cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI)
ISSN : 20874855     EISSN : 26142872     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) merupakan media untuk publikasi tulisan ilmiah dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris yang berkaitan dengan berbagai aspek dalam bidang hortikultura. Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) terbit tiga kali setahun (April, Agustus, dan Desember).
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol. 9 No. 3 (2018): Jurnal Hortikultura Indonesia" : 8 Documents clear
Hot Water Treatment on Shallot (Allium cepa var. ascalonicum) Tuber to Suppress Viruses Infection in The Field Wiyono, Suryo; Harti, Heri; Sobir; Hendrastuti Hidayat, Sri
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 9 No. 3 (2018): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.62 KB) | DOI: 10.29244/jhi.9.3.149-157

Abstract

Infestasi virus pada umbi bawang merah dilaporkan sangat tinggi, meskipun efek infeksi virus terhadap produktivitas bawang merah masih sedikit diketahui. Penggunaan umbi bebas virus diasumsikan menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan produktivitas. Perlakuan air panas pada umbi sebelum tanam merupakan metode pilihan untuk mengeliminasi virus. Penelitian dilakukan dengan tujuan mempelajari keefektifan metode perlakuan air panas pada umbi bibit bawang merah terhadap infeksi virus di lapangan. Penelitian disusun menggunakan rancangan acak lengkap petak terbagi dengan dua faktor. Faktor pertama adalah perlakuan rumah kasa dengan dua taraf, yaitu penanaman dalam rumah kasa dan penanaman di lahan terbuka. Faktor kedua adalah perlakuan air panas suhu 45 0C dengan 4 taraf waktu perendaman, yaitu 15 menit, 30 menit, 45 menit dan kontrol (tanpa perlakuan). Pengamatan dilakukan terhadap insidensi penyakit, parameter pertumbuhan tanaman (jumlah anakan dan tinggi tanaman), dan produktivitas tanaman. Insidensi virus dikonfirmasi dengan deteksi menggunakan antibodi spesifik. Hasil pengamatan gejala menunjukkan bahwa perlakuan rumah kasa tidak berpengaruh nyata terhadap penekanan insidensi penyakit, sementara perlakuan pemanasan berpengaruh nyata terhadap penekanan insidensi penyakit. Waktu perendaman umbi selama 15, 30 dan 45 menit pada suhu 45 0C dapat menekan insidensi penyakit virus dilapangan berturut-turut sebesar 54.98%, 56.77% dan 64.35%. Kata kunci: eliminasi virus, insidensi penyakit, rumah kasa, waktu perendaman
Consumers’ Preference on Quality of Three Indigenous Vegetables in East Java, Indonesia Yurlisa, Kartika; Dawam Maghfoer, Moch.; Aini, Nurul; Sumiya Dwi Yamika, Wiwin
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 9 No. 3 (2018): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.312 KB) | DOI: 10.29244/jhi.9.3.158-166

Abstract

Produksi sayuran indigenous merupakan sumber pendapatan penting bagi petani sayuran skala kecil di Provinsi Jawa Timur. Namun demikian, kriteria kualitas yang diinginkan oleh konsumen masih belum seluruhnya dipetakan, oleh sebab itu, pengkajian dilakukan agar dapat di identifikasi preferensi konsumen terhadap kualitas sayuran kemangi, kenikir dan selada air dalam rangka perbaikan kualitas di tingkat petani. Survei konsumen dilakukan di tujuh wilayah di Jawa Timur, yaitu Surabaya, Malang, Kediri, Madiun, Jember, Bojonegoro, dan Pamekasan pada bulan Juli sampai Agustus 2017. Pemilihan wilayah didasarkan pada sosiokultur dan komposisi masyarakat yang beraneka ragam. Dari 7 wilayah tersebut, wawancara dilakukan dengan total 210 responden wanita yang ditentukan secara acak. Preferensi pengguna terhadap sifat kualitas sayur-sayuran dianalisis menggunakan Chi-square. Hasil analisis menunjukkan bahwa, preferensi pengguna terhadap sifat kualitas tergantung pada jenis sayurannya. Sayur kemangi yang disukai adalah memiliki warna daun muda, jumlah daun banyak, ukuran daun medium (garis tengah 3.5 cm), tidak terdapat bunga, total cabang/tangkai lebat, rasa tidak pedas, dan berbau menyengat. Sayur kenikir yang disukai adalah warna daun muda, jumlah daun banyak, tidak terdapat bunga, berbau sedang, jumlah cabang/tangkai banyak, tekstur batang tidak berserat, dan rasa tidak getir. Sayur selada air yang disukai adalah warna daun muda, jumlah daun banyak, ukuran batang sedang, berdaun lunak, dan rasa agak manis. Kata kunci: kemangi, kenikir, kualitas sayuran, preferansi konsumen, selada air
Growth Characteristics of Shallot on Various Planting Media Composition Kurnianingsih, Astuti; Sefrila, Marlin; Susilawati
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 9 No. 3 (2018): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.387 KB) | DOI: 10.29244/jhi.9.3.167-173

