cover
Contact Name
Janthy Trilusianthy Hidayat
Contact Email
janthyhidayat@unpak.ac.id
Phone
+6281380376263
Journal Mail Official
jurnal.teknik@unpak.ac.id
Editorial Address
Jl. Pakuan, RT.02/RW.06, Tegallega, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat 16129
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Teknik : Majalah Ilmiah Fakultas Teknik Unpak
Published by Universitas Pakuan
ISSN : 14115972     EISSN : 27745023     DOI : https://dx.doi.org/10.33751/teknik
Core Subject : Social, Engineering,
Jurnal Teknik Majalah Ilmiah Fakultas Teknik Unpak adalah jurnal yang dikelola oleh Fakultas Teknik Universitas Pakuan. Jurnal ini telah memiliki e-ISSN : 2774-5023 dan p-ISSN : 1411-5972 yang memuat artikel ilmiah berupa naskah terkait hasil penelitian dalam bidang ilmu Keteknikan dan terapannya dari para peneliti, akademisi, praktisi dan mahasiswa. Jurnal ini terbit dua kali dalam satu tahun yaitu bulan Juni dan Desember. The Scientific Journal of the Faculty of Engineering at Unpak is managed by the Faculty of Engineering, Pakuan University. This journal, with e-ISSN : 2774-5023 dan p-ISSN : 1411-5972 publishes scientific articles including papers, scientific ideas, and research results in the field of engineering and its applications. Contributors include researchers, academics, practitioners, and students. The journal is published twice a year, in June and December. The Engineering Journal is a scientific journal managed by the Faculty of Engineering, Pakuan University with e-ISSN : 2774-5023 and p-ISSN: 1421-5972, published 2 times in a year (July and December). The aim of this journal is to publish research results in the field of engineering and its applications. This journal only accepts original scientific works that have never been published by other journals or media. The Engineering Journal accepts articles in Indonesian and English that focus and scope on the following scientific fields and applications: • Civil Engineering • Geodetic Engineering and mapping • Regional and City Planning • Transportation • Electrical and Telecommunications Engineering • Geological Engineering
Articles 16 Documents
Search results for , issue "Vol 20, No 2 (2019): Jurnal Teknik" : 16 Documents clear
PENENTUAN KOEFISIEN IMBUHAN (RC) AIR TANAH SUNGAI CISADANE HULU SUB DAS CISADANE AGUS KARMADI, MUHAMMAD
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 20, No 2 (2019): Jurnal Teknik : Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/teknik.v20i2.1969

