cover
Contact Name
Eliza Arman
Contact Email
elizaarman.ea@gmail.com
Phone
+62elizaarman.ea@gmail.co
Journal Mail Official
pppmsyedza@gmail.com
Editorial Address
Jl. Prof. Dr. Hamka No. 228 Air Tawar Timur Padang - Sumatera Bara
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory
ISSN : 26559641     EISSN : 26555840     DOI : 10.30633
Core Subject : Health,
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory adalah Jurnal Kesehatan berbahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Stikes Syedza Saintika dua kali setahun pada setiap bulan Mei dan November. Proses penyerahan naskah terbuka sepanjang tahun. Semua naskah yang dikirim akan melalui peer review ganda dan ulasan editorial sebelum diberikan penerimaan publikasi. Dikelola sebagai media informasi dan pengetahuan ilmiah, Jurnal Kesehatan Medika saintika meliputi banyak literatur, artikel penelitian, dan studi kasus yang berfokus pada bidang Teknologi Laboratorium medik, Biomedik, Kesehatan lingkungan Focus dan Scope jurnal adalah Teknologi Laboratorium Medik, ilmu Biomedik, Ilmu Kesehatan
Articles 26 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 2 (2025): November 2025" : 26 Documents clear
ANALISIS PENGELOLAAN REKAM MEDIS BERDASARKAN ELEMEN PENILAIAN LAM-KPRS MRMIK 5 DI RSIA MUTIARA BUNDA PADANG Nasution, Nurhasanah; Wahyuni, Annisa
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 8, No 2 (2025): November 2025
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v8i2.30563

Abstract

Akreditasi merupakan pengakuan terhadap mutu pelayanan rumah sakit, setelah dilakukan penilaian bahwa rumah sakit telah memenuhi Standar Akreditasi. Demi mewujudkan akuntabilitas pelayanan yang baik kepada masyarakat, setiap rumah sakit diwajibkan untuk melakukan akreditasi sesuai dengan Undang-Undang. Proses  kegiatan penyelenggaraan  rekam  medis  dimulai  pada  saat  diterimanya  pasien  di  rumah  sakit,  dilanjutkan dengan kegiatan pencatatan data medis pasien oleh dokter atau dokter gigi atau tenaga kesehatan lain yang  memberikan  pelayanan  kesehatan  langsung  kepada  pasien.  RSIA Mutiara Bunda adalah rumah sakit swasta, yang merupakan rumah sakit ibu dan anak pengembangan dari RSB Mutiara Bunda. RSIA Mutiara Bunda telah melaksanakan akreditasi pada tahun 2023 dengan menggunakan instrumen LAM-KPRS, sehingga dalam pelaksanaannya perlu melakukan evaluasi terhadap perbaikan-perbaikan yang diberikan oleh surveyor akreditasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengelolaan rekam medis berdasarkan elemen penilaian LAM-KPRS MRMIK 5 di RSIA Mutiara Bunda Kota Padang. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang dilakukan untuk menjelaskan suatu variabel tanpa membuat perbandingan atau hubungan. Informan dalam penelitian ini adalah Manajer Pelayanan, Kepala Rekam Medis, Petugas Rekam Medis, Petugas IT. Hasil dari penelitian ini didapat bahwa capaian MRMIK 5 dapat dikatakan terpenuhi dari setiap kriteria yang ada di instrument MRMIK LAM-KPRS. Saran yang diberikan sebaiknya sosialisasi lebih ditingkatkan untuk pemahaman terkait prosedur seperti SOP dan alur kerja agar pekerjaan lebih dapat berjalan dengan baik dan lancar. Penambahan staf untuk petugas RM juga disarankan mengingat penyimpanan di RSIA Mutiara Bunda menggunakan sistem desentralisasi sehingga akan sedikit kesulitan jika staf RM hanya satu orang.
CASE REPORT: PEMBERIAN SELIMUT TEBAL DAN HEATER PENGHANGAT TUBUH PADA PASIEN POST OPERASI ILEUS PARALITIK DI RUANG PEMULIHAN (PACU) Rachman, Adib Wikan; Nurjayanti, Ida; Karunia, Lina
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 8, No 2 (2025): November 2025
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v8i2.3257

