cover
Contact Name
Eliza Arman
Contact Email
elizaarman.ea@gmail.com
Phone
+62elizaarman.ea@gmail.co
Journal Mail Official
pppmsyedza@gmail.com
Editorial Address
Jl. Prof. Dr. Hamka No. 228 Air Tawar Timur Padang - Sumatera Bara
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory
ISSN : 26559641     EISSN : 26555840     DOI : 10.30633
Core Subject : Health,
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory adalah Jurnal Kesehatan berbahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Stikes Syedza Saintika dua kali setahun pada setiap bulan Mei dan November. Proses penyerahan naskah terbuka sepanjang tahun. Semua naskah yang dikirim akan melalui peer review ganda dan ulasan editorial sebelum diberikan penerimaan publikasi. Dikelola sebagai media informasi dan pengetahuan ilmiah, Jurnal Kesehatan Medika saintika meliputi banyak literatur, artikel penelitian, dan studi kasus yang berfokus pada bidang Teknologi Laboratorium medik, Biomedik, Kesehatan lingkungan Focus dan Scope jurnal adalah Teknologi Laboratorium Medik, ilmu Biomedik, Ilmu Kesehatan
Articles 21 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1 (2022): Mei 2022" : 21 Documents clear
PENGGUNAAN KORTIKOSTEROID PADA SINDROM HELLP Fakhri Wisa Amrulloh; Ratna Dewi Puspita Sari
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 5, No 1 (2022): Mei 2022
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v5i1.1363

Abstract

Background: Hypertension in pregnancy is one of the main causes of maternal morbidity and mortality. HELLP syndrome is potentially life-threatening to the mother. Currently the main treatment for HELLP syndrome is symptomatic. Corticosteroids can be used to treat the patient's condition and promote fetal lung maturation. Methods: The research method used is a literature review, namely literature collected from various sources related to the use of corticosteroids in the HELLP syndrome. Results: The typical clinical symptoms of HELLP syndrome were right upper quadrant abdominal pain, nausea, and vomiting. At less than 27 weeks of gestation, conservative therapy is considered. Corticosteroids are important therapeutic agents used to treat allergic and inflammatory disorders or to suppress unwanted immune systems. Steroid molecules diffuse across cell membranes and bind to glucocorticoid receptors, causing a conformational change in the receptor thereby inhibiting transcription factors that control the synthesis of proinflammatory mediators. Another important effect is the inhibition of phospholipase A2, which is responsible for the production of many inflammatory mediators. Several studies showed that there was no difference in outcome between the treatment group and the control group. Other references say the use of corticosteroids in preterm pregnancy has shown beneficial results. Conclusion: The use of corticosteroids in the HELLP syndrome of preterm pregnancy has been shown to be beneficial.Keyword: Corticosteroid, HELLP syndrome, Pregnancy
MONKEYPOX DISEASE: WABAH MULTI-NASIONAL Heidy Putri Gumandang
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 5, No 1 (2022): Mei 2022
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v5i1.1425

Abstract

Latar Belakang: Cacar monyet (monkeypox) adalah penyakit menular zoonosis yang muncul kembali dan tersebar luas di daerah yang belum terdeteksi selama beberapa dekade. Wabah monkeypox dilaporkan secara sporadis di masa lalu. Wabah besar juga terjadi di Nigeria pada 2017-2018 dan Amerika Serikat serta Nigeria Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah literature review, yaitu literatur yang dikumpulkan dari beragam sumber yang terkait dengan monkeypox disease. Hasil: Cacar monyet terjadi akibat virus monkeypox. Penyekit ini endemik di Afrika Tengah dan Afrika Barat. Kasus pada manusia baru-baru ini menyebar ke lokasi lain. Belum ditemukan kasus cacar monyet di Indonesia. Cacar monyet pada manusia menyerupai cacar, tetapi gejala umumnya lebih ringan. Virus monkeypox dapat ditemukan pada lesi kulit atau usap tenggorokan dan nasofaring. Cacar monyet dapat sembuh sendiri. Pengobatannya bersifat supportif. Penularan penyakit ini dapat dicegah dengan menghindari kontak langsung dengan hewan liar. Kesimpulan: Cacar monyet merupakan penyakit menular zoonosis yang disebabkan oleh virus monkeypox. Penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya. Pengobatan yang diberikan bersifat simtomatis. Pencegahan penularan yang direkomendasikan adalah dengan mengindari kontak pada pasien atau hewan yang terinfeksi.Kata Kunci: Cacar Monyet, Pencegahan, Penularan, Tatalaksana 
PENDEKATAN DIAGNOSIS NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PETANI Jyoti Krisna Murti
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 5, No 1 (2022): Mei 2022
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v5i1.1427

