Articles
10 Documents
Search results for
, issue
"Vol 9, No 1 (2024): Teologi dan Kepemimpinan Kristen - Juni 2024"
:
10 Documents
clear
Tinjauan terhadap Konsep Pengudusan Progresif dalam Perspektif Teologi Reformed
Siahaan, Robert Ridsad
HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen Vol 9, No 1 (2024): Teologi dan Kepemimpinan Kristen - Juni 2024
Publisher : STTI Harvest Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52104/harvester.v9i1.191
Living in holiness is an absolute command that God gives to all God's people. In Reformed theology, the concept of progressive sanctification is very often highlighted and emphasized as a very important part of the Christian's life and relationship with God. This article wants to review the concept of progressive sanctification in the perspective of Reformed theology by highlighting the view of the concept and process that takes place in progressive sanctification and its implications in the practical life of Christians. Sanctification in Reformed theology is seen as a direct act of God in the work of salvation bestowed by God in the work of the cross of Christ and is also a continuous process that Christians must undergo. The method used is Literature review, the author will present the concept of progressive sanctification in the perspective of several reformed theologies such as John Calvin, John Owen, Brakel, Watson and conduct a comparative analysis of the views of David Peterson and Don Payne. The author concludes that sanctification is not a gradual process where Christians become more and more holy and more like Christ. Progressive sanctification is rather seen as a process of transformation and growth in faith towards spiritual maturity in Jesus Christ. In some aspects and in the historical development of Christianity, the author sees that Reformed theology in understanding and practicing the aspect of progressive sanctification has become one of the important benchmarks for Christians in understanding and practicing sanctification itself. AbstrakHidup dalam kekudusan adalah perintah mutlak yang Allah berikan kepada semua umat Allah. Di dalam teologi Reformed konsep mengenai pengudusan progresif sangat sering disoroti dan ditekankan sebagai bagian yang sangat penting dalam kehidupannya orang Kristen dan relasinya dengan Allah. Artikel ini ingin meninjau konsep pengudusan progresif dalam perspektif teologi Reformed dengan menyoroti pandangan terhadap konsep dan proses yang terjadi dalam pengudusan progresif serta implikasinya dalam kehidupan praktis orang Kristen. Pengudusan dalam teologi Reformed dipandang sebagai tindakan langsung dari Allah dalam karya keselamatan yang dianugerahkan Allah di dalam karya salib Kristus dan juga merupakan proses yang terus menerus yang harus dijalani oleh orang Kristen. Metode yang digunakan adalah Literatur review, penulis akan memaparkan konsep pengudusan progresif dalam perspektif dari beberapa teologi reformed seperti John Calvin, John Owen, Brakel, Watson dan melakukan analisis secara komparatif dari pandangan David Peterson dan Don Payne. Penulis menyimpulkan bahwa pengudusan bukanlah suatu proses bertahap dimana orang Kristen menjadi semakin bertambah kudus dan menjadi semakin serupa dengan Kristus. Pengudusan progresif lebih dilihat sebagai suatu proses transformasi dan pertumbuhan iman menuju kedewasaan rohani di dalam Yesus Kristus. Dalam beberapa aspek dan dalam perkembangan sejarah Kekristenan penulis melihat teologi Reformed dalam memahami dan menjalankan aspek pengudusan progresif telah menjadi salah satu tolok ukur penting bagi umat Kristen dalam memahami dan mempraktekkan pengudusan itu sendiri.
