cover
Contact Name
Husna Muizzati Shabrina
Contact Email
husna.muizzati@upnyk.ac.id
Phone
+6285795102288
Journal Mail Official
satubumi@upnyk.ac.id
Editorial Address
Jl. Padjajaran (SWK 104) Condongcatur, Sleman, DIY
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATUBUMI
ISSN : -     EISSN : 29864062     DOI : -
Core Subject : Social,
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATUBUMI menerima artikel yang berfokus pada : 1. Pengelolaan lingkungan Migas, Panas Bumi, dan Pertambangan 2. Pengelolaan Limbah 3. Energi Baru dan Terbarukan 4. Pengembangan Wilayah 5. Sistem Manajemen Lingkungan Wilayah 6. Pengelolaan Daur Hidup (LCA) 7. Manajemen Kebencanaan
Articles 17 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu Bumi) Ke-I" : 17 Documents clear
Teknik Konservasi Mata Air Sebagai Sumber Air Bersih Di Dusun Kaliduren, Desa Kebonharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo,Daerah Istimewa Yogyakarta Pandhu Nur Bagaskara; Andi Sungkowo; Sugiman Setyo Wardoyo
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan SATU BUMI Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu Bumi) Ke-I
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.568 KB) | DOI: 10.31315/psb.v1i1.9036

Abstract

Air merupakan sumber daya alam yang digunakan untuk kepentingan domestik maupun non domestik seiring berkembangnya pertumbuhan penduduk yang selalu meningkat. Berdasarkan berita yang beredar dan keterangan yang didapatkan dari tanya jawab dengan warga setempat, ketersediaan air pada wilayah penelitian termasuk dalam wilayah yang kesulitan mendapatkan air bersih saat kemarau. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui karakteristik (kuantitas dan kualitas) air dari mata air dan potensinya dalam memenuhi kebutuhan air di daerah penelitian. Potensi mata air dapat diketahui dengan membandingkan debit mata air dengan kebutuhan air penduduk. Sedangkan dari segi kualitas didapatkan dengan menguji parameter fisik (warna, rasa, bau, TDS, temperatur dan kekeruhan), sifat kimia (pH, nitrat, besi, mangan, sulfat, kesadahan dan fluorida), dan sifat biologi (total koliform). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling, survei dan pemetaan, wawancara, uji laboratorium,dan matematis. Karakteristik dari segi kuantitas, mata air memiliki ratarata debit sebesar 0,034 L/detik, 0,27 L/detik, dan 0,49 L/detik dan terklasifikasi dalam mata air kelas VI. Karakteristik dari dari segi kualitas sesuai dengan standar bakumutu, kecuali parameter besi yang sedikit melebihi standar bakumutu dan pada parameter total koliform yang jauh melebih standar bakumutu. Potensi mata air untuk 10 tahun ke depan, dari segi kuantitas, menunjukkan bahwa total kebutuhan air penduduk masih mampu dipenuhi oleh debit mata air. Maka dari itu perlu dilakukan konservasi pada daerah imbuhan dengan pembuatan rorak dan guludan dengan penanaman pohon bersistem wanatani, dan pada mata air dengan penanaman pohon dan tanaman penutup tanah.
Teknik Konservasi Daerah Imbuhan Mata Air di Dusun Seropan 2, Desa Muntuk, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta Faiz Abimanyu; Rr. Dina Asrifah; Aditya Pandu Wicaksono
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan SATU BUMI Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu Bumi) Ke-I
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (785.436 KB) | DOI: 10.31315/psb.v1i1.9029