Abstract

Hipotermia post operasi adalah kondisi yang sering terjadi akibat efek anestesi umum, yang dapat memperlambat metabolisme tubuh dan menyebabkan penurunan suhu. Jika tidak ditangani segera, hipotermia dapat menimbulkan komplikasi seperti gangguan penyembuhan luka, infeksi, hingga kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas intervensi keperawatan berupa pemberian selimut tebal dan heater dalam mengatasi hipotermia pada pasien post operasi ileus paralitik. Desain penelitian yang digunakan adalah studi kasus deskriptif pada satu pasien laki-laki usia 58 tahun di ruang pemulihan (PACU) RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan pemeriksaan tanda-tanda vital. Intervensi dilakukan dengan pemberian selimut tebal dan heater untuk meningkatkan suhu tubuh pasien. Hasil menunjukkan peningkatan suhu tubuh dari 35,8°C menjadi 36,2°C dan penurunan gejala menggigil setelah intervensi. Evaluasi menunjukkan kondisi pasien membaik secara signifikan. Kesimpulannya, pemberian selimut tebal dan heater efektif sebagai intervensi nonfarmakologis dalam menangani hipotermia post operasi. Intervensi ini disarankan diterapkan di ruang pemulihan untuk mencegah komplikasi post operasi akibat penurunan suhu tubuh. Kata kunci : Hipotermia; post operasi; ileus paralitik; selimut tebal; heater
HUBUNGAN INTENSITAS PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI DI POSYANDU SAYANG ANAK WIALAYAH KERJA UPT PUSKESMAS SINAMA NENEK KECAMATAN TAPUNG KABUPATEN KAMPAR Putri, Dewi; Tanberika, Fajar Sari; Yanti, Rifa; Aifa, Wira Ekdeni
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 8, No 2 (2025): November 2025
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v8i2.30535

Abstract

Pijat merupakan salah satu metode pengobatan tertua di dunia. Pijat meliputi seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang mampu melemaskan sendi yang terlalu kaku dan menyatukan organ tubuh dengan gosokan yang kuat. Terapi pijat tidak hanya digunakan disalon dan spa saja, tapi juga diberbagai rumah sakit dan pusat perawatan kesehatan. Saat ini, teknik pijat telah banyak digunakan untuk kesehatan dan peningkatan berat badan pada bayi. Tujuan penelitian untuk membuktikan pijat bayi dalam meningkatkan kenaikan berat badan.Penelitian ini menggunakan desain studi kuantitatif dengan metode survei analitik dan pendekatan quasi eksperimen (eksperimen semu). Populasi pada penelitian ini adalah bayi yang memiliki berat badan kurang sebanyak 26 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan tekhnik total sampling yaitu sebanyak 26 responden. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi Buku KIA dan Buku KMS. Analisis data dilakukan dengan uji uji T Dependen Paired Sample T Test dan Wilcoxon.Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa dari hasil distribusi Intensitas Pijat Bayi di Posyandu sayang anak wilayah Kerja UPT Puskesmas Sinama nenek dari 26 responden. Responden pijat bayi yang sering 23 responden dengan presentase (89%), yang jarang 3 responden (11%) Berdasarkan hasil analisis uji statistic dengan menggunakan uji Fisher’s Exact dengan nilai р value = 0.000 jika dibandingkan dengan α =0.05 maka р value < α 0.05. Hasil tersebut menunjukan Ada hubungan Intensitas Pijat Bayi terhadap peningkatan Berat Badan Bayi di Posyandu sayang anak Wilayah Kerja Puskesmas Sinama Nenek Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar. Pijat bayi berpengaruh terhadap peningkatan kenaikan berat badan.Kata Kunci : Pijat bayi, Intensitas, Peningkatan Berat Badan
Analisis Ketepatan Kode Diagnosis Berdasarkan ICD-10 pada Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Ngampilan Sari, Ana Dewi Lukita; Kurniawan, Agung; Amalia, Desia Hani
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 8, No 2 (2025): November 2025
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v8i2.3357

