cover
Contact Name
Rina Hidayati Pratiwi
Contact Email
rina.hp2012@gmail.com
Phone
+628176301017
Journal Mail Official
jpmbio.sains@gmail.com
Editorial Address
Jl. Nangka No. 58 C, Kel. Tanjung Barat, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan, 12530
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Pengabdian Masyarakat Biologi dan Sains
ISSN : -     EISSN : 28286162     DOI : https://doi.org/10.30998/jpmbio.v1i2
Fokus dan Ruang Lingkup Artikel yang dimuat dalam Jurnal Pengabdian Masyarakat Biologi dan Sains, ialah hasil pengabdian masyarakat dari dosen dan hasil kegiatan kreativitas mahasiswa di bidang Biologi, baik Sains Pendidikan, Sains Murni atau penerapan dari riset di bidang Biologi dan Sains.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat Biologi dan Sains" : 6 Documents clear
STRATEGI LITERASI DAN NUMERASI BAGI GURU DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN Dinihari, Yulian; Wiyanti, Endang; Solihatun, Solihatun; Nazellina, Dian; Musringudin, Musringudin
Jurnal Pengabdian Masyarakat Biologi dan Sains Vol 4, No 1 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat Biologi dan Sains
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jpmbio-sains.v4i1.3932

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi literasi guru di SMP - SMA Plus Cendikia Cikeas melalui pelatihan dan pendampingan strategi literasi dalam pembelajaran. Berdasarkan evaluasi dari 17 responden, mayoritas peserta menilai bahwa materi yang disampaikan mudah dipahami (52,9% sangat setuju) dan memberikan wawasan baru tentang literasi dan numerasi (58,8% sangat setuju). Pelatihan ini juga berhasil meningkatkan minat guru dalam menerapkan strategi literasi dan numerasi dalam pembelajaran, dengan 70,6% peserta sangat setuju untuk mengimplementasikannya. Namun, sebagian besar peserta (88,2%) mengindikasikan perlunya pelatihan lanjutan dan pendampingan guna memastikan implementasi yang lebih efektif di dalam kelas. Selain itu, 64,7% peserta merasa bahwa pelatihan ini mendorong mereka untuk lebih inovatif dalam pengajaran, menunjukkan dampak positif terhadap kreativitas dalam menyusun pembelajaran berbasis literasi. Dari segi penyampaian materi, narasumber mendapatkan penilaian positif, dengan mayoritas peserta menilai efektivitasnya pada skala tinggi (52,9% sangat efektif). Kesimpulan dari kegiatan ini menegaskan bahwa pelatihan literasi memiliki dampak yang signifikan dalam meningkatkan pemahaman dan kesiapan guru dalam menerapkan strategi literasi yang lebih inovatif. Sebagai tindak lanjut, diperlukan program pendampingan dan pelatihan tambahan guna memastikan keberlanjutan implementasi strategi literasi yang telah diperkenalkan. This community service aims to improve the literacy competence of teachers at SMP - SMA Plus Cendikia Cikeas through training and mentoring on literacy strategies in learning. Based on evaluations from 17 respondents, the majority of participants considered that the material presented was easy to understand (52.9% strongly agreed) and provided new insight into literacy and numeracy (58.8% strongly agreed). This training also succeeded in increasing teachers' interest in implementing literacy and numeracy strategies in learning, with 70.6% of participants strongly agreeing to implement them. However, the majority of participants (88.2%) indicated the need for further training and mentoring to ensure more effective implementation in the classroom. In addition, 64.7% of participants felt that this training encouraged them to be more innovative in teaching, showing a positive impact on creativity in designing literacy-based learning. In terms of material delivery, the resource person received a positive assessment, with the majority of participants assessing its effectiveness on a high scale (52.9% very effective). The conclusion of this activity confirms that literacy training has a significant impact in increasing teachers' understanding and readiness in implementing more innovative literacy strategies. As a follow-up, additional mentoring and training programs are needed to ensure the continued implementation of the literacy strategies that have been introduced.
PEMANFAATAN DAUN KRATOM (Mitragyna speciosa) SEBAGAI TEH HERBAL MENGURANGI RASA NYERI DI DESA SERINDANG, SAMBAS Deswiaqsa, Kathina; Apriani, Nova; Amanda, Urai; Suhiba, Suhiba; Anestrada, Rosalia
Jurnal Pengabdian Masyarakat Biologi dan Sains Vol 4, No 1 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat Biologi dan Sains
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jpmbio-sains.v4i1.4034

