Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan
Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan meliputi hasil kajian ilmiah di bidang pendidikan multi-disiplin ilmu, baik pembelajaran dalam jaringan juga luar jaringan, merdeka belajar, pengembangan metode belajar pembelajaran terkini yang merujuk pada semua tingkat usia dan yang berkaitan dengan kebijakan pendidikan, sistem sekolah juga strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru, dosen maupun peneliti mandiri.
Articles
44 Documents
Search results for
, issue
"Vol. 2 No. 01 (2022): Artikel Riset Edisi April 2022"
:
44 Documents
clear
Pandangan Orang Tua dan Lingkungan Sekitar Terhadap Pendidikan di Kelurahan Bantan Kota Pematangsiantar
Pratama, Janri Lendha;
Maulina, Intan
Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 2 No. 01 (2022): Artikel Riset Edisi April 2022
Publisher : ITScience (Information Technology and Science)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47709/educendikia.v2i01.1369
Pendidikan sangat penting bagi kehidupan manusia. Pertama, pendidikan dapat menghasilkan insan yg terdidik, cerdas serta terampil. Kedua, pendidikan mempunyai peranan krusial pada kehidupan perseorangan, rakyat, bangsa dan negara. Maju mundurnya negara dipengaruhi pendidikan pada negara itu sendiri. Ketiga, manusia akan berkembang maju jika dapat menunjukkan potensinya. Taraf perkembangan tadi dilakukan melalui pendidikan yg diharapkan mencapai tingkat yang setinggi-tingginya, karena insan yang terdidik menjadi kunci perkembangan warga. Metode penelitian ini merupakan penelitian analisis deskeriptif dengan jenis penelitian studi perkara. Adapun jenis penelitian naratif yg dipergunakan pada penelitian ini artinya jenis studi masalah sebab penelitian ini bermaksud buat meneliti realitas secara mendalam wacana pandangan orangtua serta lingkungan terhadap pendidikan. Haisl dalam penelitian ini menunjukkan ada beberapa orang tua yg memiliki pemahaman yang rupawan ihwal pendidikan, dengan menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi walaupun ekonomi mereka masih pas-pasan. Terdapat pula beberapa anak yg lebih memilih untuk bekerja tamat sekolah untuk membantu perekonomian keluarganya. Pandangan orang tua terhadap pendidikan anak adalah sesuatu yang penting dan seharusnya tetap dilanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi jika ekonomi keluarga mendukung. Sikap kepedulian yang dimiliki orang tua pada pendidikan anak cukup baik, hal ini terbukti adanya fasilitas pendidikan anak yang selalu diupayakan orang tua dan tanggapan/respon orang tua terhadap pendidikan anak yang pada umumnya baik, karena orang tuan selalu memberikan nasehat pada anaknya terkait betapa pentingnya pendidikan untuk masa depan juga dorongan secara moril
Peluang dan Tantangan Kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka pada Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya
Putra, Bakti Abdillah;
Salsabila, Anne Inayah;
Nabila, Kinanti Reski;
Zakiah, Raisah
Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 2 No. 01 (2022): Artikel Riset Edisi April 2022
Publisher : ITScience (Information Technology and Science)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47709/educendikia.v2i01.1399
Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) merupakan kebijakan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang mendorong mahasiswa dan juga para dosen untuk meningkatkan kompetensi dengan melakukan kegiatan kolaborasi berbasis pendidikan di luar institusi. Tentunya, kebijakan ini juga melalui proses adaptasi di dalam pelaksanannya di berbagai perguruan tinggi, salah satunya Universitas Pembangunan Jaya. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis peluang dan tantangan dari pelaksanaan MBKM dengan studi kasus di Program Studi Ilmu Komunikasi. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian survey, wawancara, dan juga focused group discussionkepada 8 dosen dan 110 mahasiswa. Setelah data diperoleh dan diolah, peneliti menganalisis masalah secara deskriptif dengan pendekatan campuran. Hasil dari penelitian mengatakan bahwa kanal informasi yang mudah diakses serta adanya peningkatan kapasitas diri setelah mengikuti kegiatan MBKM menjadi peluang yang baik sehingga para dosen dan mahasiswa ingin merekomendasikan kegiatan ini kepada rekan-rekan mereka. Namun, sosialisasi yang kurang optimal serta penyesuaian kredit dan materi antarinstansi menjadi tantangan paling besar dalam pelaksanaan kebijakan ini. Diskusi terbuka dan diseminasi tentang kegiatan MBKM serta pencarian informasi melalui buku panduan merupakan solusi untuk menjembatani peluang dan tantangan demi kelancaran program pemerintah ini.
