cover
Contact Name
Tarso Rudiana
Contact Email
lppm.unmabanten@gmail.com
Phone
+6282216689508
Journal Mail Official
tarso.rudiana@gmail.com
Editorial Address
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Mathla'ul Anwar Jalan Raya Labuan KM 23, Pandeglang Banten
Location
Kab. pandeglang,
Banten
INDONESIA
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
ISSN : 25408739     EISSN : 25408747     DOI : 10.30653/002
The aim of this journal publication is to disseminate the conceptual thoughts or ideas and research results that have been achieved in the area of community services. JPPM, particularly focuses on the main problems in the development of the sciences of community services areas as follows: Education for Sustainable Development. Community Services, People, Local Food Security, Nutrition and Public Health; Training, Marketing, Appropriate Technology, Design; Community Empowerment, Social Access; Student Community Services; Border Region, Less Developed Region.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 30 Documents
Search results for , issue "Vol 8 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat" : 30 Documents clear
Pelatihan Pengolahan Makanan Tambahan dan Pendamping ASI untuk Mengatasi Stunting di Desa Kertawangi Kabupaten Bandung Barat Nadirawati Nadirawati; Susilowati Susilowati; Suharjiman Suharjiman; Argi Virgona Bangun; Chatarina Suryaningsih; Sri Wulandari Novianti
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.972 KB) | DOI: 10.30653/jppm.v8i1.231

Abstract

Pemerintah Indonesia saat ini sedang mengupayakan pemberantasan stunting. Stunting merupakan masalah kekurangan gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang tidak adekuat dalam waktu yang relatif lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF) memperkirakan jumlah anak yang mengalami stunting di bawah usia lima tahun sebesar 149,2 juta pada tahun 2020. Hasil kajian dari kepala desa menunjukkan kasus stunting masih banyak terjadi di Desa Kertawangi, Bandung Barat. Hasil wawancara dengan ibu yang memiliki anak stunting didapatkan bahwa ibu yang memiliki anak stunting masih belum dapat memberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI) dan PMT sesuai dengan kebutuhan gizi anak dan balita. Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan, maka dalam kegiatan pengabdian masyarakat (PKM) ini solusi yang ditawarkan adalah pelatihan pengolahan makanan pendamping ASI (MP-ASI) dan PMT (Makanan Tambahan) berbudaya local sesuai gizi seimbang yang dibutuhkan untuk meningkatkan status gizi bayi dan balita. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa kemampuan ibu meningkat dalam membuat produk MP-ASI dan PMT. The Indonesian government is currently working on the eradication of stunting. Stunting is a chronic malnutrition problem caused by inadequate nutritional intake for a relatively long time due to feeding that is not following nutritional needs. The United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF) estimates that the number of stunted children under the age of five was 149.2 million in 2020. The study results from the village head show that stunting cases are still common in Kertawangi Village in West Bandung Regency. The results of interviews with mothers who have stunted children found that mothers who have stunted children are still unable to provide complementary food (MP-ASI and PMT) in accordance with the nutritional needs of children and toddlers. Based on the problems that have been described, then in this community outreach (PKM) activity, the solution offered is training processing of complementary foods (MP-ASI and PMT) according to the balanced nutrition needed to improve the nutritional status of the local culture that is suitable for infants and toddlers. The results of the training showed that mothers' abilities increased in making MP-ASI and PMT products.
Pelatihan Kreasi Buket Bunga Kain Flanel untuk Menumbuhkan Keterampilan Kewirausahaan Anak-Anak Panti Asuhan Assalam Shobuur Dau Kabupaten Malang Rakhmaditya Dewi Noorrizki; Mochammad Sa’id; Angga Yuni Mantara
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.369 KB) | DOI: 10.30653/jppm.v8i1.233

