cover
Contact Name
Rina Saputri
Contact Email
apt.rinasaputri@gmail.com
Phone
+6282350203789
Journal Mail Official
sainsmedisina@wpcpublisher.com
Editorial Address
Komplek Kelapa Sawit No.13 Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Indonesia
Location
Kota banjarbaru,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Sains Medisina
ISSN : -     EISSN : 29641853     DOI : -
Sains Medisina merupakan media publikasi penelitian orisinil dan review article tentang penemuan obat, sistem penghantaran obat, pengembangan obat, evaluasi sediaan kosmetik dan makanan. Jurnal ini mencakup bidang-bidang khusus seperti kimia obat, farmakologi, farmakognosi, fitokimia, farmakokinetik, farmakodinamik, analisis farmasi, sistem penghantaran obat, teknologi farmasi, bioteknologi farmasi, dan mikrobiologi.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 1 No 4 (2023): Sains Medisina" : 10 Documents clear
Uji Efektivitas Antimikroba Kulit Batang Jambu Mete (Anacardium occidentale) Terhadap Bakteri Escherichia coli Ihda Syifa El Rahma; Kunti Nastiti; Siti Malahayati
Sains Medisina Vol 1 No 4 (2023): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.579 KB)

Abstract

Jambu mete (Anacardium occidentale) merupakan salah satu tanaman dapat digunakan sebagai obat tradisional. Masyarakat Suku Dayak Dusun Deyah yang bermukim di Kecamatan Muara Uya Kabupaten Tabalong Provinsi Kalimantan Selatan lebih sering mengatasi diare dengan menggunakan kulit batangnya. Beberapa bakteri yang dapat menyebabkan penyakit diare salah satunya adalah Escherichia coli. Untuk mengetahui efektivitas antibakteri kulit batang jambu mete terhadap bakteri gram negatif yakni salah satunya Escherichia coli. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan variasi konsentrasi 1000 ppm,500 ppm,250 ppm,125 ppm dan 62,5 ppm. Metode yang digunakan yaitu difusi cakram untuk menentukan zona hambat dan dilusi untuk menentukan KHM (Konsentrasi Hambat Minimum) dan KBM (Konsentrasi Bunuh Minimum). Ekstrak kulit batang jambu mete (Anacardium occidentale) memiliki aktivitas antibakteri terhadap E.coli dengan zona hambat kategori sedang dan KHM (Konsentrasi Hambat Minimum) pada konsentrasi 250 ppm namun belum memiliki KBM (Konsentrasi Bunuh Minimum). Kulit batang jambu mete memiliki aktivitas antibakteri dengan KHM (Konsentrasi Hambat Minimum) pada konsentrasi 250 ppm namun belum memiliki daya bunuh terhadap bakteri E.coli.
Identifikasi Teofilin Pada Sediaan Serbuk Jamu Sesak Nafas Secara KLT Dan Spektrofotometri Uv-Vis Aisyah Dina Aziza; Rahmadani Rahmadani; Madschen Sia Mei Ol Siska Selvija Tambun
Sains Medisina Vol 1 No 4 (2023): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.538 KB)

Abstract

Saat ini semakin banyaknya industri jamu dan farmasi yang memproduksi obat tradisional. Jamu yang diduga mengandung bahan kimia obat Teofilin sangat mudah didapatkan dipasaran sehingga hal ini dijadikan peluang bagi beberapa pihak untuk mendapatkan keuntungan dengan merugikan orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi teofilin yang terdapat dalam jamu sesak nafas sediaan serbuk yang beredar di Kota Banjarmasin. Analisis dilakukan menggunakan metode kromatogrfi lapis tipis dan Spektrofotometri Uv-Vis. Hasil pengujian menggunakan KLT dari sampel 1-6 berturut-turut menunjukkan harga Rf  0,9;  0,91; 0,93; 0,91; 0,91; 0,93 dan didapatkan kadar 10,62 ppm, 10,62 ppm, 10,23 ppm, 6,38 ppm, 7,15 ppm, 12,92 ppm. Hasil ini menunjukkan bahwa sampel jamu positif mengandung bahan kimia obat teofilin. Simpulan dari penelitian masih terdapat jamu yang mengandung bahan kimia obat.
Penetapan Kadar Alkaloid Total Ekstrak Daun Rambusa (Passiflora foetida L.) Dengan Tingkatan Fraksi Nurfikriana Rahmah; Rohama Rohama; Melviani Melviani
Sains Medisina Vol 1 No 4 (2023): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.877 KB)