Abstract

Imbuhan air tanah alami yang dimanifestasikan oleh lengkung penyusutan (recession curve) aliran dasar (base flow) adalah komponen yang sangat penting dari aliran sungai yang dihasilkan oleh aliran masuk melalui proses infiltrasi curah hujan menjadi perkolasi dan akhirnya menyumbang ke simpanan air tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran tentatif Koefisien Imbuhan Air Tanah Alami Sub DAS Cisadane hulu dengan luas 842.69 Km², di mana besaran imbuhan ini bisa dipakai sebagai dasar untuk penetapan pengambilan air tanah yang di izinkan pada daerah yang bersangkutan berbasis lingkungan yang bersifat sustainable/berkelanjutan, agar pemanfaatan air tanah tetap lestari. Selain itu nilai koefisien imbuhan ini juga dapat dipakai untuk menetapkan secara tak langsung besarnya imbuhan air tanah di DAS sekitarnya dalam proses regionalisasi. Karakteristik DAS yang paling umum yang mempengaruhi besar imbuhan yang meliputi curah hujan, variabel geologi, tingkat infiltrasi tanah, faktor aliran dasar, dan tutupan lahan. Kajian yang dilaksanakan untuk mendapatkan estimasi rata rata nilai imbuhan menggunakan Kurva Resesif (lengkung penyusutan/recession curve) dari data debit harian periode tahun 1980 2015 yang diperoleh dari Pusat Litbang Sumber Daya Air, Bandung. Nilai curah hujan rata-rata dicari dengan metode Isohyet kemudian dapat ditentukan nilai koefisien imbuhan (Recharge Coefficien) yakni besar nilai imbuhan dibagi dengan curah hujan rata-rata serta di bagi luas wilayah DAS maka diperoleh Nilai Koefisien Imbuhan (RC) yang di peroleh berdasarkan perhitungan sebesar 0.14 %. Sedangkan berdasarkan perhitungan Imbuhan yang terjadi pada Formasi Batuan di dapatkan Nilai Koefisien Imbuhan (RC) sebesar : 742.11 x 106 m3/tahun. Besarnya tampungan air tanah yang dapat dilepaskan atau dialirkan selama musim kering/kemarau sebesar : 172.70 x 106 m3/tahun, atau sekitar 98.27 %. Penurunan kontribusi imbuhan di daerah aliran sungai Cisadane Hulu dapat berdampak pada berkurangnya sumber air pada musim kemarau. Oleh karena itu, perlu pengelolaan sumber daya air dan upaya konservasi DAS terpadu dan berkelanjutan sebagai solusi penurunan imbuhan, sehingga kualitas, kuantitas, dan kontinuitas sumber daya air pada Sub DAS Cisadane Hulu dapat terjaga.  Kata kunci: imbuhan, koefisien imbuhan, kurva resesif, sub DAS Cisadane Hulu  ABSTRACT Recharge groundwater naturally manifested by curved shrinkage (recession curve) elementary streams (base flow) is a very important component of the flow stream produced by the inflow through the process of rainfall infiltration into percolation and finally donated to soil water deposits.This research aims to know the quantity of groundwater Coefficient Recharge tentative Natural Cisadane River Watershed with an area of 842.69 Km², where the magnitude of the suffixes can be used as the basis for the determination of soil water uptake in the region allow question-based environment that is sustainable, so that sustainable utilization/groundwater remain sustainable.In addition the value of the coefficient of the term can also be used to indirectly set the magnitude of the numerical groundwater in surrounding watershed in the process of regionalization.The most common watershed characteristics affecting large affixes which include variable rainfall, geology, soil infiltration rates, factor flow base, and land cover.The study was carried out to obtain the estimated average value of affix using Recessive Curves (curvilinear depreciation/recession curve) of the daily discharge data for the period 1980 2015 acquired from Water Resources R D Center in Bandung. The average rainfall value is sought by the Isohyet method and then the value of the additive coefficient (Recharge Coefficien) can be determined, by dividing recharge value and rainfall avarage of the watershed area. The Value of the Recharge Coefficient (RC) obtained based on a calculation of  0.14 %. While based on the calculation of the benefits that occur in rock formations get the value of the Recharge Coefficient (RC) of: 742.11 x 106 m3/year. The amount of groundwater that can be released or flowed during the dry/dry season is: 172.70 x 106 m3/year, or about 98.27 %. The decline in the contribution of the suffixes in the Cisadane River Watershed can impact on the depletion of water sources during the dry season.Therefore, the need to management of water resources and integrated watershed conservation efforts and sustainable as a solution decrease the suffixes, so that quality, quantity, and continuity of water resources on a watershed Cisadane can awake. Key words : recharge,  coefficient recharge, curve is recessive, Cisadane River Watershed
APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK ANALISIS PERSEBARAN PENGGUNAAN LAHAN DI KOTA MALANG, JAWA TIMUR RINA MUTHIA HARAHAP, DESSY APRIYANTI dan
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 20, No 2 (2019): Jurnal Teknik : Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/teknik.v20i2.1943

