cover
Contact Name
Ghullam Hamdu
Contact Email
ghullamh2012@upi.edu
Phone
+6285294819001
Journal Mail Official
pedadidaktika.jurnal@gmail.com
Editorial Address
Jalan Dadaha Nomor 18 Kota Tasikmalaya
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Core Subject : Education, Social,
Bahasa SD, Matematika SD, IPA SD, PKN SD, IPS SD, Seni SD, Penjaskes SD, Karakter SD, serta Bimbingan dan Konseling SD
Articles 18 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 4 (2018): PEDADIDAKTIKA" : 18 Documents clear
Keefektifan Kalimat pada Laporan Hasil Pengamatan Siswa Kelas VI Sekolah Dasar Canda Ayu Nidia; Engkos Kosasih; Nana Ganda
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 5, No 4 (2018): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.118 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v5i4.12710

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil studi pendahuluan melalui wawancara yang menyatakan bahwa sebagian besar siswa terlihat kesulitan dalam merangkai dan menulis kalimat efektif. Penggunaan kosa kata baku dan kalimat efektif merupakan dua hal yang selalu dituntut dalam perwujudan kompetensi dasar keterampilan bahasa Indonesia pada pembelajaran berbasis teks menurut kurikulum 2013 terutama untuk jenis teks nonfiksi. Namun sejatinya, hal tersebut masih kurang diperhatikan penggunaannya sehingga membuat ketercapaian kompetensi dasar menulis menggunakan kalimat efektif belum maksimal. Oleh karena itu, perlu adanya penelitian mengenai kalimat efektif di sekolah dasar. Penelitian ini secara khusus dibuat dengan merumuskan masalah tentang ketidakefektifan pada laporan hasil pengamatan berdasarkan jenis kalimat dan penyebab ketidakefektifannya di kelas VI SDN Cibeureum Tasikmalaya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana ketidakefektifan kalimat tunggal dan kalimat majemuk, serta bagaimana ketidakefektifan tersebut dilihat dari faktor penyebabnya. Untuk memperoleh deskripsi tentang unsur pokok penelitian sesuai dengan uraian rumusan masalah, tujuan, dan manfaat penelitian, peneliti perlu menggunakan suatu metode penelitian tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan penelitian kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan ketidakefektifan kalimat tunggal pada ragam pola dasar S-P, S-P-O, S-P-O-K, S-P-Pel, S-P-O-Pel, S-P-K, dan S-P-Pel-K, ketidakefektifan kalimat majemuk pada masing-masing ragam kalimat majemuk setara, rapatan, maupun bertingkat, dan penyebab ketidakefektifan kalimat meliputi kontaminasi, pleonasme, ketidakjelasan unsur inti, kesalahan nalar, kemubaziran preposisi dan kata, ketidaktepatan bentuk kata, dan pengaruh bahasa daerah.
Desain Didaktis Pembelajaran Matematika Konsep Perkalian Berbasis Permainan Congkak di Sekolah Dasar Sulvia Syahrul; Epon Nur’aeni L
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 5, No 4 (2018): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.67 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v5i4.13156

Abstract

Penelitian ini di latar belakangi oleh hasil analisis studi pendahuluan yaitu adanya hambatan belajar (learning obstacle) yang dialami siswa pada materi konsep perkalian yang sudah dilakukan oleh peneliti pada pembelajaran matematika di kelas II semester I. Pemahaman konsep perkalian tidak dimiliki oleh siswa secara utuh karena adanya hambatan belajar terkait keterbatasan konteks yang dialami siswa saat pertama kali mempelajari konsep perkalian. Sehingga dalam hambatan belajar yang dialami oleh siswa perlu diantisipasi melalui proses pembelajaran yang berkenaan dengan konsep perkalian dalam matematika. Peneliti merancang sebuah desain dedaktis dalam pembelajaran yang dapat mengatasi hambatan belajar yang dialami oleh siswa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Didactical Design Research (DDR) yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu analisis situasi didaktis sebelum pembelajaran yang wujudnya berupa HLT dan ADP; analisis metapedadidaktik dan analisis retrospektif dengan mengaitkan hasil analisis situasi didaktis hipotesis dengan hasil analisis metapedadidaktik. Tujuan penelitian ini yaitu mwndeskripsikan learning obstacle yang dialami siswa, desain pembelajaran materi konsep perkalian dan implementasi desain pembelajaran konsep perkalian.  Proses kegiatan yang akan dilaksanakan dalm penelitian ini berupa observasi, wawancara, studi dokumen, pelaksanaan dan revisi. Proses pengembangan desain didaktis dilaksanakan di SD Negeri 1 Kalangsari. Desain dedaktis dikembangkan dengan mengaitkan permainan tradisional di dalam pembelajaran nya yaitu permainan congkak. Hal ini dalakukan dengan tujuan agar dalam pembelajaran konsep perkalian siswa akan lebih aktif dan dinamis. Penelitian ini menghasilkan data mengenai hambatan belajar siswa, desain didaktis yang dapat mengatasi hambatan belajar siswa pada materi konsep perkalian dan implementasi dari desain didaktis konsep perkalian dalam proses pembelajaran.
DESAIN DIDAKTIS SIFAT-SIFAT PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG BERBASIS PERMAINANAN ORAY-ORAYAN DI SEKOLAH DASAR Aat Nursaidah; Epon Nur'aeni L; Oyon Haki Pranata
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 5, No 4 (2018): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.467 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v5i4.12536

