cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 3b (2019): Jurnal Cerebellum" : 6 Documents clear
Efektivitas Ekstrak Akar Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) sebagai Antimalaria terhadap Jumlah Neutrofil dalam Darah Mencit (Mus musculus) yang diinfeksi Plasmodium berghei ., Pamela Rita Sari
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 5, No 3b (2019): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.204 KB)

Abstract

Latar Belakang. Malaria masih menjadi masalah utama kesehatan penduduk dunia. Neutrofil berperan membantu membunuh parasit dengan cara memfagosit. Akar Pandanus amaryllifolius Roxb. memiliki senyawa yang dapat bekerja sebagai antimalaria. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan metode complete randomized design. Sampel yang digunakan sebanyak 5 kelompok diinfeksi malaria dengan Plasmodium berghei dan satu kelompok lain sebagai kelompok normal. Tiga kelompok diberi ekstrak metanol pandan wangi masing-masing dengan konsentrasi 6,5%, 13%, dan 26%, kelompok kontrol positif diberi DHP, kelompok kontrol negatif diberi aquades, dan kelompok normal tidak diintervensi.Hasil. Kelompok konsentrasi 6,5%, 13%, dan 26% memiliki aktivitas antimalaria dan berpotensi sebagai imunomodulator terhadap neutrofil. Konsentrasi paling efektif adalah 26% dengan tingkat korelasi antara tingkat parasitemia dan jumlah neutrofil (p = 0,037). Kesimpulan. Ekstrak akar pandan wangi memiliki aktivitas antimalaria paling baik pada konsentrasi 26% yang ditandai adanya penurunan jumlah parasitemia dan peningkatan neutrofil. Kata Kunci: Antimalaria, Akar Pandan, Neutrofil, Plasmodium berghei
Pengaruh Beban Latihan-Renang Tunggal dan Berulang Berlebihan Terhadap Kadar Glutation Jaringan Hepar Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Wistar ., Wulid Lailah Magfirah
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 5, No 3b (2019): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.772 KB)

Abstract

Latar Belakang. Latihan fisik bertujuan untuk meningkatkan atau mempertahankan kebugaran fisik. Tetapi latihan fisik yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan produksi reactive oxygen species (ROS) yang dapat menyebabkan stres oksidatif sehingga dapat terjadi penurunan kadar antioksidan endogen, salah satunya glutation tereduksi (GSH). Metode. Penelitian ini merupakan eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap posttest only control group design. Dua puluh tujuh tikus galur wistar dibagi menjadi tiga kelompok: kelompok kontrol, kelompok beban latihan-renang tunggal (P1) dan kelompok beban latihan-renang berulang (P2). Latihan-renang tunggal diberikan selama satu hari pada hari ketujuh dan latihan-renang berulang diberikan selama tujuh hari dengan durasi 45 menit per hari. Pada akhir perlakuan, organ hepar diambil untuk dilakukan pengukuran kadar GSH dengan metode Ellman, kemudian dianalisis dengan One-way Analysis of Varians (ANOVA)  yang dilanjutkan dengan Post hoc test Least Significant Differences (LSD). Hasil. Kadar GSH pada kontrol, kelompok P1 dan kelompok P2 adalah 4,69 mg/L, 22,13 mg/L, dan 4,95 mg/L. Kadar GSH kelompok P1 lebih tinggi secara signifikan dibandingkan kelompok kontrol (p<0,05). Kadar GSH kelompok P2 tidak berbeda signifkan dengan kelompok kontrol (p>0,05). Kadar GSH kelompok P1 lebih tinggi secara signifikan dibandingkan kelompok P2 (p<0,05). Kesimpulan. Beban latihan-renang tunggal berlebihan menyebabkan peningkatan kadar GSH jaringan hepar. Kata Kunci: Beban latihan-renang tunggal dan berulang, kadar GSH hepar, tikus jantan galur wistar
Pengaruh Pemberian Astaxanthin terhadap Aktivitas Enzim Alanin Aminotransferase Serum Tikus Putih Jantan(Rattus Norvegicus) Galur Wistar yang diinduksi Formaldehid secara Oral ., Jonathan M.S. Pakpahan
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 5, No 3b (2019): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.656 KB)

