cover
Contact Name
Tarso Rudiana
Contact Email
lppm.unmabanten@gmail.com
Phone
+6282216689508
Journal Mail Official
tarso.rudiana@gmail.com
Editorial Address
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Mathla'ul Anwar Jalan Raya Labuan KM 23, Pandeglang Banten
Location
Kab. pandeglang,
Banten
INDONESIA
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
ISSN : 25408739     EISSN : 25408747     DOI : 10.30653/002
The aim of this journal publication is to disseminate the conceptual thoughts or ideas and research results that have been achieved in the area of community services. JPPM, particularly focuses on the main problems in the development of the sciences of community services areas as follows: Education for Sustainable Development. Community Services, People, Local Food Security, Nutrition and Public Health; Training, Marketing, Appropriate Technology, Design; Community Empowerment, Social Access; Student Community Services; Border Region, Less Developed Region.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 30 Documents
Search results for , issue "Vol 8 No 3 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat" : 30 Documents clear
Pelatihan Penyusunan Instrumen Evaluasi untuk Pengukuran Aspek Berpikir Kritis, Kreatif-Inovatif bagi Guru-guru SMA Negeri 4 Pandeglang Sobri Sobri; Tatu Hilaliyah; Imam Safi’i; Wahyu Saputra
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 3 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v8i3.289

Abstract

Berpikir kritis, kreatif-inovatif merupakan aspek utama dalam penyusunan instrumen evaluasi untuk pengukuran kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Namun demikian, banyak guru di SMA Negeri 4 Pandeglang yang belum mampu menyusun instrumen evaluasi dapat digunakan untuk mengukur serta mengembangkan aspek berpikir kritis, dan kreatif-inovatif siswa. Penulisan artikel ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat tentang pelatihan penyusunan penyusunan instrumen evaluasi untuk pengukuran aspek berpikir kritis dan kreatif-inovatif bagi Guru-Guru SMA Negeri 4 Pandeglang. Metode yang digunakan mengacu pada alur pedagogi genre, yaitu membangun konteks, menelaah model, mengonstruksi secara bersama-sama, dan mengonstruksi secara mandiri. Hasil pelatihan menunjukkan, bahwa kegiatan pelatihan yang telah dilangsungkan dapat meningkatkan pemahaman serta kemampuan para guru SMA Negeri 4 Pandengalang dalam menyusun instrumen evaluasi untuk pengukuran aspek berpikir kritis, kreatif- inovatif. Pelatihan ini dapat memberikan kontribusi untuk peningkatan guru yang proefesional. Critical and creative-innovative thinking are the main aspects in the preparation of evaluation instruments for measuring students' higher-order thinking skills. However, many teachers at SMA Negeri 4 Pandeglang have not been able to develop evaluation instruments that can be used to measure and develop students' critical thinking and creative-innovative aspects. Writing this article is intended to describe the implementation of community service regarding training in the preparation of evaluation instruments for measuring aspects of critical and creative-innovative thinking for Teachers of SMA Negeri 4 Pandeglang. The method used refers to the flow of genre pedagogy, namely building contexts, studying models, constructing together, and constructing independently. The results of the training show that the training activities that have been held can improve the understanding and ability of Pandengalang 4 Public High School teachers in preparing evaluation instruments for measuring critical, creative-innovative thinking aspects. This training can contribute to the professional development of teachers.
Peningkatan Produksi Pangan dengan Integrated Farming System (IFS) Peternakan sapi – Hortikultura di Kabupaten Pangandaran Selvy Isnaeni; Nasrudin Nasrudin; R. Arif Malik Ramadhan
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 3 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v8i3.343

