cover
Contact Name
Tarso Rudiana
Contact Email
lppm.unmabanten@gmail.com
Phone
+6282216689508
Journal Mail Official
tarso.rudiana@gmail.com
Editorial Address
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Mathla'ul Anwar Jalan Raya Labuan KM 23, Pandeglang Banten
Location
Kab. pandeglang,
Banten
INDONESIA
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
ISSN : 25408739     EISSN : 25408747     DOI : 10.30653/002
The aim of this journal publication is to disseminate the conceptual thoughts or ideas and research results that have been achieved in the area of community services. JPPM, particularly focuses on the main problems in the development of the sciences of community services areas as follows: Education for Sustainable Development. Community Services, People, Local Food Security, Nutrition and Public Health; Training, Marketing, Appropriate Technology, Design; Community Empowerment, Social Access; Student Community Services; Border Region, Less Developed Region.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 30 Documents
Search results for , issue "Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat" : 30 Documents clear
The Edukasi Pendampingan Pola Asuh Keluarga Dalam Upaya Pencegahan Stunting Pada Balita Sri Lestari Kartikawati; Deden Indra Dinata; Heni Nurakilah; Fenti Fatmawati; Suherdin Suherdin; Baharudin Lutfi
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v8i2.349

Abstract

Stunting pada balita berdampak besar pada kesehatan anak saat ini dan di masa mendatang. Faktor penyebab stunting antara lain pekerjaan ibu, tinggi badan ayah dan ibu, pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga, pola asuh, dan pemberian ASI eksklusif. Posyandu di RT 01 RW 12 di Desa Cinunuk memiliki kejadian stunting yang lebih tinggi dibandingkan dengan RW lain di Desa Cinunuk. Permasalahan stunting yang dihadapi oleh mitra meliputi beberapa faktor penyebab, seperti latar belakang pendidikan mayoritas lulusan SMA dengan tingkat pengetahuan tentang gizi yang masih rendah, pekerjaan penduduk mayoritas mengurus rumah tangga dan buruh harian lepas. Program pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan untuk menjawab permasalahan mitra melalui penyuluhan terkait pencegahan stunting pada balita, dengan tujuan agar masyarakat khususnya ibu yang memiliki balita memahami pentingnya pencegahan stunting dengan pemantauan tumbuh kembang yang dilakukan setiap bulan di Posyandu. Metpde yang dilakukan adalah dengan penyuluhan langsung pola asuh keluarga, memberdayakan kader PKK Desa dan RW, demonstrasi pemberian nutrisi serta monitoring dan evaluasi. Pengabdian masyarakat yang telah dilaksanakan di RW 12 Kelurahan Cinunuk Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung dengan tema Pendidikan Pendampingan Keluarga Dalam Upaya Mencegah Stunting pada Balita, dapat memberikan pemahaman tentang pentingnya pola asuh yang diberikan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan balita. pembangunan dalam upaya pencegahan stunting. . Stunting in toddlers has a major impact on children's health now and in the future. Factors causing stunting include mother's occupation, father's and mother's height, family income, number of family members, parenting style, and exclusive breastfeeding. One Posyandu in RT 01 RW 12 in Cinunuk village has a higher incidence of stunting compared to other RWs in Cinunuk village. The problems related to stunting faced by partners include several causal factors, such as the majority of education backgrounds were high school graduates, the majority of the population's work was taking care of the household and casual daily labourers. The program was carried out to answer partners' problems through counseling related to stunting prevention in toddlers, with the aim of the community, especially mothers with toddlers, to understand the importance of preventing stunting by monitoring growth and development which is carried out every month at the Posyandu. Community service that has been carried out in RW 12 Cinunuk Village, Cileunyi District, Bandung Regency, with the theme of Family Parenting Assistance Education in Efforts to Prevent Stunting in Toddlers, can provide an understanding of the importance of parenting given to monitoring toddler growth and development in an effort to prevent stunting.
Peningkatan Pemahaman Penyusunan RPP dan Asesmen Berbasis Learning Progression bagi Guru Biologi Murni Ramli; Sri Widoretno; Sri Dwiastuti; Bowo Sugiharto; Baskoro Adi Prayitno; Kistantia Elok Mumpuni; Chandra Adi Prabowo; Safila Safinatunnajah Auliananda; Zul Afifa Yunitadewi Basuki; Pradita Anggun Ciptaningrum
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v8i2.357

