cover
Contact Name
Sri Maryuni
Contact Email
jurmafis@fisip.untan.ac.id
Phone
+6281352534411
Journal Mail Official
jurmafis@fisip.untan.ac.id
Editorial Address
Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak 78124
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Proyeksi: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora
ISSN : 24423424     EISSN : 27757501     DOI : https://dx.doi.org/10.26418%2Fproyeksi
Core Subject : Social,
Proyeksi adalah Jurnal ilmiah di bidang ilmu sosial dan humaniora mencakup ilmu administrasi, sosiologi, sosiatri, ilmu politik, administrasi negara, ilmu pemerintahan, hubungan internasional, ilmu komunikasi, antropologi dalam cakupan yang mendalam.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 24, No 1 (2019): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora" : 5 Documents clear
Gender Roles, Work, and Women’s Mobility in Indonesia: Labour Migration Contexts Zakiah Hasan Gaffar
Proyeksi: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 24, No 1 (2019): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora
Publisher : FISIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219 KB) | DOI: 10.26418/proyeksi.v24i1.2454

Abstract

Previous studies suggest that women’s migration may pose particular difficulties, both for the individuals involved and for their families and communities because it conflicts with the usual expectation that women will fulfil their ascribed gender roles as daughters, mothers, and wives. To understand this conflict, it necessarily involves the examination of the prevalent cultural and social values in the local context of West Kalimantan,and in Indonesia, in particular how gender and power relations influence the bargaining position of women as workers and members of society. My emphasis is on the cultural norms and practices regarding gender roles and gender responsibilities in Malay societies in West Kalimantan, particularly, and in Indonesia, generally. This paper provides a context for discussion of women’s migration experiences and mobility, by firstly identifying the relevant literature which discusses issues of gender roles, work, and gender and mobility. The link between gender, mobility, and labour migration is then explored.
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DANA DESA DI DESA KALIMAS KECAMATAN SUNGAI KAKAP KABUPATEN KUBU RAYA Sugito *
Proyeksi: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 24, No 1 (2019): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora
Publisher : FISIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.471 KB) | DOI: 10.26418/proyeksi.v24i1.2455

Abstract

Desa merupakan salah satu bagian pemerintahan yang  paling rendah pada system pemerintahan di Indonesia namun menempati posisi strategis sebagai garda terdepan dalam pembangunan manusia Indonesia. Untuk menunjang kelancaran pembangunan desa telah ditetapkan suatu kebijakan distributive Dana Desa.Penelitian ini bertujuanuntuk mendeskripsikan dan menganalisis proses implementasi kebijakan Dana Desa di Desa Kalimas Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. Landasan teori yang digunakan adalah proses kebijakan public yang bersifat destributif yang dikembangkan oleh Purwanto dan Sulistyastuti yang mencakup sosialisasi, delivery activities maupun pemanfaatan policy output. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan sumber informasi yang ditentukan secara purposive yang meliputi implementor Dana Desa baik pada level kabupaten maupun pemerintahan desa serta tokoh masyarakat desa.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahap sosialisasi belum dapat dilaksanakan secara maksimal, delivery activities (penyaluran dana) belum dapat dilaksanakan secara tepat waktu namun pemanfaatan policy output sudah relative baik sesuai dengan skala prioritas yang telah ditetapkan peraturan perundangan yang berlaku. Oleh karenanya direkomendasikan agar sosialisasi lebih digalakkan dan penyaluran dana dapat dialksanakan tepat pada waktunya. Kata Kunci : Dana Desa; Implementasi; Kabijakan Publik 
Peran PBB dan NATO dalam Konflik Perpecahan di Yugoslavia Pasca Turunnya Pemerintahan Josip Broz Tito Dwi Rizki Woelandari; Hardi Alunaza
Proyeksi: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 24, No 1 (2019): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora
Publisher : FISIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.589 KB) | DOI: 10.26418/proyeksi.v24i1.2456

