cover
Contact Name
Yahyah
Contact Email
yahyahrachim@gmail.com
Phone
+628113828906
Journal Mail Official
baharipapadak00@gmail.com
Editorial Address
Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Indonesia
Location
Kota kupang,
Nusa tenggara timur
INDONESIA
JURNAL BAHARI PAPADAK
ISSN : -     EISSN : 27236536     DOI : -
Jurnal Bahari Papadak adalah sebuah jurnal nasional dalam bidang ilmu-ilmu kelautan dan perikanan yang di kelolah oleh Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Nusa Cendana. Tujuan utamanya adalah menyajikan artikel-artikel hasil riset atau penelitian yang berkualitas yang meliputi semua sub-bidang kajian dalam lingkup ilmu kelautan dan perikanan. Jurnal ini menyediakan ruang publikasi bagi akademisi, peneliti, mahasiswa dan kalangan professional lainnya. Artikel ilmiah yang diajukan untuk diterbitkan dalam jurnal ini harus memenuhi kriteria-kriteria tertentu, merupakan paper asli (bebas plagiarisme), tidak dipublikasikan atau tidak sedang diajukan ke jurnal lain. Lingkup topik Jurnal Bahari Papadak meliputi manajemen sumberdaya perairan, perikanan tangkap, pengolahan hasil perikanan, sosial ekonomi perikanan, ilmu kelautan, bioteknologi perikanan, biologi dan ekologi biota perairan, serta penilaian dan pengelolaan ekosistem perairan.
Articles 35 Documents
Search results for , issue "Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Bahari Papadak" : 35 Documents clear
PERANAN KRITERIA OSEANOGRAFIS DALAM MERUMUSKAN SOLUSI DILEMA INTEGRASI KEBIJAKAN RUANG PESISIR DI WAHA RAYA Asuhadi, Sunarwan; ., Hendrawanto; Deby, Rachmat; Wiyono, Edy
Jurnal Bahari Papadak Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract - This study aims to encourage the use of oceanographic data as a basis for integrating spatial planning in coastal areas so that it becomes a fair synthesis for the RTRW, RZWP-3-K, and various other planning policies. The research data was obtained through literature study, both policy data, and oceanography. Data analysis was carried out descriptively by comparing the suitability of the spatial policy (RTRW Wakatobi Regency) with the condition of oceanographic factors in the Waha Raya coastal area. The results of the study show that oceanographic factors can be one of the criteria that determine the resolution of the Dilemma of the integration of coastal spatial planning policies, which so far tend to be ego-sectoral, including accommodating various space utilization needs, in the form of making technical design development in coastal areas. To minimize problems in spatial planning and management policies that have occurred so far, it is recommended that all spatial policies (RTRW, RZWP-3-K, RIPPDA, etc.) must be integrated, both administratively and functionally, especially coastal space as a slice area, one of which is by utilizing oceanographic data. Keywords : Oceanographic criteria, Dilemma of spatial policy integration, RTRW, RZWP-3-R
ANALISIS JENIS IKAN DAN PRODUKSI HASIL TANGKAPAN JARING INSANG (GILLNET) YANG DIDARATKAN DI PESISIR ABUDENOK DESA UMATO’OS, KECAMATAN MALAKA BARAT, KABUPATEN MALAKA Hoar, Maria Sarlince; Tallo, Ismawan; Soewarlan, Lady Cindy
