cover
Contact Name
Adityo Nugroho
Contact Email
25adityonugrohosunnah@gmail.com
Phone
+6285606880522
Journal Mail Official
admin@ejournal.stidkiarrahmah.ac.id
Editorial Address
Jalan Teluk Buli no 3-5-7 Surabaya Jawa Timur Indonesia
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Masjiduna : Junal Ilmiah Stidki Ar-Rahmah
Published by STIDKI Ar-Rahmah
ISSN : 26210436     EISSN : 26219964     DOI : -
Focus and Scope Masjiduna : Junal Ilmiah Stidki Ar-Rahmah mempublikasikan hasil penelitian orisinal tentang manajemen dakwah. Jurnal ini mengembangkan konsep, teori, perspektif, paradigma, dan metodologi dalam ruang lingkup Ilmu Dakwah meliputi kajian manajemen masjid, manajemen dakwah, organisasi dakwah.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2019): 71-136 : Desember" : 5 Documents clear
Manajemen Pengelolaan Aset Pada Tempat Ibadah mauludi mauludi; Muhammad Supriyanto; Airlangga Bramayudha
Masjiduna : Junal Ilmiah Stidki Ar-Rahmah Vol 2, No 2 (2019): 71-136 : Desember
Publisher : Sekolah Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam (STIDKI) Ar Rahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52833/masjiduna.v2i2.53

Abstract

ABSTRACTThe aim of this research is to describe management related to asset management in places of worship. The object of research is the garden assets. This research was conducted at Baitul Hakam Pelindo III Perak Mosque in Surabaya. This research uses a qualitative method with a descriptive approach. This study uses data collection techniques through interviews, observation and documentation. Number of informants, namely 1. Deputy chairman of takmir 2. Garden employees. In general, it can be concluded that the Baitul Hakam Mosque is a typical office mosque because it is located in the Pelindo office area. Garden management activities at Baitul Hakam Pelindo III Perak Surabaya Mosque are also running or in accordance with existing theories and realities. Namely applying management elements which include Man (human), Money (money), Materials (objects), Machines (machines / tools), Methods (ways), and Markets (markets). Takmir Baitul Hakam Mosque has also carried out functions in the management process which include planning, organizing, actuating, and controlling. In addition, it can also be seen that the work system implemented by the Baitul Hakam Takmir Mosque such as a finger scan every entry and return, various rewards and punishments for employees can also make the park management activities at Baitul Hakam Mosque run well.ABSTRAKTujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menggambarkan terkait Manajemen Pengelolaan aset pada tempat ibadah. Objek penelitian ada pada aset pertamanan. Penelitian ini dilaksanakan di masjid Baitul Hakam Pelindo III Perak Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Jumlah informan, yaitu 1. Wakil ketua takmir 2. Pegawai taman. Secara umum, dapat disimpulkan bahwa Masjid Baitul Hakam adalah tipikal masjid perkantoran dikarenakan letaknya di area perkantoran Pelindo. Kegiatan manajemen pertamanan di Masjid Baitul Hakam Pelindo III Perak Surabaya juga berjalan atau ada kesesuaian dengan teori dan realitas yang ada. Yaitu menerapkan unsur-unsur manajemen yang di antaranya Man (manusia), Money (uang), Materials (benda), Machines (mesin/alat), Methods (cara), dan Markets (pasar). Takmir Masjid Baitul Hakam juga telah menjalankan fungsi-fungsi di dalam proses manajemen yang diantaranya adalah perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating), dan pengawaasan (controlling). Selain itu juga dapat diketahui bahwa sistem kerja yang diterapkan oleh Takmir Masjid Baitul Hakam seperti finger scan setiap masuk dan pulang, berbagai reward dan punishment bagi para pegawai juga dapat membuat aktivitas manajemen pertamanan di Masjid Baitul Hakam berjalan dengan baik.
Pola Perencanaan Kajian Rutin Di Masjid Al-Falah Surabaya Shobikhul Qisom; Rizky Rahman Prayogi; Ahmad Khairul Hakim
Masjiduna : Junal Ilmiah Stidki Ar-Rahmah Vol 2, No 2 (2019): 71-136 : Desember
Publisher : Sekolah Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam (STIDKI) Ar Rahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52833/masjiduna.v2i2.52