Abstract

Telah terbukti bahwa banyak penghuni panti asuhan memiliki sedikit akses pada kesempatan mengembangkan keterampilannya. Tidak semua panti asuhan berusaha untuk mendorong kreativitas dan jiwa kewirausahaan anak-anaknya. Oleh karena itu, untuk mendorong jiwa kewirausahaan diperlukan suatu program yang dapat membantu meningkatkan kreativitas dan pengetahuan tentang kewirausahaan. Dengan bantuan proyek pengabdian masyarakat ini, anak-anak panti asuhan akan belajar cara membuat bunga flanel dan cara menjualnya. Kegiatan ini dilaksanakan selama enam hari yang dibagi menjadi dua sub kegiatan yaitu pelatihan pembuatan bunga flanel dan pelatihan kewirausahaan yang meliputi materi pemasaran usaha. Workshop dipilih sebagai bentuk pelatihan membuat bunga flannel. Sedangkan dalam pelatihan kewirausahaan menggunakan studi kasus, teknik ceramah, dan brainstorming. Berdasarkan evaluasi ditemukan adanya pengetahuan terkait kewirausahaan yang termasuk tinggi dan muncul niat berwirausaha pada mayoritas peserta. Diharapkan akan ditambahkan lagi pengajaran dan pendampingan agar kegiatan ini lebih aplikatif bagi anak-anak dan lingkungan. It has been shown that many orphanage residents have little access to opportunities for skill development. Not all orphanages work to encourage the children's creativity and entrepreneurial spirit. Hence, in order to encourage an entrepreneurial spirit, we need a program that may help boost creativity and knowledge about entrepreneurship. With the help of this community service project, orphanage kids will learn how to make flannel flowers and how to sell them. Six days of this activity were divided into two sub-activities: instruction in producing flannel flowers and training in entrepreneurship, which included materials for business marketing. Workshops and tutoring are the main training options for making flannel flowers. Lecture is used in entrepreneurship training. Case studies, lecture techniques, and brainstorming are all used in entrepreneurship training. According to the activity's findings, most participants had the goal to start their own business and had a high level of entrepreneurial expertise. It is hoped that further instruction and mentoring would be added to make this activity more applicable to kids and the environment.
Upgrading Kader Posyandu Balita melalui Edukasi dan Pelatihan sebagai Upaya Revitalisasi Posyandu Desa Linggasari Banyumas Binaan FK UNSOED Alfi Muntafiah; Setiawati Setiawati; Wahyudin Wahyudin; Fitranto Arjadi; Qodri Santosa
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.924 KB) | DOI: 10.30653/jppm.v8i1.240

