cover
Contact Name
Nathanail Sitepu
Contact Email
psnail21@gmail.com
Phone
+6281321151320
Journal Mail Official
psnail21@gmail.com
Editorial Address
Rukan Mutiara Marina No.40 Semarang - Jawa Tengah
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Harvester: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen
ISSN : 23029498     EISSN : 26850834     DOI : 10.52104
Aim dan Scope HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen mencakup sbb: 1. Teologi Biblikal 2. Teologi Sistematika 3. Teologi Praktika 4. Kepemimpinan Kristen
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 1 (2022): Teologi dan Kepemimpinan Kristen - Juni 2022" : 5 Documents clear
Spiritual Entrepreneurship: Memaknai Spiritualitas Kerja Kristen Ignatius Bambang Sukarno Hatta; Romi Lie
HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen Vol 7, No 1 (2022): Teologi dan Kepemimpinan Kristen - Juni 2022
Publisher : STTI Harvest Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.001 KB) | DOI: 10.52104/harvester.v7i1.90

Abstract

The spirituality of work in secular circles is currently developing in such a way and mostly has a positive impact on the world of work itself, because of its nature which provides a balance between work and all its demands, with humans in their inner satisfaction and deepest desire to fulfill and serve the highest goals set forth. beyond existence. Efforts to explore the spirituality of Christian work have become an urgent need, not because they want to compete with the spirituality of work that is currently prevailing secularly, but as a form of fulfilling the Christian missionary call to "witness, preach the Gospel, make disciples of all nations." Apart from being an effort to fulfill the call of Christian mission, this also helps those who live the spirituality of Christian work to have a quality work ethic in their workplace, because they do it productively, independently and spiritually. Through the literature study method, it is concluded that spiritual entrepreneurship is found to be the right choice that can meet the criteria and forms of Christian work spirituality needed.AbstrakSpiritualitas kerja dikalangan sekuler saat ini berkembang sedemikian rupa dan kebanyakan memberikan dampak yang positif bagi dunia kerja itu sendiri, oleh karena sifatnya yang memberi keseimbangan antara kerja dan segala tuntutannya, dengan manusia di dalam kepuasan batin serta keinginan terdalamnya untuk memenuhi dan mengabdi pada tujuan tertinggi yang melampaui keberadaanya. Upaya menggali spiritualitas kerja Kristen menjadi sebuah kebutuhan yang mendesak dilakukan, bukan karena ingin menyaingi spiritualitas kerja yang saat ini sedang berlaku secara sekuler, melainkan sebagai bentuk pemenuhan panggilan misi orang Kristen untuk “menjadi saksi, memberitakan Injil, memuridkan segala bangsa.” Selain sebagai upaya pemenuhan panggilan misi Kristiani, hal ini turut membantu mereka yang menghidupi spiritualitas kerja Kristen untuk memiliki etos kerja berkualitas di tempat kerjanya, karena dikerjakannya secara produktif, mandiri dan rohani. Melalui metode studi kepustakaan maka disimpulkan bahwa entrepreneurship rohani di dapati sebagai pilihan tepat yang dapat memenuhi kriteria dan bentuk dari spiritualitas kerja Kristen yang dibutuhkan.
Teori Pendidikan Humanistik, Implikasinya dalam Humanistik Persaudaraan Andarweni Astuti; Ferani Mulianingsih; Muh Soleh
HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen Vol 7, No 1 (2022): Teologi dan Kepemimpinan Kristen - Juni 2022
Publisher : STTI Harvest Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.396 KB) | DOI: 10.52104/harvester.v7i1.89