Abstract

Daun rambusa (Passiflora foetida L.) merupakan salah tumbuhan yang sering dimanfaatkan masyarakat sebagai salah satu tanaman obat di daerah Kalimantan Selatan untuk mengobati luka atau sebagai penutup luka. Daun rambusa (Passiflora foetida L.) memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid. Alkaloid memiliki banyak aktivitas farmakologis didalamnya, salah satunya yaitu sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kadar alkaloid total ekstrak daun rambusa (Passiflora foetida L.) dengan tingkatan fraksi, serta melihat pengaruh tingkatan fraksi terhadap kadar alkaloid. Metode yang digunakan yaitu analisis kualitatif untuk mengidentifikasi senyawa alkaloid dan analisis kuantitatif untuk menentukan kadar alkaloid dengan menggunakan spektrofotometri uv-vis, sedangkan untuk melihat pengaruh tingkatan fraksi terhadap kadar alkaloid dengan menggunakan metode True Experimental dengan desain penelitian Randomized block design. Hasil identifikasi uji warna pada ekstrak daun rambusa (Passiflora foetida L.) dengan tingkatan fraksi positif mengandung alkaloid, dengan kadar alkaloid yang diperoleh pada fraksi n-heksan sebesar 7,161%, fraksi kloroform 3,080%, dan fraksi metanol 2,340%, serta adanya pengaruh yang signifikan pada fraksi-fraksi tertentu terhadap kadar alkaloid.
Aktivitas Antibakteri Nira Aren (Arenga pinnata Merr) Terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis Risky Amelia; Putri Vidiasari Darsono; Rina Saputri
Sains Medisina Vol 1 No 4 (2023): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.765 KB)

Abstract

Jerawat adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh produksi minyak berlebih kemudian meradang sehingga memicu penyumbatan pada pori-pori. Salah satu bakteri penyebab jerawat adalah bakteri Staphylococcus epidermidis. Jerawat yang diinfeksi bakteri dapat disembuhkan dengan penggunaan antibiotik, namun penggunaan antibiotik saat ini banyak menyebabkan resistensi dalam penggunaan jangka waktu panjang, sehingga diperlukan alternatif obat untuk mengatasi jerawat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui metabolit sekunder dan aktivitas antibakteri nira aren (Arenga pinnata Merr) terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis dengan pengujian KHM (Konsentrasi Hambat Minimum) dan KBM (Konsentrasi Bunuh Minimum). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah true experimental dengan post test only with control group design. Metode pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi cakram dan dilusi cair. Hasil penelitian Nira aren (Arenga pinnata Merr) positif mengandung alkaloid, saponin, triterpenoid dan memiliki aktivitas antibakteri dengan rata-rata zona hambat 9,3 mm menggunakan metode difusi cakram dan nilai KHM (Konsentrasi Hambat Minimum) terdapat pada konsentrasi 33%. Hasil uji statistik Kruskall Wallis 0,007 dan Mann Whitney 0,025 yang artinya terdapat perbedaan bermakna antara kelompok konsentrasi nira aren dan kontrol positif dengan kontrol negatif. kesimpulan penelitian ini nira aren (Arenga pinnata Merr) positif mengandung alkaloid, saponin, triterpenoid dan memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis dengan nilai KHM (Konsentrasi Hambat Minimum) 33% dan tidak memiliki nilai KBM (Konsentrasi Bunuh Minimum).
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Bunga Pinang (Areca cetechu L.) Terhadap Streptococcus mutans Penyebab Karies Gigi Yulia Puteri Rahmida; Putri Vidiasari Darsono; Noval Noval
Sains Medisina Vol 1 No 4 (2023): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.276 KB)