Abstract

Latar Belakang. Formaldehid umumnya sudah disalahgunakan sebagai bahan pengawet pada makanan. Formaldehid yang bersifat sangat reaktif dapat memicu peningkatan produksi radikal bebas yang dapat merusak jaringan hepar, sehingga memicu keluarnya enzim spesifik pada jaringan hepar menuju sirkulasi darah. Adanya terapi untuk mengurangi efek buruk dari peningkatan radikal bebas tersebut, salah satunya astaxanthin yang diharapkan dapat memperbaiki kerusakan pada jaringan hepar. Metode. Desain penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan rancangan penelitian pre and posttest-only control group design. Dalam penelitian ini digunakan sebanyak 30 tikus dan dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok kontrol normal; kelompok kontrol negatif hanya diberikan induksi formaldehid; Kelompok dosis 1 diberikan astaxanthin 12 mg/hari; kelompok dosis 2 diberikan astaxanthin 24 mg/hari; kelompok dosis 3 diberikan astaxanthin 48 mg/hari. Data dianalisis dengan One Way ANOVA dilanjutkan Post Hoc Test LSD. Hasil. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan perbedaan yang bermakna pada rata-rata aktivitas ALT kelompok kontrol normal dengan kelompok kontrol negatif, dosis I, II, dan III astaxanthin (p<0,05) pada pengukuran aktivitas ALT sebelum perlakuan (pretest). Pada pengukuran aktivitas ALT setelah perlakuan (posttest) terdapat perbedaan bermakna pada rata-rata aktivitas ALT kelompok normal dengan kelompok kontrol negatif, dosis II, dan dosis III astaxanthin (p<0,05). Dosis terbaik yang didapatkan adalah 48 mg/hari. Kesimpulan. Astaxanthin dapat berperan sebagai terapi pada kerusakan jaringan hepar dengan adanya penurunan aktivitas enzim ALT dengan dosis terbaik astaxanthin adalah 48 mg/hari. Kata Kunci: Antioksidan, astaxanthin, formaldehid, aktivitas ALT
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENYULUHAN METODE CERAMAH DAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG 3M PLUS SEBAGAI UPAYA PREVENTIF DEMAM BERDARAH DENGUE ., Maghfira A. Asli
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 5, No 3b (2019): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.458 KB)

Abstract

Latar Belakang. Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Angka penderita DBD di Indonesia cenderung meningkat terutama 3 provinsi tertinggi yaitu DKI Jakarta (313,41), KalimantanBarat (228,3), dan Kalimantan Timur (173,84). Di Kalimantan Barat khususnya Kota Pontianak tahun2015, Kelurahan Sungai Jawi Luar merupakan kelurahan di Pontianak Barat dengan Angka Bebas Jentik (ABJ) 70,14. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai perilaku preventif berupa 3M Plus juga menjadi salah satu faktor tingginya jumlah penderita DBD. Perlu pengetahuan masyarakat mengenai 3MPlus untuk dapat melakukan perilaku preventif terhadap DBD terutama pada ibu rumah tangga karena ibu rumah tangga berperan penting dalam menjaga kesehatan keluarga. Metode. Menggunakan kuasi eksperimental dengan desain pre-test post-test control group. Sampel berjumlah 96 responden menggunakan teknik non probability sampling.  Hasil. Karakteristik responden mayoritas memiliki jenjang pendidikan terakhir SMA (35,41%) dan mayoritas berusia 25-50 tahun(79,16%). Pengetahuan kelompok ceramah dengan kategori ?baik? meningkat menjadi 89,58% dengan nilai t 13,109 dan P=0,000, sedangkan kelompok audiovisual dengan kategori ?baik? meningkat menjadi 39,58 dengan nilai t 8,902 dan P=0,000. Kesimpulan. Penyuluhan menggunakan metode ceramah lebih efektif dibandingkan dengan metode audiovisual.
Hubungan Tingkat Stress dalam Menghadapi Ujian Objective Structured Clinical Examination dan Gejala Insomnia pada Mahasiswa Kedokteran Universitas Tanjungpura ., Briegita Adhelsa M Dommy
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 5, No 3b (2019): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.945 KB)

