cover
Contact Name
-
Contact Email
jce@mail.unnes.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jce@mail.unnes.ac.id
Editorial Address
Postgraduate Universitas Negeri Semarang Kampus UNNES Kelud Utara III Semarang 50237
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Journal of Community Empowerment
ISSN : 27985997     EISSN : 28071115     DOI : https://doi.org/10.15294/jce
Core Subject : Social,
This journal publishes articles of community service and empowerment results that are problem-solving, comprehensive, meaningful, and sustainable, with clear goals
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 2 No 1 (2022): Journal of Community Empowerment" : 6 Documents clear
Upaya Peningkatan Kompetensi Guru SMA N 1 Purbalingga Melalui Pelatihan PTK dan Penulisan Artikel Ilmiah
Journal of Community Empowerment Vol 2 No 1 (2022): Journal of Community Empowerment
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jce.v2i1.51631

Abstract

Pengetahuan tentang PTK menjadi suatu hal yang penting dimiliki oleh guru dalam usaha peningkatan kualitas pembelajaran. Namun, ternyata masih sangat sedikit yang mempraktikkannya dalam pembelajaran di kelas. Keadaan tersebut dilatarbelakangi banyak hal. Sebagian tuntutan profesionalitas guru yang lain adalah publikasi, terutama publikasi yang berbasis PTK. Persentase yang rendah publikasi karya ilmiah guru sebagian disebabkan guru masih belum mengetahui tata cara penulisan karya ilmiah yang sesuai standar akademik. Selaras dengan hal-hal tersebut, kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan memberikan informasi seputar PTK dan penulisan artikel ilmiah. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini berupa pelatihan, diisi dengan penyajian materi tentang PTK dan penulisan artikel ilmiah hasil PTK. Kegiatan berjalan lancar dan guru sangat antusias mengikuti jalannya pelatihan, terbukti dengan banyaknya pertanyaan yang disampaikan pada sesi diskusi. Pendampingan penulisan artikel ilmiah disediakan oleh tim pengabdi secara daring melalui email dan aplikasi whatsapp.
Scratch Sebagai Solusi Simulasi Praktikum Digital di Masa Pandemi
Journal of Community Empowerment Vol 2 No 1 (2022): Journal of Community Empowerment
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran fisika SMA di Kabupaten Batang sudah berjalan dengan cukup baik. Sebanyak 57,1% guru yang tergabung dalam MGMP Fisika SMA Kabupaten Batang sudah pernah merancang alat peraga untuk memudahkan proses transfer ilmu kepada siswa. Sebagian yang lain masih mengalami kesulitan terkait ide dan bahan yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran penunjang, terlebih pada masa pandemi yang sudah berjalan setahun ini. Oleh karena itu, pengetahuan tentang praktikum alternatif berupa praktikum digital dan pemanfaatan sensor pada smartphone perlu diperkenalkan. Tim pengabdian telah mengembangkan modul praktikum digital berbasis Scratch dalam rangka memenuhi kebutuhan atau pengganti praktik tatap muka di laboratorium. Modul ini dikembangkan khususnya untuk siswa SMA, namun untuk tahap awal perlu dilakukan pelatihan untuk para guru bidang studi terlebih dahulu. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini memberikan pengetahuan baru pada guru, khususnya terkait praktikum digital dalam pembelajaran fisika
Pelatihan Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Life Skills Untuk Mewujudkan Sekolah Ramah Anak
Journal of Community Empowerment Vol 2 No 1 (2022): Journal of Community Empowerment
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sekolah ramah anak (RSA) sebagai perwujudan lingkungan pendidikan yang memiliki kondisi aman, nyaman, sehat, ramah, cerdas, ceria, berakhlak mulia dan menyenangkan bagi anak untuk belajar di sekolah. Sekolah ramah anak menjadi indikator penting dalam pengembangan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA), sebagai upaya pemenuhan hak-hak anak belajar di sekolah. Oleh karenanya, sangat penting perwujudan sekolah ramah anak oleh para pendidik yang dapat disesuaikan dengan konteks pembelajaran yang ada. Kota Semarang sendiri menargetkan lebih dari 50% pencapaian penyelenggaraan sekolah ramah anak. Oleh karenanya juga, pemilik lembaga KB/TK Islam Terpadu Bintang Kecil mengandeng akademisi Universitas Negeri Semarang untuk mewujudkan lembaga pendidikannya dapat sebagai sekolah ramah anak. Kegiatan pengabdian ini menggunakan pendekatan secara individu, mengutamakan kemampuan pendidik dalam menyusun model pembelajaran kontekstual berbasis life skil dilakukan pendampingan dengan capaian produk. Tahapan kegiatan dilakukan tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Tahap persiapan meliputi: menjalin kemitraan dengan lembaga PAUD nonformal, mensinergikan nilai sekolah ramah anak pada lembaga PAUD mitra, menyusun perangkat pembelajaran PAUD nonformal yang bermuatan nilai sekolah ramah anak dengan kegiatan life skills, dan menyiapkan panduan bagi pendidik. Tahap pelaksanaan: dilakukan serasehan berbagi pengetahuan dan keterampilan pembelajaran untuk mewujudkan sekolah ramah anak dengan model konteskstual yang terintegrasi dengan kecakapan hidup bagia anak usia dini. Tahap pendampingan, dilakukan ketika pendidik PAUD nonformal mempraktikan model pembelajaran kontekstual berbasis life skills pada proses pembelajaran di PAUD KB.TK Islam Terpadu Bintang Kecil. Tahap evaluasi: kemampuan pendidik memecahkan masalah dalam menerapkan model pembelajaran kontekstual berbasis life skills tersebut pada proses pembelajaran PAUD nonformal.