Abstract

 ABSTRACTThe mosque is a place of worship for Muslims, the most important place for the establishment of the first main pillar of religion, namely prayer, in the history of siroh, the mosque is not only used for worship, but many other activities in the mosque. With so many activities or activities certainly do not need a good management to create good conditions as well. So this research is intended to find out how the Al-Falah Surabaya Mosque Planning Management in managing and making a special plan in routine studies. The aim of this research is to find out how the Al-Falah Mosque Planning Management in Routine Study. This research was conducted at Al-Falah Mosque in Surabaya. Researchers used qualitative methods with a descriptive approach. This research uses data collection techniques such as interviews, observation, and documentation. Number of informants, namely 1. Da'wah Section (Mr. Salahuddin and Mr. Asrofi) 2. Finance Section (Ms. Fitri). In general, it can be concluded that the planning management of the Al-Falah Mosque in Surabaya is long term. Long-term planning is important because it can improve efficiency and good planning. Because many mosques are poorly managed, the pilgrims are lonely and clash with the mosque takmir itself. In addition to planning, mosque services are also very necessary, so that planning is made well.ABSTRAKMasjid merupakan tempat ibadah ummat islam, tempat yang paling penting demi tegaknya tiang utama agama yang pertama yaitu sholat, dalam sejarah siroh, masjid tidak hanya digunakan untuk beribadah saja, melainkan banyak aktifitas-aktifitas yang lainnya di dalam masjid. Dengan banyaknya aktifitas ataupun kegiatan pastinya takmkir membutuhkan sebuah manajemen yang baik untuk menciptakan kondisi yang baik pula. Maka dengan penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana Manajemen Perencanaan Takmir Masjid Al-Falah Surabaya dalam mengelola dan membuat sebuah perencanaan terkhusus dalam kajian rutin. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Manajemen Perencanaan Takmir Masjid Al-Falah dalam Kajian Rutin. Penelitian ini dilakukan di Masjid Al-Falah Surabaya. Peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Jumlah informan, yaitu 1. Takmir bagian Dakwah (Pak Salahuddin dan Pak Asrofi) 2. Bagian keuangan (Ibu Fitri). Secara umum, dapat disimpulkan bahwa manajemen perencanaan Masjid Al-Falah Surabaya ialah jangka panjang. Jangka panjang dalam membuat perencanaan adalah suatu hal penting karena dapat meningkatkan efisiensi dan perencanaan yang baik. Karena banyak masjid yang pengelolaannya kurang baik menyebabkan jamaah sepi dan berseterunya antara takmir masjid itu sendiri. Selain perencanaan, pelayanan masjid juga sangat diperlukan, agar perencanaan yang dibuat berjalan dengan baik.
Manajemen Operasi Masjid : Eksplanatori Pada Program Khutbah Jumat Di Masjid Kemayoran Surabaya Adityo Nugroho; Muhammad Izzudin Al-Faruqi; Herma Musyanto; Agus Salim
Masjiduna : Junal Ilmiah Stidki Ar-Rahmah Vol 2, No 2 (2019): 71-136 : Desember
Publisher : Sekolah Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam (STIDKI) Ar Rahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52833/masjiduna.v2i2.55

