cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 47 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 1 (2019): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN" : 47 Documents clear
EVALUASI KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV PADA PT. PLN (PERSERO) RAYON MEMPAWAH Hendrayadi, -; Sirait, Bonar; -, Hardiansyah
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2019): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1402.839 KB)

Abstract

Seiring berjalannya waktu, kebutuhan akan energi listrik semakin lama semakin meningkat. Hal ini di karenakan faktor pertumbuhan penduduk, ekonomi, serta industri yang kian hari terus mengalami pertumbuhan. untuk mengetahui tingkat keandalan suatu sistem distribusi tenaga listrik, maka perlu dilakukan evaluasi terhadap sistem tersebut. Hasil evaluasi memperlihatkan nilai indeks pada setiap feeder yaitu feeder Sgr 1/Kijing , feeder Sgr 2/Kota Mempawah, feeder Sgr 3/Ngarak, feeder Sgr 4/Pinyuh, feeder Sgr 5/Pangsuma, feeder Sgr 6/Tomen, feeder Wjk 4/Peniraman dan feeder Wjk 5/Jungkat berturut-turut. Nilai SAIFI yaitu 0,5575 ; 1,5817 ; 1,1259 ; 0,9738 ; 0,572 ; 1,8533 ; feeder Back Up ; 0,2639, dan nilai SAIDI 0,0989 ; 0,1697 ; 2,01 ; 0,3398 ; 0,2219 ; 0,3385 ;feeder Back Up ; 0,1244. Berdasarkan hasil evaluasi berdasarkan SPLN, seluruh feeder yang ada pada PT.PLN (Persero) Rayon Mempawah terbilang handal, karena berada di bawah standar nilai yang telah di tentukan.
PENJADWALAN EKONOMIS UNIT-UNIT PEMBANGKIT THERMAL MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA Aldianto, -; -, Hardiansyah; Gianto, Rudi
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2019): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (600.003 KB)

Abstract

Untuk melayani beban dengan nilai tertentu maka yang perlu diperhatikan adalah berapa daya yang harus dibangkitkan oleh setiap unit pembangkit sehingga diperoleh pembangkitan yang ekonomis atau juga biasa disebut dengan  Economic Dispatch (ED). Untuk mengatasi masalah Economic Dispatch,  berbagai teknik optimasi telah diterapkan, salah satunya adalah metode Algoritma Genetika. Genetic Algorithm (GA) atau Algoritma Genetika merupakan metode metaheuristic yang terinsipirasi dari proses seleksi natural. GA adalah algoritma pencarian yang berdasarkan pada mekanisme sistem natural yakni genetika dan seleksi alam. Untuk sistem 3 unit generator pada beban 125 MW sebesar ± 0,1841%, beban 250 MW sebesar ± 0,1193%  dan beban 375 MW sebesar ± 0,1464%. Untuk sistem 6 unit generator pada beban 425 MW sebesar ± 0,00002%, beban 850 MW sebesar ± 0,00003% dan beban 1275 MW sebesar ± 0,0011%. Untuk sistem 20 unit generator pada beban 1325 MW sebesar ± 0,0195%, beban 2650 MW sebesar ± 0,0003% dan beban 3500 MW sebesar ± 0,0422%. Pada pengujian metode Algoritma Genetika pada uji parameter kontrol 1, metode Algoritma Genetika dengan rugi-rugi transmisi menghasilkan biaya bahan bakar yang lebih rendah dibandingkan dengan metode Lagrange Multiplier. Sedangkan pada dari segi rugi-rugi transmisi metode Algoritma Genetika lebih rendah dari metode Lagrange Multiplier. Tetapi komputasi lebih lama dibandingkankan dengan metode Lagrange Multiplier. Sehingga dapat disimpulkan bahawa metode GA dapat menyelesaikan pencapaian harga optimum untuk hasil biaya bahan bakar ekonomis pembangkitan.
ANALISIS INTERFERENSI FREKUENSI RADIO RADAR CUACA BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA ( BMKG ) DI KALIMANTAN BARAT Firdaus, Tomi; Suryadi, Dedy; Pontia W, F. Trias
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2019): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1041.114 KB)

