Articles
125 Documents
Search results for
, issue
"Vol 6 No 2 (2023): Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi"
:
125 Documents
clear
Peran Kaum Perempuan Dalam Meningkatkan Perekonomian Keluarga Melalui Tenun Tradisional Tembe Ngoli Di Kelurahan Ntobo Bima NTB
Zuriatin Zuriatin;
Sri Yuliyanti
Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi Vol 6 No 2 (2023): Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi
Publisher : Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33627/es.v6i2.1480
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang peran kaum perempuan dalam meningkatkan perekonomian keluarga melalui kearifan lokal tenun di Kelurahan Ntobo yang dimana mengkaji beberapa pokok permasalahan sesuai yang tercantum pada rumusan masalah, yaitu bagaimana peran kaum perempuan dalam meningkatkan perekonomian keluarga melalui kearifan lokal tenun tradisional di Kelurahan Ntobo Bima NTB, Apa saja motif tenun yang di hasilkan kaum perempuan di Kelurahan Ntobo dalam meningkatkan perekonomian keluarga dan bagaimana pengaruh peran kaum perempuan di Kelurahan Ntobo dalam meningkatkan perekonomian keluarga melalui kearifan lokal tenun tradisional di Kelurahan Ntobo Bima NTB. Hasil penelitian ini disimpulkan sebagai berikut: (A.) Peran kaum perempuan dalam meningkatkan perekonomian keluarga melalui kearifan lokal tenun tradisional di Kelurahan Ntobo NTB memiliki peran yang sangat penting yaitu selain menjadi ibu rumah tangga, sebagai pendidik anak, sebagai pengolah keluarga, juga berperan dalam pertumbuhan ekonomi keluarga maupun masyarakat Ntobo melalui kerajinan tenunannya.(B.) Secara umum jenis tenun yang dihasilkan kaum perempuan di Kelurahan Ntobo Bima NTB ada 2 jenis yaitu nggoli dan salungka namun ada banyak motif-motif dari tenunan tersebut yang dikembangkan oleh masyarakat. Diantaranya ada nggoli dengan motif garis atau garis dan salungka dengan motif ngusu waru, salungka motif fare, salungka cori waji atau weri dan salungka kabate. (C.) Pengaruh Peran Kaum Perempuan Dalam Meningkatkan Perekonomian Keluarga Melalui Kearifan Lokal Tenun di Kelurahan Ntobo Bima NTB, sangat berpengaruh dan membantu dalam hal pemenuhan kebutuhan baik sandangan, pangan dan papan serta untuk menyekolahkan anak.
Peran Orang Tua Dalam Mendampingi Pendidikan Anak Di Kelurahan Kutabumi, Kabupaten Tangerang
Halyma Wynda;
Stevany Afrizal;
Muhammad Agus Hardiansyah
Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi Vol 6 No 2 (2023): Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi
Publisher : Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33627/es.v6i2.1481
Tujuan dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan peran orang tua dalam mendampingi pendidikan anak di Kelurahan Kutabumi, Kabupaten Tangerang. Penelitian ini ialah penelitian kulitatif dengan metode deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam pemilihan informan, peneliti menggunakan purposive sampling agar data yag diperoleh dapat sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dibuat. Hasil penelitian serta pembahasan dalam penelitian ini adalah orang tua di kelurahan Kutabumi dapat menjalankan perannya sebagai pendamping pendidikan anak mereka sesuai dengan teori struktural fungsional yang dikemukakan oleh Talcott Parsons. Pada indikator adaptasi, orang tua berperan dengan cara beradaptasi dengan perubahan pendidikan anak baik dalam pelaksanaan maupun tuntutan zaman yang kian berubah. Pada indikator pencapaian tujuan, orang tua mengidentifikasi tujuan pendidikan melalui pemberian arah agar anak dapat mandiri, mendapat pekerjaan yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Dalam indikator integrasi, orang tua mengupayakan agar terciptanya komunikasi yang baik dan keharmonisan yang mendukung kondisi belajar anak yang nyaman. Dan dalam latensi, orang tua memberikan dukungan kepada anak dengan dukungan informatif, pemenuhan fasilitas belajar dan juga apresiasi yang membangun semangat anak dalam belajar.
Penelitian Grounded Theory: Pengertian, Prinsip-Prinsip, Metode Pengumpulan Dan Analisis Data.