Abstract

Poktan karya gumilang dan Kelompok wanita tani (KWT) Sekara Arum Saluyu mengelola banyak sektor seperti ternak sapi potong, dan budidaya seperti budidaya padi, tanaman hortikultura, dan pakan ternak. Poktan dan KWT ini sudah memiliki rumah kompos sejak lama, namun sudah lama tidak digunakan karena tidak adanya yang mengelola rumah kompos tersebut secara maksimal. Sehingga kotoran sapi yang ada dari para petani ternak tidak termanfaatkan dengan baik. Dari analisis awal yang telah dilakukan, integrated farming system (IFS) sangat memungkinkan untuk dapat dilakukan di Poktan dan Kwt ini. Tujuan pengabdian ini adalah membantu mengembangkan potensi budidaya hortikuktura di kabupaten pangandaran khususnya di Poktan dan KWT dan penerapan pertanian organik serta mengembangkan potensi budidaya hortikultura. Materi yang disampaikan merupakan materi umum mengenai integrated farming system (IFS) dan pembuatan kompos serta materi budidaya tanaman hortikultura. Praktek yang dilakukan adalah praktek pembuatan kompos dan pengaplikasian kompos untuk budidaya tanaman hortikultura. Serta pendampingan sampai dengan panen tanaman hortikultura. Dengan adanya IFS ini maka kelompok tani karya gumilang dan kelompok wanita tani sekar arum saluyu dapat menjadi contoh bagi kelompok tani lain untuk dapat unggul dalam bidang pertanian. Dari hasil yang didapatkan pemanfaatan kotoran ternak untuk kompos dan aplikasi kompos pada tanaman hortikultura dapat menekan biaya produksi budidaya dan menghasilkan produk tanaman hortikultura lebih banyak. Increasing Food Production with Integrated Farming System (IFS) live stock – Hortculture in Pangandaran district. Farmers Karya Gumilang and Farmer Women’s Group (FWG) Sekar Arum Saluyu manage many sectors suck as live stock and cultivation such as rice cultivation, horticulture crops, and animal feed. The farmers and FWG have had compost ouses for a long time, but they have not been used for a long time because there is no one who manages the compost houses optimally. So that the exisiting cow dung from livestock farmers is not utilized properly. From the initial analysis that has been carried out, the integrated farming system(IFS) is very possible to be carried out in the farmers and FWG. The purpose og this service is to help develop the potensial for horticultural cultivation in Pangandaran district, especially in farmers and FWG and teh application of organic farming and develop the potensial for horticultural cultivation. The material presented is general material regarding integrated farming farming system (IFS) and compost making as well as horticultural plant cultivation materials. The practice carried out is the practice of making compost and applying compost for the cultivation of horticultural crops. As well as assistance to harvest horticultural crops. With the exixtence of this IFS, the Karya Gumilang farmers groups to excel in agriculture. From the result obtained, the use of livestock manure for compost and the application of compost to horticultural crops can reduse the production costs and produce more horticultural plant products.
Evaluasi Gedung Workshop Teknik Konstruksi dan Perumahan di SMKN 2 Samarinda Yudi Pranoto; Sujiati Jepriani
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 3 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v8i3.389