Abstract

Tanah adalah sumber utama kesejahteraan dan kehidupan masyarakat, oleh karena itu penggunaan lahan dan pemanfaatan lahan secara optimal. Pada Pasal 19 UUPA ayat 1 dijelaskan bahwa Untuk menjamin kepastian hukum oleh pemerintah diadakan pendaftaran tanah di seluruh wilayah Republik Indonesia menurut ketentuan-ketentuan yang diatur degan Peraturan Pemerintah, Selanjutnya pada ayat (2) nya memberikan rincian bahwa pendaftaran tanah yang disebut pada ayat (1) tersebut meliputi:Pemetaan, dan pembukuan tanahPendaftaran hak-hak atas tanah dan peralihan hak-hak tersebutPemberian surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat bukti   yang kuatJadi jelaslah sebenarnya bahwa tujuan pendaftaran tanah untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum terhadap hak atas tanah. Pendaftaran Tanah adalah tugas dan beban pemerintah akan tetapi untuk mensukseskannya/keberhasilannya sangat tergantung pada partisipasi aktif / peranan masyarakat terutama pemegang hak. Perwujudan penggunaan dan pemanfaatan optimal lahan dapat dilakukan melalui penyusunan rencana tata ruang yang mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Harmonisasi dengan rencana penggunaan lahan harus diatur dalam perencanaan tata ruang sehingga setiap area tanah dapat memberikan manfaat yang optimal dan berkelanjutan dan dibudidayakan secara efisien dan seimbang sambil menghormati hak-hak masyarakat, itu akan cepat dipersiapkan dan diatur ketika tersedia penggunaan lahan peta dan penggunaan lahan skala besar. Dalam Pasal 40 Peraturan Badan Pertanahan Nasional No. 4 tahun 2006 yang mengatur tugas dan Potensi Sub Bagian Tematik Tanah di Kantor Pertanahan sedang menyiapkan survei, pemetaan, pemeliharaan dan pengembangan pemetaan tematik, survei potensi tanah, pemeliharaan teknis petugas peralatan dan pembinaan penaksir tanah terkomputerisasi. Bagian Pemetaan Tematis menyediakan Peta Tematik, di sisi lain pengukuran dan bagian survei menyediakan Peta Pendaftaran Tanah. Peta kedua menggambarkan hasil sejauh ini belum dibagikan di jajaran Kantor Pertanahan untuk masing-masing komponen dalam pembuatan dan memiliki sistem koordinat peta dan skala yang berbeda, sehingga informasi yang diberikan sebagai hasil data masih sebagian dimiliki oleh Kantor Pertanahan tidak dapat memberikan informasi dan hasil maksimal, dan biaya pemetaan menjadi sangat besar. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan hasil yang akurat dan peta yang menyeluruh tentang pembagian bidang tanah lengkap dengan penggunaan lahan terutama di Kedungkandang, Kota Malang. Kata Kunci : penggunaan lahan; peta tematik; sistem informasi geografis; pertanahan
ANALISIS PERGERAKAN HORIZONTAL DAN VERTIKAL SERTA ANALISIS KESTABILAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI STUDI KASUS : DI MOROSARI KABUPATEN DEMAK JAWA TENGAH dan DESSY APRIYANTI, RUDIE RACHMAT ATMAWIDJAJA
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 20, No 2 (2019): Jurnal Teknik : Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/teknik.v20i2.2075