Abstract

Komunikasi pemancar (transmitter) dan penerima (receiver) sering mengalami interferensi antara pengguna frekuensi, salah satunya adalah radio radar cuaca BMKG. Radar cuaca disebut juga radar pengawasan cuaca/weather surveillance radar (WSR) dan radar cuaca Doppler, adalah sebuah jenis radar yang digunakan untuk mencari curah hujan, menghitung gerakannya, dan memperkirakan jenisnya (hujan, salju, hujan es dan lain-lain) . Radar adalah singkatan dari Radio Detection and Ranging. Dimana pada Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sendiri menggunakan Frekuensi pada range 5550-5650 MHz. Sebagaimana diketahui pada spektrum 5470 – 5725 MHz sering di gunakan oleh perangkat Broadband Wireless Access (BWA) 5,8 GHz sebagai sarana perangkat acces point, Sehingga potensi terjadinya interferensi pada radar sistem. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dampak dari Interferensi frekuensi operasional radar cuaca (BMKG) di Kalimantan Barat, pada frekuensi operasional radar cuaca dengan menerapkan scan perangkat The rohde & schwarz pr100 (DDF007) dan HE 300 untuk mendapatkan data sumber gangguan. Hasil pengujian dari bulan januari hingga maret 2019 beberapa sudut radar terhalang echo objek lain yang berdampak kepada radar cuaca BMKG dalam memberikan informasi. Untuk meminimalisir gangguan melakukan frekuensi retune, power control, optimasi antena, merubah arah dan ketinggian antena serta memilih band frekuensi yang digunakan pada BWA.
PERBANDINGAN KINERJA SEL SURYA JENIS THIN-FILM DAN POLYCRYSTALLINE (STUDI KASUS: PONTIANAK) ., Yudi Kristian Tiun
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2019): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2396.988 KB)

Abstract

Berbagai kajian dan penelitian dilakukan untuk mengolah energi matahari salah satunya adalah dengan teknologi solar sel yaitu suatu alat yang menkonversikan energi matahari menjadi energi listrik. Indonesia Khususnya kota Pontianak adalah daerah yang sangat menjanjikan dalam pengaplikasikan solar sel hal ini dikarena dilalui garis khatulistiwa. Sekarang ini Para peneliti berusaha mencari cara untuk meningkatkan efisiensi penggunaan solar sel. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kinerja kedua jenis panel surya mana yang lebih efisien terhadap Pengaruh variasi suhu, kelembapan udara dan intensitas radiasi matahari. Cara pengukuran yang dilakukan adalah pengambilan data terkait variasi radiasi matahari yang sedang terjadi pada kondisi intensitas cahaya yang sama,   suhu   dan kelembaban   sama.   Penelitian   ini menggunakan resistor 4,7 ohm sebagai beban dan 2 buah panel sel surya dengan kapasitas daya yang sama yaitu 1 Wp dengan jenis yang berbeda yaitu jenis Polycrystalline dan Thin-Film. Dengan peralatan yang digunakan untuk pengukuran ini antara lain: Pyranometer atau Solar Meter, digunakan untuk mengukur intensitas radiasi matahari. Hygrometer digunakan untuk mengukur suhu dan kelembaban. Multimeter digunakan untuk mengukur arus dan tegangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi tertinggi Panel Surya Jenis thin film  terjadi pada irradiance 618 Watt/m2 Pukul 15:00 dengan efisiensi sebesar 5,781% sedangkan  efisiensi tertinggi pada panel surya Polycrystalline Justru terjadi pada irradiance 1129 Watt/m2 Pukul 14:00  adalah 5,62%. Jadi, pada efisiensi tertinggi panel surya Thin Film Lebih unggul 0,161% dari Polycrystalline. Pada intensitas radiasi matahari 1129 W/m2 ke 1136 W/m2 daya yang dihasilkan kedua panel surya turun walaupun intensias radiasi mataharinya naik hal ini dikarenakan adanya kenaikan suhu. Pada Thin-Film terjadinya penurunan daya 0,0165 Watt akibat kenaikan suhu sebesar 0,3ºC, sedangkan pada Panel surya jenis polycrystalline terjadinya penurunan daya 0,094 Watt akibat kenaikan suhu sebesar 0,3ºC.
Evaluasi Instalasi Listrik Dan Penerangan Pada Gedung Unit Pengembangan Benih Tanaman Pangan Dan Holtikutura(UPBTPH) Kabupaten Mempawah Fam, Fafirius; Arsyad, M. Iqbal; Razikin, Abang
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2019): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1307.423 KB)

