cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 47 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 1 (2019): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN" : 47 Documents clear
Pengaruh Kondisi Awal Robot Puma Terhadap Lintasan Dengan Metode Pseudo-Inverse Safarudin, Ahmad; Yacoub, Redi Ratiandi; Marindani, Elang Derdian
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2019): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Robot Puma merupakan salah satu yang digunakan pada industri, robot ini memiliki enam derajat kebebasan (degree of freedom/DOF), dimana pergerakan robot lengan akan semakin fleksibel di dalam ruang kerjanya (workspace). Invers kinematic sendiri merupakan salah satu metode untuk penyelesaian pergerakan manipulator lengan robot, dimana solusi invers kinematic digunakan untuk mendapatkan koordinat dan besaran sudut masing-masing joint yang tepat, dengan diberikannya posisi end-effector dari manipulator tersebut. Penyelesaian invers kinematic disini menggunakan metode Pseudo-invers. Pseudo-inverse merupakan nilai invers dari matriks jacobian yang digeneralisasi.Simulasi penyelesaian invers kinematic menggunakan metode Pseudo-inverse yang menggunakan bantuan software MATLAB. Pada robot Puma enam DOF diberikan lintasan berbentuk lingkaran. Dengan program simulasi hasil perancangan maka akan dicari besar nilai sudut yang tepat dari masing-masing joint pada manipulator dapat melakukan tracking sesuai dengan bentuk lintasan yang diberikan. Pada simulasi ini penulis menggunakan matriks Gain K dengan nilai 10, time sampling sebesar 0,005 detik dan waktu interval 2,5 detik untuk lintasan yang telah ditentukan. Maka dari itu kita biasa mengetahui pengaruh kondisi awal robot Puma yaitu dengan menggunakan software Matlab. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai norm error yang memiliki error posisi maksimum 1,8x10-3meter dan error posisi minimum 0,2x103 meter.
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KENDALI ROBOT LENGAN DENGAN SENSOR ELECTROMYOGRAPH (EMG) ., SUYATMADI
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2019): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan manusia terhadap teknologi dalam melakukan aktivitas-aktivitas yang ada merupakan hal yang tidak dapat dihindarkan. Namun keterbatasan sistem pengendalian terkadang menjadi sebuah persoalan yang sangat menghambat aktivitas manusia. Oleh sebab itu pengembangan sistem pengendalian terus dilakukan. Salah satunya adalah dengan menggunakan sensor Electromyograph (EMG). Sensor EMG dapat mendeteksi sinyal listrik pada pergerakan setiap anggota tubuh. Dengan memanfaatkan hasil rekaman sinyal listrik tersebut digunakan sebagai input untuk mikrokontroler dalam mengendalikan sebuah sistem kendali. Pada penelitian sensor EMG digunakan untuk mendeteksi otot pada bagian lengan dan otot bisep. Ada tiga kondisi pergerakan yang akan dianalisis yaitu (1) kondisi otot lengan dengan telapak tangan terbuka, (2) kondisi otot lengan dengan telapak tangan mengepal dan (3) kondisi otot bisep dengan lengan diangkat. Hasil dari penelitian ini, diperoleh beberapa kesimpulan yaitu letak elektroda sensor EMG mempengaruhi besar kecilnya sinyal listrik yang terbaca oleh sensor EMG. Adapun besar tegangan  rata-rata yang terbaca adalah 2.23V. Tegangan tertinggi yang terbaca oleh sensor EMG pada saat otot lengan berkontraksi adalah 3.02V dan otot bisep berkontraksi adalah 4.28V, sedangkan tegangan terkecil pada kedua otot tersebut adalah 0V. Ada waktu interval terhadap tegangan puncak yang dihasilkan oleh otot pada saat berkontraksi yaitu selama 3 detik, setelah lewat dari waktu interval tersebut tegangan akan menurun hingga menjadi 0. Pergerakan robot lengan sudah dapat mengikuti pergerakan lengan manusia, namun ada delay waktu selama 2 detik yang disebabkan keterbatasan clock speed yang terdapat pada mikrokontroler Arduino, karena masih dalam batas toleransi yang telah ditentukan, sehingga penelitian ini dikatakan cukup berhasil.
