cover
Contact Name
HENDRIK LEGI
Contact Email
hendriklegi83@gmail.com
Phone
+62811484408
Journal Mail Official
jurnal.stakdw@gmail.com
Editorial Address
Jalan Patimura Kel. Wamena Kota Kec. Wamena Papua 99511
Location
Kab. jayawijaya,
P a p u a
INDONESIA
Jurnal DIDASKO
ISSN : 27765407     EISSN : 27765415     DOI : 10.52879/didasko
DIDASKO merupakan wadah untuk memublikasi hasil penelitian ilmiah para dosen di lingkungan Sekolah Tinggi Agama Kristen Diaspora, Wamena - Papua dan institusi lain yang memiliki kajian ilmiah sebidang. Fokus dan Scope pada jurnal Didasko adalah: Pendidikan Agama Kristen Teologi Biblika Teologi Sistematika Teologi Praktis
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 2 (2021): Teologi dan Pendidikan Agama Kristen (Oktober 2021)" : 7 Documents clear
Alkitab dan Eskatologi dalam Fakta, Signifikansi dan Awasan Zega, Fati Aro
DIDASKO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 1, No 2 (2021): Teologi dan Pendidikan Agama Kristen (Oktober 2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Diaspora Wamena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.057 KB) | DOI: 10.52879/didasko.v1i2.27

Abstract

The number of untrue news in Christian life about the coming of the Lord is a problem and theological debate that never ends, but in fact the eschatological reality will occur, both individually and cosmically, starting with the second coming of Christ. The certainty of Christ's return is confirmed by God itself and many texts in the New Testament. Although various opinions and interpretations arise in interpreting the biblical descriptions of the event, the certainty will not be delayed or interrupted by anything or anyone. Using descriptive qualitative methods in a literature study approach, it can be concluded that the importance of this teaching about the coming of the Lord Jesus is primarily to provide comfort, which motivates the faithful to persist, be faithful and serve. Reminders to be careful in setting priorities in life and maintaining clean behavior. This teaching also encourages God's people to grow and become God's witnesses in the world. As for those who have drifted away, they are invited to turn around and repent. However, this teaching also needs to be given caution, so as not to be trapped in extreme attitudes, maniacs or phobias. Every Bible truth must be accepted and needs to be examined with care and vigilance, so that God's people do not lose their blessings.AbstrakBanyaknya berita yang tidak benar dalam kehidupan kekristenan tentang kedatangan Tuhan menjadi permasalahan dan perdebatan teologis yang tak pernah selesai, namun sejatinya Realitas eskatologis akan terjadi, baik secara individual maupun kosmis, dimulai dari kedatangan Kristus yang kedua. Kepastian kembalinya Kristus itu ditegaskan oleh Tuhan sendiri dan banyak teks dalam Perjanjian Baru. Sekalipun berbagai silang pandangan dan tafsiran muncul dalam menafsirkan gembaran-gambaran Alkitab tentang peristiwa itu, namun kepastiannya tidak akan ditunda atau diinterupsi oleh apa pun atau siapa pun. Menggunakan metode kualitatif deskriptif dalam pendekatan studi literatur dapat disimpulkan bahwa pentingnya ajaran tentang kedatangan Tuhan Yesus ini yang terutama adalah memberi penghiburan, yang memotivasi umat beriman untuk tetap bertahan, setia dan melayani. Mengingatkan untuk berhati-hati dalam menetapkan prioritas hidup dan menjaga tingkah laku yang bersih. Pengajaran ini juga mendorong umat Tuhan untuk bertumbuh dan menjadi saksi Tuhan di dunia. Sedangkan bagi orang-orang yang sudah menjauh diajak untuk berbalik dan bertobat. Namun ajaran ini juga perlu diberi awasan, agar jangan terjebak kepada sikap yang ekstrem, maniak atau fobia. Setiap kebenaran Alkitab harus diterima dan perlu ditelisik dengan hati-hati dan berwaspada, agar umat Tuhan tidak kehilangan berkat-berkatnya. 
kelompok sel yang bertumbuh Hermanugerah, Prima
DIDASKO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 1, No 2 (2021): Teologi dan Pendidikan Agama Kristen (Oktober 2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Diaspora Wamena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52879/didasko.v1i2.21

