cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 4 (2015): Jurnal Cerebellum" : 6 Documents clear
Uji Efek Antiinflamasi Kombinasi Astaxanthin dan Vitamin A terhadap Jumlah Neutrofil dan Limfosit pada Tikus Putih Galur Wistar yang diinduksi Karagenin ., Syarifi
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 1, No 4 (2015): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.855 KB)

Abstract

Latar Belakang. Inflamasi adalah respon protektif yang ditujukan untuk menghilangkan penyebab jejas awal sel dan jaringan nekrotik yang diakibatkan oleh kerusakan sel. Astaxanthin adalah antioksidan yang merupakan salah satu kelompok pigmen natural dari karotenoid.. Astaxanthin juga berefek sebagai antiinflamasi. Vitamin A merupakan memiliki efek antioksidan dan diketahui dapat berfungsi sebagai antiinflamasi. Kombinasi astaxanthin dan vitamin A diharapkan dapat meningkatkan efek antiinflamasi. Metode. Desain penelitian ini merupakan true experimental dengan complete randomized design. Dalam Penelitian ini digunakan sebanyak 30 tikus dan dibagi menjadi 5 kelompok. Analisa data menggunakan SPSS versi 16.0. dengan One Way ANOVA dilanjutkan Post Hoc Test LSD. Hasil. Kombinasi astaxanthin dan vitamin A pada kelompok 4 menurunkan jumlah neutrofil yang berbeda bermakna (P= 0,01)  dibandingkan dengan kelompok kontrol negative pada jam ke-4. Kelompok 5 berbeda bermakna pada jam ke-4 (P= 0,004) dan jam ke-8  p=0,023. Kesimpulan. Kombinasi astaxanthin dan vitamin A dapat berperan sebagai agen antiinflamasi dengan dosis astaxanthin 2,88 mg/KgBB dan vitamin A 0,45 mg/kgBB.Kata Kunci: Inflamasi,astaxanthin, vitamin A, neutrofil, limfosit
Faktor-faktor yang Mendukung dan Menghambat Perokok untuk Berhenti Merokok di Klinik Berhenti Merokok Puskesmas Kampung Bali Pontianak ., Rohayatun
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 1, No 4 (2015): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.16 KB)

Abstract

Latar Belakang. Perilaku merokok merupakan masalah kesehatan yang dapat menyebabkan berbagai penyakit bahkan kematian. Oleh karena itu, beberapa perokok mempunyai alasan tertentu sehingga memilih untuk berhenti merokok. Metode. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif dengan pendekatan potong lintang. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui kuesioner. Hasil. Perokok yang berkunjung ke klinik berhenti merokok sebagian besar adalah perokok berat (31,8%). Didapatkan juga faktor lingkungan yang mendukung perokok untuk berhenti merokok adalah dukungan keluarga dan teman (63,6%) serta melihat peringatan bahaya rokok di bungkus rokok (59%). Kesimpulan. Faktor lingkungan, faktor psikologis dan tingkat ketergantungan nikotin merupakan faktor-faktor yang mendukung dan menghambat perokok untuk berhenti merokok. Kata Kunci: Berhenti merokok, perilaku merokok, FTND.
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Rimpang Jeringau Merah (Acorus calamus Linn.) terhadap pertumbuhan Shigella flexneri secara in vitro ., Restu Wulandari
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 1, No 4 (2015): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.656 KB)

Abstract

Latar Belakang. Shigellosis adalah suatu infeksi akut pada kolon yang disebabkan oleh bakteri shigella sp yang merupakan bakteri gram negatif famili Enterobacteriaceae, nonmotil, dan berbentuk kokobasil. Jeringau merah (Acorus calamus Linn.) dari famili Acoraceae merupakan tanaman tropis di Indonesia. Data empiris menunjukkan bagian rimpang dari tanaman jeringau merah dapat digunakan untuk mengobati diare dan beberapa penelitian telah melaporkan bahwa rimpang jeringau merah memiliki aktivitas antibakteri. Metodologi. Skrining fitokimia menggunakan metode uji kualitatif. Rimpang jeringau merah diekstraksi secara maserasi menggunakan pelarut metanol. Penelitian ini menggunakan sepuluh konsentrasi yaitu 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, dan 100%. Kontrol positif menggunakan siprofloksasin 5μg dan kontrol negatif menggunakan pelarut metanol. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram Kirby-Bauer terhadap Shigella flexneri. Hasil. Metabolit sekunder yang terkandung dalam ekstrak metanol rimpang jeringau merah yaitu minyak atsiri, alkaloid, saponin, tanin, dan triterpenoid. Ekstrak metanol rimpang jeringau merah memiliki aktivitas terhadap pertumbuhan Shigella flexneri dosis efektif pada konsentrasi ekstrak 100%. Kesimpulan. Metabolit sekunder yang terkandung dalam ekstrak metanol rimpang jeringau merah yaitu minyak atsiri, alkaloid, saponin, tanin, dan triterpenoid. Ekstrak metanol rimpang jeringau merah memiliki aktivitas antibakteri terhadap Shigella flexneri. Kata Kunci: antibakteri, ekstrak metanol rimpang jeringau merah, Shigella flexneri
Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol 70% Daun Karamunting(Rhodomyrtus tomentosa (Aiton) Hassk.) terhadap Gambaran Histopatologi Ginjal Tikus ., Ni’matul Muthmainnah
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 1, No 4 (2015): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.435 KB)