Peran Manajemen Kepala Sekolah Terhadap Mutu Pendidikan Sekolah Dasar di Kota Langsa
Rismayani;
Muhaini;
Sabaruddin
Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 2 No. 01 (2022): Artikel Riset Edisi April 2022
Publisher : ITScience (Information Technology and Science)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47709/educendikia.v2i01.1406
Kepala sekolah sebagai puncak kepemimpinan di tingkat sekolah diperlukan kemampuan untuk manajerial yang baik sehingga mewujudkan mutu pendidikan yang unggul. Namun tidak semua kepala sekolah memiliki kompetensi manajerial yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana implementasi manajemen kepala sekolah dalam mewujudkan lembaga pendidikan yang bermutu berstandar nasional pendidikan. Metodologi dalam penelitian ini adalah melalui pendekatan deskriptif analisis kualitatif, yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah 3 sekolah pada Gugus I Kota Langsa, yang terdiri dari: 3 orang kepala sekolah, 3 orang Guru, 3 orang Staf Administrasi serta 3 orang tua siswa dari masing-masing Sekolah. Pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan kaedah kualitatif. Penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen yang diterapkan kepala sekolah adalah manajemen partisipasi, kritik, saran dan solusi. Faktor pendukung dalam penerapan manajemen ini adalah melaksanakan peraturan, tatatertib dan disiplin sekolah, serta penggalak kesadaran guru untuk meningkatkan kompetensi pembelajaran sekolah. Implementasi manajemen kepala sekolah dalam mewujudkan lembaga pendidikan yang bermutu berstandar nasional pendidikan para kepala sekolah SD Gugus I Kota Langsa yaitu melalui aktualisasi manajemen sekolah yaitu dengan meningkatkan peranan kepala sekolah sebagai manajer, diantaranya adalah penyusunan program manajemen peningkatan mutu, pengorganisasian dan penetapan peningkatan mutu, penggerakan program peningkatan mutu, pengawasan program sekolah.
Upaya Guru Mengatasi Kendala dalam Pembelajaran Matematika Selama Pandemi Covid-19 di Kelas V SDN 14 Sungai Raya
Kristina, Heliani;
Suriyana;
Nurcahyo , Muhammad Aqmal
Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 2 No. 01 (2022): Artikel Riset Edisi April 2022
Publisher : ITScience (Information Technology and Science)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47709/educendikia.v2i01.1416
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kendala dalam pembelajaran Matematika di kelas V SDN 14 Sungai Raya selama pandemi Covid-19 dan upaya guru dalam mengatasinya. Sehingga guru mengalami banyak kendala dalam pembelajaran matematika yang diajarkan secara daring. Kendala-kendala dari orang tua/wali tersebut berupa latar belakang orang tua/wali yang berbeda. Contoh dari segi pendidikan adalah kurangnya pengetahuan orang tua/wali terhadap materi ajar, dari segi matapencaharian adalah pekerjaan atau kesibukan yang beragam dari orang tua/wali, dan lain sebagainya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif dan subjeknya adalah guru kelas V A, B, dan C SDN 14 Sungai Raya Kubu Raya, Teknik pengumpualn data observasi, wawancara dan dokumentasi. Upaya gurumenunjukan bahwa pembelajaran Matematika selama pandemi Covid-19 kelas V SDN 14 Sungai Raya dilaksanakan secara daring/online dengan 100% memanfaatkan WhatsApp, 66,67%. Dari hasil penelitian yang bahwa upaya guru dalam mengatasi kendala dalam belajar matematika pada saat masa covid sebagi berikut (1) guru mencari sumber belajar lain seperti You Tube, Google dan televisi (2) kendala pengawasan orang tua diminimalisasi dengan melakukan kompromi dengan orang tua, meminta perwakilan untuk mengawasi siswa belajar dari rumah, dan mendatangi orang tua di rumah bagi siswa yang tidak mengumpulkan tugas (3) kendala penilaian diminimalisasi dengan melakukan kesepakatan bersama orang tua untuk menentukan nilai, melakukan croscek di sekolah secara perseorangan dan dari hasil croscek diambil untuk menjadi nilai siswa.