Religiusitas dan Rasionalisme Empirisme Immanuel Kant dalam Berteologi
Tanamal, Nini Adelina
HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen Vol 9, No 1 (2024): Teologi dan Kepemimpinan Kristen - Juni 2024
Publisher : STTI Harvest Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52104/harvester.v9i1.175
This research examines the relationship between religiosity and empiricist rationalism in the context of Immanuel Kant's theological thought. By applying literature analysis methods, this research explores how Kant integrated rationalism and empiricism to form a new approach to theology that not only appreciates the role of reason in understanding religion, but also recognizes the importance of empirical experience. This research shows that Kant offers a framework in which religious beliefs can be analyzed and understood through the lens of rationality without ignoring the value of subjective and sensory experience. In this way, Kant succeeded in creating a bridge between two worlds that are often considered opposites: religious belief and rational-empirical understanding. Truth is still truth, it cannot be denied through thought and empiricism in rationalism. This paper describes qualitatively the thoughts of Immanuel Kant which are linked to the concepts of religiosity and empiricist rationalism in theology. AbstrakPenelitian ini mengkaji hubungan antara religiusitas dan rasionalisme empirisme dalam konteks pemikiran teologis Immanuel Kant. Dengan menerapkan metode analisis literatur, penelitian ini mengeksplorasi bagaimana Kant mengintegrasikan rasionalisme dan empirisme untuk membentuk sebuah pendekatan baru dalam berteologi yang tidak hanya menghargai peran akal budi dalam memahami keagamaan, tetapi juga mengakui pentingnya pengalaman empiris. Penelitian ini menunjukkan bahwa Kant menawarkan sebuah kerangka kerja di mana keyakinan keagamaan dapat dianalisis dan dipahami melalui lensa rasionalitas tanpa mengesampingkan nilai pengalaman subjektif dan indrawi. Dengan demikian, Kant berhasil menciptakan sebuah jembatan antara dua dunia yang sering dianggap berseberangan: kepercayaan religius dan pemahaman rasional-empiris. Kebenaran adalah tetap kebenaran, tidak dapat disangkal melalui pemikiran dan empirisme dalam rasionalisme. Tulisan ini mendeskripsikan secara kualitatif tentang pemikiran Immanuel Kant yang dikaitkan dalam konsep religiusitas dan rasionalisme empirisme dalam berteologi.
Peran Kepemimpinan Kristen Berkarakter Kristus bagi Pertumbuhan Gereja
Dau, Mersi Prastika;
Benu, Yance Novrianti
HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen Vol 9, No 1 (2024): Teologi dan Kepemimpinan Kristen - Juni 2024
Publisher : STTI Harvest Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52104/harvester.v9i1.171
Christian leadership with the character of Christ has a very important role in church growth. Christian leaders who have the character of Christ are also able to mobilize God's people to actively participate in church services. This study uses a literature study approach, by examining references as a basis for research conducted from relevant sources according to the topic of discussion. The data collection process begins with selecting a reference source, then analyzing the data and providing a descriptive explanation of the results obtained. The results of this research found that the context of church growth is closely related to Christian leadership with the character of Christ. The character of Christ is the main key to effective Christian leadership and has a positive impact on church growth. It can be underlined that Christian leadership with the character of Christ can help the church grow and achieve spiritual goals. Leadership based on the character of Christ is a solid foundation for the growth and success of the Christian church. AbstrakKepemimpinan Kristen yang berkarakter Kristus memiliki peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan gereja. Pemimpin Kristen yang berkarakter Kristus juga mampu mengerahkan umat Tuhan untuk berpartisipasi aktif dalam pelayanan gereja. Kajian ini menggunakan pendekatan studi kepustakaan, dengan menelaah referensi-referensi sebagai tumpuan bagi riset yang dilakukan dari sumber-sumber yang relevan sesuai dengan topik pembahasan. Proses pengumpulan data dimulai dengan memilih sumber referensi, lalu kemudian menganalisis data dan memberikan penjelasan deskriptif mengenai hasil yang diperoleh. Hasil penelitian ini menemukan bahwa konteks pertumbuhan gereja erat kaitannya dengan kepemimpinan Kristen yang berkarakter Kristus. Karakter Kristus adalah kunci utama dalam kepemimpinan Kristen yang efektif dan berdampak positif terhadap pertumbuhan gereja. Dapat digarisbawahi, kepemimpinan Kristen yang berkarakter Kristus dapat membantu gereja bertumbuh dan mencapai tujuan rohani. Kepemimpinan yang didasarkan pada karakter Kristus adalah landasan yang kokoh untuk pertumbuhan dan keberhasilan gereja Kristen.