ANALISA KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI BERDASARKAN METODE SECTION TECHNIQUE PADA PT.PLN (PERSERO) AREA PONTIANAK Sinaga, Prikno; -, Hardiansyah; -, Purwoharjono
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2019): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada sistem tenaga listrik salah satu persoalan yang sering dihadapi ialah sistem pendistribusian terhadap pelanggan, dimana dalam hal ini indeks keandalan suatu penyulang sangat penting dalam menentukan kinerja sistem. Indeks keandalan yang harus dihitung ialah SAIFI (System Average Interruption Frequency Index) dan SAIDI (System Average Interruption Duration Index). Untuk mengetahui tingkat keandalan sistem distribusi yang dianalisa salah satu caranya dengan metode Section Technique, yaitu dengan memecah sestem menjadi beberapa bagian kemudian menganalisa setiap bagian, sehingga didapat hasil yang optimal. Diketahui panjang jaringan 36,8 Kms, 103 GI, dan 8.777 pelanggan. Dari data tersebut didapatlah perhitungan laju kegagalan setiap section, dan perhitungan indeks keandalan setiap section. Untuk mendapatkan keandalan penyulang Raya 7 maka setiap indeks keandalan setiap section dijumlahkan, maka didapatlah nilai SAIFI 8,0160000003 gangguan/tahun dan SAIDI  17,32488734 jam/tahun. Dari hasil perhitungan indeks keandalan tersebut kemudian dianalisa berdasarkan standar SPLN 682:1986. Untuk SAIFI melebihi standar yaitu 3,2 kali/tahun dan untuk SAIDI 17,32488734 jam/tahun dibawah standar yaitu 21 jam/tahun dan masih andal. Berdasarkan analisa dapat disimpulkan penyulang Raya 7 tidak andal, hal ini terbukti pada tahun 2017 penyulang Raya 7 mengalami 69 gangguan, dan perlu dilakukan upaya perbaikan indeks keandalan secara terstuktur dengan mereduksi laju kegagalan berdasarkan gangguan pada penyulang Raya 7.
PENJADWALAN OPTIMAL UNIT-UNIT PEMBANGKIT DENGAN MENGGUNAKAN SIMULATED ANNEALING ALGORITHM ., Muhammad Amin
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2019): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Economic dispatch adalah pembagian pembebanan pada setiap unit pembangkit sehingga diperoleh kombinasi unit pembangkit yang dapat memenuhi kebutuhan beban dengan biaya yang optimum. Salah satu metode penyelesaian untuk permasalahan economic dispatch adalah menggunakan metode simulated annealing algorithm, yakni metode yang terinspasi dari proses pendinginan termodinamika. Adapun faktor yang mempengaruhi dari pada hasil uji pengoptimalan metode simulated annealing adalah temperatur awal, temperatur akhir, penurunan temperatur, iterasi maksimum pada setiap temperatur dan maksimum sukses perhitungan yang dilakukan pada setiap temperatur. Untuk menguji metode simulated annealing algorithm ini maka metode simulated annealing algorithm dibandingkan dengan metode lagrange multiplier dengan beberapa studi kasus dengan standar sistem IEEE pada 3 unit generator, 6 unit generator dan 20 unit generator dengan menggunakan 2 parameter kontrol. Salah satu daripada hasil pengujian yaitu pada pengujian sistem 20 unit generator menggunakan parameter kontrol 1 untuk beban 3050 MW dengan rugi rugi transmisi metode simulated annealing memiliki harga lebih ekonomis dari metode lagrange multiplier sebesar ± 0.24% dari segi harga ekonomis pada biaya bahan bakar. Sedangkan hasil pengujian untuk beban 3050 MW dengan rugi rugi transmisi menggunakan parameter kontrol 2 metode simulated annealing memiliki harga lebih ekonomis dari metode lagrange multiplier sebesar ± 0.2615% dari segi harga ekonomis pada biaya bahan bakar. Pada hasil pengujian sistem 20 unit generator, dimana digunakan parameter kontrol 2 metode simulated annealing telah mampu menghasilkan biaya bahan bakar yang lebih rendah dibandingkan hasil biaya bahan bakar simulated annealing dengan parameter kontrol 1. Sehingga dapat dikatakan parameter maxsuccess berpengaruh pada jumlah unit generator yang akan dioptimasikan.
