcoy in Peat Soil Juan Fery; Abdul Syahid; Titin Apung Atikah; Rahmawati Budi Mulyani; Wahyu Widyawati; Yekti Sri Rahayu; Ruben Tingting S
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 15 No. 3 (2024): Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI)
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jhi.15.3.147-154

Abstract

This research aims to study the effect of providing Dayak onion harvest waste compost and Arbuscular Mycorrhizal Fungi (AMF) to increase the growth and yield of pak choy in inland peat soil. The method used a Completely Randomized Design (CRD), a 4x4 factorial pattern, and 3 replications. First factor=Dayak onion harvest waste compost (0, 10, 20, 30 ton ha-1). Second factor dose (0, 2, 4, 6 ton ha-1). The interaction treatment of the waste compost at a dose of 20 tons ha-1 and AMF at a dose of 6 tons ha-1 had a significant effect on the growth of the number of leaves at 21 DAS. The waste compost at a dose of 30 tons ha-1 and AMF at a dose of 4 tons ha-1 had a significant effect on plant dry weight. Providing the waste compost at a dose of 30 tons ha-1 had a significant effect over other treatments. At a dose of 20 tons ha-1, it had a significant effect on root length. AMF did not differ significantly in plant height, number of leaves at 14, 21, and 28 DAS, leaf area, plant fresh weight, and plant dry weight. Keywords: Brassica rapa L., compost dosage, harvest waste compost, Completely Randomized Design (CRD), inland peat soil
Respons Morfologi dan Anatomi Kultivar Cabai (Capsicum annuum L) dan Penetapan Tingkat Toleransinya terhadap Defisit Air: Morphological and Anatomical Response of Chili Cultivars (Capsicum annuum L) and Determining Their Tolerance Level to Water Defici Evelyn, Carolina; Gunawan, Indra; Widiyono, Wahyu; Syukur, Muhamad; Trikoesoemaningtyas; Dasumiati; Lestari, Peni
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 15 No. 3 (2024): Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI)
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jhi.15.3.163-171

Abstract

Kekeringan menyebabkan kerugian ekonomi pada usahatani cabai (Capsicum annuum L.) di Indonesia. Identifikasi kultivar cabai toleran kekeringan diperlukan sebagai langkah awal perakitan varietas cabai toleran kekeringan. Penelitian bertujuan mengidentifikasi perubahan morfo-anatomi beberapa kultivar cabai dan menetapkan tingkat toleransinya terhadap kondisi kekurangan air menggunakan ISK (Indeks Sensitivitas Kekeringan). Penelitian dilaksanakan di bulan Februari – Agustus 2022 di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Cibinong, Jawa Barat. Percobaan disusun berdasarkan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) pola tersarang. Petak utama adalah kelembaban media (80% dan 35% kapasitas lapang). Anak petak adalah enam kultivar cabai. Hasil menunjukkan defisit air menyebabkan tanaman dorman, umur berbunga dan umur panen menjadi lebih lama, kerapatan trikoma meningkat, sedangkan peubah lain menurun. Penurunan pertumbuhan vegetatif dan tertundanya pembungaan (fenologi) mendahului penurunan hasil. SSP dan Genie ditetapkan toleran terhadap kondisi defisit air berdasarkan nilai ISK. Kata kunci: cekaman kekeringan, fenologi, indeks sensitifitas kekeringan, toleransi kekeringan
Penggunaan Indole Butirat Acid untuk Setek Pucuk Kantong Semar (Nepenthes ampullaria Jack.) Hijau Polos: Application of Indole Butirat Acid to Cuttings of Plain Green Pitcher Plant (Nepenthes ampullaria Jack.) Handayani, Mellyyana; Setiawan, Ryan Budi; Jumsalia
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 15 No. 3 (2024): Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI)
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jhi.15.3.155-162

Abstract

Kantong semar (Nepenthes ampullaria Jack.) merupakan spesies endemik yang tersebar di Sumatera dan Kalimantan. Spesies ini berstatus least concern karena minimnya data penelitian terbaru mengenai kelimpahan dan penyebarannya. Eksploitasi untuk perdagangan dan deforestasi menyebabkan penurunan populasi. Selain itu, waktu yang lama untuk mencapai fase generatif dan tipe pembungaan dioecious juga berkontribusi terhadap penurunan populasi Nepenthes sp. Program konservasi baik in situ maupun ex situ sangat penting untuk menjaga kelestarian N. ampullaria. Perbanyakan tanaman melalui setek dapat mendukung kegiatan konservasi. Keberhasilan setek ditentukan oleh konsentrasi zat pengatur tumbuh (ZPT) untuk menginduksi pembentukan akar dan tunas, sehingga kajian tentang konsentrasi ZPT penting untuk dipelajari. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi IBA terbaik untuk menginduksi akar dan tunas pada N. ampullaria. Penelitian disusun berdasarkan rancangan acak lengkap dengan perlakuan konsentrasi IBA yang terdiri dari 5 taraf yaitu: 0, 5, 10, 15, dan 20 mg L-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi IBA tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan stek pucuk N. ampularia dengan persentase hidup setek berkisar 70-100 %, pertambahan tinggi tunas berkisar 5.01-9.53 cm, jumlah akar primer berkisar 5.89-9.56 helai dan jumlah akar primer berkisar 3.52-6.29 cm. Semua perlakuan mampu meransang terbentuknya akar dan tunas yang mengindikasikan bahwa kandungan fitohormon endogen telah mencukupi untuk pertumbuhan setek pucuk pada N. ampullaria. Kata kunci: biodiversitas, endemik, konservasi, punah, zat pengatur tumbuh
Peran Mikoriza Powder dan Granul dalam Meningkatkan Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium cepa var. aggregatum): Beneficial Role of Mycorrhizal Powder and Granule in Improving Growth and Production of Shallot (Allium cepa var. aggregatum) Hazra, Fahrizal; Nur Istiqomah, Fatimah; Auliana Azzahra, Bella
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 15 No. 3 (2024): Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI)
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jhi.15.3.172-179