Peningkatan Kompetensi Kolaborasi Konselor Sekolah Melalui Program Pelatihan di Musyawarah Guru Bimbingan Dan Konseling (MGBK) Kabupaten Semarang
Journal of Community Empowerment Vol 2 No 1 (2022): Journal of Community Empowerment
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Konselor sekolah merupakan profesioal untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik. Kualitas layanan bimbingan dan konseling dipengaruhi kompetensi konselor untuk berkolaborasi dengan Kepala Sekolah, guru bidang studi, orang tua siswa, dan juga masyarakat. Kenyataannya kualitas kompetensi konselor belum memiliki kompetensi kolaborasi. Sebagai salah satu solusi strategis diadakan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi kolaborasi konselor sekolah. Tujuan dari pelatihan adalah meningkatkan kompetensi profesional konselor sehingga guru bimbingan konseling/konselor mampu mengaplikasikan kompetensi kolaborasi. Metode yang di gunakan dalam pengabidan ini adalah dengan pemberian ceramah, tanya jawab dan diskusi melalui pelatihan konseling dengan kegiatan pengabdian pada masyarakat bekerja sama dengan Musyawarah Guru Bimbingan Konseling di SMA Kabupaten Semarang dilaksanakan dengan pendekatan tiga tahap yaitu: identifikasi kompetensi kolaborasi peserta, pelaksanaan pelatihan, monitoring dan evaluasi pelatihan. Hasil pengolahan instrumen pre-test dan post-test yang diberikan kepada 30 Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor peserta pelatihan menunjukkan hasil yang memuaskan. Terdapat peningkatan pemahaman dan pengaplikasian kolaborasi di sekolah. Guru bimbingan dan konseling atau konselor telah mampu menyusun dan mensosialisasikan program layanan bimbingan dan konseling yang telah mereka susun. Abstract School counselors are professionals to facilitate the development of students. The quality of guidance and counseling services is influenced by the competence of counselors to collaborate with school principals, subject teachers, parents, and also the community. In fact, the quality of the counselor's competence does not yet have collaboration competence. As one of the strategic solutions, training is held to improve the collaboration competence of school counselors. The purpose of the training is to improve the professional competence of counselors so that guidance and counselor teachers are able to apply collaboration competencies. The method used in this service is by giving lectures, questions and answers and discussions through counseling training with community service activities in collaboration with the Counseling Guidance Teacher Deliberation at SMA (Senior High School) Kabupaten Semarang carried out with a three-stage approach, namely: identification of participant collaboration competencies, training implementation, monitoring and evaluation of training. The results of processing the pre-test and post-test instruments given to 30 Guidance and Counseling Teachers or trainee counselors showed satisfactory results. There is an increased understanding and application of collaboration in schools. Guidance and counseling teachers or counselors have been able to compile and socialize the guidance and counseling service program that they have arranged.