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan tentang teori Pendidikan humanistik, dan untuk menawarkan model pembelajaran untuk menuju humanistik persaudaraan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode penelitian kualitatif, dengan pengumpulan datanya memakai pendekatan literature study, atau kajian Pustaka. Pengumpulan data melalui literature study adalah teknik pengumpulan data dengan cara menalaah literatur, buku, beberapa catatan, beberapa laporan yang dijadikan sebagai sumber oleh penulis untuk mendapatkan data tentang penelitian yang dilakukan. Hasil dari penelitian literatur study ini adalah bahawa humanistik persaudaraan memberikan wawasan baru bahwa Pendidikan agama Katolik tidak cukup hanya menyediakan pelayanan dalam bidang Pendidikan, tetapi Pendidikan tersebut harus mampu menghasilkan peserta didik yang memiliki kemampuan personal, sosial dan moral. Pendidik dan peserta didik didesak untuk hidup, belajar dan melakukan segala tindakan untuk alasan humanistik persaudaraan. Humanistik persaudaraan tersebut dilaksanakan dalam keempat usaha berikut ini: Budaya dialog, menyebarkan pengharapan, Inklusi yang benar, membangun jaringan kerja sama
Dampak Etis Moral Hamil Dan Melahirkan di Luar Pernikahan Dari Perspektif Etika Kristen Emilia Mude
HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen Vol 7, No 1 (2022): Teologi dan Kepemimpinan Kristen - Juni 2022
Publisher : STTI Harvest Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.008 KB) | DOI: 10.52104/harvester.v7i1.84

Abstract

This research is based on phenomenon of moral deviation of the unwed pregrancy and giving birth out of wedlock cases among the younger generations. The research is an effort to analyse “the ethical dan moras impacts of unwed pregnancy and giving birth out of wedlock cases from Christian perspectives.” The aim of this reseach is to search for reasons and answers related to unwed pregnancy and giving birth out of wedlock cases, namely: Firstly, Why the unwed pregnancy and giving birth out of wedlock are always occur in all societies? Seconly, What are the extend of impacts of unwed pregnancy and giving birth out of wedlock cases for the unwed girls, parents, and society at large? Thirdly, What are Christian ethical and moral perspectives of the unwed and giving birth out of wedlock cases in the societies? Methods and methodology that will be implemented are qualitative and literature analysis and descriptive approaches. The findings to these questions will be concluded in propositions to support Christian cause.AbstrakPenelitian ini didasarkan atas fenomena maraknya pelanggaran moral di antara generasi muda, yang mengakibatkan terjadinya kehamilan dan melahirkan di luar pernikahan. Kondisi ini menimbulkan konsekuensi yang kompleks, baik bagi subyek pelaku, keluarga, dan masyarakat gereja. Penelitian ini berupaya untuk menganalisis “dampak etis moral dari kasus hamil dan melahirkan di luar pernikahan ditinjau dari perspektif Kristen.” Analisis ini bertujuan untuk mencari penyebab dan jawaban yang berhubungan dengan beberapa pertanyaan, antara lain: Pertama, Mengapa kasus hamil dan melahirkan anak di luar pernikahan sering sekali terjadi dalam mmasyarakat? Kedua, Apa dampak dari kasus hamil dan melahirkan anak di luar pernikahan bagi sang gadis, keluarga dan masyarakat? Ketiga, Apa sesungguhnya perspektif Etika moral dari kasus hamil dan melahirkan anak di luar pernikahan di lingkungan masyarakat? Metode dan metodologi digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi kualitatif, dan metode analisis literature dalam deskripsi temuan kasus. Hasil penelitian atas pertanyaan-pertanyaan di atas, akan disimpulkan dalam suatu rangkuman, yang diharapkan bermanfaan bagi orang Kristen.
Penerapan Nilai-Nilai Karakter Kristiani dalam Aktivitas Kepemimpinan Kristen Josapat Bangun
HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen Vol 7, No 1 (2022): Teologi dan Kepemimpinan Kristen - Juni 2022
Publisher : STTI Harvest Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.616 KB) | DOI: 10.52104/harvester.v7i1.85