Abstract

Bangunan Gedung/Bengkel Teknik Konstruksi dan Perumahan (TKP/BKP) di SMKN 2 Samarinda merupakan salah satu bangunan sekolah yang cukup tua, yaitu usia ± 38 tahun. Gedung workshop ini digunakan sebagai ruang kelas, ruang praktek dan ruang administrasi, dengan ± 75 orang melakukan kegiatan setiap harinya. Di dalam gedung bengkel terdapat beberapa mesin mekanik praktis, yaitu bar bander dan jeruji pemotong besi-beton, serta tempat menyimpan beton dan bahan-bahan praktis lainnya. Pada waktu-waktu tertentu bengkel juga digunakan sebagai tempat kegiatan yang cukup besar, seperti pertemuan orang tua dan komite sekolah yang melibatkan lebih dari 200 orang. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi Kepala Sekolah dan Instruktur tentang keselamatan pengguna bangunan karena kondisi bangunan sudah banyak mengalami kerusakan pada elemen strukturnya.Dengan latar belakang tersebut, kami ingin membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi mitra dengan melakukan evaluasi terhadap TKP/ gedung bengkel BKP. Dengan tim yang memiliki keahlian struktur dan manajemen akan berusaha memberikan rekomendasi dan solusi penguatan struktur yang dapat menjadi acuan bagi pemangku kepentingan dalam pengambilan kebijakan penanganan permasalahan di gedung bengkel TKP/BKP. Dari hasil kajian diketahui bahwa gedung bengkel TKP SMK 2 Samarinda dikategorikan rusak berat. Untuk mencegah jatuhnya korban jiwa, perlu dilakukan perkuatan bangunan baik pada kolom, balok maupun dindingnya. The construction and housing engineering workshop building/construction and housing business (TKP/BKP) at SMKN 2 Samarinda is one of the school buildings that is quite old, aged ± 38 years. This workshop building is used as a classroom, practice room and administration room, with ± 75 people doing activities every day. Inside the workshop building, there are several practical mechanical machines, namely bar banders and iron-concrete cutter bars, as well as a place to store concrete and other practical materials. At certain times the workshop is also used as a place for quite large activities, such as a meeting of parents and school committees involving more than 200 people. This raises concerns for the Principal and Instructors about the safety of building users because the condition of the building has suffered a lot of damage to its structural elements.With this background, we want to help solve the problems faced by partners by evaluating the TKP / BKP workshop buildings. With a team that has structural and management expertise, they will try to provide recommendations and solutions for strengthening structures that can be a reference for stakeholders in making policies on handling problems in the TKP/BKP workshop building. From the results of the study, it was found that the TKP SMK 2 Samarinda workshop building was categorized as heavily damaged. To prevent casualties, it is necessary to strengthen the building both on the columns, beams and walls.
Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu Kelurahan Teluk Dalam Pengisian KMS dengan Brainstorming dan Simulasi Sebagai Upaya Perbaikan Status Gizi Balita Hiya Alfi Rahmah; Izka Sofiyya Wahyurin; Katri Andini Surijati
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 3 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v8i3.281

