cover
Contact Name
Tarso Rudiana
Contact Email
lppm.unmabanten@gmail.com
Phone
+6282216689508
Journal Mail Official
tarso.rudiana@gmail.com
Editorial Address
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Mathla'ul Anwar Jalan Raya Labuan KM 23, Pandeglang Banten
Location
Kab. pandeglang,
Banten
INDONESIA
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
ISSN : 25408739     EISSN : 25408747     DOI : 10.30653/002
The aim of this journal publication is to disseminate the conceptual thoughts or ideas and research results that have been achieved in the area of community services. JPPM, particularly focuses on the main problems in the development of the sciences of community services areas as follows: Education for Sustainable Development. Community Services, People, Local Food Security, Nutrition and Public Health; Training, Marketing, Appropriate Technology, Design; Community Empowerment, Social Access; Student Community Services; Border Region, Less Developed Region.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 30 Documents
Search results for , issue "Vol 9 No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat" : 30 Documents clear
Pengabdian Kepada Masyarakat melalui Implementasi Kurikulum Merdeka bagi Guru di Pulau Tunda Sumantri, Mohamad Syarif; Edwita, Edwita; Abustang, Perawati Bte; Wijaya, Sastra; Triana, Hana; Jayadi, Jayadi
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 9 No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v9i2.587

Abstract

Perubahan kurikulum 2013 menjadi kurikulum belajar mandiri paling esensial yang terjadi pada tingkat sekolah dasar memerlukan pendekatan pembelajaran tematik integratif, dimana siswa diajak melihat, memperhatikan, dan mengamati lingkungan sekitar, serta tidak lagi berorientasi pada hafalan. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kompetensi guru dalam memahami penerapan kurikulum belajar mandiri dan meningkatkan kompetensi siswa dalam bidang pengetahuan dan keterampilan. Pelatihan ini dihadiri oleh kepala sekolah dan guru. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa sebelum pelatihan dan sesudah pelatihan guru dapat memahami materi yang diberikan dengan baik. Peserta pelatihan adalah kepala sekolah dan guru di Desa Wargasara, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Diharapkan pelatihan ini dapat dilaksanakan kepada seluruh guru dan kepala sekolah agar dapat memahami penerapan kurikulum merdeka belajar dan meningkatkan kemampuan guru dalam menerapkan kurikulum merdeka belajar sesuai kondisi sekolah masing-masing. The change of the 2013 curriculum to the most essential independent learning curriculum that occurs at the elementary school level requires an integrative thematic learning approach, where students are invited to see, pay attention, and observe the environment, and are no longer oriented to memorization. The purpose of this training is to improve teacher competence in understanding the implementation of the independent learning curriculum and to improve the competence of students in the fields of knowledge, and skills. This training was attended by the principal and teachers. The results of the training show that before training and after training teachers can understand the material provided well. The training participants were school principals and teachers in Wargasara Village, Tirtayasa District, Serang Regency, Banten Province. It is expected that this training will be carried out for all teachers and principals so that they can understand the implementation of the independent learning curriculum and improve the ability of teachers to implement the independent learning curriculum according to the conditions of their respective schools.
Edukasi Pengolahan Air Bersih di Desa Simpang Kasturi Kecamatan Mandor Widiastuti, Tri; Roslinda, Emi; Astiani, Dwi; Latifah, Siti; Lestariningsih, Siti Puji
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 9 No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v9i2.589