Jurnal Bahari Papadak Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil tangkapan jaring insang (gillnet) di Perairan Abudenok Desa Umato’os dalam kurun waktu satu bulan (bulan Juli-Agustus) yang dilihat dari komposisi jenis, produksi hasil tangkapan serta nilai CPUEnya.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik observasi yang kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Selanjutnya hasil dari penelitian ini menemukan bahwa jenis ikan hasil tangkapan jaring insang yang di operasikan di perairan Abudenok terdiri dari ikan terbang, julung-julung, dan terubuk, yang mana untuk ikan terbang terdiri dari 1 spesies yaitu Cheilopogon arcticeps dengan komposisi sebesar 73%, ikan julung-julung terdiri 1 spesies yaitu Hemiramphus lutkei dengan komposisi sebesar 21%, dan ikan terubuk terdiri dari 1 spesies yaitu Hilsa kelee komposisi sebesar 6%. Sedangkan jumlah produksi ikan hasil tangkapan jaring insang dalam kurun waktu satu bulan (bulan Juli-Agustus) yaitu untuk ikan terbang sebesar 541 kg dengan nilai CPUE rata-rata sebesar 54 kg/trip, ikan julung-julung sebesar 406 kg dengan nilai CPUE rata-rata sebesar 41 kg/trip, ikan terubuk sebesar 378 kg dengan nilai CPUE rata-rata sebesar 38 kg/trip. Total nilai CPUE ikan hasil tangkapan selama 1 bulan sebesar 133 kg/trip. Kata Kunci: Komposisi Jenis Ikan, Produksi Hasil Tangkapan, Jaring Insang, Perairan Desa Umato’os Abstract - The purpose of this study was to determine the catch of gillnets in Abudenok Waters, Umanto'os Village within a period of one month (July-August) which was seen from the species composition, catch production and CPUE value. The data collection technique in this study was using observation techniques which were then analyzed using descriptive analysis. Furthermore, the results of this study found that the types of fish caught by gill nets operated in Abudenok waters consisted of flying fish, julung-julung, and terubuk, which for flying fish consisted of 1 species, namely Cheilopogon arcticeps with a composition of 73%, julung-julung consists of 1 species, namely Hemiramphus lutkei with a composition of 21%, and terubuk fish consists of 1 species, namely Hilsa kelee with a composition of 6%. While the amount of fish production caught by gill nets within one month (July-August) is for flying fish of 304 kg with an average CPUE value of 30 kg/trip, julung-julung fish of 87 kg with a CPUE value an average of 9 kg/trip, 25 kg of terubuk fish with an average CPUE value of 3 kg/trip. The total CPUE value of fish caught for 1 month is 133 kg/trip. Keywords : Composition of Fish Species, Production of Catches, Gill Nets, Waters of Umato'os Villag
UKURAN LAYAK TANGKAP KERANG DARAH (ANADARA GRANOSA) HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI DESA PARITI, KECAMATAN SULAMU, KABUPATEN KUPANG Kurniawati, Elisa; Sine, Kiik G.; Al Ayubi, Aludin
Jurnal Bahari Papadak Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak – Penelitian tentang morfometrik pada kerang darah dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui ukuran layak tangkap dari kerang darah yang ditangkap oleh nelayan. Kerang darah diambil dari nelayan di Desa Pariti, Kabupaten Kupang dengan jumlah sebanyak 300 individu. Kerang darah akan diukur pada bagian tubuhnya yakni: panjang cangkang, lebar cangkang, tinggi cangkang dan berat kerang darah. Hasil penelitian menunjukan bahwa morfometrik kerang darah yang ditangkap oleh nelayan di Desa Pariti yaitu ukuran panjang 20,7-49,3 mm, lebar 16,0-39,8 mm, tinggi 13,8-35,2 mm dan berat 4,33-44,03 gram. Dilihat dari ukuran sebaran panjang, kerang darah yang ditangkap nelayan belum mencapai ukuran layak tangkap karena didominasi oleh ukuran dibawah 40 mm yaitu sebanyak 286 individu dimana ukuran layak tangkap sebaiknya memiliki ukuran cangkang minimal 40. Sementara ukuran lebar dan tinggi selalu mengikuti ukuran panjang dimana semakin