cover
Contact Name
Achmad Riyanto
Contact Email
ariyanto@ub.ac.id
Phone
+62341-562454
Journal Mail Official
jtresda@ub.ac.id
Editorial Address
Jl. MT. Haryono No.167, Ketawanggede, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65145
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : 27982386     EISSN : 27983420     DOI : https://doi.org/10.21776/ub.jtresda
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air is a scientific journal published regularly twice per year by Water Resources Engineering Department, Universitas Brawijaya. The paper submitted in this journal covers the fields of Water Resources Information System, Water Resources Conservation, Water Resources Utilization and Efficiency, Water Structure Engineering Planning and Water Resources Engineering Basic Knowledge. The submitted paper can be a summary of research reports or scientific literature review. The language used in this journal is either English or Indonesian.
Articles 57 Documents
Search results for , issue "Vol. 5 No. 2 (2025): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)" : 57 Documents clear
Proyeksi Kekeringan Meteorologi Berdasarkan Skenario Perubahan Iklim RCP 4.5 pada DAS Grindulu Aprilia, Anindi; Harisuseno, Donny; Yuliani, Emma
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 5 No. 2 (2025): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2025.005.02.084

Abstract

Kekeringan meteorologi merupakan salah satu bencana hidrometeorologi yang semakin sering terjadi akibat perubahan iklim global. Kabupaten Pacitan, khususnya Daerah Aliran Sungai (DAS) Grindulu, sering mengalami kekeringan yang disebabkan oleh curah hujan rendah serta kondisi geologi yang kurang mendukung penyimpanan air. Penelitian ini bertujuan untuk memproyeksikan pola, tingkat keparahan, serta distribusi spasial kekeringan di DAS Grindulu berdasarkan skenario perubahan iklim RCP 4.5. Data curah hujan dari model CORDEX dikoreksi menggunakan data observasi dari stasiun hujan guna meningkatkan akurasi estimasi. Metode yang digunakan mencakup koreksi bias data curah hujan, Perhitungan kuantifikasi tingkat kekeringan diformulasikan melalui pendekatan Standardized Precipitation Index (SPI), sedangkan analisis spasial distribusi kekeringan dipetakan dengan metode Inverse Distance Weighted (IDW) dalam perangkat lunak ArcGIS untuk memperoleh representasi pola sebaran kekeringan secara akurat. Wilayah yang sebelumnya mengalami kekeringan ringan hingga sedang berpotensi mengalami kondisi lebih parah, terutama pada musim kemarau panjang. Dengan adanya peta sebaran kekeringan yang lebih akurat, kajian ini diharapkan dapat berfungsi sebagai landasan konseptual bagi otoritas regional dalam merancang skema mitigasi yang terstruktur berbasis pada analisis spasial dan proyeksi perubahan iklim, guna mendukung pengelolaan SDA yang berkelanjutan.
Aplikasi Metode NRECA dengan Algoritma Genetik untuk Alih Ragam Hujan Menjadi Debit pada DAS Petung Putri Herdiyansyah, Intan; Ery Suhartanto; Linda Prasetyorini
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 5 No. 2 (2025): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2025.005.02.082

Abstract

DAS Petung berperan penting dalam memenuhi kebutuhan air masyarakat sekitarnya, tetapi terbatasnya ketersediaan dapat menyebabkan kekeringan. Sehingga diperlukan pengelolaan sumber daya air yang berbasis data debit sungai. Namun, data debit sering mengalami kendala akibat kesalahan pengukuran atau kerusakan alat, oleh karena itu pada DAS Petung perlu dilakukan alih ragam curah hujan menjadi debit. Penelitian ini menganalisis kalibrasi debit model metode NRECA dengan Algoritma Genetik serta validasi hasil pemodelan terhadap data observasi lapangan. Proses kalibrasi dilakukan dengan mengoptimasi parameter GWF dan PSUB pada Microsoft Excel. Hasil kalibrasi terbaik menunjukkan nilai NSE sebesar 0,999 (sangat baik) dan koefisien korelasi (R) sebesar 0,999 (sangat kuat) untuk periode 17 tahun. Sementara itu, hasil validasi terbaik diperoleh dari data selama 3 tahun dengan nilai NSE sebesar 0,754 (sangat baik) dan nilai R sebesar 0,949 (sangat kuat). Dari hasil debit pemodelan didapatkan analisis debit andalan Q80 berkisar antara 0,479-1,042 m³/dt. Sementara itu, untuk Q90 antara 0,381-0,629 m³/dt dan Q95 antara 0,315-0,553 m³/dt. Hasil ini menunjukkan bahwa metode NRECA yang dikombinasikan dengan Algoritma Genetik mampu mengonversi curah hujan menjadi debit dengan tingkat akurasi yang tinggi serta mendukung pengelolaan sumber daya air pada DAS Petung guna memastikan ketersediaan air bagi masyarakat.
Penerapan Algoritma Genetik dalam Metode NRECA untuk Pengalihragaman Hujan menjadi Debit Model di DAS Rondoningo Maharani, Fiadita; Suhartanto, Ery; Andawayanti, Ussy
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 5 No. 2 (2025): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2025.005.02.096

