cover
Contact Name
Andi Agussalim
Contact Email
agussalim@fs.unhas.ac.id
Phone
+6285255275226
Journal Mail Official
agussalim@fs.unhas.ac.id
Editorial Address
Departemen Sastra Asia Barat, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan No.KM.10, Tamalanrea Indah, Kec. Tamalanrea, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90245
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Jurnal Sarjana Ilmu Budaya
Published by Universitas Hasanuddin
ISSN : -     EISSN : 29860504     DOI : -
The aim of Jurnal Sarjana Ilmu Budaya is to provide a venue for academicians, researchers, and practitioners for publishing original research articles or review articles. The scope of the articles published in this journal deal with a broad range of topics, including: Language Literature Culture Educational Technology History Archeology
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol. 5 No. 01 (Januari) (2025): Jurnal Sarjana Ilmu Budaya" : 7 Documents clear
ISIM ALAT DAN PENGGUNAANNYA DALAM AL-QUR’AN (ANALISIS SINTAKSIS) Andi Misrawati; Yusring Sanusi Baso; Fadlan Ahmad
Jurnal Sarjana Ilmu Budaya Vol. 5 No. 01 (Januari) (2025): Jurnal Sarjana Ilmu Budaya
Publisher : Departemen Sastra Asia Barat, Fakultas Ilmu budaya, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12259/jsib.v5i01 (Januari).41861

Abstract

Bahasa Arab adalah bahasa yang penting dipelajari, yang merupakan bahasa Al-Qur’an. Di dalam Alquran terdapat berbagai macam penggunaan bahasa Arab, termasuk penggunaan isim alat. Penggunaan isim alat dalam Al-Qur’an sering digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan moral dan sosial yang mendalam, mencerminkan pedoman etika dan prinsip keadilan dalam Islam. Sedangkan, pendekatan bahasa Arab modern cenderung membatasi makna isim alat hanya pada konteks literal atau spesifik, tanpa mempertimbangkan dimensi moral dan sosial yang sama kompleks seperti dalam Al-Qur’an. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan isim alat berdasarkan jenisnya, yaitu isim alat qiyasi dan isim alat ghairu qiyasi. Teori Nahwu dan Isim alat diharapkan bisa menjawab pemasalahan penggunaan terhadap isim alat. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan library research. Data penelitian yaitu Al-Qur’an dengan sampel juz 30. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam juz 30 yang menjadi sampel ditemukan 120 ayat yang menggunakan isim alat, 32 penggunaan isim alat jenis qiyasi dan 89 penggunaan isim alat jenis ghairu qiyasi. Isim alat qiyasi digunakan untuk membandingkan atau menunjukkan sifat atau keadaan dengan sesuatu yang lain, sedangkan isim alat ghairu qiyasi mengandung unsur perbandingan atau analogi dengan sesuatu yang lain. Isim alat yang terdapat dalam alquran juz 30, menggambarkan alat atau benda yang digunakan dalam konteks cerita atau perintah dengan penggunaan yang berbeda-beda sesuai aturan tata bahasa Arab. Dan peran isim alat dalam alquran juz 30 sebagai subjek, objek, dan bentuk preposisi. Kata Kunci: Isim Alat, Kajian Sintaksis, Al-Qur’an.
Asalib Istifham dalam Al-Qur’an Al-Karim Juz 11-12 (Dirasah Tahliliyah Balaghiyyah) -, Najiyah Nur Ismirah; Zuhriah; Muhammad Ridwan
Jurnal Sarjana Ilmu Budaya Vol. 5 No. 01 (Januari) (2025): Jurnal Sarjana Ilmu Budaya
Publisher : Departemen Sastra Asia Barat, Fakultas Ilmu budaya, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12259/jsib.v5i01 (Januari).43030