Landasan Konseptual Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis TIK
Miftah, Mohamad
Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 2 No. 01 (2022): Artikel Riset Edisi April 2022
Publisher : ITScience (Information Technology and Science)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47709/educendikia.v2i01.1425
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis landasan konseptual pemanfaatan media pembelajaran berbasis TIK. Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan. Pemanfaatan media, dalam aktivitas pembelajaran adalah penggunaan yang sistematis sumber-sumber untuk belajar. Proses pemanfaatan media pembelajaran merupakan suatu keputusan yang diambil oleh pembelajar (guru) yang didasarkan pada desain atau rancangan pembelajaran. Oleh sebab itu, prinsip pemanfaatan perlu dikaitkan dengan karakteristik atau ciri-ciri khusus pebelajar. Hasil penelitian ini bahwa kunci keberhasilan pemanfaatan TIK dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) harus didasarkan pada penerimaan TIK bagi penggunanya. Tanpa upaya ini, teknologi tetap ditinggalkan atau kurang dimanfaatkan dalam sistem sekolah. Pemanfaatan TIK dapat memenuhi permintaan yang meningkat pada sebuah produk/jasa dengan layanan teknologi informasi berbasis elektronik. Manajemen adalah salah satu upaya untuk mengelola lembaga yang bermutu. Konsep pemanfaatan media berbasis TIK terintegrasi adalah untuk meningkatkan kualitas manajemen yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan, sehingga proses pelaksanaan kegiatan di lembaga pendidikan berjalan secara maksimal serta efektif dan efisien.
Pemanfaatan Video Tutorial YouTube untuk Alat Bantu Mengajar Guru
Miftah, Mohamad
Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 2 No. 01 (2022): Artikel Riset Edisi April 2022
Publisher : ITScience (Information Technology and Science)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47709/educendikia.v2i01.1429
Peran dan fungsi media pembelajaran berbasis TIK memiliki kontribusi besar dalam optimalisasi pembelajaran. Media video tutorial merupakan bagian dari alat bantu mengajar guru. Namun demikian, masih banyak dijumpai persoalan masih rendahnya partisipasi peserta didik (pebelajar) dan khususnya kualitas hasil belajar mengakibatkan proses pembelajaran perlu mendapatkan perhatian penuh. Selain itu, masih dijumpai sebagian guru kurang peka guru dan cekatan pihak lembaga pendidikan dengan adanya inovasi TIK ke dalam dunia pembelajaran, nampak dalam melakukan perencanaan secara matang ketika menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Adanya peningkatan persentase ketuntasan hasil belajar klasikal menunjukkan bahwa penggunaan video tutorial untuk meningkatkan kemampuan mengajar guru TK Pembina di Semarang telah berhasil. Hal ini dibuktikan dengan kenaikan ketuntasan belajar rata-rata persentase pada siklus I sebesar 76,78%, artinya kategori cukup atau sebanyak 35 guru belum tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa siklus I sudah mencapai standar ketuntasan yang ditetapkan 75%. Berdasarkan gambar 5 terlihat bahwa ketuntasan hasil mengajar secara klasikal pada siklus II memperoleh persentase sebesar 4 guru tuntas belajar sebesar 82,95% dengan kategori baik, dan 92,39% atau sebanyak 31 guru yang telah tuntas belajar kategori sangat baik. Video tutorial dapat memudahkan guru sebagai alat bantu mengajar di TK Pembina Semarang. Hal ini dikarenakan informasi/bahan ajar disajikan dalam perpaduan media audio, visual, animasi, simulasi, dan kuis/latihan/game melalui program video tutorial. Hasil penemuan ini bermanfaat untuk mendesain bahan belajar yang berbasis video tutorial. Kendala yang muncul pada saat penelitian yaitu terdapat sebagian guru masih belum menguasai pemanfaatan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), karena mereka belum mendapatkan pelatihan secara mendalam. Cara mengatasi kendala ini dengan memberikan jukfat (petunjuk pemanfaatan) dan juknis (petunjuk teknis) untuk pemanfaatan bahan ajar berbasis video tutorial.