Abstract

Kratom (Mitragyna speciosa) adalah tanaman obat tradisional yang banyak tumbuh di Kalimantan Barat dan dikenal masyarakat sebagai daun purik. Namun, pemanfaatannya masih kurang akibat kurangnya informasi dan stigma negatif menyebabkan halusinasi dan ketergantungan. Sementara itu, masyarakat masih banyak bergantung pada obat nyeri sintetis yang bisa menimbulkan efek samping. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan pendampingan kepada masyarakat, khususnya di Desa Serindang, kecamatan Tebas Kabupaten Sambas Kalimantan Barat, agar dapat mengolah dan menggunakan kratom dengan bijak sebagai alternatif herbal teh obat nyeri yang lebih aman. Metode yang dilakukan dengan penyuluhan kepada 38 responden selanjutnya menggunakan instrumen kuisioner untuk pre-test  dan post-tes dengan diberikan kuisioner sebanyak 10 pertanyaan. Hasil yang didapatkan dilakukan uji paired sample t-test  ialah sig (2-tailed) sebesar 0,000 dimana angka 0,000 <0,005 artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dilakukan penyuluhan dan setelah diberikan penyuluhan dengan kenaikan tingkat pengetahuan kategori baik sebanyak 21,05% Sehingga pada penyuluhan ini terdapat peningkatan pengetahuan dan manfaat. Kratom (Mitragyna speciosa) is a traditional medicinal plant that grows abundantly in West Kalimantan and is known to the public as purik leaves. However, its use is still minimal due to lack of information and negative stigma causing hallucinations and dependency. Meanwhile, the community still relies on synthetic painkillers that can cause side effects. This activity aims to provide education and assistance to the community, especially in Serindang Village, Tebas District, Sambas Regency, West Kalimantan, so that they can process and use kratom wisely as an alternative herbal tea for painkillers that is safer. The method used was counseling to 38 respondents, then using a questionnaire instrument for the pre-test and post-test by giving a questionnaire consisting of 10 questions.. The results obtained with the paired sample t-test are sig (2-tailed) of 0.000 where the number 0.000 <0.005 means that the data is normally distributed and there is a significant difference between before and after counseling with an increase in the level of knowledge in the good category of 21.05%. So that in this counseling there is an increase in knowledge and benefits.
BLOOD TYPE DETECTION AS AN EFFORT TO INCREASE STUDENTS' HEALTH AWARENESS AT SMPN 5 TINGGI MONCONG IN GOWA, SOUTH SULAWESI Liana, Alin; Herlina, Herlina; Samsi, Andi Nur; Andariana, Andi; Purnamasari, Andi Bida
Jurnal Pengabdian Masyarakat Biologi dan Sains Vol 4, No 1 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat Biologi dan Sains
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jpmbio-sains.v4i1.4025

Abstract

Gaining knowledge of blood type is crucial for individual health, particularly when facing emergencies that require immediate transfusion or medical decisions. However, many adolescents, especially those in rural areas, lack awareness of their own blood types. This community service project aimed to increase blood type literacy and conduct actual blood type screening among students of SMPN 5 Tinggi Moncong in Gowa, South Sulawesi. A total of 26 students participated in a structured program consisting of health education sessions, demonstrations, and hands-on blood type screening using the slide agglutination method with anti-A, anti-B, anti-AB, and anti-Rh reagents. The results showed that blood type A was the most common (42%), followed by types B and AB (23% each), and type O (12%). Post-activity surveys indicated that students experienced increased awareness, reduced anxiety, and greater motivation to encourage family members to know their blood types. The activity not only served as a health awareness tool but also helped introduce practical biological knowledge in a rural educational context. This model can be replicated in other underserved schools to promote early health preparedness and reduce barriers to essential health information. Pengetahuan tentang golongan darah sangat penting bagi kesehatan individu, terutama dalam situasi darurat yang membutuhkan transfusi atau keputusan medis secara cepat. Namun, banyak remaja, khususnya di daerah pedesaan, yang belum mengetahui golongan darah mereka. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan literasi tentang golongan darah serta melakukan pemeriksaan langsung terhadap siswa SMPN 5 Tinggi Moncong di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Sebanyak 26 siswa mengikuti rangkaian kegiatan yang terdiri atas sesi edukasi kesehatan, demonstrasi, dan pemeriksaan golongan darah menggunakan metode slide aglutinasi dengan reagen anti-A, anti-B, anti-AB, dan anti-Rh. Hasil menunjukkan bahwa golongan darah A paling banyak ditemukan (42%), diikuti oleh golongan B dan AB (masing-masing 23%), serta golongan O (12%). Survei pascakegiatan menunjukkan peningkatan kesadaran siswa, penurunan rasa takut, dan motivasi yang lebih besar untuk mendorong anggota keluarga juga mengetahui golongan darah mereka. Kegiatan ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana edukasi kesehatan, tetapi juga menjadi media pembelajaran biologi praktis di lingkungan sekolah pedesaan. Model ini dapat direplikasi di sekolah-sekolah lainnya untuk mendorong kesiapsiagaan kesehatan sejak dini dan mengurangi kesenjangan akses terhadap informasi kesehatan dasar.
EDUKASI PENGEMASAN DAN PELABELAN SAUS TOMAT PADA KELOMPOK WANITA TANI DI KABUPATEN MAGELANG Dewi, Arum Safriana; Kurniati, Dwitya; Iskandar, Nabila Faradina
Jurnal Pengabdian Masyarakat Biologi dan Sains Vol 4, No 1 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat Biologi dan Sains
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jpmbio-sains.v4i1.3987

