ABSTRAK Penelitian ini berjudul Analisis Pengembangan Komoditas Perkebunan Sebagai Penggerak Perekonomian di Provinsi Kalimantan Barat. Tujuan dari Penelitian in adalah: Untuk menentukan dan menganalisis perkembangan komoditas perkebunan unggulan di Provinsi Kalimantan Barat; Menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman pada komoditas perkebunan unggulan di Provinsi Kalimantan Barat; Mengetahui kebijakan pemerintah dalam perkembangan komoditas perkebunan unggulan di Provinsi Kalimantan Barat. Bentuk Penelitian ini yang digunakan adalah Penelitian kuantitatif. Metodologi yang digunakan pada Penelitian ini adalah metode Analisis Location Quotient, Analisis Tipologi Klassen, Analisis MRP, Analisis Overlay, dan Analisis SWOT. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa perkembangan Komoditi Tanaman Kelapa Sawit dan Tanaman Karet di Provinsi Kalimantan Barat merupakan Komoditas Tanaman Perkebunan yang masuk dalam klasifikasi nilai LQ diatas satu. Berdasarkan Analisis Tipologi Klassen Komoditi Tanaman Kelapa Sawit merupakan Komoditas Tanaman Perkebunan yang prima sedangkan Komoditi Tanaman Karet merupakan Komoditas Tanaman Perkebunan potensial dan Komoditi Tanaman Kelapa, Kopi, dan Kakao merupakan Komoditas Tanaman Perkebunan yang berkembang. Pada Analisis MRP Komoditas Tanaman Perkembunan Provinsi Kalimantan Barat tidak memiliki potensi yang unggul dibandingkan Komoditas Tanaman Perkebunan yang sama ditingkat Indonesia. Dilihat dari Analisis Overlay Komoditi Tanaman Kelapa Sawit dan Karet memiliki nilai LQ positif dan nilai MRP negatif, sementara Komoditi Tanaman Kelapa, Kopi, dan Kakao memiliki nilai LQ dan Nilai MRP negatif serta strategi-strategi yang dapat dilakukan yakni meningkatkan akses finansial terhadap lembaga keuangan, program peningkatan kemampuan manajemen dan penguasaan teknologi pada petani, serta revitalisasi sarana dan prasarana.Kata Kunci: Komoditas Perkebunan, LQ, SWOTDAFTAR PUSTAKAArifin, Bustanul. (2001). Spektrum Kebijakan Pertanian Indonesia. Telaah Struktur, Kasus, dan Alternatif Strategi. Erlangga. Jakarta.Arsyad, L. (1999). Pengantar Perencanaan dan Pembagunan Ekonomi Daerah. Yogyakarta: BPFE-UGM.Asmu’i., dan Sidderatulakbar. (2015). Revitalization of Plantation Strategic Policies To Promote Regional Competitivebess in South Kalimantan Barat. Internasional Journal of Administrative Science & Organization. 22(3).Badan Pusat Statistik, (2017). Provinsi Kalimantan Barat dalam angka. Pontianak: BPS Provinsi Kalimantan Barat.Dede, M., S, B, S, Rizal., Yutika, M., dan Ramadhan, F. (2016). Analysis Potensi Perekonomian Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan serta Pertambagan dan Penggalian di Pantura Jawa Barat. Departement Pensisikan Geografi, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Indonesia.Emilia, dkk. (2006). Modul Ekonomi Regional. Jambi: FE Universitas JambiFredriksz, Shirley. (2015). Komoditas Unggulan dan Prospek Pengembagannya di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB). Cita Ekonomika Jurnal Ekonomi, 9(2).Gunawan, Ikhsan. (2015). Analisis Strategi Pengembangan