Pengaruh Visitasi Gembala Sidang terhadap Kehadiran Jemaat dalam Ibadah Menurut Kisah Para Rasul 9:32-10:27
Busno, Busno
HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen Vol 9, No 1 (2024): Teologi dan Kepemimpinan Kristen - Juni 2024
Publisher : STTI Harvest Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52104/harvester.v9i1.185
The influence of the pastor's visitation has an impact on the congregation's attendance at worship. Often, pastors feel that the results of their ministry have been maximized if they can preach faithfully to the congregation. However, pastors who visit their congregations less often have the impact of decreasing congregational attendance at worship services. This condition occurs with pastors from various denominations in Melawi Regency which is located in West Kalimantan province. Acts. 9:32-10:27 is used as a theoretical basis because it explains the pastoral visitation made by the Apostle Peter to believers in Asia Minor. This research aims to find out how the pastor's visitation affects congregation attendance. Quantitative methods using the SPSS version 25.0 program were used for data calculations, a valid sample of 93 people from a total of 163 pastors spread across Melawi Regency as the research population. The research results found that pastoral visitation carried out diligently will increase the expansion of the Gospel, family resilience and especially the congregation's attendance at church services. AbstrakPengaruh visitasi gembala sidang memiliki dampak kepada kehadiran jemaat dalam ibadah. Sering kali gembala sidang merasa sudah cukup maksimal hasil pelayanannya kalau dapat berkhotbah dengan setia kepada jemaat. Namun gembala yang kurang mengunjungi jemaatnya, membawa dampak kepada penurunan kehadiran jemaat dalam ibadah. Kondisi ini terjadi dengan para gembala sidang dari berbagai denominasi di Kabupaten Melawi yang terletak di propinsi Kalimantan Barat. Kis. 9:32-10:27 digunakan sebagai landasan teori karena menjelaskan visitasi pastoral yang dilakukan Rasul Petrus kepada orang-orang percaya di Asia Kecil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh visitasi gembala sidang terhadap kehadiran jemaat. Metode Kuantitatif dengan Program SPSS versi 25.0 dipakai untuk perhitungan data, sampel valid sebanyak 93 orang dari total 163 gembala sidang yang tersebar di Kabupaten Melawi sebagai populasi penelitian. Hasil penelitian menemukan bahwa visitasi pastoral yang dilakukan dengan tekun dan secara holistik akan meningkatkan perluasan Injil, ketahanan keluarga dan terutama kehadiran jemaat dalam ibadah di gereja.
Pendekatan Pendidikan Agama Kristen Anak: Parenting Anak dalam Keluarga Kristen di Era Teknologi Digital
Halawa, Dian Trikusmawati;
Stevanus, Kalis;
Yulianto, Tomi
HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen Vol 9, No 1 (2024): Teologi dan Kepemimpinan Kristen - Juni 2024
Publisher : STTI Harvest Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52104/harvester.v9i1.186
The development of digital technology has changed the landscape of human life, including in the context of the Christian family. In the era of rapidly developing digital technology, the challenges for Christian families in educating their children are increasingly complex. Through a literature approach, this research investigates the impact of digital technology on the formation of children's character and interpersonal relationships within the family. Through this research, it is hoped that Christian families will have understanding and knowledge in responding to parenting children in the digital era with the demands of changing digital technology. It can be concluded how important it is to approach children's Christian religious education in the family from an early age where parents act as figures/role models for children, dare to discipline children, parents build open communication and are full of warmth and parents provide intensive assistance to ensure that children stay connected to the spiritual and moral values taught in the Bible. AbstrakPerkembangan teknologi digital telah mengubah lanskap kehidupan manusia, termasuk dalam konteks keluarga Kristen. Pada era teknologi digital berkembang sangat pesat, tantangan bagi keluarga Kristen dalam mendidik anak-anak mereka semakin kompleks. Melalui pendekatan kepustakaan, penelitian ini menyelidiki dampak teknologi digital terhadap pembentukan karakter anak, dan hubungan interpersonal dalam keluarga. Melalui penelitian ini diharapkan keluarga Kristen mempunyai pemahaman dan pengetahuan dalam menyikapi parenting anak di era digital dengan tuntutan perubahan teknologi digital. Dapat disimpulkan betapa pentingnya pendekatan Pendidikan Agama Kristen Anak di dalam keluarga sejak dini, dimana orang tua berperan sebagai figur atau teladan bagi anak, berani mendisiplin anak, serta membangun komunikasi terbuka dan penuh kehangatan dan intensif, dan orang tua melakukan pendampingan untuk memastikan bahwa anak-anak tetap terhubung dengan nilai-nilai spiritual dan moral yang diajarkan dalam Alkitab.