PENYELESAIAN ECONOMIC DISPATCH MENGGUNAKAN METODE DIFFERENTIAL EVOLUTION Prasetya, Jerry; -, Hardiansyah; Arsyad, M. Iqbal
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2019): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Operasi ekonomis sistem tenaga listrik merupakan aspek penting dalam manajemen operasi sistem energi. Penelitian ini bertujuan melakukan analisa operasi ekonomis pembangkit termal dengan melakukan perhitungan untuk mendapatkan daya yang optimal serta biaya pembangkitan minimum.Dalam permasalahan seperti economic dispatch pada penelitian ini menggunakan  metode Differential Evolution Algorithm,(DE) adalah salah satu metode modern yang diaplikasikan berdasarkan perilaku evolusi biologi.Dalam representasi ED, metode DE menemukan nilai-nilai optimum daya  yang dibangkitkan secara optimal sebagai  acuan untuk  biaya bahan bakar ($/h) terendah. Untuk menguji metode Differential Evolution Algorithm ini, diuji dengan dengan standar sistem IEEE, hasil tersebut dibandingkan dengan metode konvensional yaitu metode Lagrange Multiplier. Salah satu daripada hasil pengujian yaitu untuk pengujian sistem 20 unit generator metode DE untuk beban 3050 MW dengan memperhitungkan rugi-rugi transmisi, metode Differential Evolution memiliki harga biaya bahan bakar lebih ekonomis dari metode Lagrange Multiplier sebesar ± 0,2495%. Sedangkan dari segi rugi-rugi transmisi metode Differential Evolution lebih rendah dari metode Lagrange Multiplier sebesar ± 17,6414%. Biaya bahan bakar pembangkitan metode Lagrange Multiplier sebesar 74340,5081 ($/h) dengan rugi-rugi transmisi sebesar 155,4427 MW dan biaya bahan bakar pembangkitan metode Differential Evolution sebesar 74154,9881 ($/h) dengan rugi rugi transmisi 128,0204 MW.Dengan demikian biaya pembangkitan dapat dihemat sekirannya kapasitas pembangkitan dapat dioptimalkan atau dioperasikan sesuai dengan hasil perhitungan operasi ekonomis. Dalam hal ini metode Differential Evolution algorithm merupakan salah satu metode modern yang dapat dipergunakan dalam masalah economic dispatch karena telah berhasil menyelesaikan pencapaian harga optimum untuk hasil biaya bahan bakar ekonomis pembangkitan dengan tingkat keakuratan dari hasil yang didapat secara optimal.
IDENTIFIKASI INTERFERENSI ANTAR CHANNEL PADA FREKUENSI 5,8 GHZ MENGGUNAKAN UBIQUITI ROCKET M5 TERHADAP PERFORMA JARINGAN INTERNET Roby, Edwardus; Imansyah, Fitri; Suryadi, Dedy
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2019): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Jawa Pos National Network Medialink merupakan perusahaan yang bergerak dalam layanan jasa yang berbasis teknologi jaringan internet untuk masyarakat di Pontianak pada umumnya. Bagi suatu perusahaan yang bergerak di bidang penyedia jaringan internet, memberikan kualitas jaringan yang terbaik adalah sebuah kewajiban. Permasalahan yang umumnya dimiliki oleh client adalah mereka tidak mengetahui apakah kualitas layanan jaringan internet yang mereka peroleh dari Internet Service Provider (ISP) langganan mereka sesuai dengan kebutuhan atau tidak. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa kualitas layanan jaringan internet client PT. JPNN Medialink Pontianak dengan menggunakan parameter Quality of Service (QoS) dan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kualitas layanan jaringan internet tersebut, sehingga PT. JPNN Medialink Pontianak dapat meningkatkan kinerja layanan mereka yang memenuhi standard QoS. Penelitian ini di lakukan di 10 client PT. JPNN Medialink Pontianak yang mana ujicoba itu dilakukan sebanyak dua kali pada masing-masing client dengan tujuan untuk mendapatkan beberapa perbandingan data hasil penelitian. Hasil rata-rata pengujian parameter QoS untuk 10 client adalah nilai throughput sebesar 10,68 % dengan indeks 1 kategori jelek, nilai packet loss sebesar 0 % dengan indeks 4 kategori sangat bagus, nilai delay sebesar 63,72 ms dengan indeks 3 kategori bagus, nilai jitter sebesar 63,43 ms dengan indeks 3 kategori bagus, nilai kecepatan akses internet yaitu kecepatan download sebesar 98,85 % dengan indeks 4 kategori sangat bagus dan kecepatan upload sebesar 86,2 % dengan indeks 4 kategori sangat bagus. Sedangkan indeks rata-rata untuk standar TIPHON semua parameter QoS adalah 3 dengan kategori bagus. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan nilai QoS menurun adalah sumber daya yang digunakan, kondisi perangkat jaringan, jenis frekuensi jaringan yang digunakan, traficc pengunaan frekuensi pada radio yg menggunakan frekuensi 5,8 GHz semakin banyak. Diharapkan bagi PT. JPNN Medialink Pontianak untuk melakukan pengecekan kondisi perangkat jaringan client secara berkala agar kondisi jaringan internet client tidak mengalami gangguan.