Abstract

Often cell groups are considered part of a church program. Usually held once a week. Until recently, cell groups were considered commonplace and many churches forgot about this. The church must quickly realize that cell groups must be built for the growth of a church. This desire is driven by the fact that cell groups are an important part of the growth of a church. For that the author tries to explore about this cell group and how it affects the growth of the church. Here the author invites all believers to pay attention to the church in Indonesia, what is the response given about the growth of the church? Is it just a natural growth, in the sense of the church preaching the good news to people who do not currently know Jesus or the church only accommodating other church members who are bitter towards the pastors and workers of the church. Church leaders can find a very interesting and effective way of church growth that is in the Bible that can be applied today.AbstrakSeringkali kelompok sel dianggap sebagai salah satu program gereja. Biasanya diadakan setiap seminggu sekali. Sampai saat ini, kelompok sel dianggap sesuatu yang biasa dan banyak gereja yang melupakan hal ini. Gereja harus segera menyadari bahwa kelompok sel harus dibangun untuk pertumbuhan sebuah gereja. Keinginan ini didorong bahwa kelompok sel adalah bagian penting dalam pertumbuhan sebuah gereja. Untuk itu penulis berusaha mengupas tentang kelompok sel ini dan bagaimana pengaruhnya bagi pertumbuhan gereja. Disini penulis mengajak semua orang percaya untuk memperhatikan gereja yang ada di Indonesia bagaimana tanggapan yang diberikan tentang pertumbuhan gereja tersebut? Apakah hanya pertumbuhan secara alamiah, dalam arti gereja memberitakan kabar sukacita kepada orang yang saat ini belum mengenal Yesus atau gereja hanya menampung anggota-anggota gereja lain yang kepahitan terhadap gembala dan pengerja gereja tersebut. Para pemimpin gereja dapat menemukan suatu cara yang sangat menarik dan efektif tentang pertumbuhan gereja yang ada di Alkitab yang dapat diterapkan pada saat ini.
Parousia Dalam Perspektif Jemaat di Tesalonika dan Implikasi Bagi Gereja Masa Kini Mussa, Delon Patrick F.; Ngabalin, Marthinus
DIDASKO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 1, No 2 (2021): Teologi dan Pendidikan Agama Kristen (Oktober 2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Diaspora Wamena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52879/didasko.v1i2.18

Abstract

The issue of the second coming of Christ becomes a church struggle but is also fully understood in Paul”s writings. For the second coming of Christ is a mystery, which is still a never-ending theological subject. Therefore, the meaning of the Parousia Problem in the Tesalonika Letter helps to establish the current thinking of the congregation regading the burden of the struggle regarding Parousia is self. This research is qualitative research, using the literature study method.this study aims to explain the concept Parousia and Eschatology in the Thessalonian Church and their impact on the church today.AbstrakPersoalan tentang kedatangan Kristus yang kedua kali, menjadi pergumulan gereja tetapi juga sarat dipahami di dalam tulisan-tulisan Paulus. Sebab kedatangan Kristus yang kedua kali merupakan misteri, yang sampai saat ini masih menjadi pokok permulan teologis yang tidak pernah berhenti. Oleh sebabitu, pemaknaan terhadap persoalan Parousia dalam Surat Teaslonika, membantu mendudukan pemikiran jemaat saat ini mengenai beban pergumulan mengenai Parousia itu sendiri. Penelitian ini adalah penelitian Kualitatif, denganmenggunakan metode studi kepustakaan.  Penelitian ini memiliki tujuan untuk menjelaskan konsep Parosuia dan Eskhatologi dalam Jemaat Tesalonika dan dampaknya bagi gereja masa kini. 
Penerapan PAIKEM GEMBROT BERDASI Sebagai Alternatif Model Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen Pada Masa Pandemi Covid -19 Di Sekolah Dasar Prajnamitra, Thomas; Uriptiningsih, Ana Lestari
DIDASKO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 1, No 2 (2021): Teologi dan Pendidikan Agama Kristen (Oktober 2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Diaspora Wamena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.146 KB) | DOI: 10.52879/didasko.v1i2.19