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya temuan hambatan belajar (learning obstacle) yang dialami siswa pada materi sifat-sifat bangun datar persegi dan persegi panjang. Hambatan belajar tersebut menyebabkan proses pemahaman siswa pada materi sifat-sifat bangun datar persegi dan persegi panjang mengalami hambatan. Oleh sebab itu, harus dirancang desain pembelajaran yang bisa mengatasi hambatan belajar tersebut. Desain pembelajaran berbasis permainan tradisional oray-orayan pada materi sifat-sifat bangun datar persegi dan persegi panjang dapat digunakan untuk memudahkan siswa dalam memahami materi sifat-sifat bangun datar persegi dan persegi panjang, sehingga dapat mengatasi hambatan belajar (learning obstacle) yang dialami oleh siswa serta dapat dijadikan alat dalam melestarikan kebudayaan daerah. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan: learning obstacle siswa pada materi sifat-sifat bangun datar persegi dan persegi panjang, desain didaktis sifat-sifat bangun datar persegi dan persegi panjang berbasis permainan tradisional oray-orayan, implementasi desain didaktis sifat-sifat bangun datar persegi dan persegi panjang berbasisi permainan tradisional oray-orayan, dan respon siswa terhadap desain didaktis sifat-sifat bangun datar persei dan persegi panjang berbasis permainan tradisional oray-orayan.Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif model DDR (Didactical Design Research). Terdiri dari tiga tahap: prospetive analysis, analisis metapedadidaktik, dan analisis restrosfektif. Penelitian ini dilakukan di dua SD Negeri Kabupaten Majalengka yaitu SDN Argalingga I dan SDN Argalingga III. Hasil dari penelitian ini adalah suatu desain pembelajaran berupa bahan ajar dalam bentuk Lembar Aktivitas Siswa (LAS) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dikembangkan sebagai desain bahan ajar alternatif yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika materi sifat-sifat bangun datar persegi dan persegi panjang.
Desain Didaktis Konsep Luas Daerah Persegi Melalui Permainan Tradisional Dam-daman di Sekolah Dasar Anugerah Anugerah; Epon Nur'aeni L; Hodidjah Hodidjah
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 5, No 4 (2018): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.877 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v5i4.13147

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya hambatan belajar yang dialami oleh siswa pada materi konsep luas daerah persegi. Hambatan belajar tersebut terkait keterbatasan konteks yang dialami siswa pada saat pertama kali mempelajari konsep luas daerah persegi sehingga pemahaman konsep luas daerah persegi tidak dimiliki oleh siswa secara utuh. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah desain didaktis pada pembelajaran konsep luas daerah persegi melalui permainan tradisional dam-daman. Permainan tradisional dam-daman mengandung aspek matematis geometri yang dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi konsep luas daerah persegi. Permainan tradisional dam-daman merupakan salah satu permainan tradisional yang menyerupai papan catur yang dimainkan oleh dua orang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Didactical Design Research (DDR) yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu tahap analisis situasi didaktis sebelum pembelajaran yang bentuknya berupa Hypothetical Learning Trajectory (HLT) dan Antisipasi Didaktis Pedagogis (ADP), analisis metapedadidaktis, analisis retrospektif yang mengaitkan hasil analisis situasi didaktis hipotesis dengan hasil analisis metapedadidaktik. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik triangulasi (gabungan) yang menggabungkan data dari observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Proses pengembangan desain didaktis  berupa bahan ajar dilaksanakan di SDN 1 Urug Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya dan SDN 1 Nagarawangi Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya. Desain didaktis dikembangkan melalui permainan tradisional dam-daman pada materi konsep luas daerah persegi. Penelitian ini menghasilkan data mengenai hambatan belajar siswa pada materi konsep luas daerah persegi, desain didaktis yang dapat mengatasi hambatan belajar siswa pada materi konsep luas daerah persegi, dan implementasi desain didaktis konsep luas daerah persegi dalam proses pembelajaran.
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPS melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Concept Song di Sekolah Dasar Yunita Fitriyani; Resa Respati; Momoh Halimah
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 5, No 4 (2018): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.009 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v5i4.12872