Abstract

Posyandu merupakan wadah pemberdayaan masyarakat untuk mentransfer informasi dan keterampilan dari petugas kesehatan kepada masyarakat setempat dan antar sesama masyarakat. Kegiatan posyandu digerakkan oleh kader posyandu, warga terpilih yang rela mencurahkan tenaga & waktunya, serta paling memahami kondisi masyarakat setempat. Keberadaan kader sangat strategis sebagai ujung tombak dan garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat. Mengingat perann pentingnya, kader posyandu perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk mendukung perannya. Kader posyandu harus berbenah diri dan beradaptasi dengan perubahan agar tetap diminati oleh masyarakat. Kapasitas kader perlu ditingkatkan dan kualitas pelayanan perlu ditingkatkan. Kader perlu berinovasi dan berkreasi dalam penyelenggaraan posyandu agar tidak terjebak pada rutinitas yang menyebabkan masyarakat bosan datang ke posyandu karena kegiatannya hanya “menimbang berat badan dan tinggi badan”. Berbagai permasalahan di Posyandu yang sering muncul antara lain aspek kualitas dan keterampilan kader dan sarana prasarana posyandu. Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan transfer pengetahuan dan pelatihan. Materi yang diberikan meliputi “Posyandu, peran, dan tugas kader”; “Buku KMS dan KIA”; “Sukses Menyusui Eksklusif”; dan “Masalah Diare pada Anak”. Pelatihan dilakukan dengan memberikan skenario kasus kemudian kader melakukan role play memberikan edukasi tentang kasus terkait. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader yang mendukung perannya di Posyandu. Posyandu is a forum for community empowerment to transfer information and skills from health workers to the local community and between fellow communities. Posyandu activities are driven by posyandu cadres, selected citizens who are willing to put in their energy & time, and best understand the conditions of the local community. The existence of cadres is very strategic as the spearhead and the frontline of public health services. Given their important role, posyandu cadres need to have knowledge and skills to support their role. Posyandu cadres must improve themselves and adapt to changes to remain in demand by the community. Cadre capacity needs to be upgraded and service quality needs to be improved. Cadres need to innovate and be creative in organizing posyandu, so they don't get stuck in routines that cause people to get bored of coming to the Posyandu because their activities are only "weighing weight and height". Various problems in Posyandu that often arise include aspects of the quality and skills of cadres and posyandu infrastructure. This activity is carried out by providing knowledge transfer and training. The material provided includes “Posyandu, roles, and duties of cadres”; “KMS and KIA Books”; “Success for Exclusive Breastfeeding”; and “Diarrhea Problems in Children”. The training was carried out by providing case scenarios and then cadres did role-play providing education about related cases. This activity is expected to be a step to improve the knowledge and skills of cadres who support their roles in Posyandu.
Pemberdayaan dan Penguatan Kapasitas Pewawancara Beasiswa Cendekiawan Kampung melalui Pelatihan Berbasis Community Development Atih Ardiansyah; Eko Prasetyo; Faisal Fadilla Noorikhsan
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.044 KB) | DOI: 10.30653/jppm.v8i1.242

Abstract

