cover
Contact Name
Tarso Rudiana
Contact Email
lppm.unmabanten@gmail.com
Phone
+6282216689508
Journal Mail Official
tarso.rudiana@gmail.com
Editorial Address
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Mathla'ul Anwar Jalan Raya Labuan KM 23, Pandeglang Banten
Location
Kab. pandeglang,
Banten
INDONESIA
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
ISSN : 25408739     EISSN : 25408747     DOI : 10.30653/002
The aim of this journal publication is to disseminate the conceptual thoughts or ideas and research results that have been achieved in the area of community services. JPPM, particularly focuses on the main problems in the development of the sciences of community services areas as follows: Education for Sustainable Development. Community Services, People, Local Food Security, Nutrition and Public Health; Training, Marketing, Appropriate Technology, Design; Community Empowerment, Social Access; Student Community Services; Border Region, Less Developed Region.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 30 Documents
Search results for , issue "Vol 9 No 3 (2024): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat" : 30 Documents clear
Pemberdayaan Gerakan Literasi di Sekolah Dasar di Desa Tegal Kemang Bogor Hermaini, Budi; Handayani, Monika; Nisa, Uliya Khoirun; Hadi, Sukirno
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 9 No 3 (2024): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v9i3.887

Abstract

Literasi dasar merupakan kemampuan penting yang dapat diikembangkan pada jenjang pendidikan dasar. Literasi dasar meliputi kemampuan membaca, menulis, dan berhitung. Kemampuan literasi dasar dapat dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran di dalam dan di luar pembelajaran. Kemampuan literasi dasar dapat ditingkatkan melalui pembiasaan dan fasilitas yang dapat digunakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran. Tujuan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) adalah membekali keterampilan pada guru sekolah dasar untuk membuat media literasi dan membantu penyediaan sarana prasarana dalam kegiatan literasi dasar. PkM ini dilakukan di sekolah dasar desa Tegal Kemang Bogor. Kegiatan pelatihan dihadiri 22 guru sekolah dasar di desa Tegal. Selanjutnya, untuk kegiatan penyediaan sarana prasarana dengan memberikan perlengkapan untuk pojok baca di dua sekolah dasar. Tahapan yang digunakan dalam PKM ini terdiri dari tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Berdasarkan hasil evaluasi pelatihan diketahui bahwa mayoritas peserta (guru) merasa pelatihan yang dilakukan sangat informatif dan aplikatif serta alat bahan yang digunakan mudah diakomodasi untuk membuat media literasi. Hasil evaluasi dari pojok baca juga didapati bahwa pojok baca yang disediakan bermanfaat untuk meningkatkan minat membaca siswa dan meningkatkan aktivitas belajar peserta didik. Basic literacy is an important ability that can be developed at the basic education level. Basic literacy includes reading, writing, and numeracy skills. Basic literacy skills can be developed in learning activities inside and outside learning. Basic literacy skills can be improved through habituation and by using facilities teachers can use in learning activities. The purpose of Community Service/Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) is to equip skills for elementary school teachers to create literacy media and help provide infrastructure in basic literacy activities. This PKM was carried out at the elementary school of Tegal Kemang village, Bogor. The training was attended by 22 elementary school teachers in Tegal village, furthermore for providing infrastructure facilities by offering equipment to reading corners in two elementary schools. The stages used in this PKM consist of preparation, implementation, and evaluation stages. Based on the training evaluation results, it is known that most participants (teachers) felt that the training was very informative and applicable, and the material tools used were easily accommodated to make literacy media. The evaluation results from the reading corner also found that the reading corner helped increase students' reading interest and learning activities.
Mengatasi Darurat Sampah dengan Loseda dan Kolaborasi Pemangku Kepentingan di Kelurahan Cipadung Kulon Bandung Dinata, Deden Indra; Nurdiansyah, Ilyas; Helena, Deni Fransisca; Idar, Idar; Pertiwi, Nisa Indah; Nani, Shinta Ayu; Rokhmah, Siti
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 9 No 3 (2024): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v9i3.889