Abstract

Pada masa pandemi Covid-19, pelaksanaan Posyandu di Kelurahan Teluk menjadi tidak menentu. Berdasarkan data tahun 2021, Kelurahan Teluk memiliki tingkat kedatangan ibu ke Posyandu yang paling rendah, yaitu 78,1%. Hasil observasi pelaksanaan di beberapa Posyandu wilayah Teluk menunjukkan adanya ketidaklengkapan KMS terutama pada kolom N/T sehingga tidak ada penyampaian informasi hasil penimbangan balita kepada ibu balita. Hal ini dapat mempengaruhi status gizi balita. Kader perlu untuk kembali pemahaman dan kemampuannya dalam pemantauan dan pendokumentasian pertumbuhan balita. Metode yang digunakan berupa pelatihan dengan brainstorming dan simulasi pengisian KMS. Peningkatan pengetahuan diukur dengan perubahan skor pre dan post-test sedangkan kemampuan kader diobservasi secara proses dan dokumen. Uji Wilcoxon diperoleh hasil tidak adanya perbedaan skor pre dan post-test secara statistik (p>0,05). Meskipun demikian, terdapat peningkatan rata-rata skor sebelum dan sesudah pelatihan dengan nilai positif sebesar 3,4%. Observasi proses dan dokumen menunjukkan kader Posyandu di Wilayah Kelurahan Teluk mampu untuk mengisi Kartu Menuju sehat (KMS) sesuai prinsip pengisian KMS yang benar. During the Covid-19 pandemic, the implementation of the Posyandu in Teluk village became uncertain. Teluk village has the lowest maternal arrival rate to Posyandu, at 78,1 % according to data gathered in 2021. Implementation observations in many Posyandu in the Teluk village revealed that there were incomplete KMS (Kartu Menuju Sehat) or Card Towards Health, especially in the Naik/Tidak column (N/T), so that the progress of toddler's weight was not disclosed to their mothers. Toddler's nutritional status may be impacted by this. Cadres must regain their knowledge and ability to monitor and document toddler growth. The method was training with brainstorming and simulation of filling out the KMS. Change in pre and post-tests used to measure knowledge improvement while the abilty of cadres was evaluated in terms of processes and documents. The Wilcoxon test result (p>0,05) revealed no statistically significant difference between the pre and post-test scores. However, there was an increase in the average score before and after the training with a positive value of 3.4%. Observations of processes and documents showed that Posyandu cadres in the Teluk Kelurahan can fill out the Card Towards Health according to the proper KMS filling principle.
Optimalisasi Pemuda Dalam Pengembangan Sistem Longyam Minapadi Berbasis SDGs di Desa Bongopini Hasanuddin Hasanuddin; Eduart Wolok; Idham Halid Lahay; Sunardi Sunardi; Esta Larosa; Abdul Rasyid; Fahri Mahful
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 3 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Potensi unggulan desa Bongopini adalah pertanian yang selama ini menjadi primadona dan menjadi tumpuan ekonomi masyarakat serta dikenal sebagai salah satu desa lumbung padi, potensi baru yang perlu dikembangkan adalah peternakan ayam dan budidaya ikan nila. Permasalahan yang dialami desa Bongopini adalah 1) Minimnya minat pemuda untuk berperan dalam pertanian, 2) Kurangnya pengetahuan masyarakat dan pemuda untuk mengatasi masalah pertanian, 3) Menurunnya produksi padi. Tujuan dari program PPK “Sanggar Tani Muda” adalah 1) Terbentuknya bengkel tani bagi pemuda untuk mengaktualisasikan kreativitas dan inovasi sebagai pembelajaran non formal untuk mewujudkan pembangunan desa berkelanjutan (SDGs), 2) Melatih petani muda dalam memanfaatkan sumber daya lokal yang murah seperti pembuatan pakan. 3) Adanya inisiasi penguatan kompetensi iptek bagi petani muda. Metode pengabdiannya adalah pemberdayaan pemuda dalam mengembangkan pertanian melalui pendirian Sanggar Tani sebagai wadah komunikasi dan layanan iptek bagi petani muda agar eksis dalam bercocok tanam. Sistem minapadi ini layak untuk dikembangkan karena efisien dan menguntungkan. Hasil kegiatan yang dilakukan oleh tim PPK ORMAWA HMTI adalah 1) Terbentuknya kelompok tani muda (100%), 2) Terlaksananya program Longyam Minapadi (100%), 3) Pelatihan keterampilan bengkel tani muda (100%), 4) Pedoman pendidikan formal nonformal (85%). The superior potential of Bongopini village is agriculture which has been the prima donna and is the economic foundation of the community and is known as one of the rice barn villages, new potentials that need to be developed are chicken farming and tilapia cultivation. The problems experienced by the village of Bongopini are 1) The lack of interest from youth to play a role in agriculture, 2) Lack of knowledge of the community and youth to overcome agricultural problems, 3) Decreased rice production. The objectives of the KDP program "Sanggar Tani Muda" are 1) Establishment of a farmer's workshop for youth to actualize creativity and innovation as non-formal learning to realize sustainable village development (SDGs), 2) Train young farmers in utilizing cheap local resources such as making feed. 3) There is an initiation of strengthening science and technology competencies for young farmers. The method of service is empowering youth in developing agriculture through the establishment of a Farmer's Studio as a forum for communication and science and technology services for young farmers to exist in farming. The results of the activities carried out by the PPK ORMAWA HMTI team are 1) Formation of a young farmer workshop group (100%), 2) Implementation of the Longyam Minapadi program (100%), 3) skills training for youth farmer workshops (100%), 4) non-formal education guidelines formal (85%).
Pembentukan Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) untuk Mengangkat Potensi Kampung Menuju Desa Mandiri Syahruddin Syahruddin; Nur Jalal; Marthen A.I. Nahumury; Beatus Tambaip; Alexander Phuk Tjilen; Yosephina Ohoiwutun
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 3 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v8i3.328