Abstract

Bawang merah termasuk salah satu produk hortikultura unggulan nasional dan termasuk kelompok sayuran rempah tidak bersubstitusi. Budidaya tanaman bawang merah membutuhkan tanah yang memiliki struktur remah, dengan tekstur sedang sampai liat, mengandung bahan organik tinggi, memiliki drainase dan aerasi yang baik serta memiliki pH 5.6 - 6.5. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan melihat karakter pertumbuhan tanaman bawang merah pada berbagai komposisi media tanam. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan dan Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya Indralaya. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November 2017. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK), dengan 11 perlakuan yang diulang sebanyak tiga kali. Setiap unit perlakuan berjumlah lima tanaman, sehingga terdapat 11 x 3 x 5 = 165 tanaman. Dengan perlakuan sebagai berikut: P0 : tanah top soil; P1 : tanah : pupuk kandang ayam (2:1); P2 : tanah : pupuk kandang sapi (2:1); P3 : tanah : TKKS (2:1); P4 : tanah : pupuk kandang ayam (3:1); P5 : tanah : pupuk kandang sapi (3:1); P6 : tanah : pupuk TKKS (3:1); P7 : tanah : pupuk kandang ayam : TKKS (2:1:1); P8 : tanah : pupuk kandang sapi : TKKS (2:1:1); P9 : tanah : pupuk kandang sapi : TKKS (3:1:1); P10: tanah : pupuk kandang : ayam : TKKS (3:1:1). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media tanam tanah dan pupuk kandang ayam dengan perbandingan (3:1) dapat meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun dan jumlah anakan per rumpun. Kata kunci: bahan organik, bawang merah, komposisi media tanam, pupuk kandang
Spraying Technique of Pesticide on Cucumber : Its effect on Coverage and Distribution of Droplets Moekasan, Tonny Koestoni
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 9 No. 3 (2018): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.698 KB) | DOI: 10.29244/jhi.9.3.174-187

Abstract

Cara penyemprotan pestisida yang umum dilakukan oleh petani mentimun di Indonesia sangat beragam, sehingga perlu dievaluasi untuk mengetahui cara penyemprotan yang tepat. Percobaan ini bertujuan mengetahui pengaruh ayunan nozzle terhadap tingkat tingkat penutupan dan sebaran droplet. Selain itu juga untuk mengetahui keefektipan pestisida yang digunakan terhadap hama dan penyakit pada tanaman mentimun. Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan Margahayu (± 1 250 m dpl), Balai Penelitian Tanaman Sayuran di Lembang, Jawa Barat, mulai bulan Juli sampai dengan Oktober 2015. Percobaan disusun menggunakan petak berpasangan (paired comparison) dan tiap pasangan perlakuan diulang empat kali. Perlakuan yang diuji ialah cara mengayunkan nozzle dengan posisi: (A) di atas tajuk tanaman menghadap ke bawah dan digerakkan ke depan dan (B) dari bawah dan diayunkan ke arah tanaman dengan sudut 450. Hasil percobaan menunjukkan bahwa cara mengayunkan nozzle yang ke-2 (B) menghasilkan tingkat penutupan daun oleh larutan semprot dan sebaran droplet yang lebih tinggi daripada yang dihasilkan oleh cara mengayunkan nozzle yang ke-1 (A), sehingga keefektipan pestisida pada perlakuan B juga lebih tinggi. Kata kunci: analisis finansial, keefektipan, pestisida, volume semprot
Linkage of Technical Efficiency and Farmer Risk Behaviour of Shallot Manjung Variety Production Rahmania Fajri, Siti; Fauziyah, Elys
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 9 No. 3 (2018): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.134 KB) | DOI: 10.29244/jhi.9.3.188-196