Abstract

Gedung UPBTPH Kabupaten Mempawah merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bidang pengembangan benih tanaman pangan dan hortikultura terpasang daya PT. PLN (Persero) sebesar 13.200 VA. Dengan adanya beberapa penambahan peralatan berupa Air Conditioning (AC), jumlah titik lampu, dan peralatan lainnya, daya tersebut tidak mencukupi lagi untuk melayani beban. Hal tersebut berindikasi sering terjadinya overload pada pembatas arus (MCB) pada waktu terjadinya penambahan beban. Berdasarkan hasil observasi dilapangan total beban pada saat ini sebesar 32.598 Watt dengan beban antar fasanya tidak seimbang, sehingga perlu dilakukan penambahan daya dan perbaikan instalasi untuk memperoleh keseimbangan beban pada setiap fasanya. Dengan upaya perbaikan instalasi pada Gedung UPBTPH Kabupaten Mempawah, diperoleh  jumlah beban pada fasa R sebesar 10.850 Watt, fasa S sebesar 10.877 Watt, dan fasa T sebesar 10.871 Watt. Sedangkan kapasitas daya PT. PLN (Persero) yang diusulkan sebesar 33.000 VA, dengan pembatas arus MCB sebesar 3 x 50 A pada masing-masing fasanya. Berdasarkan hasil pengukuran, diperoleh bahwa kualitas penerangan untuk setiap ruangan pada Gedung UPBTPH Kabupaten Mempawah masih belum mencapai standar kualitas yang ditentukan SNI 03-6575-2001. Sehingga untuk memperbaiki kualitas penerangan pada ruangan-ruangan Gedung UPBTPH Kabupaten Mempawah yaitu dengan menambah titik lampu sesuai perhitungan atau mengubah lampu dengan daya lebih besar/terang.
Studi Perancangan Dan Analisis Sistem Pengisian Cerdas ( Smart Charge) Baterai. Rivani, Reko; Hiendro, Ayong; -, Syaifurrahman
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2019): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1082.023 KB)

Abstract

Pada perinsip pengisian energi baterai adalah dengan cara mengaliri arus terus menerus dengan arus listrik. Ketika pengisian baterai secara terus menerus tanpa ada pengamanan dalam pengisian baterai tersebut, maka akan  terjadinya over charge, yang menyebabkan kerusakan yang fatal pada baterai. Dari permasalahan yang sering terjadi pada baterai, maka membutuhkan perancangan charger yang dapat berkerja secara otomatis untuk memutuskan arus ketika pengisian baterai sudah sampai ketitik maksimalnya dan akan mengisi kembali ketika baterai sampai ketitik minimalnya bahkan bisa memudahkan pengguna untuk mengetahui arus dan tegangan yang di isi ke baterai melalui website yang sudah disediakan. Tujuan perancangan ini Agar tidak terjadinya pemborosan enrgi dan kerusakan yang sering terjadi pada baterai. Dari baterai yang digunakan dalam penelitian ini dimana baterai tersebut memiliki tegangan maksimum (penuh) sebesar 2,2 Volt per-sel dan tegangan minimumnya (kosong) 1,8 volt. maka dari itu alat ini dirancang saat memutuskan arus ketika tegangan sudah sampai ke titik 13,4 Volt dan akan mengisi kembali ketika baterai sudah sampai ketitik minimumnya sebesar 11 Volt.
IDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI SHELTER BTS (SHELTER BASE TRANCEIVER SYSTEM) DI KOTA PONTIANAK BERBASIS GIS (GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM) Warman, Adytia; Imansyah, Fitri; Suryadi, Dedy
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2019): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1696.031 KB)

