cover
Contact Name
Sri Haryani
Contact Email
sri.ani37@gmail.com
Phone
+6283822133725
Journal Mail Official
qualityjurnal@gmail.com
Editorial Address
Jl. Wijayakusuma Raya No. 47-48 Cilandak - Jakarta Selatan
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Quality : Jurnal Kesehatan
ISSN : 19784325     EISSN : 26552434     DOI : https://doi.org/10.36082/qjk.v15i2.240
Core Subject : Health,
Quality : Jurnal Kesehatan aims to facilitate researchers, especially in the field of health to disseminate the results of his research. And disseminate knowledge to build new knowledge to the general public. This journal contains a script on Health Sciences that includes: Dental Nursing Orthotic Prosthetics Nursing Midwifery Health research in general
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol. 16 No. 1 (2022): Quality : Jurnal Kesehatan" : 9 Documents clear
ANALISA DEMOGRAFI, PERILAKU SEKSUAL, TEMAN SEBAYA TERHADAP SEKS ONLINE (SEXTING) PADA REMAJA PERTENGAHAN DI KOTA TANGERANG SELATAN: ANALYSIS OF THE RELATIONSHIP BETWEEN DEMOGRAPHY, SEXUAL BEHAVIOR, PEER TO ONLINE SEX (SEXTING) IN MIDDLE SCHOOLS IN SOUTH TANGERANG CITY Farhan Nafis Sajidalloh; Reni Chairani; Syamsul Anwar
Quality : Jurnal Kesehatan Vol. 16 No. 1 (2022): Quality : Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.399 KB) | DOI: 10.36082/qjk.v16i1.140

Abstract

Internet merupakan sarana yang biasa digunakan oleh semua orang baik remaja maupun  dewasa diantaranya mencari informasi dan berkomunikasi. Banyaknya akses yang mudah di dapat membuat internet disalah gunakan. Kegiatan tukar menukar konten berkonotasi seksual merupakan bagian dari aktivitas seksual dimana remaja melakukannya melalui media social. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan status demografi, prilaku seksual dan teman sebaya terhadap seks online (sexting) pada remaja SMA di Kota Tangerang Selatan. Responden dalam penelitian ini berjumlah 394. Metode penelitian ini yaitu observasional analitik dengan rancangan cross-sectional dan multivariat regresi linear dengan aplikasi spss dan smart PLS. sampel dalam penelitian ini menggunakan tekhnik multistage random sampling. Hasil penelitian didapatkan hubungan yanag signifikan antara status demografi, prilaku seksual dan teman sebaya terhadap seks online dengan nilai p<0,05. Variabel yang paling berhubungan terhadap seks online adalah perilaku seksual dengan nilai R square 0,983
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MENSTRUAL HYGIENE TERHADAP PENGETAHUAN SISWI: THE EFFECT OF MENSTRUAL HYGIENE HEALTH EDUCATION ON STUDENT KNOWLEDGE Tetik Nurhayati; Dian Laila Purwaningroom
Quality : Jurnal Kesehatan Vol. 16 No. 1 (2022): Quality : Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.06 KB) | DOI: 10.36082/qjk.v16i1.356