Peran Keteladanan Gembala dan Keluarganya dalam Memotivasi Pelayanan Penggembalaan bagi Jemaat di Era Disrupsi
Mangoli, Yefta Yan;
Boimau, Charles Yermias
HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen Vol 9, No 1 (2024): Teologi dan Kepemimpinan Kristen - Juni 2024
Publisher : STTI Harvest Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52104/harvester.v9i1.179
Within the scope of ecclesiastical service, a pastor and his family must be able to be examples and role models in all aspects of their lives, both within the church and in society. So this research aims to examine the extent to which the role model of pastoral families is important in carrying out pastoral services and its impacts. In this research, descriptive qualitative methods were used. Through studies that have been carried out both in the Bible and literature related to the topic of discussion, it can be concluded that the lives of pastors and their families are always in the spotlight of congregation members and the wider community. Therefore, a pastor and his family must be able to be a role model in building a home life, educating the family, and also in all aspects of their life. Because this can have an impact on the progress and decline of a pastoral service that is carried out. AbstrakKehidupan gerejawi menuntut seorang gembala dan keluarganya harus menjadi teladan dalam mengembalakan jemaat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pentingnya keteladanan keluarga gembala didalam pelayanan gerejawi, terutama penggembalaan jemaat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan kajian pustaka guna mengumpulkan informasi yang didapat dari dokumen dan artikel serupa. Melalui kajian terkait dengan topik pembahasan yang diteliti, disimpulkan bahwa kehidupan gembala dan keluarganya selalu menjadi sorotan dama kehidupan baik jemaat, bahkan masyarakat. Akhirnya, artikel ini menyajikan peran seorang gembala dan keluarganya dalam pengembalaan pastoral, yang diharapkan mampu menjadi teladan melalui kehidupan rumah tangganya, dan juga dalam segala aspek kehidupannya. Bagaimana melalui kehidupan keluarga gembala dapat berdampak pada kemajuan sebuah pelayanan penggembalaan yang dilakukan.
Strategi Pengembangan Pola Kerjasama Tim Pada Gen Z Berbasis Media Digital
Priandana, Daniel;
Sitepu, Nathanail
HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen Vol 9, No 1 (2024): Teologi dan Kepemimpinan Kristen - Juni 2024
Publisher : STTI Harvest Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52104/harvester.v9i1.189
In today's digitalization era, the advancement and development of technology is one of the communication media between leaders and team members or between church leaders and stewardship team members, if used properly, technology can increase productivity, as well as make most jobs faster. Technology also allows leaders to further facilitate communication between team members to reduce time and costs related to teamwork. Technological advancements and the availability of various applications in today's digital era make it easier for humans to do many things, including to develop more effective teamwork. Organizations or companies need to be aware that in the current digital era generation Z or abbreviated as Gen Z has begun to enter the workforce so that it needs attention to develop its competencies and characteristics in order to communicate well in the team. This research uses the literature study method. Researchers conducted a study on the uniqueness of Gen Z and the theory of teamwork, then conducted