Abstract

Rekam Medis Elektronik (RME) antara lain berisikan identitas pasien, pemeriksaan, diagnosa, dan tindakan. Bagian pengelolaan informasi RME terdapat kegiatan pengkodean diagnosis medis dengan pemberian kode klasifikasi klinis berdasarkan klasifikasi international penyakit dan tindakan medis, yaitu menggunakan ICD-10 dan ICD-9. Ketepatan pemberian kode diagnosa medis berpengaruh pada ketepatan pembiayaan, mutu pelayanan dan kepuasan pasien. Hasil studi pendahuluan di Puskesmas Ngampilan masih terdapat 20% RME yang belum tepat kode diagnosanya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui persentase ketepatan kode diagnosa pasien rawat jalan berdasarkan ICD-10, dan menganalisis faktor ketidaktepatan kode diagnosa dari aspek man, machine, dan methode. Jenis penelitian kualitatif dengan rancangan Cross Sectional. Dengan purposive sampling didapatkan sampel subyek meliputi dokter, dokter gigi, bidan dan perawat masing-masing 1 petugas dan sampel obyek sebanyak 95 RME. Instrumen penelitian meliputi observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian terdapat kode diagnosa tepat (54,17%) dan tidak tepat (45,83%) dimana 40 RME (42,11%) dengan kode tidak disertai karakter empat dan 3 RME (3,12%) dengan kode tidak disertai karakter lima. Kesimpulan penelitian ini adalah cukup tingginya (45,83%) RME yang tidak tepat kode diagnosanya disebabkan salah satunya adalah kegiatan pengodean bukan petugas perekam medis, dan proses pengkodean sudah sesuai SOP dan ICD -10 dan ICD-9 digital.
PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI PADA PASIEN POST ORIF Trihayati, Mulat; Primanda, Yanuar; Setiawan, Wawan Aji
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 8, No 2 (2025): November 2025
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v8i2.3236

Abstract

Fraktur adalah salah satu masalah kesehatan umum di Indonesia yang sering memerlukan prosedur bedah. Prosedur pembedahan seperti Open Reduction and Internal Fixation (ORIF) ini dilakukan untuk memperbaiki tulang yang mengalami patah dengan mengembalikannya ke posisi awal dan memastikan tulang tetap stabil. Tindakan pembedahan menyebabkan pasien merasakan nyeri akibat luka sayatan yang dibuat selama operasi, karena jaringan tubuh mengalami cedera saat prosedur tersebut dilakukan. Penerapan kompres dingin merupakan metode non farmakologis yang efektif dalam mengurangi nyeri pada pasien setelah menjalani pembedahan. Kompres dingin dapat membantu meredakan nyeri dengan cara mengurangi aliran darah ke area yang mengalami cedera, sehingga mengurangi pembengkakan dan pendarahan. Penelitian ini menggunakan desain studi kasus dengan melibatkan 3 pasien fraktur post ORIF yang mengalami nyeri sedang (skala 4-6). Intervensi berupa pemberian kompres dingin dilakukan satu kali sehari selama dua hari. Keefektifan intervensi diukur menggunakan alat ukur Numeric Rating Scale (NRS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi kompres dingin pada pasien fraktur post ORIF efektif dalam menurunkan tingkat nyeri. Oleh karena itu, kompres dingin dianjurkan dapat digunakan sebagai terapi non farmakologis untuk mengurangi nyeri pada pasien fraktur setelah ORIF.
KEBIJAKAN INTEGRATIF UNTUK PENINGKATAN KESEHATAN PASIEN PPOK MELALUI INTERVENSI NON-FARMAKOLOGIS: SUATU TINJAUAN LITERATUR SISTEMATIK Morika, Honesty Diana; Hardisman, Hardisman
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 8, No 2 (2025): November 2025
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v8i2.30669