Abstract

Menstrual hygiene merupakan hal penting yang harus diketahui oleh remaja putri karena dapat menimbulkan masalah jika tidak dilakukan dengan benar. Praktik menstrual hygiene  yang tidak benar dapat meningkatkan risiko Infeksi Saluran Reproduksi (ISR). Angka kejadian ISR tertinggi di dunia adalah pada usia remaja (35%-42% ). Pengetahuan yang baik dapat mempengaruhi sikap dan perilaku menstrual hygiene genetalia saat menstruasi yang positif. Pemberian pendidikan kesehatan perlu disiapkan untuk menciptakan kesadaran dan praktik kebersihan saat menstruasi yang baik. Desain penelitian kuasi ekperimen dengan rancangan Pre test and Post test Control Groups Design. Jumlah populasi 355 siswi yang bermukim di pondok pesantren dengan jumlah sampel 68 responden yang dipilih secara purposive sampling. Lokasi penelitian di Aula Pondok Pesantren Darul Huda. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner pengetahuan tentang menstrual hygiene sebanyak 19 pertanyaan. dan analisa data menggunakan uji parametrik dependent t test. Uji normalitas menggunakan saphiro wilk kelompok kontrol sebesar 0,081 dan 0,106 sedangkan kelompok intervensi 0,112 dan 0,90 sehingga data terdistribusi normal. Hasil post test pada kedua kelompok terdapat perbedaan bermakna pengetahuan antara kelompok intervensi dan kontrol dengan nilai p=0,000. Diharapkan dapat dilakukan kerjasama dengan Puskesmas terdekat dan dilakukan pendidikan kesehatan berkelanjutan dengan menggunakan media yang menarik dan sesuai kebutuhan lingkungan pondok pesantren.
DETERMINAN KEJADIAN HIPERTENSI BERDASARKAN POLA KONSUMSI: MODEL PREDIKSI DENGAN SISTEM SKORING: HIPERTENSION’S DETERMINANT BASED ON DIETARY PATERN: PREDICTION MODEL DIAGNOSTIC USING SCORING SYSTEM Arrafi Insani; Hardilah Ayu Ramadhani
Quality : Jurnal Kesehatan Vol. 16 No. 1 (2022): Quality : Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (981.925 KB) | DOI: 10.36082/qjk.v16i1.399

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit dengan kejadian terbesar di Kecamatan Aek Kuasan pada tahun 2019. Studi Pendahuluan menunjukan bahwa ada pola konsumsi yang berisiko pada hipertensi pada masyarakat. Studi ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor risiko hipertensi berdasarkan pola konsumsi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan desain studi Cross-sectional yang dilaksanakan pada Agustus 2021 di Kecamatan Aek Kuasan. Hasil di analisis secara bivariat dan multivariate dengan analisis ROC. Didapatkan Total responden sebanyak 180 orang dewasa dengan  rentang umur >18 tahun, yang diambil dengan cara random sampling. Hasil studi menunjukan bahwa ada hubungan antara konsumsi garam tinggi, sering konsumsi junk food, sering konsumsi makanan diasinkan, serta sering konsumsi makanan dibakar terhadap hipertensi (p<0,05). Melalui model sistem skor, seluruh risiko diubah menjadi skor. Hasil AUC dari total skor didapat sebesar 0,725 (95% CI: 0,648-0,803). Sensitifitas dan spesifisitas dari total skor diapat sebesar 0,478 dan 0,858 dengan titik potong sebesar 1,5. Kesimpulan studi ini bahwa ada hubungan antara pola konsumsi makanan terhadap kejadian hipertensi. Saran bagi tenaga kesehatan untuk melaksanakan kegiatan deteksi dini dan promosi kesehatan mengenai pola konsumsi dan hipertensi.
TINGKAT PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN DI KOTA SURAKARTA: LEVEL OF HEALTH PROTOCOL IMPLEMENTATION IN THE CITY OF SURAKARTA Nabilla Hasna Roichatul Ulayya; Sahasika Apta Kirana; Ayu Nabila; Salma Widya Azhari; Muchammad Arif Septiawan; Izzatul Arifah
Quality : Jurnal Kesehatan Vol. 16 No. 1 (2022): Quality : Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (711 KB) | DOI: 10.36082/qjk.v16i1.411