Abstract

DAS Rondoningo, yang terletak di WS Pekalen-Sampean, Kab. Probolinggo, merupakan daerah aliran sungai dengan tingkat kekeringan yang relatif tinggi. Ketersediaan data debit sungai yang sering tidak lengkap akibat gangguan teknis pada peralatan AWLR jadi kendala dalam pengelolaan sumber daya air. Maka metode di studi ini memakai NRECA dengan Algoritma Genetik untuk melakukan alih ragam hujan jadi debit model untuk memperoleh data debit model yang menyerupai lapangan. Hasil analisis memperlihatkan komposisi terbaik ialah kalibrasi selama 19 tahun (2004-2022) dan validasi selama 1 tahun (2023) yang menghasilkan nilai NSE yakni 0,9999 dan R yakni 1 untuk kalibrasi, serta NSE yakni 0,9338 dan R yakni 0,9298 untuk validasi. Data debit model NRECA itu bisa dimanfaatkan untuk menganalisis debit andalan DAS Rondoningo. Analisis debit andalan memakai kurva durasi debit dengan rumus perhitungan probabilitas Weibull memperlihatkan perbandingan nilai debit andalan memakai data debit model NRECA dengan data debit AWLR pada periode tahunan dan bulanan tergolong hampir sama atau sangat baik. Abstract: The Rondoningo watershed, located in the Pekalen-Sampean WS, Probolinggo Regency, is a watershed with a relatively high level of drought. The availability of river discharge data that is often incomplete due to technical disturbances in AWLR equipment is an obstacle in water resources management. Therefore, this study used the NRECA method with a Genetic Algorithm to convert rainfall variability into model discharge to obtain model discharge data that resembles the field. The analysis showed that the best composition was calibration for 19 years (2004-2022) and validation for 1 year (2023) which resulted in an NSE value of 0.9999 and R of 1 for calibration, and NSE of 0.9338 and R of 0.9298 for validation. The NRECA model discharge data can be used to analyze the mainstay discharge of the Rondoningo watershed. The mainstay discharge analysis using the discharge duration curve with the Weibull probability calculation formula shows that the comparison of the mainstay discharge value using NRECA model discharge data with AWLR discharge data in the annual and monthly periods is almost the same or very good.
Pengalihragaman Hujan Menjadi Debit Model Menggunakan Metode NRECA dengan Algoritma Genetik di DAS Pancarglagas Ramadhania, Salsabila; Suhartanto, Ery; Andawayanti, Ussy
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 5 No. 2 (2025): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2025.005.02.091

Abstract

Air merupakan sumber daya penting bagi semua makhluk hidup. Potensi sumber daya air dalam suatu DAS dapat diukur melalui debit aliran sungai, yang memerlukan data debit untuk pengelolaan yang tepat. Kekeringan dan krisis air bersih yang terjadi di DAS Pancarglagas pada tahun 2023 dapat menyebabkan terjadinya perubahan potensi sumber daya air, sehingga diperlukan data debit untuk mengetahui perubahan yang terjadi. Tantangan yang dihadapi di lapangan adalah kekosongan data debit akibat alat yang rusak atau tidak ada pada DAS. Untuk itu, penelitian ini menggunakan pemodelan untuk mengalihragamkan data curah hujan menjadi debit, dengan menggunakan metode NRECA dikombinasikan algoritma genetuk untuk mengoptimasikan parameter PSUB dan GWF. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data tahun 2004-2022. Hasil analisis kalibrasi terbaik terdapat pada periode 17 tahun dengan NSE 0,9941 dan R 0,9976. Hasil analisis validasi terbaik terdapat pada periode 2 tahun dengan NSE 0,5027 dan R 0,7294. Hasil analisis debit andalan Q80 sebesar 0,52 m3/det (irigasi), Q90 sebesar 0,38 m3/det (air baku & industri), Q95 sebesar 0,24 m3/det (PLTA), dimana perbandingan debit andalan menggunakan data debit model NRECA dan debit pengamatan cukup sama atau baik.
Analisis Kekeringan Meteorologi berdasarkan Skenario Perubahan Iklim pada DAS Welang Alvin Galih Aditya; Donny Harisuseno; Emma Yuliani
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 5 No. 2 (2025): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2025.005.02.083