Abstract

Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas global. Meskipun terapi farmakologis telah menjadi standar, intervensi non-farmakologis seperti rehabilitasi paru, edukasi pasien, dan latihan pernapasan terbukti memberikan manfaat signifikan terhadap kapasitas fungsional, kualitas hidup, serta penurunan angka eksaserbasi. Namun, implementasinya di Indonesia masih terbatas akibat kendala kebijakan, fasilitas, dan sumber daya manusia.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mensintesis bukti ilmiah serta kebijakan yang mendukung penerapan intervensi non-farmakologis dalam peningkatan kesehatan pasien PPOK sebagai dasar pengembangan kerangka kebijakan integratif di Indonesia.Penelitian ini merupakan tinjauan literatur sistematik terhadap artikel yang diterbitkan antara tahun 2014–2024. Pencarian dilakukan melalui database internasional (PubMed, Scopus, Web of Science) dan nasional (Portal Garuda) dengan kata kunci “COPD”, “pulmonary rehabilitation”, “self-management”, “breathing exercise”, dan “policy implementation”. Artikel yang memenuhi kriteria inklusi dievaluasi menggunakan pedoman PRISMA 2020. Data diekstraksi dalam bentuk tabel yang mencakup penulis, tahun, jurnal, metode, jumlah sampel, serta hasil utama.Sebanyak 30 artikel memenuhi kriteria inklusi. Bukti menunjukkan bahwa rehabilitasi paru meningkatkan kapasitas fungsional dan kualitas hidup, program edukasi dan self-management menurunkan frekuensi eksaserbasi dan rawat inap, serta latihan pernapasan efektif mengurangi gejala dispnea. Hambatan kebijakan meliputi keterbatasan akses, biaya, dan kurangnya integrasi layanan non-farmakologis dalam sistem kesehatan primer.Intervensi non-farmakologis berperan penting dalam manajemen komprehensif PPOK. Penguatan kebijakan yang integratif, pelatihan tenaga kesehatan, dan pengembangan program berbasis komunitas merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas hidup pasien serta efisiensi layanan kesehatan di Indonesia.Kata Kunci: PPOK, kebijakan kesehatan, rehabilitasi paru, edukasi pasien, latihan pernapasan, intervensi non-farmakologis.
Keamanan dan Perlindungan Data Rekam Medis Elektronik Rawat Jalan Studi Kasus di Rumah Sakit Naili-DBS Kota Padang Kamal, Syamsul; Riyanti, Reni; Ketiga, Penulis
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 8, No 2 (2025): November 2025
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v8i2.30580

Abstract

Keamanan dan Perlindungan data di  rumah sangat perlu dijaga dan diperhatikan secara khusus dan berkesinambungan, agar data yang ada di rumah sakit tetap terjaga dengan baik, tidak hilang tanpa adanya kebocoran data. Keamanan data merupakan hal yang sangat vital dan penting di rumah sakit, dikarenakan berisi informasi sensitif pasien, riwayat penyakit, hingga kondisi kerahasiaan  pasien, jika bocor,bisa menimbulkan stigma sosial, diskriminasi kerja, bahkan bisa pemerasan pada orang yang mengambil keuntungan. Dalam menjaga kerahasiaan informasi terutama yang berisi informasi sensitif yang hanya boleh diketahui isinya oleh pihak yang berhak saja, apalagi data yang dikirim melalui jaringan publik, apabila data tersebut tidak diamankan terlebih dahulu, akan sangat mudah disadap dan diketahui isi informasinya oleh pihak-pihak yang tidak memiliki wewenang.  Transformasi digital dalam pelayanan kesehatan menuntut rumah sakit untuk mengadopsi rekam medis elektronik (RME), termasuk pada unit rawat jalan yang memiliki frekuensi kunjungan pasien tinggi. Penggunaan RME membawa manfaat efisiensi dan akurasi, tetapi juga meningkatkan risiko kebocoran dan penyalahgunaan data kesehatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dimana untuk menganalisis persepsi tenaga rekam medis, tenaga kesehatan dan staf IT terkait keamanan data RME rawat jalan, hambatan yang dihadapi, serta strategi yang diterapkan dalam pengamanan dan perlindungan data rekam medis elektronik khususnya pada rawat jalan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelemahan utama terdapat pada kontrol akses, kesadaran pengguna, serta kurangnya kebijakan teknis yang rinci di tingkat rumah sakit. Rekomendasi meliputi penguatan regulasi internal, penerapan otentikasi berlapis, serta edukasi berkelanjutan bagi tenaga kese
ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KECAMATAN RAMBANG KABUPATEN MUARA ENIM TAHUN 2025 Aprisupiati, Aprisupiati; Asiani, Gema; Randana, Prima Cakra
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 8, No 2 (2025): November 2025
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v8i2.3282