Abstract

Desa Simpang Kasturi, Kecamatan Mandor, Kabupaten Landak belum memiliki layanan jaringan pipa ledeng dari PDAM, tetapi memiliki air tanah yang cukup baik. Kebutuhan air harian menggunakan air sungai, sumur gali atau sumur bor. Air yang berasal dari sumur gali/bor secara fisik terlihat jernih, tidak berbau dan tidak berasa. Pada kondisi tertentu air sumur dapat berubah menjadi keruh, berwarna dan berbau, sehingga diperlukan pengolahan untuk mendapatkan air bersih. Tujuan PKM adalah edukasi masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan pengolahan air bersih dan melakukan pengolahannya secara mandiri. Kegiatan diikuti 20 peserta perwakilan masyarakat dari 4 dusun di desa Simpang Kasturi, yaitu dusun; Delan, Singkong Luar, Kasturi dan Bobor. Sistematika pelaksanaan PKM; pemberian materi dengan ceramah, praktek penggunaan perangkat pengolah air bersih, serta evaluasi. Metode yang diterapkan adalah metode penjernihan air sederhana dengan koagulan dan filtrasi. Kapur sirih, tawas dan PAC adalah koagulan yang digunakan untuk mengendapkan partikel terlarut. Air kemudian dialirkan ke tabung penyaring yang berisi batu zeolit, arang, ijuk dan pasir sebagai media filtrasi. Air yang keluar dari tabung filtrasi terlihat bersih dan jernih. Edukasi pengolahan air bersih berhasil meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang teknik pengolahan air bersih, meningkatkan pemahaman penggunaan bahan koagulan, bahan filtrasi serta meningkatkan ketrampilan pengolahan air secara mandiri. Simpang Kasturi Village, Mandor District, Landak Regency has no plumbing services from PDAM but has quite good groundwater. Daily water must use river water and dug or drilled wells. Water from dug/drilled wells physically looks clear, odorless, and tasteless. Under certain conditions, well water can turn cloudy, colored, and smelly. The aim of Community Service (PKM) is to educate the public to increase knowledge about clean water processing and carry out processing independently. The activity was attended by 20 participants representing the community from 4 hamlets in Simpang Kasturi village, namely hamlets; Delan, Singkong Luar, Kasturi, and Bobor. Systematic implementation of PKM; providing material with lectures and discussions, demonstrations and practice in using clean water processing equipment, and evaluation. The method applied is a clean water purification method using coagulants and filtration Betel lime, alum and PAC are coagulants used to precipitate dissolved particles. The water then flows into a filter tube containing zeolite stone, charcoal, palm fiber, and sand as a filtration medium. The water that comes out of the filtration tube looks clean and clear. Clean water processing education has succeeded in increasing knowledge about clean water processing techniques, understanding the use of coagulants and filtration materials, and improving skills in carrying out water treatment independently.
Peningkatan Kapasitas Masyarakat Sekitar Kampus melalui Pelatihan Budi Daya Teh Telang Taufiq, Amal; Rolis, Moh. Ilyas
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 9 No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v9i2.590