Abstract

Pendahuluan: Nyeri punggung bawah menjadi penyebab kecatatan nomor satu secara global. Petani berisiko terjadi nyeri muskuloskeletal terutama nyeri punggung bawah. Hal ini karena pekerjaan pertanian terdiri dari aktifitas fisik yang berat dan tingkat kerja manual yang tinggi seperti mengangkat dan membawa beban berat. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah literature review, yaitu literatur yang dikumpulkan dari beragam sumber yang terkait dengan pendekatan diagnosis nyeri punggung bawah pada petani. Hasil: Nyeri punggung bawah adalah gejala bukan penyakit dan dapat disebabkan oleh kondisi yang berbeda baik yang diketahui penyebabnya maupun tidak diketahui. Nyeri punggung bawah jarang terjadi pada dekade pertama kehidupan. Laki-laki lebih sering daripada perempuan. Diagnosis ditegakkan melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik. Anamnesis dapat ditemukan keluhan utama berupa pegal-pegal atau nyeri lokal pada pinggang. Pada kasus cukup berat dapat menjalar ke tungkai atau muncul rasa baal pada punggung bawah. Pemeriksaan fisik dilakukan dengan inspeksi, gerakan, dan palpasi. Kesimpulan: Petani berisiko untuk terjadi nyeri muskuloskeletal terutama nyeri punggung bawah. Hal ini disebabkan karena postur kerja yang tidak baik sehingga menghasilkan beban pada tulang belakang lumbar yang menyebabkan fraktur mikto pada tulang belakang. Penegakkan diagnosis nyeri punggung bawah pada petani perlu dilakukan dengan baik agar tidak menimbulkan morbiditas dan dapat meningkatkan produktifitas kerja petani.Kata Kunci: Nyeri Punggung Bawah, Petani
PROFILE KEBERADAAN EXTENDED SPECTRUM BETA LACTAMASE BERDASARKAN JENIS BAKTERI, JENIS SPESIMEN DAN SUMBER RUANGAN Diah - Lestari
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 5, No 1 (2022): Mei 2022
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v5i1.1341