Abstract

ABSTRACTThe Al-Munawwir Dictionary provides a definition of a mosque as a place of worship for Muslims, seen in terms of the mosque's etymology derived from the word sajada-sujud-masjad / mosque, which means obedient, obedient, and submissive with respect. This study aims to provide an overview of the strategy and management of the Friday sermon production process at the Kemayoran Mosque in Surabaya as its object. The method used by researchers in this research is a case study with data collection procedures using in-depth interviews, observation, and documentation. So that researchers can explore the phenomenon of the object of research in detail and depth. The findings that occur in the field show results that are sharpened by descriptive descriptions of several categories of production. First, the process of determining the idea of the Friday sermon program at the Kemayoran Mosque. Second, for the selection mechanism for Friday sermon program at Kemayoran Mosque. Third, the Friday sermon design program at Kemayoran Mosque. Fourth, testing and evaluating the Friday sermon program at Kemayoran Mosque. Fifth, the final design of the Friday sermon program at the Kemayoran Mosque.ABSTRAKKamus Al-Munawwir memberikan definisi Masjid sebagai tempat beribadah umat Islam, dilihat dari segi etimologi masjid berasal dari kata sajada-sujud-masjad/masjid, yang berarti taat, patuh, dan tunduk dengan hormat. Penelitian ini ditujukan untuk memberikan gambaran mengenai strategi dan manajemen proses produksi khutbah Jum’at di Masjid Kemayoran Surabaya sebagai objeknya.  Metode yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini ialah studi kasus dengan prosedur pengumpulan data menggunakan wawancara secara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Sehingga peneliti dapat menggali fenomena pada objek penelitian secara rinci dan mendalam. Temuan yang terjadi di lapangan menunjukkan hasil yang dipertajam dengan uraian deskriptif mengenai beberapa kategori produksi khubah. Pertama,  proses penentuan gagasan  program khutbah Jum’at di Masjid Kemayoran. Kedua, untuk mekanisme  seleksi program khutbah Jum’at di Masjid Kemayoran. Ketiga, desain program khutbah Jum’at di Masjid Kemayoran. Keempat, pengujian dan evaluasi program khutbah Jum’at di Masjid Kemayoran. Kelima, desain akhir program khutbah Jum’at di Masjid Kemayoran. 
Strategi Masjid Baitul Ihsan Bank Indonesia Jawa Timur Dalam Membangun Loyalitas Murid Tpq Faiz khudlari Thoha; Habibulloh Mubarrok; Fathurrahman Masrukan
Masjiduna : Junal Ilmiah Stidki Ar-Rahmah Vol 2, No 2 (2019): 71-136 : Desember
Publisher : Sekolah Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam (STIDKI) Ar Rahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52833/masjiduna.v2i2.56