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya pemahaman siswa pada pembelajaran IPS, khususnya pemahaman siswa tentang tokoh  sejarah Islam di Pulau Jawa. Model pembelajaran kooperatif tipe concept song diterapkan di dalam pembelajaran IPS. Menurut Suyatno (dalam Krisdayanti 2013, hlm. 3), Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Concept Song merupakan “Model pembelajaran yang mengajak siswa untuk menyanyikan lagu yang disenangi kemudian syairnya diubah dengan materi yang disajikan”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Model Penelitian Tindakan Kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model Kemmis dan Mc. Taggart, berupa model siklus. Pada setiap siklus terdiri dari empat langkah kegiatan, diantaranya: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Hegarsari Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya yang terdiri dari 20 orang siswa. Penelitian ini melibatkan satu orang guru mitra yang bertindak sebagai observer yang bertugas mengamati, mencatat, menginformasikan dan memberi masukan mengenai rencana pelaksanaan pembelajaran, maupun kegiatan yang terjadi selama proses pembelajaran mengenai aktivitas guru dan aktivitas siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek perencanaan pembelajaran mengalami peningkatan dengan nilai pada siklus I sebesar 80%, nilai siklus II sebesar 100%. Pada aspek pelaksanaan pembelajaran siklus I sebesar 60%, siklus II sebesar 94,1%.  Aspek aktivitas siswa pada siklus I sebesar 53,3%, dan pada siklus II meningkat sebesar 100%.  Rata-rata persentase hasil belajar pada siklus I sebesar 65% meningkat 75% pada siklus II. Maka,  model pembelajaran kooperatif tipe concept song terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa.    
Pengembangan Model pembelajaran Kontekstual pada Penggunaan Huruf Kapital dalam Teks Cerita pendek Eka Nurjamilah; Seni Apriliya; E Kosasih
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 5, No 4 (2018): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.29 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v5i4.12688

Abstract

Penelitian ini didasarkan pada hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti mengenai  hambatan belajar yang dialami siswa pada penggunaan huruf kapital (nama orang, nama agama, dan nama Tuhan) dalam teks cerita pendek. Pengetahuan penggunaan huruf kapital secara utuh belum dimiliki siswa  Ini setelah dilakukannya studi pendahuluan bahwa model pembelajaran yang digunakan guru belum bervariasi. Oleh karena itu, dilakukkannlah pengembangan model pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengatasi hambatan belajar yang terjadi pada siswa. Peneliti menyusun sebuah pengembangan model pembelajaran kontekstual yang dapat mengurangi hambatan belajar siswa terkait pembelajaran penggunaan huruf kapital. Pembelajaran kontekstual merupakan suatu model pembelajaran yang didasarkan pada paham konstruktivis. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Didactical Design Research (DDR) yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu analisis situasi didaktis sebelum pembelajaran, analisis metapedadidaktik; analisis retrospektif dengan mengaitkan hasil analisis situasi didaktis hipotesis dengan hasil analisis metapedadidaktik. Teknik Pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, tes,  observasi, dan angket. Proses pengembangan model pembelajaran dilaksanakan di SDN Cibeureum. Pengembangan model pembelajaran dikembangkan dengan memperhatikan komponen pembelajaran kontekstual (kontruktivisme, menemukan, bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, penilaian), serta   informasi harapan guru dan siswa terkait pembelajaran yang dilaksanakan. Penelitian ini menghasilkan data mengenai hambatan belajar siswa pada materi penggunaan huruf kapital dalam teks cerita pendek. Pengembangan model pembelajaran dapat mengatasi hambatan belajar siswa pada materi penggunaan huruf kapital dalam teks cerita pendek dan implementasinya.
Pengembangan Bahan Ajar Pembelajaran Berbicara Berbasis Kearifan Lokal Melalui Permainan Bahasa Di Sekolah Dasar Wanti Nur Istiqomah; Aan Kusdiana
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 5, No 4 (2018): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.643 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v5i4.13012