bertambah ukuran panjang cangkang maka ukuran lebar dan tinggi juga ikut bertambah. Sedangkan ukuran sebaran berat sudah mencapai kategori ukuran layak tangkap dengan ukuran besar 8,60-44,03 gram sebanyak 215 individu. Kata Kunci: Morfometrik, Ukuran layak tangkap, Desa Pariti Abstract – Research on morphometrics on blood clams was carried out with the aim of knowing the size of the feasibility of catching blood clams caught by fishermen. Blood clams were taken from fishermen in Pariti Village, Kupang Regency with a total of 300 individuals. Blood clams will be measured by their body parts, namely: shell length, shell width, shell height and weight of blood clams. The results showed that the morphometrics of blood clams caught by fishermen in Pariti Village were 20.7-49.3 mm in length, 16.0-39.8 mm in width, 13.8-35.2 mm in height and 4.33 in weight. -44.03 grams. Judging from the size of the length distribution, the blood clams caught by fishermen have not yet reached a size worthy of catching because they are dominated by sizes below 40 mm, namely as many as 286 individuals where the proper size for catching should have a minimum shell size of 40. Meanwhile the size of width and height always follow the size of length which increases the length of the shell then the size of the width and height also increases. Meanwhile, the size of the weight distribution has reached the size category worthy of catching with a large size of 8.60-44.03 grams totaling 215 individuals. Keywords :, Morphometrics, catch size, Pariti Village
STRATEGI PENGEMBANGAN WISATA MANGROVE MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT DI TAMAN WISATA ALAM MENIPO KECAMATAN AMARASI TIMUR, KABUPATEN KUPANG Takumau, Welly Marse Yuliana; Paulus, Chaterina A.; Kangkan, Alexander L.
Jurnal Bahari Papadak Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Taman Wisata Alam Menipo, Desa Enoraen, Kecamatan Amarasi Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur menjadi tempat yang populer memiliki berbagai jenis flora dan fauna salah satunya adalah mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pengembangan wisata mangrove di taman wisata alam Menipo.Pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 23 orang. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan wawancara. Data dari hasil observasi dan wawancara dianalisis menggunakan analisis SWOT. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara kemudian diketahui bahwa strategi dalam pengembangan wisata adalah meningkatkan promosi menjalin kerjasama dengan kelompok masyarakat untuk memperbaiki fasilitas wisata yang rusak. Kata Kunci : Strategi pengembangan, wisata mangrove, taman wisata alam Menipo, analisis SWOT. Abstract - Menipo Nature Park, Enoraen Village, East Amarasi Subdistrict, Kupang Regency, East Nusa Tenggara is a popular place that has various types of flora and fauna, one of which is mangrove. This study aims to determine the development strategy of mangrove tourism in Menipo nature tourism park. Sampling research using purposive sampling technique with a total of 23 respondents. Data collection used observation and interview techniques. Data from observations and interviews were analyzed using SWOT analysis. Based on the results of observations and interviews, it is known that the strategy in tourism development is increasing promotions and to establish cooperation with community groups to repair damaged tourist facilities. Keywords : Development strategy, mangrove tourism, Menipo nature park, SWOT analysis.