Abstract

Transformation is an inevitable thing in the world of education, especially during the Covid-19 pandemic, which requires students to study from home. Many parties are proven not ready to face this change, one of which is the elementary school level. It becomes a homework for elementary school teachers in general to innovate in providing effective and innovative learning related to the implementation of distance learning so that students do not feel overwhelmed and bored. Considering the age of primary school, most students do not yet have their own cellphones (Mobile) and still rely on their parents' cellphones and the age of elementary school children still needs parental assistance in understanding lessons. Especially in Christian religious education learning which tends not only to fulfill students' cognitive abilities but also in shaping the character and personality of students who fear God. Therefore, one of the approaches that teachers can take in implementing learning is to be oriented toward the PAIKEM GEMBROT BERDASI. PAIKEM GEMBROT BERDASI is Active, Innovative, Creative, Effective, Fun, Joyful and Weighted Online Learning and Collaboration. Through the PAIKEM GEMBROT BERDASI approach, the teacher can explore Christian religious education subjects that are usually carried out at school to the maximum because the teacher makes an approach that links and integrates based on activities that students meet and do in everyday life through collaboration with people. parents of students as educational facilitators at home in the implementation of online learning.AbstrakTransformasi merupakan hal yang tidak terelakkan dalam dunia pendidikan terutama disaat pandemi covid-19 yang mewajibkan siswa belajar dari rumah. Banyak pihak terbukti belum siap dalam menghadapi perubahan ini salah satunya adalah jenjang Sekolah Dasar. Menjadi suatu pekerjaan rumah bagi guru sekolah dasar secara umum untuk berinovasi dalam menyediakan pembelajaran yang efektif dan inovatif terkait penyelenggaraan pembelajaran jarak jauh agar siswa tidak merasa terbebani dan jenuh. Mengingat usia sekolah dasar kebanyakan siswa belum memiliki HP ( Handphone ) sendiri dan masih mengandalkan HP orang tua mereka serta usia anak sekolah dasar masih butuh pendampingan orang tua dalam memahami pelajaran. Apalagi dalam pembelajaran pendidikan Agama Kristen yang bukan hanya bertendensi pada pemenuhan koginitif siswa saja tetapi juga dalam pembentukan karakter dan kepribadian siswa yang takut akan Tuhan. oleh sebab itu salah satu pendekatan yang bisa dilakukan guru dalam melaksanakan pembelajaran adalah dengan berorientasi PAIKEM GEMBROT BERDASI. PAIKEM  GEMBROT  BERDASI  adalah Pembelajaran  Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, Gembira dan Berbobot Berbasis Daring dan kolaborasi. Melalui pendekatan PAIKEM GEMBROT BERDASI guru dapat mengeksplorasi mata pelajaran pendidikan agama Kristen yang biasa dilakukan di sekolah dapat dilakukan  di rumah dengan maksimal karena guru membuat suatu pendekatan yang mengaitkan dan mengintegrasikan yang berbasis kegiatan yang siswa temui dan lakukan dalam kehidupan sehari-hari melalui kolaborasi dengan orang tua siswa sebagai fasilitator pendidikan di rumah dalam pelaksanaan pembelajaran daring.
Kreativitas Mengajar Guru Pendidikan Agama Kristen Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Di Masa Pandemi Zega, Henilis Yanti; Tafonao, Talizaro
DIDASKO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 1, No 2 (2021): Teologi dan Pendidikan Agama Kristen (Oktober 2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Diaspora Wamena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52879/didasko.v1i2.22