an analysis to build a strategy for developing the required cooperation patterns. The conclusion obtained is the need for training in using and empowering digital media so that communication can be established properly and work objectives can be met. AbstrakDi era digitalisasi saat ini, kemajuan dan perkembangan teknologi menjadi salah satu media komunikasi antara pemimpin dan anggota tim atau antara pemimpin gereja dengan anggota tim penatalayanan, jika digunakan dengan benar, teknologi dapat meningkatkan produktivitas, serta membuat sebagian besar pekerjaan menjadi lebih cepat. Teknologi juga memungkinkan para pemimpin untuk lebih memudahkan komunikasi antar anggota tim untuk mengurangi waktu dan biaya terkait kerja tim. Kemajuan teknologi dan ketersediaan berbagai aplikasi di era digital saat ini memudahkan manusia untuk melakukan banyak hal, termasuk untuk mengembangkan kerja sama tim yang lebih efektif. Organisasi atau perusahaan perlu menyadari bahwa di era digital saat ini generasi Z atau disingkat Gen Z sudah mulai masuk di dunia kerja sehingga perlu mendapat perhatian untuk dikembangkan kompetensi dan karakteristiknya supaya dapat berkomunikasi dengan baik di dalam tim. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur. Peneliti melakukan studi tentang keunikan pada Gen Z dan teori kerjasama tim, kemudian melakukan analisis untuk membangun strategi pengembangan pola kerjasama yang dibutuhkan. Kesimpulan yang didapat adalah perlunya pelatihan dalam menggunakan dan memberdayakan media digital agar komunikasi dapat terjalin dengan baik dan tujuan kerja dapat terpenuhi.
Analisis Pemahaman dan Perilaku Remaja Kristen Penyuka Film Horor Mengenai Setan dan Pekerjaannya
Dappa, Debora;
Stevanus, Kalis
HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen Vol 9, No 1 (2024): Teologi dan Kepemimpinan Kristen - Juni 2024
Publisher : STTI Harvest Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52104/harvester.v9i1.169
Teenagers are very fond of horror movies because they believe that watching horror films can test their bravery. Also, to satisfy their high curiosity about mystical things. However, horror films always present frightening and terrifying things that can have a negative impact on teenagers' understanding and behavior regarding demons and their work. This study aims to determine the understanding of Christian teenagers who like horror films and their influence on their behavior. To answer the research objectives, the author chose to use qualitative research methods. The results show that Christian teenagers who like horror films mostly do not have a correct understanding of demons and their work, and horror films tend to negatively influence teenage behavior.AbstrakRemaja sangat menyukai film horor karena beranggapan bahwa menonton film horor dapat menguji keberanian. Selain itu juga untuk memenuhi rasa ingin tahu yang tinggi terhadap hal-hal yang bersifat mistis. Meskipun demikian, film horor selalu menyuguhkan hal-hal yang bersifat menakutkan dan meneror sehingga dapat berdampak buruk terhadap pemahaman dan perilaku remaja mengenai setan dan pekerjaannya. Penelitian ini bertujuan mengetahui pemahaman remaja Kristen penyuka film horor dan pengaruhnya terhadap perilaku mereka. Untuk menjawab tujuan penelitian tersebut, penulis memilih menggunakan metode penelitian kualitatif. Hasilnya bahwa ternyata remaja Kristen penyuka film horor sebagai besar tidak memiliki pemahaman yang benar mengenai setan dan pekerjaannya serta film horor lebih cenderung memengaruhi perilaku remaja secara negatif.