Abstract

Pada penelitian ini dilakukan pendataan dan membuat letak titik sebaran setiap BTS (Geographic Information System) yang ada di Kota Pontianak dengan menggunakan aplikasi ArcGis/ ArcMap. Penelitian ini bertujuan dengan mengidentifikasi letak titik sebaran BTS (Base Transceiver Station) di Kota Pontianak dengan berbantuan menggunakan aplikasi ArcGis/ArcMap versi 10.3 yang hasilnya berupa peta. Hasil peta yang telah dibuat berfungsi dalam mengerjakan manajamen data khsususnya data koordinat sehingga perusahaan telekomunikasi dapat menggunakan dalam pengauditan dan menjadi inventaris data perusahaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Berdasarkan identifikasi yang dapat diketahui Jumlah BTS (Base Transceiver Station) yang ada di Kota Pontianak berjumlah 276 titik koordinat. Setelah diidentifikasi data tabel koordinat beserta data base yang di dapat dari Balai Monitoring Kelas II Kalimantan Barat, data tersebut sesuai berada di dalam batas administrasi deliniasi/potongan Kota Pontianak di setiap kecamatan. Untuk Kecamatan Pontianak Selatan: 70 titik koordinat, Kecamatan Pontianak Tenggara: 24 titik koordinat, Kecamtan Pontianak Timur: 27 titik koordinat, Kecamatan Pontianak Kota: 74 titik koordinat, Kecamatan Pontianak Barat: 39 titik koordinat, Kecamatan Pontianak Utara: 42 titik koordinat.
ANALISIS PERBANDINGAN JARINGAN 3G DENGAN 4G PADA PROPAGASI MICROCELL BANGUNAN DUA LANTAI Hartono, Rudi; Suryadi, Dedy; Pontia W, F.Trias
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2019): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (887.194 KB)

Abstract

Teknologi jaringan komunkasi merupakan serangkaian jaringan yang saling terkoneksi satu sama lain dengan penggunanya semakin hari semakin berkembang ,dengan adanya analisis jaringan 3G dengan 4G pada propagasi microcell bangunan dua lantai ini akan mempermudah pengguna dalam penggunaan jaringan internet dalam keseharianya. Hal ini membuat suatu perbedaan dalam kecepatan akses tentunya maka perlu dilakukan pengujian dan analisis. Perbandingan jaringan 3G dengan 4G terlihat jelas pada lantai dasar dimana jaringan 3G lebih dominan dalam katagori sangat baik yaitu RSL -79 dBm akan tetapi jaringan 4G juga dalam katagori baik yaitu RSL -87 dBm karena katagori sangat baik adalah (0 s/d 82 dBm) dan katagori baik (-82 s/d 88 dBm) Pada lantai dua jaringan 4G lebih stabil dan katagori signal baik dibanding jaringan 3G karena dipengaruhi oleh tinggi bangunan pada tingkat dua dan tidak terlalu banyak penghalang. Path loss Program merupakan program yang dapat digunakan dalam penggukuran ini sehingga dapat membantu dalam pengukuran dari BTS PTK206 yang terletak di Jalan Johar Gg.Batu Bara Kelurahan Tengah Kecamatan Pontianak Kota, Kalimantan Barat dari antena pemancar luar ruangan sampai pada penerima didalam bangunan, yaitu Asrama mahasiswa yang berlokasi di Jalan Cendana Gg. Cendana 9 No. 157 Pontianak Kota. Hasil dari perbandingan kecocokan model yang digunakan menunjukan bahwa model kombinasi Cost231 Walfisch Ikegami dan paulsen merupakan model yang cocok digunakan daripada kedua kombinasi lainnya. Perbandingan jaringan 3G dan 4G memiliki hal yang sangat penting dalam halnya kebutuhan untuk mengakses informasi.
ANALISA PERBAIKAN JATUH TEGANGAN DENGAN PEMASANGAN AUTOMATIC VOLTAGE REGULATOR PADA PENYULANG DURIAN 4 PT PLN RAYON RASAU JAYA ., Muhamad Sika Maheka
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2019): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1060.582 KB)