Abstract

Kelurahan Cipadung Kulon kecamatan Panyileukan merupakan salah satu bagian dari wilayah timur kota Bandung dengan luas lahan sebesar 133,34 Ha. Berdasarkan studi pendahuluan, diperoleh gambaran adanya permasalahan mitra yang utama yaitu kedaruratan sampah dan persoalan limbah rumah tangga. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan memberikan solusi dan edukasi dalam mengatasi persoalan mitra untuk mengendalikan dampak dan resiko terhadap kesehatan agar menjadi nilai tambah di masyarakat. Metode pelaksanaan meliputi studi pendahuluan dan survey lokasi, identifikasi masalah mitra, pra-pelaksanaan dengan membangun jejaring mitra dan melibatkan pemangku kepentingan terkait, pelaksanaan edukasi dan pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan kader setempat, evaluasi dan pengelolalaan keberlanjutan. Hasil implementasi program menunjukkan adanya implementasi pengendalian darurat sampah antara lain dengan Loseda (Lodong Sesa Dapur) melalui kerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup kota Bandung, adanya jejaring kader setempat berkelanjutan melanjutkan pengelolaan dan pencegahan Bandung Darurat Sampah. Program pengabdian masyarakat ini secara sistematis mampu menjadi alternatif solusi penyelesaian masalah mitra dengan melibatkan pihak berkepentingan secara berkelanjutan. Cipadung Kulon Village, Panyileukan District is one part of the eastern region of Bandung City with a land area of 133.34 Ha. Based on the preliminary study, was obtained of the main partner problems, including waste emergencies and household waste problems. This community service activity aims to provide solutions and education in overcoming partners problems to control impacts and risks on health to become added value in the community. Implementation methods include preliminary studies and location surveys, identification of partner problems, pre-implementation by building a network of partners and involving relevant stakeholders, implementation of community education and empowerment by involving local cadres, evaluation and sustainability management. The results of the program implementation showed the implementation of emergency waste control, including by Loseda (Lodong Sesa Dapur) through collaboration with the Bandung City Environmental Service, the existence of a sustainable local cadre network to continue the management and prevention of Bandung waste emergency. This community service program was systematically capable of being an alternative solution to solving partner problems by involving interested parties on an ongoing basis.
Pemanfaatan Limbah Kulit Kopi sebagai Cascara untuk Pemberdayaan Kelompok Tani di Desa IV Suku Menanti Wulandari, Sri; Fernandez, Regi; Windari, Ela Hasri; Alnopri, Alnopri; Rustikawati, Rustikawati
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 9 No 3 (2024): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v9i3.895