Abstract

Masyarakat Kelurahan Gunung anyar Kota Surabaya sejak lama memiliki kebiasaan menanam Tanaman Telang di Pekarangan rumah maupun di lahan kosong yang tak terpakai. Bunga Telang ini kemudian diolah menjadi minuman sehari-hari yang diyakini memiliki banyak khasiat bagi Kesehatan terutama saat pandemi COVID beberapa waktu lalu. Bahkan sempat diproduksi menjadi Teh Telang, tapi tidak bertahan lama dan berhenti produksi. Penyebabnya karena tidak ada ijin produksi, terdapat masalah kemitraan dengan pihak luar dan manajerial komunitas. Kegiatan pengabdian ini dilakukan untuk mengoptimakan kembali usaha produksi Teh Telang serta manajemen pengorgansiasian yang diinisiasi secara mandiri oleh Komunitas setempat. Metode yang digunakan yakni pendekatan Community Based Participatory Research (CBPR). Pendekatan CBPR memberi kesempatan bagi tim Perguruan Tinggi dan masyarakat kelurahan Gunung anyar untuk bermitra dan menemukan solusi masalah yang dihadapi sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Setelah melakukan Focus Group Discussion (FGD) bersama warga dan melakukan analisis aset awal, maka peneliti Tim UINSA bersama masyarakat memfokuskan upaya pengembangan Teh Telang sebagai alternatif untuk menambah penghasilan warga. Hasil pengabdian ini menunjukkan adanya perubahan mindset dan kemampuan mengorganisir secara mandiri dalam kelompok Klanggri Jaya sebagai komunitas pengelola Teh Telang dengan Pembibitan bunga telang dalam jumlah besar sehingga inovasi produk yang khas yakni teh celup siap seduh dapat diproduksi. The people of Gunung Anyar Urban Village, Surabaya City, have long had the habit of planting Telang plants in their yards and on unused vacant land. Telang flowers are then processed into daily drinks which are believed to have many health benefits, especially during the COVID pandemic some time ago. It was even produced into Telang Tea, but it did not last long and stopped production. The reason is because there is no production license, there are partnership problems with outside parties and community managerial. This service activity was carried out to re-optimize the Telang Tea production business and organizational management which was initiated independently by the local community. The method used is the Community Based Participatory Research (CBPR) approach. The CBPR approach provides an opportunity for the Higher Education team and the Gunung Anyar village community to partner and find solutions to the problems faced so as to improve economic welfare. After conducting a Focus Group Discussion (FGD) with residents and conducting an initial asset analysis, the UINSA Team researchers and the community focused on developing Telang Tea as an alternative to increase residents' income. The results of this service show a change in mindset and the ability to organize independently in the Klanggri Jaya group as a Telang Tea management community by breeding telang flowers in large quantities so that typical product innovations, namely ready-to-brew tea bags, can be produced.
Bimbingan Teknis dan Pendampingan Budidaya Kopi Robusta Berbasis Agroforestri pada Kelompok Petani Muda Desa Ludai, Riau Titisari, Prima Wahyu; Elfis, Elfis; Faradinna, Syarifah; Hidayat, Fiki; Chahyana, Indry; Permatasari, Tika; Norlis, Norlis
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 9 No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v9i2.654

Abstract

Kopi Robusta (Coffea canephora) merupakan salah satu komoditas pertanian penting bagi sebagian masyarakat pedesaan di Indonesia. Riau merupakan provinsi dengan produktivitas kopi tertinggi secara nasional, mencapai 1.173 kg/ha. Tujuan dari program pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberdayakan generasi muda Kelompok Mitra Desa (KPM) Ludai dalam membudidayakan kopi Robusta berbasis agroforestri dan membekali mereka dengan keterampilan yang diperlukan untuk budidaya kopi Robusta dalam konteks agroforestri. Program ini bertujuan untuk berkontribusi terhadap perekonomian rumah tangga. Metode yang dilakukan dalam program ini terdiri dari beberapa tahapan antara lain sosialisasi, pemberian bantuan, penyuluhan, pelatihan, bimbingan/penerapan lapangan, serta monitoring dan evaluasi kegiatan. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa pelatihan, bimbingan, dan dukungan budidaya kopi Robusta berbasis agroforestri telah meningkatkan pemahaman anggota KPM Desa Ludai mengenai potensi budidaya kopi Robusta berbasis agroforestri sebagai sumber pendapatan rumah tangga. Berdasarkan monitoring dan evaluasi yang dilakukan pasca kegiatan pengabdian masyarakat, peserta memberikan respon positif terhadap materi pelatihan, menunjukkan pemahaman komprehensif terhadap konten yang disampaikan narasumber. Robusta coffee (Coffea canephora) is one of the important agricultural commodities for some rural communities in Indonesia. Riau is the province with the highest coffee productivity nationwide, reaching 1,173 kg/ha. The goal of this community service program is to empower young members of the Ludai Village Partner Group (KPM) to cultivate agroforestry-based Robusta coffee and provide them with the skills necessary for Robusta coffee cultivation within an agroforestry context. This initiative aims to contribute to household economies. The methods involved in this program consist of several stages, including socialization, assistance provision, counseling, training, field guidance/application, as well as monitoring and evaluation of activities. The results indicate that the training, guidance, and support for agroforestry-based Robusta coffee cultivation have enhanced the understanding of Ludai Village KPM members regarding the potential of agroforestry-based Robusta coffee cultivation as a source of household income. Based on monitoring and evaluation conducted after the community service activity, participants have responded positively to the training materials, demonstrating a comprehensive understanding of the content presented by the resource persons.
Pendampingan Pembuatan Suplemen Bahan Ajar Matematika dan Penelitian Tindakan Kelas di MGMP Matematika SMA/MA Kabupaten Tanah Laut Idris, Mochammad; Lestia, Aprida Siska; Abdurrahman, Saman; Hijriati, Na’ímah; Lissa, Hermei; Gunawan, I Wayan Ari; Amalia, Zharfa Rizqi; Andriani, Asfia
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 9 No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v9i2.664

