cover
Contact Name
Eko Didik Widianto
Contact Email
rumah.jurnal@live.undip.ac.id
Phone
+6224-7460044
Journal Mail Official
martini@live.undip.ac.id
Editorial Address
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang Jl. Prof. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Riset Kesehatan Masyarakat
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 28078209     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Riset Kesehatan Masyarakat is a scientific journal article that presents the results of research and review of the literature on the development of science that includes the study of Public Health Epidemiology, Administration & Policy Health, Health Promotion, and Behavior, Biostatistics and Demography, Environmental Health, Public Health Nutrition, and Health & Safety work. The appropriate reviewer partners in the field will review each manuscript submitted to Jurnal Riset Kesehatan Masyarakat.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1 (2025): Januari 2025" : 6 Documents clear
Studi Komparasi Sebelum dan Sesudah Implementasi Cek Kartu SOP dan Inspeksi terhadap Tingkat Kepatuhan Bekerja Aman pada Pekerja PT X Kota Semarang Rohmah, Laila Hidayatun Nur; Denny, Hanifa Maher; Ekawati, Ekawati
Jurnal Riset Kesehatan Masyarakat Vol 5, No 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jrkm.2025.27710

Abstract

Latar belakang: Kepatuhan terhadap keselamatan kerja di salah satu perusahaan di Semarang masih rendah, meskipun telah dilakukan pelatihan dan sosialisasi, terutama dalam penggunaan APD dan kepatuhan pada SOP bekerja secara aman. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kepatuhan pekerja terhadap praktik kerja aman sebelum dan sesudah implementasi program Pemeriksaan Kartu SOP dan Inspeksi, serta mengevaluasi efektivitasnya. Metode: Penelitian menggunakan pendekatan kuasi-eksperimental dengan desain deret waktu, melibatkan 26 pekerja bengkel sebagai sampel total. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan pemeriksaan kartu SOP, dianalisis dengan uji Wilcoxon. Hasil: Hasil menunjukkan peningkatan signifikan dalam kepatuhan pekerja terhadap protokol keselamatan setelah intervensi. Pada minggu kedua, nilai p=0,725 (> α: 0,05) menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan, namun pada minggu 1, 3, dan 4, nilai p=0,000 (< α: 0,05) mengindikasikan perbedaan signifikan, sehingga H0 ditolak. Temuan inspeksi menunjukkan penurunan pelanggaran keselamatan dari enam pada minggu pertama menjadi satu pada minggu keempat. Pekerja juga semakin teliti mengisi kartu SOP. Simpulan: Program ini terbukti efektif meningkatkan kepatuhan dan mengurangi pelanggaran keselamatan, menegaskan pentingnya intervensi terstruktur untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman. Pemantauan berkelanjutan diperlukan untuk mempertahankan hasil ini.
Analisis Pelaksanaan Program Investigasi Kontak Tuberkulosis oleh Kader Yayasan Mentari Sehat Indonesia di Kabupaten Semarang Putri, Salwa Firmansyah
Jurnal Riset Kesehatan Masyarakat Vol 5, No 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jrkm.2025.27898

Abstract

Latar belakang: Penemuan kasus Tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Semarang masih rendah, dengan angka notifikasi hanya 69 per 100.000 penduduk pada 2022. Yayasan Mentari Sehat Indonesia (YMSI) sebagai satu-satunya lembaga swadaya masyarakat di wilayah tersebut melaksanakan program Investigasi Kontak (IK) berbasis komunitas. Penelitian ini bertujuan menganalisis pelaksanaan program IK oleh kader YMSI Kabupaten Semarang. Metode: Penelitian ini merupakan studi deskriptif kualitatif yang dilaksanakan pada Juli 2024–April 2025 di Kabupaten Semarang. Informan terdiri dari 19 kader TBC dan 2 informan triangulasi. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan dianalisis menggunakan pendekatan triangulasi sumber. Hasil: Program IK YMSI menunjukkan peningkatan deteksi kasus dari 39% (Mei 2024) menjadi 60% (November 2024), namun stagnan hingga Maret 2025. Kekuatan program meliputi partisipasi pelatihan rutin, insentif berbasis kinerja, dan logistik dasar yang memadai. Hambatan utama adalah minimnya supervisi lapangan, keterbatasan SOP teknis edukasi, dan kendala logistik. Simpulan: Peningkatan kualitas supervisi, perbaikan SOP, dan penguatan logistik diperlukan untuk meningkatkan efektivitas program.  Kata kunci: Tuberkulosis, Investigasi kontak, Analisis program
Conformity Between Expectations and Reality of General Patients Regarding Outpatient Polyclinic Services at RSUD dr. Sayidiman Magetan Rahmadiani, Alyaa Syifa
Jurnal Riset Kesehatan Masyarakat Vol 5, No 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jrkm.2025.26396