Abstract

Latar belakang. Salah satu kelebihan Al-Qur’an adalah gaya penulisannya yang indah, termasuk gaya interogatif (uslub istifham). Uslub istifham yang sering ditemukan dalam Al-Qur'an banyak yang keluar dari makna aslinya. Uslub istifham memiliki makna-makna tertentu mengikuti syiqaq atau konteks kalimat, sehingga hal ini menjadi titik permasalahan tersendiri. Tujuan. penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan uslub istifham dalam al-Qur’an dan menguraikan makna-makna uslub istifham yang keluar dari makna aslinya. Metode. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif karena metode yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data didasarkan pada pendekatan kualitatif dan juga termasuk dalam peneitian pustaka. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah simak dengan teknik catat. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk menganalisis data dan dibagi menjadi tiga tahap: 1) identifikasi data; 2) klasifikasi data; 3) deskripsi data. Hasil. Pada juz 11 jumlah ayat yang didalamnya terdapat uslub istifham ada 38 ayat, dan terdapat 51 istifham, adapun pada juz 12 jumlah ayat yang didalamnya terdapat uslub istifham ada 26 ayat, dan terdapat 30 istifham. Ditemukan 16 makna yang keluar, yaitu: 1) nafi; 2) ta’jib; 3) taqrir; 4) ta’zhim; 5) tahqir; 6) istibta’; 7) istib’ad; 8) inkar; 9) tahkim atau istihza; 10) tahdid; 11) tahwil; 12) tanbih; 13) tasywiq; 14) amr; 15) nahi; 16) tahdidh. Kesimpulan. Dari 320 ayat dalam juz 11-12, terdapat 64 ayat yang didalamnya terdapat uslub istifham, dengan jumlah uslub istifham keseluruhan yaitu ada 81 istifham. Dari 19 makna istifham yang biasanya keluar dari makna aslinya dalam juz 11-12 hanya terdapat 16 makna yang ditemukan.  
Tasybih dalam Diwan “Fi Ainaiki Unwani” Li Faruq Juwaidah (Dirasah Tahliliyah Balaghiyyah) Cahyani, Rini; Zuhriah; Ramadhan, Ilham
Jurnal Sarjana Ilmu Budaya Vol. 5 No. 01 (Januari) (2025): Jurnal Sarjana Ilmu Budaya
Publisher : Departemen Sastra Asia Barat, Fakultas Ilmu budaya, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12259/jsib.v5i01 (Januari).43036

Abstract

Latar belakang. Syair identik dengan penggunaan kata-kata dan bahasanya yang indah, yang disertai dengan penggunaan gaya bahasa yang bervariasi seperti majaz, tasybih, dan lain-lain dalam menyampaikan pesan. Dalam diwan “Fi Ainaiki Unwani” karya Faruq Juwaidah ditemukan jenis tasybih yang tidak disebutkan adat tasybih dan wajhu syibhinya yang menjadi rukun atau unsur dari tasybih dan tujuan penggunaan tasybih dalam setiap ungkapan dalam syair tersebut mempunyai maksud dan tujuan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, jenis-jenis tasybih apa saja yang terdapat dalam diwan tersebut dan tujuan penggunaannya belum diketahui. Tujuan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi jenis-jenis tasybih dan menganalisis tujuan penggunaan tasybih dalam diwan “Fi Ainaiki Unwani” karya Faruq Juwaidah. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research) yang objek penelitiannya berupa diwan. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik baca dan teknik catat. Hasil. Terkait jenis-jenis tasybih dalam diwan tersebut ditemukan 23 tasybih mursal, 4 tasybih muakkad, 13 tasybih mufashshal, 19 tasybih mujmal, dan 26 tasybih baligh. Adapun tujuan penggunaan tasybih yang terdapat dalam diwan yaitu ditemukan 33 uslub tasybih yang bertujuan menjelaskan keadaan musyabbah, 10 uslub tasybih yang bertujuan menjelaskan kadar keadaan musyabbah, 10 uslub tasybih yang bertujuan menegaskan keadaan musyabbah, dan 4 uslub tasybih yang bertujuan memperindah musyabbah dan 1 uslub tasybih yang bertujuan memperburuk musyabbah. Kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan terdapat 5 jenis tasybih yang digunakan dalam diwan tersebut dan hanya ditemukan 4 tujuan penggunaan tasybih dari 5 tujuan tasybih berdasarkan teori ilmu bayan.
Pengaruh Penggunaan Media Aplikasi “Bahasa Arab Pemula” dalam Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Arab di MTs DDI Walimpong Nurul Fadila; Haeriyyah; Andi Agussalim
Jurnal Sarjana Ilmu Budaya Vol. 5 No. 01 (Januari) (2025): Jurnal Sarjana Ilmu Budaya
Publisher : Departemen Sastra Asia Barat, Fakultas Ilmu budaya, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12259/jsib.v5i01 (Januari).43038