Abstract

Pasca pandemi Covid-19, institusi pendidikan berbenah kembali dengan mengatur ulang pelaksanaan kurikulumnya. Hal ini menuntut guru berinovasi dalam mengembangkan keterampilannya. Guru sebagai salah satu sumber belajar menjadi tumpuan peserta didiknya dalam mencari informasi dan penjelasan, terutama mengenai kesulitan dalam memahami materi pelajaran, khususnya pelajaran matematika di tingkat SLTA. Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dari Program Studi Matematika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat (ULM) berinisiatif mengajak mitra yaitu forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Matematika SMA/MA Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan dalam kegiatan PKM dengan peserta guru anggota MGMP tersebut. Tujuannya untuk meningkatkan inovasi guru dalam pembelajaran siswa dan dapat menerbitkan artikel ilmiah pada jurnal nasional. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini berupa diskusi dan sharing dengan materi tentang pembuatan suplemen pelajaran matematika, teknis dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dan pengenalan metode statistika untuk analisis data. Pelaksanaan kegiatan berlangsung dengan lancar dan sesuai harapan. Para peserta memberikan apresiasi yang baik dan bersemangat untuk membuat PTK serta menyusun materi tambahan dalam pelajaran matematika. Harapan selanjutnya, peserta didik dari anggota MGMP dapat bertambah wawasan dan semakin meningkat kualitas hasil belajarnya. After the Covid-19 pandemic, educational institutions have reorganized their curriculum implementation. This requires teachers to innovate in developing their skills. Teachers as one of the sources of learning become the focus of their students in seeking information and explanations, especially regarding difficulties in understanding subject matter, especially mathematics lessons at the high school level. The Community Service Team (PKM) from the Mathematics Study Program FMIPA Lambung Mangkurat University (ULM) took the initiative to invite partners, namely the forum for the High School Mathematics Teacher Consultation (MGMP) in Tanah Laut Regency, South Kalimantan, in PKM activities with teacher participants from the MGMP. The goal is to increase teacher innovation in student learning and be able to publish scientific articles in national journals. The method used in this activity is in the form of discussion and sharing with material on making math lesson supplements, techniques in Classroom Action Research (PTK), and introduction to statistical methods for data analysis. The implementation of the activity went smoothly and as expected. The participants gave good appreciation and were eager to make PTK and compile additional materials in math lessons. The next hope is that students from MGMP members can gain more insight and improve the quality of their learning outcomes.
Optimasi Pembuatan Abon Kaya Protein (AkaPe) dengan Food Dehydrator Suharyani, Ine; Falya, Yuniarti; Sulastri, Lela; Herliningsih, Herliningsih; Berliani, Fadiyah Romadhona; Hapsari, Dinda Alifia; Wahyuni, Popi Sri; Mas'ud, Ibnu; Putri, Maisya Mauliana Insani Alifa; Setiadi, Encu Asep
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 9 No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v9i2.669