Abstract

Mataair merupakan salah satu sumber air yang sering dimanfaatkan warga Dusun Seropan 2, Desa Muntuk, Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul untuk keperluan domestik. Mataair pada Dusun Seropan 2 mengalami beragam masalah sehingga perlu dilakukan pengelolaan. Hal tersebut dapat terjadi akibat perubahan kondisi dari daerah imbuhan yang semakin memburuk akibat masifnya pembangunan pemukiman di sekitar daerah penelitian. Untuk mempertahankan keberlangsungan mata air, maka perlu dilakukan upaya pengelolaan terutama pada daerah imbuhan agar mata air mendapatkan pasokan air tanah secara kontinu. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan pembuatan teras untuk kawasan kebun dan pembuatan sumur resapan untuk kawasan pemukiman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi eksisting dari daerah imbuhan mataair dan teknis pembuatan teras dan sumur resapan sebagai upaya konservasi daerah imbuhan mataair untuk mempertahankan keberlangsungan mata air. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survei dan pemetaan, matematis, dan metode evaluasi. Kondisi eksisting daerah imbuhan dikaji berdasarkan PerMen PU no.2 Tahun 2013. Pemilihan jenis teras mengacu pada PerMen Kehutanan no. 4 Tahun 2011. Acuan untuk pembuatan sumur resapan mengacu pada PerMen Lingkungan Hidup no. 12 Tahun 2009. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah imbuhan di daerah penelitian didominasi oleh kelas imbuhan sedang dengan beberapa daerah memiliki kelas buruk. Daerah imbuhan mata air terluas merupakan daerah imbuhan mata air Bajangan dan daerah imbuhan tersempit merupakan daerah imbuhan mata air Kali Bening. Daerah imbuhan umumnya merupakan daerah perkebunan campuran dengan kemiringan lereng terjal hingga sangat terjal dan sebagian berupa pemukiman. Konservasi daerah imbuhan yang dilakukan adalah pembuatan teras individu pada daerah imbuhan mata air Kali Bening dan Kali Seropan serta pembuatan sumur resapan dalam pada daerah imbuhan mata air Bajangan dan Kali Seropan.Kata Kunci: Daerah imbuhan; Konservasi daerah imbuhan ; Mata air ; Sumur resapan ; Teras
Kajian Pencemaran Airtanah Di Padukuhan Seturan, Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Panji Ibnu Hakim; Andi Sungkowo; Dian Hudawan Santoso
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan SATU BUMI Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu Bumi) Ke-I
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.137 KB) | DOI: 10.31315/psb.v1i1.9037

Abstract

Aktivitas dari sektor domestik maupun kegiatan usaha sering menimbulkan limbah yang tidak dikelola dan akan dapat menimbulkan potensi pencemaran air tanah yang biasa digunakan oleh masyarakat sekitar. Maka dari itu, tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kondisi kualitas airtanah, serta arahan teknik pengolahan air tanah pada lokasi penelitian. Lokasi penelitian terletak di Padukuhan Seturan, Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode yang digunakan adalah survei dan pemetaan lapangan, metode yang digunakan untuk pengambilan sampel adalah metode purposive sampling, metode indeks pencemaran digunakan untuk mencari nilai status mutu airtanah yang mengacu pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 115 Tahun 2003, metode evaluasi deskriptif digunakan untuk mengevaluasi seluruh hasil penelitian yang telah diukur. Perlu adanya pengelolaan limbah cair domestik agar tetap menjaga kualitas airtanah dengan membuat rancangan IPAL Komunal dengan sistem Biofilter Aerob-Anaerob. Berdasarkan dengan penentuan status mutu airtanah dengan menggunakan metode Indeks Pencemaran, kondisi kualitas fisik air sumur warga tergolong jernih dengan status mutu air tidak tercemar sehingga masih layak digunakan secara kondisi fisik. Rekomendasi pengelolaan kualitas airtanah adalah perlu adanya penelitian lanjutan untuk parameter kimia maupun biologi airtanah, rancangan teknis secara detail (detail engineering design) untuk IPAL Komunal dengan sistem IPAL Biofilter Aerob- Anaerob. 
Teknik Konservasi Mata Air Untuk Pemenuhan Kebutuhan Sumber Air Domestik Dusun Jatirejo, Desa Alasombo, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo Dhuhal Islam Agasta; Puji Pratiknyo; Agus Bambang Irawan
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan SATU BUMI Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu Bumi) Ke-I
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.855 KB) | DOI: 10.31315/psb.v1i1.9055