Abstract

Latar Belakang. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan penguasaan kosakata mayoritas siswa di MTs DDI Walimpong yang masih rendah dikarenakan perbedaan latar belakang pendidikan siswa, serta penggunaan fasilitas pembelajaran yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Hal ini merupakan salah satu masalah terbesar dalam pembelajaran bahasa Arab di MTs DDI Walimpong. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan media aplikasi “Bahasa Arab Pemula” dalam pembelajaran kosakata bahasa Arab dan menganalisis pengaruh penggunaan media aplikasi “Bahasa Arab Pemula” dalam meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Arab pada siswa kelas VIII MTs DDI Walimpong. Metode. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan teknik analisis kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi dan tes (pretest dan posttest). Data telah dianalisis secara statistik menggunakan aplikasi SPSS. Hasil. Penelitian ini menunjukkan bahwa siswa kelas VIII mengalami peningkatan kosakata setelah menggunakan aplikasi “Bahasa Arab Pemula” dalam pembelajaran kosakata bahasa Arab. Hal ini dibuktikan pada hasil uji paired sampel t-test pada nilai pretest dan posttest siswa kelas VIII di MTs DDI Walimpong yakni nilai Sig.(2-tailed) = 0,001 < 0,05. Dengan demikian, Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan dari penggunaan aplikasi “Bahasa Arab Pemula” dalam meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Arab siswa di MTs DDI Walimpong.
TASYBIH DALAM DIWAN الأعمال الأولى ١ KARYA MAHMOUD DARWIS (Suatu Tinjauan Balaghah) jufri, rina; Zuhriah; Syamsul Bahri Abd. Hamid
Jurnal Sarjana Ilmu Budaya Vol. 5 No. 01 (Januari) (2025): Jurnal Sarjana Ilmu Budaya
Publisher : Departemen Sastra Asia Barat, Fakultas Ilmu budaya, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12259/jsib.v5i01 (Januari).43046

Abstract

Latar Belakang. Diwan al amalul ulaa 1 ini terdapat banyak gaya bahasa didalamnya. Tasybih adalah salah satu gaya bahasa yang paling dasar yang harus diketahui sebelum melangkah ke gaya bahasa lainnya. Banyak karakteristik tasybih yang digunakan oleh Mahmoud Darwis namun tidak diketahui secara spesifik jenis serta tujuan dari tasybih tersebut. Tujuan. Tujuan penelitian ini untuk 1) Menampilkan kandungan tasybih dalam diwan Mahmoud Darwish, 2) Menganalisis jenis-jenis tasybih yang digunakan dalam diwan Mahmoud Darwish, dan 3) Mengidentifikasi tujuan dari penggunaan tasybih dalam diwan Mahmoud Darwish. Metode. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah penelitian pustaka (library research) dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak dengan menggunakan teknik catat. Peneliti membaca dan menyimak bait syair dalam diwan kemudian menandai bait yang mengandung tasybih dan mencatat bait tersebut. Data dianalisis secara deskriptif, yaitu dengan menggambarkan data sesuai kenyataan. Langkah-langkah analisis meliputi reduksi data, mengelompokkan data, menyajikan dat, dan menarik kesimpula. Hasil. Terdapat 42 bait yang termasuk dalam uslub tasybih. Bait-bait tersebut terbagi menjadi empat jenis yaitu tasybih mursal mufasshal, tasybih mursal mujmal, tasybih muakkad mufasshal dan tasybih baligh. Tujuan dari bait-bait tersebut kemudian terbagi menjadi tujuh yakni menjelaskan keadaannya, menjelaskan kemungkinan keadaannya, menjelaskan tingkat keadaannya, menetapkan keadaannya di benak pendengar, memujinya dan meperindahnya, mencelanya dan memperburuknya, menganggapnya sebagai sesuatu yang baru. Kesimpulan. Mahmoud Darwis menggunakan semua jenis tasybih dan dari delapan tujuan tasybih, beliau tidak menggunakan tujuan taybih yang menjelaskan kemungkinan keberadaan musyabbah.
PERISTIWA DALAM FILM ANIMASI “BILAL: A NEW BREED OF HERO” KARYA AYMAN JAMAL (TINJAUAN STRUKTURAL) Idris, Jihan Dhiya Ulhaq; Supratman; Ramadhan, Ilham
Jurnal Sarjana Ilmu Budaya Vol. 5 No. 01 (Januari) (2025): Jurnal Sarjana Ilmu Budaya
Publisher : Departemen Sastra Asia Barat, Fakultas Ilmu budaya, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12259/jsib.v5i01 (Januari).43051