Pelaksanaan Pendidikan Islam Multikultural di Madrasah Ibtidaiyah
Mubin, Minahul;
Aryanto, Sherif Juniar
Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 2 No. 01 (2022): Artikel Riset Edisi April 2022
Publisher : ITScience (Information Technology and Science)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47709/educendikia.v2i01.1433
Pentingnya memperkenalkan pendidikan islam multikultural sejak dini agar siswa menggenal keragaman budaya, keragaman sosial sejak dini, karena keragaman itu dipengaruhi pada tingkah laku, sikap serta pola fikir masyarakat sehingga hal tersebut memiliki cara (usage), kebiasaan (folk ways), aturan-aturan (more) adat istiadat (customs) yang berbeda-beda. Jika perbedaan tidak di fahami sebagai keanekaragaman maka sulit dihindari perselisihan atau konflik di masyarakat. Pendidikan Islam Multikultural juga mampu menjadi instrumen membangun kesadaran atas keanekaragaman dan ciri khas dalam membangun bangsa. Metode yang digunakan yaitu deskritif analisis. Pendidikan multikultural adalah suatu sikap dalam memandang keunikan manusia dengan tanpa membedakan ras, budaya, jenis kelamin, seks, kondisi jasmaniah atau status ekonomi seseorang. Pendidikan multikultural (multicultural education) merupakan strategi pendidikan yang memanfaatkan keberagaman latar belakang kebudayaan dari para peserta didik sebagai salah satu kekuatan untuk membentuk sikap multikultural. Strategi ini sangat bermanfaat, sekurang-kurangnya bagi sekolah sebagai lembaga pendidikan dapat membentuk pemahaman bersama atas konsep kebudayaan, perbedaan budaya, keseimbangan, dan demokrasi dalam arti yang luas. Pembelajaran berbasis multikultural berusaha memberdayakan siswa untuk mengembangkan rasa hormat kepada orang yang berbeda budaya, memberi kesempatan untuk bekerja bersama dengan orang atau kelompok orang yang berbeda etnis atau rasnya secara langsung. Salah satu tujuannya yaitu: untuk membantu peserta didik dalam membangun ketergantungan lintas budaya dan memberi gambaran positif kepada mereka mengenai perbedaan kelompok
Penerapan Model Example Non Example Pada Pembelajaran Matematika Siswa Kelas III SD
Mulyono, Dodik;
Juliatun, Juliatun;
Aswarliansyah, Aswarliansyah
Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 2 No. 01 (2022): Artikel Riset Edisi April 2022
Publisher : ITScience (Information Technology and Science)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47709/educendikia.v2i01.1439
Penelitian ini bertujuan untukmengetahui hasil belajar Matematika siswa kelas III SD Negeri Simpang Gegas Temuan setelah menerapkan model pembelajaran Example Non Example. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain eksperimen Pretest dan Posttest. Pengambilan sampel ini diambil dari jumlah populasi mengingat populasi hanya ada satu kelas maka populasi merupakan sampel dalam penelitian ini yaitu kelas III yang berjumlah 24 siswa. Data instrumen diambil dengan teknik tes. Instrumen yang digunakan berbentuk essay yang berjumlah 8 soal. Pengumpulan data diambil dengan teknik tes. Data analisis menggunakan uji-Z dengan taraf kepercayaan ? = 0,05 diperoleh bahwa Zhitung > Ztabel (11,83> 1,64), sehingga dapat disimpulkan signifikan tuntas bahwa terdapat peningkatan hasil belajar Matematika siswa kelas III SD Negeri Simpang Gegas Temuan dengan menerapkan model pembelajaran Example Non Example
Analisis Nilai Sosial dalam Praktik Membuat Batik Sukapura di Kelas V SDN 2 Sukamanah
Pringgabaya, Mohamad;
Sumardi
Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 2 No. 01 (2022): Artikel Riset Edisi April 2022
