cover
Contact Name
Muhammad Natsir Kholis
Contact Email
ojsumb101016@gmail.com
Phone
+6282382141222
Journal Mail Official
jurnalsemah@gmail.com
Editorial Address
Fakultas Perikanan Universitas Muara Bungo, kampus I, Lintas Sumatera, Sungai Binjai. Muara Bungo, Jambi
Location
Kab. bungo,
Jambi
INDONESIA
Semah : Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Peraira
ISSN : -     EISSN : 25800736     DOI : 10.36355
Jurnal Pengelolaan Pengelolaan Sumberdaya Perairan mencakup kajian Ekonomi Perikanan, Budidaya Perikanan dan Pemasaran Hasil Peikanan, Kajian Konservasi sumberdaya Perairan, Reservat, Kearifan Lokal Lubuk Laranagan, Kawasan Konservasi Perairan, Bioekologi Perairan, Kajian Pengolahan Hasil Perikanan, Mutu Produk Perikanan, Kajian Exploitasi Perikanan, Alat tangkap Ramah lingkungan, Kontruksi alat tangkap dan hasil Tangkap
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 1 (2025): SEMAH: Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan" : 10 Documents clear
KAJIAN MORFOMETRIK DAN MERISTIK IKAN KEMBUNG (RASTRELLIGER SP) DI PASIA NAN TIGO DAN KOTO XI TARUSAN, SUMATERA BARAT Putri, Miranda Ika; Suparno, Suparno; Junaidi, Junaidi
SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan Vol 9, No 1 (2025): SEMAH: Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/semahjpsp.v9i1.1694

Abstract

AbstractContinuous intensive Rastrelliger sp fishing will threaten the availability or sustainability of mackerel resources. This results in a decrease in the Rastrelliger sp population which has an impact on fishermen's income. For this reason, morphological studies are needed that can be used in studies of fish biology, fish physiology, ecology and data collection on the existence or stock of fish. Therefore, the shape of the fish's body is closely related to its habitat and lifestyle. This study aimed to analyze the Morphometrics and Meristic of Rastrelliger sp in Pasia Nan Tigo and Koto XI Tarusan, West Sumatra. This study was conducted in August - October 2024, the location where the Rastrelliger sp samples were taken was TPI Pasia Nan Tigo and Koto XI Tarusan, West Sumatra. The method used in this study is the direct observation method. Furthermore, measurements of morphometric and meristic characters were carried out on Rastrelliger sp that had been obtained according to gender. The data in this study was analyzed descriptively from the results of morphometric and meristic measurements of Rastrelliger sp and then presented in table. Based on the results of the study of Morphometric and Meristic Characteristics of Rastrelliger sp landed in the two locations Pasia Nan Tigo and Koto XI Tarusan, West Sumatra, there are no significant differences in the morphometric and meristic characteristics of fish in the two locations. The type of fish with the morphometric and meristic characteristics is the Rastrelliger kanagurta.  
IDENTIFIKASI MOLUSKA (BIVALVIA DAN GASTROPODA) DI AREA KAWASAN LUBUK LARANGAN SUNGAI BATANG BUNGO DUSUN TEBAT KABUPATEN BUNGO PROVINSI JAMBI Mariyah, Mariyah; Amrullah, Mohd Yusuf; Syafrialdi, Syafrialdi
SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan Vol 9, No 1 (2025): SEMAH: Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/semahjpsp.v9i1.1732