Pemberdayaan dan Peningkatan Kapasitas Pewawancara Beasiswa Cendekiawan Kampung melalui Pelatihan Berbasis Pengembangan Masyarakat. Cendekiawan Kampung merupakan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang memberikan beasiswa melalui kerja sama dengan pemerintah dan korporasi. Beasiswa yang diberikan bertujuan untuk menghasilkan sarjana muda di desa dengan karakteristik mampu mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi di lingkungannya, memetakan potensi diri, merencanakan perubahan dan merealisasikan langkah-langkah solusinya. Dalam rangka memberdayakan dan memperkuat kapasitas pewawancara beasiswa, Cendekiawan Kampung memberikan pelatihan soft skill dan peningkatan kapasitas dalam strategi komunikasi dan wawancara kepada akademisi yang tergabung dalam kelompok pewawancara. Pelatihan ini bertujuan untuk memberdayakan dan memperkuat peran pewawancara melalui upaya yang terorganisir untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pewawancara agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Pelatihan ini diikuti oleh sepuluh dosen dan praktisi dari berbagai institusi dan perguruan tinggi di Banten, Jawa Barat dan Yogyakarta melalui Google Meet sebanyak tiga kali dengan masing-masing pertemuan selama kurang lebih 3 jam. Pelatihan diawali dengan sosialisasi, penyusunan instrumen dan workshop. Sosialisasi dilakukan oleh pengurus Yayasan Cendekiawan Kampung Indonesia dengan menjelaskan nilai-nilai inti dari para penerima beasiswa yang dikenal dengan Genius Kampung yaitu ilmi, nurani dan silaturahmi (INS). Selanjutnya penyusunan instrumen wawancara dan instrumen workshop yang digunakan dalam wawancara dilakukan dengan melakukan simulasi wawancara, dimana peserta berperan sebagai pewawancara dan peserta wawancara. Hasil pelatihan didasarkan pada analisis indikator kemampuan mengelola proses wawancara, yaitu peserta terampil menggunakan instrumen wawancara kepada calon penerima beasiswa Cendekiawan Kampung berupa manajemen waktu, akurasi pertanyaan sesuai pedoman, dan kemampuan melakukan penilaian. Empowerment and Capacity Building of Cendekiawan Kampung Scholarship Interviewers through Community Development-Based Training. Cendekiawan Kampung is a non-governmental organization (NGO) that provides scholarships through collaboration with the government and corporates. The scholarships provided aim to produce young scholars in villages with the characteristics of being able to identify problems faced in their environment, map out their potential, plan for change and realize the solution steps. In order to empower and strengthen the capacity of scholarship interviewers, Cendekiawan Kampung provides soft skill training and capacity building in communication and interview strategies to academics who are members of the interviewer group. This training aims to empower and strengthen the role of interviewers through organized efforts to increase the knowledge and abilities of interviewers to be able to carry out their duties properly. This training was attended by ten lecturers and practitioners from various institutions and universities in Banten, West Java and Yogyakarta through Google Meet three times with each meeting for approximately 3 hours. The training started with dissemination, preparation of instruments and workshops. The dissemination was carried out by the management of the Cendekiawan Kampung Indonesia Foundation by explaining the core values of the scholarship recipients, known as Genius Kampung, namely ilmi, nurani and silaturahmi (INS). Furthermore, the preparation of interview instruments and workshop instruments used in interviews was carried out by conducting interview simulations, where participants played the roles of interviewers and interview participants. The results of the training were based on the analysis of the indicators of the ability to manage the interview process, namely the participants were skilled at using interview instruments to the potential recipients of the Cendekiawan Kampung scholarship in the form of time management, accuracy of questions according to guidelines, and ability to conduct assessments.
Peningkatan Nilai Tambah Serbuk Kayu Menjadi Briket Cetak pada Warga Desa Sambireme Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen Rena Juwita Sari; Syaiful Mansyur; Muchamad Malik; Fitria Basuki Sukandaru
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.229 KB) | DOI: 10.30653/jppm.v8i1.243