Abstract

The purpose of writing this article is to find out how the creativity of Christian religious education teachers in teaching during the pandemik . One of the main problems in teaching students during the pandemik  is that there are still some students who do not have various facilities such as cellphones, quotas and internet networks. Departing from this problem, creativity and solutions are needed that can encourage students to learn as explained in this article. The method used in this study is a descriptive method that describes a symptom, event and events that exist. The main sources in this article are journal articles and books that support the analysis process in this article review. The results found in this article are that teachers understand the nature of creativity, the characteristics of creativity and forms of creativity as needed during the pandemik . Thus, the success of Christian religious education teachers in teaching during a pandemik  depends on the methods used by teachers.AbstrakTujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui bagaimana kreativitas para guru pendidikan agama Kristen ketika mengajar di masa pandemi. Salah satu pokok persoalan dalam mengajar para peserta didik di masa pandemi adalah masih ditemukan beberapa siswa yang tidak memiliki berbagai fasilitas seperti handphone, kuota dan jaringan internet sebagaimana penjelasan dalam artikel ini. Berangkat dari permasalahan, maka dibutuhkan kreativitas dan solusi yang dapat mendorong peserta didik untuk belajar secara efektif dan efisien di masa pandemi saat ini. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah metode deskriptif yang menjelaskan tentang suatu gejala, peristiwa dan kejadian yang ada. Sumber utama dalam artikel ini artikel jurnal dan buku yang mendukung proses analisis dalam kajian artikel ini. Hasil yang ditemukan dalam artikel ini adalah guru memahami hakikat kreativitas, karakteristik kreativitas dan bentuk kreativitas sesuai kebutuhan di masa pandemi. Dengan demikian bahwa keberhasilan para guru pendidikan agama Kristen dalam mengajar di masa pandemi bergantung pada metode yang digunakan oleh guru.
Peran Pemimpin Gereja dalam Membangun Evektifitas Pelayanan dan Pertumbuhan Gereja di Tengah Fenomena Era Disrupsi Sugiono, Sugiono; Waruwu, Mesirawati
DIDASKO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 1, No 2 (2021): Teologi dan Pendidikan Agama Kristen (Oktober 2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Diaspora Wamena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.824 KB) | DOI: 10.52879/didasko.v1i2.25

Abstract

Several studies concerning the issue of the role of Church leaders in dealing with the era of disruption are needed in this era. There needs to be readiness for a church leader in Indonesia to build effectiveness and church growth amid the issue of the phenomenon of technological disruption. The movement of this phenomenon is enough to give a very big impact in the environment and the life of the church. Therefore, it is hoped that Church leaders can provide new breakthroughs to answer challenges in an era marked by everything that is conventional starting to erode. The method that will be used in writing this paper is a qualitative research method, with descriptive research stages through a library approach or literature study. Based on the results of the analysis of the findings as follows: First, building digital leadership by innovating to bring about relevant and significant changes, implementing a managerial system based on technology and being an example in utilizing technology. Second, building Christian communicators by paying attention to the context and needs of the times, building a technology-based Christian mission and maximizing technology for ecclesiastical services.AbstrakBeberapa penelitian yang menyangkut isu peran pemimpin Gereja dalam menghadapi era disrupsi sangat diperlukan pada era ini.  Perlu adanya kesiapan bagi seorang pemimpin Gereja di Indonesia untuk membangun efektivitas serta pertumbuhan gereja di tengah isu fenomena disrupsi teknologi.  Pergerakan fenomena ini cukup memberi dampak yang sangat besar di dalam lingkungan dan kehidupan bergereja.  Oleh sebab itu diharapkan pemimpin Gereja dapat memberi terobosan baru guna menjawab tantangan dalam era yang ditandai dengan segala sesuatu yang bersifat konvensional mulai tergerus.  Metode yang akan dipakai dalam penulisan karya tulis ini ialah metode penelitian kualitatif, dengan tahapan penelitian deskriptif melalui pendekatan pustaka atau studi literatur. Berdasarkan hasil analisa terhadap hasil temuan sebagai berikut: Pertama, membangun kepemimpinan digital dengan berinovasi membawa perubahan yang relevan dan signifikan, menerapkan sistem manajerial dengan basis teknologi dan menjadi teladan dalam memanfaatkan teknologi. Kedua, membangun komunikator Kristen dengan memperhatikan konteks dan kebutuhan zaman, membangun misi Kristen yang berbasis teknologi serta memaksimalkan teknologi untuk pelayanan Gerejawi.
Peran Gembala Terhadap Manajemen Pola Pemuridan Kristen dalam 2 Timotius 2:2 di Era Disrupsi Purba, Jhon Leonardo Presley; Saptorini, Sari
DIDASKO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 1, No 2 (2021): Teologi dan Pendidikan Agama Kristen (Oktober 2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Diaspora Wamena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52879/didasko.v1i2.28