Abstract

Perairan umum daratan di Indonesia meliputi rawa, sungai, dan danau, yang menjadi media tempat hidup organisme makroobentos seperti Moluska jenis bivalvia dan gastropoda. Penelitian ini dilaksanakan di area kawasan Lubuk Larangan Sungai Batang Bungo Dusun Tebat Kabupaten Bungo Provinsi Jambi, dilakukan pada bulan Agustus 2024. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui jenis dan karakteristik moluska yang ditemukan di area kawasan Lubuk Larangan Sungai Batang Bungo Dusun Tebat Kabupaten Bungo Provinsi Jambi. Hasil penelitian pada area kawasan Lubuk Larangan Dusun Tebat Sungai Batang Bungo, pada moluska kelas bivalvia ditemukan dengan 1 (satu) spesies yaitu Anodonta woodiana, dan kelas Gastropoda, ditemukan dengan 6 (enam) spesies di antaranya adalah Stenomelania rufescens, Terebia granifera, Thiara winteri, T. scabra, Melanoides plicaria, dan Pila ampullacea. Phylum moluska untuk bivalvia memiliki 2 jenis.
STUDI MERISTIK IKAN KAKATUA (SCARUS SP) DI KEPULAUAN MENTAWAI, SUMATERA BARAT Arungla'bi, Yora; Suparno, Suparno; Damanhuri, Harfiandri
SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan Vol 9, No 1 (2025): SEMAH: Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/semahjpsp.v9i1.1722

Abstract

Kondisi terumbu karang yang sehat tidak lepas dari peran ikan kakatua sebagai spesies herbivora pemakan alga dan tumbuhan air lainnya yang menempel pada terumbu karang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek meristik ikan kakatua (Scarus sp) hasil tangkapan nelayan asal Kepulauan Mentawai. Penelitian dilakukan di Pulau Siberut dan Pulau Sikakap, Kepulauan Mentawai. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Desember 2024 sampai dengan Maret 2025. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif untuk menganalisis parameter meristik ikan kakatua (Scarus sp) asal perairan Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Lokasi perairan Kepulauan Mentawai di Kabupaten Siberut Selatan (Stasiun I) dan Kabupaten Sikakap (Stasiun II). Analisis meristik ikan kakatua dilakukan dengan melihat kisaran angka per karakter meristik dan mencocokkannya dengan buku identifikasi. Jumlah Jari-jari Sirip Dorsal (D) D.IX.10 D.IX.10 Jumlah Jari-jari Sirip Anal (A) A.III.9. A.III.9 Jumlah Jari-jari Sirip Dada (P) D.13 D.13 Jumlah Jari-jari Sirip Perut (V) V.I.5 V.I.5 Jumlah Jari-jari Sirip Ekor (C) C.19 C.19. Hasil analisis meristik ikan kakatua dari dua lokasi pengambilan sampel, yaitu Kecamatan Siberut Selatan dan Kecamatan Sikakap, menunjukkan kesesuaian dengan karakteristik spesies Scarus rubroviolaceus. 
PENGARUH KEDALAMAN BERBEDA TERHADAP HASIL TANGKAPAN BUBU DI PERAIRAN KARANG DUSUN WAITOTA, MALUKU BARAT DAYA Tupamahu, Agustinus; Hehanussa, Kedswin G.
SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan Vol 9, No 1 (2025): SEMAH: Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/semahjpsp.v9i1.1733

Abstract

Pemanfaatan alat tangkap bubu di ekosistem terumbu karang merupakan pendekatan ramah lingkungan dalam aktivitas perikanan, namun efektivitasnya sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, salah satunya adalah kedalaman perairan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kedalaman berbeda terhadap komposisi spesies, kelimpahan, dan ukuran ikan hasil tangkapan bubu di perairan karang Dusun Waitota, Kecamatan Babar Barat, Kabupaten Maluku Barat Daya. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus hingga Oktober 2024. Hasil penelitian menunjukkan total 297 individu dari 37 spesies ikan berhasil tertangkap, dengan variasi komposisi spesies antar kedalaman. Kedalaman 7–9 m menghasilkan tangkapan tertinggi (104 individu), nilai CPUE tertinggi (2,08 ekor/bubu/hari), serta rata-rata ukuran ikan terbesar (23,13 cm dan 241,06 g). Uji Kruskal-Wallis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik terhadap ukuran ikan (panjang dan berat) antar kedalaman (Asymp-sig 0,05).
TEKNIK PENGOPERASIAN DAN HASIL TANGKAPAN ALAT TANGKAP PAYANG DI PERAIRAN KOTA PARIAMAN Delfi, Muhammad Fahri; Amrullah, Mohd Yusuf
SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan Vol 9, No 1 (2025): SEMAH: Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/semahjpsp.v9i1.1734

