cover
Contact Name
Sri Ningsih
Contact Email
pustipadaktabe@gmail.com
Phone
+62811444934
Journal Mail Official
aktabebulukumba@gmail.com
Editorial Address
http://e-journal.aktabe.ac.id/index.php/jmns/about/editorialTeam
Location
Kab. bulukumba,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Journal Of Midwifery And Nursing Studies
ISSN : 27970507     EISSN : 27974073     DOI : -
Core Subject : Health,
Journal of Midwifery and Nursing Studies published by aktabe.ac.id. Aktabe is Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba (Midwifery Academy of Tahirah Al Baeti Bulukumba) cited in South Sulawesi, Indonesia. this Journal of Midwifery and Nursing Studies is a peer reviewed free open access journal. This professional journal provides a venue for the publication of research relevant to midwifery and nursing practiced by specialist and researchers in various disciplines including: Midwifery science Nursing informatics Reproductive health Maternal and child health Obsetetrics and gynecology Sexual health promotion Women’s health Public health Psychosocial and ethical aspects of women’s health Educational and counceling interventions in midwifery and nursing
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol. 7 No. 1 (2025): Edisi Mei 2025" : 15 Documents clear
PROFIL PENGETAHUAN BERDASARKAN SUKU (ETNIK) TENTANG 5 UNSUR KOMPONEN GIZI PADA ANAK REMAJA Kanang, Bau; Adriana, Syarifah
Journal Of Midwifery And Nursing Studies Vol. 7 No. 1 (2025): Edisi Mei 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57170/jmns.v7i1.171

Abstract

Latar belakang: Masalah gizi pada remaja di Indonesia masih menjadi tantangan serius, yang mencakup tiga bentuk utama: kekurangan gizi yang menyebabkan stunting, kekurangan zat gizi mikro seperti zat besi yang menyebabkan anemia, serta kelebihan berat badan. Di tingkat nasional, sekitar 23% remaja putri mengalami anemia akibat kekurangan zat besi. Di Kabupaten Nabire, Papua Tengah, data Riskesdas 2018 menunjukkan tingginya prevalensi gizi kurang, khususnya pada remaja usia 13–18 tahun. Faktor utama yang menyebabkan masalah gizi ini adalah kurangnya pengetahuan gizi yang dipengaruhi oleh akses informasi, budaya konsumsi, serta rendahnya pendidikan kesehatan. Pengetahuan tentang gizi seimbang sangat penting untuk membantu remaja mencapai tumbuh kembang yang optimal dan mencegah berbagai gangguan kesehatan. Selain itu, budaya lokal yang memengaruhi pola makan turut menjadi faktor penting dalam status gizi masyarakat. Berdasarkan permasalahan tersebut, dilakukan penelitian untuk mengetahui tingkat pengetahuan gizi pada siswa SMP Negeri 4 Nabire, Papua Tengah. Tujuan: untuk memberikan gambaran awal terhadap kondisi literasi gizi remaja di daerah tersebu. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan bersifat deskriktif dengan jumlah sampel sebanyak 81 siswa dengan menggunakan rumus Slovin. Hasil : Didapatkan hasil sebanyak 55 orang (67,9%), yang memiliki pengetahuan kurang, memiliki pengetahuan baik sebanyak 26 orang (32,1%). Kesimpulan: hal ini diindikasikan bahwa dari 81 responden yang diteliti berdasarkan suku yang memiliki pengetahuan baik masih tergolong rendah tentang Gizi.
PREVALENSI GANGGUAN MENSTRUASI SERTA PENANGANANNYA PADA REMAJA Adriani, Fitri; Suryani, Lilis; Angraeni, Ningsi; Dahlan, Musfira; FITRI
Journal Of Midwifery And Nursing Studies Vol. 7 No. 1 (2025): Edisi Mei 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57170/jmns.v7i1.172

Abstract

Background: Indonesia as a developing country has a fairly large adolescent population. One of the changes in adolescent girls when they become adults is menstruation, but menstrual disorders are still a common problem with a fairly high incidence, especially in adolescents. As much as 75%. This can be serious if not treated immediately. Objective: to determine the prevalence of menstrual disorders and their treatment in adolescents, especially female students majoring in Midwifery at Almarisah Madani University. Method: This type of research is quantitative research with a descriptive design with a sample of 21 female students. Results: showed that most respondents (71%) experienced menstrual disorders, with details of 38% having abnormal cycles, 5% experiencing abnormal menstrual duration, and 57% experiencing dysmenorrhea. Meanwhile, amenorrhea was only experienced by 10% of respondents. Menstrual disorders found included polymenorrhea, oligomenorrhea, hypomenorrhea, hypermenorrhea, dysmenorrhea, and amenorrhea. This disorder not only affects physical health, but can also affect the psychological condition and quality of life of adolescents, and has the potential to cause long-term health problems such as infertility. Treatment for adolescents is generally non-pharmacological, including warm water compresses, rest, stress management, improving diet and sleep patterns, and taking painkillers independently.
STUDI PENGARUH PEMBERIAN TABLET FE SECARA TERATUR PADA IBU HAMIL TRIMESTER 1 HINGGA TRIMESTER 3 TERHADAP RISIKO ANEMIA dwi puspita, winda
Journal Of Midwifery And Nursing Studies Vol. 7 No. 1 (2025): Edisi Mei 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57170/jmns.v7i1.173