Abstract

Dalam studi ini, kami menjelaskan pembentukan Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) sebagai solusi untuk mengoptimalkan potensi kampung dan mendorong perkembangan menuju desa mandiri. Pengabdian ini bertujuan untuk menjadikan desa Zenegi mandiri dengan melalui pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMK). Metode yang digunakan melibatkan pendekatan sosialisasi, ceramah, diskusi, dan tanya jawab dengan mitra untuk memecahkan masalah yang telah disepakati. Selain itu, BUMK juga dibentuk dan pelatihan diselenggarakan untuk meningkatkan kompetensi mitra. Evaluasi dilakukan dengan mengukur kompetensi masyarakat melalui kuisioner untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan secara berkelanjutan. Hasil pengabdian ini adalah terbentuknya BUMK di Desa Zenegi sesuai dengan UU Desa yang mendorong pengelolaan potensi lokal dan kemandirian desa. Sebagian besar responden (80%) memiliki pemahaman yang baik tentang BUMK dan kegunaannya dalam pengembangan potensi kampung. 15% responden memiliki pemahaman yang terbatas tentang BUMK, dan masih perlu penjelasan lebih lanjut terkait konsep dan manfaatnya. Responden menyoroti beberapa kebutuhan kampung yang dapat diangkat melalui BUMK, antara lain infrastruktur yang memadai, akses ke pasar, pelatihan keterampilan, pembiayaan, dan promosi pariwisata. Pendirian BUMK dan peningkatan pemahaman masyarakat desa di Desa Zenegi merupakan solusi dalam mengembangkan potensi lokal dan menuju desa mandiri. In this study, we explain the formation of village-owned enterprises (BUMK) as a solution to optimize village potential and encourage development towards independent villages. This service aims to make Zenegi village self-sufficient through the establishment of a Village-Owned Enterprise (BUMK). The method used involves a socialization approach, lectures, discussions, and questions and answers with partners to solve agreed problems. In addition, BUMK was also formed and training was held to improve partner competence. Evaluation is carried out by measuring community competence through questionnaires to evaluate the implementation of activities on an ongoing basis. The result of this service is the formation of BUMK in Zenegi Village in accordance with the Village Law which encourages management of local potential and village independence. Most of the respondents (80%) have a good understanding of BUMK and its use in developing village potential. 15% of respondents have limited understanding of BUMK, and still need further explanation regarding the concept and benefits. Respondents highlighted several villages needs that could be addressed through BUMK, including adequate infrastructure, access to markets, skills training, financing and tourism promotion. The establishment of BUMK and increasing the understanding of the village community in Zenegi Village is a solution in developing local potential and towards an independent village.
Upaya Pencegahan Stunting Berbasis Keluarga di Kelurahan Krapyak Kota Pekalongan Nur Lulu Fitriyani; Nur Isnaeni; Andhika Firaz Kusnadi; Dita Ayuningtiyas Tuti; Alisha Ukhti Amelia; Raden Rendy Aji Purnomo; Salsabiil Mumtaz; Sari Indri Yanti
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 3 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v8i3.329

Abstract

Prevalensi kasus stunting di Kota Pekalongan menurut Survei Status Gizi Indonesia pada tahun 2021 mencapai 20,6 %. Kelurahan Krapyak Kecamatan Pekalongan Utara merupakan salah satu dari 10 wilayah kelurahan prioritas percepatan penurunan stunting di Kota Pekalongan pada tahun 2022. Sebagai upaya penurunan angka kejadian stunting perlu dilakukan beberapa kegiatan edukasi dan praktek di masyarakat. Tujuan kegiatan adalah meningkatkan pengetahuan cegah stunting khususnya pada kelompok ibu hamil dan ibu dengan balita di Kelurahan Krapyak Kota Pekalongan dan meningkatkan keterampilan kelompok sasaran dalam menciptakan kreasi menu sehat bagi balita dan ibu menyusui. Kegiatan edukasi dan praktek dilakukan secara luring dan daring yang melibatkan ibu kader, calon pengantin, ibu hamil dan ibu yang memiliki balita. Hasil kegiatan pengabdian ini adalah meningkatnya pemahaman ibu hamil, ibu dengan balita, dan calon pengantin tentang stunting dan pencegahannya melalui berbagai media edukasi antara lain leaflet, film pendek maupun materi power poin. Selain itu, keterampilan pembuatan menu sehat bagi balita dan pembuatan booster ASI bagi ibu menyusui meningkat dengan diberikannya pelatihan praktek pembuatan olahan menu sehat dan booster ASI. The prevalence of stunting cases in Pekalongan City according to the Indonesian Nutrition Status Survey in 2021 will reach 20.6%. Krapyak Subdistrict, Pekalongan Utara Subdistrict, is one of the 10 priority areas for accelerating stunting reduction in Pekalongan City in 2022. As an effort to reduce the incidence of stunting, it is necessary to carry out several educational and practical activities in the community. The aim of the activity is to increase knowledge on preventing stunting, especially in groups of pregnant women and mothers with toddlers in Krapyak Village, Pekalongan City and to improve the skills of the target group in creating healthy menu creations for toddlers and nursing mothers. Educational and practical activities are carried out offline and online involving health cadres, prospective brides, pregnant women and mothers with toddlers. The result of this service activity is an increased understanding of pregnant women, mothers with toddlers, and bride-to-be about stunting and its prevention through various educational media including leaflets, short films and power point material. In addition, the skill of making healthy menus for toddlers and making breast milk boosters for breastfeeding mothers increases with practical training on making healthy menu preparations and breast milk boosters.
Pemanfaatan Aplikasi GeoGebra dalam Upaya Meningkatkan Pemahaman Matematika SD Wiryanto Wiryanto; Ajeng Rara Veronica; Budiyono Budiyono; Suprayitno Suprayitno; Delia Indrawati
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 3 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v8i3.330