Abstract

Salah satu daerah penghasil kopi terbesar di Kabupaten Rejang Lebong adalah Desa Suku IV Menanti Kecamatan Sindang Dataran. Pengolahan biji kopi menghasilkan produk samping yaitu kulit kopi yang kemudian berpotensi menjadi limbah. Membantu petani kopi yang kekurangan pengetahuan dan keterampilan untuk mengolah limbah kulit kopi, telah diadakan pelatihan pembuatan cascara guna meningkatkan ekonomi dan kualitas lingkungan. Program ini bertujuan untuk memberdayakan anggota kelompok tani Bima saktal dan Tunas Jaya yang berada di Desa IV Suku Menanti, melalui penggunaan limbah kulit kopi untuk menghasilkan produk dengan nilai tambahan. Proses pelaksanaan program ini mencakup persiapan, pelaksanaan, pendampingan, pengawasan dan evaluasi, dan rencana keberlanjutan program. Hasil dari pelaksanaan kegiatan ini ialah menunjukkan hasil yang positif dengan motivasi peserta yang cukup antusias mengikuti kegiatan program ini. Kegiatan pengabdian masyarakat ini meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat tentang pemanfaatan kulit kopi menjadi cascara, teknik-teknik pengolahan cascara, serta teknik menciptakan cascara yang berkualitas dan aman untuk dikonsumsi. Potensi keberlanjutan dari program ini didukung oleh adanya pendirian kedai kopi di desa setempat serta desa IV Suku Menanti sebagai desa wisata sehingga diharapkan membantu memasarkan produk cascara untuk mendukung keberlanjutan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan masyarakat setempat. One of the largest coffee-producing areas in Rejang Lebong Regency is Suku IV Menanti Village, Sindang Dataran District. Coffee bean processing produces a by-product, namely coffee skin, which then has the potential to become waste. To help coffee farmers who lack the knowledge and skills to process coffee skin waste, cascara-making training has been held to improve the economy and environmental quality. This program aimed to empower members of the Bima Saktal and Tunas Jaya farmer groups in Suku Menanti Village IV, through the used of coffee skin waste to produce products with added value. The implementation process of this program includes prepared, implemented, mentored, supervised, evaluated, and program sustainability planned. The results of the implementation of this activity are showing positive results with the motivation of participants who are quite enthusiastic about participating in this program. This community service activity increases community knowledge and skills about the use of coffee skins to become cascara, cascara processing techniques, and techniques for creating quality and safe cascara for consumption. The potential for sustainability of this program is supported by the establishment of coffee shops in the local village and Village IV Suku Menanti as a tourist village so that it is expected to help market cascara products to support the sustainability of the social, economic, and environmental aspects of the local community.
Introduksi Rancangan Rantai Pasok Daging Domba Sebagai Upaya Peningkatan Konsumsi Protein Hewani dalam Rangka Penurunan Stunting Yuniarti, Endah; Ismiraj, Muhammad Rifqi; Nurhamsyah, Donny; Putra, Pringgo Kusuma Dwi Noor Yadi
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 9 No 3 (2024): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v9i3.902

Abstract

Stunting merupakan permasalahan yang berkaitan dengan tumbuh kembang balita yang masih mengintai di Indosesia. Stunting mengancam Kesehatan balita tidak hanya pada tumbuh kembangnya saja, melainkan juga Kesehatan di masa depan. Beragam penyakit degeratif dapat mengancam kesehatan orang dewasa dengan Riwayat stunting yang tidak tertangani. Kejadian stunting di Indonesia masih termasuk tinggi. Penurunan angka stunting memerlukan peran dari berbagai stakeholder, salah satunya peran peternak dalam meningkatkan produktivitas ternak. Produktivitas ternak ini harus diikuti dengan penerapan manajemen rantai pasok daging domba yang efektif dan efisien. Harapannya rantai pasok tersebut dapat mempermudah akses konsumen untuk mendapatkan bahan pangan sumber protein hewani. Program pengabdian masyarakat ini merupakan program introduksi rancangan rantai pasok daging domba di kelompok peternak Desa Cibanten, Cijulang, Pangandaran. Program ini diharapkan mampu membuka wawasan para anggota kelompok peternak dan menjadi mediasi peningkatan stok serta konsumsi daging domba di level konsumen akhir. Stunting is a problem related to the growth and development of toddlers that still lurks in Indonesia. Stunting threatens the health of toddlers not only in terms of their growth and development but also their health in the future. Various degenerative diseases can threaten the health of adults with a history of untreated stunting. The incidence of stunting in Indonesia is still high. Reducing stunting rates requires the role of various stakeholders, one of which is the role of breeders in increasing livestock productivity. This livestock productivity must be followed by the implementation of effective and efficient sheep meat supply chain management. The hope is that this supply chain can facilitate consumer access to obtain food sources of animal protein. This community service program is an introduction program for the lamb meat supply chain design in the farmer group of Cibanten Village, Cijulang, Pangandaran. It is hoped that this program will be able to broaden the insight of members of livestock groups and mediate an increase in stock and consumption of sheep meat at the final consumer level.
Edukasi Penggunaan Kosmetik yang Aman dan Halal pada Masyarakat di Desa Kemanisan Curug Serang Nabillah, Deya Adiby; Stiani, Sofi Nurmay; Yusransyah, Yusransyah; Ismiyati, Renditya; Adini, Syilvi; Seira, Trisya
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 9 No 3 (2024): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v9i3.908