Abstract

Latar belakang: Selama masa kehamilan, kebutuhan zat besi meningkat secara signifikan karena adanya peningkatan volume darah dan perkembangan janin. Kekurangan zat besi yang tidak teratasi dapat menyebabkan anemia yang berdampak pada peningkatan risiko kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan bahkan kematian maternal. Tujuan: mengidentifikasi dan mengevaluasi intervensi kesehatan yang efektif dalam meningkatkan kepatuhan ibu hamil terhadap konsumsi tablet Fe guna mencegah anemia. Metode: systematic literature review dengan menganalisis 25 studi yang relevan dari berbagai basis data ilmiah. Studi ini menekankan pentingnya edukasi kesehatan, dukungan sosial, dan akses terhadap layanan kesehatan serta distribusi suplemen sebagai faktor kunci dalam meningkatkan kepatuhan ibu hamil. Selain itu, hambatan seperti efek samping suplemen dan keterbatasan sosial-ekonomi juga ditemukan sebagai penghalang utama dalam konsumsi tablet Fe. Hasil: menunjukkan bahwa intervensi yang menggabungkan edukasi, dukungan keluarga, dan peningkatan akses terhadap layanan kesehatan berhasil meningkatkan kepatuhan ibu hamil secara signifikan. Dari segi implikasi, temuan ini mendukung penerapan model-model perilaku kesehatan seperti Health Belief Model dan Social Support Theory. Kesimpulan: Secara praktis, penelitian ini menggarisbawahi perlunya distribusi suplemen yang merata dan pemanfaatan teknologi digital untuk memperkuat program kesehatan. Keterbatasan penelitian ini mencakup heterogenitas studi dan konteks negara berkembang, yang membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan generalisasi temuan. Rekomendasi ke depan mencakup inovasi teknologi dalam intervensi kesehatan serta strategi untuk mengatasi hambatan sosial-ekonomi.
DETERMINAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL Akhfar, Kurniati; Komariyah, Siti; Saleh, Irma Suryani; Jusniati; Ramli, Kamrianti
Journal Of Midwifery And Nursing Studies Vol. 7 No. 1 (2025): Edisi Mei 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57170/jmns.v7i1.174

Abstract

Latar Belakang: Kekurangan Energi Kronik (KEK) merupakan salah satu penyebab utama kematian ibu hamil, terutama di negara berkembang. KEK terjadi akibat kekurangan asupan energi dan protein secara kronis. Di Indonesia, prevalensi KEK pada ibu hamil masih cukup tinggi. Berdasarkan data Puskesmas Balibo, terjadi 8 kasus KEK dari 38 ibu hamil pada tahun 2023. Faktor-faktor seperti pengetahuan, asupan gizi, indeks massa tubuh (IMT), pekerjaan, dan jarak kehamilan diduga berperan terhadap kejadian KEK. Tujuan: Mengetahui faktor dominan yang berhubungan dengan kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Balibo Kabupaten Bulukumba tahun 2024. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel sebanyak 20 ibu hamil yang dipilih dengan teknik total sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan lembar observasi, serta dianalisis menggunakan uji chi-square dan regresi logistik multivariat. Hasil: Prevalensi KEK sebesar 50%. Hasil uji bivariat menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan (p = 0,001), asupan gizi (p = 0,002), dan IMT (p = 0,025) dengan kejadian KEK. Tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara pekerjaan (p = 1,000) dan jarak kehamilan (p = 1,000) dengan KEK. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa pengetahuan merupakan faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap kejadian KEK (p = 0,001; OR = 0,395). Kesimpulan : ibu hamil dengan pengetahuan kurang memiliki peluang lebih besar mengalami KEK dibandingkan dengan ibu yang berpengetahuan baik.
PENGARUH LITERASI DIGITAL DALAM PENCEGAHAN PERILAKU SEXTING DI KALANGAN REMAJA Arfiani; Fitriani; SAMILA; Khatimah, Husnul; R, Rahmaniyah
Journal Of Midwifery And Nursing Studies Vol. 7 No. 1 (2025): Edisi Mei 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57170/jmns.v7i1.175

Abstract

Latar belakang: Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memberikan dampak signifikan terhadap perilaku remaja, termasuk dalam penggunaan media sosial. Salah satu bentuk penyimpangan digital yang mengemuka di kalangan remaja adalah perilaku sexting, yaitu pengiriman atau penerimaan pesan, gambar, maupun video bermuatan seksual melalui media digital. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara literasi digital dan perilaku sexting pada remaja di Kabupaten Bulukumba. Metode: Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional dengan desain cross-sectional. Sampel penelitian berjumlah 48 remaja yang dipilih secara sukarela dan datanya dikumpulkan melalui kuesioner online. Hasil: analisis univariat menunjukkan bahwa mayoritas responden (70,8%) tidak melakukan perilaku sexting, namun lebih dari separuh (60,4%) memiliki tingkat literasi digital yang rendah. Hasil analisis bivariat menggunakan uji Pearson menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan antara literasi digital dengan perilaku sexting (r = 0,426; p = 0,003). Temuan ini menunjukkan bahwa peningkatan literasi digital berpotensi menjadi faktor protektif dalam mencegah perilaku sexting pada remaja. Kesimpulan: edukasi literasi digital yang komprehensif perlu ditingkatkan untuk memperkuat kemampuan remaja dalam menghadapi risiko digital secara bijak.

Page 2 of 2 | Total Record : 15