Abstract

Pandemi Covid-19 mempunyai dampak besar terhadap pembelajaran matematika di sekolah dasar. Adapun dampaknya yaitu siswa kesulitan memahami materi matematika, guru kesulitan menjelaskan materi matematika kepada siswa, kurangnya penggunaan media pembelajaran matematika berbasis online, dan sebagian besar media pembelajaran berbasis online membutuhkan fasilitas jaringan yang memadai dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk membantu meningkatkan pemahaman matematika sekolah dasar melalui aplikasi GeoGebra. Guru diberikan informasi terkait penggunaan media pembelajaran berbasis online dengan bantuan aplikasi GeoGebra sehingga dapat mempermudah proses pembelajaran. Metode yang digunakan yaitu metode pendekatan fungsional, pelatihan, dan pendampingan. Pada awal pengabdian, kurang dari 10% guru yang mengetahui tentang aplikasi GeoGebra, namun setelah dilakukan pendampingan dan monitoring evaluasi menunjukkan hasil yang signifikan dan mencapai 92%. Para guru sangat antusias dan semangat dalam mengimplementasikan aplikasi GeoGebra dalam pembelajaran sesuai dengan materi dan tingkatan kelas yang diajarkan. The Covid-19 pandemic has had a major impact on learning mathematics in primary schools. The impact is that students have difficulty understanding mathematics material, teachers have difficulty explaining mathematics material to students, lack of use of online-based mathematics learning media, and most online-based learning media require adequate network facilities and cost a lot of money. Therefore, this service activity aims to help improve primary school mathematics understanding through the GeoGebra application. Teachers are given information regarding the use of online-based learning media with the help of the GeoGebra application so that it can facilitate the learning process. The method used is the method of functional approach, training, and mentoring. At the beginning of the service, less than 10% of teachers knew about the GeoGebra application, but after mentoring and monitoring evaluations showed significant results and reached 92%. The teachers were very enthusiastic and passionate about implementing the GeoGebra application in learning according to the material and class level being taught.
Pelatihan Pembuatan E-Modul Interaktif berbasis Teknologi Informasi untuk Meningkatkan Literasi Digital Guru SD dan SMP di Kapau Kabupaten Agam Usmeldi Usmeldi; Risda Amini; Resmi Darni
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 3 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v8i3.345

Abstract

Pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah mitra cenderung berpusat pada guru dan tidak mengembangkan potensi dan karakter siswa. Guru masih kesulitan untuk melaksanakan pembelajaran remedial bagi siswa yang belum tuntas belajarnya. Banyak guru yang masih rendah keterampilan literasi digitalnya. Solusi yang ditawarkan dalam pemecahan masalah prioritas mitra adalah dengan melakukan kegiatan pelatihan merancang modul e-learning interaktif berbasis teknologi informasi. E-modul pembelajaran interaktif dapat digunakan oleh siswa yang belum tuntas belajar secara individu di rumah. Selain pembelajaran remedial, e-modul pembelajaran interaktif juga dapat digunakan dalam pembelajaran di kelas secara kelompok atau individu. Pelatihan ini bertujuan agar guru mampu membuat e-modul pembelajaran interaktif dengan aplikasi flip pdf professional dan soal ujian berbasis teknologi informasi. Pelaksanaan kegiatan menggunakan metode presentasi, diskusi, dan praktik pembuatan e-modul interaktif. Pada awal kegiatan pelatihan, peserta mengisi angket untuk mengetahui pengetahuan awalnya tentang bahan ajar berbasis teknologi informasi. Selanjutnya, peserta dilatih dan didampingi dalam pembuatan e-modul pembelajaran interaktif berbasis teknologi informasi. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa sebagian besar peserta pelatihan telah menguasai pembuatan e-modul pembelajaran interaktif dan soal ujian online menggunakan aplikasi flip pdf professional. Hasil dari kegiatan pelatihan dan pendampingan diharapkan berdampak pada peningkatan kemampuan guru dalam membuat bahan ajar dengan menggunakan aplikasi flip pdf professional. Learning conducted in partner schools tends to be teacher-centered and does not develop the potential and character of students. Teachers still find it difficult to carry out remedial learning for students who have not completed their studies. Many teachers' digital literacy skills are still low. The solution offered in solving partner priority problems is to carry out training activities to design interactive e-learning modules based on information technology. Interactive learning e-modules can be used by students who have not finished studying individually at home. In addition to remedial learning, interactive learning e-modules can also be used in group or individual classroom learning. The aim of the training is that teachers are able to create interactive learning modules with flip pdf professional application and information technology-based exam questions. Implementation of activities using the method of presentation, discussion, and practice of making interactive e-modules. At the beginning of the training it was provided to find out the participants' initial knowledge about information technology-based teaching materials. Furthermore, participants were trained and assisted in making interactive learning e-modules based on information technology. The results of the training showed that most of the training participants had mastered making interactive learning e-module and online exam questions using the flip pdf professional application. The results of the training and mentoring activities are expected to have an impact on increasing the ability of teachers to make teaching materials using the flip pdf professional application.
Pemberdayaan Sentra Industri Herbal Wahana Mandiri Indonesia (WMI) Menggunakan Teknologi Pemantauan Kubah Pengering Tenaga Surya Berbasis Internet of Things (IoT) Anton Yudhana; Renangga Yudianto; Retnosyari Septiyani; Wahidah Mahanani Rahayu; Adi Permadi
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 3 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v8i3.354

