cover
Contact Name
M Taufiq Rahman
Contact Email
jis@uinsgd.ac.id
Phone
+6289655289523
Journal Mail Official
jis@uinsgd.ac.id
Editorial Address
Prodi Magister Studi Agama-Agama Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Jalan Cimencrang, Panyileukan, Gedebage Kota Bandung Indonesia 40292
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Iman dan Spiritualitas
ISSN : -     EISSN : 27754596     DOI : http://dx.doi.org/10.15575/jis
Jurnal Iman dan Spiritualitas (JIS) is an open-access journal and peer-reviewed scientific works both theoretically and practically in the studies of religions and spirituality in various parts of the world.
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 3 (2023): Jurnal Iman dan Spiritualitas" : 20 Documents clear
Persamaan dan Perbedaan Apologi Tafsīr Fī zhilal Al-Quran dengan Tafsīr Al-Munīr Fī Al-‘Aqīdah wa Al-Syarīah wa Al-Manhaj pada Konteks ayat-ayat Thāghūt Fauji, Hari; Waehama, Muhammad Roflee
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 3, No 3 (2023): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v3i3.29261

Abstract

Latar belakang penelitian ini karena Sayyid Quthb memaknai thāghūt dalam konteks kekuasaan menurut tsaqāfahnya. Begitu pula tafsir moderat yaitu Wahbah Al-Zuhaili yang menafsirkan thāghūt dalam konteks berhala. Penelitian ini bertujuan untuk mendemonstrasikan konsep thāghūt dari dua kitab tafsir yang berbeda. Serta menghasilkan konteks penafsiran thāghūt pada dua kitab tafsir dengan menunjukkan persamaan dan perbedaan permintaan maaf tafsīr fī zhilal dan tafsīr al-munīr dalam menafsirkan ayat thāghūt. Pendekatan analisisnya menggunakan komparatif, dengan membandingkan dua tafsir kemudian merumuskan persamaan dan perbedaan sifat konteks thāghūt. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif komparatif dengan model jenis penelitian kualitatif. Hasil penelitian mengenai konsep thāghūt dalam Al-Quran adalah sebagai berikut: Pertama, salah satu contoh dalil permintaan maaf dari kedua tafsir tersebut, misalnya mengenai Surat Al-Baqarah 256 dalam hal persamaan mengenai tafsir thāghūt, pada ayat ini tidak ada persamaannya. Sayyid Quthb memaknai thāghūt sebagai kekuatan suatu sistem pemerintahan, karena mengacu pada konteks agama sebelumnya yang bersifat memaksa, sedangkan Wahbah thāghūt adalah perbudakan terhadap berhala, karena sudah jelas kebenarannya telah datang. Kedua, Surat Al-Zumar 17 antara persamaan zhilal dan al-munīr sama-sama mengartikan thāghūt sebagai ibadah kepada selain Allah, namun zhilal tidak menyebutkan bentuk ibadahnya sedangkan al-munir adalah patung dan berhala.
Komodifikasi Agama: Masjid Agung As-Salam Kota Lubuk Linggau sebagai Destinasi Wisata Religi Holina, Holina; Waluyajati, Raden Roro Sri Rejeki
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 3, No 3 (2023): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v3i3.30091

Abstract

Fenomena masjid menjadi wisata religi merupakan fenomena yang sedang populer, menjadi trend baru saat ini dan akan selalu berkembang di berbagai daerah. Fenomena masjid menjadi destinasi wisata religi juga terjadi di Masjid Agung As-Salam Kota Lubuk Linggau, Sumatera Selatan. Besarnya animo masyarakat terhadap masjid ini setelah direvitalisasi disebabkan oleh keunikan, kemegahan dan fasilitas yang tersedia pada masjid ini. Arsitektur Masjid Agung As-Salam juga mengikuti arsitektur Masjid Nabawi di Madinah. Penulis mengangkat penelitian ini guna menjelaskan komodifikasi revitalisasi Masjid Raya As-Salam sebagai destinasi wisata religi. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan model penelitian lapangan. Teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya sinkronisasi antara teori komodifikasi agama dengan kenyataan di lapangan, bahwa revitalisasi yang dilakukan Masjid Agung As-Salam mengubah simbol-simbol keagamaan yang semula tradisional dan perubahan spiritualitas ke arah yang lebih modern dan modern. arah komersial, kedua dampak fungsi dan peran masjid yang tadinya hanya sebagai tempat ibadah menjadi lebih luas dan bervariasi yaitu sebagai wisata religi. Sehingga berdampak juga pada perilaku keagamaan masyarakat sekitar yaitu dengan meningkatnya jumlah jamaah yang melaksanakan kegiatan ibadah dan keterlibatan masyarakat sekitar masjid dalam kegiatan yang dilaksanakan Masjid Raya As-Salam.
Kontestasi Jamaah Masjid Al-Amin Babakan Sari Kiaracondong Kota Bandung Bukhori, Bukhori
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 3, No 3 (2023): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v3i3.29384