Abstract

Pantai Morosari telah mengalami erosi yang merusak kawasan pantai dan bangunan pemecah gelombang. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis mengenai deformasi dan stabilitas bangunan pemecah gelombang. Analisis deformasi meliputi analisis kesebangunan dan analisis pergerakan. Analisis stabilitas yang dilakukan meliputi, stabilitas lapis lindung, daya dukung, dan penurunan tanah setelah mengalami perubahan bentuk terhadap bangunan tersebut. Berdasarkan hasil analisis deformasi, rata-rata besar pergerakan horizontal sebesar 3,331 cm/6 bulan dan rata-rata pergerakan vertikal sebesar 2,988 cm/6 bulan untuk bangunan pemecah gelombang 2011. Rata-rata besar pergerakan horizontal sebesar 4,165 cm/6 bulan dan rata-rata pergerakan vertikal sebesar 2,491 cm/6 bulan untuk bangunan pemecah gelombang 2013. Arah pergerakan horizontal cenderung ke arah barat laut dan arah pergerakan vertikal mengalami penurunan. Nilai konsolidasi tanah dari hasil pengukuran tahun 2016 pada bangunan pemecah gelombang tahun 2011 sebesar 2,117 cm/6 bulan  cm, tahun 2013 sebesar 2,520 cm/6 bulan. Besarnya nilai daya dukung tanah (SF) bangunan pemecah gelombang tahun 2011 sebesar 13,361, tahun 2013 sebesar 12,937. Hal ini yang menyebabkan bangunan pemecah gelombang 2011 lebih stabil dibandingkan bangunan pemecah gelombang 2013. Hasil perhitungan armouring  untuk bangunan pemecah gelombang tahun 2011, yaitu 365 kg, tahun 2013, yaitu 337 kg, sedangkan untuk berat batu lapis lindung di lapangan sebesar 300 kg. Hal tersebut menunjukkan bahwa armouring di lapangan pada bangunan pemecah gelombang tahun 2011 dan tahun 2013 tidak stabil. Kata kunci : bangunan pemecah gelombang, analisis deformasi, analisis daya dukung tanah, analisis penurunan tanah, Kabupaten Demak.
KAJIAN PENINGKATAN TEGANGAN IJIN LEMPUNG LUNAK DI LAHAN BANGUNAN KOTA CINEMA MALL BANJARMASIN LUKMAN, HIKMAD
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 20, No 2 (2019): Jurnal Teknik : Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/teknik.v20i2.1944

Abstract

Sebagian besar lapisan tanah di pulau Kalimantan dan pulau Sumatera, terutama di pesisir pantai berupa tanah gambut terdiri dari lempung lunak dan hamparan lahan gambut yang berasal dari humus tumbuh-tumbuhan dengan ketebalan yang cukup besar. Sifat tanah gambut  mempunyai kompresibilitas yang besar, gaya geser yang rendah, koefisien permeabilitas yang rendah dan mempunyai daya dukung yang rendah. Pada kajian ini, penelitian dilakukan pada lahan dimana akan dibangun bangunan Kota Cinema Mall Banjarmasin di Jalan Belitung Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan. Hasil tegangan konus pada percobaan Sondir yang diperoleh sampai kedalaman 30 m bernilai kecil ( 1 - 15 kg/cm²) yang mencirikan bahwa lapisan tanah tersebut adalah lembek. Berdasarkan hasil perhitungan tegangan ijin menggunakan metoda De Beer, untuk kedalaman 1,5 m diperoleh besarnya tegangan ijin tanah pondasi Dangkal hanya sebesar 0,084 kg/cm². Untuk meningkatkan besarnya daya dukung, maka diperlukan metoda perbaikan tanah dengan menggunakan cerucuk dari kayu dolken. Berdasarkan hasil perhitungan besarnya daya dukung pondasi dalam untuk kumpulan tiang dolken diameter 10 cm dengan panjang bervariasi 7,5 9,0 m diperoleh besarnya daya dukung kombinasi pondasi Dangkal dan pondasi Dalam terjadi adanya peningkatan besarnya daya dukung menjadi sebesar 0,42 kg/cm². Besarnya tegangan ijin tanah kombinasi pondasi Dangkal dan penggunaan tiang dolken meningkat menjadi sebesar 0,51 kg/cm2. Selanjutnya berdasarkan perhitungan besarnya penurunan tanah akibat penurunan seketika dan penurunan akibat konsolidasi dengan beban luar 3,5 t/m2 diperoleh sebesar 71 cm untuk beban sekaligus atau 36 cm untuk asumsi beban bekerja secara lambat laun. Kata kunci: lempung lunak, tanah gambut, dolken, tegangan ijin tanah
PENETAPAN ZONASI MENARA TELEKOMUNIKASI SECARA SPASIAL UNTUK PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN DI KOTA BOGOR dan MUHAMAD MAHFUDZ, WARYANI
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 20, No 2 (2019): Jurnal Teknik : Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/teknik.v20i2.2089