Abstract

Sebagian penduduk Desa Sambirembe, Kec. Kalijambe bekerja sebagai petani, pengusaha pengolahan kayu dan pekerja pengolahan kayu. Desa ini memiliki sekitar 154 pengrajin kayu yang membuat perabot rumah tangga seperti almari, kursi, meja dan lain-lain. Semua pengrajin kayu dalam pembuatannya masih menggunakan alat-alat yang sederhana. Di sisi lain, Dusun Wonosari, Desa Sambirembe, juga memiliki 25 unit usaha pengolahan kayu yang tersebar dari RT 05 yang merupakan milik perorangan. Pengolahan kayu tersebut akan menghasilkan limbah sisa berupa serbuk gergaji dari penggergajian kayu. Perkiraan jumlah rata-rata limbah serbuk gergaji adalah 2 kubik per hari. Hal ini menimbulkan masalah lingkungan dan kurangnya tempat penampungan serbuk gergaji jika pengolahan kayu menghasilkan produksi yang terus menerus. Khalayak sasaran adalah pengrajin kayu RT 05, Dusun Wonosari, Desa Sambirembe. Jumlah sasaran yang bergabung adalah 20 orang. Kegiatan ini dilakukan dengan dua metode, yaitu metode pelatihan dan metode praktek. Metode pelatihan dilakukan dengan memberikan materi teori tentang tata cara pembuatan briket serbuk gergaji, pelatihan branding, pelatihan pembuatan logo, pelatihan pembuatan kemasan dan pelatihan digital marketing. Metode praktik dilakukan dengan praktik langsung pembuatan briket serbuk gergaji. Selama acara penyuluhan dan pelatihan berlangsung, para peserta cukup antusias dalam mengikuti materi yang disampaikan oleh para pemateri dari tim PKM Universitas Proklamasi 45. Demikian juga dalam kegiatan praktek, partisipasi peserta sangat dominan, sehingga dapat diprediksi tingkat penyerapan materi sangat baik. Target luaran yang ingin dicapai adalah terbentuknya kelompok percontohan briket cetak serbuk gergaji kayu sebagai awal pengembangan usaha secara komersial, menghasilkan produk briket cetak yang lebih murah dibandingkan dengan kayu bakar, dan menghasilkan buku panduan teknis pembuatan briket cetak dari serbuk gergaji kayu sehingga diharapkan dapat mewujudkan kemandirian dan peningkatan kesejahteraan melalui peningkatan pendapatan keluarga. Some residents of Sambirembe Village, District. Kalijambe works as a farmer, wood processing business and wood processing worker. This village has about 154 wood craftsmen who make home furnishings such as cupboards, chairs, tables and others. All wood craftsmen in making the kingdom still use simple tools. On the other hand, Wonosari Hamlet, Sambirembe Village, also has 25 wood processing business units spread from RT 05 which are individually owned. The wood processing will produce residual waste in the form of sawdust from sawmills. The estimated average amount of sawdust waste is 2 cubic per day. This creates environmental problems and lack of sawdust storage if wood processing produces continuous production. The target audience is wood craftsmen RT 05, Wonosari Hamlet, Sambirembe Village. The number of targets joined is 20 people. This activity is carried out by two methods, namely training methods and practical methods. The training method is carried out by providing theoretical material on the procedures for making sawdust briquettes, branding training, logo making training, packaging making training and digital marketing training. The practical method is carried out by direct practice of making sawdust briquettes. During the counseling and training event, the participants were quite enthusiastic in following the material presented by the presenters from the PKM team of the Proklamasi University 45. Likewise in practical activities, the participation of the participants was very dominant, so it could be predicted that the absorption rate of the material was very good. The output target is the formation of pilot groups of wood sawdust molded briquettes as the beginning of commercial business development, producing printed briquette products cheaper than firewood, and producing a technical manual for making molded briquettes from sawdust so that it is expected to be able to realize independence and improve welfare through increased family income.
Pemanfaatan Pelepah Pisang Sebagai Olahan Makanan Upaya Peningkatan Kesejahteraan di Kampung Ciguha Kecamatan Carenang Telly Rosdiyani; Oktaviani Oktaviani; Muhammad Alfi Ridlo; Muhammad Syahirudin; Ahmad Syahrul Kamal; Tedi Setiyabudi
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v8i1.247

Abstract

Kampung Ciguha Desa Carenang terdapat banyak pohon pisang dan biasanya masyarakat hanya memanfaatkan buah pisang, daun pisang maupun jantung pisang. Pengembangan pengetahuan dalam manfaat dari pelepah pisang mempunyai nilai ekonomis. Pelepah pisang memiliki serat yang dapat mencegah penyakit diverticulitis, konstipasi (sembelit), mencegah obesitas, diabetes mellitus, artherosclerosis, jantung koroner, kolesterol dan kangker usus oleh karena itu sangat baik untuk dikomsumsi. Bentuk aktivitas pengabdian yang dilakukan dengan penyuluhan, praktek, pelatihan dan kemitraan kelompok pengembangan kesejahteraan keluarga (PKK) bersama Universitas Banten Jaya. Adapun sasaran pengabdian pada ibu-ibu rumah tangga yang terhimpun pada kelompok PKK bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Pengolahan pelepah pisang menjadi keripik memerlukan tahapan proses dimulai dengan pemilihan pelepah pisang, merendam sampai pegorengan dan packaging. Hasil pengabdian yang diperoleh bahwa kelompok PKK telah berhasil memanfaatkan pelepah pisang menjadi keripik dengan berbagai rasa yang memiliki nilai ekonomis berdampak pada peningkatan kesejahteraan keluarga dan kerjasama. Pelepah pisang menjadi produk yang dapat dijual serta dapat menciptakan mata pencaharian baru. Ciguha Village Carenang Village has many banana trees and usually people only use banana fruits, banana leaves and banana hearts. The development of knowledge in the benefits of banana fronds has economic value. Banana fronds have fiber that can prevent diverticulitis, constipation (constipation), prevent obesity, diabetes mellitus, artherosclerosis, coronary heart disease, cholesterol and intestinal cancer, therefore it is very good to consume. The form of service activities carried out by counseling, practice, training and partnership of family welfare development groups (PKK) with Banten Jaya University. The target of devotion to housewives gathered in the PKK group aims to improve family welfare. Processing banana fronds into chips requires a process stage starting with the selection of banana fronds, soaking until pouring and packaging. The results of the service obtained that the PKK group has succeeded in utilizing banana fronds into chips with various flavors that have economic value have an impact on improving family welfare and cooperation. Banana fronds become a product that can be sold and can create new livelihoods.
Automatically Cooling and Defros Pengembangan Automatically Cooling and Defrost System sebagai Media Pembelajaran Sistem Kontrol Refrigerasi Konvensional di SMK I Wayan Dikse Pancane; Gusi Putu Lestara Permana; Ni Ketut Riska Dewi Prawita
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (655.222 KB) | DOI: 10.30653/jppm.v8i1.249