Abstract

Pengobatan penyakit infeksi umumnya dengan pemberian antibiotik. Antibiotik yang dijual bebas dan penggunaan secara tidak tepat menimbulkan resistensi antibiotik. Golongan β-laktam adalah antibiotik yang sering digunakan dan adanya resistensi menyebabkan bakteri terus berkembang biak dan mengakibatkan munculnya enzim Extended spectrum beta-lactamase (ESBL) yang dihasilkan oleh kuman famili Enterobacteriaceae, terutama Klebsiella pneumoniae dan Escherichia coli. Tujuan penelitian untuk mengetahui profile keberadaan extended spectrum beta lactamase (ESBL) berdasarkan jenis bakteri, jenis specimen dan sumber ruangan di RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi. Metode penelitian dilakukan berdasarkan analitik deskriptif cross sectional menggunakan data sekunder hasil pemeriksaan kultur mikroorganisme dan resistensi antibiotik. Sampel penelitian adalah spesimen sputum, urin, pus, darah dan cairan tubuh lain berjumlah 98 isolat E. coli dan K. pneumoniae. Hasil penelitian dari 98 isolat E. coli dan K. pneumoniae  ditemukan ESBL positif sebanyak 56,1%. Spesies E. coli  ESBL positif ditemukan pada spesimen pus dan urin sebanyak 33,3% dan K. pneumoniae ESBL positif pada spesimen pus sebanyak 48,0%. Isolat E. coli  ESBL positif banyak berasal dari ruang ICU dan ruang inap bedah (Tulip) 20,0% dan isolat K. pneumoniae ESBL positif sebanyak 12,0% berasal dari rujukan luar. Isolat E. coli  ESBL menunjukkan sensitifitas tinggi terhadap antibiotik ertapenem, meropenem, amikacin dan tigecycline (100%). Isolat K. pneumoniae ESBL menunjukkan sensitifitas yang baik terhadap meropenem (96%), ertapenem (88%), amikacin (88%) dan tigecycline (84%).     Kata kunci : ESBL, resistensi antibiotik, β-laktam, isolat E. coli, isolat K. pneumoniae.
HUBUNGAN KEPATUHAN MENGKONSUMSI FE DENGAN KADAR HB PADA IBU HAMIL ratna indah sari dewi; Etri Yanti
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 5, No 1 (2022): Mei 2022
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v5i1.1372

Abstract

ABSTRAKBerdasarkan data Dinkes Kota Sungai Penuh Tahun 2017 kejadian anemia ibu hamil di Kota Sungai Penuh sebanyak 460 orang (6,5%), sedangkan di Wilayah Puskesmas Sungai Liuk Kota Sungai Penuh menempati urutan keempat yaitu sebanyak 42 orang. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan kepatuhan mengkonsumsi Fe dengan kadar Hb pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Liuk Kota Sungai Penuh Tahun 2019. Penelitian ini telah dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Liuk Tahun 2019. Populasi penelitian adalah seluruh ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Liuk pada tahun 2018 yang berjumlah 42 orang. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Analisa data dilakukan analisa univariat dan bivariat dengan cara uji  mengkonsumsi Fe dengan kadar Hb pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Liuk Kota Sungai Penuh Tahun 2019.Diharapkan sebagai masukan bagi pihak puskesmas sehubungan dengan masih rendahnya kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe, sehingga pemberian konseling perlu dilakukan untuk memberi informasi mengenai dampak anemia bagi janin yang dikandung serta memberi motivasi pada ibu hamil agar dapat meningkatkan kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet Fe. Kata Kunci : Ibu Hamil,Kadar Hb, Konsumsi Tablet Fe ABSTRACTBased on file from the City of Sungai Penuh Health Office in 2017 the incidence of anemia in pregnant women in Sungai Penuh City was 460 people (6.5%), while in Sungai Liuk Community Health Center in Sungai Penuh City was in fourth place, there were 42 people. The aim of the study was to determine the relationship of adherence to consuming Fe with Hb levels in pregnant women in the Sungai Penuh City River Health Center Working Area in 2019.This research has been conducted in the Sungai Liuk Community Health Center Working Area in 2019. The study population was all pregnant women in the Sungai Liuk Community Health Center Working Area in 2018 totaling 42 people. The sampling technique is total sampling. File analysis was carried out by univariate and bivariate analysis by Chi Square test. The results showed that more than half of the respondents (57.1%) had anemia, more than half of the respondents (54.8%) did not adhere to consuming Fe. Bivariate tests showed that there was a relationship of adherence to consuming Fe with Hb levels in pregnant women (pv = 0.000). It can be concluded that Hb levels in pregnant women increase if they regularly consume Fe. The results of this study are expected to be input for officers in conducting health education or health promotion for the community to provide information about the impact of anemia on the fetus that is conceived and to motivate pregnant women to be able to improve adherence to consuming Fe tablets.Keywords: Pregnant women, Hb levels, consumption of Fe tablets
FENOMENA PASUNG TERHADAP ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA (ODGJ) Astari Laras Pratiwi
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 5, No 1 (2022): Mei 2022
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v5i1.1361