Abstract

Kosmetik yang beredar di pasaran harus dijamin keamanan dan kehalalannya oleh instansi terkait, untuk memberikan rasa aman kepada setiap konsumen. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya penggunaan kosmetik yang aman dan halal kepada Masyarakat desa Kemanisan, Kota Serang. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berupa edukasi masyarakat melalui penyuluhan dengan mengukur tingkat pengetahuan menggunakan kuesioner. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden sebelum penyuluhan adalah baik (42%), Cukup (46%), dan Kurang (12%). Tingkat pengetahuan responden setelah konseling baik (56%), Cukup (38%) dan Kurang (6%). Berdasarkan hasil pengabdian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan responden sebelum dan sesudah penyuluhan dilakukan terjadi peningkatan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui metode penyuluhan mampu meningkatkan pengetahuan responden mengenai penggunaan kosmetik yang aman dan halal. Cosmetics circulating on the market must be guaranteed safety and halal by the relevant agencies, to provide a sense of security to every consumer. The aim of this service is to increase understanding of the importance of using safe and halal cosmetics among the people of Kemanisan village, Serang City. This community service activity takes the form of public education through counseling by measuring the level of knowledge using a questionnaire. The results of the service showed that the level of knowledge of respondents before counseling was good (42%), sufficient (46%), and poor (12%). The level of knowledge of respondents after counseling was good (56%), sufficient (38%) and poor (6%). Based on the results of this service, it can be concluded that the level of knowledge of respondents before and after the counseling was carried out increased. Community service activities through outreach methods are able to increase respondents' knowledge about the use of safe and halal cosmetics.
Upscaling Wirausaha Perempuan Desa Penjual “Bakso Ikan Khas Malingping” Melalui Pendampingan Sertifikasi Produk Halal Mahpudin, Mahpudin; Nurlia, Elly
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 9 No 3 (2024): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v9i3.968

Abstract

Program sertifikasi produk Halal terus digencarkan oleh pemerintah untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat wisata Halal dunia. Oleh karena itu, pemerintah melalui Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal mewajibkan kepada setiap pelaku usaha untuk mendaftarkan produk olahan makanan agar terdaftar dan tersertifikasi Halal. Bagi pelaku UMKM disediakan program sertifikasi Halal secara gratis menggunakan metode pendaftaran self-declare. Namun problemnya, belum banyak masyarakat yang mengetahui dan memahami berkenaan dengan pentingnya sertifikasi Halal dan belum mengerti cara melakukan self-declare. Implikasinya, masih banyak pelaku UMKM yang belum memiliki sertifikat Halal meskipun telah ada program pendaftaran gratis. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menyasar kelompok wirausaha perempuan penjual bakso ikan khas Malingping yang berada di wilayah Wanasalam, Kabupaten Lebak. Alasannya: pertama, belum banyak pelaku usaha yang mengetahui informasi terkait sertifikasi Halal gratis. Kedua, meningkatkan performa wirausaha bisnis bakso ikan sehingga diharapkan dapat meningkatkan omset penjualan. Metode pengabdian ini dilakukan dengan memberikan pelatihan mengenai urgensi sertifikasi Halal. Kemudian simulasi dan demonstrasi tata cara melakukan self-declare produk Halal. Hasil pengabdian ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan pelaku UMKM dalam melakukan pendaftaran produk Halal dan adanya beberapa UMKM yang berhasil memiliki sertifikat Halal. The government continues to intensify the Halal product certification program to make Indonesia a world center for Halal tourism. Therefore, the government through the Halal Product Guarantee Organizing Agency requires every business actor to register processed food products so that they are registered and certified Halal. For MSMEs, a free Halal certification program is provided using the self-declaration registration method. However, the problem is, not many people know and understand the importance of Halal certification and do not understand how to self-declare. The implication is that there are still many MSMEs (UMKM) who do not have a Halal certificate even though there is a free registration program. This community service activity targets a group of women entrepreneurs selling typical Malingping fish balls in the Wanasalam area, Lebak Regency. The reasons: first, not many business actors know the information regarding free Halal certification. Second, improve the entrepreneurial performance of the fish ball business so that it is hoped that it can increase sales turnover. This service method is carried out by providing training regarding the urgency of Halal certification. Then a simulation and demonstration of procedures for self-declaring Halal products. It is hoped that the results of this service can improve the skills of MSMEs in registering Halal products and that several MSMEs have succeeded in obtaining Halal certificates.
Pemberdayaan Guru dalam Pendidikan Kesehatan Mental di PAUD Harapan Kita Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten Taufiqurokhman, Taufiqurokhman; Andriansyah, Andriansyah; Nurudin, Arif; Nurhaida, Dida; Tarti, Tarti
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 9 No 3 (2024): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v9i3.975