Abstract

Pengembangan Media Pembelajaran ini bertujuan untuk merancang Rancangan Sistem Kontrol Refrigerasi Konvensional Secara Otomatis Sistem Pendinginan dan Pencairan Es sehingga dapat membantu proses pembelajaran di kelas XI Teknik Pendinginan. Pengabdian Masyarakat ini termasuk jenis R&D level 3. Pengabdian Masyarakat ini menggunakan angket sebagai instrumen pengumpulan data dari ahli isi, ahli media, dan siswa. Hasil uji coba ahli materi diperoleh nilai persentase sebesar 93,33%, dengan kualifikasi sangat layak, hasil uji coba ahli media diperoleh persentase sebesar 97,64%, dengan kualifikasi sangat layak, hasil uji coba kelompok kecil diperoleh nilai persentase sebesar 90,25%, dengan kualifikasi sangat layak, hasil data uji coba kelompok besar diperoleh persentase sebesar 90,04%, kualifikasi Berdasarkan hasil Pengabdian Masyarakat, media layak dan baik untuk digunakan sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Sistem Refrigerasi dan Instalasi di kelas XI TP jurusan Teknik Elektro, paket keahlian teknik pendingin dan tata udara SMK Negeri 1 Denpasar. Development of Learning Media aims to design a Conventional Automatic Refrigeration Control System Design for Refrigeration and Defrosting Systems so that it can assist the learning process in Class XI Refrigeration Engineering. This Community Service is a type of R&D level 3. This Community Service uses a questionnaire as an instrument to collect data from content experts, media experts, and students. The results of the material expert trial obtained a percentage value of 93.33%, with very decent qualifications, the media expert trial results obtained a percentage of 97.64%, with very decent qualifications, the small group trial results obtained a percentage value of 90.25% , with very decent qualifications, the results of the large group trial data obtained a percentage of 90.04%, qualifications Based on the results of Community Service, the media is feasible and good to be used as a learning medium in the subject of Refrigeration Systems and Installation in class XI TP majoring in Electrical Engineering, package of refrigeration and air conditioning engineering expertise at SMK Negeri 1 Denpasar.
Diversifikasi Produk Handsanitizer dengan Bahan Aktif Minyak Atsiri Produksi Pabrik Atsiri UMKM Surya Wulan Kabupaten Kulonprogo Dian Eka Ermawati; M. Fiqri Zulphadly
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.59 KB) | DOI: 10.30653/jppm.v8i1.250

