cover
Contact Name
HENDRIK LEGI
Contact Email
hendriklegi83@gmail.com
Phone
+62811484408
Journal Mail Official
jurnal.stakdw@gmail.com
Editorial Address
Jalan Patimura Kel. Wamena Kota Kec. Wamena Papua 99511
Location
Kab. jayawijaya,
P a p u a
INDONESIA
Jurnal DIDASKO
ISSN : 27765407     EISSN : 27765415     DOI : 10.52879/didasko
DIDASKO merupakan wadah untuk memublikasi hasil penelitian ilmiah para dosen di lingkungan Sekolah Tinggi Agama Kristen Diaspora, Wamena - Papua dan institusi lain yang memiliki kajian ilmiah sebidang. Fokus dan Scope pada jurnal Didasko adalah: Pendidikan Agama Kristen Teologi Biblika Teologi Sistematika Teologi Praktis
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 2 (2023): Pendidikan Agama Kristen dan Teologi - Oktober 2023" : 5 Documents clear
Penggunaan Video Dan Power Point Pembelajaran Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Pelajaran Penddikan Agama Kristen Saingo, Yakobus Adi; Nenomnanu, Nida Yohana
DIDASKO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 3, No 2 (2023): Pendidikan Agama Kristen dan Teologi - Oktober 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Diaspora Wamena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52879/didasko.v3i2.88

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan video dan power point untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama kristen kelas III di SDN Oebobo 2 Kupang. Metode yang diterapkan menggunakan pola penelitian tindakan kelas (PTK) dengan tahapan siklus terdiri dari beberapa kegiatan yang meliputi perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, dan observasi serta refleksi. Data akan dikumpulkan dari subjek penelitian yaitu siswa kelas iii sebanyak satu kelas berjumlah 24 orang yang terdiri dari 11 orang laki-laki dan 13 orang perempuan di SDN Negeri Oebobo 2 Kupang pada semester genap tahun pelajaran 2022/2023. Kriteria refleksi data-data atau batas target pencapaian peningkatan belajar siswa menggunakan kriteria: kriteria penilaian, rentang nilai kriteria 86–100 baik sekali, 70-85 baik, 60-69 cukup, 50-59 kurang, 0-49 kurang sekali. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis secara deskriptif dengan memaparkan hasil serta pembahasan bahwa berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus, maka penggunaan video dan power point dapat meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran PAK kelas III di SDN Oebobo 2 Kupang sebab adanya peningkatan hasil belajar sebanyak 83.33%. Hasil belajar peserta didik mulai meningkat sejak siklus 1 yaitu 70.83%, dan siklus 22 yaitu 83.33 % dengan jumlah 24 siswa. Bahkan pada siklus 1 hasil yang diperoleh dari nilai keaktifan siswa sebesar 3,65 atau ada dalam tingkat sedang, dan pada siklus 22 hasil observasi  yang diperoleh dari nilai keaktifan siswa adalah sebesar 4,029 atau ada dalam tingkat tinggi.
Pandangan Alkitab Tentang Toleransi Damanik, Dapot; Simanjuntak, Michael; Sihombing, Grace; Sinaga, Sari Mutiara
DIDASKO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 3, No 2 (2023): Pendidikan Agama Kristen dan Teologi - Oktober 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Diaspora Wamena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52879/didasko.v3i2.96

Abstract

Intolerance is a harmful behaviour that can threaten the continuity of harmonious life in society. In the context of Christianity, biblical views provide an understanding of intolerance and how to overcome such behaviour. This research aims to explore the biblical view of intolerance and provide solutions to overcome such behaviour. The research method used is a literature study by collecting references from the Bible and related sources. The results show that the Bible emphasises the importance of love, tolerance and humility in interacting with others. The solution to overcoming intolerance is by practising these values in daily life.AbstrakIntoleransi adalah perilaku yang merugikan dan dapat mengancam keberlangsungan kehidupan harmonis dalam masyarakat. Dalam konteks agama Kristen, pandangan Alkitab memberikan pemahaman tentang intoleransi dan bagaimana mengatasi perilaku tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pandangan Alkitab tentang intoleransi dan memberikan solusi untuk mengatasi perilaku tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dengan mengumpulkan referensi dari Alkitab dan sumber-sumber terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Alkitab menekankan pentingnya kasih, toleransi, dan kerendahan hati dalam berinteraksi dengan sesama. Solusi untuk mengatasi intoleransi adalah dengan mempraktikkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Yesus Memberi Makan Lima Ribu Orang: Kajian Model Pembelajaran Berbasis Masalah Warwer, Fredrik
DIDASKO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 3, No 2 (2023): Pendidikan Agama Kristen dan Teologi - Oktober 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Diaspora Wamena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52879/didasko.v3i2.95