Abstract

Introduction: Shackling is an action that limits the movement and activities of people with mental disorders. Pasung occurs a lot in developing countries, including Indonesia. Pasung is a regressive act of the basic rights of persons with physical or mental disabilities. Methods: The research method used is literature review, namely literature collected from various sources such as books, scientific articles, and journals related to the phenomenon of pasung in patients with mental disorders. Result: Deprivation is an act of restricting the movement of a person who has impaired mental function and behavior by means of physical restraint for an indefinite period of time which causes limited fulfillment of the basic needs of a decent life, including health, education, and work for that person. Deprivation of people with mental disorders (ODGJ) is still common in Indonesia. Pasung that is carried out has an impact, both on the physical, psychological, and social aspects. Conclusion: Currently, shackling continues to occur in the country when in fact Indonesia has banned the practice of shackling since 1977.Keywords: Mental Health, Pasung, People with Mental Disorders
RISK FACTORS FOR POSTPARTUM HEMORRHAGE AT DR. M. DJAMIL PADANG IN 2018-2020 Prima Della Fegita
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 5, No 1 (2022): Mei 2022
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v5i1.1445

Abstract

AbstrakPendahuluan: Perdarahan Pascapersalinan (PPP) adalah persalinan pervaginam yang mengalami perdarahan lebih dari dari 500 ml setelah bayi lahir dan pada seksio sesarea melebihi dari 1000 ml. Pada umumnya jika terjadi perdarahan berlebihan yang mengakibatkan perubahan tanda vital seperti tekanan nadi lebih dari 100x/menit, tekanan darah kurang dari 90 mmHg, berkeringat dingin, sesak napas, limbung, pucat, lemah serta penurunan kesadaran, maka harus dilakukan penanganan dengan segera. Tujuan penelitian: untuk mengetahui faktor risiko kejadian perdarahan pascapersalinan di RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2018-2020. Metode: Jenis penelitian adalah deksriptif. Populasi pada penelitian adalah seluruh ibu bersalin yang mengalami perdarahan pascapersalinan di RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2018-2020 sebanyak 69 sampel dengan teknik total sampling. Analisa data univariat disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi. Hasil: klasifikasi perdarahan pascapersalinan berdasarkan waktu kejadianterbanyak adalah perdarahan pascapersalinan primer yaitu 35 orang (62,5%), usia ibu terbanyak adalah ibu dengan usia 20-34 tahun yaitu 35 orang (62,5%), paritas terbanyak adalah ibu dengan multipara yaitu 45 orang (80,4%), anemia ibu terbanyak adalah ibu dengan kadar Hb <11,0 gr% yaitu 48orang (85,7%), serta riwayat kehamilan dan persalinan terbanyak adalah ibu dengan tidak adanya riwayat buruk yaitu 47 orang (83,9%). Kesimpulan:klasifikasi perdarahan pascapersalinan berdasarkan waktu kejadian terbanyak adalah perdarahan pascapersalinan primer, usia ibu terbanyak adalah 20-34 tahun, paritas terbanyak adalah multipara, anemia terbanyak adalah ibu dengan kadar Hb <11,0 gr%, dan riwayat kehamilan dan persalinan terbanyak adalah tidak ada riwayat buruk.Kata Kunci: Klasifikasi Berdasarkan Waktu Kejadian, Usia Ibu, Paritas, Anemia, Riwayat Kehamilan dan Persalinan AbstractIntroduction: Postpartum hemorrhage (HPP) is a vaginal delivery that bleeds more than 500 ml after the baby is born and in cesarean section more than 1000 ml. In general, if there is excessive bleeding that results in changes in vital signs such as pulse pressure of more than 100x/minute, blood pressure of less than 90 mmHg, cold sweats, shortness of breath, giddiness, paleness, weakness and decreased consciousness, treatment must be done immediately. Aims: to determine the risk factors for postpartum hemorrhage at Dr. M. Djamil Padang in 2018-2020. Methods: This type of research is descriptive. The population in this study were all pregnant women who experienced postpartum hemorrhage at Dr. M. Djamil Padang in 2018-2020 as many as 69 samples with a total sampling technique. Univariate data analysis is presented in the form of a frequency distribution. Result: This study obtained a classification of postpartum hemorrhage based on the time of the occurrence, the most occurrence was primary postpartum hemorrhage, namely 35 people (62.5%), the most maternal age were mothers aged 20-34 years, namely 35 people (62.5%), the highest parity were mothers with multipara, namely 45 people (80.4%), maternal anemia with the most Hb levels <11.0 g%, namely 48 people (85.7%), and the most history of pregnancy and childbirth were mothers with no bad history, namely 47 people (83.9%). Conclusion: the classification of postpartum hemorrhage based on the time of its occurrence is primary postpartum hemorrhage, the most maternal age is 20-34 years, the most parity is multipara, the most anemia is mothers with Hb levels <11.0 g%, and the most history of pregnancy and childbirth is no bad history. Keywords: Classification Based on Time of Incidence, Maternal Age, Parity, Anemia, History  of Pregnancy and Childbirth 
PERBANDINGKAN KADAR HEMOGLOBIN SEBELUM DAN SESUDAH MENGKONSUMSI TABLET Fe PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DI PUSKESMAS PATAMUAN Devi Susanti; Niken Niken; Rahmi Novita Yusuf
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 5, No 1 (2022): Mei 2022
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v5i1.1479