Abstract

AbstrakTulisan ini mendeskripsikan efektivitas peacekeeping melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa serta efektivitas peacemaking melalui peran North Atlantic Treaty Organization (NATO) terhadap konflik perpecahan yang terjadi di negara Yugoslavia pasca turunnya pemerintahan Josip Broz Tito. Hal ini dikarenakan konflik yang terjadi antara negara-negara bagian di Yugoslavia sudah banyak menelan korban jiwa bahkan dapat dikatakan terdapat tindakan penghapusan etnik yang telah menyebabkan masyarakat takut keberlangsungan kehidupannya. Konflik ini dilatarbelakangi oleh keinginan setiap negara-negara bagian di Yugoslavia untuk menjadi negara merdeka dengan cara keluar dari negara federasi Yugoslavia dan juga perbedaan pendapat dalam hal menjalankan politik atau pemerintahan, perbedaan agama, dan juga etnik, serta terdapat negara yang merasa memiliki super power dibandingkan negara bagian lainnya di Yugoslavia yaitu Serbia yang ingin menjadi pemimpin serta penguasa di negara federasi Yugoslavia dengan melakukan penyerangan terhadap negara-negara bagian lainnya, terutama penyerangan terhadap Bosnia yang memiliki mayoritas umat Islam yang dianggap Serbia sebagai agama yang tidak sejalan dengan agama yang dipercayainya. Tulisan ini disajikan untuk menjawab pertanyaan bagaimana efektivitas peacekeeping melalui peran Perserikatan Bangsa-Bangsa serta efektivitas peacemaking melalui peran NATO terhadap konflik perpecahan yang terjadi di negara-negara bagian Yugoslavia. Penulis menggunakan teori peran, konsep peacekeeping, dan konsep peacemaking dalam menganalisa fenomena ini. Tulisan ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan library research yaitu dengan cara pengambilan data dari pustaka baik berupa buku, jurnal, dan artikel yang tepercaya yang digunakan untuk mendukung data penelitian ini. Hasil tulisan ini terbagi menjadi dua poin penting dalam menjelaskan serta menganalisa terkait efektivitas peacemaking melalui peran NATO dan efektivitas peacekeeping melalui peran Perserikatan Bangsa-Bangsa terhadap konflik perpecahan di Yugoslavia. Pertama, peran NATO dalam penyelesaian konflik perpecahan di Yugoslavia. Kedua, peran PBB dalam penyelesaian konflik perpecahan di Yugoslavia.Kata Kunci: Efektivitas Peacemaking, Efektivitas Peacekeeping, Konflik. AbstractThis research aims to explain the effectiveness of peacekeeping implemented by the United Nations and the effectiveness of peacemaking implemented by the United Nations and North Atlantic Treaty Organization (NATO) against the conflict that occurred in the Yugoslavia country after the fall of the government of Josip Broz Tito. This is because the conflicts that occur between the states in Yugoslavia have claimed many lives and can even be said that there are ethnic abolition measures that have made the community fearful of their survival. This conflict was happen by the desire of every state in Yugoslavia to become an independent state by exiting the Yugoslavia federation and also differences of opinion in terms of running politics or government, different religion, and also different ethnicity, and there are countries feel they have super power compared to another state in Yugoslavia is Serbia, which wants to be leader and  attacking other state in the Yugoslavia federation, Serbia for especially attack Bosnia which has a majority of Muslims whom Serbia considers to be a religion that is not in line with the religion it believes. This research is attempted to answer the questions of how the effectiveness of peacekeeping through United Nationand how the effectiveness of peacemaking through NATO role in the division conflict that occurred in the state of Yugoslavia. The author is using the role theory, concept of peacekeeping, and concept of peacemaking in analyzing this phenomenon. This research uses a descriptive method with a qualitative approach. Data collection techniques are making by library research by taking data from libraries in the form of books, journals, and articles trusted data used to support this research data. The result of this research are divided by two important points to explain and to analyzing the effectiveness of peacemaking through the role of NATO and the effectiveness of peacekeeping through the role of United Nation in the division conflict in Yugoslavia. First, the role of NATO in the resolution of conflict divisions in Yugoslavia. Second, the role of United Nation in the resolution of conflict divisions in Yugoslavia.Keywords: Peacemaking Effectiveness, Peacekeeping Effectiveness, Conflict. 
Pola Migrasi dan Integrasi Penduduk di Wilayah Perbatasan Indonesia- Malaysia Antonia Sasap Abao
Proyeksi: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 24, No 1 (2019): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora
Publisher : FISIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.209 KB) | DOI: 10.26418/proyeksi.v24i1.2457

Abstract

Kertas kerja ini bertujuan untuk mengungkap pola migrasi penduduk antar negara, terutama di wilayah perbatasan Jagoi Babang, Indonesia dengan Serikin, Malaysia dan untuk menggambarkan bentuk-bentuk integrasi penduduk antara kedua negara. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan teknik observasi dengan metode analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arus migrasi dari Indonesia ke Malaysia dipengaruhi oleh dua faktor penentu utama, yaitu motif ekonomi dan motif budaya. Ada tiga pola migrasi yang terjadi di perbatasan. Pola pertama adalah pola migrasi yang dilakukan oleh warga yang berasal dari luar daerah perbatasan dan berprofesi sebagai pedagang di Pasar Serikin, Malaysia Timur. Pola ini termasuk migrasi tidak permanen tetapi tidak dikategorikan sebagai migrasi komuter dan sirkuler. Yang kedua adalah migrasi yang dilakukan oleh warga di wilayah perbatasan Jagoi Babang. Mereka dapat dikategorikan sebagai migrasi pulang pergi (komuter). Pola lainnya adalah migrasi penduduk yang menikah dengan warga negara Malaysia. Mereka cenderung melakukan migrasi non-permanen. Ada berbagai pola integrasi di antara penduduk perbatasan kedua negara  seperti di sektor ekonomi dan perdagangan, pendidikan, kesehatan, kegiatan budaya, dan perkawinan silang. Perkawinan antar negara dianggap memiliki dampak positif pada penduduk di daerah perbatasan karena memudahkan mereka untuk mengakses fasilitas publik yang tersedia di Malaysia, misalnya pada pendidikan, kesehatan, dan fasilitas publik lainnya secara gratis atau dengan biaya rendah. Pada dasarnya, penduduk Indonesia merasa nyaman dengan semua akses layanan publik yang disediakan oleh Malaysia. Di sisi lain, mereka masih memiliki rasa nasionalisme yang tinggi sebagai warga negara Indonesia.Kata kunci : bentuk migrasi, integrasi, perbatasan
FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT PENGEMBANGAN STRATEGI PEMASARAN BIDAI UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PENGRAJIN BIDAI DI WILAYAH PERBATASAN JAGOI BABANG-SIRIKIN Lina Sunyata
Proyeksi: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 24, No 1 (2019): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora
Publisher : FISIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.218 KB) | DOI: 10.26418/proyeksi.v24i1.2453