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fakta sosial adanya larangan Jamaah Tabligh memasuki Masjid al-Amin Babakan Sari Kiaracondong Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Larangan masuknya jemaah ini memicu munculnya kontestasi di kalangan jemaah Masjid al-Amin. Dalam kontes tersebut terdapat dua kontestan yaitu Kontestan Pendukung Larangan dan Kontestan Penolak Larangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pelarangan terjadi, bagaimana kesejahteraan Masjid Al-Amin tetap terjaga, dan upaya apa saja yang dilakukan Jamaah Tabligh agar diperbolehkan masuk kembali ke masjid ini. Penelitian ini menggunakan teori Saprillah yang menyatakan bahwa wacana yang berakar epistemologis dan relevansinya dengan kepentingan masyarakat Islam akan bertahan dan berhasil mempengaruhi masyarakat. Sebaliknya, pelajaran yang tidak mempunyai landasan epistemologis dan tidak ada relevansinya akan punah atau tidak berkembang secara luas dalam masyarakat Islam. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan datanya ada 3 yaitu Observasi, Wawancara dan Studi Literatur. Peneliti menggunakan teknik analisis data yang dikembangkan Miles dan Huberman: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Dari lapangan diketahui bahwa proses pelarangan Jamaah Tabligh memasuki Masjid al-Amin melalui Musyawarah Berjamaah Masjid dihadiri oleh ulama dan umara se-RW 09. Sejak itu, upaya yang dilakukan Jamaah Tabligh untuk diperbolehkan kembali masuk ke Masjid al-Amin selama ini hanya sebatas anjuran saja, namun belum mencoba untuk mempraktekkan saran tersebut.
Asbab al-Nuzul in Surah Al-Baqarah (2): Mulla Huwaisy Perspective of Critical Matn and Sanad Romdoni, Muhammad Panji
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 3, No 3 (2023): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v3i3.30400

Abstract

It is only possible to interpret the Qur'an by understanding the story of the verses and asbab al-nuzul. Asbab al-nuzul can be accepted if the history is valid. This validity is not just the sanad (narrative series) but also the matn (content). According to Mulla Huways, a scholar from Iraq, in practice, sometimes events are matched to become the asbab al-nuzul of a verse. This research aims to attempt to analyze the concept of asbab al-nuzul according to Mulla Huways, analyzing the criticism of asbab al-nuzul in the interpretation of Bayan al-Ma'ani in surah al-baqarah. This research method uses a qualitative approach with critical analytical reasoning. This research found that: Mulla Huways is of the opinion that asbab al-nuzul in surah al-baqarah is an event or question in the Islamic community where the verse of the Qur'an was revealed as an answer to the event or question. Asbab al-nuzul must match the event and context and category of surah. Using the wrong history of asbab al-nuzul will change the understanding of a verse. Mistakes in the use of asbab al-nuzul are dominated by Makkiyyah surahs. This is due to the narrators' lack of understanding of the history of the revelation of the Koran. By using the nuzuli interpretation method, the errors above can be overcome so that the asbab al-nuzul obtained is valid.
Dinamika Konversi Islam di Australia Permana, Aramdhan Kodrat
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 3, No 3 (2023): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v3i3.30855