Abstract

Latar belakang permasalahan Pengabdian Kepada Masyarakat adalah pentingnya pemberdayaan guru dalam pendidikan Kesehatan Mental (Kesmen) di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Harapan Kita, Desa Pasir Durung. Seringnya pemadaman listrik yang tidak stabil mengakibatkan kesulitan akses internet sehingga informasi mengenai kesehatan mental sulit diperoleh oleh para guru PAUD. Tujuan Pengabdian kepada Masyarakat (Pengmas) melalui pelatihan Kesmen bagi guru dapat meningkatkan kompetensi dalam menangani masalah Kesmen yang tujuan ahhirnya guru menjadi sehat dan terampil. Ahinya tercipta lingkungan belajar dalam mendukung perkembangan emosional dan psikologis guru dan anak. Metode penelitian adalah melaksanakan pelatihan Kesmen dengan Lokus di PAUD Harapan Kita. Pelatihan dalam kegiatan Pengmas bertujuan memperkuat Kesmen dalam pencegahan dan pengembangan pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan berhasil membentuk kelompok guru yang peduli terhadap kesehatan mental. Para guru menjadi lebih aktif dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental di PAUD Harapan Kita. Selain, berhasil melaksanakan penyuluhan pendidikan kepada orang tua dan Masyarakat Masyarakat sekitar, baik secara individu maupun kelompok. The background to the Community Service problem is the importance of empowering teachers in Mental Health education (Kesmen) in Harapan Kita Early Childhood Education (PAUD), Pasir Durung Village. Frequent unstable power outages result in difficulty accessing the internet, making it difficult for PAUD teachers to obtain information about mental health. The aim of Community Service (Penmas) through Mensmen training for teachers is to increase competence in dealing with Mensmen's problems, the ultimate goal of which is to make teachers healthy and skilled. Ultimately, a learning environment is created to support the emotional and psychological development of teachers and children. The research method is to carry out Ministry of Health training with a Locus at PAUD Harapan Kita. Training in Community Service activities aims to strengthen Kesmen in prevention and learning development. The research results show that the training was successful in forming a group of teachers who care about mental health. Teachers have become more active in raising awareness of the importance of mental health at PAUD Harapan Kita. Apart from that, we have successfully carried out educational outreach to parents and the surrounding community, both individually and in groups.
the Pengenalan Marketing Digital dalam Inovasi Produk Turunan Kelapa untuk Meningkatkan Nilai Jual dan Omset pada Masyarakat Manglid Kecamatan Cibitung Dasmaran, Verliani; Surahman, Surahman; Masitoh, Masitoh; Taryanto, Taryanto; Sanusi, Sanusi
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 9 No 3 (2024): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v9i3.1005