Abstract

Alat tangkap Payang merupakan alat penangkap yang sudah ada sejak dulu dikenal nelayan Indonesia, alat ini masih termasuk dalam klasifikasi alat tangkap tradisional, karena pengoperasiannya masih sangat sederhana dan belum menggunakan alat bantu mekanis. Alat tangkap payang umumnya digunakan untuk menangkap jenis-jenis ikan pelagis yang biasanya hidup dibagian lapisan atas air. Teknik dan jenis ikan yang terangkap pada hasil tangkapan payang yang beroperasi di perairan Kota Pariaman belum teridentifikasi secara rinci dan berkala. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2024 di di perairan pantai Kota Pariaman, Provinsi Sumatera Barat. Pengoperasian alat tangkap payang meliputi: Persiapan (Persiapan alat tangkap, anak buah kapal, kapal dan perbekalan); Penentuan fishing ground; Penurunan jaring (setting), Penarikan jaring (hauling). Pada daerah penangkapan perairan Kota Pariaman terdapat 5 jenis ikan yang berhasil ditangkap, sedangkan pada lokasi daerah penangkapan pada perairan Padang Pariaman hanya terdapat 4 jenis ikan yang mana hasil tangkapan di dominasi ikan tongkol (Euthynnus affinis).
INDEKS KEANEKARAGAMAN PLANKTON DI PERAIRAN DANAU SINGKARAK Mayasari, Lisa; M, Endryeni; Irwandi, Irwandi; Desmiati, Ira
SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan Vol 9, No 1 (2025): SEMAH: Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/semahjpsp.v7i1.1133

Abstract

Keanekaragaman plankton sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan, terutama parameter kualitas air seperti suhu, pH, kadar oksigen terlarut (DO). Salah satu dampak nyata dari pencemaran tersebut adalah eutrofikasi, yaitu peningkatan konsentrasi nutrien yang berlebih dalam perairan, yang dapat memicu ledakan populasi plankton tertentu dan menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis keanekaragaman plankton di Danau Singkarak dengan pendekatan indeks biodiversitas.Penelitian ini dilaksanakan di Danau Singkarak, Provinsi Sumatera Barat, Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober s/d November 2024. Dari hasil penelitian menjukkan bahwa Nilai indeks Shannon (H’) tertinggi terdapat di Titik C, menunjukkan bahwa keanekaragaman plankton paling tinggi. Nilai evenness (E) di Titik C juga tertinggi (0,887), mengindikasikan distribusi individu antar spesies yang paling merata sedangkan Dominasi (D) paling tinggi di Titik B. Parameter kualitas air berupa suhu, pH, dan oksigen terlarut. Titik A menunjukkan suhu tertinggi, lebih dari 25°C, sedangkan suhu pada Titik B dan Titik C, dengan pH, Titik A memiliki pH sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan Titik B dan Titik C. Sedangkan oksigen terlarut, Titik C, yang berada di pinggir sungai, menunjukkan kadar yang lebih tinggi dibandingkan dua titik lainnya.
OPTIMASI BUDIDAYA POLIKULTUR NILA DAN LELE DI TAMBAK TRADISIONAL KECAMATAN SIDAYU KABUPATEN GRESIK Rohman, Ahmad Chobaibur; Firmani, Ummul
SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan Vol 9, No 1 (2025): SEMAH: Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/semahjpsp.v9i1.1744