Abstract

Artikel ini membahas dinamika perpindahan agama Islam di Australia dan tantangan yang dihadapi komunitas Muslim dalam mengintegrasikan diri. Artikel ini menggunakan metode penelitian historis-reflektif dengan menggunakan sumber sejarah sebagai data utamanya. Sejarah awal komunitas Muslim di Australia berawal dari kedatangan pelaut Makassar pada abad ke-16 dan ke-17. Pertumbuhan populasi Muslim di Australia mengalami percepatan sejak abad ke-20, dengan adanya imigrasi Muslim dari berbagai negara seperti Turki, Afghanistan, dan Pakistan. Meski jumlah umat Islam di Australia masih terbilang sedikit, namun mereka memegang peranan penting di berbagai sektor. Namun komunitas Muslim di Australia juga menghadapi tantangan dan hambatan terhadap integrasi, seperti generalisasi negatif tentang komunitas Muslim serta isu-isu nasional dan internasional. Stigma negatif terhadap Islam di Australia juga disebabkan oleh terorisme, pemberitaan media yang tidak akurat, dan retorika anti-Muslim dalam politik. Pemerintah Australia telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah ini, termasuk menerapkan kerangka kerja anti-rasisme dan program pendidikan. Namun, gerakan Islam radikal juga muncul di Australia, dengan individu-individu yang mendukung kelompok seperti ISIS. Pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk melawan radikalisme dan meningkatkan keamanan nasional. Ada juga perdebatan seputar perpindahan agama Aborigin ke Islam dalam konteks diskusi tentang radikalisasi dan terorisme, namun hal ini tidak mewakili seluruh populasi penjara Muslim atau Islam yang diajarkan di penjara. Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang perkembangan Islam di Australia dan tantangan yang dihadapi komunitas Muslim dalam berintegrasi.
Rules of Interpretation of Verses Related to Social Aspects in the Qur’an Taryudi, Taryudi; Fathurrohman, Asep Ahmad
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 3, No 3 (2023): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v3i3.30401

Abstract

This article discusses qawā'id al-tafsīr (rules of interpretation) regarding verses relating to social aspects in the Al-Quran. This research aims to find out the ta'qid masalik developed by Muslim scientists in interpreting Al-Quran verses and to present interpretive principles related to social verses in the Al-Quran. This research is based on a literature review using qualitative methods. The primary sources in this research are verses from the Koran relating to social aspects, while secondary sources come from books, scriptures, and articles relevant to the research theme. The results obtained from the research are that the maslak ta'qid developed by Muslim scientists from the classical to contemporary eras were found to be based on istiqrā', istinbāṭ, and al-ta'qid maslak based on texts. And, 20 rules of interpretation can be used as a guide in studying verses related to social aspects.
Tafsir Sufistik Berbahasa Sunda dalam Naskah Tafsir Al-Qur’an Karya Syekh Jafar Sidiq Maulana, Muhammad Rijal
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 3, No 3 (2023): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v3i3.30403

Abstract

Dalam proses Islamisasi di lingkungan Sunda, teks-teks Islam mengalami vernakularitas agar teks-teks tersebut lebih mudah dipahami. Selain itu, teks-teks kuno yang beredar di kalangan Tatar Sunda juga memiliki nuansa sufistik yang erat. Syekh Jafar Sidiq menulis naskah tafsir Al-Qur'an yang bernuansa sufistik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji teks tafsir Al-Qur’an Syekh Jafar Sidiq dari sudut pandang tasawuf hingga aspek lokalitasnya. Penelitian ini berbentuk penelitian kepustakaan dengan menggunakan metode kualitatif dan pendekatan analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukannya beberapa nilai dan ajaran sufi di dalamnya, antara lain khauf, raja', sabar, dan tawakkal. Kemudian ditemukan aspek lokalitas interpretasi berupa penggunaan babasan, kecap-kecapan, hingga nilai-nilai sosial budaya.
Ayat-ayat Al-Qur’an tentang Toleransi dan Korelasinya dengan Perilaku Intoleran dalam Beragama di Kota Tasikmalaya Sya'roni, Asep Supian
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 3, No 3 (2023): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v3i3.30486