Ruslan R;
Umi Nur Khalifatun;
Ulfiani Rahman
Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi Vol 6 No 2 (2023): Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi
Publisher : Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33627/es.v6i2.1483
Grounded research has developed very rapidly in recent years, from what was originally in the field of sociology it has expanded to other fields. Grounded Theory research is a qualitative research design that allows researchers to form constructs and build theories from data directly collected by researchers rather than from existing theories. Grounded theory is a reflexive and open approach, where data collection, data development, theoretical concept development, and literature review take place in a cyclical (continuous) process. The stages of grounded theory research occur simultaneously. Researchers observe, collect and organize data and form theories from the data at the same time. One of the important techniques in grounded theory research is a constant comparison process where each data is compared with all other data one by one. Data can be collected through interviews, observation, recording, or a combination of these methods. In grounded theory, there is great emphasis on exploring ongoing behavioral data (life history) to see the process and is aimed at capturing things that are causal in nature. Next, the data was analyzed using coding and theoretical sampling procedures. The procedure carried out in the data analysis stage which is the basis of the coding process is to carry out continuous comparisons and ask questions. The grounded theory research method emphasizes data validity through verification and using coding as the main tool for data processing. Finally, after the theory is generated with the help of interpretive procedures, the research is written up and presented. The quality of grounded theory research is largely determined by the steps that are carried out well, correctly and in a disciplined manner.
Kesetaraan Gender Organisasi Siswa Intra Sekolah Di SMAN 1 Carenang
Ani Handayani;
Yustika Irfani Lindawati;
Stevany Afrizal
Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi Vol 6 No 2 (2023): Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi
Publisher : Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33627/es.v6i2.1484
Penelitian ini menggambarkan kesetaraan gender Organisasi Siswa Intra Sekolah di SMAN 1 Carenang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui implementasi kesetaraan gender OSIS, serta mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan derajat kepercayaan, triangulasi sumber, dan kepastian. Teknik analisis data yang digunakan adalah model interaktif. Teori yang digunakan adalah teori feminisme liberal. Informan yang terlibat berjumlah 9 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa kesetaraan gender sudah terlihat di SMAN 1 Carenang, hal ini ditunjukan dari kepala sekolah, pembina OSIS, anggota OSIS, dan siswa-siswi yang sudah menyadari pentingnya kesetaraan gender. Pihak sekolah juga memberikan kesempatan yang sama dalam proses pembelajaran dan berbagai aktivitas yang ada di sekolah, seperti memberikan kesempatan yang sama dalam mengikuti dan menjadi ketua OSIS. Anggota OSIS juga diberikan kesempatan yang sama dalam berpendapat. Namun, masih ada anggapan pemimpin identik dengan laki-laki dan pembagian tugas di OSIS yang belum merata. Adapun faktor pendorong kesetaraan gender berupa kesadaran individu, dukungan sekolah, pembinaan yang dilakukan pembina OSIS dan kemajuan ilmu pengetahuan. Sementara faktor penghambat kesetaraan gender berupa kurangnya kesadaran individu, masih ada anggapan pemimpin identik dengan laki-laki, kurangnya edukasi, dan pembagian tugas yang belum merata
Meningkatkan Kemampuan Menghafal Surah An-Nas Melalui Metode Pembelajaran Membaca Keras Pada Siswa Kelas 2 SDN 49 Rabangodu Selatan Kota Bima
Siti Asmah;
ST Nurbayan
Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi Vol 6 No 2 (2023): Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi
Publisher : Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33627/es.v6i2.1485
Dalam masyarakat muslim, mula-mula anak-anak telah diperkenalkan membaca surat-surat pendek sejak anak pra sekolah, namun ditengah kehidupan sekarang anak-anak lebih terfokus pada menonton vidio tiktok atau youtube, dan tidak tertarik menghafal ayat-ayat pendek, karena kefokusan pada vidio yang ditonton, siswa kelas 2 SDN 49 Rabangodu Selatan Kota Bima ditanya, rata-rata bermain gadget di rumah. Kejujuran mereka menjadi kuat mengapa siswa belum bisa mengahafal surat An-Nas secara keseluruhan. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan siswa menghafal surat An-Nas dengan metode pembelajaran membaca keras. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan dalam 2 siklus terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan/observasi dan refleksi. obyek peneltian adalah siswa kelas 2 SDN 49 Rabangodu Selatan yang berjumlah 20 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan berkolaborasi dengan teman sejawat. Hasil penelitian ini adalah terdapat peningkatan kemampuan siswa menghafal surah An- Nas secara bertahap pada kondisi awal sebelum pemberian tindakan hasil rata-rata yang diperoleh pada pra siklus yaitu 23 %, sedangkan pada siklus 1 diperoleh hasil akhir rata-rata kemampuan anak menghafal surah An-Nas sebesar 66 % dan pada siklus 2 diperoleh hasil rata-rata 75 % sampai rata-rata kemampuan anak menghafal surah An-Nas sebesar 95 %.