Abstract

Air merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat penting dimanapun berada. Salah satu sumber air yaitu mata air. Di lokasi penelitian terdepat terdapat beberapa mata air yang berpotensi sebagai sumber air yang baik. Dengan adanya permasalahan kekeringan yang melanda setiap tahunnya pada Dusun Jatirejo, Desa Alasombo, Kecamatan Weru, Kab Sukoharjo. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik dan potensi mata air yang berada di Dusun Alasombo, besar kebutuhan air yang digunakan dan teknik konservasi guna memenuhi kebutuhan air domestik di Dusun Jatirejo. Metode yang digunakan adalah survey dan pemetaan, pengambilan sampel, analisis laboratorium, dan metode matematis. Pengambilan sampling air mata air berdasarkan metode purposive sampling, pengambilan mata air diambil 3 titik dari 4 mata air. Metode survey lapangan adalah metode yang digunakan untuk memperoleh data primer. Metode matematis digunakan untuk perhitungan evaluasi dengan menghitung curah hujan, kebutuhan air penduduk, serta debit mata air. Hasil penelitian menunjukan bahwa kriteria mata air yang ada di lokasi penelitian berdasarkan tipe mata air yang ada di lokasi penelitian yaitu bertipe Parenial Springs. Berdasarkan debit dari mata air yang ada di lokasi penelitian menunjukkan mata air 1 sebesar 0,12009 L/detik, mata air 2 sebesar 0,05615 L/detik, mata air 3 sebesar 0,06756245 L/detik, dan mata air 4 sebesar 0,045594 L/detik. Berdasarkan Peraturan Menteri kesehatan RI No. 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, air dari mata air di Dusun Jatirejo tidak yang layak dikonsumsi masyarakat, air dapat dikonsumsi harus diolah terlebih dahulu dengan cara direbus dengan suhu 70oC. Arahan teknik konservasi meliputi pembuatan zona perlindungan mata air, pembuatan bak penampung, sistem pendistribusian air, dan penanaman tumbuhan rumput pada daerah imbuhan.Kata Kunci: mata air, kualitas air, konservasi, potensi mata air
Kajian Pencemaran Airtanah di Dusun Papringan, Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Gusti Muhammad Rivadha Adenata; Andi Sungkowo; Dian Hudawan Santoso
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan SATU BUMI Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu Bumi) Ke-I
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.568 KB) | DOI: 10.31315/psb.v1i1.9030

Abstract

Air merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan. Hampir seluruh kehidupan di dunia ini tidak terlepas dari adanya unsur air. Kualitas airtanah yang ada di alam berbeda – beda baik menurut ruang dan waktu terutama karena pengaruh aktifitas manusia, jenis batuan, karakteristik akuifer, topografi, dan juga penggunaan lahan. Pembangunan untuk kebutuhan tempat tinggal, perkantoran, tempat usaha, kos-kosan maupun apartment memiliki dampak yang berpengaruh terhadap kualitas airtanah. Tujuan penelitian ini adalah menggetahui status mutu airtanah dan membuat rencana arahan pengelolaan berupa IPAL komunal di Dusun Papringan, Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, DIY. Metode yang digunakan adalah survey, pemetaan lapangan, wawancara, analisis deskriptif, dan matematis berupa perhitungan Indeks Pencemaran. Titik pengamatan penelitian berdasarkan pertimbangan peta-peta tentatif. Parameter rona yang diambil adalah pengamatan penggunaan lahan, wawancara, untuk parameter airtanah berupa parameter fisik seperti DHL, TDS, Suhu, Rasa, Warna dan bau dan juga parameter kimia seperti pH. Parameter yang didapat lalu dianalisis sesuai dengan peraturan yang diacu dan akan diketahui nilai besaran IP pada setiap parameter. Nilai IP setiap parameter diktahui berdasarkan interpretasi, digitasi, pengamatan langsung di lapangan dan perhitungan. Hasil akhir diketahui banyak dari setiap parameter mempunyai hasil yang masih berada dalam batas baku mutu sehingga diperlukan pengelolaan potensi pencemaran yang akan terjadi.Kata Kunci: IPAL komunal ; Kualitas airtanah ; Parameter fisik
Pengelolaan Daerah Imbuhan dan Mataair sebagai Sumber Air Bersih di Dusun Poyahan, Desa Seloharjo, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul, D.I Yogyakarta Prahesta Ardhya K; Sari Bahagiarti K; Dian Hudawan Santoso
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan SATU BUMI Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu Bumi) Ke-I
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.512 KB) | DOI: 10.31315/psb.v1i1.9050

