cover
Contact Name
Rikha Widiaratih
Contact Email
ijoce@live.undip.ac.id
Phone
+6281310097666
Journal Mail Official
ijoce@live.undip.ac.id
Editorial Address
Jl. Prof. H. Soedarto, S.H, Tembalang, Kec. Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah 50275
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Indonesian Journal of Oceanography
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 27148726     DOI : -
Indonesian Journal of Oceanography is published by Department of Oceanography, Universitas Diponegoro. The Indonesian Journal of Oceanography is published four times a year in February, May, August and November containing research articles and literature review on Oceanography and Marine aspects in general. Indonesian Journal of Oceanography (IJOCE) encourages submission of manuscripts dealing with all research papers and review on all aspects of oceanography, coastal management, marine science, marine biology, marine conservation, marine ecology, marine microbiology, marine culture, marine geology, air and ocean dynamics, estuary, renewable energy, disaster mitigation, ocean technology, ocean and coastal resources, ocean satellite, ocean remote sensing, other ocean topics.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 4 (2024): Indonesian Journal of Oceanography" : 10 Documents clear
Pola Arus dan Gelombang Air Laut di Sekitar Perairan Pulau Abang Besar, Kecamatan Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau Hanifa, Irfan; Setiyaningsih, Lilik; Aunurrahman, Aunurrahman
Indonesian Journal of Oceanography Vol 6, No 4 (2024): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v6i4.24843

Abstract

Pulau Abang Besar dikenal memiliki ekosistem laut yang kaya. Arus dan gelombang laut memiliki pengaruh yang besar terhadap ekosistem laut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola arus dan gelombang air laut di sekitar Pulau Abang Besar. Lokasi penelitian berada di perairan Pulau Abang Besar, Kecamatan Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Data yang digunakan dalam studi ini terdiri atas data batimetri, angin, gelombang, pasang surut dan arus. Sumber data diperoleh dari beberapa data sekunder (CMEMS, OGIMET, BIG dan Dishidros TNI-AL). Data pasang surut yang digunakan adalah data pasang surut prediksi di Pulau Abang Besar yaitu pada koordinat 0°35'15" LU dan 104°13'11" BT. Metode yang digunakan dalam menganalisis pola arus dan gelombang menggunakan software DHI MIKE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola arus laut di wilayah studi cenderung bergerak dua arah yakni ke arah Tenggara dan Barat Laut. Saat musim utara, gelombang datang dari arah utara dan timur laut menuju selatan dan barat daya, sehingga pesisir sisi timur Pulau Abang Besar rentan terjadi gelombang tinggi saat musim utara. Saat musim selatan, gelombang datang dari arah selatan dan tenggara dengan tinggi gelombang maksimum disekitar perairan Pulau Abang Besar. Temuan ini penting untuk pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan di daerah pesisir.
Analisis Terjadinya Gelombang Tinggi Akibat Pola Pergerakan Angin Terkait Keselamatan Pelayaran di Perairan Utara Jawa Tengah Retika, Ferancha; Sugianto, Denny Nugroho; Widiaratih, Rikha
Indonesian Journal of Oceanography Vol 6, No 4 (2024): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v6i4.24678

Abstract

Laut Jawa Utara merupakan jalur pelayaran yang penting untuk perekonomian, dan gelombang tinggi menimbulkan ancaman terhadap keselamatan pelayaran. Studi ini menganalisis hubungan antara pergerakan pola angin dan kejadian gelombang tinggi di Laut Jawa Utara, dengan fokus pada keselamatan navigasi. Penelitian ini menggunakan data angin dari European Centre for Medium-Range Weather Forecasts (ECMWF). Data ini digunakan untuk mengidentifikasi pola angin dominan yang berkontribusi terhadap kejadian gelombang tinggi. Metode yang digunakan adalah metode DNS untuk peramalan gelombang, metode Weibull dan Gumbel untuk peramalan gelombang tinggi 2-100 tahun yang akan datang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola angin dari arah tenggara dan barat laut merupakan penyebab utama gelombang tinggi di Laut Jawa Utara. Gelombang tertinggi terjadi selama musim muson barat daya, dengan tinggi gelombang mencapai 2 meter. Peramalan gelombang periode ulang 2, 5, 10, 25, 50 dan 100 tahun menggunakan perhitungan Weibull lebih sesuai di Lokasi laut lepas dan pesisir seperti pada stasiun 4 didapatkan hasil berturut-turut adalah 2.11 m, 2.31 m, 2.5 m, 2.77 m, 3 m, dan 3.24 m. Sedangkan peramalan gelombang periode ulang  Gumbel lebih sesuai digunakan di daerah pesisir seperti pada stasiun 3 didapatkan hasil secara berturut-turut adalah 1.51 m, 1.73 m, 1.87 m, 2.06 m, 2.20 m dan 2.33 m.
Analisis Konsentrasi Dan Sebaran Mikroplastik Di Muara Sungai Bedahan, Wonokerto, Kabupaten Pekalongan Damanik, Doding Akka; Widada, Sugeng; Widiaratih, Rikha
Indonesian Journal of Oceanography Vol 6, No 4 (2024): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/potensi.%Y.24673

