cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Cerebellum" : 6 Documents clear
Uji Efek Hepatoprotektor Andrographolide terhadap Kadar Glutation Jaringan Hepar Tikus Rattus Norvegicus Galur Wistar yang Diinduksi Karbon Tetraklorida (CCl4) ., Muhammad Nuriansyah
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.037 KB)

Abstract

Latar Belakang. Karbon tetraklorida (CCl4) merupakan penginduksi kerusakan hepar yang lazim digunakan pada penelitian eksperimental. Senyawa CCl4 dapat merusak fungsi hepar melalui radikal bebas CCl3O2- yang akan mencetuskan peroksidasi lemak yang mengakibatkan kerusakan sel hepar. Andrographolide merupakan diterpenoid lakton yang terdapat pada tanaman Andrographis paniculata yang dapat berperan sebagai hepatoprotektor. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain post-test only with control group. Sampel yang digunakan adalah jaringan hepar tikus yang telah diberikan perlakuan. Sebanyak 24 ekor tikus dibagi dalam 6 kelompok, yaitu kelompok kontrol netral, kontrol positif (kurkumin), kontrol negatif (CCl4), dosis 1 (50 mg/KgBB), dosis 2 (100 mg/KgBB), dosis 3 (200 mg/KgBB) (n=5). Jaringan hepar diuji dengan Metode Ellman kemudian data dianalisis menggunakan uji One-way Anova.Hasil. Andrographolide menunjukkan efek hepatoprotektor terhadap kadar GSH jaringan hepar setelah diinduksi CCl4. Nilai kadar GSH pada kontrol netral 22,18 µg/ml, kontrol negatif 15,51 µg/ml, kontrol positif 28,58 µg/ml, dosis 50 mg/KgBB 15,79 µg/ml, dosis 100 mg/KgBB 24,84 µg/ml, dosis 200 mg/KgBB 29,25 µg/ml. Pada uji post hoc dosis 100 mg/KgBB dan 200 mg/KgBB menunjukkan kadar GSH jaringan hepar yang berbeda bermakna dibandingkan kelompok kontrol. Tidak terdapat perbedaan bermakna antara Kadar GSH jaringan hepar dosis 50 mg/KgBB dengan kontrol negatif serta antara kelompok dosis 200 mg/KgBB dengan kontrol positif (ANOVA, p>0.05). Kesimpulan. Andrographolide memiliki efek hepatoprotektor dengan dosis efektif andrographolide pada penilitian ini adalah 200 mg/KgBB. Andrographolide dosis 200 mg/KgBB memiliki efek yang sama bila dibandingkan dengan kurkumin.
Pengaruh Pajanan dan Penghentian Monosodium Glutamat pada Gambaran Histologis Pankreas Tikus Putih Jantan dewasa ., Eric Herrianto Dwiputra
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.97 KB)

Abstract

Latar Belakang. Monosodium glutamat (MSG) merupakan salah satu zat penambah rasa pada bahan makanan yang digunakan secara meluas di seluruh dunia. Pankreas merupakan salah satu organ yang berperan penting dalam metabolisme tubuh.. Pada beberapa penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa terjadi kerusakan akibat MSG pada pankreas, yang disertai adanya kemampuan pankreas untuk beregenerasi. Metode. Penelitian ini merupakan studi in vivo dengan pendekatan eksperimental murni. Kelompok kontrol (K)  1,2,3 diberikan aquades selama 28 hari; kelompok perlakuan satu (P1) 1,2,3 diberikan MSG dosis 4g/kgBB/hari selama 28 hari; kelompok perlakuan (P2) 1,2,3 diberikan MSG dosis 6 g/kgBB/hari selama 28 hari kemudian pajanan dihentikan dan dibiarkan selama 1 hari, 28 hari, 56 hari. Kemudian dilakukan pembuatan preparat jaringan pankreas dengan pewarnaan Haematoxylin-Eosin. Variabel yang diukur adalah jumlah sel pulau langerhans, diamati dengan perbesaran lensa objektif 40x. Data dianalisa dengan menggunakan uji Kruskall Wallis yang dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney  Hasil. Terdapat perbedaan bermakna (p<0,05) pada penghentian pajanan MSG hari ke-1 antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan dosis 4 g/KgBB dan 6 g/KgBB yang menunjukkan adanya sel pulau langerhans yang rusak. Serta terdapat perbedaan bermakna (p>0,05) pada penghentian pajanan MSG hari ke-28 dan hari ke-56 antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan dosis 4 g/KgBB dan 6 g/KgBB menunjukkan tidak terjadi perbaikan pada jaringan pankreas. Kesimpulan. Penghentian pajanan MSG pada hari ke-1, hari ke-28, dan hari ke-56 tidak menunjukkan adanya perbaikan pada jaringan pankreas.
Efektifitas Penyuluhan dengan Media Audiovisual terhadap Tingkat Pengetahuan Mengenai Tinea Versikolor ., Naila Husnul Fikri Amalia
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.299 KB)