Abstract

Vaksinasi merupakan salah satu upaya untuk memutus rantai tali penyebaran Covid-19 dan upaya untuk mencapai herd immunity Covid-19. Individu yang telah melakukan vaksinasi COVID-19 dimungkinkan menerapkan protokol kesehatan lebih longgar. Oleh karena itu studi tentang penerapan protokol kesehatan pada individu yang telah melakukan vaksinasi COVID-19 perlu dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis tingkat penerapan protokol kesehatan pada warga yang telah melakukan vaksinasi COVID-19 di Kota Surakarta. Desain penelitian ini adalah descriptive cross-sectional. Sampel sejumlah 86 responden dengan kriteria inklusi masyarakat Surakarta kelompok usia remaja sampai lansia yang sudah divaksinasi Covid-19 yang bersedia menjadi responden.Teknik sampel yaitu accidental sampling. Data diperoleh dari pengisian kuisioner yang dilakukan secara online menggunakan google form. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 6 - 27 September 2021. Data disajikan dalam tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas remaja merupakan kaum muda. Mayoritas responden (69,8%) selalu menggunakan masker. Penggunaan masker merupakan protokol kesehatan yang paling banyak dilakukan oleh responden dibanding mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mengurangi bepergian, dan makan bersama di luar. Sementara itu terdapat 16,3% responden sering makan bersama di luar rumah. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa protokol kesehatan yang lebih sering dilanggar pada usia muda (17 – 25 tahun) adalah makan bersama diluar rumah, menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Sementara protokol kesehatan yang paling sering dilakukan adalah yang menggunakan masker. Oleh sebab itu, edukasi dan kampanye tentang kesadaran dan manfaat penerapan protokol kesehatan perlu dilakukan melalui berbagai media dan berfokus pada usia muda (17 – 25 tahun)
PENGARUH PELATIHAN DENGAN PENDAMPINGAN TERHADAP PERILAKU KONSELING PEMBERIAN MAKAN BAYI DAN ANAK (PMBA) MAHASISWA JURUSAN GIZI POLTEKKES JAKARTA II: THE EFFECT OF TRAINING WITH MENTORING ON THE BEHAVIOR OF INFANT AND YOUNG CHILD FEEDING COUNSELING STUDENTS OF NUTRITION DEPARTMENT OF POLTEKKES JAKARTA II Siti Mutia Rahmawati; Meilinasari; Rosmida Marbun
Quality : Jurnal Kesehatan Vol. 16 No. 1 (2022): Quality : Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (867.356 KB) | DOI: 10.36082/qjk.v16i1.418

Abstract

Di Indonesia, hasil Riskesdas tahun 2018 menunjukkan sekitar 29,9% anak dibawah dua tahun (Baduta) mengalami stunting. Salah satu faktor penyebab stunting adalah praktik pengasuhan yang kurang baik. Jurusan Gizi Program Studi Sarjana Terapan (STr) Gizi dan Dietetika Poltekkes Jakarta II bertanggung jawab menghasilkan lulusan sarjana terapan gizi yang berkualitas dan siap bekerja membantu pemerintah mengatasi masalah gizi khususnya stunting. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh pelatihan dan pendampingan dalam meningkatkan perilaku (pengetahuan, sikap, motivasi dan keterampilan) konseling PMBA mahasiswa STr Gizi dan Dietetika Jurusan Gizi Poltekkes Jakarta II. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu dengan pre-post test dua kelompok intervensi  dan kontrol. Intervensi yang dilakukan adalah pelatihan dengan pendampingan, mengukur perubahan perilaku (pengetahuan, sikap, motivasi dan keterampilan konseling PMBA dengan menggunakan kuesioner.  Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika semester III dan V sejmlah 29 orang. Hasil uji paired t-test menunjukkan perbedaan signifikan nilai pengetahuan, sikap dan keterampilan konseling mahasiswa kelompok kontrol sebelum dan setelah pelatihan (p<0.05), namun tidak terjadi pada motivasi mahasiswa (P>0,05). Hasil uji paired t-test menunjukkan perbedaan signifikan nilai pengetahuan, sikap, motivasi dan keterampilan konseling mahasiswa kelompok intervensi sebelum dan setelah pelatihan (p<0.05). Hasil uji independent t-test menunjukkan perbedaan yang signifikan nilai keterampilan konseling pada kedua kelompok setelah mendapat pelatihan (p<0.05) namun nilai pengetahuan, sikap dan motivasi tidak menunjukkan perbedaan (p>0.05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah pelatihan konseling PMBA dengan pendampingan terbukti berpengaruh terhadap peningkatan perilaku (pengetahuan, sikap,  motivasi dan keterampilan) konseling  PMBA mahasiswa.
KEJADIAN CEDERA MUSKULOSKELETAL SAAT MELAKUKAN EXERCISE SELAMA MASA PANDEMI COVID-19: INCIDENCE OF MUSCULOSKELETAL INJURY IN EXERCISE DURING THE COVID-19 PANDEMIC Arif Pristianto; Rizqi Mutia Andini; Adnan Faris Naufal
Quality : Jurnal Kesehatan Vol. 16 No. 1 (2022): Quality : Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (788.387 KB) | DOI: 10.36082/qjk.v16i1.439