HASIL TANGKAPAN SAMPINGAN PADA ALAT TANGKAP LAMPARA DI DESA TABLOLONG KECAMATAN KUPANG BARAT Tolang, Diknas Yusuf; Kangkan, Alexander L.; Tallo, Ismawan
Jurnal Bahari Papadak Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Desa Tablolong Kampung Bahari Nusantara, dengan sebagian penduduk yang bekerja sahari-hari sebagai nelayan dan dengan kondisi perairan yang memiliki banyak potensi sumberdaya perairan, secara tidak langsung memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat. Alat tangkap yang digunakan oleh nelayan Tablolong adalah lampara, atau biasa disebut dengan pukat cincin. Jenis ikan sasaran alat tangkap lampara adalah jenis-jenis ikan pelagis kecil, meski demikian kadang kala tertangkap spesies-spesies non-target yang tertangkap tanpa sengaja yang juga dikenal sebagai tangkapan sampingan (Bycatch) yang menyebabkan berkurangnya hasil tangkapan, dan tentu saja akan mengurangi jumlah penghasilan yang didapat setiap kali nelayan melaut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis hasil tangkapan sampingan pada perairan di Desa Tablolong. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei atau pengamatan langsung di lapangan (Nofrizal dkk., 2018). Metode survei dilakukan untuk mengetahui komposisi hasil tangkapan sampingan dan menghitung jumlah spesies yang ditangkap. Hasil penelitian menunjukan jenis hasil tangkapan sampingan pada alat tangkap lampara yang beroperasi di Perairan Tablolong, terdapat 6 spesies terdiri dari Cumi-cumi (Lolingidae), Ikan terbang (Exocoetidae), Lumba-lumba (Dhelphinidae), ikan layur (Clupeidae), ikan caroang (Belonidae) dan Ukuran panjang hasil tangkapan sampingan yang tertangkap pada alat tangkap lampara memiliki kisaran panjang antara 6-80 cm. Berat hasil tangkapan sampingan didominasi oleh Lumba-lumba (Dhelphinidae) yaitu sebesar 50 Kg dan hasil tangkapan sampinagn terendah adalah jenis ikan layur (Clupeidae) yaitu sebesar 0,00004 Kg. Kata Kunci : Tangkapan Sampingan, Alat tangkap Lampara Abstract - Tablolong Village, Kampung Bahari Nusantara, with some residents who work daily as fishermen and with water conditions that have a lot of potential for aquatic resources, indirectly provides economic opportunities for the community. The fishing gear used by Tablolong fishermen is lampara, commonly known as ring seine. The target fish species for lampara are small pelagic fish, however, non-target species are caught accidentally which is also known as bycatch which causes a reduction in the catch, and of course, reduces the number of fish caught. income earned every time a fisherman goes to sea. This study aims to determine the type of bycatch in the waters of Tablolong Village. The method used in this study is a survey method or direct observation in the field (Nofrizal et al., 2018). The survey method was conducted to determine the composition of the bycatch and to calculate the number of species caught. The results showed the types of bycatch on lampara fishing gear operating in Tablolong waters, there were 6 species consisting of squid (Lolingidae), flying fish (Exocoetidae), dolphins (Delphinidae), layur fish (Clupeidae), caroling fish (Belonidae) and the length of by-catch caught in lampara fishing gear has a long range of 6-80 cm. The weight of bycatch was dominated by dolphins (Delphinidae) which was 50 kg and the lowest bycatch was layur fish (Clupeidae) which was 0,00004 kg. Keywords: Bycatch, Lampara fishing gear
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI TANGKAPAN NELAYAN DI KELURAHAN OESAPA KECAMATAN KELAPA LIMA Muja, Aplonarius Raga; ., Yahyah; Boikh, Lebrina Ivantry
Jurnal Bahari Papadak Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi tangkapan nelayan di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Lima. Metode penelitian dilakukan dengan observasi langsung dilapangan dan juga dengan wawancara terhadap nelayan tangkap di Kelurahan Oesapa. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis secara kuantitatif dengan menggunakan analisis fungsi produksi Cobb-Douglas. Hasil penelitian didapat model regresi dalam bentuk perhitungan fungsi Cobb-Douglas, adalah Y = 1,848 + 0.041X1 + 0,491X2 + 0,291X3 + 0,751X4 serta faktor-faktor yang mempengaruhi produksi tangkapan nelayan di Kelurahan Oesapa terdiri dari, ukuran mesin kapal, jumlah tenaga kerja dan faktor yang tidak meberikan pengaruh terhadap produksi tangkapan nelayan yaitu modal, lama melaut. Kata kunci : Nelayan, Produksi Tangkapan, Kelurahan Oesapa Abstract - This study aims to analyze the factors that influence the production of fisherman catches in Oesapa Village, Kelapa Lima District. The research method was carried out by direct observation in the field and also by interviews with fishermen in Oesapa Village. The data analysis used in this research is quantitative analysis using Cobb-Douglas production function analysis. The results of the study obtained that the regression model in the form of calculating the Cobb-Douglas function, is Y =1,848 +0.041X1+0.491X2 +0.291X3+0.751X4 and fThe factors that affect the production of fishermen's catches in O esapa Village consist of the size of the ship's engine, the number of workers and factors that do not affect the production of fishermen's catches, namely capital, length of time at sea. Keyword s: fisherman, catch production, oesapa village
HASIL TANGKAPAN DAN POLA MUSIM IKAN KEMBUNG (RASTRELLIGER SP) YANG DIDARATKAN DI TPI OEBA Turupaita, Zadrakh Umbu; ., Yahyah; Saraswati, Suprabadevi A.