Abstract

Potensi besar dalam budidaya ikan air tawar seperti nila (Oreochromis niloticus) dan lele (Clarias sp.) ada pada Kabupaten Gresik, khususnya Kecamatan Sidayu. Namun, budidaya ikan khususnya di kolam tanah tradisional masih menghadapi kendala seperti rendahnya efisiensi pakan, fluktuasi kualitas air, serta serangan penyakit. Salah satu solusi yang menjanjikan adalah sistem polikultur, yaitu membudidayakan kedua spesies secara bersamaan untuk menciptakan ekosistem yang lebih seimbang. Penelitian ini bertujuan menentukan rasio tebar ideal, pengelolaan kualitas air, serta pengaruh polikultur terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan variasi rasio tebar nila dan lele di tambak tradisional. Parameter yang diamati meliputi pertumbuhan berat ikan, survival rate, kualitas air, dan FCR. Data dianalisis secara deskriptif. Sistem polikultur memanfaatkan relung ekologis yang berbeda, mengurangi kompetisi sumber daya dan menjaga kualitas air secara alami. Hal ini meningkatkan produktivitas tambak serta ketahanan terhadap perubahan lingkungan. Penelitian ini membuktikan bahwa polikultur nila dan lele merupakan alternatif efektif dalam meningkatkan efisiensi produksi dan keberlanjutan budidaya ikan di kolam tanah tradisional. Kesimpulannya Sistem polikultur nila-lele di kolam tanah tradisional Sidayu, Gresik, berpotensi besar dikembangkan dengan rasio tebar optimal 100:0 (nila:lele). Hasilnya, pertumbuhan nila mencapai 692.000 gram dengan survival rate 88% dan FCR 1,8 yang memenuhi standar FAO. Polikultur ini meningkatkan produktivitas tambak, memanfaatkan relung ekologis berbeda, dan mengurangi kompetisi sumber daya dibanding monokultur.
KERAGAMAN HASIL TANGKAPAN PURSE SEINE DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA (PPN) SIBOLGA Rosano, Zalmi; Syamson, Indra; Tashwir, Tashwir
SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan Vol 9, No 1 (2025): SEMAH: Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/semahjpsp.v9i1.1726

Abstract

Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sibolga merupakan salah satu pelabuhan strategis di wilayah barat Indonesia yang menjadi pusat aktivitas pendaratan ikan pelagis, terutama dari kapal penangkap jenis purse seine. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keragaman hasil tangkapan kapal purse seine di PPN Sibolga. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga April 2024 di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sibolga, yang terletak di Kota Sibolga, Provinsi Sumatra Utara. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan fokus pada pengukuran dan analisis keragaman hasil tangkapan. Analisis data yang akan digunakan dalam kegiatan ini adalah deskriptif data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tujuh jenis ikan tangkapan utama, yaitu layang (Decapterus koheru), kuwe (Caranx ignobilis), kembung (Rastrelliger sp.), tongkol (Euthynnus affinis), lemuru (Sardinella lemuru), layur (Trichiurus lepturus), dan selar (Selaroides leptolepis), serta dua jenis hasil tangkapan sampingan, yaitu cumi-cumi (Loligo sp.) dan tenggiri (Scomberomorus sp.). Terjadi perbedaan mencolok antara hasil tangkapan Trip 1 dan Trip 2, di mana Trip 1 didominasi oleh layang dan lemuru, sedangkan Trip 2 oleh selar dan kembung. Hasil ini menunjukkan adanya dinamika sumber daya ikan yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan musim. Informasi ini penting untuk mendukung pengelolaan perikanan pelagis secara berkelanjutan di wilayah perairan Sibolga.
ANALISIS PERTUMBUHAN UDANG VANNAMEI (LITOPENAEUS VANNAMEI) PADA TAMBAK TANAH TRADISIONAL DI KECAMATAN DUKUN KABUPATEN GRESIK Assidqi, Mohammad Rais; Firmani, Ummul
SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan Vol 9, No 1 (2025): SEMAH: Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/semahjpsp.v9i1.1788