Abstract

Desa Pojanan Barat Kabupaten Pamekasan dikenal sebagai sentra produksi bawang merah, Varietas Manjung. Bawang merah ini dikenal sebagai produk yang memiliki sifat-sifat unggul seperti: memiliki produktivitas yang tinggi, mampu bertahan pada kondisi lahan yang kering, memiliki ketahanan terhadap hama dan penyakit, serta memiliki aroma yang harum dan sangat gurih. Permasalahan di desa tersebut adalah produktivitasnya tidak sesuai dengan potensi maksimal yang seharusnya bisa dihasilkan. Tujuan penelitian ialah menganalisis tingkat efisiensi teknis, mengetahui perilaku petani dalam menghadapi risiko, dan menganalisis keterkaitan efisiensi teknis dan perilaku risiko petani. Jumlah sampel sebanyak 42 petani. Metode analisis yang digunakan adalah fungsi produksi Cobb Douglas dengan pendekatan Stochastic Frontier, diskriptif kuantitatif dengan menggunakan skala Likert, dan uji korelasi Pearson. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa petani hanya mampu mencapai tingkat efisiensi teknis rata-rata sebesar 77%, sementara itu 40.5% petani berperilaku netral terhadap risiko, dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara efisiensi teknis dan perilaku risiko petani. Kata kunci: efisiensi teknis, perilaku risiko, produksi bawang merah
The characteristic Performace of Quantitative Flowering Characters and Metabolomic Profile of Shallot (Allium cepa var. aggregatum) Induced by Vernalization Maharijaya, Awang; Purwito, Agus; Marlin; Sobir
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 9 No. 3 (2018): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.116 KB) | DOI: 10.29244/jhi.9.3.197-205

Abstract

Flowering initiation is regulated by the internal and external condition of plant. Vernalization is considered to induce flower initiation on shallots (Allium cepa var. aggregatum). This research objective was to analyze the flowering quantitatif characters and metabolomic profile of shallot during vernalization on bulb development. Vernalization was carried out at 8 0C for 6 weeks treatment were four bulb growth stage i.e non-vernalized bulbs (S0), vernalization on embryonic stage (S1), vernalized bulbs on 1 cm of shoot stage (S2) and vernalized bulbs on 2 cm of shoot stage (S3). Vernalization treatment in early stage increased the number of tillers, number of umbel, diameter of umbel and percentage of flowering compared to another stage. The early stage of bulbs growth was the effective stage in receiving vernalization treatment. The bigger number and diameter of umbel lead to the higher percentage of flowering in shallot plant. The number and diameter of umbel can be used as character of selection for the percentage flowering character in shallot. Metabolomic analysis has identified of 104 specific metabolites from different vernalization treatments and clustered shallot into three groups. The early stadium of bulbs development (embryo stadia and stadia 1 cm buds) contains specific metabolomes (phytol and 2-propanone) as the indicator of reproductive phase. Keywords: correlation, flower induction, hierarchical cluster analysis, metabolomic
Agronomy Character and Sinensetin Content of Several Java’s Tea Plant Accession (Orthosiphon stamineus) Febjislami, Shalati; Melati, Maya; Kurniawati, Ani; Wahyu, Yudiwanti
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 9 No. 3 (2018): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.588 KB) | DOI: 10.29244/jhi.9.3.206-215