Abstract

Karies gigi merupakan penyakit infeksi pada gigi dan mulut. Terapi yang digunakan pada karies gigi yaitu antibiotik amoxicillin. Saat ini banyak terjadi resistensi terhadap antibiotik salah satunya adalah bakteri Streptococcus mutans sehingga perlu penemuan alternatif antibakteri untuk mengatasi karies. Ekstrak bunga pinang (Areca cetechu L) memiliki kandungan metabolit sekunder flavonoid yang diduga efektif sebagai antibakteri. Tujuan penelitian untuk menguji aktivitas antibakteri ekstrak bunga pinang (Areca cetechu L) terhadap Streptococcus mutans dan menentukan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) ekstrak Bunga Pinang (Areca catechu L) terhadap Streptococcus mutans. Metode yang digunakan adalah true experimental dengan desain post test only with control group design. Skrining aktivitas antibakteri ekstrak bunga pinang menggunakan difusi sumuran dan penentuan KHM dan KBM menggunakan dilusi kemudian data dianalisis menggunakan kruskal-wallis test dan mann whitney test. Hasil penelitian ialah Ekstrak bunga pinang (Areca cetechu L) memiliki aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus mutans dengan zona hambat sebesar 14,64 mm dan memiliki kemampuan daya hambat minimum pada konsentrasi konsentrasi 75%. Hasil analisis statistik menunjukan terdapat perbedaan bermakna dengan p value 0,019 pada kruskal-wallis test dan pada man whitney test menunjukan p value 0,025. Ekstrak bunga pinang tidak memiliki kemampuan daya bunuh terhadap Streptococcus mutans. Ekstrak bunga pinang (areca cetechu l) memiliki aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus mutans dengan nilai KHM sebesar 75% dan tidak memiliki KBM.
Pengaruh Penambahan Vitamin C Terhadap Nilai SPF Dan Evaluasi Fisik Sediaan Handbody Gel Ekstrak Daun Kersen (Muntingia calabura L) Amalia Safitri; Noval Noval; Mia Audina
Sains Medisina Vol 1 No 4 (2023): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.092 KB)

Abstract

Pencegah efek buruk papanan sinar matahari dapat dilakukan dengan cara menggunakan tabir surya. Penetapan potensi tabir surya yang baik ditinjau dari kemampuannya dalam menyerap atau memantulkan sinar ultraviolet dengan penentuan nilai SPF. Senyawa yang terbukti menangkal efek negatif dari radikal bebas adalah antioksidan. Antioksidan yang terkandung dalam daun kersen dengan penambahan vitamin C pada sediaan  untuk meningkatkan nilai SPF. Mengetahui pengaruh penambahan vitamin C terhadap nilai SPF dan mengetahui formula optimal pada sediaan handbody gel ekstrak daun kersen (Muntingia Calabura L). Metode eksperimental dengan rancangan Quasy Experiment Design. Handbody gel dibuat 3 formula dengan variasi konsentrasi vitamin C yang kemudian di evaluasi fisik dan uji aktivitas nilai SPF. Berdasarkan hasil pengujian evaluasi fisik sediaan handbody gel dengan penambahan vitamin C pada uji organoleptik berpengaruh pada warna sediaan, dan uji viskositas. Sedangkan pada uji homogenitas, pH, daya sebar dan daya lekat tidak ada pengaruh. Uji aktivitas nilai SPF didapatkan hasil pada formula I yaitu 18,041, formula II yaitu 354,825 dan formula III yaitu 41,173. Semua sediaan memberikan optimal baik berupa uji organoleptik, homogenitas, pH, viskositas, daya sebar, dan daya lekat. Dan uji aktivitas nilai SPF semua nilai SPF dalam kategori ultra protective UV.
UJi Aktivitas Antidislipidemia Ekstrak Etanol Rimpang Temu Mangga (Curcuma mangga Valeton and Zijp) Alghafiqy Harya Evan Maulana; Dyan Fitri Nugraha; Putri Vidiasari D
Sains Medisina Vol 1 No 4 (2023): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.882 KB)