Abstract

The "problem-based learning model" is learning that uses problems as the core of learning, identifies relevant facts and analyzes problems. The Lord Jesus in His teaching also used problems in preaching the gospel, as in "Jesus fed the five thousand". This research aims to create a problem-based modeling of the biblical text Matthew 14:13-21 about “Jesus feeding five thousand people,” with research questions including: 1) what was Jesus' role as an instructor?; 2) what is the role of students as facilitators; and 3) what is the problem-based learning model in the context of “Jesus Feeding the Five Thousand?” This research uses a qualitative approach with phenomenological methods. In problem-based learning modeling, the selection of problems to be discussed is very important. Learning from Jesus who acted as an instructor and told His disciples to feed five thousand people, as an instructor Jesus set an example and example in solving and solving problems. The disciples acted as facilitators and ministered to the five thousand people present at the time. This research can contribute to profiding an alternative study model in understanding the text of the Bible.
Implementasi Program Bina Keluarga Di Jemaat Gpi Papua Imanuel Danaweria Fakfak Ohoiner, Holly Desemrine; Ngabalin, Ngabalin; Rewasan, Ruben; Camerling, Lindra Yolanda
DIDASKO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 3, No 2 (2023): Pendidikan Agama Kristen dan Teologi - Oktober 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Diaspora Wamena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52879/didasko.v3i2.91

Abstract

The family development program is a form of formation for church members. This formation starts from the family where parents provide spiritual formation for their children in the form of family worship. Within the scope of GPI Papua's services in general and the GPI Papua Imanuel Werba congregation in particular, family development is not a congregational service program but rather was born from the awareness of the congregation to do so.This research aims to describe the congregation members' understanding of the family development program at the GPI Papua Imanuel Danaweria congregation; Describe the Implementation of Family Development in the GPI Papua Congregation Imanuel Danaweria; Mention factors inhibiting the progress of family development in the family;Describes the impact of the family development program in the GPI Papua Congregation Imanuel Danaweria.The research results show that family development is development that is centered on family development. Providing knowledge of the Christian faith for children, forming and developing the attitudes and character of family members to live according to their faith and the family to live happily and in harmony. Family formation is carried out in the form of family worship on Saturdays in every Christian family in the congregation or known as family worship. Where the father is the leader and main person responsible for the service because it includes not only the ministry of the word but also advice and upbringing given by the head of the family to both wife and children or parents to children. Family formation is carried out in the form of family worship on Saturdays in every Christian family in the congregation or is known as the key family service. Where the father is the leader and main person responsible for the service because it includes not only the ministry of the word but also advice and upbringing given by the head of the family to both wife and children or parents to children. This family development does not run completely because there are factors that hinder the progress of the Binakel worship, namely the work factor of each family member, social factors so that some children are not actively involved in worship and the factor of laziness from within. family members to perform the prayer. The impact of family development shapes the character of family members so they are better able to implement their faith in God in the realities of everyday lifeAbstrakProgram bina keluarga merupakan salah satu bentuk pembinaan warga gereja. Pembinaan tersebut dimulai dari keluarga di mana orang tua melakukan pembinaan spiritual bagi anak-anak dalam bentuk ibadah keluarga. Dalam lingkup pelayanan GPI Papua secara umum dan jemaat GPI Papua Imanuel Danaweria secara khusus bina keluarga tersebut tidak menjadi program pelayanan jemaat melainkan lahir dari kesadaran umat untuk melakukannya. Penelitian ini bertujuan untuk Mendeskripsikan pemahaman warga jemaat tentang program Bina keluarga di Jemaat GPI Papua Imanuel Danaweria; Mendeskripsikan Implementasi Bina keluarga di Jemaat GPI Papua Imanuel Danaweria; Menyebutkan faktor penghambat jalannya Bina keluarga dalam keluarga; Menguraikan dampak program Bina keluarga di Jemaat GPI Papua Imanuel Danaweria. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bina keluarga merupakan pembinaan yang berpusat pada pembinaan keluarga. Memberi pengetahuan iman Kristen bagi anak, membentuk dan membina sikap dan karakter anggota keluarga untuk hidup sesuai dengan imannya dan keluarga hidup Bahagia dan rukun. Bina keluarga yang dilakukan dalam bentuk ibadah keluarga pada hari sabtu di setiap keluarga Kristen di jemaat atau dikenal ibadah kunci usbuh keluarga. Di mana bapak menjadi pemimpin dan penanggung jawab utama dalam ibadah tersebut sebab di dalamnya tidak hanya ada pelayanan firman tetapi juga nasihat dan didikan yang diberikan oleh kepala keluarga baik bagi istri dan anak-anak atau orang tua kepada anak. Bina keluarga ini tidak berjalan sepenuhnya dikarenakan ada faktor yang menghambat jalannya ibadah Binakel yaitu faktor pekerjaan dari masing-masing anggota keluarga itu sendiri, faktor pergaulan sehingga anak ada yang tidak terlibat secara aktif dalam ibadah serta faktor kemalasan dari dalam diri anggota keluarga untuk melakukan ibadah tersebut. Dampak dari bina keluarga tersebut membentuk karakter anggota keluarga menjadi lebih dapat mengimplementasikan iman percayakan kepada Tuhan dalam realitas hidup setiap hari. 
Mereduksi Banalitas Moral dan Karakter Pemimpin Kristen: Studi Kepemimpinan Ahab dalam 1 Raja-raja 21 Arifianto, Yonatan Alex
DIDASKO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 3, No 2 (2023): Pendidikan Agama Kristen dan Teologi - Oktober 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Diaspora Wamena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52879/didasko.v3i2.94