Abstract

Kabupaten Pekalongan dikenal sebagai kota industri, dimana terdapat berbagai aktivitas dan kegiatan antropogenik. Hasil dari aktivitas antropogenik tersebut menghasilkan buangan limbah cair dan padat. Perairan bedahan merupakan salah satu wilayah yang menjadi dampak dari hasil buangan limbah dari aktivitas antropogenik.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan dan sebaran mikroplastik di air dan sedimen di muara Sungai Bedahan, Pekalongan. Sungai Bedahan merupakan sungai terbesar dengan banyak aktivitas antropogenik di sekitarnya. Sampling dilakukan pada tanggal 25 Juni 2023 saat musim timur di Muara Sungai Bedahan, Kabupaten Pekalongan. Penelitian dilakukan pada keadaan surut menuju pasang dengan pengambilan data lapangan berupa sampel mikroplastik pada 8 titik dan sedimen diambil di 3 titik . Hasil menunjukkan bahwa kelimpahan mikroplastik sebesar 99 – 347 partikel/m3 pada sampel air dan 653 – 1368 partikel/kg pada sampel sedimen. Jenis mikroplastik yang paling mendominasi yaitu fragment dan film serta warna yang paling banyak ditemukan adalah hitam (>50%). Kelimpahan dan sebaran mikroplastik terbesar pada sampel air terdapat di perairan lepas dan pada sampel sedimen kelimpahan dan sebaran mikroplastik terbesar terdapat di daerah pesisir. Sebaran mikroplastik dipengaruhi oleh aktivitas antropogenik serta hidrodinamika.  arus bergerak dari arah timur menuju ke barat. Dari hasil model arus didapat kecepatan tertinggi sebesar 0.225 m/s. Arus memiliki peran penting untuk distribusi mikroplastik perairan. Selain faktor arus, sebaran mikroplastik pada permukaan air dipengaruhi oleh debit air sungai yang membawa mikroplastik menuju ke daerah lautan.
Analisis Variasi Musiman Suhu, Salinitas, dan Arus Permukaan di Perairan Madura Yuliardi, Amir Yarkhasy; Rachman, Herlambang Aulia; Sari, Ratna Juita; Rahmalia, Diah Ayu; Nugroho, Agung Tri; Prayogo, Luhur Moekti
Indonesian Journal of Oceanography Vol 6, No 4 (2024): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v6i4.24477

Abstract

Perairan sekitar Pulau Madura mencakup Laut Jawa di utara dan perairan selatan yang berbatasan dengan Pulau Jawa merupakan wilayah dengan dinamika oseanografis kompleks. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis variasi musiman Sea Surface Temperature (SST), Sea Surface Salinity (SSS), dan arus permukaan dan mengidentifikasi pengaruh monsun dan debit sungai terhadap kondisi oseanografis selama periode 2 tahun (2019-2020). Data debit sungai diperoleh dari Seasonal Reforecasts of River Discharge dari Global Flood Awareness System, sementara data parameter fisis laut diperoleh dari Global Ocean Physics Reanalysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah pesisir yang berbatasan dengan Laut Jawa dan perairan di selatan Pulau Madura dipengaruhi secara signifikan oleh debit sungai dan siklus musiman monsun. Debit sungai yang tinggi selama musim hujan menyebabkan penurunan salinitas di perairan khususnya di selatan Madura. SST meningkat pada musim barat dan menurun pada musim timur. Perairan selatan Madura cenderung lebih stabil dengan pola arus yang dipengaruhi oleh kondisi geografis yang lebih tertutup. Pola arus di Laut Jawa berbalik arah setiap musim, sedangkan arus di selatan Madura cenderung konstan sepanjang tahun. Penelitian ini mengungkap perbedaan dinamika oseanografis antara perairan utara dan selatan Pulau Madura, serta pentingnya interaksi antara monsun dan debit sungai dalam membentuk kondisi lingkungan laut di wilayah ini.
Sebaran Horizontal Silikat dan Hubungannya Dengan Klorofil-A Di Perairan Pesisir Pantai Tirang Semarang Astuti, Rohmatun Dwi; Muslim, Muslim; Ismanto, Aris
Indonesian Journal of Oceanography Vol 6, No 4 (2024): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v6i4.24334

