cover
Contact Name
Ahmad Nubli Gadeng
Contact Email
nubliyuslian@gmail.com
Phone
+6285270000352
Journal Mail Official
nubliyuslian@gmail.com
Editorial Address
Jurusan Pendidikan Geografi FKIP Universitas Syiah Kuala. Gedung Lama FKIP, Lantai 2. Jl. Teuku Hasan Kreung Kalee, Kopelma Darussalam, Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, Aceh 24415. email: jpgeosfer@gmail.com dan jurnalpendidikangeosfer@gmail.com
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Geosfer
ISSN : 25416936     EISSN : 28082834     DOI : https://doi.org/10.23701/jpg
Pendidikan dan Sains Geografi dengan fokus pembahasan pada: Pendidikan Sosial, Pendidikan Sains, Pendidikan Geografi, Fenomena Geosfer,Kelingkungan & Kewilayahan, Sistem Informasi Geografi, Penginderaan Jauh, Kajian Perpetaan, Evaluasi Lahan, Perencanaan Pembangunan, Pariwisata, serta Demografi, Sosial Budaya.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 10, No 1 (2025): Jurnal Pendidikan Geosfer" : 15 Documents clear
Tingkat Pemahaman Masyarakat Terhadap Mitigasi Bencana Longsor Di Kampung Gajah Kecamatan Pining Kabupaten Gayo Lues Agustizar, Agustizar; Sakdiah, Halimatun; Arsa, Muhammad Falik; Minarni, Minarni
Jurnal Pendidikan Geosfer Vol 10, No 1 (2025): Jurnal Pendidikan Geosfer
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jpg.v10i1.44276

Abstract

Pemahaman penduduk terhadap longsor didasarkan pada pola pikir dari masing-masing setiap individu. Penentu pemahaman ini dilakukan berdasarkan data hasil sosialisasi dengan penduduk. Kampung Gajah merupakan daerah pegunungan yang termasuk dalam jenis pegunungan muda dengan lembah yang curam. Keadaan yang demikian menyebabkan sering terjadinya bencana alam seperti tanah longsor. Potensi kerusakan dan kerugian yang ditimbulkan oleh bencana tanah longsor angat besar, pemahaman masyarakat akan bencana tanah longsor terbentuk dari pengetahuan dan pola pikir penduduk yang tinggal di lokasi sering terjadi tanah longsor, pendekatan studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deduktif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian survei deskriptif. Pendekatan kuantitatif dipilih karena penelitian ini bertujuan untuk mengukur secara objektif tingkat pemahaman masyarakat terhadap mitigasi bencana longsor melalui pengumpulan data numerik yang dapat dianalisis secara statistik. Survei deskriptif dipilih agar dapat memberikan gambaran yang jelas tentang kondisi saat ini terkait pemahaman masyarakat. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang tinggal di Kampung Gajah, Kecamatan Pining, Kabupaten Gayo Lues. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 20 orang warga Kampung Gajah yang dipilih dengan teknik random sampling. Teknik ini dipilih agar setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk menjadi bagian dari sampel, sehingga hasil penelitian dapat mewakili populasi secara akurat. Angket terdiri dari 11 pernyataan yang mewakili tiga indikator yang ingin diketahui perihal kondisi Kampung Gajah. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap tingkat pemahaman masyarakat terhadap mitigasi bencana longsor di Kampung Gajah Kecamatan Pining Kabupaten Gayo Lues didapatkan hasil skor indeksnya sebesar 36,81 atau dapat dibulatkan menjadi 37 maka dapat dilihat jika nilai indeks 37 pada kategori rendah. pemahaman masyarakat terhadap bencana longsor di Kampung Gajah Kecamatan Pining Kabupaten Gayo Lues masih berada di kategori rendah.
Hubungan Antara Persepsi Dan Tingkat Kesadaran Siswa SMAN 02 Wonogiri Dalam Menghadapi Bencana Klimatologis Putri, Ajeng Santika; Ristiani, Trifia Safira; Rahmawati, Unsa Laini; Susilawati, Siti Azizah
Jurnal Pendidikan Geosfer Vol 10, No 1 (2025): Jurnal Pendidikan Geosfer
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jpg.v10i1.44046

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan antara persepsi dan tingkat kesadaran siswa SMAN 02 Wonogiri dalam menghadapi bencana klimatologis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode asosiatif. Data dikumpulkan melalui survei menggunakan kuesioner yang diisi oleh 251 siswa yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Variabel dalam penelitian meliputi persepsi siswa dan tingkat kesadaran siswa. Menurut Arum Ariningtyas, indikator persepsi siswa meliputi pengetahuan, pemahaman, serta penerapan dan indikator tingkat kesadaran siswa meliputi pengetahuan, sikap, serta tindakan. Teknik analisis data dilakukan menggunakan uji korelasi Rank Spearman untuk mengetahui hubungan antara persepsi dan tingkat kesadaran. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya hubungan positif yang lemah antara "Persepsi" dan "Tingkat Kesadaran" artinya ketika nilai "Persepsi" meningkat, maka nilai "Tingkat Kesadaran" cenderung ikut meningkat, tetapi hubungan tersebut tidak terlalu kuat. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan program pendidikan kebencanaan yang lebih efektif di sekolah-sekolah, terutama di wilayah rawan bencana klimatologis
Hubungan Antar Kedalaman Muka Air Tanah Freatik Dan Kualitas Air Tanah Berdasarkan Parameter Fisik Dan Parameter Kimia Afriyani, Mice Putri; Alisda, Mela; Zahara, Amelia; Ridayani, Ridayani
Jurnal Pendidikan Geosfer Vol 10, No 1 (2025): Jurnal Pendidikan Geosfer
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jpg.v10i1.42776