Pendidikan Islam Moderasi Beragama Di Indonesia
Ruslan R;
Meriyanti M;
Andi Achruh
Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi Vol 6 No 2 (2023): Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi
Publisher : Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33627/es.v6i2.1488
Di masa depan, Pendidikan Islam Indonesia diyakini memiliki peluang besar dalam mengenalkan wajah Islam yang moderat. Moderatisme dan toleransi hingga kini tetap menjadi salah satu perhatian utama dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara. Amanah untuk memperkuat dan mengambangkan moderatisme dalam pendidikan tersebut tentu merupakan sebuah peluang penting bagi Pendidikan Islam. Nilai-nilai washatiyah dan Islam rahmatan lil alamin sudah inheren dalam pandangan pendidikan Islam. Konflik di berbagai daerah sering terjadi disebabkan oleh perbedaan kelompok masyarakat, atau bahkan agama, misalnya saja ada yang mengatasnamakan agama dan kepercayaan membakar rumah ibadah, tokoh agama menjadi sasaran kekejaman tangan – tangan tidak bertanggungjawab, bom bunuh diri, radikalisme, diskriminasi atas nama isu sara seringkali terjadi. Moderasi beragama dalam pendidikan islam merupakan konsep nilai yang ada dalam paham Islam moderat untuk diintegrasikan ke dalam tujuan pendidikan, sehingga menghasilkan pendidikan Islam moderat. Dalam dunia pendidikan, nilai-nilai moderasi akan banyak di laksanakan pada pendidikan karakter. Nilai-nilai moderasi Islam dalam hal ini adalah nilai nilai moderasi yang terkandung dalam proses belajar mengajar dan materi pembelajaran yang integrasikan pada pendidikan karakter. Islam merupakan agama yang mempunyai semangat toleransi yang tinggi, maka nilai karakter yang tepat untuk menggambarkan nilai Islam moderat adalah religius, toleransi, peduli sosial, demokratis dan cintai damai. Implementasi nilai moderasi beragama dalam pendidikan agama Islam termanifestasi dalam penerapan prinsip kejujuran dan keterbukaan. Bila prinsip ini diterapkan dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam, maka akan membuat peserta didik lebih leluasa dalam membangun pengetahuan sesuai dengan bakat, minat, serta potensi yang dimilikinya. Secara umum dari berbagai metode pembelajaran moderasi beragama dalam materi pendidikan agama Islam dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi serta menghubungkan dengan masalah sehari-hari seorang pendidik telah mengimplementasikan prinsip dari moderasi, yaitu keluwesan dan keterbukaan.
Dinamika Regulasi Emosi Penyandang Disabilitas Netra Late Blind
Khairina Dwi Rivani;
Prima Aulia
Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi Vol 6 No 2 (2023): Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi
Publisher : Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33627/es.v6i2.1489
Disabilitas netra late blind merupakan kehilangan penglihatan yang terjadi setelah dewasa. Penglihatan yang tiba-tiba menghilang menyebabkan reaksi emosional, di mana emosi negatif lebih sering muncul daripada emosi positif sehingga penyandang late blind perlu mengelola emosi negatifnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika regulasi emosi pada penyandang disabilitas netra late blind. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologis dengan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara semi terstruktur kepada 3 (tiga) orang subjek yang merupakan penyadang disabilitas netra late blind. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Hasil penelitian ini ditemukan bahwa subjek disabilitas netra late blind dapat mencapai 5 (lima) tahapan proses regulasi emosi yang dikemukakan oleh Gross. Secara kesuluruhan, subjek sadar akan emosi negatif yang muncul dan bagaimana cara mengontrol serta mengelolanya dengan baik. Kemudian, faktor-faktor yang mempengaruhi regulasi emosi pada penelitian ini adalah usia, religiusitas, dan dukungan sosial.