Abstract

Advances in technological innovation and various changes that occur cause an era of disruption that cannot be avoided. This disruption needs to be addressed in an adaptive manner so that it can be utilized for the advancement of Christian discipleship ministry as the pattern in 2 Timothy 2:2. The role of the Shepherd is very significant here, which requires good management skills. Using a descriptive qualitative approach with literature study and hermeneutic-exegesis methods, this paper aims to answer the research question, namely what and how is the role of the shepherd in the management of Christian discipleship patterns in 2 Timothy 2:2 in the era of disruption. This study concludes that a shepherd must play a role and function as a catalyst in discipleship services, which also has implications for the need for humanistic integrity to utilize technology-digitalization in the era of disruption for discipleship services through a benefit principle approach in order to be able to face and adapt to the era of disruption. As a catalyst, the shepherd plays a role in selecting and involving faithful believers, as well as the Church as an organization in the ministry of discipleship. the shepherd plays a role in managing discipleship services like the pattern in 2 Timothy 2:2 well through systematic efforts in planning, organizing, directing, coordinating, and controlling or systematically planning, implementing, controlling, and following up by analyzing the composition of skills , the strengths and personality of each member of the service team, conduct periodic evaluations individually and in teams, and perform synergies between human resources and non-human resources as ministry support so that the vision and goals of Christian discipleship are in the Great Commission of the Lord Jesus (Matt. 28:18-20) can be achieved.AbstrakKemajuan inovasi teknologi dan berbagai perubahan yang terjadi menyebabkan terjadinya era disrupsi yang tidak dapat dihindari. Disrupsi ini perlu disikapi dengan adaptif agar dapat dimanfaatkan untuk kemajuan pelayanan pemuridan Kristen seperti pola dalam 2 Timotius 2:2. Peran gembala sangat signifikan disini, yang menuntut kemampuan manajemen yang baik. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi literature dan hermeneutik-eksegesis, paper ini bertujuan menjawab pertanyaan penelitian yaitu apa dan bagaimana peran gembala terhadap manajemen pola pemuridan Kristen dalam 2 Timotius 2:2 di era disrupsi. Kajian ini menyimpulkan bahwa seorang gembala harus berperan dan berfungsi sebagai katalisator dalam pelayanan pemuridan, yang juga berimplikasi pada dibutuhkannya integritas yang humanistik untuk memanfaatkan teknologi-digitalisasi di era disrupsi bagi pelayanan pemuridan melalui pendekatan azas manfaat agar mampu menghadapi dan beradaptasi dengan era disrupsi. Sebagai katalisator, gembala berperan memilih dan melibatkan orang-orang percaya yang setia, juga Gereja sebagai organisasi dalam pelayanan pemuridan. gembala berperan melakukan manajemen pelayanan pemuridan seperti pola dalam 2 Timotius 2:2 dengan baik melalui upaya yang sistematis dalam membuat perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengendalian atau secara sistematis membuat perencanaan, pelaksanaan, kontrol, dan tindak lanjut dengan melakukan analisis komposisi skill, kelebihan dan kepribadian masing-masing anggota tim pelayanan, melakukan evaluasi berkala secara individu dan tim, dan melakukan integrasi-sinergitas antara sumber daya manusia dan sumber daya non manusia sebagai penunjang pelayanan agar visi dan tujuan pemuridan Kristen dalam Amanat Agung Tuhan Yesus (Mat. 28:18-20) dapat tercapai.

Page 1 of 1 | Total Record : 7