Abstract

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berfungsi sebagai acuan bagi pendidik untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar lebih terarah dan efektif. RPP dan asesmen berkaitan erat dan menentukan keberhasilan dalam pembelajaran di kelas. Permasalahan terkait RPP juga dirasakan oleh guru Mata Pelajaran Biologi di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Pemahaman guru-guru tentang penyusunan RPP belum mencukupi dan belum melakukan variasi RPP inovatif sehingga diperlukan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan metode training dan workshop. Metode training dilakukan dalam bentuk perkuliahan dengan materi Kurikulum Merdeka dan Model-Model Pembelajaran Inovatif yang dilakukan secara luring di SMA Negeri 2 Sragen, serta Asesmen HOTS dan Asesmen Kompetensi Minimal (AKM) yang dilakukan secara daring pada platform zoom. Secara garis besar, hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah peningkatan pemahaman guru tentang karakteristik kurikulum merdeka. Selain itu, lebih dari 50% guru mampu memahami kurikulum berbasis core-concept atau Learning Progression, menyusun RPP berbasis konsep, memahami pemanfaatan sumber belajar lokal dan pengembangannya, serta menyusun asesmen HOTS. Lesson plan (RPP) serves as a reference for educators to carry out teaching and learning activities more directed and effective. RPP and assessment are closely related and determine success in classroom learning. Problems related to RPP are also felt by Biology subject teachers in Sragen Regency, Central Java. The teachers' understanding of the preparation of the lesson plans is not sufficient and have not made innovative variations in the lesson plans they made. Therefore, solutions are needed to overcome these problems. Service activities are carried out using training and workshop methods. The training method is carried out in the form of lectures with materials on the Independent Curriculum and Innovative Learning Models which are carried out online SMA Negeri 2 Sragen, as well as the HOTS Assessment and Minimum Competency Assessment (AKM) which are conducted online using the zoom platform. The result of this service activity is that teachers' understanding of the characteristics of the merdeka curriculum increases. In addition, more than 50% of teachers are able to understand the core-concept-based curriculum or Learning Progression, develop concept-based lesson plans, increase understanding of the use of local learning resources and their development, and understand the preparation of HOTS assessments.
PENDEKAR: Peningkatan Derajat Kesehatan Anak Melalui Akupresur Dewi Nurlela Sari; Irisana Tambunan; Rahmat Santoso; Maria Oktaviani; Asep R ahmadiana
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v8i2.358