Abstract

The moral scandals of religious leaders, clergy, and religious leaders have occurred since ancient times, the story is recorded and narrated clearly by the biblical writer. The purpose of the biblical writers to write these events is to be useful teaching material for Christian leaders today. But unfortunately, the moral scandals that have occurred in the past are still happening in the history of Christianity to the present in different forms. This research uses a qualitative method approach with a literature review. The findings obtained are that the moral scandals carried out by leaders in their leadership activities are in fact closely related and influenced by the quality of character and spirituality of a leader. In this way, Christian character values sourced from the Bible must be a guideline by a Christian leader in order to avoid moral scandals in carrying out his leadership duties and responsibilities.AbstrakSkandal moral pemimpin agama, rohaniawan, dan pemuka agama sudah terjadi sejak zaman purbakala, kisah tersebut dicatat dan diceritakan secara jelas oleh penulis Alkitab. Tujuan penulis Alkitab menulis peristiwa tersebut untuk menjadi bahan ajar yang bermanfaat dipelajari bagi Pemimpin Kristen di zaman sekarang. Namun sayangnya skandal moral yang pernah terjadi pada masa lampau masih terus terjadi dalam sejarah kekristenan hingga masa kini dalam bentuk yang berbeda. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kualitatif dengan kajian studi pustaka. Hasil temuan yang diperoleh adalah skandal moral yang dilakukan oleh pemimpin dalam aktivitas kepemimpinannya ternyata sangat terkait dan dipengaruhi oleh kualitas karakter dan spiritualitas seorang pemimpin. Dengan demikian maka, nilai-nilai karakter kristiani yang bersumber dari Alkitab harus menjadi pedoman oleh seorang pemimpin Kristen agar terhindar dari skandal moral dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab kepemimpinannya.
Pergeseran dan Pengertian Ulang Hukum Sabat di Tengah Pandemi Covid-19 Dicky Aprianto
HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen Vol 7, No 1 (2022): Teologi dan Kepemimpinan Kristen - Juni 2022
Publisher : STTI Harvest Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.175 KB) | DOI: 10.52104/harvester.v7i1.86

Abstract

The Sabbath became one of the important Identity for Jews. Sabbath is one of the ten commandments of God given to the Jews. The Jews lived the Sabbath stricly, because it was placed within the frameword of God’s covenant and Israel. The Sabbath also refers to the act of God who rest on the seventh day and sanctified the sevent day. The purpose of this study is to examine the law of the Sabbath in the Old Testament is reflected newly by Christians in the light of the Easter Mystery and progressive law in the midst of the Covid-19 pandemic. Using library reserach, this article will discuss the development of the Sabbath in the history of the Torah, the era of Kings, the Prophets age, and the time after exile. The results of the research shows that the limiting to celelebrate Masses on Sundays during Covid 19 Pandemic can be a manifestation of the progresive law which goes against the normality of the law of Sabbath or Sunday Masses. Fundamental values such as liberation and human dignity are being promoted yet under those limited celebrations. Such implementation on the limited celebrations is a humanitarian step to prevent the pandemic from spreading. Therefore, the obligations to celebrate Masses on Sundays has still to be adjusted to the current situation of the people.AbstrakHari Sabat menjadi salah satu identitas penting bagi orang Yahudi. Sabat adalah salah satu dari sepuluh perintah Allah yang diberikan kepada orang Yahudi. Orang-orang Yahudi menjalankan hari Sabat dengan ketat, karena itu ditempatkan dalam kerangka perjanjian Allah dan Israel. Sabat juga mengacu pada tindakan Allah yang beristirahat pada hari ketujuh dan menguduskan hari ketujuh. Tujuan penelitian ini mengkaji hukum sabat dalam Perjanjian Lama yang direfleksikan secara baru oleh orang-orang Kristen dalam terang Misteri Paskah dan hukum progresif di tengah pandemi Covid-19. Menggunakan metode penelitian pustaka, artikel ini akan membahas perkembangan hari Sabat dalam sejarah Taurat, zaman Raja-raja, zaman Nabi, dan zaman setelah pembuangan. Dari hasil penelitian, pembatasan perayaan ekaristi hari minggu di masa pandemi covid-19 ini, dapat dikatakan sebagai bagian dari hukum progresif terhadap hukum sabat atau hukum beribadat pada hari minggu. Nilai mendasar yang diperjuangkan adalah bahwa ke pembebasan dan kemanusiaan tetapi ada dalam pembatasan ibadat ini. Pelaksanaan ibadat yang terbatas ini, merupakah langkah konkrit dari perjuangan kemanusiaan untuk mencegah semakin tersebarnya pandemi ini. Maka kewajiban hukum untuk merayakan hari Minggu tetap disesuaikan dengan konteks kenyataan hidup sehari-hari dalam masyarakat.

Page 1 of 1 | Total Record : 5