Abstract

Pantai Tirang menerima aliran nutrien dari Sungai Silandak yang hulunya berada di kawasan perumahan, tambak, pariwisata, dan aktivitas antropogenik. Hal tersebut menghasilkan limbah maupun nutrien salah satunya silikat. Silikat adalah nutrien yang dapat meningkatkan produktivitas primer suatu perairan yang ditandai dengan meningkatnya klorofil-a. Dinamika arus berpengaruh terhadap persebaran nutrien secara horizontal sesuai dengan pergerakan massa air.  Penelitian ini bertujuan untuk memetakan sebaran horizontal dan menentukan tingkat hubungan dari konsentrasi silikat dan klorofil-a. Metode penelitian yaitu kuantitatif dengan analisis deskriptif. Penelitian dilakukan pada bulan September 2022 dengan metode purposive sampling untuk pengambilan sampel. Analisis konsentrasi silikat menggunakan metode molybdosilicate, konsentrasi klorofil-a menggunakan metode spektrofotometri dan analisis hubungan keduanya dengan korelasi pearson. Hasil dari penelitian menunjukkan nilai konsentrasi silikat berkisar antara 0,3337 – 1,0836 µM dan konsentrasi klorofil-a berkisar antara 0,7147- 118,1891 mg/m3. Hasil uji korelasi menunjukkan signifikansi positif (P < 0,001; r = 0,989; R2 = 0,978) dan memiliki hubungan sangat kuat. Sementara itu, tinggi rendahnya konsentrasi silikat dan klorofil-a tidak dipengaruhi oleh arus melainkan dipengaruhi oleh sumber masukan di muara sungai.
Analisis Parameter Laut-Atmosfer terhadap Anomali Tinggi Muka Air di Laut Jawa Anwar, Iwan Pramesti; Setiawan, Agus; Herho, Sandy H. S.; Atmojo, Aulia Try; Khadami, Faruq
Indonesian Journal of Oceanography Vol 6, No 4 (2024): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/potensi.%Y.24645

Abstract

Kenaikan permukaan air laut merupakan ancaman serius di kawasan pesisir, khususnya di kota-kota pelabuhan seperti Jakarta, Semarang, dan Surabaya yang terletak di Laut Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis interaksi antara anomali tinggi muka air laut dari data satelit Altimetri AVISO, suhu permukaan laut, dan faktor oseanografi serta atmosfer lainnya. Peningkatan suhu permukaan laut akibat variasi iklim berkontribusi pada ekspansi termal air laut, yang pada gilirannya meningkatkan rata-rata tinggi muka air laut. Dinamika perairan yang menyebabkan anomali tinggi muka air laut secara spasial, dipengaruhi oleh pola musim dan fenomena seperti ekman transport, teramati berperan penting dalam redistribusi suhu permukaan air laut. Puncak anomali tinggi muka air laut terjadi pada bulan Mei, dengan tinggi anomali mencapai +0,2 m, yang bersamaan dengan suhu air laut sebesar 32°C dan transport ekman ke arah selatan. Sehingga, secara spasial anomali tinggi muka air lebih tinggi di pantai utara Pulau Jawa. Hasil analisis menunjukkan bahwa anomali tinggi muka air laut berkorelasi positif dengan suhu permukaan laut. Melalui analisis Principal Component Analysis (PCA), ditemukan bahwa dua komponen utama (F1 dan F2) menyumbang total 78,47% dari variabilitas data, dengan F1 menjelaskan 58,86% dan F2 menjelaskan 19,61%. Hubungan antara suhu permukaan laut dan anomali tinggi muka air laut tercermin pada vektor yang lebih panjang, menunjukkan pengaruh signifikan kedua variabel ini terhadap dinamika laut. Temuan penelitian ini memberikan wawasan penting untuk pengelolaan sumber daya kelautan dan strategi penanggulangan dampak variasi iklim yang lebih efektif di wilayah pesisir.
Kajian Elevasi Lantai Dermaga Berdasarkan Integrasi Pengaruh Pasang Surut, Gelombang dan Kenaikan Muka Laut di Pelabuhan Tanjung Emas Kota Semarang Hanun, Alain Shofia; Ismunarti, Dwi Haryo; Helmi, Muhammad
Indonesian Journal of Oceanography Vol 6, No 4 (2024): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v6i4.16872