Abstract

Indonesia memiliki musim panas dan hujan dalam satu tahun. Saat pergantian musim tersebut banyak masalah kesehatan yang terjadi, terutama pada anak-anak yang lebih rentan terhadap gejala termasuk demam, batuk, pilek, diare, infeksi saluran pernapasan, dan demam berdarah. Penggunaan obat atau terapi farmakologi adalah satu-satunya pilihan untuk mengobati kondisi ini. Namun, Kementerian Kesehatan RI memberikan edaran terkait pembatasan pemberian obat anak dalam bentuk cair atau sirup kecuali dengan resep dokter. Akibatnya, masyarakat menjadi kebingungan dan cemas dengan keadaan tersebut, karena biasanya masyarakat dapat membeli obat sirup khususnya untuk penanganan batuk pilek, demam yang disebabkan oleh pergantian musim ini. Oleh karenanya, berbagai inisiatif diperlukan untuk meningkatkan kesehatan anak-anak, Akupresur menjadi salah satunya. Tujuan dari Pengabdian kepada Masyarakat (pengmas) ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam menjaga kesehatan anak dengan meningkatkan status imunitasnya melalui akupresur. Metode yang digunakan yaitu pemberian edukasi, pelatihan dan pendampingan pelaksanaan akupresur pada anak. Hasil pengmas menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan kemampuan dalam upaya mencapai kesehatan anak dengan menggunakan teknik akupresur. Disimpulkan bahwa pelaksanaan pengmas berdampak positif terhadap peningkatan kesehatan anak. Akupresur dapat diterapkan secara mandiri terutama di lingkungan yang paling dekat dengan anak-anak, seperti keluarga dan sekolah sehingga peningkatan derajat kesehatan anak dapat terwujud secara komprehensif. Numerous health issues are brought on by Indonesia's significant seasonal variations, particularly in youngsters who are more susceptible to symptoms including fever, coughing, runny nose, diarrhea, respiratory infections, and dengue hemorrhagic fever. The use of medications or pharmacological therapy is the only option for treating these conditions. However, the Indonesian Ministry of Health has been circulating a warning against giving children drugs in liquid or syrup form without first seeing a medical professional. People were terrified as a result. As a result, various initiatives are required to promote children's health, acupressure being one of them. The goal of this volunteer work is to improve people's understanding and proficiency in using acupressure on kids. Demonstrations, training, and mentorship are the methods utilized to impart knowledge and skills. The results show an improvement in knowledge and abilities in an endeavor to achieve children's health using an acupressure technique. It is hoped that acupressure can be a complementary, non-pharmacological therapy that can be used to promote the understanding that everyone has a role to play in maintaining good health, especially in the environments that are closest to children, such as their families and schools. It has been concluded that implementing community service with acupressure has a positive impact on improving children's health.
Peningkatan Kemampuan Pemasaran Sosial Media pada UMKM Kelurahan Sendangmulyo Semarang Indarto Indarto; Rohmini Indah Lestari; Yuli Budiati
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v8i2.360

Abstract

Kelurahan Sendangmulyo Kota Semarang sebagian besar penduduknya bergantung pada pengelolaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Di masa pandemi, tingkat penjualan dari UMKM menurun dan belum bisa pulih seperti sediakala. Strategi yang dapat digunakan untuk memasarkan produk yang dijual agar jangkauannya lebih luas adalah social media marketing. UMKM masih menggunakan strategi pemasaran tradisional, pengetahuan yang terbatas dan kurangnya keahlian dalam memanfaatkan pemasaran media sosial. UMKM belum bisa mengoperasikan toko online. Pengabdian masyarakat ini memberikan literasi, pengetahuan dan keterampilan berupa penyuluhan social media marketing bagi para pelaku UMKM Sendangmulyo Semarang. Solusi yang ditawarkan adalah meningkatkan kapasitas pengelola UMKM dengan memberikan literasi pemasaran media sosial. Metode kegiatannya melalui ceramah tentang social media marketing dan praktek mengoperasikan toko dan transaksi online. Kegiatan ini berdampak pada pemahaman para pengelola UMKM tentang pemasaran media sosial, bedanya dengan traditional marketing. Kegiatan ini memberikan pengetahuan tentang manfaat pemasaran media sosial dan meningkatkan keterampilan dalam mengoperasikan media sosial sebagai sarana pemasaran dan penjualan. The most of population in Sendangmulyo district, Semarang City depends on the management of micro, small and medium enterprises (MSMEs). During the pandemic, the level of sales from MSMEs decreased and has not been able to recover as before. The strategy that can be used to market the products being sold so that the reach is wider is social media marketing. MSMEs is still use traditional marketing strategies, limited knowledge and lack of expertise in utilizing social media marketing. MSMEs have not been able to operate online stores. This community service provides literacy, knowledge and skills in the form of counseling on social media marketing for MSMEs actors in the Sendangmulyo Semarang City. The solution offered is to increase the capacity of MSME managers by providing social media marketing literacy. The method of activity is through lectures on social media marketing knowledge and the practice of operating stores and online transactions. This activity has an impact on the understanding of MSMEs managers about what social media marketing is, the difference from traditional marketing. It also provides knowledge of the benefits of social media marketing and increases skills in operating social media as a means of marketing and sales.
Pelatihan dan Pendampingan Usaha Perikanan Tangkap Skala Kecil di Pulau Ambon Dalam Menggunakan Log Book Keuangan Yolanda Marla Tania Nangkah Apituley; Dionisius Bawole; Stevanus Marelly Siahainenia; Ivone Raystika Gretha Kaya
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v8i2.363