Abstract

Kekerasan agama yang dilakukan oleh unsur masyarakat mayoritas Islam terhadap kelompok minoritas seperti Jamaah Ahmadiyah Indonesia (JAI), Syiah, Katolik, Protestan dan lain-lain masih sering terjadi hingga saat ini. Penyebabnya adalah perbedaan pemahaman atau pemikiran. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis kualitatif dengan pendekatan metode resepsi Al-Qur'an. Penelitian ini ingin mengetahui lebih dalam mengenai pelaku intoleransi yang berasal dari anggota ormas Islam tertentu di Kota Tasikmalaya. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman ayat toleransi di kalangan anggota ormas tertentu di Kota Tasikmalaya yang hanya mempunyai satu sumber rujukan menimbulkan sikap intoleransi dan kekerasan atas nama agama yang dipengaruhi oleh perilaku organisasi yang dianggap radikal. Sementara alasan terjadinya tindakan intoleransi dan radikal adalah adanya anggapan bahwa kelompok yang tidak menggunakan syariat Islam sebagai landasan hukum akan dikutuk sebagai kafir. dan karena mereka kafir, mereka harus ditindak dengan kekerasan, baik berupa turun ke jalan, perusakan tempat ibadah, atau pengeboman. Bentuk transformasi ayat toleransi di kalangan anggota ormas Islam di Kota Tasikmalaya telah melahirkan pemahaman tentang perilaku intoleransi dan radikal dalam dua bentuk. Mereka melahirkan suatu bentuk aksi untuk tidak melakukan perusakan dan pengeboman terhadap tempat ibadah, namun mereka menyetujui tindakan perusakan dan pengeboman seperti yang telah dilakukan oleh kelompok jihadis di Kota Tasikmalaya. Mereka juga melakukan pengeboman dan perusakan tempat ibadah milik kelompok lain yang berbeda aliran dengan mereka.
Pendekatan Semantik Makna Thagha dan I'tada dalam Al-Qur'an Hilmi, Muhammad Zainul
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 3, No 3 (2023): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v3i3.30398

Abstract

Kata “thagha” dan derivasinya dalam Al-Qur'an disebutkan sebanyak 39 kali dalam 39 ayat. Secara makna dasarnya, kata “thagha” dan derivasinya memiliki berbagai makna, termasuk melampaui batas, sombong, berlebihan, dan pembangkang. Adapun makna relasionalnya, kata “thagha” dan derivasinya dapat melibatkan berbagai aspek, seperti melampaui batas dalam konteks Akidah, Hukum, Ibadah, Akhlak, Gerak fisik, Air, Sikap, Penilaian, dan Keadaan alam.Kata “I’tada” dan derivasinya dalam Al-Qur'an juga disebutkan sebanyak 39 kali. Secara makna dasarnya, kata “I’tada” dan derivasinya memiliki makna seperti menolak, melawan, menahan, menentang, bertahan, tahan, membalas, menjawab, bertempur, berjuang, memperselisihkan, membantahi, membandingkan, memberi perlawanan, mengikutsertakan, melaksanakan, menjatuhkan penunggangnya, melompat-lompat tinggi, berusaha sungguh-sungguh, memberontak, membangkang, membangkangi, bersaing, berpendapat, berbantah, bertengkar, menjijikkan, memuakkan, memualkan, dan membendung. Adapun makna relasionalnya, kata “I’tada” dan derivasinya dapat terkait dengan berbagai konteks, seperti had, berperang, waktu, hukum, sikap, waktu, akhlak, berdoa, dan penyembelihan.
Respon Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama terhadap Pemberlakuan Asas Tunggal Pancasila Lukman, Dikdik Dahlan
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 3, No 3 (2023): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v3i3.30823

Abstract

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui respon dua ormas Islam terbesar di Indonesia pada saat penerapan asas tunggal Pancasila. Fokus penelitiannya mencakup tanggapan, alasan dan konsekuensi dari Muhammadiyah dan NU terhadap pemberlakuan kebijakan asas tunggal itu. Teori fungsional struktural, teori perubahan organisasi dan adaptasi digunakan sebagai alat analisis, dengan menggunakan pendekatan historis. Ditemukan bahwa baik Muhammadiyah maupun NU sama-sama menerima berlakunya sila tunggal Pancasila dengan alasan dan akibat yang hampir sama meski dalam waktu yang berbeda. NU menerima di awal, sedangkan Muhammadiyah di akhir.

Page 2 of 2 | Total Record : 20