Abstract

Tomat merupakan komoditas pertanian yang memiliki kandungan gizi tinggi seperti polifenol, karotenoid, asam askorbat, kalium, vitamin A, dan vitamin C. Salah satu cara untuk memperpanjang masa simpan tomat yaitu dengan mengolahnya menjadi produk olahan seperti saus tomat, yang dapat digunakan sebagai kondimen untuk makanan. Dalam produk saus tomat diperlukan pengemasan dan pelabelan untuk meningkatkan nilai jual produk. Pengemasan dan pelabelan  pada makanan bertujuan melindungi produk dari kerusakan serta memberikan informasi yang benar dan jelas terkait produk yang akan dijual. Kelompok Wanita Tani (KWT) Permai Tani di Dusun Grenjeng, Desa Gandusari, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang memiliki komoditas pertanian berupa tomat yang melimpah, yang pada saat ini hanya dijual dalam bentuk segar dan dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari. Edukasi pengemasan dan pelabelan pada produk olahan tomat diperlukan  sebagai upaya untuk meningkatkan nilai jual dari komoditas tomat yang ada di Desa Gandusari. Kegiatan yang dilakukan pada program pengabdian adalah edukasi mengenai pengemasan dan pelabelan pada produk saus tomat, sehingga target luaran yang diharapkan adalah meningkatnya pengetahuan dan pemahaman anggota KWT Permai Tani mengenai pengemasan dan pelabelan produk saus tomat. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Metode dan pendekatan yang dilakukan yaitu survei dan observasi lapangan, edukasi, monitoring, dan evaluasi. Tomatoes are an agricultural commodity with high nutritional content, including polyphenols, carotenoids, ascorbic acid, potassium, vitamin A, and vitamin C. To extend their shelf life, tomatoes can be processed into tomato sauce, which serves as a condiment. Proper packaging and labelling are essential to increase the product's economic value. Food packaging and labelling aim to protect the product from damage and provide accurate and clear information to consumers. The Permai Tani Women's Farming Group (KWT) in Grenjeng, Gandusari Village, Bandongan District, Magelang Regency, has an abundance of tomatoes, which are currently only sold fresh and used for daily needs. Training in packaging and labelling for processed tomato products is necessary to enhance the economic value of tomato commodities in Gandusari Village. The activity conducted in the program included education on the packaging and labelling of tomato sauce products. The expected outcome is to improve the knowledge and understanding of KWT Permai Tani regarding the packaging and labelling of tomato sauce products. This activity is expected to contribute to improving community welfare. The methods used in the program include surveys and field observations, educational sessions, monitoring, and evaluation.
SOSIALISASI PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK MENJADI BIOGAS DI KAMPUNG MANTARENA, JAWA BARAT Marhento, Giry; Dinihari, Yulian; Siburian, Martua Ferry; Alfianah, Yanah; Rizkiyah, Nur
Jurnal Pengabdian Masyarakat Biologi dan Sains Vol 4, No 1 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat Biologi dan Sains
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jpmbio-sains.v4i1.3945