Jurnal Bahari Papadak Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Data Statistik Pelabuhan Perikanan Oeba tahun 2020 menunjukkan bahwa ikan Kembung (Rastrelliger sp) merupakan salah satu dari sembilan jenis ikan pelagis yang tertangkap di PPI Oeba. Penelitian untuk mengetahui musim tangkap ikan Kembung (Rastrelliger sp) dan nilai CPUE di Pelabuhan Perikanan Oeba. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni hingga Juni 2022. Analisis data sekunder menggunakan model Schaefer dan Indeks Musim Penangkapan (IMP) selama 3 tahun terakhir. Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan model Schaefer, nilai CPUE adalah sebesar 944.0991 Kg/Trip. Musim tangkapan pada bulan Februari, Maret, Juni, Juli, September dan Oktober. Musim puncak ikan Kembung terjadi pada bulan Oktober (pertengahan musim peralihan II) dengan nilai IMP sebesar 125.9339524 dan yang terendah pada bulan (akhir musim peralihan II) dengan nilai IMP sebesar 39.4149432. Kata Kunci : CPUE, musim penangkapan, TPI Oeba Abstract - Statistical data from the Oeba Fishery Port for 2020 shows that mackerel (Rastrelliger sp) is one of the nine types of pelagic fish caught at the Oeba PPI. This study aims to determine the CPUE value and seasonal patterns of fishing for mackerel (Rastrelliger sp) resources at the Oeba Fishery Port. This research was conducted from June to June 2022. Secondary data analysis used the Schaefer model and the Catching Season Index (IMP) for the last 3 years. The results showed that based on the Schaefer model, the CPUE value was 944.0991 Kg/Trip. Catch season in February, March, June, July, September and October. The peak season for catching mackerel (Rastrelliger sp) occurred in October (mid transition season II) with an IMP value of 125.9339524 and the lowest was in the month (end of transition season II) with an IMP value of 39.4149432. Keywords : CPUE, Fishing Season, TPI Oeba
HASIL TANGKAPAN IKAN PADA HAND LINE YANG DIDARATKAN DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) OEBA, KOTA KUPANG Adnan, Nor Aisyah; ., Yahyah; Al Ayubi, Aludin
Jurnal Bahari Papadak Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Alat tangkap hand line merupakan salah satu alat tangkap yang digunakan oleh nelayan di PPI Oeba dengan hasil tangkapan ikan yang cukup signifikan. Produksi hasil tangkapan ikan dengan alat tangkap hand line perlu dilakukan kajian tentang analisis komposisi hasil tangkapan, analisis jumlah hasil tangkapan dan analisis CPUE. Metode penelitian yang digunakan adalah metode purposive sampling dan kuisioner. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis komposisi hasil tangkapan, jumlah hasil tangkapan dan hasil CPUE dari hasil tangkapan. Hasil penelitian menunjukan Jenis-jenis ikan yang tertangkap adalah ikan baby tuna (Thunnus sp) sebesar 12.670 kg.ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) 8.600 kg, ikan tuna (Thunnus sp) 7.120 kg, ikan anggoli (Pristipoimedes multidiens) 8.800 kg, kakap merah (Lutjanus malabaricus) 1.300 kg, ikan kakap sawo (Ocyurus chrysurus) 1.750 kg, ikan gergahing (Charanx ignobilis) 200 kg, ikan baronang (Siganus sp) 300 kg. Total produksi berdasarkan total hasil tangkapan dari keseluruhan spesies ikan sebesar 40.740 kg, nilai CPUE hasil tangkapan dengan 43 trip pada jenis ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) sebesar 200 kg/trip, ikan baby tuna (Thunnus sp) sebesar 294,65 kg/trip, ikan tuna (Thunnus sp) sebesar 165,58 kg/trip, ikan anggoli (Pristipoimedes multidiens) sebesar 204,65 kg/trip, ikan kakap merah (Lutjanus malabaricus) sebesar 30,23 kg/trip, ikan kakap sawo (Ocyurus chrysurus) sebesar 40.69 kg/trip, ikan gergahing (Charanx ignobilis) 4,65 kg/trip, ikan baronang (Siganus sp) 6,97 kg/trip. Kesimpulan yang dapat diambil yaitu ikan baby tuna (Thunnus sp) merupakan jenis ikan yang yang paling dominan komposisi jenisnya dengan jumlah sebesar 31,09%. Kata Kunci : Oeba, Kota Kupang, Hand Line, Jenis Hasil Tangkapan. Abstract - Hand line fishing gear is one of the fishing gear used by fishermen at PPI Oeba with a significant catch. The production of fish catches with hand line fishing gear needs to be studied on the analysis of catch composition, analysis of the number of catches and CPUE analysis. The research method used is purposive sampling and questionnaires. The purpose of this to determine the type of catch composition, the number of catches and the CPUE yield of the catch. The results showed that the types of fish caught were baby tuna (Thunnus sp) of 12,670 kg. skipjack (Katsuwonus pelamis) 8,600 kg, tuna (Thunnus sp) 7,120 kg, anggoli fish (Pristipoimedes multidiens) 8,800 kg, red snapper (Lutjanus malabaricus) 1,300 kg, brown snapper (Ocyurus chrysurus) 1,750 kg, gergahing fish (Charanx ignobilis) 200 kg, baronang fish (Siganus sp) 300 kg. Total production based on the total catch of all fish species was 40,740 kg, the CPUE value of the catch with 43 trips for skipjack, tuna (Katsuwonus pelamis) was 200 kg/trip, baby tuna (Thunnus sp) was 294.65 kg/trip, tuna (Thunus sp) of 165.58 kg/trip, angoli (Pristipoimedes multidiens) of 204.65 kg/trip, red snapper (Lutjanus malabaricus) of 30.23 kg/trip, sapodilla snapper (Ocyurus chrysurus) of 40.69 kg/trip, gergahing fish (Charanx ignobilis) 4.65 kg/trip, baronang fish (Siganus sp) 6.97 kg/trip. The conclusion that can be drawn is that baby tuna (Thunnus sp) is the most dominant type of fish species composition with a total of 31.09%. Keywords : Oeba Kupang City, Hand Line, Type of Catch.