Abstract

Pada umumnya nelayan skala kecil tidak mencatat kondisi pendapatan dan pengeluaran usaha sehari-hari, padahal pencatatan keuangan sangat penting dalam mengindikasikan posisi usaha mereka. Kegiatan ini bertujuan untuk 1). Memberikan pengetahuan tentang pentingnya pencatatan keuangan dalam suatu bisnis, 2). Mendampingi nelayan (atau anggota keluarganya) mencatat keuangan bisnis perikanan mereka. Kegiatan ini dilakukan untuk 80 usaha perikanan tangkap skala kecil yang terdapat di beberapa desa pesisir di Pulau Ambon: Laha, Hatiwe Besar, Hutumuri dan Tial, pada Oktober 2018 – Maret 2019. Dari seluruh peserta yang mengikuti kegiatan tersebut, sebanyak 77 orang belum pernah menerima pengetahuan tentang pentingnya pencatatan keuangan usaha dan cara pencatatannya, sementara tiga orang sudah pernah mengikuti pelatihan serupa yang mungkin diselenggarakan oleh LSM atau Pemerintah. Tujuh puluh lima peserta menyatakan mengerti tentang pelatihan pencatatan keuangan usaha yang dilakukan, dua peserta sedikit mengerti dan tiga peserta tidak mengerti. Tujuh puluh empat peserta beranggapan bahwa pelatihan pencatatan keuangan usaha penting dalam keberlangsungan usaha mereka, dua orang lainnya menyatakan sedikit penting dan empat peserta menganggap pencatatan keuangan tidak penting. Diharapkan pelatihan dan pendampingan pencatatan keuangan kepada pelaku usaha kecil dan menengah usaha sering dilaksanakan, agar usaha mereka lebih maju. In general, small-scale fishermen do not record their daily business income and expenses, even though financial records are very important to show the business position. The purpose of this activity is to 1). Provide knowledge about the importance of a business financial records, 2). Assist fishermen (or family members) in recording their fishing business finances. This activity was carried out on 80 small-scale capture fisheries business actors in several coastal villages on Ambon Island: Laha, Hatiwe Besar, Hutumuri and Tial in October 2018 - March 2019. Of all the participants who took part in the activity, 77 people had never received knowledge about the importance of recording business finances and how to record them, while three people had attended similar training which may have been organized by NGO or Government. After the training was carried out, seventy-five participants stated that they understood how to record their business finances, two participants understood a little and three participants did not understand. Seventy-four participants thought that such training was important for the sustainability of their business, while only two participants said it was slightly important and the other four thought it was not important. It is hoped that training and mentoring financial recording for small and medium business actors carry out frequently, so their businesses will be more advanced.
Pelatihan Penggunaan Dyscalculia Detection Card (DDC) untuk Deteksi Awal Diskalkulia pada Anak Zainal Abidin; Okta Pita Dian Sari; Anies Fuady
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v8i2.366