Abstract

Sampah organik merupakan salah satu permasalahan utama di wilayah padat penduduk, termasuk Kampung Mantarena, Kota Bogor, Jawa Barat. Pengelolaan sampah yang tidak optimal menyebabkan dampak negatif seperti pencemaran lingkungan dan risiko kesehatan. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pengelolaan sampah organik melalui teknologi biogas. Mitra pengabdian adalah warga Kampung Mantarena yang sebagian besar menghasilkan limbah organik rumah tangga. Metode yang digunakan meliputi sosialisasi, diskusi partisipatif, dan evaluasi pengetahuan melalui kuesioner. Hasil pengabdian menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan masyarakat, di mana 85% responden memahami konsep biogas setelah sosialisasi dibandingkan 60% sebelumnya. Selain itu, 80% masyarakat mulai menyadari bahwa sampah organik dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Hasil ini menegaskan pentingnya pendekatan edukasi partisipatif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat. Sosialisasi ini tidak hanya memberikan wawasan baru kepada masyarakat, tetapi juga mendorong langkah awal menuju penerapan pengelolaan sampah organik yang berkelanjutan. Pentingnya hasil pengabdian ini terletak pada kontribusinya dalam mendukung pencapaian pembangunan berkelanjutan melalui mitigasi limbah organik dan penyediaan energi terbarukan. Organic waste is one of the major problems in densely populated areas, including Mantarena Village, Bogor City, West Java. Inefficient waste management causes negative impacts such as environmental pollution and health risks. This community service program aims to raise awareness and understanding of organic waste management through biogas technology. The target community comprises residents of Mantarena Village, who primarily produce household organic waste. The methods used include socialization, participatory discussions, and knowledge evaluation through questionnaires. The results show a significant increase in community knowledge, with 85% of respondents understanding the concept of biogas after the socialization compared to 60% before. Additionally, 80% of the community became aware that organic waste can be used as an energy source. These findings underline the importance of participatory education approaches in raising public awareness. This socialization not only provided new insights to the community but also encouraged initial steps toward sustainable organic waste management. The significance of these results lies in their contribution to achieving sustainable development goals by mitigating organic waste and promoting renewable energy utilization.
PROGRAM PENGUATAN KEPEDULIAN LINGKUNGAN MELALUI MERAWAT TANAMAN UNTUK ANAK USIA DINI A'ini, Zakiah Fithah; Alfy, Zuhana Realita; Soenarno, Sri Murni; Baihaqie, Ardhi Dinullah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Biologi dan Sains Vol 4, No 1 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat Biologi dan Sains
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jpmbio-sains.v4i1.4057

Abstract

Program Penguatan Kepedulian Lingkungan Melalui Merawat Tanaman untuk Anak Usia Dini dilaksanakan sebagai upaya membentuk karakter peduli lingkungan sejak usia dini melalui pendekatan pembelajaran yang kontekstual dan menyenangkan. Kegiatan ini dilaksanakan di PAUD Mawar Ceria, Kramat Jati, Jakarta Timur, dengan melibatkan anak-anak usia 4–6 tahun dalam kegiatan mengenal, menanam, dan merawat tanaman sederhana. Program dirancang melalui tiga tahapan utama: persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi-refleksi. Evaluasi dilakukan berdasarkan tiga dimensi penilaian, yaitu tingkat keterlibatan, kemampuan mengikuti instruksi, dan kerja sama dalam kelompok. Hasil observasi menunjukkan bahwa seluruh indikator mencapai kategori cukup (skor 2 dari skala 1–3), yang berarti sebagian besar anak mulai menunjukkan sikap peduli lingkungan namun masih memerlukan pendampingan dan pembiasaan yang berkelanjutan. Program ini menunjukkan bahwa kegiatan merawat tanaman dapat menjadi alternatif edukasi karakter yang relevan dan dapat ditingkatkan melalui penguatan peran guru dan dukungan orang tua di rumah. Oleh karena itu, keberlanjutan program sangat diperlukan agar dampaknya lebih optimal. The Environmental Awareness Strengthening Program Through Plant Care for Early Childhood was implemented as an effort to form an environmentally conscious character from an early age through a contextual and fun learning approach. This activity was carried out at PAUD Mawar Ceria, Kramat Jati, East Jakarta, by involving children aged 4-6 years in activities to recognize, plant, and care for simple plants. The program was designed through three main stages: preparation, implementation, and evaluation-reflection. The evaluation was carried out based on three assessment dimensions, namely the level of involvement, the ability to follow instructions, and cooperation in groups. The results of the observation showed that all indicators reached the sufficient category (score 2 on a scale of 1-3), which means that most children began to show an attitude of caring for the environment but still needed ongoing guidance and habituation. This program shows that plant care activities can be an alternative relevant character education and can be improved by strengthening the role of teachers and parental support at home. Therefore, the sustainability of the program is very much needed so that its impact is more optimal.

Page 1 of 1 | Total Record : 6