cover
Contact Name
Intan Maulina
Contact Email
intanmaulina1509@gmail.com
Phone
+628177776163
Journal Mail Official
intanmaulina1509@gmail.com
Editorial Address
Jl. Sugeng. Komp. Griya Makmur 7. No D29. Deli Serdang.
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan
ISSN : -     EISSN : 2798365X     DOI : 10.47709/educendikia
Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan meliputi hasil kajian ilmiah di bidang pendidikan multi-disiplin ilmu, baik pembelajaran dalam jaringan juga luar jaringan, merdeka belajar, pengembangan metode belajar pembelajaran terkini yang merujuk pada semua tingkat usia dan yang berkaitan dengan kebijakan pendidikan, sistem sekolah juga strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru, dosen maupun peneliti mandiri.
Articles 44 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 01 (2022): Artikel Riset Edisi April 2022" : 44 Documents clear
Analisis Nilai Sosial dalam Praktik Membuat Batik Sukapura di Kelas V SDN 2 Sukamanah Pringgabaya, Mohamad; Sumardi
Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 2 No. 01 (2022): Artikel Riset Edisi April 2022
Publisher : ITScience (Information Technology and Science)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/educendikia.v2i01.1441

Abstract

Pembelajaran membatik adalah usaha dari dunia pendidikan dalam melestarikan budaya lokal yang dikemas dalam sebuah pembelajaran di sekolah. Pembelajaran membatik ditemukan dalam kurikulum di Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas. Muatan lokal tersebut menjadi ciri khas sebuah daerah tempat tinggal siswa di daerah tersebut. Pembelajaran membatik di Sekolah Dasar tidak hanya dilihat dari sudut hasil pengetahuan dan keterampilan saja. Namun dilihat juga dari nilai sosial siswa atau karakter selama pembelajaran berlangsung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai sosial dari proses siswa dalam praktik membuat batik di daerahnya. Pendekatan yang digunakan dari penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode yang diambil yaitu analisis deskriptif. Penelitian ini menggunakan analisis data miles dan huberman dalam menganalisis data yang terkumpul dari hasil observasi dan wawancara ketika di SDN 2 Sukamanah. Hasil dari penelitian ini, yaitu berupa analisis nilai sosial siswa dibagi menjadi tiga yaitu Nilai Material, Nilai Kerohanian, dan Nilai Vital yang ditunjukkan saat praktik membuat batik. Nilai material adalah nilai kebutuhan pokok saat pembelajaran yang harus ada, sedangkan nilai vital adalah nilai pelengkap yang harus siswa dapatkan agar pembelajaran kondusif, dan nilai kerohanian adalah respon emosi siswa terhadap pembelajaran tersebut. Pembelajaran praktik membuat batik Sukapura di kelas V SDN 2 Sukamanah Kota Tasikmalaya menghasilkan nilai sosial yang sangat bagus. Nilai tersebut ditunjukkan anak baik langsung maupun tidak langsung. Nilai kerjasama, nilai saling menghargai, dan nilai-nilai lainnya yang muncul saaat membatik.
Meningkatkan Hasil Pembelajaran IPS Kelas IV SD Negeri 58 Lubuklinggau Menggunakan Model Mind Mapping Lukita, Erni
Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 2 No. 01 (2022): Artikel Riset Edisi April 2022
Publisher : ITScience (Information Technology and Science)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/educendikia.v2i01.1480

Abstract

Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV di SD Negeri 58 Lubuklinggau masih rendah. Siswa belum menggunakan kreatifitas dalam proses belajarnya, karena guru belum memfasilitasi siswa untuk menggunakan pengetahuan dan kreatifititasnya dalam membangun pengetahuannya sendiri. Oleh karena itu peneliti juga mencoba menggunakan model Mind mapping yang akan dilihat pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian tidakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Didalam pelaksanaan ini mengacu kepada rancangan beberapa siklus I dan II meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Dari hasil perbaikan pembelajaran IPS yang telah dilaksanakan dapat ditarik simpulan penerapan model pembelajaran Mind Mapping untuk meningkatkan hasil belajar pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri 58 Lubuklinggau.  Keadaan sebelum perbaikan pembelajaran, jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar atau memperoleh nilai ? 70 baru mencapai 7 orang (29,17%), pada siklus 1 yang mencapai ketuntasan belajar 13 orang (54,17%) dan pada siklus 2 tingkat ketuntasan mencapai 21 orang (87,50%). Maka pelaksanaan pembelajaran IPS ini sudah dapat dikatakan berhasil karena sudah memenuhi syarat ketuntasan minimal klasikal yaitu  85%  siswa yang mencapai nilai ? 70
Meningkatkan Hasil Pembelajaran IPA Siswa Kelas IV SD Negeri 26 Lubuklinggau Menggunakan Model Think Pair Share Ekawati, Juwita
Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 2 No. 01 (2022): Artikel Riset Edisi April 2022
Publisher : ITScience (Information Technology and Science)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/educendikia.v2i01.1481