Abstract

Abstrak Masalah kemiskinan masyarakat perbatasan perlu diperioritaskan mengingat posisi strategis  wilayah dan masyarakatnya untuk mengawal pertahanan dan keamanan bangsa di beranda terdepan wilayah perbatasan negara. Sebagaimana kondisi yang ditemukan di wilayah perbatasan Jagoi Babang – Sarawak Malaysia yang sebagian besar masyarakatnya tergolong miskin, rata-rata berpendidikan rendah dan sebagian mereka tinggal di daerah yang terisolir dan minimnya berbagai infrastruktur. Karena itu masyarakat di wilayah  perbatasan Jagoi Babang – Sarawak Malaysia  perlu mendapat perhatian baik dari pemerintah dan berbagai pihak. Pada sisi lain terdapat beberapa faktor potensial yang dapat  dikembangkan mengingat daerah ini merupakan wilayah perbatasan yang interaksinya dengan negara tetangga cukup besar, baik dalam hal perdagangan, lintas tenaga kerja serta hubungan sosial dan kekerabatan. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menanggulagi masalah kemiskinan masyarakat perbatasan adalah melalui upaya pemberdayaan masyarakat yang diarahkan untuk mengembangkan potensi yang ada pada masyarakat yang masih dihadapkan atau memiliki kendala. Sektor perdagangan, jasa dan industri yang saat ini masih berskala kecil merupakan sektor yang mempunyai potensi dapat berkembang baik jika ditunjang strategi manajemen yang tepat. Dengan demikian diperlukan suatu penelitian secara kualitatif untuk menemukan model serta strategi  pemasaran berbagai produk unggulan lokal seperti kerajinan seni budaya khas masyarakat perbatasan Jagoi Babang/Bidai yang sangat diminati oleh warga negara tetangga. Pemetaan mengenai permasalahan yang dihadapi para pengrajin Bidai di wilayah perbatasan Jagoi Babang-Sirikin menunjukkan berbagai faktor yang menjadi kendala untuk meningkatkan kesejahteraan pengrajin bidai. Kata kunci :  perbatasan; pemberdayaan masyarakat; manajemen pemasaran; kesejahteraan; kemitraan. Abstract The problem of poverty in border communities needs to be prioritized given the strategic position of the region and its people to guard the nation's defense and security on the front porches of the country's border regions. As is the case found in the border region of Jagoi Babang - Sarawak, Malaysia, where the majority of the population is classified as poor, the average is low-educated and some of them live in isolated areas and lack of various infrastructure. Therefore, people in the border region of Jagoi Babang - Sarawak, Malaysia need attention from both the government and various parties. On the other hand there are several potential factors that can be developed considering this area is a border region whose interactions with neighboring countries are quite large, both in terms of trade, labor and social relations and kinship. One way that can be used to address the problem of poverty in border communities is through community empowerment efforts aimed at developing the potential that exists in communities that are still confronted or have obstacles. The trade, service and industry sectors which are currently small scale are sectors that have the potential to develop well if supported by appropriate management strategies. Thus a qualitative study is needed to find models and marketing strategies for various local superior products such as handicraft arts and culture typical of the Jagoi Babang / Bidai border communities that are in great demand by neighboring citizens. The mapping of the problems faced by Bidai craftsmen in the Jagoi Babang-Sirikin border region shows various factors that are obstacles to improving the welfare of bidai craftsmen.Keywords : border; community development; marketing management; well-being; partnership.

Page 1 of 1 | Total Record : 5


Filter by Year

2019 2019


Filter By Issues
All Issue Vol 30, No 1 (2025): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 29, No 2 (2024): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 29, No 1 (2024): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 28, No 2 (2023): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 28, No 1 (2023): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 27, No 2 (2022): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 27, No 1 (2022): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 26, No 2 (2021): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 26, No 1 (2021): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 25, No 2 (2020): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 25, No 1 (2020): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 24, No 2 (2019): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 24, No 1 (2019): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 21, No 1 (2016): PROYEKSI, Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 23, No 2 (2018): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 23, No 1 (2018): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 22, No 2 (2017): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 22, No 1 (2017): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 21, No 2 (2016): PROYEKSI, Jurnal Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 20, No 2 (2015): PROYEKSI, Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 20, No 1 (2015): PROYEKSI, Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 19, No 1 (2014): PROYEKSI, Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 19, No 2 (2014): PROYEKSI, Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora More Issue