Abstract

Wahana Mandiri Indonesia (WMI) yang terletak di Gerbosari, Samigaluh, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan produsen dan juga sentra industri rempah-rempah tanaman herbal. Aktivitas utama kelompok WMI yaitu mengolah tanaman herbal baik simplisia maupun empon-empon seperti jahe, kunyit, kunyit putih, daun pala, daun kayu manis, daun cengkeh, cengkeh, gagang cengkeh, kapulaga, dan serai untuk dijual dalam bentuk simplisia kering. Pengetahuan teknologi pemantauan tanaman herbal pascapanen yang masih minim menjadi kendala utama pada Kelompok WMI, dimana pemantauan masih secara konvensional, sehingga menyebabkan kualitas tanaman herbal baik simplisia maupun empon-empon tidak optimal. Tim Pengabdian Universitas Ahmad Dahlan memasang sistem monitor suhu dan kelembaban terintegrasi berbasis Internet of Things (IoT) pada solar dryer dome yang berguna untuk memantau dan menjaga keadaan suhu serta kelembaban secara real time pada cuaca normal maupun ekstrim. Pelatihan serta pendampingan intensif terkait diversifikasi pengolahan biofarmaka atau herbal kepada Kelompok WMI juga diberikan guna meningkatkan efektivitas pengelolaan tanaman herbal. Pemberdayaan Kelompok WMI dengan menyematkan sistem pemantauan berbasis IoT dan memberi pelatihan serta pendampingan secara intensif mampu meningkatkan kemandirian anggota dalam pemantauan dan pengelolaan tanaman herbal pascapanen serta menaikkan nilai jual produk secara signifikan. Wahana Mandiri Indonesia (WMI), located in Gerbosari, Samigaluh, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, is a producer and industrial center for herbal spices. The main activity of the WMI group is processing herbal plants both simplicia and empon-empon such as ginger, turmeric, white turmeric, nutmeg leaves, cinnamon leaves, clove leaves, cloves, clove stalks, cardamom, and lemon grass to be sold in the form of dried simplisia. Minimal knowledge of post-harvest herbal plant monitoring technology is the main obstacle for the WMI group, where monitoring is still conventional, causing the quality of both simplisia and medicinal herbs to not be optimal. Ahmad Dahlan University Service Team installed an integrated Internet of Things (IoT) based temperature and humidity monitoring system on the solar dryer dome which is useful for monitoring and maintaining temperature and humidity conditions in real time in normal and extreme weather. Intensive training and assistance related to the diversification of biopharmaceutical or herbal processing for the WMI Group was also provided to increase the effectiveness of herbal plant management. Empowering the WMI Group by embedding an IoT-based monitoring system and providing intensive training and mentoring is able to increase the independence of members in monitoring and managing post-harvest herbal plants and significantly increase the selling value of products.

Page 1 of 3 | Total Record : 30