Abstract

Background: RSUD dr. Sayidiman Magetan is a BLUD hospital that benefits from public patients, but public patient visits have decreased in January-July 2024. In addition, the outpatient clinic has the second lowest satisfaction level with a score of 80.43. This condition indicates the need for evaluation to improve general patient satisfaction. The purpose of this study was to analyze the expectations and reality received by general patients towards outpatient poly services from the aspects of tangible, reliability, responsiveness, assurance, and empathy. 2)Methods: This study is a quantitative study with a cross sectional research design, conducted in December 2024-February 2025, and the data analysis used the IPA (Index Performance Analysis) method based on the results of the expected and actual scores. 4)Results: The level of satisfaction with the dimensions of service that are still considered unsatisfactory by respondents is the dimension of reliability and responsiveness, because the level of conformity is still below 86.56%. Meanwhile, the service dimensions that were declared satisfactory were tangible, assurance, and empathy, with a level of conformity above 86.56%. 5)Conclusion: The responsiveness dimension has the lowest level of agreement (83.52%), so patients are less satisfied in this aspect. The reliability dimension was also below average (86.53%), indicating suboptimal satisfaction. In contrast, the dimensions of physical evidence (86.58%), assurance (87.76%), and empathy (88.40%) had above-average levels of conformity, with empathy as the most satisfying aspect for patients. 
Hubungan Karakteristik Individu dan Beban Kerja Fisik dengan Kejadian Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Pekerja Proyek Pembangunan Makam PT X Firdausa, Adinda Gita Savana
Jurnal Riset Kesehatan Masyarakat Vol 5, No 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jrkm.2025.27125

Abstract

Latar belakang: Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sangat penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan produktif, serta mematuhi regulasi pemerintah. Salah satu risiko utama di tempat kerja adalah gangguan muskuloskeletal (MSDs). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor karakteristik individu seperti usia, jenis kelamin, masa kerja, dan beban fisik dengan kejadian musculoskeletal disorders di proyek pembangunan makam PT X. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh pekerja proyek pembangunan makam PT X yang berjumlah 30 orang sehingga sampel diperoleh menggunakan teknik total sampling sebanyak 30 pekerja. Data diperoleh dari observasi lingkungan kerja dan proses kerja untuk menentukan beban kerja fisik berdasarkan SNI 7269:2009, wawancara usia, jenis kelamin, dan masa kerja, serta pengukuran tingkat MSDs dengan kuesioner Nordic Body Map (NBM). Teknik pengolahan data menggunakan Uji chi-square dengan Fisher Exact Test. Hasil: Sebagian besar pekerja berusia > 35 Tahun (Usia Tua) sebanyak 70%, berjenis kelamin laki-lakisebanyak 80%, memiliki masa kerja > 10 Tahun sebanyak 43,3 %, dan memiliki beban kerja fisik berat sebanyak 53,3%. Hasil penelitian ini, didapatkan bahwa 36,7% pekerja proyek pembangunan makam PT X mengalami keluhan MSDs pada kategori tinggi. Hasil penelitian menunjukkan hubungan antara usia (0.025), jenis kelamin (0.001), masa kerja (0,001), dan beban kerja fisik (0.003) dengan kejadian musculoskeletal disorders. Simpulan: Dari hasil penelitian, didapatkan kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara usia, jenis kelamin, masa kerja, dan beban kerja fisik dengan kejadian musculoskeletal disorders di proyek pembangunan makam PT X.
Evaluasi Pemanfaatan Aplikasi e-PPGBM Dalam Entri Data Gizi Di Kabupaten Timor Tengah Selatan Tanesab, Delto Loisandro
Jurnal Riset Kesehatan Masyarakat Vol 5, No 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jrkm.2025.27315