Abstract

Kekeringan meteorologi merupakan fenomena hidrometeorologi yang sering terjadi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Welang akibat variabilitas curah hujan yang tinggi dan perubahan iklim. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola, tingkat keparahan, serta distribusi spasial kekeringan di DAS Welang dalam periode 2004–2023 menggunakan Metode Standardized Precipitation Index (SPI). Data curah hujan dari model CORDEX dikoreksi dengan data observasi guna meningkatkan akurasi estimasi sebelum dianalisis lebih lanjut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi koreksi bias data curah hujan, perhitungan indeks kekeringan, serta pemetaan distribusi spasial kekeringan dengan metode Inverse Distance Weighted (IDW) pada ArcGIS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah DAS Welang mengalami fluktuasi tingkat kekeringan dari kategori normal hingga sangat kering, dengan kondisi paling ekstrem terjadi pada tahun 2006 yang mencapai indeks -2,16. Dengan hasil analisis ini, penelitian ini dapat menjadi referensi bagi pemerintah daerah dalam merancang strategi mitigasi dan adaptasi terhadap kekeringan.
Analisis Laju Erosi, Sedimen, Dan Perencanaan Bangunan Pengendali Sedimen DAS Banjir Kanal Timur Kota Semarang Adelia Riska Pratama; Andawayanti, Ussy; Suhartanto, Ery
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 5 No. 2 (2025): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2025.005.02.097

Abstract

DAS Banjir Kanal Timur di Kota Semarang mengalami permasalahan serius akibat erosi dan sedimen yang tinggi, yang disebabkan oleh perubahan tata guna lahan. Penelitian ini menganalisis laju erosi dan sedimen menggunakan pemodelan ArcSWAT berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG). Data klimatologi, curah hujan, jenis tanah, kemiringan lereng, dan penggunaan lahan digunakan untuk simulasi model, yang kemudian dikalibrasi agar hasilnya lebih akurat. Berdasarkan penelitian, rata-rata laju erosi di DAS ini selama 2021–2023 adalah 42,22 ton/ha/tahun, dengan tingkat bahaya erosi didominasi oleh kategori sedang (42%) dan tinggi (43%). Untuk mengatasi sedimen, dirancang dua check dam dengan volume tampungan masing-masing 1.856 m³ dan 7.605 m³ serta usia guna 1,4 tahun dan 3,7 tahun. Estimasi biaya pembangunan check dam ini sebesar Rp 756.085.248 dan Rp 1.554.942.504. Implementasi struktur ini diharapkan dapat mengurangi dampak negatif erosi dan meningkatkan kapasitas sungai dalam mengelola aliran air secara berkelanjutan.
Perencanaan Bangunan Pengendali Sedimen Berdasarkan Nilai Laju Erosi dan Sedimen Pada DAS Bringin Kota Semarang Az Zahrah Tsaniyah Permata; Ussy Andawayanti; Ery Suhartanto
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 5 No. 2 (2025): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2025.005.02.098

Abstract

Daerah Aliran Sungai (DAS) Bringin di wilayah Sistem Sungai Semarang Barat mengalami penurunan fungsi akibat perubahan penggunaan lahan, yang memicu terjadinya limpasan permukaan, dan laju erosi serta sedimen. Kondisi ini meningkatkan risiko banjir, sehingga diperlukan upaya pengelolaan dan konservasi. Penelitian ini menggunakan metode Modified Universal Soil Loss Equation (MUSLE) dengan pemodelan ArcSWAT untuk menganalisis tingkat erosi dan penyebaran sedimen di DAS Bringin. Hasil simulasi tahun 2023 menunjukkan rata-rata laju erosi sebesar 36.540 ton/ha/tahun dan sedimen sebesar 6.808 ton/ha/tahun. Berdasarkan Indeks Bahaya Erosi (IBE) diperoleh dua kriteria IBE yaitu wilayah DAS dengan peringkat sedang sebesar 21.082 ha (72,67%) dan tinggi sebesar 7.927 ha (27,32%). Dari hasil simulasi tersebut, direncanakan pembangunan Check Dam di sub-DAS 21, 22, 23, 24, dan 25 yang memiliki tingkat indeks bahaya erosi tinggi. Anggaran pembangunan Check Dam area 1 sebesar Rp1.419.747,00 dan area 2 sebesar Rp519.732.000, dengan efektivitas penurunan sedimen masing-masing sebesar 136,25% dan 120,21%. Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi dasar perencanaan konservasi dan pengendalian sedimen di DAS Bringin.
Pendugaan Laju Erosi dan Sedimen Serta Perencanaan Bangunan Pengendali Sedimen di DAS Guritwesi Kabupaten Pasuruan Ghania Nur Aisyiyah; Ussy Andawayanti; Ery Suhartanto
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 5 No. 2 (2025): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2025.005.02.085