Abstract

Latar Belakang. Daun karamunting (Rhodomyrtus tomentosa (Aiton) Hassk.)  telah banyak digunakan dimasyarakat sebagai obat tradisional untuk pengobatan penyakit kolik, diare, disentri, abses, perdarahan, sakit perut, penetral racun dan luka. Penggunaan daun karamunting dosis tinggi diketahui dapat merusak ginjal secara mikroskopik. Metodologi. Desain penelitian ini merupakan true experimental bentuk Post test - Only Control Design. Penelitian ini menggunakan 25 tikus dan dibagi 5 kelompok. Semua perlakuan dilakuakn selama 10 hari. Tikus kemudian dibedah pada hari ke-11, diambil ginjal kanan dan dibuat preparat histopatologi dengan pewarnaan H&E. Data dianalisa menggunakan One Way ANOVA, dilanjutkan dengan analisis Post Hoc Test. Hasil. Terdapat perbedaan bermakna rerata luas kerusakan pada kelompok perlakuan 1 dan 2 dengan kelompok kontrol positif (p=0,00), tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok perlakuan 3 dengan kelompok kontol positif (p=0,372). Kesimpulan. Semakin tinggi pemberian dosis ekstrak etanol 70% daun karamunting (Rhodomyrtus tomentosa (Aiton) Hassk.) maka semakin luas kerusakan yang terjadi pada ginjal tikus.
Efek Nefrotoksik Pemberian Ekstrak Etanol 70% Daun Karamunting (Rhodomyrtus tomentosa (Aiton) Hassk.) terhadap Kadar Ureum dan Kreatinin Serum Tikus Galur Wistar ., Nur’Azmi Ayuningtyas
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 1, No 4 (2015): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.276 KB)

Abstract

Latar Belakang. Daun karamunting (Rhodomyrtus tomentosa (Aiton) Hassk.) merupakan salah satu tanaman yang sedang banyak diteliti dan sedang dikembangkan sebagai pemutih kulit, anti penuaan dan diperkirakan memiliki kemampuan anti oksidan. Penggunaan daun karamunting dosis tinggi menyebabkan kenaikan kadar ureum dan kreatinin darah. Metodologi. Desain penelitian ini adalah true experimental dengan pendekatan pretest and posttest control group design. Penelitian ini menggunakan 25 tikus dan dibagi 5 kelompok. Semua perlakuan dilakukan selama 10 hari. Pemeriksaan darah dilakukan pada satu hari sebelum perlakuan, hari ke-8 perlakuan dan hari ke-11 setelah perlakuan. Data dianalisa menggunakan Repeated ANOVA dan One Way ANOVA yang dilanjutkan dengan analisis Post Hoc Test. Hasil. Penilaian berdasarkan kelompok dosis menunjukkan terjadi peningkatan kadar ureum  dan kreatinin yang bermakna (p<0,05) pada kelompok kontrol positif, kelompok perlakuan 1, 2 dan 3. Sedangkan penilaian berdasarkan waktu tampak adanya perbedaan kadar ureum dan kreatinin yang bermakna (p<0,05) antara kelompok kontrol positif, kelompok kontrol negatif, kelompok perlakuan 1, 2 dan 3. Kesimpulan. Semakin tinggi pemberian dosis ekstrak etanol 70% daun karamunting (Rhodomyrtus tomentosa (Aiton) Hassk.) maka semakin tinggi peningkatan kadar ureum dan kreatinin pada tikus.  Kata kunci: Rhodomyrtus tomentosa (Aiton) Hassk, ureum, kreatinin, nefrotoksik.
Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan tentang Diet Rendah Purin dan Asupan Purin pada Wanita Usia di atas 45 Tahun di Puskesmas Kampung Bali Pontianak ., Ridha Utami
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 1, No 4 (2015): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang. Asupan purin merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kejadian artritis gout. Risiko gout pada wanita mulai meningkat sejak umur 45 tahun seiring dengan penurunan kadar estrogen. Wanita sebagai pengatur menu konsumsi keluarga harus memiliki pengetahuan yang baik tentang diet rendah purin. Metodologi. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross sectional. Jumlah responden sebanyak 51 wanita. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara terpimpin menggunakan kuesioner. Asupan purin dihitung menggunakan tabel pengelompokan bahan makanan menurut kadar purin. Data diolah dengan menggunakan uji Fisher’s exact. Hasil. Sebagian besar responden berpengetahuan cukup (45,1%) dan memiliki tingkat asupan purin rendah (45,1%). Tidak terdapat hubungan (p value: 0,518) antara pengetahuan tentang diet rendah purin dengan asupan purin wanita usia diatas 45 tahun di Puskesmas Kampung Bali Pontianak. Kesimpulan. Meskipun pengetahuan diet rendah purin tidak berhubungan dengan asupan purin, namun perlu diperhatikan jika terdapat riwayat gout pada wanita. Kata Kunci : pengetahuan, diet rendah purin, asupan purin, wanita

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2015 2015


Filter By Issues
All Issue Vol 5, No 3b (2019): Jurnal Cerebellum Vol 5, No 3a (2019): Jurnal Cerebellum Vol 5, No 2b (2019): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 5, No 2a (2019): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Cerebellum Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Cerebellum Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 4, No 4 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 3 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 3, No 4 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 3, No 3 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 2, No 4 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 3 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 1, No 4 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 3 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 2 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Mahasiswa PSPD FK UNTAN Tahun 2014 Vol 3, No 1 (2013): Jurnal Publikasi Mahasiswa PSPD FK UNTAN Vol 2, No 1 (2013): Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura More Issue