Abstract

Latar belakang: Permasalahan stunting di Kabupaten Timor Tengah Selatan berkaitan erat dengan efektivitas sistem informasi kesehatan, salah satunya Sistem Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM). Namun, implementasi sistem ini masih menghadapi berbagai kendala, terutama dalam ketepatan waktu entri data oleh tenaga gizi puskesmas. Faktor internal seperti keterampilan, pengetahuan, motivasi, kesadaran diri, serta manajemen waktu memengaruhi keterlambatan entri data. Faktor eksternal, termasuk kualitas jaringan, dukungan sistem, kebijakan, fasilitas, kondisi geografis, serta sumber daya manusia, juga menjadi tantangan utama. Metode: Metode yang digunakan adalah analisis data sekunder berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Selatan, yang kemudian dilengkapi dengan wawancara daring melalui platform Zoom untuk menggali alasan di balik keterlambatan entri data. Hasil: Hasil analisis menunjukkan bahwa keterlambatan disebabkan oleh keterbatasan sumber daya manusia, kurangnya pengawasan, serta kendala teknis dalam penggunaan aplikasi e-PPGBM. Untuk mengatasi permasalahan ini, solusi yang diusulkan mencakup peningkatan pengawasan oleh Kepala Puskesmas, penggunaan perangkat yang memadai, serta pendampingan berkelanjutan dari Dinas Kesehatan. Simpulan: Evaluasi berkala diharapkan dapat meningkatkan efektivitas e-PPGBM dan memastikan data yang lebih akurat guna mendukung intervensi gizi di daerah tersebut.
Analisis Pelaksanaan Posyandu Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kayu Jao Kabupaten Solok dengan Model CIPP (Context, Input, Process, and Product) Radita, linggana; Suryawati, Chriswardani; Budiyanti, Rani Tiyas
Jurnal Riset Kesehatan Masyarakat Vol 5, No 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jrkm.2025.27327

Abstract

Latar belakang: Puskesmas Kayu Jao masih mengalami permasalahan gizi dengan prevalensi stunting 14,6%. Keberadaan posyandu dapat berupaya mencegah dan menanggulangi masalah gizi anak, namun pelaksanaan posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kayu Jao belum optimal yang ditandai dengan rendahnya cakupan penimbangan balita dan tidak mencapai target 80%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan posyandu balita melalui pendekatan CIPP (Context, Input, Process, Product). Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif melalui wawancara mendalam, dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2024. Subjek penelitian ditentukan dengan teknik purposive. Informan utama meliputi kader posyandu, Kader Pembangunan Manusia, dan kepala seksi pelayanan desa. Informan triangulasi terdiri atas petugas gizi Puskesmas Kayu Jao, bidan dan orang tua balita. Hasil: Pada aspek konteks, penting untuk meningkatkan pemahaman orang tua balita terkait tujuan posyandu sebagai tindak lanjut terhadap permasahalan yang ada. Aspek input, dalam pelaksanaan kegiatan tidak terdapat SOP dan keterampilan kader kurang serta ketersediaan sarana prasarana dan pendanaan kurang memadai. Dalam aspek proses telah tersedia struktur organisasi kader, pada saat pelaksanaan posyandu kurangnya dukungan tokoh masyarakat, serta pelaksanaan belum optimal pada pelayanan meja tiga pengisian KMS dan meja empat penyuluhan kesehatan. Pada aspek produk ditemukan pada capaian SKDN, hanya capaian K/S yang memenuhi traget dan indikator lainnya masih rendah tidak mencapai target kinerja program gizi tahun 2023. Simpulan: Proses pelaksanaan posyandu balita di wilayah kerja Puskesmas Kayu Jao belum sesuai dengan panduan penyelenggaraan posyandu oleh Kementerian Kesehatan RI serta cakupan SKDN tidak mencapai target. Mengadakan pelatihan terkait terkait strategi komunikasi dan menyediakan media KIE untuk membantu dalam memberikan edukasi kepada sasaran serta meningkatkan monitoring dan dukungan dari tokoh masyarakat pada saat pelaksanaan posyandu balita.

Page 1 of 1 | Total Record : 6