Abstract

Penelitian yang dilakukan ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pengembangan bahan ajar pembelajaran berbicara dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aspek apa saja yang dibutuhkan untuk pengembangan bahan ajar, mendeskripsikan rancangan, implementasi serta evaluasi bahan ajar dalam pembelajaran berbicara yang berbasis kearifan lokal. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, bahan ajar yang digunakan masih bersifat umum untuk semua aspek bahasa. Sementara bahan ajar yang akan dikembangkan oleh peneliti adalah bahan ajar khusus aspek berbicara yang berbasis kearifan lokal. Defini kearifan lokal yaitu suatu gagasan, kebijakan di daerah tertentu yang diikuti masyarakat di daerah tersebut. Bahan ajar ini termasuk hal yang penting dalam proses pembelajaran, karena bahan ajar ini merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan oleh guru dan siswa dalam pembelajaran untuk mencapai kompetensi tertentu. Dalam bahan ajar ini terdapat permainan bahasa yang dituangkan pada produk. Dunia anak-anak masih berkaitan dengan bermain, terlebih di kelas rendah. Bermain bagi anak adalah upaya yang menyalurkan energy yang berlebihan dan dapat menghindari hal-hal negative yang diakibatkan dari tenaga ini adalah timbulnya perkelahian antar siswa. Permainan bahasa merupakan permainan yang memperoleh kesenangan dan untuk melatih keterampilan Bahasa (menyimak, berbicara, membaca dan menulis). Metode yang digunakan oleh peneliti adalah metode design based research. Metode penelitian ini melibatkan dosen ahli, guru kelas dan siswa sekolah dasar. Produk yang dikembangkan dari metode ini adalah bahan ajar berupa Buku Kumpulan Deskripsi. Di dalam Buku Kumpulan Deskripsi ini terdapat materi pembelajaran, aturan permainan dan soal evaluasi pembelajaran. 
Pengembangan Bahan Ajar Pembelajaran Berbicara Berbasis Kearifan Lokal Melalui Permainan Bahasa di Sekolah Dasar Ita Komalasari; Aan Kusdiana; Nana Ganda
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 5, No 4 (2018): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.129 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v5i4.13177

Abstract

Pendidikan bahasa Indonesia merupakan salah satu bidang keilmuan yang dipelajari oleh siswa sekolah dasar. Pelajaran bahasa Indonesia akan lebih menarik jika menggunakan permainan bahasa dalam proses belajarnya dan menggunakan bahan ajar sebagai penunjang kegiatan pembelajarannya. Penggunaan bahan ajar sangat berpengaruh dalam keberhasilan suatu proses pembelajaran, karena bahan ajar digunakan sebagai perantara antara guru dengan murid dalam penyampaian sebuah materi atau informasi belajar.  Namun pada kenyataan dilapangan, penggunaan bahan ajar masih terbatas. Guru hanya menggunakan buku sumber saja sebagai pedoman belajar siswa. Peneliti memberikan solusi untuk memecahkan masalah yang ditemukan dilapangan yaitu mengembangkan bahan ajar berbicara berbasis kearifan lokal melalui permainan bahasa di sekolah dasar. Oleh karena itu, tujuan dalam penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan aspek-aspek yang dibutuhkan, rancangan, kelayakan, dan refleksi pengembangan bahan ajar pembelajaran berbicara berbasis kearifan lokal melalui permainan bahasa di sekolah dasar. Peneliti menggunakan metode Desain Based Research (DBR)  dengan prosedur penelitian menurut Reeves. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, penilaian para ahli, dan kuisioner/angket. Peneliti menghasilkan produk berupa buku panduan bertelepon untuk siswa sekolah dasar kelas rendah yang didalamnya terdiri dari deskripsi tujuan pembelajaran, petunjuk belajar, materi, langkah-langkah permainan telepon bertema, dan beberapa contoh percakapan dalam telepon yang telah direvisi sesuai saran dari para ahli. Contoh percakapan dalam teleponnya yakni membahas mengenai payung geulis, kelom geulis, nasi tutug oncom (TO), dan situ gede. Hasil uji coba ini menggambarkan bahwa bahan ajar berbasis kearifan lokal dapat digunakan oleh pendidik maupun peserta didik dalam proses belajar mengajar sebagai penunjang dalam permainan bahasa yang menjadikan kegiatan pembelajaran lebih menyenangkan, aktif, dan efektif.

Page 2 of 2 | Total Record : 18