Pelatihan dan Sosialisasi Tonis Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di Kabupaten Semarang
Journal of Community Empowerment Vol 2 No 1 (2022): Journal of Community Empowerment
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan olahraga Indonesia menuju prestasi dunia harus dimulai dari hal yang selama ini dianggap sebelah mata oleh pemangku kebijakan olahraga yaitu pengembangan olahraga berbasis kearifan lokal. Kearifan lokal merupakan salah satu kekayaan yang ada di satu wilayah. Tulisan ini merupakan kajian pustaka yang mencoba mengungkap bahwa kearifan lokal yaitu permainan tradisional merupakan sesuatu yang sangat mendukung untuk pemassalan olahraga menuju prestasi dunia. Tonnis sebagai potensi yang sangat luar biasa yang dimiliki oleh salah satu universitas di Indonesia yaitu Universitas Negeri Semarang (UNNES). Indonesia merupakan Negara yang sangat kaya akan kearagaman budaya (kearifan lokal) yang sudah diakui oleh masyarakat Internasional, salah satu potensi Indonesia yang berkaitan pemasalan olahraga adalah Permainan tradisional dan salah satunya adalah olahraga tonnis. Permainan tonnis di Indonesia pada umumnya berkaitan dengan unsur olahraga yang sangat sesuai dengan gerakan “sports for All”. Pemassalan olahraga harus memperhatikan budaya lokal, agar program ini dapat diterima oleh setiap warga yang tinggal di wilayah tersebut. Kearifan lokal juga bisa dipakai acuan untuk penentuan cabang unggulan yang bisa dikembangakan di suatu wilayah. Pemangku kebijakan olahraga harus mempunyai strategi pengembangan yang sesuai dengan kearifan lokal yang berlaku atau berkembang disetiap wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia agar program pemassalan olahraga menuju prestasi dunia tidak hanya sebatas wacana. Pasca Sarjana melalui program studi S3 pendidikan olah raga telah bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Semarang mengadakan pelatihan TONIS bagi guru PJOK SMP se Kabupaten Semarang, jumlah peserta 43 SMP
Penyuluhan Kesehatan Tentang Posyandu Lansia dengan Metode Jigsaw dalam Upaya Peningkatan Pengetahuan Anggota PKK
Journal of Community Empowerment Vol 2 No 1 (2022): Journal of Community Empowerment
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Kondisi kesehatan yang saat ini dialami lansia berasal dari beberapa faktor yaitu genetik, lingkungan fisik dan sosial meliputi lingkungan rumah tempat tinggal lansia, lingkungan sekitar rumah dan komunitas. Lansia sering kali kesulitan menuju pelayanan kesehatan karena beberapa kendala yang dialaminya seperti minimnya dukungan dari keluarga dan transportasi. Alternatif untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan mengadakan posyandu lansia di lingkungan wilayah sekitar, oleh karena itu perlu adanya kegiatan penyuluhan tentang pentingnya posyandu lansia. Adapun tujuan dari kegiatan tersebut untuk meningkatkan pengetahuan anggota PKK RW 03 Kelurahan Jangli, Kecamatan Tembalang Kota Semarang tentang pentingnya posyandu lansia. Metode penyampaian materi penyuluhan dilaksanakan secara tatap muka dengan metode jigsaw, dimana peserta akan dibagi menjadi kelompok asal (home teams) selanjutnya setiap anggota kelompok diberikan topik diskusi yang berbeda-beda, anggota yang mempunyai topik sama berkelompok menjadi kelompok sendiri yang disebut kelompok ahli (expert group). Anggota dari kelompok ahli bertanggung jawab untuk memberikan informasi kepada anggota lain di kelompok asal. Kuesioner dibagikan sebelum dan sesudah kegiatan penyuluhan berisi pertanyaan tentang materi yang disampaikan yaitu posyandu lansia. Analisis data menggunakan uji wilcoxon dengan nilai signifikansi p<0,05 hasil analisis data didapatkan bahwa penyuluhan kesehatan dengan metode jigsaw berpengaruh secara signifikan terhadap pengetahuan anggota PKK RW03 Kelurahan Jangli (p=0,006). Sebelum dilaksanakan penyuluhan pengetahuan peserta masuk dalam kategori cukup (70%) dan setelah mendapat informasi melalui penyuluhan pengetahuan meningkat menjadi sangat baik (80%). Pendidikan kesehatan tentang posyandu lansia dapat menjadi pedoman bagi kader dan tokoh masyarakat untuk mendirikan posyandu lansia diwilayah RW 03 Kelurahan Jangli, Kecamatan Tembalang Kota Semarang sehingga derajat kesehatan lansia diwilayah tersebut menjadi meningkat. ABSTRACT The health conditions currently experienced by the elderly come from several factors, namely genetics, the physical and social environment, including the home environment where the elderly live, the environment around the house and the community. The elderly often find it difficult to get to health services because of some of the obstacles they experience, such as the lack of support from their families and transportation. An alternative to overcome this problem is by holding a posyandu for the elderly in the surrounding area, therefore there is a need for outreach activities about the importance of posyandu for the elderly. The purpose of this activity is to increase the knowledge of PKK RW 03 members, Jangli Village, Tembalang District, Semarang City about the importance of Posyandu for the elderly. The method of delivering counseling material is carried out face-to-face with the jigsaw method, where participants will be divided into home teams, then each group member is given a different discussion topic, members who have the same topic group into their own group called the expert group. groups). Members of the expert group are responsible for providing information to other members of the homegroup. Questionnaires were distributed before and after the outreach activities containing questions about the material presented, namely posyandu for the elderly. Data analysis used the Wilcoxon test with a significance value of p <0.05. The results of data analysis showed that health education with the jigsaw method significantly affected the knowledge of PKK members RW03 Jangli Village (p = 0.006). Before the knowledge extension was carried out, the participants were in the sufficient category (70%) and after receiving information through the extension, their knowledge increased to very good (80%). Health education about posyandu for the elderly can be a guide for cadres and community leaders to establish a posyandu for the elderly in the area of ​​RW 03, Jangli Village, Tembalang District, Semarang City, so that the health status of the elderly in the area will increase.

Page 1 of 1 | Total Record : 6