Abstract

Tahu dibuat dari air perasan kedelai yang dikoagulasi dengan menambahkan kalsium sulfat atau magnesium klorida. Sisa perasan kedelai ini menghasilkan limbah berupa ampas tahu yang dapat menimbulkan bau tidak sedap bila tidak segera ditangani, Program pengabdian ini bertujuan untuk memanfaatkan sisa olahan pabrik tahu, yaitu ampas kedelai menjadi produk yang bermanfaat dan menambah nilai jual. Ampas tahu bersih dan segar diberi bumbu, lalu dikeringkan dengan cara disangrai dan didehidrasi dengan food dehydrator. Abon ampas tahu yang dihasilkan dengan proses ini memiliki rendemen 22,09+0,79%, dan kadar air 3,50+1,72%. Hasil abon kering ini kemudian dikemas dalam botol plastik berlubang besar, lengkap dengan segel alumunium di bagian dalam dan segel plastik di bagian luar. Proses pengabdian ini menghasilkan inovasi dalam pengolahan ampas tahu, menjadi produk olahan kaya nutrisi dan halal, yang dapat disimpan dalam jangka waktu lama. Inovasi ini diharapkan dapat menambah manfaat dan nilai jual ampas tahu yang biasanya dibuang begitu saja, sehingga meningkatkan pendapatan dari pengrajin tahu. Tofu is made from soybean juice, which is coagulated by adding calcium sulfate or magnesium chloride. The remaining soybean juice produces waste in the form of tofu dregs, which can cause an unpleasant odor if not treated immediately. This program aims to utilize the remaining processed tofu factories, namely soybean dregs, into a useful product and increase sales value. Clean and fresh tofu dregs are seasoned, then dried by roasting and dehydrated with a food dehydrator. Shredded tofu dregs produced using this process have a yield of 22.09+0.79% and a water content of 3.50+ 1.72%. The final product is then packaged in a plastic bottle with large holes, finished with an aluminum seal on the end of bottle and a plastic seal on the outside. The program resulting in the modification in processing of tofu dregs into a nutritional and halal abon which can be stored for a long time. This innovation is hopefully to increase the benefits and selling value of tofu dregs, which are usually thrown away, thereby increasing the income.
Sharing Session Basic of MSME Packaging in Community Services for Business Sustainability Azmy, Ahmad
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 9 No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v9i2.685

Abstract

The sharing session program is carried out as a form of implementing the Tridharma of Higher Education. Focus training by sharing knowledge about product packaging with MSMEs. MSME actors are trained by the South Jakarta MSME Community with a total of 28 participants. The majority of participants came from the culinary sector, including regional foods, cakes and dry chips. This program starts from the planning, implementation and evaluation processes and can be carried out smoothly. At the end of the sharing session, participants filled out an evaluation questionnaire. The evaluation aspect is assessed on the components of the facilities, materials and expectations of the training participants. Most were considered satisfied and very satisfied with the implementation of the training program. This event can be continued with a different theme according to the needs of MSME players. Businesses can have high sustainability by forming consumer loyalty. The product or service being sold can always be remembered by the target market.
Edukasi CERITA (Cegah Remaja Obesitas) Menggunakan Media Buku Saku di SMA Muhammadiyah 1 Jakarta Yunieswati, Wilda; Widhi, Anisa Sekar; Yulianingsih, Ika
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 9 No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v9i2.688