Abstract

Budidaya udang vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu subsektor perikanan yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan berperan penting dalam mendukung perekonomian masyarakat, Budidaya udang  merupakan salah satu kegiatan perikanan budidaya yang banyak dikembangkan di Indonesia, Di antara berbagai sistem budidaya, tambak tradisional masih menjadi pilihan utama bagi sebagian besar petambak, terutama mereka yang memiliki keterbatasan modal dan teknologi. Sistem tradisional umumnya dilakukan dengan input rendah, memanfaatkan kondisi lingkungan alami tanpa pengelolaan intensif, sehingga memiliki biaya operasional yang relatif murah namun dengan produktivitas yang terbatas, Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pertumbuhan bobot dan laju pertumbuhan bobot harian dari udang vanname yang dibudidayakan ditambak tanah secara tradisional, Penelitian ini dilakukan pada dua tambak yang menjadi sentra budidaya udang tambak tanah tradisional, Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan, dari bulan Maret - April 2025, variabel dari penelitian ini mencakup bobot mutlak dan panjang mutlak dari udang yang dibudidayakan, Data hasil penelitian dianalisis menggunakan Microsoft Excel 2016, yang kemudian dianalisis, Penelitian ini menunjukan hasil bahwa tambak udang II menunjukkan hasil yang lebih baik, dimana memiliki bobot mutlak udang sebesar 3.8 gram dengan laju pertumbuhan harian sebesar 0,12,67% bb/hari, Nilai ini lebih besar jika dibandingkan dengan udang yang dipelihara pada tambak udang I, yang memiliki bobot mutlak udang sebesar 3.6 gram, dan laju pertumbuhan harian sebesar 0,12%bb/hari, Terdapat perbedaan perlakuan yang berbeda pada kedua  tambak. Kepadatan serta pemberian pakan yang tidak optimal menjadi salah satu penyebab pertumbuhan yang lambat, sebaliknya luas lahan dan kepadatan yg optimal lebih mengguntungkan untuk udang dalam memperoleh pakan alami.
PROSES PENANGANAN DAN KUALITAS HASIL TANGKAPAN PURSE SEINE PADA KM. JAYA KUSUMA YANG BEROPERASI DI PERAIRAN SAMUDERA HINDIA Rejeki, Sri Untari Puji; Ghasandika, Absal; Djunaidi, Djunaidi
SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan Vol 9, No 1 (2025): SEMAH: Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/semahjpsp.v9i1.1838

Abstract

Proses penanganan dan penyimpanan hasil tangkapan di atas kapal merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kualitas hasil tangkapan.Penyebab menurunnya kualitas hasil tangkapan tidak hanya dilihat dari proses penanganan diatas kapal saja, tetapi juga dilihat dari lingkungan dan sumberdaya manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis ikan yang tertangkap, proses penaganan dan penyimpanan ikan hasil tangkapan pada KM. Jaya Kusuma, mengetahui kualitas hasil tangkapan berdasarkan uji organoleptik. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai bulan Juni 2024 bertempat di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kutaradja, Banda Aceh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara, observasi dan uji laboratorium. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dan deskriftif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis-jenis ikan yang tertangkap oleh purse seine KM. Jaya Kusuma adalah ikan tongkol (euthynnus affinis), ikan lemuru (Sardina pilchardus) dan ikan cakalang (Katsuwonus pelamis).  Proses penanganan hasil tangkapan purese seine pada KM. Jaya Kusuma, adalah Penaikan ikan ke atas kapal, Pencucian ikan, penyimpanan ikan dalam palka, pemberian es pada ikan dan pembongkaran ikan hasil tangkapan. Hasil uji organoleptik terhadap 4 (empat) sampel ikan dimasing-masing perlakuan terdapat perbedaan, hal ini berarti bahwa lama waktu penyimpanan berpengaruh terhadap kualitas hasil tangkapan. Semakin lama masa penyimpanan dengan pendinginan sistem bulking, maka kulaitas ikan semakin menurun

Page 1 of 1 | Total Record : 10