Abstract

Dislipidemia merupakan salah satu penyebab penyakit kardiovaskular. Salah satu tanaman obat yang secara empiris dapat menurunkan kadar kolesterol yaitu Temu Mangga (Curcuma mangga Valeton and Zijp). Tujuan penelitian ini mengetahui aktivitas antidislipidemia dan dosis yang efektif pada ekstrak etanol rimpang temu mangga pada tikus putih jantan serta senyawa metabolit yang terkandung di dalamnya. Metode penelitian menggunakan hewan uji berupa 30 ekor tikus putih jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kontrol positif, kontrol negatif, dosis I, dosis II, dan dosis III. Tikus diberikan penginduksi berupa minyak jelantah selama 14 hari dan diberikan variasi dosis ekstrak selama 14 hari. Hasil dari penelitian ini senyawa yang terkandung di sediaan ekstrak etanol rimpang temu mangga dosis yaitu flavonoid, tannin dan saponin. Dosis II memiliki tidak memiliki perbedaan signifikan terhadap kontrol positif pada penurunan kolesterol total, trigliserida, dan peningkatan HDL. Namun, pada penurunan kadar LDL efektivitasnya masih rendah dibandingkan dengan kontrol positif. Simpulan penelitian ini senyawa metabolit yang terkandung pada sediaan ialah flavonoid, tannin, dan saponin. Dosis II ekstrak etanol rimpang temu mangga adalah dosis yang baik untuk terapi adjuvant antidislipidemia.
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Kayu Laban (Vitex Pubescens Vahl) Terhadap Bakteri Shigella flexneri Daerna Wati; Dede Mahdiyah; Siti Malahayati
Sains Medisina Vol 1 No 4 (2023): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.02 KB)

Abstract

ABSTRAK. Menurut WHO diare merupakan penyebab kematian ke-2 pada balita. Di Indonesia diare dikarenakan, salah satunya bakteri Shigella.flexneri. Secara empiris masyarakat di Tabalong, Kalimantan Selatan menggunakan kulit laban sebagai obat sakit perut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak kulit kayu laban serta menentukan nilai konsentrasi ekstrak yang mampu menghambat dan membunuh bakteri Shigella flexneri. Peneltian ini menggunakan True Eksperimental Design dengan Post Test Only Wiht Control Group Design menggunakan 4 kelompok perlakuan konsentrasi 50,% 75% dan 100%, DMSO 10% sebagai pembanding menggunakan metode difusi sumuran, dilusi dan skrining fitokimia. Pada hasil uji skrining fitokimia terdapat senyawa flavonoid dan saponin. Pada aktivitas antibakteri ekstrak laban terhadap Shigella flexneri menunjukan zona hambat 50% (12,51 mm) kategori kuat, 75% (19,50 mm) kategori kuat dan 100% (23.08 mm) kategori sangat kuat, pengujian Kruskal-Wallis Test didapatkan nilai signifikansi 0,015 . Pada uji dilusi memiliki nilai konsentrasi hambat minimum (KHM) di 50%, uji statistik Kruskal-Wallis Test didapatkan nilai signifikansi 0,012 dan tidak memiliki nilai konsentrasi bunuh minimum (KBM). Dapat disimpulkan ekstrak kulit kayu laban memiliki diameter zona bening 23,08 mm konsentrasi 100% , dan memiliki KHM pada konsentrasi 50% namun tidak memiliki KBM terhadap Shigella flexneri. Berdasarkan uji statistik Kruskal-Wallis Test pada hasil difusi sumuran dan KHM didapatkan nilai signifikansi 0,015 dan 0,012 yang berarti ada perbedaan yang bermakna pada antar semua perlakuan. Kata kunci: Antibakteri, Shigella flexneri, Laban (Vitex pubescens vahl)
Aktivitas Ekstrak Daun Dadangkak Hydrolea spinosa L Terhadap Bakteri Salmonella typhi Sebagai Antibakteri I Ketut Purnama Putra; Putri Vidiasari Darsono; Ali Rakhman Hakim
Sains Medisina Vol 1 No 4 (2023): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.899 KB)