Abstract

Java’s tea plants have efficacy to treat diabetes. Sinensetin is a chemical compound in Java’s tea that acts as diabetes medicine. The experiment objective was to study diversity of agronomy characters and sinensetin content of ex situ collections of Java’s tea from West, Central, and East Java regions. Java’s tea was harvested when population has flowering about 70% and tested sinensetin content on leaf part. The experiment was conducted with a completely randomized block design with 18 accessions and one control (purple flower accession). The result of study showed that there were significant differences in the accumulation of height plant increase while 8 weeks after planting, secondary branches and secondary branches internode number; leaf length, width and area index; average stems and leaf dry weight per 4.41 m2 and sinensetin levels among some accessions. Banyumas 1, Sumbersari and Kraksaan accessions have agronomy and production characters except for sinensetin levels were better than control (Leaf sinensetin levels based on leaf dry weight increased from low to medium but decreased in high category) Based on comparison between accession and leaf dry weight category, purple flower accession has higher sinensetin levels (0.043%) than another accession, but only reaches 43% of Indonesian Herbal Pharmacopoeia minimum standard (There were no significant differences in sinensetin accession production tested either by comparison of accession or accession categories). Keywords: ex situ, flower, Java’s tea, Orthosiphon aristatus, sinensetin
Shoot Production and Flavonoid Content of Waterleaf on Shading Stress Ekawati, Rina
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 9 No. 3 (2018): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.375 KB) | DOI: 10.29244/jhi.9.3.216-223

Abstract

Kolesom (Talinum triangulare (Jacq.) Willd.) merupakan salah satu jenis sayuran fungsional. Tanaman kolesom megandung senyawa flavonoid dan antosianin yang berperan sebagai antioksidan dan cardioprotective. Penelitian ini bertujuan untuk menerangkan respon produksi pucuk dan kandungan flavonoid tanaman kolesom pada pemberian naungan. Percobaan ini dilakukan di Politeknik LPP Yogyakarta, dari bulan Maret sampai September 2016. Percobaan ini menggunakan rancangan acak kelompok faktor tunggal yang terdiri dari dua taraf perlakuan, yaitu tanpa naungan dan naungan paranet. Setiap perlakuan diulang tiga kali sehingga total terdapat enam satuan percobaan. Pemberian naungan paranet 82.51% menurunkan produksi pucuk kolesom. Kandungan klorofil b dan nisbah klorofil b/a pucuk kolesom yang ternaungi lebih tinggi dibandingkan dengan tanpa naungan. Naungan meningkatkan kandungan total flavonoid. Kata kunci: antosianin, fenilpropanoid, intensitas cahaya rendah, metabolit sekunder, Talinum triangulare

Page 1 of 1 | Total Record : 8


Filter by Year

2018 2018


Filter By Issues
All Issue Vol. 16 No. 2 (2025): Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 16 No. 1 (2025): Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 15 No. 3 (2024): Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 15 No. 2 (2024): Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 15 No. 1 (2024): Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 14 No. 3 (2023): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 14 No. 2 (2023): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 14 No. 1 (2023): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 13 No. 3 (2022): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 13 No. 2 (2022): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 13 No. 1 (2022): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 12 No. 3 (2021): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 12 No. 2 (2021): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 12 No. 1 (2021): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 11 No. 3 (2020): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 11 No. 2 (2020): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 11 No. 1 (2020): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 10 No. 3 (2019): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 10 No. 2 (2019): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 10 No. 1 (2019): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 9 No. 3 (2018): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 9 No. 2 (2018): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 9 No. 1 (2018): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 8 No. 3 (2017): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 8 No. 2 (2017): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 8 No. 1 (2017): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 7 No. 3 (2016): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 7 No. 2 (2016): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 7 No. 1 (2016): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 6 No. 3 (2015): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 6 No. 2 (2015): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 6 No. 1 (2015): Jurnal Hortikultura Indonesia Pedoman Penulisan Artikel Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 5 No. 3 (2014): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 5 No. 2 (2014): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 5 No. 1 (2014): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 4 No. 3 (2013): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 4 No. 2 (2013): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 4 No. 1 (2013): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 3 No. 1 (2012): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 2 No. 1 (2011): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 1 No. 2 (2010): Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 1 No. 1 (2010): Jurnal Hortikultura Indonesia More Issue