Abstract

Pelabuhan Tanjung Emas merupakan salah satu pelabuhan di Indonesia yang terletak di Kota Semarang, Jawa Tengah. Perkembangan lalu lintas perdagangan dan bertambahnya arus transportasi di pelabuhan, maka perlu dilakukan rencana pengembangan pembangunan pelabuhan. Penelitian ini dilakukan untuk menghitung elevasi lantai dermaga . Data primer yang digunakan adalah data pasang surut bulan Maret 2022. Data sekunder meliputi data angin, data sea level rise, dan data pasang surut dari IOC Sea Level Monitoring. Metode yang dilakukan untuk mengolah pasang surut adalah Admiralty dan Least Square. Hasil penelitian menunjukkan tipe pasang surut campuran condong ke tunggal dengan nilai HHWL 105.282 cm. Hasil peramalan gelombang dari  data angin selama 10 tahun didapat nilai tinggi gelombang signifikan (Hs) sebesar 0,9287 m dan nilai periode signifikan (Ts) sebesar 5,0210 detik dan nilai wave set up (Sw) diperoleh sebesar 0,16 m. Nilai sea level rise yang didapatkan sebesar 0.32 cm/tahun. Nilai Design Water Level (DWL) didapatkan dengan menjumlahkan nilai HHWL, wave set up, dan SLR sehingga didapat nilai sebesar 124 cm. Sehingga, nilai elevasi lantai dermaga yang diperoleh adalah 363,2 cm sehingga dapat dikatakan aman.
Studi Luasan Genangan Banjir Rob Akibat Kenaikan Muka Air Laut Dan Penurunan Muka Tanah Di Kecamatan Sayung, Demak Khairullah, Khalida Khadija; Rifai, Azis; Indrayanti, Elis
Indonesian Journal of Oceanography Vol 6, No 4 (2024): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v6i4.19468

Abstract

Kenaikan muka air laut dan penurunan muka tanah merupakan faktor yang dapat menyebabkan terjadinya banjir rob di daerah pesisir. Kecamatan Sayung, Demak merupakan salah satu daerah pesisir Pantai Utara Jawa (pantura) yang rawan terdampak banjir rob. Penelitian ini bertujuan untuk memperkirakan luasan genangan banjir rob Kecamatan Sayung, Demak berdasarkan faktor laju kenaikan muka laut dan penurunan muka tanah. Laju kenaikan muka air laut dihitung dari data pasang surut yang diolah menggunakan metode least square. Laju penurunan muka tanah menggunakan data citra SAR Sentinel-1 yang dihitung menggunakan metode DinSAR. Peta topografi dihasilkan menggunakan metode Topo to Raster dengan menggunakan data DEM. Tinggi genangan banjir rob kemudian dihitung dengan menggunakan hasil selisih HHWL dan MSL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggi genangan pada bulan Maret 2023 di Kecamatan Sayung, Demak adalah 56,7 cm. Penurunan muka tanah selama tahun 2021 hingga 2023 tejadi antara 7-21 cm/tahun. Luas total genangan banjir rob yang diperoleh mencakup luas 1.266,52 hektar.
Studi Batimetri Dan Pasang Surut Untuk Rekomendasi Alur Pelayaran Di Dermaga Pelabuhan Marunda Mukhtar, Shofa Ahsani; Handoyo, Gentur; Setiyono, Heryoso
Indonesian Journal of Oceanography Vol 6, No 4 (2024): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v6i4.16541