Abstract

Hampir separuh atau sebanyak 48,9 persen ibu hamil di Indonesia mengalami anemia. Ibu hamil yang kekurangan cadangan zat besi dapat menyebabkan anemia defisiensi zat besi. Jumlah Fe yang dikonsumsi oleh ibu hamil selama kehamilan ada hubungannya dengan angka kejadian anemia dalam kehamilan, dan peningkatan Hb setelah mengkonsumsi tablet Fe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kadar hemoglobin sebelum dan setelah mengkonsumsi tablet fe pada ibu hamil trimester I di Puskesmas Patamuan. Jenis penelitian quasy experiment. Penelitian ini telah dilakukan di Puskesmas Patamuan dan waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2021. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester I dengan sampel penelitian 20 orang sampel. Analisa data secara univariat dan bivariat dengan memakai uji independent t test. Hasil dari penelitian menunjukkan rerata kadar hemoglobin sebelum mengkonsumsi tablet Fe adalah 10.9 g/dL. Rerata kadar hemoglobin setelah mengkonsumsi tablet Fe adalah 11.58 g/dL.  Terdapat perbedaan antara kadar hemoglobin sebelum dan setelah mengkonsumsi tablet Fe (p value 0.004 < 0,05) Kesimpulan dari penelitian menunjukkan dengan pemberian tablet Fe pada ibu hamil dapat memberikan pengaruh terhadap peningkatan kadar Hb pada ibu hamil yang mengalami anemiaKata Kunci : Jumlah Limfosit,Tenaga Kesehatan ,Vaksin COVID-19
PENGARUH TERAPI PIJAT TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENTIRING KOTA BENGKULU Vellyza Collin; Dian Dwiana Maydinar; Devi Listiana; Buyung Keraman; Aprilia ika Mawanda
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 5, No 1 (2022): Mei 2022
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v5i1.1512