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk mengenalkan digital marketing sebagai sarana promosi penjualan pada produk turunan kelapa sebagai inovasi pada komoditas penghasil kelapa pada daerah Manglid kecamatan Cibitung. Metode pengenalan digital marketing dengan cara memberikan pemaparan tentang pentingnya penjualan dengan online dan bagaimana sistemnya, selain itu tim PKM bekerja sama dengan mahasiswa KKN di desa manglid untuk melakukan pendampingan tentang implementasinya. Sasaran kegiatan adalah masyarakat yang memiliki kebun kelapa yang biasanya menjual kelapa langsung dengan harga rendah, dengan memberikan pengetahuan mengolah kelapa menjadi produk makanan siap jual untuk meningkatkan nilai jual kelapa sebagai komoditas asli dari Desa Manglid, Kecamatan Cibitung. Sehingga diakhir kegiatan masyarakat terbekali dengan pengetahuan produk turunan kelapa yang siap jual dengan sistem penjualan online dengan tehnik Digital marketing untuk meningkatkan pendapatan masyarakat secara global. Serta mendesainkan packaging yang baik untuk penjualan secara online. The aim of this community service activity is to introduce digital marketing as a means of promoting sales of coconut derivative products as an innovation in coconut producing commodities in the Manglid area, Cibitung district. The method for introducing digital marketing is by providing an explanation about the importance of online sales and how the system works. Apart from that, the PKM team collaborates with KKN students in Manglid village to provide assistance regarding its implementation. The target of the activity is people who have coconut plantations who usually sell coconuts directly at low prices, by providing knowledge of processing coconuts into ready-to-sell food products to increase the selling value of coconuts as a native commodity from Manglid Village, Cibitung District. So that at the end of the activity, the community is equipped with knowledge of coconut derivative products that are ready to be sold using an online sales system with digital marketing techniques to increase community income globally. And design good packaging for online sales.
The Peran AI dalam Pembelajaran Matematika (Flipp Classroom dan Aplikasi Penunjangnya) Rikayanti, Rikayanti; Burhan, Moh. Januar Ismail
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 9 No 3 (2024): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v9i3.1022

Abstract

Gebrakan teknologi di awal abad ke-20 mendorong para praktisi pendidikan agar dapat beradaptasi dengan gaya hidup generasi saat ini. Berkembangnya berbagai macam platform berbasis AI menjadi landasan utama dalam upaya memfasilitasi para guru untuk menyusun bahan ajar dan mendesain pembelajaran agar tampak menarik. Berbagai masalah yang timbul akibat kecenderungan generasi terhadap gawai menjadi tantang tersendiri bagi para praktisi untuk dapat menyajikan pembelajaran yang aplikatif dan melibatkan sebagian besar indra manusia. Metode dan pendekatan yang dilakukan pada pengabdian ini adalah pelatihan berbasis workshop yang dilakukan selama satu hari penuh di SMPN 1 Pangalengan Kabupaten Bandung. Salah satu model yang disimulasikan adalah pembelajaran dengan model flipp classroom. Audiens dari pengabdian ini terbagi ke dalam dua kategori yakni para guru dan sebagian besar murid. Pelatihan ini dilaksanakan di bulan Juni bertepatan dengan pekan persiapan pembagian raport siswa. Para guru sangat antusias dengan program ini dan berkali-kali meminta program ini untuk dijadikan agenda rutin di sekolah-sekolah area Pangalengan Kabupaten Bandung. Secara umum pencapaian penguasaan teknologi yang diharapkan berada pada tahap awal hingga menengah. Pelatihan ini menjadi langkah awal dalam menentukan aplikasi berbasis AI yang sesuai dengan kebutuhan guru dalam mengoptimalkan tujuan pembelajaran. Namun beberapa kendala yang disampaikan para guru terkait pada masalah jaringan dan fasilitas sekolah yang belum cukup memadai dalam menunjang kegiatan pembelajaran berbasis AI. The technological breakthrough at the beginning of the 20th century encouraged educational practitioners to adapt to the lifestyle of the current generation. The development of the various AI-based platforms is the main basis for efforts to to facilitate teachers in compiling teaching materials and designing learning to make it look interesting. The various problems that arise due to the generation’s tendency towards gadgets are a challenge for practitioners to be able to present learning that is applicable and involves most of the human senses. The method and approach used in this service is workshop-based training which is carried out for one full day at junior high school SMPN 1 Pangalengan, Bandung Regency. One model that is learning using the Flipp classroom model. The audience for this service is divided in two categories, namely teachers and mos students. This training was held in June to coincide with the preparation week for distributing student report cards. The teachers are very enthusiastic about this program and have repeatedly asked for this program to be made a routine agenda in schools in the Pangalengan area, Bandung Regency. Generally, the expected achievement of mastery of technology is in theearly to middle stages. This workshop is the first step in determining AI-based applications needed to optimize learning outcomes. However, several obstacles expressed by teachers were related to network problems and school facilities which were not yet adequate enough to support AI-based learning activities.
Standarisasi Mutu Stik Keju Produk UMKM melalui Pendekatan Uji Sensori Astuti, Rizki Maryam; Asiah, Nurul; Aisya, Diana; Jamalhaqi, Muhammad Qahhar; Pratiwi, Risya Widya
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 9 No 3 (2024): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v9i3.1038