Abstract

Pandemi COVID-19 menurunkan proses produksi minyak atsiri (MA), dan harga jual minyak anjlok, terutama di Samigaluh. Bahan baku dari petani dibeli dengan harga yang lebih murah, sehingga banyak petani yang menolak pesanan dan mengubah lahannya untuk menanam produk pangan. Stok bahan baku daun kering terutama sereh dan daun cengkeh saat ini menumpuk di gudang penyimpanan yang seharusnya bisa segera dimurnikan. Selain itu minyak cengkeh kaya akan eugenol sebagai antiseptik, analgesik, dan efektif melawan infeksi bakteri. Serai mengandung citronellol dan geraniol, juga memiliki aktivitas antibakteri dan jamur. Tujuan penelitian ini dapat menjadi alternatif pengembangan produk Handsanitizer (Hz) dengan bahan aktif MA untuk membantu UMKM mengembangkan usaha baru dibidang PKRT. Peluang bisnis Hz saat ini sangat terbuka lebar karena dianjurkan setiap fasilitas umum menyediakannya untuk mencegah penularan virus Covid-19. Oleh karena itu, melalui program pengabdian kepada masyarakat, kami mentransfer ilmu dalam mengolah EO menjadi bahan aktif dalam formula Hz. Diversifikasi EO ke dalam bahan aktif formula Hz menghasilkan produk yang baik dan stabil serta memiliki aktivitas antibakteri yang optimal. Mitra dapat merumuskan produk dengan baik dan dapat dikembangkan bersama kelompok UMKM lokal. Prosedur pengajuan izin sudah disusun, dan produknya sudah bisa ditemukan di media sosial yaitu Instagram dan e-commerce. The COVID-19 has decreased the destilated process for essential oils (EO), and the selling price of oil has plummeted, especially in the Samigaluh. Raw materials from farmers are purchased at lower prices, so many farmers refuse orders and convert their land to growing food products. Stocks of dry leaf raw materials, especially lemongrass and clove leaves, are currently piling up in storage warehouses that should be able to be refined immediately. In addition clove oil is rich in eugenol as an antiseptic, analgesic, and effective against bacterial infections. Lemongrass consists citronellol and geraniol, also has antibacterial and fungal activity. The aim of this research can be an alternative for developing Handsanitizer (Hz) products using active ingredients of EO to help UMKMs develope new businesses in the field of PKRT. The business opportunity for Hz is currently very wide open. It is highly recommended that every public facility provide it to prevent the transmission of the Covid-19 virus. Therefore, through community service programs, we transfer knowledge in processing EO into active ingredients in Hz formulas. The diversification of EO into the active ingredients of the Hz formula produces good and stable products and has optimal antibacterial activity. Partners can formulate products well and can be developed with local UMKM groups. The permit application procedure has been compiled, and the product can be found on social media, namely Instagram and e-commerce.
Model Ruang Penyimpanan Makanan Berbasis PLC sebagai Media Pembelajaran Aplikasi Instrumentasi dan Automasi Duwi Hariyanto; Sabar Sabar; Kisna Pertiwi; Aidil Afriansyah; M. Rizky Hikmatullah; La Ode Arham
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.17 KB) | DOI: 10.30653/jppm.v8i1.253