Abstract

DAS Guritwesi di Kabupaten Pasuruan mengalami permasalahan banjir yang disebabkan oleh erosi dan sedimen akibat perubahan tutupan lahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat erosi dan sedimen di DAS Guritwesi dengan menggunakan model Soil Water Assessment Tool (SWAT) untuk memberikan arahan konservasi yang tepat. Hasil pemodelan ArcSWAT 2012 menunjukkan bahwa laju erosi dan sedimen masing-masing sebesar 30,746 ton/ha/tahun dan 12,064 ton/ha/tahun. Indeks Bahaya Erosi menunjukkan bahwa 12% wilayah DAS masuk kategori rendah, 64% kategori sedang, dan 24% kategori tinggi. Untuk mitigasi dampak erosi dan sedimen, dilakukan perencanaan pembangunan check dam dengan volume tampungan bervariasi antara 9.537,82 m³ hingga 11.353,57 m³, usia guna antara 1,19 hingga 1,32 tahun, serta tinggi bendung utama antara 10,00 m hingga 12,00 m. Total anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan check dam sebesar Rp14.008.016.000. Studi ini memberikan rekomendasi konservasi yang efektif dalam mengurangi risiko banjir di DAS Guritwesi.
Penerapan Data Hujan Satelit GPM dan Metode FJ. Mock Untuk Alih Ragam Hujan Menjadi Debit di DAS Welang Rizki Tri Utami; Suhartanto, Ery; Yuliani, Emma
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 5 No. 2 (2025): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2025.005.02.092

Abstract

DAS Welang berperan penting dalam suplai air, namun memiliki ketersediaan data terbatas yang disebabkan oleh kerusakan alat atau kesalahan dalam pencatatan data hidrologi, sehingga data yang dihasilkan kurang akurat dan signifikan. Pada penelitian ini menggunakan data Satelit GPM sebagai solusi atas keterbatasan data curah hujan dan Metode FJ. Mock untuk alih ragam curah hujan menjadi debit, yang hasilnya digunakan dalam perhitungan debit andalan untuk mengoptimalkan pengelolaan sumber daya air. Tahap yang dilakukan berupa analisis kalibrasi dan validasi dengan metode Nash-Sutcliffe Efficiency (NSE) dan Koefisien Korelasi (R). Hasil analisis data hujan Satelit GPM dengan stasiun hujan observasi diperoleh NSE mencapai 0,891 dan Koefisien Korelasi (R) mencapai 0,944. Sedangkan, hasil analisis debit model Metode FJ. Mock dan debit AWLR diperoleh NSE mencapai 0,592 dan Koefisien Korelasi (R) mencapai 0,870. Selain itu, hasil analisa debit andalan untuk kebutuhan irigasi menggunakan periode bulanan dengan probabilitas 80% (Q80) diperoleh nilai rerata 4,66 m3/detik, nilai minimum 1,58 m3/detik, nilai maksimum 9,10 m3/detik, sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan air baku menggunakan periode tahunan dengan probabilitas 95% (Q95) sebesar 1,67 m3/detik.
Pengendalian Erosi dan Sedimen Berbasis SIG dengan Perencanaan Check Dam di DAS Parangan Kabupaten Pasuruan Almadilla Setya Putri, Jihan; Ussy Andawayanti; Ery Suhartanto
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 5 No. 2 (2025): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2025.005.02.099

Abstract

Daerah Aliran Sungai (DAS) Parangan di Kabupaten Pasuruan mengalami degradasi akibat perubahan penggunaan lahan yang tidak terkendali, yang berkontribusi terhadap peningkatan erosi dan sedimen. Studi ini bertujuan untuk menganalisis laju erosi dan sedimen menggunakan model Soil and Water Assessment Tools (SWAT) yang terintegrasi dengan perangkat lunak ArcGIS. Hasil analisis menunjukkan bahwa laju erosi pada tahun 2023 mencapai 42.70 ton/ha/tahun dengan laju sedimen sebesar 4.25 ton/ha/tahun. Indeks Bahaya Erosi (IBE) mengindikasikan bahwa 17.30% wilayah DAS berada dalam kategori bahaya erosi sangat tinggi. Untuk mengurangi dampak erosi dan sedimen, dirancang tiga bangunan pengendali sedimen tipe Check Dam yang ditempatkan pada lokasi dengan IBE tinggi dan sangat tinggi. Estimasi biaya pembangunan keseluruhan Check Dam adalah Rp7.88 miliar.