Abstract

Sumur freatik merupakan salah satu alternatif masyarakat dalam mengantipasi berkurangnya pasokan air bersih yang disediakan oleh PDAM. Air sumur freatik rentan terhadap pencemaran karena kontruksi sumur yang buruk dan kedalamannya kurang dari 15 meter sehingga memungkinkan adanya bahan pencemar masuk kedalam sumur. Gampong jawa adalah sebuah Gampong yang terletak di kecamatan kutaraja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air tanah dengan parameter fisika, warna, bau, rasa. Dhl, ph, suhu. Terutama yang digunakan untuk kebutuhan komsumsi. Metode yang digunakan adalah analisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis secara kualitatif mengamati kualitas air tanah freatik berdasarkan parameter fisika seperti warna, bau, rasa. Dhl, ph,suhu. Untuk analisis kuantitatif yang dilakukan mengukur dan koordinat, elevasi, kedalaman airtnah. Hasil dan pembahasan penelitian menunjukkan bahwa kedalam muka air tanah dari 30 sumu, empat lokasi yaitu 0,3 sampai 8,6 M. Analisis kualitas air berdasarkan parameter fisika untuk bau terdapat 4 sampel air yang tidak memenuhi kategori yaitu berbau amis, payau, dan lagang. Hasil pengamatan kualitas fisika untuk rasa 18 sampel air yangg tidak memenuhi syarat, terdapat rasa asin dan payau. Bersadarkan analisis kualitas fisika warna terdapat 18 sampel air yang perlu tindak lanjut analisi laboratorium karna air tersebut memiliki warna.
Peran Masyarakat Suku Buton Dalam Pengembangan Pariwisata Puncak Baumbem Di Kota Samarinda Auparai, Welhalmus B; Romadon Ningrum, Mei Vita; Setyasih, Iya
Jurnal Pendidikan Geosfer Vol 10, No 1 (2025): Jurnal Pendidikan Geosfer
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jpg.v10i1.37971

Abstract

Pariwisata telah memberikan devisa yang cukup besar bagi berbagai negara termasuk Indonesia. Perkembangan pariwisata dapat membawa manfaat yang sangat besar bagi masyarakat khususnya yang berada di sekitar kawasan wisata. Kota Samarinda sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Timur memiliki potensi wisata alam, salah satunya Puncak Baumbem yang menonjolkan panorama perbukitan dan Kota Samarinda. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peran masyarakat Suku Buton dalam pengembangan lokasi objek wisata Puncak Baumbem Kecamatan Samarinda Ilir Kota Samarinda. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif deskriptif. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan secara purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran masyarakat Suku Buton sebelum adanya pariwisata Puncak Baumbem bergantung pada sektor pertanian, yang masih tradisional. Keterlibatan warga Suku Buton dalam pengembangan wisata Baumbem meliputi sebagai subjek yang menentukan arah dan pengembangan wisata, dan sebagai objek yang berperan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Wisata Baumbem memiliki dampak bagi warga, antara lain membuka lapangan kerja dan memberikan penghasilan tambahan.
Analisis Program Kotaku (Kota Tanpa Kumuh) Di Kota Samarinda (Studi Kasus Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Loa Janan Ilir) Sihite, Jani; Sandy, Aisyah Trees; Rahmadi, H.
Jurnal Pendidikan Geosfer Vol 10, No 1 (2025): Jurnal Pendidikan Geosfer
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jpg.v10i1.36256

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) di Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Loa Janan Ilir. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan sampel wilayah terdiri atas 7 RT dan subjek penelitian terdiri dari 19 responden yang berasal dari badan instansi pemerintahan dan masyarakat. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, penerapan program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) di Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Loa Janan Ilir pada masing-masing sektoral hanya terealisasikan sebesar 62,28% di RT 11, 46,21% di RT 12, 27,04% di RT 13, 51,93% di RT 14, 35,20% di RT 15, 31,93% di RT 16, dan 17,50% di RT 18. Penerapan program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) dinilai belum 100% bebas kumuh akibat masih ditemukan beberapa indikator yang belum terealisasikan di lapangan. Diantaranya pengelolaan air limbah dan dranaise pada RT 11, pengelolaan air limbah dan pengelolaan persampahan pada RT 12, kerusakan kualitas permukaan jalan, pengelolaan air limbah, pengelolaan persampahan, dan proteksi kebakaran pada RT 13, ketidakberfungsian dranaise dan ketidaktersediaan sarana kebakaran pada RT 14, ketidakberfungsian dranaise dan ketidaktersediaan sarana kebakaran pada RT 15, kerusakan kualitas permukaaan jalan, ketidakberfungsian dranaise, dan pengelolaan persampahan pada RT 16, pengelolaan persampahan, dranaise, dan sarana proteksi kebakaran pada RT 18

Page 2 of 2 | Total Record : 15