Abstract

Penyulang Durian 4 merupakan penyulang terpanjang pada PT. PLN (Persero) Rayon Rasau Jaya yaitu dengan panjang jaringan 307 Kms dan terdapat 170 unit gardu distribusi, sehingga jatuh tegangan pada saluran merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Upaya perbaikan jatuh tegangan telah dilakukan yaitu dengan pemasangan Automatic Voltage Regulator (AVR) pada penyulang Durian 4 PT. PLN (Persero) Rayon Rasau Jaya. Analisa perbaikan jatuh tegangan dengan pemasangan automatic voltage regulator pada penyulang Durian 4  PT. PLN Rayon Rasau Jaya yaitu dengan membandingkan dampak jatuh tegangan dan rugi-rugi daya aktif tanpa dan dengan pemasangan Automatic Voltage Regulator (AVR) pada penyulang Durian 4  PT. PLN (Persero) Rayon Rasau Jaya. Hasil pehitungan persentase jatuh tegangan pada penyulang Durian 4  PT. PLN (Persero) Rayon Rasau Jaya tanpa pemasangan Automatic Voltage Regulator (AVR). Keseluruhan bus yaitu 194 bus pada penyulang Durian 4  PT. PLN (Persero) Rayon Rasau Jaya mengalami jatuh tegangan dengan persentase jatuh tegangan melebihi standar yang diijinkan SPLN No. 72 tahun 1987 yaitu lebih dari 5%. Bahkan terdapat persentase jatuh tegangan bus yang mencapai 38,3807% yaitu sebesar 12,3239 kV terjadi di bus 132 (Gardu RJ 0040 KB). Sedangkan total rugi-rugi daya aktif yang terjadi pada penyulang Durian 4 PT. PLN (Persero) Rayon Rasau Jaya sebesar 947,108 kW. Lokasi pemasangan  Automatic Voltage Regulator (AVR) pada penyulang Durian 4 terletak dengan bus 25 (Titik 15) dengan hasil perhitungan rasio tegangan sebesar 0,818, sehingga dengan pemasangan AVR diharapkan tegangan kirim bus 25 (Titik 15) meningkat sebesar 19,2544 kV yang sebelumnya sebesar 15,7536 kV. Dampak pemasangan Automatic Voltage Regulator (AVR) menyebabkan tegangan pada bus 132 (Gardu RJ 0040 KB) meningkat menjadi sebesar 16,5556 kV. Pemasangan Automatic Voltage Regulator (AVR) juga mereduksi besarnya rugi-rugi daya aktif pada seksi/cabang saluran yang dicatu dari yaitu bus 25, sehingga total rugi-rugi daya aktif yang terjadi pada penyulang Durian 4 berkurang sebesar 137,169 kW menjadi 809,939 kW. 
SIMULASI PENYELESAIAN INVERS KINEMATIK ROBOT DUA LENGAN DENGAN METODE PSEUDO-INVERSE Suyudi, -; Marindani, Elang Derdian; Hadary, Ferry
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2019): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (868.344 KB)

Abstract

Robot dua lengan adalah salah satu masalah paling populer di bidang robot. Dalam simulasi ini, tentang penyelesaian invers kinematik dengan metode Pseudo-inverse Jacobian dua lengan manipulator 5 DOF. Hasil simulasi yang dilakukan pada tiga lintasan yaitu lingkaran, vertikal dan horizontal yang diberikan parameter data sehingga hasil dari simulasi mendapatkan error, norm error, perubahan sudut joint, kecepatan joint, dan kecepatan End-effector dengan kondisi ke dua lengan bergerak dengan lintasan yang sama maupun berbeda. Salah satu hasil dari error pada lengan dua yang didapat pada lintasan lingkaran yang diberikan time sampling 0,001 detik dan waktu interval dari 0 sampai 2,07 detik, terjadi error pada detik ke 1,4 kemudian dijadikan pula menjadi error yang bernilai positif atau disebut norm error pada detik ke 1,9 dipuncak dan kembali melewati lintasan kembali pada detik ke 2 . Pada lintasan vertikal dan horizontal pada manipulator planar dua lengan diberikan tugas yang berbeda. Untuk lengan satu lintasan horizontal dan lengan dua adalah lintasan vertikal. Pada lengan satu hasil simulasi diberikan time sampling 0,001 detik dengan waktu interval dari 0 sampai 2 detik, pada detik ke 0,2 pada lintasan horizontal melakukan pergerkan sesuai dengan lintasan dan menimbulkan error sebesar 0,002 meter. Kemudian pada lengan dua dengan lintasan vertikal hasil simulasi diberikan time sampling 0,001 detik dengan waktu interval dari 0 sampai 2 detik, pada detik ke 0,012 baru melakukan pergerakan pada lintasan dengan  memiliki error.