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah yang terjadi pada film animasi “Bilal: A New Breed of Hero”. Masalah utama pada film animasi ini, yaitu adanya peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam perubahan takdir hidup Bilal karena diculik dan menjadi budak sehingga Bilal bertekad membebaskan diri dari perbudakan. Tujuan dari penelitian ini yaitu: Mengidentifikasi jenis-jenis peristiwa yang terjadi di dalam film animasi Bilal: A New Breed of Hero dan Menganalisis bentuk peristiwa yang terjadi dan hubungan peristiwa yang terjadi dengan unsur-unsur fiksi yang lain di dalam film animasi Bilal: A New Breed of Hero dengan menggunakan tinjauan struktural. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian studi kepustakaan, yaitu metode penelitian kualitatif. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah adegan dan dialog dalam film animasi Bilal: A New Breed of Hero. Sumber data penelitian ini adalah film animasi Bilal: A New Breed of Hero. Teknik pengumpulan data menggunakan metode simak-catat. Metode analisis data yaitu (1) reduksi data, (2) klasifikasi data, dan (3) analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis peristiwa yang terdapat dalam film animasi Bilal: A New Breed of Hero karya Ayman Jamal, terdiri dari peristiwa fungsional seperti peristiwa awal mula pertengkaran Bilal dan Safwan. Adapun peristiwa kaitan seperti hukuman cambuk untuk Bilal menjadi latar belakang munculnya konflik yang berkelanjutan antara Safwan dan Bilal. Kemudian peristiwa acuan seperti peristiwa persembahan untuk para dewa di pasar yang membuat Bilal hampir goyah. Bentuk peristiwa dalam film animasi Bilal: A New Breed of Hero terdiri dari peristiwa fisik seperti penyerangan, pembunuhan dan penangkapan pada peristiwa kedatangan pasukan berzirah baja di suatu desa serta peristiwa batin seperti sedih dan rindu pada peristiwa hukuman cambuk untuk Bilal. Hubungan peristiwa dengan unsur fiksi yang lain dalam film animasi Bilal: A New Breed of Hero terdiri dari: 1) Hubungan peristiwa dengan alur, 2) Hubungan peristiwa dengan tokoh, 3) Hubungan peristiwa dengan latar, dan 4) Hubungan peristiwa dengan konflik. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sebuah pelajaran bagi para pembaca terkait kesetaraan hak setiap orang. Penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai wawasan dan referensi bagi penelitian selanjutnya untuk mengidentifikasi lebih dalam mengenai peristiwa menggunakan tinjauan struktural. Kata Kunci: Bilal: A New Breed of Hero, Peristiwa, Film, Tinjauan Struktural.
KRITIK SOSIAL DALAM FILM “ALEPHIA 2053” KARYA RABI’ SWEIDAN (TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA) Putri Gita Cahyani; Sitti Wahidah Masnani; Ilham Ramadhan
Jurnal Sarjana Ilmu Budaya Vol. 5 No. 01 (Januari) (2025): Jurnal Sarjana Ilmu Budaya
Publisher : Departemen Sastra Asia Barat, Fakultas Ilmu budaya, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12259/jsib.v5i01 (Januari).43053

Abstract

Penelitian ini menganalisis kritik sosial terhadap masalah politik, ekonomi, pendidikan, dan keluarga yang terkandung dalam film Alephia 2053. Film yang disutradarai oleh Rabi' Sweidan ini merefleksikan “Arab Spring” di masa depan. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan kondisi sosial masyarakat dalam film Alephia, mengidentifikasi kritik sosial yang terdapat pada film Alephia 2053, menganalisis bentuk penyampaian kritik dalam film “Alephia 2053”. Data dalam penelitian ini berupa dialog dari transkrip film dan visual adegan yang mengandung kritik sosial dalam film series “Alephia 2053” yang dirilis pada kanal Youtube Spring Entertaiment tahun 2021. Peneletian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik studi pustaka dan teknik catat dalam pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kritik sosial terhadap berbagai aspek kehidupan dalam masyarakat Alephia. Kritik-kritik ini disampaikan dalam bentuk langsung maupun tidak langsung melalui naratif, karakter, dan elemen visual dalam film. Terdapat kritik terhadap sistem politik yang merangkum ketidaksetaraan, ekonomi, tantangan dalam sektor pendidikan, dan dinamika keluarga. Kata Kunci: Kritik Sosial, Arab Spring, Sosiologi Sastra.

Page 1 of 1 | Total Record : 7