Usaha Komoditas Unggulan Pertanian di Kabupaten Rokan Hulu. Jurnal Sungkai, 3(1), 1-17.Hidayat, R. (2013). Analisis Komoditas Unggulan Subsektor Perkebunan di Kabupaten Bengkayang Provinsi Kalimatan Barat. Jurnal Sosial Ekonomi of Agriculture, 2(1), 56-66.Harahap, M, Rif’an. (2014). Analisis Subsektor Unggulan yang Berdaya Saing pada Sektor Pertanian di Kabupaten Langkat. Jurnal Tabularasa PPS Unimed, 11(2).Ismayani. (2013). Development Strategy of Prime Commodities of Plantation in the District of Aceh Besar. Agribisnis Department, Agriculture Faculty of Unsyiah. Kamaluddin, R. (1998). Pengantar Ekonomi Pembangunan: Dilengkapi dengan Analisis Beberapa Aspek Pembangunan Ekonomi Nasional. Lembaga Penelitian Fakultas Ekonomi UI. Jakarta.Nugroho, I. dan Rochimin, Dahuri. (2004). Pembangunan Wilayah : Perspektif Ekonomi, Sosial dan Lingkungan. Jakarta : LP3ESNusantoro, J. (2011). Model Pengembangan Produk Unggulan Daerah Melalui Pendekatan Klaster Di Provinsi Lampung. Seminar Nasional Ilmu Ekonomi Terapan Fakultas Ekonomi UNIMUS 2011 Lampung.Pratama, I Putu Surya,. Antara, Made., dan Dewi, Ida Ayu Listia. (2018). Pengembangan Wilayah Berdasarkan Komoditas Unggulan di Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Provinsi Bali. E-Jurnal Agribisnis dan Agrowisata, 7(3).Perpustakaan Nasional, Republik Indonesia. (2014). Peraturan Perundang-undangan. Cetakan Pertama. CV. Eka Jaya, Jakarta 13410.Rahardi, F. (2004). Cerdas Beragrobisnis: Mengubah Rintangan Menjadi Peluang Berinvestasi. Jakarta: Agromedia Pustaka.Ramadhia, Muflihah, dan Ichsan, Ichsan. (2018). Pengolahan Lidah Buaya (Aloe Vera) Menjadi Granul Effervescent Sebagai Minuman Kesehatan dan Analisis Peningkatan Nilai Ekonomisnya. Jurnal Ekonomi Bisnis dan Kewirausahaan. 7(2)Setianto, Pawit., dan Susilowati, Indah. (2014). Komoditas Perkebunan Unggulan yanag Berbasis Pada Pengembangan Wilayah Kecamatan di Kabupaten Banjarnegara Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Wialyah dan Lingkungan. 2(2).Soeparmoko, M. 2002. Ekonomi Publik, Untuk Keuangan dan Pembangunan Daerah. Andi. YogyakartaSoemarno. (2011). Evaluasi Lahan dan Pewilayahan Komoditi Pertanian, Perkebunan Dan Kehutanan Bahan Kajian Landuse Planning. PPS FPUB.Suratman, Eddy., dan Wahyudi. (2009). Teknik Analisis Perencanaan Pembangunan. Untan Press anggota IKAPI No. 004/KLB/03.Suryani, Lili., Sitorus, Santun, R,P., dan Minibah, Khursatul. (2015). Analysis Komoditas Perkebunan Unggulan dan Arahan Pengembangannya di Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi. Jurnal Littri 21(4), 175-188.Tarigan, Robinson. (2005). Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi. Bumi Aksara. Jakarta.Todaro, Michael P. (2014). Pembangunan Ekonomi. Erlangga, Jakarta.Usya, N. (2006). Analisis Struktur Ekonomi dan Identifikasi Sektor Unggulan di Kabupaten Subang. Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen. IPB. Bogor .Wahyudy, Hajry Arief., Azharuddin., dan Asrol. (2015). Analisis Strategi Pengembangan Agribisnis Karet Rakyat di Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau. Jurnal Dinamika Pertanian. 30(3).Â