Abstract

 Latar belakang. Mahasiswa kedokteran adalah peserta didik yang mengikuti proses pendidikan akademik, profesi, residensi, magang, untuk mencapai kompetensi dokter, dokter spesialis, dokter subspesialis, dokter gigi, dokter gigi spesialis dan dokter gigi subspesialis yang diisyaratkan. Mahasiswa sebagai peserta didik tidak terlepas dari ujian, ujian merupakan salah satu stressor yang sering dialami dan dapat menyebabklan insomnia. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian analitik menggunakan desain potong lintang menggunakan kuesioner DASS dan kuesioner KSPBJIRS. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak. Sebanyak40 responden menjadi sampel dalam penelitian ini. Hasil penelitian diuji dengan uji statistik Spearman dengan bantuan program SPSS 20.0. Hasil.  11 orang stres sangat berat, 10 orang stres berat, 4 orang stres sedang, 8 orang stres ringan, 7 normal, serta 11 orang mengalami insomnia berat, 18 orang insomnia ringan dan 11 orang normal.. Berdasarkan analisis statistik diperoleh nilai signifikansi (p) yang didapatkan dengan uji Spearman adalah 0,000 dan nilai korelasi (r) adalah 0,557. Kesimpulan.  Terdapat hubungan hubungan antara tingkat stres dengan gejala insomnia Kata kunci: stres, insomnia, ujian OSCE, UKMPPD
Perbandingan Efektivitas Penyuluhan Metode Ceramah dan Media Audiovisual terhadap Pengetahuan Ibu Rumah Tangga tentang 3M Plus sebagai Upaya Preventif Demam Berdarah Dengue Asli, Maghfira A.; Irsan, Abror; Putri, Eka A.
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 5, No 3b (2019): Jurnal Cerebellum
Publisher : Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang. Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Angka penderita DBD di Indonesia cenderung meningkat terutama 3 provinsi tertinggi yaitu DKI Jakarta (313,41), Kalimantan Barat (228,3), dan Kalimantan Timur (173,84). Di Kalimantan Barat khususnya Kota Pontianak tahun 2015, Kelurahan Sungai Jawi Luar merupakan kelurahan di Pontianak Barat dengan Angka Bebas Jentik (ABJ) 70,14. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai perilaku preventif berupa 3M Plus juga menjadi salah satu faktor tingginya jumlah penderita DBD. Perlu pengetahuan masyarakat mengenai 3MPlus untuk dapat melakukan perilaku preventif terhadap DBD terutama pada ibu rumah tangga karena ibu rumah tangga berperan penting dalam menjaga kesehatan keluarga. Metode. Menggunakan kuasi eksperimental dengan desain pre-test post-test control group. Sampel berjumlah 96 responden menggunakan teknik non probability sampling. Hasil. Karakteristik responden mayoritas memiliki jenjang pendidikan terakhir SMA (35,41%) dan mayoritas berusia 25-50 tahun (79,16%). Pengetahuan kelompok ceramah dengan kategori baik meningkat menjadi 89,58% dengan nilai t 13,109 dan P=0,000, sedangkan kelompok audiovisual dengan kategori baik meningkat menjadi 39,58 dengan nilai t 8,902 dan P=0,000. Kesimpulan. Penyuluhan menggunakan metode ceramah lebih efektif dibandingkan dengan metode audiovisual.Kata Kunci: Demam Berdarah Dengue, 3M Plus, Penyuluhan, Pengetahuan, Ibu Rumah tanggaBackground. Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is an infectious diseases caused by dengue virus transmitted by mosquito bite, Aedes aegypti. Number of (DHF) in Indonesia is increasing especially the highest 3 province, DKI Jakarta (313,41), West Borneo (228,3), and East Borneo (173,84). In West Borneo, especially Pontianak City in 2015, Kelurahan Sungai Jawi Luar has Angka Bebas Jentik (ABJ) 70,14. Lack of community knowledge about preventative behaviour of 3M Plus become one of the factors that cause high number of DHF patients. Community knowledge about 3M Plus is necessary in order to commit preventive behaviour of DHF especially toward housewives because they are play an important role to maintain their familys health. Method. Used quasi experimental with pre-test and post-test control group design. Number of sample were 96 respondents by using non probability sampling technique. Result. Majority of respondents last education level is high school (35,41%) and majority of respondents age are 25-50 years old (79,16%). The knowledge of communicative group with good category increased to 89,58% and t value 13,109 and P=0,000, meanwhile the knowledge of audio visual group with good category increased to 39,58 and t value 8,902 and P=0,000. Conclusion. Communicative method is more effective than audio visual method.Keywords: Dengue Hemorrhagic Fever, 3M Plus, Health Education, Knowledge, Housewife?

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2019 2019


Filter By Issues
All Issue Vol 5, No 3b (2019): Jurnal Cerebellum Vol 5, No 3a (2019): Jurnal Cerebellum Vol 5, No 2b (2019): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 5, No 2a (2019): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Cerebellum Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Cerebellum Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 4, No 4 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 3 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Cerebellum Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 3, No 4 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 3, No 3 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Cerebellum Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 2, No 4 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 3 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Cerebellum Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Kesehatan Khatulistiwa Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Pendidikan Dokter Kalbar Vol 1, No 4 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 3 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 2 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Cerebellum Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Mahasiswa PSPD FK UNTAN Tahun 2014 Vol 3, No 1 (2013): Jurnal Publikasi Mahasiswa PSPD FK UNTAN Vol 2, No 1 (2013): Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura More Issue