Abstract

 ABSTRACTCustomer Relationship Management (CRM) is a process of obtaining, maintaining, and improving the profitable relationship to the customers with the intention of creating a good vibe to the customers. Through the satisfaction coming from the customers, it will maximize the profits for the company in order to obtain a comparative advantage by taking care of the product quality to improve more satisfaction for the customers. CRM will also support the TPQ administrators in order to maintain and improve the relationship with the students. A good relationship with TPQ students will create loyalty to the TPQ program. One of the methods TPQ Baitul Ihsan Mosque administrators used is by decreasing the amount of student desertion. Like providing more facilitaties such as providing some scholarship to the student who needed. This research was conducted at the Baitul Ihsan Mosque of the East Java Bank Indonesia, uses a qualitative method with an exploratory approach and complex data collection techniques through interviews, observation and documentation. The resource persons interviewed are as follows: Chairman Mr. Takmir, TPQ Manager, Former TPQ Manager, and TPQ Students. In general, it can be concluded thatBaitul Ihsan Mosque has implemented strategies in building loyalty such as reducing the level of desertion, maintaining the relationship between customers and students, obtaining new potential of each students, and improving to get more of high-value customers. In other words, it was the system implemented by the Chairman of Takmir Baitul Ihsan Mosque.Customer Relationship Management (CRM) adalah suatu proses dalam mendapatkan, mempertahankan dan meningkatkan hubungan pelanggan yang menguntungkan dengan tujuan untuk menciptakan nilai pelanggan, sehingga pelanggan puas dan memaksimalkan keuntungan bagi perusahaan memperoleh dalam rangka memperoleh keunggulan bersaing (comparative advantage), memperhatikan mutu produk agar dapat memberikan kepuasan yang prima bagi pelanggan. CRM akan membantu pegurus TPQ dalam mempertahankan dan meningkatkan hubungan terhadap murid. Dengan hubungan yang baik terhadap murid TPQ akan menghasilkan loyalitas terhadap program TPQ. Salah satu cara yang dilakukan pengurus TPQ Masjid Baitul Ihsan Bank Indonesia Regional Jawa Timur adalah dengan mengurangi tingkat penyebrangan murid. Caranya dengan memberikan fasilitasi berupa bantuan dan uang. Penelitian ini dilaksanakan di Masjid Baitul Ihsan Bank Indonesia Regional Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan eksploratoris. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Jumlah informen, yaitu 1. Ketua takmir, 2. Pengurus TPQ, 3 Mantan pengurus TPQ, 4. Murid TPQ. Secara umum dapat disimpulkan bahwa di Masjid Baitul Ihsan Bank Indonesia Regional Jawa Timur telah menjalankan strategi-strategi di dalam membangun loyalitas diantaranya, mengurangi tingkat penyebrangan pelanggan ke perusahaan lain, meningkatkan lamanya relasional pelanggan, meningkatkan potensi masing-masing pelanggan, meningkatkan jumlah kehadiaran pelanggan atau memutuskan, dan memfokuskan usaha pada pelanggan bernilai tinggi. Selain itu juga dapat diketahui bahwa sistem kerja yang diterapkan oleh takmir Masjid Baitul Ihsan Bank Indonesia Regional Jawa Timur.
Manajemen Operasi Program Khutbah Jum’at Di Masjid Al Akbar Surabaya Hari Santoso Wibowo; shokiful aziz; Bambang Subandi
Masjiduna : Junal Ilmiah Stidki Ar-Rahmah Vol 2, No 2 (2019): 71-136 : Desember
Publisher : Sekolah Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam (STIDKI) Ar Rahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52833/masjiduna.v2i2.54

Abstract

ABSTRACTThe function of the mosque in the history of its emergence is indeed not merely for "the place of prostration" as it literally means, but it has many functions. The mosque has another main function which is as a place of worship in preaching the values of Islam in people's lives. One form of syi'ar that can be performed in a mosque is the Friday Prayer. The purpose of this research is to describe the production management process of the Friday sermon program and the object of the Al Akbar National Mosque in Surabaya. This research uses a qualitative method with a Case Study approach. This study uses data collection techniques through interviews, observation and documentation. The data obtained came from the Chairman of Takmir / Managing Director, Head of Da'wah Division and several parties expected to be related to the program. Implementation of production management in the preparation of the Friday sermon program through several stages including the search for ideas through internal deliberations of the directorate of Imarah and the field of Da'wah, Selection of the preacher through qualification standards, Khatib Testing and Evaluation, the design of the sermon, the final design of the sermon.ABSTRAKFungsi masjid dalam sejarah kemunculannya, memang tidak sekedar untuk “tempat sujud” sebagaimana makna harfiahnya, tetapi memiliki banyak fungsi. masjid memiliki fungsi utama lainnya yaitu sebagai tempat syiar dalam mendakwahkan nilai – nilai Islam dalam kehidupan masyarakat. Salah satu bentuk syi’ar yang bisa dilaksanakan di masjid adalah shalat Jum’at. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menggambarkan proses manajemen produksi program khutbah Jum’at dan yang menjadi objeknya Masjid Nasional Al Akbar Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Studi Kasus. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Data yang diperoleh berasal dari Ketua Takmir/Direktur Utama, Kepala Bidang Dakwah  dan beberapa pihak yang diperkirakan terkait dengan program tersebut. Implemantasi manajemen produksi pada penyusunan progam khutbah jumat melalui beberapa tahapan diantaranya pencarian gagasan melalui musyawarah internal direktorat Imarah dan bidang Dakwah, Seleksi Khatib melalui standar kualifikasi, Pengujian dan Evaluasi Khatib, Desain khutbah, Desain akhir khutbah.

Page 1 of 1 | Total Record : 5