STUDI PERFORMA BATERAI AIR LAUT DENGAN MEMBANDINGKAN ELEKTROLIT LARUTAN GARAM DAN AIR LAUT UNTUK MENGHASILKAN ENERGI LISTRIK Yudi, Rizki Nofetra; Yusuf, Ismail; Hiendro, Ayong
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2019): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan energi listrik konvensional dapat menyebabkan kelangkaan sumber daya alam yang digunakan sebagai  sumber energi listrik, hal tersebut dapat mempengaruhi kebutuhan listrik masyarakat, sehingga diperlukannya inovasi terbaru dengan memanfaatkan energi non konvensional sebagai sumber energi alternatif yang murah dan ramah lingkungan, salah satunya adalah memanfaatkan elektrolit larutan garam dan air laut, dengan elektroda karbon aktif (C) sebagai katoda, serta lempengan seng (Zn) sebagai anoda, yang digunakan sebagai suatu komponen dalam penggunaan baterai air laut untuk menghasilkan sumber energi listrik alternatif, pemanfaatan baterai air laut tersebut menggunakan larutan elektrolit garam meja, garam dapur dan air laut dengan elektroda karbon aktif dan lepengan seng yang masing-masing berukuran 5x10 cm, 10x10 cm, dan 15x10 cm bertujuan untuk untuk memperoleh hasil perbandingan dari elektrolit air laut dan jenis garam yang berbeda terhadap besarnya daya listrik yang dihasilkan, pengaruh dari ukuran luas penampang / elektroda yang berbeda terhadap daya listrik yang dihasilkan, performa tegangan dan arus listrik dari jenis larutan elektrolit dan ukuran luas penampang / elektroda yang berbeda pada selang waktu tertentu dengan metode yang digunakan yaitu mengukur tegangan listrik tanpa beban, tegangan listrik berbeban, arus listrik maksimum dan arus listrik berbeban pada selang waktu tertentu dalam 3 kali percobaan pengukuran, dan diperoleh rata-rata nilai tegangan listrik tanpa beban lebih besar dihasilkan elektrolit air laut sebesar 0,926 V dan elektroda ukuran 15x10 cm sebesar 0,956 V, arus listrik maksimum lebih besar menggunakan elektrolit garam meja sebesar 9,48 mA dan elektroda ukuran 15x10 cm sebesar 6,96 mA, tegangan listrik berbeban lebih besar menggunakan elektrolit garam meja sebesar 0,054 V dan elektroda ukuran 15x10 cm sebesar 0,058 V, arus listrik berbeban lebih besar menggunakan elektrolit garam meja sebesar 2,53 mA dan elektroda ukuran 15x10 cm sebesar 2,57 mA, berdasarkan dari hasil seluruh percobaan yang telah diambil, dilakukan perhitungan untuk memperoleh daya listrik yang dihasilkan dari setiap jenis elekrolit dan ukuran elektroda yang digunakan sehingga diperoleh rata-rata nilai yang lebih besar menggunakan elektrolit garam meja sebesar 7,95 mW dan elektroda dengan ukuran 15x10 cm sebesar 6,58 mW, saat saklar rangkaian penghubung kembali dalam posisi off, tegangan dan arus listrik kembali mendekati pada nilai awal pengukuran sehingga terjadi perubahan besaran nilai yang menyebabkan perubahan tegangan dan arus listrik mempengaruhi daya listrik yang dihasilkan.