Abstract

Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan mengajar para guru di SD Al Irsyad Al Islamiyyah, khususnya dalam mendiagnosa kesulitan belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Metode pelaksanaan pelatihan ini terdiri dari tiga tahap yang diikuti oleh dua belas wali kelas dari kelas 1 sampai dengan kelas 6. Tahap pertama adalah pra kegiatan yang dilakukan melalui survei awal, sosialisasi kepada guru dan rapat koordinasi dengan tim pengabdi. Tahap kedua pelaksanaan kegiatan dengan penyampaian materi dan praktek menggunakan Dyscalculia Detection Card (DDC) dan penugasan. Ada enam edisi dengan lima seri pada setiap tes. Kegiatan diawali dengan pengisian angket pertama kepada guru terkait pengertian diskalkulia. Tahap ketiga adalah monitoring dan evaluasi dengan memberikan kuesioner dengan indikator yang sama, namun dengan pertanyaan yang berbeda. Melalui pelatihan ini, guru mendapatkan wawasan mengenai diskalkulia dan dapat mendeteksi gejala diskalkulia sedini mungkin. Persentase rata-rata peningkatan guru sebesar 28,75% dari skor rata-rata prapelatihan 44,58 menjadi 72,91. Selain itu, dengan adanya pelatihan ini guru secara langsung meningkatkan kompetensi pedagogiknya terutama dalam mendiagnosis siswa dengan diskalkulia secara mandiri. The purpose of this dedication is to improve the teaching skills of teachers at SD Al Irsyad Al Islamiyyah, especially in diagnosing students' learning difficulties in learning mathematics. The implementation method for this training consisted of three stages followed by twelve homeroom teachers from grades 1 to grade 6. The first stage was pre-activity which was carried out through an initial survey, outreach to teachers and coordination meetings with the service team. The second stage is the implementation of activities by presenting material and practice using the Dyscalculia Detection Card (DDC) and assignments. There are six editions with five series on each test. The activity begins with filling out the first questionnaire to the teacher regarding understanding dyscalculia. The third stage is monitoring and evaluation by providing a questionnaire with the same indicators, but with different questions. Through this training, teachers gain insight into dyscalculia and can detect symptoms of dyscalculia as early as possible. The average percentage of teacher improvement is 28,75% from the average pre-training score of 44,58 to 72,91. In addition, with this training teachers directly improve their pedagogical competence, especially in diagnosing students with dyscalculia independently.
Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Mewarnai bagi Guru dan Siswa TK Islamic Kids Corner Bogor Fauzy Rahman Kosasih; Juhana Juhana; Lidwina Sri Ardiasih; Rahayu Dwi Riyanti; Benny Nugraha
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v8i2.367

Abstract

Pada jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD), media pembelajaran merupakan hal yang sangat penting bagi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Salah satu jenis media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik usia anak PAUD adalah media pembelajaran menggambar atau mewarnai. Berangkat dari pemahaman tersebut, program pengabdian masyarakat (PkM) ini bekerjasama dengan Taman Kanak-kanak Islamic Kids Corner (IKC) Bogor dengan melakukan analisis kebutuhan. Hasil identifikasi menyepakati bahwa kegiatan PkM difokuskan pada pengembangan media pembelajaran berbasis mewarnai pada media bird house painting kit, windmill coloring, finger family puppet, dan plushie keychain coloring media. Hasil pelaksanaan kegiatan PkM menunjukkan bahwa dari empat kali pelatihan dengan guru TK IKC, guru sudah mampu mengembangkan dan memanfaatkan media pembelajaran berbasis mewarnai bersama siswa dengan memanfaatkan media bird house painting kit, windmill coloring, finger family puppet, dan plushie keychain coloring media. Guru dan siswa sangat antusias dan aktif mengikuti setiap rangkaian kegiatan PkM. At the early childhood education (PAUD) level, learning media is crucial for teachers in carrying out the learning process. One type of learning media that fits the age characteristics of PAUD children is drawing or coloring learning media. Departing from this understanding, this community service program (PkM) collaborates with Islamic Kids Corner (IKC) Bogor Kindergarten by conducting a needs analysis. The identification results agreed that PkM activities were focused on developing coloring-based learning media on the bird house painting kit, windmill coloring, finger family puppet, and plushie keychain coloring media. The results of the implementation of PkM activities show that from the four times of training with IKC Kindergarten teachers, the teachers have been able to develop and utilize coloring-based learning media with students by utilizing the bird house painting kit, windmill coloring, finger family puppet, and plushie keychain painting kit media. The teachers and students were enthusiastic and active in participating in each series of PkM activities.
Peningkatan Pengetahuan tentang Bina Penyehatan Lingkungan Sekolah pada Siswa untuk Mewujudkan Adiwiyata dan Healthy Cities Musfirah Musfirah; Ahmad Faizal Rangkuti
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v8i2.369