HASIL TANGKAPAN RAWAI DASAR (BOTTOM LONGLINE) YANG DIDARATKAN DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) TENAU KUPANG Sunbanu, Maria Monalisa; ., Yahyah; Al Ayubi, Aludin
Jurnal Bahari Papadak Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Alat tangkap rawai dasar merupakan salah satu alat tangkap yang digunakan oleh nelayan di PPP Tenau dengan hasil tangkapan ikan yang cukup saignifikan. Produksi hasil tangkapan ikan dengan alat tangkap rawai dasar perlu dilakukan kajian tentang analisis komposisi hasil tangkapan, analisis jumlah hasil tangkapan dan analisis CPUE. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan komposisi jenis-jenis ikan yang tertangkap adalah ikan anggoli (Pristipoimedes multidiens) sebesar 43,33%, jenis ikan kakap merah (Lutjanus malabaricus) sebesar 32,42 %, jenis ikan kerapu (Epinephelus) sebesar 18,14%, jenis kwe (carangoides coeruleopinnatus) sebesar 6,1%. Total produksi selama 5 tahun sebesar 111.029 kg. Produksi hasil tangkapan tertinggi pada tahun 2022 sebesar 51.046 kg dan produksi hasil tangkapan terendah pada tahun 2020 sebesar 3.736 kg. Nilai CPUE pada setiap jenis ikan dimana mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Tahun 2018 dengan nilai rata 3.111 kg/trip, tahun 2019 sebesar 1.096 kg/trip, tahun 2020 sebesar 747 kg/trip, tahun 2021 sebesar 1.031 kg/trip, tahun 2022 sebesar 1.458 kg/trip, sedangkan nilai rata-rata dalam kurun waktu 5 tahun sebesar 1.354 kg/trip. Kesimpulan yang dapat diambil yaitu ikan anggoli merupakan jenis ikan yang yang paling dominan komposisi jenisnya. Kata Kunci: Pelabuahan Perikanan Pantai Tenau Kupang, Rawai Dasar, Jenis Hasil Tangkapan. Abstract - Bottom longline gear is one of the fishing gear used by fishermen in PPP Tenau with a significant catch. The production of fish catches with basic fishing gear needs to be carried out studies on the analysis of the composition of catches, analysis of the number of catches and analysis of CPUE. The research methods used are purposive sampling and questionnaire methods. The results showed that the composition of the types of fish caught was anggoli fish (Pristipoimedes multidiens) by 43.33%, types of red snapper (Lutjanus malabaricus) by 32.42%, types of grouper (Epinephelus) by 18.14%, types of kwe (carangoides coeruleopinnatus) by 6.1%. The total production for 5 years amounted to 111, 029 kg. The highest catch production in 2022 was 51,046 kg and the lowest catch production in 2020 was 3,736 kg. The CPUE value in each type of fish which fluctuates every year. In 2018 with an average value of 3,111 kg / trip, in 2019 it was 1,096 kg / trip, in 2020 it was 747 kg / trip, in 2021 it was 1,031 kg / trip, in 2022 it was 1,458 kg / trip, while the average value in a 5-year period was 1,354 kg / trip. The conclusion that can be drawn is that anggoli fish is the type of fish that is the most dominant in its type composition. Keywords: Tenau Kupang Beach Fisheries Cultivation, Bottom Longline, Types of Catches.
KAJIAN ASPEK TEKNIS UNIT PENANGKAPAN KAPAL POLE AND LINE, KMN. FLOTIM 04 LARANTUKA, FLORES TIMUR Siahaan, Irandha C. M.
Jurnal Bahari Papadak Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Aspek teknis atau operasi juga dikenal sebagai aspek produksi. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam aspek ini adalah masalah penentuan lokasi, luas produksi, tata letak (layout), penyusunan peralatan dan proses produksinya termasuk pemilihan teknologi. aspek teknis dari suatu usaha penangkapan yang perlu diperhatikan adalah jenis alat tangkap dan ukuranya, jenis perahu/kapal (termasuk jenis penggerak yang digunakan), kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan, metode penangkapan, lama trip, jumlah trip per bulan, jumlah trip per tahun, penangan hasil tangkapan selama operasi, daerah penangkapan, waktu penangkapan, dan kualifikasi penangkapan dari unit yang di usahakan. Berdasarkan tingkat produksi fisik yang dihasilkan untuk suatu alat tangkap, dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan hasil perikanan dapat dilakukan dengan penambahan jumlah trip (khusus pada musim puncak). Selain itu di tunjang oleh daya tahan alat dan harga hasil penagkapan yang layak. Faktor lain yang turut menentukan peningkatan produksi adalah penyempurnaan alat, metode dan teknik penangkapan. Kata Kunci : Aspek Teknis, Unit Penangkapan, Pole and Line

Page 3 of 4 | Total Record : 35