Abstract

Media pembelajaran sangat penting, terutama untuk mengenalkan dunia industri pada pendidikan kejuruan. Proyek ini bertujuan untuk merancang dan mendemonstrasikan model ruang penyimpanan makanan berbasis programmable logic controller (PLC) untuk meningkatkan pemahaman siswa SMK tentang aplikasi instrumentasi dan automasi di industri. PLC, sebagai perangkat kontrol utama dalam model, dapat mengontrol pintu dan kelembapan ruang penyimpanan. Komponen lain dalam model ini meliputi catu daya, sensor kelembapan, pemanas, kipas, dan pintu. Proyek dilaksanakan dengan penyampaian materi melalui presentasi, praktek pemrograman, dan mengoperasikan PLC secara berkelompok. Peserta diajarkan cara memprogram PLC berbasis diagram tangga menggunakan perangkat lunak Zelio Soft 2. Pemahaman peserta, siswa SMK N 2 Bandar Lampung diukur untuk mengetahui tingkat ketercapaian proyek. Hasil menunjukkan bahwa pemahaman peserta tentang aplikasi instrumentasi dan automasi di industri meningkat rata-rata 64% dari sebelum pelatihan dilaksanakan. Learning media is very important, mainly to introduce the industrial world in vocational education. The project purposed to design and demonstrate a programmable logic controller (PLC) based food storage room model to increase the comprehension of SMK students about instrumentation and automation applications in industry. PLC, as the main control device in the model, can control the door and the humidity of the storage room. Other components in the model include the power supply, humidity sensor, heater, fan, and door. The project was carried out by delivering material through presentations, practising programming, and operating PLC in groups. Participants were taught how to program a ladder diagram-based PLC using Zelio Soft 2 software. The comprehension of the participants, students of SMK N 2 Bandar Lampung, was measured to determine the level of project achievement. The results revealed that the comprehension of participants about instrumentation and automation applications in the industry increased by an average of 64% from before the training was carried out.
Peningkatan Atribut Wisata Visual dan Pembuatan Website bagi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Gunung Padang Cianjur Putri Suryandari; Anita Diana; Anggraeni Dyah; Rismawandi Rismawandi; Frayudha Ristia Gumelar; Fajar Setiawan
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (949.49 KB) | DOI: 10.30653/jppm.v8i1.255

Abstract

Gunung Padang merupakan tempat wisata di Cianjur yang merupakan kawasan megalitik tertua di Indonesia bahkan di dunia. Namun kondisi pengetahuan masyarakat pramuwisata terhadap obyek wisata sangat terbatas dan hanya mengacu pada pengetahuan turun-temurun. Atribut wisatawan di kawasan wisata juga sangat minim. Sejak adanya pandemi Covid-19, kunjungan wisatawan menjadi sepi, sehingga pengembangan tema dan atribut wisata serta adanya webdite diharapkan dapat meningkatkan nilai kunjungan wisatawan. Dalam kegiatan PKM ini, yang menjadi mitra adalah Yayasan Hafisun Alim 74 dan Tour Guide Gunung Padang. Permasalahan yang ada saat ini adalah kurangnya pengetahuan pemandu wisata dan belum adanya atribut wisata seperti brosur, buku panduan wisata dan infografis 2 bahasa, serta website. Solusi yang diberikan antara lain pelatihan Tour Guide umum dan religi, dan pendampingan pemberian atribut wisata pada pos informasi pramuwisata pada umumnya, dan sesuai tema khusus wawasan religi di Gunung Padang, serta pembuatan website pariwisata. Pemberian atribut wisata yang disambut baik oleh para mitra, menambah semangat Pokdarwis untuk terus memperkenalkan situs ini ke dunia internasional. Mount Padang is a tourist attraction in Cianjur which is the oldest megalithic area in Indonesia and even in the world. However, the condition of the knowledge of the tour guide communities towards tourism objects is very limited and only refers to knowledge from generation to generation. Tourist attributes in the tourist area are also very minimal. Since the Covid-19 pandemic, tourist visits have become quiet, so the development of tourism themes and attributes and the existence of a webdite are expected to increase the value of tourist visits. In this PKM activity, the partners are the 74 Hafisun Alim Foundation and the Gunung Padang Tour Guide. The current problems are the lack of knowledge of tour guides and there are no tourist attributes such as brochures, travel guide books and 2 language infographics, as well as websites. The solutions provided include general and religious Tour Guide training, and assistance in providing tourist attributes at tourist guide information posts in general, and according to a special theme of religious insight in Gunung Padang, as well as creating a tourism website. The provision of tourism attributes that are welcomed by partners, increases the enthusiasm of Pokdarwis to continue to introduce this site to the world.

Page 2 of 3 | Total Record : 30