Abstract

    Latar Belakang. Tinea versikolor adalah gangguan umum kronis berupa bercak hipopigmentasi atau hiperpigmentasi pada kulit yang lebih sering terjadi pada usia remaja dan dewasa  muda.  Pengetahuan  dapat  membantu  mencegah  peningkatan  kejadian tinea versikolor. Penyuluhan audiovisual adalah penyuluhan yang menarik dan mudah  diterima  kalangan  remaja  karena  merangsang  lebih  dari  satu  indera. Metode.  Desain penelitian yang digunakan adalah kuasi- eksperimental dengan jumlah sampel 76 orang. Pengambilan sampel melalui non- probability sampling secara consecutive sampling dan pengumpulan data menggunakan kuesioner serta hasil kerokan kulit. Hasil. Terdapat 76 subjek penelitian dan bahwa penyuluhan secara statistik memberikan efektivitas yang berarti dalam meningkatkan pengetahuan mengenai tinea versikolor. Kesimpulan. Terdapat perbedaan bermakna pengetahuan subjek penelitian sebelum dan sesudah penyuluhan (p>0,05). Peneliti merekomendasikan penggunaan media audiovisual dalam penyuluhan sebagai upaya meningkatkan pengetahuan mengenai tinea versikolor.
Studi Kualitatif Perilaku Mencari Kesehatan dan Praktik Perawatan Diri pada Penderita Filariasis di Kecamatan Teluk Pakedai ., Ade ES Putri
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.479 KB)