Kontribusi Fanatisme Terhadap Perilaku Konsumtif Pada Nctzen Indonesia
Welin Yolanda;
Rida Yanna Primanita
Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi Vol 6 No 2 (2023): Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi
Publisher : Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33627/es.v6i2.1495
Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kontribusi fanatisme terhadap perilaku konsumtif pada NCTZEN Indonesia. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif korelasional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 265 orang penggemar NCT yang berusia 15-25 tahun dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert yang disusun berdasarkan aspek-aspek dari Engel, Blackwell, & Miniard untuk perilaku konsumtif dan Thorne & Bruner untuk fanatisme. Analisis data yang digunakan adalah regresi linear sederhana dengan bantuan SPSS 25 for windows. Hasil penelitian ditemukan F = 52,997 dengan P = 0,000 (p<0,05) yang menunjukan adanya kontribusi fanatisme terhadap perilaku konsumtif pada NCTZEN Indonesia. Sedangkan secara simultan diperoleh bahwa fanatisme berkontribusi secara positif dalam pembentukan perilaku konsumtif dengan nilai R2 sebesar 0,168. Artinya besar kontribusi fanatisme terhadap perilaku konsumtif sebesar 16,8%.
Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia pada Materi Teks Deskripsi Melalui Metode Picture and Picture
Nur Amar Fitrianti;
Eta Susilawati Ningsih;
Muhammad Hardiansyah;
Rianto Rianto;
Taufik Hidayat;
Ummul Karyati;
Nurul Hidayati;
Ni Nengah Suarsini;
Syaharuddin Syaharuddin
Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi Vol 6 No 2 (2023): Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi
Publisher : Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33627/es.v6i2.1497
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan guru, meningkatkan aktivitas siswa, dan meningkatkan hasil belajar siswa dalam menulis deskripsi melalui penerapan metode Picture and Picture. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Subjek penelitian ini adalah guru dan 26 siswa kelas VII SMP Negeri 7 Mataram. Data hasil penelitian ini berupa data kuantitatif dan data kualitatif yang dianalisis menggunakan teknik deskriptif. Penerapan model Picture and Picture dapat meningkatkan keterampilan guru dalam mengajar, siswa menjadi aktif dalam pembelajaran. Dari penelitian yang telah dilakukan, hasil belajar siswa berupa keterampilan menulis deskripsi mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata yang siswa peroleh. Pada siklus I diperoleh hasil nilai rata-rata 58,53%, sedangkan pada siklus II nilai rata-rata siswa mencapai 80,23%. Berdasarkan hal tersebut, hasil yang didapat dianggap sudah berhasil karena mengalami peningkatan yang sangat signifikan dan nilai rata-rata juga sudah berada di atas KKM yang ditargetkan.
Zionis Dalam Lintasan Sejarah
Firman Firman;
Hasaruddin Hasaruddin
Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi Vol 6 No 2 (2023): Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi
Publisher : Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33627/es.v6i2.1499
Setelah Jerman kalah pada perang dunia pertama yang membuat warganya termasuk Adolf Hitler sendiri menjadi sangat kaget. Betapa tidak, sebab berdasarkan pada perjanjian Versailles pada Juni 1919 yang menjadi bagian penting dari perang dunia pertama itu maka Jerman diminta untuk bertanggung jawab atas perang tersebut karena dianggap sebagai penyebab pecahnya kejadian tersebut. Setelah Hitler tampil sebagai kanselir, maka pada tahun 1934, ia bersama pimpinan partai Nazi lainnya memakai peraturan- peraturan yang ada dalam upaya melemahkan dan merusak sistem pemerintahan Jerman yang telah berjalan dengan baik dengan penuh kesewenang-wenangan serta menjadikan komunitas yahudi sebagai pemicu utama terjadinya berbagai permasalahan di Jerman termasuk kalahnya Jerman dalam Perang Dunia I. Meningkatnya antisemitisme disebabkan karena Nazi mempercayai bahwa masyarakat Jerman memang termasuk masyarakat yang kuat lagi berkualitas. Bagi partai Nazi begitu pula masyarakat Jerman yang lain menganggap bahwa bangsa Jerman yang asal usulnya berasal dari keturunan yang berkualitas tidak mungkin bergaul bersama dengan kelompok masyarakat yang ada di bawahnya. Menurut partai Nazi dan masyarakat Jerman lainnya, bahwa salah satu masyarakat yang dianggap paling rendah dan penuh dengan ancaman adalah masyarakat Yahudi. Olehnya itu, masyarakat Yahudi harus dilenyapkan.. Dengan munculnya stigma seperti ini ditambah dengan kebijakan Inggris dan Perancis sebagai bagian dari pemenang perang dunia pertama maka membuat kemudian orang-orang Yahudi yang semakin tersudutkan, justru menjadikan hal ini sebagai pemantik lahirnya sebuah paham atau gerakan yang kemudian dikenal dengan Zionis.