Abstract

Tanjung Priok direncanakan oleh Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok berbagai pengembangan dan tatanan kedepannya. sehingga perlu dilakukan penataan perairan di wilayah perairan Marunda baik alur pelayaran keluar-masuk pelabuhan Marunda di beberapa terminal serta zonasi labuh kapal-kapal dalam menjamin Keselamatan Pelayaran dan perlindungan maritim. Tujuan penelitian adalah mengetahui profil kedalaman untuk penentuan jalur masuk pelabuhan guna referensi alur pelayaran yang aman dalam membantu upaya optimalisasi pengembangan Pelabuhan Marunda. Data primer yang didapatkan berupa data kedalaman dan data pengamatan pasang surut. Pengambilan dilakukan menggunakan alat pemeruman berupa Singleneam Echosounder DF3200 – MK-III dan data pengamatan pasang surut menggunakan Digital Tide Gauge (Water Level Recorder) Valemort Tide Master. Perairan Pelabuhan Marunda memiliki tipe pasang surut bersifat harian tunggal (diurnal tide). Kedalaman terkoreksi pada saat LWS(Low Water Spring) pada perairan Pelabuhan Marunda yaitu pada area dermaga kedalaman terdangkal sebesar 1.8 meter dan yang terdalam sebesar 15 meter. Kunjungan kapal didapatkan draft kapal terbesar yang beraktivitas di pelabuhan marunda adalah 5.5 meter. Nilai sarat aman yang  didapatkan dijadikan referensi yang berupa peta alur pelayaran yang aman menuju dermaga dengan menghindari area dangkal dan mengikuti area dengan kedalaman yang disarankan.
Studi Karakteristik Penjalaran Gelombang Tsunami Berdasarkan Pemodelan Hidorodinamika 2D di Kota Ambon, Provinsi Maluku Azra, Mhd Rayhan; Suryoputro, Agus Anugroho Dwi; Helmi, Muhammad
Indonesian Journal of Oceanography Vol 6, No 4 (2024): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v6i4.21629

Abstract

Provinsi Maluku memiliki aktivitas seismisitas yang tinggi berpusat di Laut Banda. Seismisitas di Laut Banda berpotensi menyebabkan gempa bumi dengan magnitudo (Mw) ≥ 6. Kota Ambon sebagai ibu kota Provinsi Maluku yang berhadapan langsung dengan Laut Banda telah terjadi 13 kali gempa bumi sejak tahun 1830. Pada 8 November 2023 pukul 04:53:50 di Laut Banda dengan koordinat 6,453°S dan 129,517°E telah terjadi gempa bumi pada kedalaman 10 km dengan Mw sebesar 7.15. Tujuan dilakukan penelitian adalah untuk mengetahui karakteristik penjalaran gelombang tsunami yang difokuskan pada Kota Ambon, yaitu ketinggian maksimal gelombang tsunami, penjalaran gelombang tsunami dan estimasi waktu tiba gelombang tsunami. Simulasi pada penelitian dibangun dengan pemodelan hidrodinamika 2D menggunakan perangkat lunak MIKE 21. Simulasi dijalankan dengan dua skenario pemodelan dengan skenario 1 berdasarkan kejadian gempa bumi pada tanggal 8 November 2023 dengan Mw sebesar 7.15 dan skenario 2 dijalankan dengan Mw sebesar 8.5 sebagai kemungkinan terburuk jika terjadi gempa bumi di titik yang sama. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa ketinggian maksimal gelombang tsunami terjadi di Teluk Ambon. Ketinggian maksimal gelombang tsunami pada skenario 1 di atas 0,7 m dengan estimasi waktu tiba gelombang tsunami adalah 26 menit dan penjalaran gelombang tsunami dimulai dari Tanjung Nusaniwe, seluruh selatan pesisir kota Ambon, kemudian pesisir tengah Kota Ambon hingga Teluk Ambon. Sedangkan ketinggian maksimal gelombang tsunami pada skenario 2 di atas 2,5 m dengan estimasi waktu tiba gelombang tsunami adalah 7 menit dan penjalaran gelombang tsunami dimulai dari seluruh pesisir selatan kota Ambon, kemudian pesisir tengah Kota Ambon hingga Teluk Ambon.

Page 1 of 1 | Total Record : 10