Abstract

Dalam rangka mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045, pemerintah Indonesia menunjukkan komitmen kuat untuk menurunkan angka stunting melalui berbagai kebijakan strategis, salah satunya melalui Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021. Meski demikian, prevalensi stunting masih tergolong tinggi, termasuk di Kecamatan Rambang, Kabupaten Muara Enim, yang telah ditetapkan sebagai wilayah prioritas dalam penanganan stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara faktor risiko sanitasi serta faktor risiko 4 Terlalu (usia ibu terlalu muda, terlalu tua, jarak kelahiran terlalu dekat, dan jumlah anak terlalu banyak) dengan kejadian stunting pada balita di wilayah tersebut.Penelitian ini menggunakan desain studi kuantitatif dengan metode survei analitik dan pendekatan cross-sectional. Sampel terdiri dari 337 balita yang dipilih secara purposive dari total populasi sebanyak 2.124 balita. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner serta didukung oleh data sekunder dari E-PPGBM Dinas Kesehatan dan Verval KRS dari Dinas PPKB Kabupaten Muara Enim. Analisis data dilakukan dengan uji Chi-Square dan regresi logistik berganda.Hasil analisis menunjukkan tidak terdapat hubungan signifikan antara akses terhadap sumber air minum layak (p=0,807) maupun kepemilikan fasilitas buang air besar (p=0,788) dengan kejadian stunting. Sebaliknya, terdapat hubungan yang signifikan antara usia ibu yang tidak ideal (p=0,018) serta jumlah anak yang terlalu banyak (p=0,001) dengan kejadian stunting. Faktor jumlah anak yang terlalu banyak menjadi variabel paling berpengaruh terhadap kejadian stunting (p=0,005; OR=2,646).Penelitian ini merekomendasikan perlunya peningkatan pendampingan dalam perencanaan kehidupan berkeluarga, edukasi usia ideal kehamilan, serta penguatan program keluarga berencana sebagai strategi pencegahan stunting di wilayah lokus prioritas.
Analysis of Factors Affecting the Nutritional Status of School-Age Children at SDN 31 Pasar Ambacang Padang Fridalni, Nova; Hardini, Sandra; Oktaviani, Vira; Sari Dewi, Ratna Indah; Yanti, Etri
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 8, No 2 (2025): November 2025
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v8i2.30638

Abstract

The nutritional status of school-age children is an important indicator in determining the quality of future human resources. This study aimed to identify factors associated with the nutritional status of school-age children at SDN 31 Pasar Ambacang, Padang City. The research used a quantitative method with a correlational design and a cross-sectional approach. The population consisted of all students at SDN 31 Pasar Ambacang and their mothers, with 68 respondents selected using proportionate random sampling. Data were collected through anthropometric measurements (body weight and height) and questionnaires on children's eating patterns and mothers’ nutritional knowledge, then analyzed using the Chi-Square test (p < 0.05). The results showed that most children had poor nutritional status (72.1%), unhealthy eating patterns (76.5%), no breakfast habits (64.7%), and low maternal nutritional knowledge (64.7%). Statistical analysis revealed significant relationships between eating patterns (p=0.003), breakfast habits (p=0.001), and mothers’ nutritional knowledge (p=0.022) with children's nutritional status. The study concluded that healthy eating patterns, regular breakfast habits, and adequate maternal nutritional knowledge contribute to optimal nutritional status among school-age children.Keywords: Nutritional status; Eating patterns; Breakfast habits; Maternal knowledge
IDENTIFICATION OF BACTERIAL CONTAMINATION ON MEDICAL SCISSORS BY BACTERIAL CULTURE METHOD IN THE AFTAP LABORATORY OF BHAKTI SETYA INDONESIA HEALTH COLTECH rahmatullah, widia; Hermawan, Danar; R, Rudina Azimata
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 8, No 2 (2025): November 2025
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v8i2.3339

Abstract

The room and equipment used for blood component processing must comply with the quality management system with one of the objectives to eliminate the risk of bacterial contamination in the blood supply unit. Medical scissors in the blood tapping process act as medical tools used to cut the blood bag tube after the blood volume obtained has been fulfilled. This study aims to determine and identify the presence of bacterial contamination in medical scissors in the blood tapping room (AFTAP) Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta. This research method is True Experiment with The Posttest Only Design research design, namely the results of observations provide descriptive information. The samples taken were five medical scissors in the Aftap room Poltekkes Bhakti Setya Indonesia. The sampling method used is Quota sampling. The results of the study on the identification of bacterial contamination in medical scissors in the Blood Tapping Laboratory (AFTAP) Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta found bacterial growth with details of 20 samples containing Gram Positive bacilli and cocci. The most commonly found bacteria are Gram Positive bacteria with a rod shape (Bacillus). 

Page 2 of 3 | Total Record : 26