Abstract

Obesitas dapat terjadi pada siapa saja, termasuk anak-anak dan remaja. Kejadian kegemukan dan obesitas pada remaja merupakan masalah yang sangat serius. Jika tidak ditangani akan berlanjut hingga dewasa. Obesitas banyak dikaitkan dengan kejadian penyakit tidak menular seperti penyakit Diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular, hipertensi, hiperlipidemia, dan beberapa jenis kanker. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan pada hari Selasa, 22 Agustus 2023 pada pukul 13.00 – 15.00 WIB berlokasi di SMA Muhammadiyah 1 Jakarta. Peserta kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Jakarta sebanyak 54 orang. Metode yang digunakan adalah ceramah dan diskusi menggunakan media buku saku CERITA (Cegah Remaja Obesitas). Kegiatan pengabdian masyarakat bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja terkait pola makan yang benar dan sehat serta aktivitas fisik untuk mencegah kegemukan dan obesitas disertai dengan praktek aktivitas fisik dan perhitungan indeks massa tubuh (IMT). Hasil data pre-test dan post-test menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan terkait upaya pencegahan obesitas pada remaja pada peserta edukasi. Hal ini ditunjukkan dari peningkatan nilai sebesar 39,6 poin jika dilihat dari rata-rata nilai pre-test dan post-test. Sementara itu, persentase jumlah orang yang mengalami peningkatan pengetahuan setelah dilakukan edukasi adalah 100%. Obesity can occur to anyone, including children and adolescents. The incidence of overweight and obesity in adolescents is a serious problem. If it is not treated, it will continue into adulthood. Obesity is associated with non-communicable diseases such as type 2 diabetes, cardiovascular disease, hypertension, hyperlipidemia, and several types of cancer. Community service activities held on Tuesday, August 22nd, 2023 at 13.00 – 15.00 WIB, located at SMA Muhammadiyah 1 Jakarta. All 50 students of class XI of SMA Muhammadiyah 1 Jakarta participated. The method used was lecturing and discussion using the pocketbook CERITA (Cegah Remaja Obesitas). Community service activities aim to increase teenagers' knowledge of healthy eating patterns and physical activity to prevent obesity, accompanied by the practice of physical activity and calculating body mass index (BMI). The results of the pre-test and post-test data showed an increase in knowledge regarding efforts to prevent obesity in adolescents among participants. This is shown by an increase in scores of 39.6 points when viewed from the average pre-test and post-test scores. Meanwhile, the percentage of people who experienced an increase in knowledge after education was 100%.
Peningkatan Kapasitas Perempuan melalui Pelatihan Berbagai Olahan Sagu di Desa Malimbu Kecamatan Sabbang Kabupaten Luwu Utara Ayu, Srida Mitra; Nuryanti, Dewi Marwati; Halik, Hamja Abdul; Intisari, Intisari
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 9 No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v9i2.692

Abstract

Sumberdaya mutlak diperlukan untuk menunjang kebutuhan manusia. Ketersediaan sumberdaya harus didukung oleh kemampuan untuk mengolahnya sehingga dapat menciptakan produk yang memiliki nilai tambah dan ekonomis, sehingga perlu didukung dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan. Sagu komoditi pangan yang sangat mudah didapatkan di Desa Malimbu, namun masyarakat hanya menjualnya dalam bentuk sagu basah, hal ini disebabkan masyarakat belum mengetahui cara mengolah sagu dalam bentuk lain seperti dange dan kue sagu, sehingga mereka membeli di pasar setiap akan mengonsumsinya. Padahal jika sagu yang melimpah tersebut diolah berbagai olahan sagu, maka dapat menjadi sumber pendapatan baru. Oleh sebab itu, diperlukan kegiatan penyuluhan dan pelatihan berbagai olahan sagu bagi perempuan/ibu rumah tangga yang ada di Desa Malimbu. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu rumah tangga dalam berbagai olahan sagu serta terbentuk lapangan usaha baru.. Metode yang digunakan adalah (1) Sosialisasi, Penyuluhan dan Pelatihan Berbagai Olahan Sagu; (2) Pelatihan Manajemen Usaha; (3) Kemasan dan Pemasaran; (4) Pemberian bantuan peralatan; dan (5) Pendampingan. Hasil kegiatan ini adalah (1) Sosialisasi, penyuluhan, pelatihan berjalan lancar dan diterima baik oleh mitra dan masyarakat; (2) Mitra dapat membuat pembukuan sederhana; (3) Mitra dapat mengemas produk dengan menarik serta memasarkannya dipasar lokal dan medsos; (4) Penyerahan bantuan bahan dan peralatan olahan sagu; (5) Mitra dapat menjalankan semua kegiatan dengan baik. Resources are absolutely necessary to support human needs. The availability of resources must be supported by the ability to process them so that they can create products that have added value and are economical, it needs to be supported by knowledge and skills. Sago is a food commodity that is very easy to get in Malimbu Village, but people only sell it in the form of wet sago, this is because people don't know how to process sago in other forms such as dange and sago cakes, so they buy it at the market every time they want to consume it. In fact, if the abundant sago is processed into various sago preparations, it can become a new source of income. Therefore, outreach and training activities on various sago preparations are needed for women/housewives in Malimbu Village. This activity aims to increase the knowledge and skills of housewives in various sago preparations and create new business opportunities. The methods used are (1) Socialization, Counseling and Training on Various Sago Processes; (2) Business Management Training; (3) Marketing and Packaging; (4) Providing equipment assistance; and (5) Mentoring. The results of this activity are (1) Socialization, counseling, training runs smoothly and is well received by partners and the community; (2) Partners can make simple bookkeeping; (3) Partners can package products attractively and market them in local markets and social media; (4) Delivery of sago processing materials and equipment; (5) Partners can carry out all activities well.
Pendampingan Kesehatan Lingkungan dan Psikologi pada Anak-Anak di Gombak Utara Malaysia Tentama, Fatwa; Sukesi, Tri Wahyuni; Mulasari, Surahma Asti; Sulistyawati, Sulistyawati; Sudarsono, Bambang; Nafiati, Lu'lu'; Yuliansyah, Herman; Ghozali, Fanani Arief
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 9 No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v9i2.695