Abstract

Kebutuhan air untuk kehidupan sangat vital peranannya. Semakin banyak jumlah penduduk maka akan berbanding lurus dengan kebutuhan airnya, namun ketersediaan air terbatas jumlahnya. Hal ini dapat dilihat dari kondisi lingkungan suatu daerah. Dusun Poyahan, Desa Seloharjo, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul memanfaatkan dua mataair yaitu Mataair Surocolo 1 dan 2. Namun pada saat musim kemarau mengalami penurunan kuantitas. Tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisis karakteristik mataair, potensi (kualitas dan kuantitas) mataair, dan merencanakan arahan pengelolaan yang sesuai pada daerah tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survey dan pemetaan untuk mengetahui karakteristik mataair pada daerah penelitian, metode matematis untuk menghitung debit mataair dan pertumbuhan penduduk, metode laboratorium untuk menganalisis kualitas mataair. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa tipe mataair di daerah penelitian adalah parenial spring dengan kualitas air yang baik hanya saja nilai Total Coliform yang tinggi sebesar sehingga untuk dikonsumsi harus direbus terlebih dahulu. Mataair Surocolo mampu memenuhi kebutuhan air warga sepanjang tahun. Namun demikian tetap diperlukan pengelolaan pada Mataair Surocolo 2 berupa bak penangkap mataair dengan dimensi 5 m3 dan sistem pemanenan air hujan dengan ukuran 5,5 m x 4 m x 2,5 m pada daerah imbuhan sebagai penunjang aktivitas pariwisata. Serta pengelolaan secara vegetatif dengan pembuatan rorak dengan ukuran 100 cm x 50 cm x 60 cm.Kata Kunci: pengelolaan, daerah imbuhan, mataair
Konservasi Mata Air Berdasarkan Potensi Mata Air untuk Kebutuhan Domestik di Dusun Pendul, Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, D.I. Yogyakarta Perwira Mutaqi; Conradus Danisworo; Andi Renata Ade Yudono
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan SATU BUMI Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu Bumi) Ke-I
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.474 KB) | DOI: 10.31315/psb.v1i1.9038

Abstract

Mata Air Gayam dan Mata Air Sendangrejo digunakan untuk memenuhi kebutuhan air domestik oleh penduduk di Dusun Pendul, Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kedua mata air tersebut menjadi sumber air utama karena air di sumur gali menjadi menurun kuantitasnya saat musim kemarau. Pemanfaatan kedua mata air juga kurang efisien dan efektif karena penduduk harus mendatangi lokasi mata air untuk memanfaatkannya. Metode yang digunakan dalam penelitian itu adalah metode survei dan pemetaan lapangan, metode wawancara, metode matematis dan uji laboratorium, dan metode evaluasi. Potensi mata air dikaji berdasarkan kuantitas (debit) mata air dan kualitas mata air. Parameter-parameter yang digunakan dalam penentuan kualitas mata air meliputi parameter fisik, parameter kimia, dan parameter biologi. Hasil penelitian menunjukan bahwa kedua mata air dalam memenuhi kebutuhan domestik di Dusun Pendul tergolong rendah dalam pemenuhan kebutuhan air penduduk 10 tahun kedepan. Kualitas Mata air Gayam sudah memenuhi baku mutu, tetapi Mata air Sendangrejo tercemar ringan. Konservasi mata air yang dapat diterapkan yaitupenanaman tanaman penutup tanah, pembuatan teras gulud, pembangunan bak, penampung mata air, pembuatan hidran umum, pendekatan sosial, dan pendekatan institusi.

Page 2 of 2 | Total Record : 17