Abstract

Penetapan COVID-19 sebagai pandemi global oleh World Health Organization menyebabkan perubahan gaya hidup dan perilaku. Exercise diperlukan untuk mempertahankan status kesehatan serta mengatasi konsekuensi negatif dari penyakit tertentu. Aktivitas yang berlebihan saat melakukan exercise, pengulangan terus-menerus, dan gerakan yang kurang tepat dapat menyebabkan cedera muskuloskeletal. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kejadian dan menganalisis area cedera muskuloskeletal saat melakukan exercise selama masa Pandemi COVID-19. Penelitian  ini termasuk jenis observasional pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 107 orang. Pelaksanaan dilakukan pada bulan November-Desember 2020, dengan pengisian kuesioner yang disebarkan melalui media sosial. Berdasarkan uji statistika didapatkan adanya hubungan cedera muskuloskeletal saat melakukan exercise selama masa Pandemi COVID19, dengan p < 0,05. Uji Spearman Correlation menunjukkan nilai p = 0,000 atau p < 0,05. Hasil menunjukkan korelasi positif pada cedera muskuloskeletal saat melakukan exercise selama masa Pandemi COVID-19.  Terdapat hubungan cedera muskuloskeletal saat melakukan exercise selama masa Pandemi COVID-19. Jenis cedera muskuloskeletal dialami responden terbanyak yaitu strain dan pada area  kaki/tungkai
FAKTOR RISIKO TERPAPAR COVID-19 PADA PENDUDUK USIA PRODUKTIF: RISK FACTORS OF COVID-19 INFECTION IN PRODUCTIVE AGE POPULATION Ahmad Rifan Ferdiyansyah; Rizki Safarida
Quality : Jurnal Kesehatan Vol. 16 No. 1 (2022): Quality : Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (921.778 KB) | DOI: 10.36082/qjk.v16i1.444

Abstract

Penduduk usia produktif tentunya memiliki mobilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan penduduk usia non produktif. Sehingga tak heran jika mereka memiliki risiko lebih tinggi untuk terpapar COVID-19 di masa pandemi sekarang ini. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini dilakukan identifikasi faktor-faktor risiko terpapar COVID-19 pada penduduk usia produktif. Penelitian ini menggunakan data primer yang dikumpulkan melalui kuesioner daring dan dibentuk model regresi logistik biner antara variabel respon yaitu hasil tes rt-PCR dengan beberapa variabel prediktor yang berhubungan. Hasilnya, diperoleh informasi bahwa gejala demam, gejala kehilangan kemampuan indera perasa (ageusia) atau pencium (anosmia), dan gejala sakit tenggorokan, serta riwayat kontak erat menjadi faktor utama yang menentukan seseorang berisiko terpapar COVID-19 pada penduduk usia produktif.
PERSEPSI DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERAWATAN BAYI DENGAN KELAINAN KONGENITAL : FAMILY PERCEPTIONS AND SUPPORT ON CARE OF INFANTS WITH CONGENITAL DISORDERS Eugenius R. Masri; Putriatri K. Senudin; Dionesia O. Laput; Eufrasia P. Padeng; Yohana Hepilita
Quality : Jurnal Kesehatan Vol. 16 No. 1 (2022): Quality : Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (795.178 KB) | DOI: 10.36082/qjk.v16i1.482