Abstract

Demam tifoid merupakan penyakit infeksi yang saat ini  masih menjadi masalah serius. Indonesia  demam tifoid menempati urutan ketiga dengan 41.081 kasus pasien inap dan 274 kematian. Pengobatan yang digunakan  untuk demam tifoid yaitu antibiotik kloramfenikol, namun saat ini banyak terjadi resistensi terhadap antibiotik tersebut salah satunya adalah bakteri Salmonella typhi. Sehingga perlu penemuan obat alternatif antibakteri untuk mengatasi demam tifoid. Terapi non farmakologi yang  digunakan adalah ekstrak daun dadangkak (Hydrolea spinosa L) yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Jenis penelitian yang digunakan adalah True Experimental dengan desain penelitian Posttest-only Control Group. Skrining aktivitas antibakteri ekstrak daun dadangkak (Hydrolea spinosa L) terhadap Salmonella typhi menggunakan metode difusi sumuran dan penentuan Konsentrasi Hambat Minimum dan Konsentrasi Bunuh Minimum menggunakan metode dilusi kemudian dianalisis menggunakan Kruskal-Wallis Test dan Mann Whitney Test. Hasil analisis statistik menunjukan terdapat perbedaan bermakna dengan p value 0,007 pada Kruskal-Wallis Test dan pada Man Whitney Test menunjukan p value 0,025. Ekstrak daun dadangkak (Hydrolea spinosa L) tidak memiliki kemampuan daya bunuh terhadap Salmonella typhi. Ekstrak daun dadangkak (Hydrolea spinosa L) memiliki aktivitas antibakteri terhadap Salmonella typhi dengan nilai Konsentrasi Hambat Minimum sebesar 500 mg/ml.
Efektivitas Antiinflamasi Ekstrak Etanol Daun Kelakai (Stenochlaena palustris) Asal Gambut Kalimantan Selatan Rina Saputri; Ali Rakhman Hakim; Amanda Shelvia Savitri; Anisa Ujuldah; Aulia Damayanti; Aima Pitriya
Sains Medisina Vol 1 No 4 (2023): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.81 KB)

Abstract

Kelakai (Stenochlaena palustris) diketahui mengandung senyawa flavonoid. Flavonoid terdapat di hampir semua bagian tanaman, seperti daun, bunga, buah, batang dan akar, dan dilaporkan memiliki sifat antioksidan yang dapat sebagai agen antiinflamasi. Tujuan dati penelitian untuk mengetahui efektivitas antiinflamasi dari ekstrak daun kelakai. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimental. Ekstraksi menggunakan metode ekstraksi ultrasonik. Pengujian antiinflamasi menggunakan karagenin sebagai penginduksi radang. Obat natrium diklofenak sebagai kontrol positif. Dosis ekstrak kelakai yaitu 100mg/kg BB, 250mg/kg BB, dan 500 mg/kg BB. Hasil dari penelitian ini adalah ekstrak kelakai dengan dosis 500 mg/kg BB memiliki kemampuan lebih baik menghentikan radang dibandingkan obat natrium diklofenak. Simpulan dari penelitian ini adalah ekstrak kelakai memiliki kemampuan yang lebih baik dari obat natrium diklofenak.

Page 1 of 1 | Total Record : 10