Abstract

Kesehatan lingkungan sekolah bertujuan untuk meningkatkan, mewujudkan derajat kesehatan dan pengembangan siswa secara optimal. Minimnya penerapan santasi dasar lingkungan sekolah yang dibuktikan dengan kurangnya kesadaran siswa dalam mengelola dan memelihara lingkungan hidup yang sehat dan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat. Untuk itu sudah selayaknya dikembangkan Bina Penyehatan Lingkungan Sekolah dalam menunjang program sanitasi sekolah, program adiwiyata menuju kota sehat “Healthy Cities” Yogyakarta. Program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan partisipasi siswa dalam mendorong kepedulian terhadap lingkungan sekaligus meminimalisir masalah kesehatan berbasis lingkungan melalui edukasi sanitasi lingkungan sekolah. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini yaitu ceramah interaktif, FGD, Praktek, dan Evaluasi. Hasil evaluasi terhadap indikator pengetahuan bina kesehatan lingkungan sekolah diperoleh pengetahuan baik (Pre-test = 55,55%) dan (Post-test = 70,37%) atau terjadi peningkatan pengetahuan 14,81%. Kegiatan ini sekaligus mengaktifkan organisasi siswa di sekolah sebagai “peer educator “bagi teman lainnya. dan “agen of change” di lingkungan masyarakat tempat tinggalnya. The environmental health development of school goals are to improve, realize health degrees and develop students optimally. The lack of implementation of school environment sanitation is the student awareness problem in managing and maintaining a healthy environment and the application of clean and healthy living behaviors. It is appropriate to develop the school's environmental sanitation development in supporting the school sanitation and adiwiyata program towards the "Healthy Cities" Yogyakarta. This program aims to improve the skills and participation of students in promoting environmental stewardship while minimizing environmental-based health problems through school environment sanitation education. The methods used include interactive lectures, FGDs, practice, and evaluation. The results evaluation of school environmental health development knowledge indicators obtained good knowledge (Pre-test = 55.55%), (Post-test = 70.37%), which means an increase in knowledge of 14.81%. This activity also activates student organizations in schools as "peer educators" for other friends and "agents of change" in their community.
Penyuluhan Menulis Cerpen Pada Siswa SMPN Terbuka 23 Bekasi Jawa Barat Maria Cleopatra; Sara Sahrazad; Ibnu Harmi Dja’far; Toto Widiarto; Sutina Sutina; Sigit Widiyarto
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v8i2.382