Abstract

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal ini juga berpengaruh pada layanan yang diberikan oleh operator dalam rangka menunjang kecepatan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Teknologi informasi dan komunikasi tidak bisa dipisahkan dengan adanya antena BTS (base transciever station) yang menjadi masalah, pembangunan infrastruktur menara telekomunikasi yang terlalu banyak tanpa perencanaan akan menimbulkan permasalahan yang tidak baik bagi tata ruang dan keindahan Kota Bogor. Dalam menentukan zonasi, di perlukan data dari semua menara telekomunikasi yang berdiri di Kota Bogor, selanjutnya di analisis dengan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process). Agar lebih memudahkan untuk pemetaan menara telekomunikasi maka dikombinasikan dengan GIS (Geografik information system) dengan harapan bisa menjadi rekomendasi untuk pengambilan keputusan pemerintah Kota Bogor. Dalam menentukan zonasi tersebut yaitu dengan memperhitungkan jarak menaradan  data dari titik koordinat menara tersebut berdiri. Penentuann zonasi dengan range masimg-masong 5 km, sehingga di dapatkan 4 zonasi, yaitu zona-1 pada jarak 5 km untuk wilayah kecamatan Kota Bogor Tengah, zona 2 pada jarak 5,1 km -10 km untuk wilayah kota Bogor Barat, Timur dan Utara, Zona-3 pada jarak 10,1-15 km untuk wilayah Kota Bogor Selatan dan Tanah Sareal dan Zona-4 pada jarak  diatas 15,1 km untuk sebagian wilayah kota Bogor Selatan dan Tanah. Sareal. Kata kunci : SIG, ahp, zonasi, menara telekomunikasi 
POTENSI GEOWISATA DAERAH JANGKAT DENGAN PENILAIAN KUANTITATIF GEOSITE DAN GEOMORPHOSITE dan HELMI SETIA RITMA PAMUNGKAS, IIT ADHITIA
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 20, No 2 (2019): Jurnal Teknik : Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/teknik.v20i2.1946

Abstract

Jangkat merupakan kecamatan di Kabupaten Merangin yang terletak di bagian barat Provinsi Jambi. Sebagian daerah Jangkat merupakan bagian dari Pegunungan Barisan, secara morfologi berupa pegunungan kasar, kerucut gunung api, kuesta, dataran tinggi, dan dataran rendah, sehingga memiliki potensi geowisata yang unik dan menarik untuk diketahui. Daerah penelitian merupakan bagian dari Pegunungan Barisan, terletak di tinggian bagian barat Cekungan Sumatera Selatan. Berdasarkan peta geologi regional lembar Sungaipenuh dan Ketaun, Sumatra, maka urut-urutan batuan penyusun daerah penelitian dari muda ke tua (Kusnama, dkk., 1992) yaitu Satuan Batuan Breksi Gunungapi-Tuf, Satuan Batuan Gunungapi Rio Andesit, dan Granodiorit Langkup. Penelitian dilakukan dengan menggunakan tiga tahapan penelitian, yaitu tahap studi pustaka, tahap penelitian lapangan, dan tahap analisa geosite dan geomorphosite dengan metode penilaian (assessment) kuantitatif menurut Kubalikova (2013). Terdapat 7 geosite dan geomorphosite yaitu Air Terjun Dukun Bertuah, Air Terjun Empenau, Air Terjun Aek Hitam, Puncak Desa Muara Madras, Danau Pauh, Danau Depati Empat, dan Geyser Grao Sakti. Hasil dari analisa kuantitatif berdasarkan parameter-parameter yang ada secara berurutan adalah 55.17%, 55.17%, 55.17%, 42.67%, 64.67%, 55.50%, 52.83%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa Situs Danau Pauh layak untuk dijadikan tempat wisata, untuk situs Air Terjun Dukun Bertuah, Air Terjun Empenau, Air Terjun Aek Hitam, Danau Depati Empat, dan Geyser Grao Sakti perlu ditingkatkan lagi dari segi kelayakannya, sedangkan Puncak Desa Muara Madras belum layak untuk saat ini. Dukungan dari berbagai pihak disertai kelayakan pembangunan fasilitas infrastruktur dan fasilitas penunjang wisata pada obyek wisata, pemahaman masyarakat tentang peningkatan kawasan wisata, dan perencanaan promosi yang baik sangat diperlukan agar dapat meningkatkan sektor perekonomian daerah Jangkat. Kata Kunci : jangkat, geosite, geomorphosite, geowisata