Abstract

Salah satu dari 10 program pokok PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) yaitu program pangan yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang dimiliki. Oleh karena itu, tim Pokja (Program Kerja) 2 kelompok PKK RW 02 Kelurahan Pancoran mengembangkan produk stik keju yang dapat dikomersialisasikan dalam rangka pengembangan potensi serta peningkatan ekonomi keluarga. Pengembangan stik keju tim Pokja 2 didampingi oleh tim Dosen Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Bakrie melalui program desa binaan. Pendampingan dilakukan dengan cara standarisasi mutu produk melalui pendekatan proses pengolahan. Konsistensi produk yang dihasilkan diuji sensori. Selain itu pengujian kadar proksimat, serat kasar, mineral Ca, K, Mg, dan Na juga dilakukan. Hasil pendampingan ini, tim Pokja 2 kelompok PKK kelurahan Pancoran sebagai penerima manfaat dapat menstandarisasi produk stik keju yang sedang dikembangkan melalui uji sensori, serta dapat melengkapi label kemasan dengan informasi nilai gizi dari hasil pengujian proksimat, serat, dan mineral. Tim pokja 2 memberikan respon yang sangat positif terhadap program pengabdian ini, yang ditandai dengan semangat tim untuk memulai bisnis stik keju ini sebagai produk unggulan dari kelompok PKK Kelurahan Pancoran, sehingga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian anggota kelompok PKK tersebut. One of the ten main programs of Family Welfare Empowerment (PKK) is food security, which aims to increase family food security by utilizing their potential and resources. Therefore, the team of Pokja 2 (Program Kerja) of the PKK group RW 02 Kelurahan Pancoran developed a cheese stick product to improve their economy. The product development of the Pokja 2 team was accompanied by lecturers from Dept. of Food Science and Technology, Bakrie University, through the fostered village programme. This programme was conducted by standardizing product quality through a processing approach. The consistency of the resulting product was determined by sensory evaluation. In addition, proximate analysis, crude fibre, Ca, K, Mg and Na minerals were also carried out. As a result, the Pokja 2 team, as the beneficiary, could standardize the cheese stick product through sensory evaluation and complete the packaging label with nutrition facts from the results of proximate, fibre, and mineral analysis. The Pokja 2 team gave a very positive response to this programme, which was marked by the team’s enthusiasm to start this cheese stick business as a product from the PKK team, so it was hoped that it could improve the economy of the PKK group members.

Page 3 of 3 | Total Record : 30