Abstract

Menulis masih merupakan kegiatan yang memerlukan tuntunan dan penyuluhan. Para siswa masih merasa belum optimal dalam menulis. Tujuan kegiatan ini untuk memberikan penyuluhan dan keteramplan menulis cerpen pada siswa SMPN Terbuka 23 Bekasi. Metode kegiatan meliputi teori dan praktek. Siswa diberikan pendampingan selama proses penulisan. Proses dilakukan selama 3 bulan. Siswa yang berpartisipasi dalam kegiatan ini sebanyak 19 siswa. Evaluasi berdasarkan kualitas penulisan, jumlah kata dan ketuntasan menulis. Terdapat 14 siswa yang mampu menuntaskan penulisan cerpen. Hasil penulisan cerpen mampu membawa siswa menjadi insan yang berbakat dalam menulis. Siswa tidak ragu dan malu untuk menulis cerpen. Sekolah dapat memberikan program lanjutan dan pelatihan lain seperti membaca puisi, agar siswa lebih unggul dalam penulisan cerita pendek. Writing is still an activity that requires guidance and counseling. The students still feel not optimal in writing. The purpose of this activity is to provide counseling and short story writing skills to students of SMPN 23 Bekasi Open. Activity methods include theory and practice. Students are provided with assistance during the writing process. The process was carried out for 3 months. Students who participated in this activity as many as 19 students. Evaluation based on the quality of writing, the number of words and the completeness of writing. There were 14 students who were able to complete short story writing. The results of writing short stories are able to bring students to become talented people in writing. Students do not hesitate and are embarrassed to write short stories. Schools can provide advanced programs and other training such as reading poetry, so that students excel in writing short stories
Pelatihan Pembuatan Minuman Probiotik Teh Kombucha dengan Varian Tanaman Herbal di Desa Bagorejo - Banyuwangi Yuni Susanti; Ayu Qurota A’yun; Ansori Ansori; Ratri Sekaringgalih; Alif Nur Laili Rachmach; Nabila Salsabila Hanum
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v8i2.383

Abstract

Kombucha adalah salah satu minuman probiotik dari teh yang difermentasi. Kombucha berperan penting sebagai antioksidan, antikanker, dan antidiabetes. Kombucha dapat memperbaiki sistem pencernaan, menurunkan kadar gula darah dan kolesterol, meningkatkan daya tahan tubuh dan energi, mengurangi nyeri sendi, serta menurunkan berat badan. Berdasarkan hasil survei, masyarakat di Desa Bagorejo yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani masih memiliki kesadaran yang kurang akan pentingnya menjaga kesehatan di masa pandemi. Padahal berbagai tumbuhan herbal seperti serai, jahe, kunyit, dan temulawak tumbuh liar dan subur di sana. Untuk mencegah penyebaran COVID-19 diperlukan pola hidup sehat, salah satunya dengan rutin mengonsumsi minuman probiotik seperti teh kombucha. Oleh karena itu, melalui program pengabdian kepada masyarakat dengan membuat teh kombucha dengan tambahan rasa dari tanaman herbal, diharapkan dapat meningkatkan kesaaran masyarakat tentang pentingnya pola hidup sehat dan menjaga kesehatan di masa pandemi. Program ini dilaksanakan dengan metode pelatihan yang melibatkan ibu-ibu PKK. Tahapan program ini adalah observasi dan koordinasi, penyiapan tester, sosialisasi, pelatihan, evaluasi, dan pendampingan kegiatan. Hasil dari program ini adalah bertambahnya wawasan dan motivasi baru bagi masyarakat untuk tetap sehat dan produktif di masa pandemi. Kombucha tea is one of the probiotic beverages derived from fermented tea. Kombucha tea plays significant roles as an antioxidant, anticancer, and antidiabetic. Besides that, kombucha tea can improve the digestive system, lower blood sugar and cholesterol levels, boost the immune and energy, reduce joint pain, and lose weight. Based on the survey, the local community in Bagorejo Village, Banyuwangi, mostly works as farmers. However, during the COVID-19 pandemic, health awareness in the community is still lacking. On the other hand, various herbal plants such as lemongrass, ginger, turmeric, and curcuma grow wild and thrive there. To prevent the worsening spread of COVID-19, an adaptation to a healthy lifestyle is necessary, for example by routinely consuming probiotic beverages like kombucha tea. Therefore, through the community service program by making kombucha tea with flavor addition from herbal plants, they are expected to understand health awareness better and begin a healthier life. This program was conducted using training method involving PKK women. The steps of this program are observation and coordination, sample preparation, socialization, production, evaluation, and activity assistance. The results of this program are new insights and motivation for the community to maintain the health and productive during pandemic.

Page 2 of 3 | Total Record : 30