Abstract

Berdasarkan pengamatan di kelas IV SD Negeri 26 Lubuklinggau, banyak peserta didik yang mengalami kesulitan dalam belajar IPA. Hal ini berarti perlu adanya upaya-upaya dalam mengatasi kesulitan belajar IPA tersebut. Upaya-upaya tersebut telah banyak dilakukan, seperti memperhatikan penyebab kesulitan belajar tersebut, baik yang bersumber dari dalam peserta didik sendiri, seperti kurangnya minat peserta didik pada pembelajaran IPA. Penelitian ini merupakan penelitian tidakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Didalam pelaksanaan ini mengacu kepada rancangan beberapa siklus I dan II meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Berdasarkan hasil perbaikan pembelajaran IPA yang telah dilaksanakan dapat ditarik simpulan penerapan model pembelajaran Think Pair Share untuk meningkatkan hasil belajar pembelajaran IPA Siswa Kelas IV SD Negeri 26 Lubuklinggau.  Keadaan sebelum perbaikan pembelajaran, jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar atau memperoleh nilai ? 70 baru mencapai 6 orang (25,00%), pada siklus 1 yang mencapai ketuntasan belajar 13 orang (65,00%) dan pada siklus 2 tingkat ketuntasan mencapai 18 orang (90,00%). Maka pelaksanaan pembelajaran IPA ini sudah dapat dikatakan berhasil karena sudah memenuhi syarat ketuntasan minimal klasikal yaitu  85%  siswa yang mencapai nilai ? 70
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas I SD Negeri 58 Lubuklinggau pada Materi Lingkungan Sehat Melalui Metode Fun Learning Welis, Ratna
Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 2 No. 01 (2022): Artikel Riset Edisi April 2022
Publisher : ITScience (Information Technology and Science)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/educendikia.v2i01.1482

Abstract

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) merupakan tolok ukur keberhasilan pembelajaran. Di SD Negeri 58 Lubuklinggau Kelas I untuk mata pelajaran IPA ditentukan  ketuntasan individual 70% dan ketuntasan klasikal 85%. Data di lapangan menunjukkan bahwa hasil ulangan harian mata pelajaran IPA  di sekolah tersebut belum tercapai  ketuntasan belajar. Ketuntasan belajar individual baru mencapai 62,45%, sedangkan ketuntasan klasikal baru mencapai  37,55% dari 29 siswa. Data ini menunjukkan bahwa perlu upaya yang sungguh-sungguh untuk mencapai keberhasilan dalam pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian tidakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam rangkaian kegiatan siklus I dan siklus II menghasilkan simpulan metode Fun Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA  terhadap materi Lingkungan sehat. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan hasil belajar siswa yang berupa rata-rata tes tiap siklus yang dicapai pada  prasiklus ke siklus I sebesar 11.03,  sebesar 10,87, dari siklus I siklus II. Demikian juga  ketuntasan klasikal juga meningkat sebesar sebesar 24.87% dari pra siklus ke siklus I, sebesar 61,90%, dari siklus I ke siklus II
Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru SD Negeri 24 Lubuklinggau dalam Penyusunan Rencana Pembelajaran Melalui Supervisi Akademik Kepala Sekolah Salmawati, Salmawati
Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 2 No. 01 (2022): Artikel Riset Edisi April 2022
Publisher : ITScience (Information Technology and Science)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/educendikia.v2i01.1483