Abstract

. Permasalahan yang dihadapi oleh mitra yaitu Sanggar Bimbingan (SB) Gombak Utara adalah permasalahan kondisi ekonomi dan sosial. Permasalahan ekonomi orang tua siswa disebabkan karena minimnya pendapatan yang diperoleh selama menjadi imigran di Malaysia dan permasalahan sosial disebabkan kesibukan orang tua yang bekerja seharian sehingga interaksi dengan anak-anaknya terbatas. Kondisi ekonomi dan sosial orang tua siswa tersebut berdampak pada faktor kesehatan dan pendidikan siswa. Faktor kesehatan meliputi kesehatan fisik, lingkungan, dan psikologis, sedangkan faktor pendidikan meliputi kemampuan dan proses belajar siswa. Tujuan dari dilaksanakannya program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa tentang pelaksanaan kebersihan dan kesehatan lingkungan. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan PkM ini adalah dengan menggunakan metode ceramah, diskusi, praktik secara langsung, dan game atau permainan. Kegiatan PkM meliputi pelatihan dan praktik tentang pengelolaan hygiene sanitasi personal dan kesehatan lingkungan, pengelolaan sampah organik dan anorganik, pembuatan poster terkait kesehatan lingkungan, pelatihan trauma healing melalui cerita anak dan permainan, pelatihan penanganan stres pada anak, serta serah terima alat. Semua kegiatan dapat terlaksana dengan baik dan maksimal sesuai yang direncanakan dan peserta antusias mengikuti setiap sesi kegiatannya. PkM ini dapat menumbuhkan semangat belajar dan tekad yang kuat pada diri siswa dalam menghadapai berbagai permasalahan dan tantangan. The problems faced by partners, namely Sanggar Guidance (SB) North Gombak, are problems of economic and social conditions. The economic problems of students' parents are caused by the lack of income earned while being immigrants in Malaysia and social problems are caused by busy parents who work all day so that interaction with their children is limited. The economic and social conditions of the student's parents have an impact on the student's health and educational factors. Health factors include physical, environmental and psychological health, also educational factors include students' abilities and learning processes. The purpose of the community service program is to increase students' knowledge and skills about the implementation of hygiene and environmental health. Implementation of the community service program by using lecture, discussion, hands-on practice and games. The community service program includes training and practice on personal hygiene sanitation and environmental health management, organic and inorganic waste management, making environmental health posters, trauma healing training through children's stories and games, stress management training in children handover tools. All activities can be carried out well and maximally as planned and participants enthusiastically follow each activity session. This community service program activity can foster a strong spirit of learning and determination in students in facing various problems and challenges from the situation.

Page 1 of 3 | Total Record : 30