Abstract

Leadership that is corrupt and very far from the truth and evil before God but is considered normal in the reign of King Ahab as written in 1 Kings, this crime which is considered normal presents a prophetic voice where Elisha pronounces punishment for Ahab, through the story of Ahab and Jezebel Christian leadership studies to be able to reduce the moral banality and character of Christian leaders as a study of Ahad and Izabel's leadership in 1 Kings 21. Using descriptive qualitative research methods with a literature study approach, it can be concluded that reducing the moral banality and character of Christian leaders as a study of Ahad and Izabel leadership Izabel in 1 Kings 21 Christian leadership needs to know the nature of moral banality and deviant character, which greatly influences the leader's life. Through studying the history of the journey of evil kings Ahab and Jezebel in leadership case studies can be a parameter for not falling into moral banality and evil character. And what is expected in the actualization of contemporary Christian leadership is to strengthen moral education and the formation of good character. In addition, Christian leaders also need to strengthen their relationship with God and deepen their faith to strengthen morality and integrity in their actions and decisions. Thus, the leadership study of Ahab and Izabel can be a lesson for Christian leaders to avoid moral banality and deviant character.AbstrakKepemimpinan yang rusak dan sangat jauh dari kebenaran serta jahat di hadapan Tuhan namun dianggap wajar terjadi dalam pemerintahan raja Ahab yang tertulis dalam 1 Raja-raja, kejahatan yang dianggap lumrah itu menghadirkan suara kenabian di mana Elisa menyatakan hukuman bagi Ahab, lewat kisah Ahab dan Izebel kepemimpinan Kristen belajar untuk dapat mereduksi banalitas moral dan karakter pemimpin Kristen sebagai studi kepemimpinan Ahab dan izabel dalam 1 Raja-raja 21. Menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi literature maka dapat disimpulkan bahwa mereduksi banalitas moral dan karakter pemimpin Kristen sebagai studi kepemimpinan Ahab  dalam 1 Raja-raja 21 kepemimpinan Kristen perlu mengetahui hakikat banalitas moral dan karakter yang menyimpang, yang mana hal ini sangat memengaruhi kehidupan pemimpin. Lewat pembelajaran sejarah perjalanan raja jahat Ahab dan Izebel dalam studi kasus kepemimpinan dapat menjadi parameter untuk tidak terjerumus dalam banalitas moral dan karakter jahat. Dan yang diharapkan dalam aktualisasi kepemimpinan Kristen masa kini untuk memperkuat pendidikan moral dan pembentukan karakter yang baik. Selain itu, pemimpin Kristen juga perlu memperkuat hubungan dengan Tuhan dan memperdalam iman mereka untuk memperkuat moralitas dan integritas dalam tindakan dan keputusan mereka. Dengan demikian, studi kepemimpinan Ahab dan Izebel dapat menjadi pelajaran bagi pemimpin Kristen untuk menghindari banalitas moral dan karakter yang menyimpang. 

Page 1 of 1 | Total Record : 5