Abstract

Berdasarkan supervisi akademik yang dilakukan Kepala Sekolah pada bulan Agustus 2021, terhadap 8 (delapan) orang guru di SD Negeri 24 Lubuklinggau ditemukan beberapa guru yang mengalami kesulitan terkait dengan penyusunan RPP. Penelitian ini merupakan penelitian tidakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di sekolah. Didalam pelaksanaan ini mengacu kepada rancangan beberapa siklus I dan II meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Berdasarkan hasil penelitian tindakan di atas dapat disimpulkan bahwa Supervisi akademik dapat meningkatkan kompetensi pedagogik guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran bagi guru di SD Negeri 24 Lubuklinggau. Pada pra siklus dari 8 guru yang ada, terjadi peningkatan guru mendapatkan nilai Baik, sedang 7 guru telah mendapatkan cukup. Setelah mendapat tindakan supervisi dari peneliti maka terjadi perubahan kompetensi Guru dalam menyusun RPP dari 8 guru yang ada, terjadi peningkatan 2 guru mendapatkan nilai baik, sedang 6 guru telah mendapatkan amat baik. Hal ini untuk siklus I berarti 75% guru telah mampu menyusun RPP dengan benar. Supersisi kelompok pada siklus II telah menghasilkan perubahan dari 8 orang guru yang ada semuanya telah mencapai nilai dalam kategori amat baik.
Penerapan Model Team Assisted Individualization dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VI SD Negeri 84 Lubuklinggau Sukirno, Sukirno
Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 2 No. 01 (2022): Artikel Riset Edisi April 2022
Publisher : ITScience (Information Technology and Science)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/educendikia.v2i01.1484

Abstract

Dari observasi di kelas dan beberapa anak di sekolah bahwasannya kegiatan belajar mengajar, interaksi guru dan siswa dalam proses belajar mengajar hanya satu arah dan monoton yakni dari guru saja sehingga mudah bosan dan tidak konsentrasi dalam belajar. Penyampaian materi disini pengantarnya menggunakan ceramah, tidak ada kegiatan diskusi di kelas, sehingga aktifitas siswa terbatas dalam mencatat materi yang di jelaskan guru, mengerjakan tugas dari guru dan sesekali menjawab pertanyaan dari guru bila di tunjuk untuk bertanya. Penelitian ini merupakan penelitian tidakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Didalam pelaksanaan ini mengacu kepada rancangan beberapa siklus I dan II meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Dari hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat ditarik simpulan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi proses Kerjasama Regional Asia Tenggara (ASEAN), peningkatan ini terlihat dari hasil belajar siswa pada prasiklus siswa tuntas sebanyak 10 orang (55,56%) meningkat pada siklus 1 sebanyak 12 orang (66,67%) dan pada siklus meningkat menjadi 17 orang (94,44%).
Meningkatkan Hasil Belajar IPS Kelas III SD Negeri 84 Lubuklinggau Menggunakan Model Learning Together Sumilah, Sumilah
Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 2 No. 01 (2022): Artikel Riset Edisi April 2022
Publisher : ITScience (Information Technology and Science)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/educendikia.v2i01.1485

Abstract

Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas III di SD Negeri 84 Lubuklinggau masih rendah. Hal ini diperkuat dengan nilai Ulangan Akhir Semester (UAS) dari beberapa siswa pada mata pelajaran IPS yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimum (KKM). Diketahui bahwa rata-rata siswa berada pada rentangan 60-75. Rentangan tersebut masih di bawah 70. Jika dikoversikan terhadap PAP (Penilaian Acuan Patokan), rentangan tersebut berada pada kategori kurang. Penelitian ini merupakan penelitian tidakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Didalam pelaksanaan ini mengacu kepada rancangan beberapa siklus I dan II meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Berdasarkan uraian yang telah disampaikan pada pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas di Kelas III SD Negeri 84 Lubuklinggau dapat disimpulkan bahwa model Learning Together dapat meningkatkan hasil belajar siswa tentang Kerja sama, peningkatan ini terlihat dari hasil belajar siswa pada pra siklus 4 siswa tuntas (21,05%) meningkat pada siklus 1 menjadi 11 siswa tuntas (57,89%) dan pada siklus 2  berhasil meningkat menjadi 17 siswa tuntas (89,47%).
Meningkatkan Hasil Belajar Pembelajaran IPA Kelas V SD Negeri 25 Lubuklinggau Melalui Model Structured Problem Solving Ferriyani, Tri
Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 2 No. 01 (2022): Artikel Riset Edisi April 2022
Publisher : ITScience (Information Technology and Science)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/educendikia.v2i01.1486