Publisher : ITScience (Information Technology and Science)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47709/educendikia.v2i01.1441
Pembelajaran membatik adalah usaha dari dunia pendidikan dalam melestarikan budaya lokal yang dikemas dalam sebuah pembelajaran di sekolah. Pembelajaran membatik ditemukan dalam kurikulum di Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas. Muatan lokal tersebut menjadi ciri khas sebuah daerah tempat tinggal siswa di daerah tersebut. Pembelajaran membatik di Sekolah Dasar tidak hanya dilihat dari sudut hasil pengetahuan dan keterampilan saja. Namun dilihat juga dari nilai sosial siswa atau karakter selama pembelajaran berlangsung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai sosial dari proses siswa dalam praktik membuat batik di daerahnya. Pendekatan yang digunakan dari penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode yang diambil yaitu analisis deskriptif. Penelitian ini menggunakan analisis data miles dan huberman dalam menganalisis data yang terkumpul dari hasil observasi dan wawancara ketika di SDN 2 Sukamanah. Hasil dari penelitian ini, yaitu berupa analisis nilai sosial siswa dibagi menjadi tiga yaitu Nilai Material, Nilai Kerohanian, dan Nilai Vital yang ditunjukkan saat praktik membuat batik. Nilai material adalah nilai kebutuhan pokok saat pembelajaran yang harus ada, sedangkan nilai vital adalah nilai pelengkap yang harus siswa dapatkan agar pembelajaran kondusif, dan nilai kerohanian adalah respon emosi siswa terhadap pembelajaran tersebut. Pembelajaran praktik membuat batik Sukapura di kelas V SDN 2 Sukamanah Kota Tasikmalaya menghasilkan nilai sosial yang sangat bagus. Nilai tersebut ditunjukkan anak baik langsung maupun tidak langsung. Nilai kerjasama, nilai saling menghargai, dan nilai-nilai lainnya yang muncul saaat membatik.
Meningkatkan Hasil Pembelajaran IPS Kelas IV SD Negeri 58 Lubuklinggau Menggunakan Model Mind Mapping
Lukita, Erni
Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 2 No. 01 (2022): Artikel Riset Edisi April 2022
Publisher : ITScience (Information Technology and Science)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47709/educendikia.v2i01.1480
Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV di SD Negeri 58 Lubuklinggau masih rendah. Siswa belum menggunakan kreatifitas dalam proses belajarnya, karena guru belum memfasilitasi siswa untuk menggunakan pengetahuan dan kreatifititasnya dalam membangun pengetahuannya sendiri. Oleh karena itu peneliti juga mencoba menggunakan model Mind mapping yang akan dilihat pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian tidakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Didalam pelaksanaan ini mengacu kepada rancangan beberapa siklus I dan II meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Dari hasil perbaikan pembelajaran IPS yang telah dilaksanakan dapat ditarik simpulan penerapan model pembelajaran Mind Mapping untuk meningkatkan hasil belajar pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri 58 Lubuklinggau. Keadaan sebelum perbaikan pembelajaran, jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar atau memperoleh nilai ? 70 baru mencapai 7 orang (29,17%), pada siklus 1 yang mencapai ketuntasan belajar 13 orang (54,17%) dan pada siklus 2 tingkat ketuntasan mencapai 21 orang (87,50%). Maka pelaksanaan pembelajaran IPS ini sudah dapat dikatakan berhasil karena sudah memenuhi syarat ketuntasan minimal klasikal yaitu 85% siswa yang mencapai nilai ? 70