Implikasi Teologi Kaum Puritan bagi Kehidupan Gereja di Indonesia
Lado, Gatsper Anderius
HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen Vol 9, No 1 (2024): Teologi dan Kepemimpinan Kristen - Juni 2024
Publisher : STTI Harvest Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52104/harvester.v9i1.201
The lack of correct understanding and weak teachings of the church regarding holiness are actual problems throughout time. Political influences and a world that has been damaged by sin have become a challenge for believers to live a holy life. The church needs to be purified constantly. The church's weak understanding and teaching about biblical holiness will have an impact on the weak quality of Christian faith. The Puritans who emerged in the 16th century AD in England were famous for their teachings which prioritized the application of biblical teachings, holy living behavior and missionary duties. The theology of the Puritans was then believed by theologians to be the forerunner for the development of the Evangelical (Evangelical) Movement today. For this reason, Puritan theology is worthy of study and becomes a guide for improving the quality of church life today, including in Indonesia. Using literature study research methods, this article highlights the emphasis and characteristics of Puritan theology only, and does not discuss the entire Puritan theological building as a topic of discussion. This paper aims to examine matters related to Puritan theology or teachings using a literature study approach. The research results show that Puritan theology emphasizes the importance of churches in Indonesia to teach and practice Puritan theology as a benchmark for remaining firm in upholding the teachings of the Bible as a basis for conducting theology and living holy lives in a holistic manner and faithfully preaching the Gospel of Christ.AbstrakKurangnya pemahaman yang benar dan lemahnya pengajaran gereja perihal kekudusan menjadi permasalahan aktual di sepanjang masa. Pengaruh politik dan dunia yang sudah dirusak oleh dosa, menjadi tantangan bagi orang percaya untuk menjalankan perilaku hidup kudus. Gereja perlu dimurnikan senantiasa. Lemahnya pemahaman dan pengajaran gereja tentang kekudusan yang alkitabiah, akan berdampak pada lemahnya kualitas iman Kristen. Kaum Puritan yang muncul Abad ke-16 Masehi di Inggris terkenal dengan pengajaran yang mengutamakan penerapan ajaran alkitab, perilaku hidup kudus dan tugas misi.Teologi Kaum Puritan kemudian diyakini para teolog menjadi cikal bakal bagi berkembanganya Gerakan Injili (Evangelikal) pada masa kini. Untuk itu, teologi Kaum Puritan layak dipelajari dan menjadi panduan bagi peningkatan kualitas kehidupan gereja masa kini, tak terkecuali di Indonesia. Dengan menggunakan metode penelitian Studi Pustaka, artikel ini menyorot penekanan dan ciri khas teologi Kaum Puritan saja, dan tidak membahas keseluruhan bangunan teologi Kaum Puritan sebagai topik diskusi. Paper ini bertujuan untuk mengkaji hal-hal yang berhubungan dengan teologi atau ajaran kaum Puritan dengan memakai pendekatan Studi Pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teologi Kaum Puritan menekankan pentingnya gereja-gereja di Indonesia untuk mengajarkan dan mempraktekkan teologi Kaum Puritan menjadi patokan untuk tetap teguh memegang ajaran Alkitab sebagai landasan dalam berteologi dan berperilaku hidup kudus secara holistik serta setia memberitakan Injil Kristus.
Pengaruh Integritas Pendidik terhadap Pembentukan Karakter Siswa
Stevanus, Adiel;
Stevanus, Kalis
HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen Vol 9, No 1 (2024): Teologi dan Kepemimpinan Kristen - Juni 2024
Publisher : STTI Harvest Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52104/harvester.v9i1.173
This study aims to analyze the influence of educators' integrity on students' character at GRETA Christian Elementary School in Banyuwangi. Educators' integrity is considered a crucial factor in shaping students' character because educators serve as strong role models in the educational environment. The research method used is quantitative to collect and analyze data from a number of respondents consisting of educators and students. It is concluded that the Sig. Value = 0.000 ˂ 0.05 indicates an influence of variable X on variable Y or F Table 92.391 is greater than 3.316 F count, hence there is a significant influence between educators' integrity on students' character at GRETA Christian Elementary School in Banyuwangi Regency.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh integritas pendidik terhadap karakter siswa di SD Kristen GRETA di Banyuwangi. Integritas pendidik dianggap sebagai faktor penting dalam membentuk karakter siswa karena pendidik merupakan model peran yang kuat dalam lingkungan pendidikan. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif untuk mengumpulkan dan menganalisis data dari sejumlah responden yang terdiri dari pendidik dan siswa. Diperoleh simpulan Nilai Sig. = ,000 ˂ 0,05 yang terdapat pengaruh variabel X terhadap variabel Y atau F Tabel 92,391 lebih besar dari 3,316 F hitung, maka terdapat pengaruh yang signifikan antara integritas pendidik terhadap karakter siswa di SD Kristen GRETA di Kabupaten Banyuwangi.