cover
Contact Name
Fajar Husen
Contact Email
fajar@stikesbch.ac.id
Phone
+628985181934
Journal Mail Official
fajar@stikesbch.ac.id
Editorial Address
Jl. Pahlawan No.V/6, Tanjung, Banyumas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah 53144
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Bina Cipta Husada: Jurnal Kesehatan dan Science
ISSN : -     EISSN : 18584616     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
bidang kebidanan, keperawatan, kedokteran, farmasi, kesehatan masyarakat, gizi, teknologi laboratorium medik, farmasi dan rumpun ilmu bidang science (mikrobiologi, imunologi, fisiologi, biologi, biologi molekuler, parasitologi, dan toksikologi)
Articles 16 Documents
Search results for , issue "Vol 19 No 1 (2023): Jurnal Bina Cipta Husada" : 16 Documents clear
Analisis Farmakokinetik Dan Toksisitas Pada Kandungan Fenolik Ekstrak Daun Salam (Syzygium polyanthum) Menggunakan In Silico pkCMS Dan Protox II Felina Astriani Febri; Tiara Chilfi Maulidina Putri; Anis Farikhatus Salamah; Anjas Wilapangga
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 19 No 1 (2023): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.399 KB)

Abstract

Daun salam adalah pohon yang tinggal di suhu tropis yang daunnya dikenal sebagai rempah-rempah dan juga sebagai campuran jamu dan obat tradisional yang memiliki efek antioksidan. Daun salam merupakan salah satu jenis tumbuhan yang dapat digunakan sebagai antibakteri karena kemampuannya dalam menghambat aktivitas mikroba. Terdapat banyak senyawa yang terkandung dalam daun salam beberapa diantaranya adalah 4-allyl-1,2-dihydroxybenzene, 3,4,5-trihydroxy benzoic acid, 4-hydroxy-3-methoxy benzoic acid, dan 4-hydroxy-3,5-dimethoxy benzoic acid. Berdasarkan latar belakang tersebut, Perlu adanya analisis Farmakokinetik dan Toksisitas untuk calon bakal obat, Metode saat ini banyak menggunakan metode in silico untuk menentukan kandungan senyawa secara komputasi, dilakukan menggunakan web server PKCSM dan Protox II. Pada study insilico keempat senyawa tersebut telah memenuhi hukum lima Lipinski dan diprediksi senyawa tersebut mudah diabsorbsi dan permeabilitasnya baik. Keempat senyawa tersebut memiliki toksisitas yang relative rendah.
Uji Iritasi Sediaan Perona Pipi Dalam Bentuk Compact Powder Menggunakan Pewarna Alami Ekstrak Bit Merah (Beta vulgaris L.) Suci Wulan Sari; Anjas Wilapangga
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 19 No 1 (2023): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.615 KB)

Abstract

Sediaan kosmetik harus memenuhi persyaratan uji keamanan. Uji iritasi pada kulit merupakan salah satu prosedur penting pada uji keamanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sediaan perona pipi dalam bentuk compact powder menggunakan pewarna alami ekstrak bit merah (Beta Vulgaris L.) aman digunakan pada kulit. Pada penelitian ini dibuat sediaan perona pipi dalam bentuk compact powder dengan penambahan ekstrak bit merah 2%, 4%, 6%. Penelitian ini dilakukan uji iritasi dengan teknik uji tempel tertutup pada 20 sukarelawan sehat dengan kulit normal tanpa adanya luka dengan rata-rata usia 18 – 24 tahun. Berdasarkan hasil penelitian perona pipi dengan ekstrak bit merah menunjukan bahwa semua panelis memberikan hasil negatif terhadap semua parameter reaksi iritasi yang diamati dengan tidak adanya kulit merah, gatal-gatal ataupun adanya pembengkakan setelah dilakukan uji tempel tertutup selama 24 jam. Perona pipi dalam bentuk compact powder menggunakan pewarna alami ekstrak bit merah (Beta Vulgaris L.) pada semua konsentrasi tidak menyebabkan reaksi iritasi pada kulit.
Pengaruh Efikasi Diri Ibu Menyusui Dengan Pemberian Asi Eksklusif Di RSU Aghisna Medika Kroya Beby Yohana Okta Ayuningtyas; Wiji Oktanasari
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 19 No 1 (2023): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.123 KB)

Abstract

ASI eksklusif merupakan pemberian ASI kepada bayi dari usia 0-6 bulan tanpa tambahan makanan dan minuman baik obat, vitamin dan mineral (Kemenkes, 2021). Faktor yang paling mempengaruhi pemberian ASI eksklusif adalah keyakinan diri (efikasi) ibu dalam menyusui. Berbagai masalah yang dihadapi ibu saat menyusui adalah ibu kelelahan, bayi menolak menyusui, putting susu lecet, putting susu datar, payudara bengkak, ibu merasa khawatir bayi tidak puas dan bayi menangis. Masalah tersebut menyebabkan terhambatnya ASI keluar pada hari-hari pertama dan ibu tertarik untuk memberikan susu formula. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh efikasi ibu menyusui dengan pemberian ASI Eksklusif. Jenis Penelitian survey dengan pendekatan waktu cross sectional. Sampel penelitian ini adalah ibu nifas di RSU Aghisna Medika Kroya sejumlah 62 ibu nifas. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Alat yang digunakan adalah kuesioner. Tabulasi silang hubungan antara variable bebas dan variable terikat dengan uji statistic chi-square. Hasil Penelitian menunjukkan Efikasi diri ibu menyusui tinggi dan memberikan ASI eksklusif adalah tinggi sebesar 28 responden (90,3%) dan Efikasi diri ibu menyusui rendah dan tidak memberikan ASI eksklusif adalah sebesar 9 responden (81,8%). Hasil analisis uji Chi Square menunjukkan bahwa efikasi diri ibu menyusui secara signifikan berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif (p-value=0,000<0,05). Simpulan dan Saran penelitian yaitu ada pengaruh yang signifikan antara efikasi diri ibu menyusui dengan pemberian ASI eksklusif di RSU Aghisna Medika Kroya. Diharapkan ibu menyusui hendaknya meningkatkan pengetahuan tentang ASI Eksklusif sehingga memiliki efikasi yang tinggi
Gambaran Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular Di Posbindu Beras Selawe RW 05 Kelurahan Karanglewas Lor, Kecamatan Purwokerto Barat Kabupaten Banyumas Yuli Trisnawati; Tri Anasari
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 19 No 1 (2023): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.046 KB)