Abstract

Berdasarkan pengamatan permasalahan belum tercapainya KKM yang ditetapkan ini pada umumnya disebabkan karena siswa yang masih belum memahami dan mengerti tentang materi yang diajarkan oleh guru, dimana guru hanya menggunakan model pembelajaran ceramah. Umumnya setelah guru menjelaskan materi dan meminta siswa untuk bertanya, siswa lebih memilih diam. Diam siswa dikarenakan takut dan malu untuk bertanya mengenai materi yang dijelaskan oleh guru. Penelitian ini merupakan penelitian tidakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Didalam pelaksanaan ini mengacu kepada rancangan beberapa siklus I dan II meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Dari hasil perbaikan pembelajaran IPA yang telah dilaksanakan dapat ditarik simpulan penerapan model pembelajaran Structured Problem Solving untuk meningkatkan hasil belajar pembelajaran IPA Siswa Kelas V SD Negeri 25 Lubuklinggau.  Keadaan sebelum perbaikan pembelajaran, jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar atau memperoleh nilai ? 70 baru mencapai 7 orang (28,00%), pada siklus 1 yang mencapai ketuntasan belajar 13 orang (52,00%) dan pada siklus 2 tingkat ketuntasan mencapai 22 orang (88,00%). Maka pelaksanaan pembelajaran IPA ini sudah dapat dikatakan berhasil karena sudah memenuhi syarat ketuntasan minimal klasikal yaitu  85%  siswa yang mencapai nilai 70.
Pembelajaran Menulis Puisi Melalui Media Diagram Pohon di Kelas IV SD Harkriesna Diah Tresnasari; Indihadi, Dian
Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 2 No. 01 (2022): Artikel Riset Edisi April 2022
Publisher : ITScience (Information Technology and Science)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/educendikia.v2i01.1502

Abstract

Untuk membantu peserta didik dalam menulis puisi dibutuhkan sebuah media salah satunya menggunakan media diagram pohon. Melalui media pembelajaran diagram pohon diharapkan agar peserta didik dapat fokus dan mudah dalam menyusun ide yang telah direncanakan sebagai dari tahapan pramenulis yang dijadikan kerangka karangan sehingga dapat menjadi sebuah puisi karya sendiri yang sesuai dengan unsur-unsur puisi. Pada peneltian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Dengan mengambil partisipan sebanyak 21 peserta didik di kelas IV SD. Penelitian ini bertempat di SD Negeri Kotabaru Kota Tasikmalaya. Dengan teknik pengumpulan data berupa tes tulis dan dokumentasi. Hasil penelitian ini merupakan hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti mengenai unsur-unsur yang terdapat pada puisi dengan menggunakan rubrik penilaian puisi dengan ketentuan aspek-aspek yang akan dicapai oleh peserta didik yaitu aspek diagram pohon, aspek baris, aspek bait, dan aspek rima. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di kelas IV SD Negeri Kotabaru Kota Tasikmalaya. Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa hasil menulis puisi peserta didik melalui media diagram pohon memiliki rata-rata skor sebesar 12, 2 dengan masuk dalam kategori baik dan sudah sesuai dengan unsur-unsur puisi.
Analisis Persepsi Guru Kelas I Terhadap Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) Julia; Ningsih, Dewi Ismu Purwa; Setyowati, Dessy
Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 2 No. 01 (2022): Artikel Riset Edisi April 2022
Publisher : ITScience (Information Technology and Science)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/educendikia.v2i01.1506

Abstract

Membaca merupakan aktifitas yang melibatkan kemampuan individu dalam pengolahan mental sehingga dapat merekam, menilai dan mengevaluasi informasi yang tertuang dalam bentuk tulisan. Jadi kemampuan membaca sangat penting untuk dikuasai oleh peserta didik di kelas awal yaitu 1 dan 2 sebagai langkah pertama dan sangat mendasar untuk mengenal tulisan, memahami informasi, mengeksplorasi pemahaman sehingga menjawab rasa keingintahuan peserta didik terhadap ilmu pengetahuan yang tersurat dan sistematik. penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi guru kelas 1 terhadap metode SAS pada pembelajaran membaca permulaan yang dirancang guru kelas 1 di SDN 61 Sungai Raya, kelas 1 di SDN 06 Sungai Raya, kelas 1 di SDN 14 Sungai Raya dan kelas 1 di SDN 46 Sungai Raya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil dari persentase keseluruhan total skor angket penelitian menunjukkan persepsi guru dalam penggunaan metode SAS di kelas 1 cukup baik dengan kategori dalam hasil tes adalah “C” dengan skor total akhir 77% yang dilihat dari data per sekolah. Berdasarkan hasil penelitian tentang persepsi guru terhadap metode SAS pada Kelas I maka dapat diperoleh simpulan bahwa dari hasil angket yang sudah didapatkan oleh peneliti, tentang persepsi guru terhadap metode SAS ini secara teori dan tata pelaksanaannya bisa digunakan di kelas rendah terutama kelas I.