Abstract

Latar Belakang. Lymphatic Filariasis (LF) adalah penyakit yang disebabkan oleh nematode dari famili Filariodidea. Kurang lebih 90% infeksi dari penyakit lymphatic filariasis (LF) ini disebabkan oleh Wuchereria bancrofi. Penyakit ini dapat menimbulkan gejala akut dan gejala kronis. Metode. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif observasional melalui wawancara mendalam (in depth interview) dengan pendekatan cross-sectional. Hasil. Penderita Filariasis Limfatik di Teluk Pakedai pada awal mengalami pembengkakan tidak memeriksakan dirinya atau tidak melakukan kegiatan apa-apa. Perawatan diri yang dilakukan penderita filariasis belum sesuai standar perawatan limfedema. Kesimpulan.Perilaku mencari kesehatan dan perawatan diri penderita Filariasis Limfatik dipengaruhi oleh dukungan keluarga penderita, akses jalan yang tidak baik, jarak yang jauh, dan biaya transportasi serta pembengkakan yang menyebabkan sulitnya penderita bergerak (berjalan) menjadi penghambat bagi penderita memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan dan melakukan perawatan diri.
Analisis Spasial sebaran dan Faktor Resiko Lingkungan pada Kasus TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Rasau Jaya ., Prihan Fakri
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang. TB paru masih menjadi masalah kesehatan yang utama, baik di dunia maupun di Indonesia. Indonesia menempati urutan ketiga di dunia setelah India dan China dalam hal jumlah penderita TB paru sekitar 583 ribu orang, dan diperkirakan sekitar 140 ribu orang meninggal dunia tiap tahun akibat TB paru. Tingginya angka kasus tersebut maka diperlukan pemetaan sebaran kasus menggunakan Geographic Information System (GIS). Metode.  Penelitian ini bersifat studi deksriptif kuantitatif cross sectional menggunakan pendekatan Geographic Information System (GIS). Hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran spasial di tahun 2015-2017 terjadi penurunan rata-rata kelembaban udara yang diikuti dengan penurunan jumlah kasus baru TB paru, gambaran spasial TB paru berdasarkan suhu udara menunjukkan bahwa jumlah kasus baru menurun yang diikuti dengan peningkatan rata-rata suhu udara, gambaran spasial TB paru berdasarkan curah hujan menunjukkan bahwa jumlah kasus baru menurun yang diikuti dengan peningkatan rata-rata curah hujan, sedangkan Desa Rasau Jaya 1 merupakan daerah dengan jumlah rumah yang belum memenuhi syarat terbanyak diikuti dengan insidensi TB paru terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Rasau Jaya. Kesimpulan.  Kelembaban udara, suhu udara, curah hujan, dan jumlah rumah sehat berpengaruh terhadap jumlah kasus TB paru di wilayah kerja Puskesmas Rasau Jaya.
Gambaran dan Hubungan Karakteristik Individu dan Frekuensi Cuci Rambut dengan Kejadian Pediculosis capitis ., Bayu W Ary
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang. Pediculosis merupakan infeksi kulit pada manusia yang disebabkan oleh parasit Pediculus. Pediculus humanus merupakan parasit obligat yang hidup dengan menghisap darah manusia untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.Penyakit Pediculosis menyerang terutama individu berusia muda dan dapat menyebar secara cepat dan luas dalam lingkungan hidup yang padat. Gatal merupakan gejala utama dari Pediculosis capitis. Faktor yang dicurigai sebagai penyebab Pediculosis capitis adalah frekuensi cuci rambut dan karakteristik individu seseorang. Metode. Penelitian analitik observasional dengan pendekatan rancangan penelitian jenis crosssectional. Jumlah sampel sebanyak 193 orang. Variabel bebas penelitian ini adalah frekuensi cuci rambut dan karakteristik individu subjek penelitian sedangkan variabel terikatnya adalah kejadian Pediculosis capitis pada santri Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Pesantren X Kecamatan Mempawah Timur. Hasil. Sebanyak 73,1% subjek penelitian mencuci rambut dua kali atau lebih dalam seminggu, sebanyak 79,6% berjenis kelamin perempuan, sebanyak 60,2% berambut panjang dan 77,4% bertipe rambut lurus dari total terinfeksi menderita penyakit Pediculosis capitis. Berdasarkan uji statistik yang telah dilakukan terdapat hubungan yang bermakna pada variabel jenis kelamin dan panjang rambut individu dengan nilai p<0,05 sementara tidak terdapat hubungan yang bermakna pada variabel tipe rambut dan frekuensi cuci rambut dengan nilai p>0,05. Kesimpulan. Terdapat hubungan antara panjang rambut dan jenis kelamin individu sementara tidak terdapat hubungan antara frekuensi cuci rambut dan tipe rambut dengan kejadian Pediculosis capitis pada santri putra dan putri Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Pesantren X Kecamatan Mempawah Timur.

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2019 2019


Filter By Issues
All Issue Vol 5, No 3a (2019): Jurnal Cerebellum Vol 5, No 3b (2019): Jurnal Cerebellum Vol 5, No 2b (2019): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 5, No 2a (2019): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Cerebellum Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 4 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 3 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 3, No 4 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 3, No 3 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 4 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 3 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 1, No 4 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 3 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 2 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Mahasiswa PSPD FK UNTAN Tahun 2014 Vol 3, No 1 (2013): Jurnal Publikasi Mahasiswa PSPD FK UNTAN Vol 2, No 1 (2013): Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura More Issue