Abstract

Peningkatan produktivitas bawang merah dilakukan melalui upaya pemupukan yang tepat, termasuk di dalamnya jenis, bentuk, dan dosis pupuk. Pupuk hayati mikoriza menginfeksi akar membentuk hifa eksternal meningkatkan kemampuan tanaman dalam penyerapan unsur hara, sehingga pertumbuhan dan perkembangan tanaman inang menjadi lebih cepat. Upaya peningkatan produksi dapat dilakukan melalui aplikasi pupuk hayati mikoriza berbentuk serbuk (powder) ataupun granul. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh aplikasi mikoriza powder dan granul dengan taraf pemupukan NPK berbeda dalam meningkatkan fase vegetatif dan generatif tanaman bawang merah. Metode eksperimental dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial, faktor pertama adalah jenis mikoriza (Tanpa Mikoriza, 0.2 g Mikoriza Powder, dan 2 g Mikoriza Granul) dan faktor kedua dosis pupuk anorganik. Perlakuan yang diuji sebanyak 12, masing-masing diulang enam kali sehingga total terdapat 72 polybag. Mikoriza granul dengan 50% NPK menjadi kombinasi pelakuan yang paling efektif meningkatkan tinggi tanaman tertinggi mencapai 46 cm dan jumlah daun terbanyak 39 helai per rumpun. Jumlah umbi paling banyak 11 buah per rumpun dihasilkan oleh perlakuan mikoriza powder tanpa NPK, sedangkan bobot basah maupun kering umbi terberat oleh perlakuan mikoriza granul dengan 75% NPK sebesar 31 g dan 13 g. Pemberian mikoriza diketahui dapat menghemat kebutuhan NPK sebesar 25% dengan produksi maksimal yang mampu dicapai pada penambahan NPK sebesar 75%. Kata kunci: bobot umbi, infeksi akar, jumlah spora, jumlah umbi, tinggi tanaman
Perbanyakan Anthurium crystallinum pada Media Mengandung BAP dan IAA secara in Vitro: In vitro propagation of Anthurium crystalinum Lindl in medium with BAP and IAA Debi Rani Mutiara; Muhammad Alif Baharudin; Shandra Amarillis; Dinarti, Diny
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 15 No. 3 (2024): Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI)
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jhi.15.3.180-185

Abstract

Penyediaan benih Anthurium crystallinum Linden & André masih terbatas sehingga diperlukan teknik perbanyakan in vitro. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi pengaruh BAP dan IAA serta interaksinya terhadap pertumbuhan tunas A. crystallinum Linden & André secara in vitro. Penelitian dilaksanakan dari Juli sampai November 2023 di Laboratorium Kultur Jaringan 3, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penelitian menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dua faktor. Faktor pertama adalah BAP dengan 5 taraf (0.0; 0.5; 1.0; 1.5; dan 2.0 mg L-1). Faktor kedua adalah IAA dengan 3 taraf (0.0; 0.25; dan 0.5 mg L-1). Perlakuan IAA berpengaruh nyata terhadap persentase eksplan berkalus. Perlakuan BAP tunggal memberikan pengaruh terhadap persentase bertunas, rata-rata jumlah buku batang, rata-rata jumlah tunas lateral, rata-rata jumlah daun, dan penghambatan pertumbuhan akar. Konsentrasi BAP 1.5 mg L-1 menghasilkan persentase bertunas 100%, rata-rata jumlah tunas dan daun per eksplan terbanyak. Interaksi IAA dan BAP berpengaruh terhadap persentase eksplan berkalus dan rata-rata jumlah buku tunas. Aklimatisasi berhasil dilakukan 100% pada 13 planlet Anthurium crystallinum Linden & André sampai 2 MSA. Kata kunci: araceae, kalus, kuping gajah, nodus, sitokinin

Page 1 of 1 | Total Record : 8


Filter by Year

2024 2024


Filter By Issues
All Issue Vol. 16 No. 2 (2025): Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 16 No. 1 (2025): Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 15 No. 3 (2024): Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 15 No. 2 (2024): Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 15 No. 1 (2024): Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 14 No. 3 (2023): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 14 No. 2 (2023): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 14 No. 1 (2023): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 13 No. 3 (2022): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 13 No. 2 (2022): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 13 No. 1 (2022): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 12 No. 3 (2021): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 12 No. 2 (2021): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 12 No. 1 (2021): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 11 No. 3 (2020): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 11 No. 2 (2020): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 11 No. 1 (2020): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 10 No. 3 (2019): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 10 No. 2 (2019): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 10 No. 1 (2019): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 9 No. 3 (2018): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 9 No. 2 (2018): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 9 No. 1 (2018): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 8 No. 3 (2017): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 8 No. 2 (2017): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 8 No. 1 (2017): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 7 No. 3 (2016): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 7 No. 2 (2016): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 7 No. 1 (2016): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 6 No. 3 (2015): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 6 No. 2 (2015): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 6 No. 1 (2015): Jurnal Hortikultura Indonesia Pedoman Penulisan Artikel Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 5 No. 3 (2014): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 5 No. 2 (2014): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 5 No. 1 (2014): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 4 No. 3 (2013): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 4 No. 2 (2013): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 4 No. 1 (2013): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 3 No. 1 (2012): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 2 No. 1 (2011): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 1 No. 2 (2010): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 1 No. 1 (2010): Jurnal Hortikultura Indonesia More Issue