Abstract

Di Indonesia saat ini menghadapi beban ganda penyakit, yaitu penyakit menular dan penyakit tidak menular. Beban penyakit tidak menular meningkat di semua provinsi di Indonesia dari tahun 1990 hingga 2017. Perubahan pola penyakit dari penyakit menular ke penyakit tidak menular antara lain dipengaruhi oleh faktor perubahan lingkungan, perubahan perilaku masyarakat, transisi demografi, tehnologi, ekonomi dan sosial budaya. Peningkatan beban akibat penyakit tidak menular sejalan dengan meningkatnya resiko yang meliputi : kenaikan tekanan darah, gula darah, indeks masa tubuh / obesitas, pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, merokok dan alkohol. Sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan faktor-faktor risiko terjadinya penyakit tidak menular. Jenis penelitian ini deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel berjumlah 55 responden yang diambil secara accidental sampling. Instrumen dalam penelitian ini berupa ceklist. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa : berdasarkan faktor risiko dari indeks massa tubuh ada 29% responden termasuk dalam kategori obesitas, faktor risiko lingkar perut ada 47% responden dengan lingkar perut yang lebih dari normal, faktor risiko tekanan darah ada 37% termasuk dalam kategori pra hipertensi, faktor risiko kadar glukosa darah ada 2% termasuk kelompok diabetes, dan faktor risiko kadar kolesterol total ada 5% termasuk kategori tinggi. Ada sebagian warga yang memiliki faktor risiko terjadinya penyakit tidak menular, yaitu obesitas, lingkar perut lebih dari normal, tekanan darah yang tinggi, kadar glukosa darah tinggi dan kadar kolesterol yang tinggi. Diharapkan warga beserta tokoh masyarakat dan kader berperan serta aktif dalam kegiatan Posbindu sebagai salah satu upaya kesehatan yang berbasis masyarakat guna mendeteksi dni adanya penyakit tidak menular.
Identifikasi Kandungan Senyawa Metabolit Sekunder Pada Daun Pepaya (Carica papaya L.) Di Kabupaten Banyumas Sri Royani; Eka Sintiya Rahmawati; Chaerunisa; Annisa Rizki Rodinda; Hendri Winarno; Malikhatul Khurriyatusyifa; Are Arseto Krisdiana
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 19 No 1 (2023): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.279 KB)

Abstract

Tanaman pepaya merupakan tanaman yang banyak tumbuh di berbagai daerah di Indonesia, tidak terkecuali di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Daun papaya (Carica papaya L.) diketahui mengandung beberapa senyawa metabolit sekunder. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder berupa alkaloid, flavonoid dan saponim pada daun papaya (Carica papaya L.) yang tumbuh di Kabupaten Banyumas. Metode yang dilakukan adalah metode berupa uji kualitatif. Hasil penelitian diperoleh bahwa daun papaya papaya (Carica papaya L.) yang diujikan telah posiitif mengandung senyawa alkaloid, flavonoid dan saponim.
Analisis Penyebab Obat Kadaluarsa di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Wilayah Jawa Tengah Kresensia Stasiana Yunarti
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 19 No 1 (2023): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.085 KB)

Abstract

Pelayanan kefarmasian merupakan pelayanan yang secara langsung diberikan kepada pasien dan bertanggung jawab dalam pengobatan pasien, sehingga diharapkan rumah sakit dapat memberikan pelayanan kefarmasian yang optimal untuk mencapai hasil yang pasti dan dapat meningkatkan kualitas kehidupan pasien. Pengelolaan obat merupakan salah satu segi manajemen rumah sakit yang sangat penting dalam penyediaan pelayanan kesehatan secara keseluruhan, sehingga dapat menjamin pengobatan pasien. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Data diperoleh berdasarkan observasi dan wawancara dengan kepala instalasi farmasi rumah sakit dan staf di Instalasi Farmasi dan juga berdasarkan penelusuran dokumen rumah sakit. Penyebab obat-obat kadaluwarsa di rumah sakit X adalah karena pengelolaan obat yang belum maksimal yaitu pada metode perencanaan, penyimpanan, pencatatan dan pelaporan. Faktor penyebab obat kadaluwarsa yaitu karena pengelolaan obat yang kurang efektif terutama pada tahap perencanaan, pencatatan dan pelaporan, di mana metode perencanaan yang digunakan belum akurat sesuai dengan kebutuhan pelayanan dan sistem pencatatan dan pelaporan belum berjalan dengan baik

Page 2 of 2 | Total Record : 16