Page 2 of 2 | Total Record : 16


Filter by Year

2019 2020


Filter By Issues
All Issue Vol 26, No 1 (2025): Jurnal Teknik : Majalah Ilmiah Fakultas Teknik Unpak Vol 25, No 2 (2024): Jurnal Teknik : Majalah Ilmiah Fakultas Teknik Unpak Vol 25, No 1 (2024): Jurnal Teknik : Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 24, No 2 (2023): Jurnal Teknik : Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 24, No 1 (2023): Jurnal Teknik : Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 23, No 2 (2022): Jurnal Teknik Vol 23, No 2 (2022): Jurnal Teknik : Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 23, No 1 (2022): Jurnal Teknik Vol 23, No 1 (2022): Jurnal Teknik : Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 22, No 2 (2021): Jurnal Teknik Vol 22, No 2 (2021): Jurnal Teknik : Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 22, No 1 (2021): Jurnal Teknik Vol 22, No 1 (2021): Jurnal Teknik : Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 21, No 2 (2020): Jurnal Teknik Vol 21, No 2 (2020): Jurnal Teknik : Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 21, No 1 (2020): Jurnal Teknik : Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 21, No 1 (2020): Jurnal Teknik Vol 15, No 1 (2014): Jurnal Teknik Vol 20, No 2 (2019): Jurnal Teknik Vol 20, No 2 (2019): Jurnal Teknik : Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 20, No 1 (2019): Jurnal Teknik : Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 20, No 1 (2019): Jurnal Teknik Vol 19, No 1 (2018): Jurnal Teknik Vol 19, No 1 (2018): Jurnal Teknik : Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 13, No 1 (2012): Jurnal Teknik Vol 18, No 1 (2017): Jurnal Teknik Vol 18, No 1 (2017): Jurnal Teknik : Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 17, No 1 (2016): Jurnal Teknik Vol 17, No 1 (2016): Jurnal Teknik : Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 16, No 1 (2015): Jurnal Teknik Vol 16, No 1 (2015): Jurnal Teknik : Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 15, No 1 (2014): Jurnal Teknik : Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 14, No 2 (2013): Jurnal Teknik Vol 14, No 2 (2013): Jurnal Teknik : Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 14, No 1 (2013): Jurnal Teknik Vol 14, No 1 (2013): Jurnal Teknik : Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 13, No 2 (2012): Jurnal Teknik Vol 13, No 2 (2012): Jurnal Teknik : Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 13, No 1 (2012): Jurnal Teknik : Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 12, No 2 (2011): Jurnal Teknik Vol 12, No 2 (2011): Jurnal Teknik : Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 11, No 2 (2010): Jurnal Teknik : Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 11, No 2 (2010): Jurnal Teknik Vol 11, No 1 (2010): Jurnal Teknik : Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 11, No 1 (2010): Jurnal Teknik Vol 10, No 2 (2009): Jurnal Teknik : Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 10, No 2 (2009): Jurnal Teknik Vol 10, No 1 (2009): Jurnal Teknik Vol 10, No 1 (2009): Jurnal Teknik : Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 9, No 2 (2008): Jurnal Teknik : Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 9, No 2 (2008): Jurnal Teknik More Issue