Abstract

Secara global kelainan bawaan mejadi penyebab kematian anak  sebesar 4% dan menjadi penyumbang kematian perinatal sebesar  22%.  Kelainan bawaan menempati urutan kedua penyebab kematian neonatal di Indonesia sebesar 21,4%. Jenis kelainan bawaan pada bayi antara lain talipes equinovarus (21,9%), orofacial cleft (20,4%), neural tube defect (18,4%), abdominal wall defect (16,45%), atresia ani (9,7%),  hypospadias atau epispadias (4,8%), kembar siam (4,2%) dan microcephaly (2,3%). Sekitar 50% kelainan bawaan tidak diketahui penyebabnya. Pengelolaan terhadap masalah ini, sangat bergantung pada persepsi. Perilaku individu seringkali didasarkan pada persepsi tentang kenyataan, bukan pada kenyataan itu sendiri, yang berdampak pada perilaku keluarga dalam melakukan perawatan pada anak dengan kelainan bawaan. Dukungan yang baik memberikan persepsi positif tentang kelainan bawaan  yang akan mempengaruhi kualitas hidup.  Penelitian ini merupakan deskriptif korelasi dengan pendekatan crossectional. Teknik sampling yang  dilakukan menggunakan purposive sampling dengan sampel berjumlah 17 responden. Hasil penelitian menunujukkan bahwa sebagian besar persepsieluarga positif dengan dukungan keluarga baik (35,5%) sehingga  persepsi keluarga memiliki pengaruh dukungan keluarga tentang perawatan bayi dnegan kelainan bawaan (p=0.013). Persepsi keluarga hanya sebatas kesadaran keluarga tentang suatu masalah kesehatan. Jika keluarga memiliki kesadaran bahwa memiliki anak dengan kelainan bawaan menjadi sebuah masalah maka keluarga memiliki persepsi yang positif terhadap masalah kesehatan. Dalam melaksanan tugas pemeliharaan kesehatan keluarga, maka sangat perlu dukungan keluarga. Kelahiran bayi dengan kelainan bawaan ini menimbulkan berbagai permasalahan dalam keluarga meliputi perasaan tertekan, malu, rasa bersalah, serta masalah perhatian dan pembiayaan yang lebih besar dari pada anak normal. Dukungan yang baik memberikan persepsi positif tentang penyakitnya yang akan mempengaruhi kualitas hidup
HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN GAYA HIDUP SEDENTARI DENGAN STATUS GIZI LEBIH PADA MAHASISWA DI MASA PANDEMI COVID-19: RELATIONSHIPS OF INDIVIDUAL CHARACTERISTICS AND SEDENTARY LIFESTYLE WITH OVERNUTRITION IN UNIVERSITY STUDENTS DURING THE COVID-19 PANDEMIC Hoirun Nisa; Aulia Dwi Yuliana; Syifa Fauzia Salsabila; Aisyah Nur Fadhillah
Quality : Jurnal Kesehatan Vol. 16 No. 1 (2022): Quality : Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (982.768 KB) | DOI: 10.36082/qjk.v16i1.519

Abstract

Gizi lebih merupakan masalah kesehatan yang perlu perhatian di Indonesia, karena prevalensi overweight dan obesitas pada usia >18 tahun mengalami kenaikan. Gizi lebih dapat meningkatkan risiko beberapa penyakit kronik. Pandemi COVID-19 mengakibatkan adanya perubahan perilaku yang merupakan faktor risiko terjadinya gizi lebih. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan karakterisik individu dan gaya hidup sedentari dengan status gizi lebih pada mahasiswa di masa pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional. Populasi penelitian adalah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2021. Sebanyak 185 responden dipilih dengan teknik simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan secara online menggunakan google form kepada seluruh responden yang terpilih. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji statistik chi square. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat 32,4% responden yang mengalami gizi lebih. Faktor yang ditemukan berhubungan dengan kejadian gizi lebih pada mahasiswa ialah perilaku mengerjakan tugas (p-value=0,038). Pemberlakuan pembatasan aktivitas masyarakat selama masa pandemi COVID-19 menyebabkan banyak individu yang tidak melakukan aktivitas fisik, sehingga hal tersebut dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami gizi lebih.

Page 1 of 1 | Total Record : 9