Abstract

Pijat bayi disebut juga stimulasi touch atau terapi sentuh. Disebut terapi sentuh dikarenakan melalui pijat bayi akan terjadi komunikasi melalu sentuhan antara ibu dan bayinya. Selain terapi pijat juga berfungsi sebagai terapi yang banyak memberikan manfaat, pijat bayi ini juga merupakan cara ungkapan cinta orang tua ke anaknya. Sentuhan yang dirasakan bayi pada kulitnya berdampak positif bagi perkembangan fisik,emosional dan tumbuh kembang bayi. Penelitian ini menggunakan metode Pra Eksperimental dengan menggunakan rancangan The one group pretest-posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah Bayi yang ada Diwilayah Kerja Puskesmas Bentiring Kota Bengkulu dengan total 49 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik porposive sampling sebanyak 33 responden. Hasil penelitian ini adalah nilai rata-rata kualitas tidur pada bayi sebelum dilakukan terapi pijat adalah sebesar 4,33 dengan nilai minimum 2 dan maximum 5 dan diperoleh sebanyak 28 orang bayi dengan kualitas tidur cukup dan 5 orang bayi dengan kualitas tidur kurang. Dan diperoleh nilai rata-rata kualitas tidur bayi setelah dilakukan terapi pijat adalah sebesar 5,64 dengan nilai minimum 5 dan maximum 6 dan diperoleh sebanyak 21 orang bayi dengan kualitas tidur baik dan 12 orang dengan kualitras tidur cukup. Data tersebut menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kualitas tidur bayi antara sebelum dan setelah dilakukan pijat pada bayi.Kata Kunci: terapi pijat, kualitas tidur bayi 
HUBUNGAN HASIL BASIL TAHAN ASAM (BTA) DENGAN LAMANYA PENGOBATAN TUBERKULOSIS PARU Eliza Arman; Nuriah Nuriah; Indah Komala Sari; Niken Niken
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 5, No 1 (2022): Mei 2022
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v5i1.1495

Abstract

Tuberkulosis Paru merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis dan Indonesia menduduki posisi ketiga terbesar didunia. Selain Paru tuberkulosis bisa juga menyerang organ tubuh lainnya. Penularan terjadi dari percikan dahak dan sering disebut air borne disease. Pengobatan TB Paru dilakukan selama 6 bulan atau lebih. Jika penderita menghentikan pengobatan maka harus mengulangi pengobatan intensif selama 2 bulan pertama. Pengobatan yang tidak teratur dapat menimbulkan kekebalan a kuman TB terhadap Obat Anti Tuberkulosis (OAT) atau Multi Drug Resistance. Berdasarkan Observasi dilapangan masih ditemui pola fikir masyarakat yang masih minim tentang kesehatan dan merasa malu dengan penyakit tuberkulosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemeriksaan Follow up Basil Tahan Asam (BTA) dengan lamanya pengobatan Tuberkulosis Paru di Puskesmas Bukit Timah. Jenis penelitian ini menggunakan metode observasional bersifat analitik. Penelitian dilakukan di Puskesmas Bukit Timah dengan jumlah sampel 30 sampel. Penelitian menggunakan uji chi square dengan menggunakan perangkat lunak komputer server computer IBM SPSS Statistics 24. Hasil analisis univariat ditemukan 1 orang (3,33%) +1, 1 orang (3,33%) Scanty dinyatakan gagal pengobatan Kategori I pindah pengobatan Kategori 2, 28 orang 93,33% dinyatakan berhasil pengobatan Kategori I.Analisis bivaria didapat koreksi koreksi (Fisher’s Exact Test) dengan nilai P Value Sig 0,002 < α 0,05 maka dapat diambil kesimpulan secara statistic bahwa Ho ditolak, artinya ada hubungan antara hasil pemeriksaan follow up mikroskopis basil tahan asam (BTA) dengan lamanya pengobatan tuberkulosis paru di Puskesmas Bukit Timah sehingga responden dengan hasil follow up mikroskopis basil tahan asam positif mempunyai resiko 0,071 kali lebih besar untuk masa pengobatan lebih dari 6 bulan atau gagal pengobatan kategori I dibandingkan dengan responden hasil follow up mikroskopis basil tahan asam negatif. Dari hasil penelitian ini diharapkan kepada puskesmas, kampus dan peneliti selanjutnya dapat memberi edukasi yang intensif , patuh mengikuti aturan minum obat secara benar , tuntas dan acuan pengetahuan terhadap hubungan pemeriksaan follow up mikroskopis BTA dengan lamanya pengobatan tuberculosis paru.

Page 1 of 3 | Total Record : 21