cover
Contact Name
Siska Amelia
Contact Email
planokrisna.unkris@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
planokrisna.unkris@gmail.com
Editorial Address
Jl. Kampus UNKRIS Jatiwaringin, Jakarta 13077 Gedung G (Fakultas Teknik) Lantai 2 Ruang Sekretariat Prodi Teknik PWK
Location
Kota bekasi,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Plano Krisna
ISSN : 23029307     EISSN : 26226189     DOI : -
Jurnal Ilmiah Plano Krisna (P-ISSN: 2032-9307 dan E-ISSN: 2622-6189 ) merupakan jurnal akses terbuka yang berfokus pada karya ilmiah yang ditujukan untuk kajian permasalahan pembangunan wilayah/kota dan pengelolaan lingkungan hidup. Jurnal ini menerbitkan penelitian empiris dan teoritis untuk memajukan dan menyebarkan pengetahuan terkait pembangunan wilayah/kota dan pengelolaan lingkungan. Jurnal ini menekankan pada isu keberlanjutan dalam dimensi ekonomi, sosial, lingkungan, dan kelembagaan mengenai pembangunan regional dan perkotaan di Indonesia dan dunia. Semua manuskrip termasuk penelitian asli, catatan penelitian, dan resensi buku diterima dalam Bahasa Indonesia.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 16 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.16 No.1 | Juni 2020" : 7 Documents clear
ANALISIS KEBUTUHAN POS PEMADAM KEBAKARAN DI KABUPATEN BEKASI Begawat Sari , Fauziya; Ayuningtyas , Ella
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 16 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.16 No.1 | Juni 2020
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dengan berbagai infrastruktur dan pesatnya pembangunan di wilayah Kabupaten Bekasi, maka kerawanan terhadap kebakaran akan semakin besar. Namun jumlah sarana dan prasarana kebakaran kurang sesuai dengan standar waktu tanggap bencana. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sebaran lokasi sektor dan pos pemadam kebakaran di wilayah Kabupaten Bekasi. Jangkauan pelayanan pemadam kebakaran tidak sesuai karena wilayah Kabupaten Bekasi hanya memiliki 6 sektor Pemadam Kebakaran untuk mengcover 23 kecamatan. Oleh karena itu diperlukan analisis kependudukan dan kerentanan kebakaran, adanya pengembangan untuk pembangunan pos pemadam kebakaran di wilayah tersebut agar mengurangi tingkat kerugian masyarakat secara materil dan diperlukan menerapkan konsep lingkungan yang aman terhadap kebakaran serta menerapkan managemen penanggulangan kebakaran di lingkungan setempat.
ANALISIS KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU PUBLIK DI KOTA TEGAL Zefri; Susilo , Djoko
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 16 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.16 No.1 | Juni 2020
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Tegal memiliki luas ruang terbuka hijau (RTH) publik eksisting seluas 460,00 ha (11,59%) dari luas wilayah kota. RTH publik di Kota Tegal memenuhi ketentuan standar Permen PU No. 05/PRT/M/2008. Penelitian dengan judul “Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Publik di Kota Tegal” memiliki rumusan masalah bagaimana kebutuhan RTH publik dan dimana areal prioritas untuk penambahan kebutuhan RTH publik di Kota Tegal. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kebutuhan, potensi dan arahan rencana pengembangan kebutuhan ruang terbuka hijau publik di Kota Tegal. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif deskriptif dan spasial. Dengan teknik analisis overlay menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk melihat lahan potensial yang dapat dikembangkan menjadi RTH publik. Data primer didapatkan dari pengamatan serta dokumentasi langsung di lapangan. Data sekunder didapatkan dari instansi pemerintah maupun instansi terkait lainnya. Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan, bahwa kebutuhan RTH publik di Kota Tegal seluas 793,60 ha (20,00%) dari luas wilayah kota, sehingga masih kurang 336,00 ha (8,41%) dari luas wilayah kota sesuai ketentuan minimal ruang terbuka hijau publik sebesar 20% dari luas wilayah kota. Hasil pemetaan menunjukan bahwa terdapat 4 jenis areal prioritas yang dapat dikembangkan menjadi RTH publik di Kota Tegal. Areal prioritas 1 dengan luas 1085,15 ha, areal prioritas 2 dengan luas 210,29 ha, areal prioritas 3 dengan luas 150,36 ha dan areal prioritas 4 dengan luas 105,25 ha.
ANALISIS KORIDOR JALUR PEJALAN KAKI DI JALAN KH. MAS MANSYUR DARI STASIUN KARET SAMPAI CITYWALK SUDIRMAN JAKARTA PUSAT BERDASARKAN PERSEPSI PENGGUNA Th Salean, Semmuel; Jonatan Sinaga, Amri
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 16 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.16 No.1 | Juni 2020
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jalan KH. Mas Mansyur (dari Stasiun Karet sampai Citywalk Sudirman) Jakarta Pusat memiliki peran yang sangat penting dalam mengintegrasikan berbagai berbagai pusat-pusat kegiatan yang ada disekitarnya, seperti: Kawasan perkantoran, permukiman, pendidikan, perdagangan dan jasa. Dengan panjang jalan yang tidak begitu panjang, akses antar fungsi bangunan yang berada di sepanjang Jalan KH. Mas Mansyur (dari Stasiun Karet sampai Citywalk Sudirman) Jakarta Pusat dapat ditempuh dengan berjalan kaki 5-15 menit. Namun pada kenyataannya, jalan dikoridor ini tidak memiliki kualitas trotoar yang memadai bagi pejalan kaki. Trotoar disepanjang Jalan KH. Mas Mansyur (dari Stasiun Karet sampai Citywalk Sudirman) Jakarta pusat ada yang terputus dengan berbagai gangguan bagi pejalan kaki dengan berbagai permasalahan yang ada. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah melihat bagaimana kondisi fisik jalur pejalan kaki di koridor tersebut, bagaimana karakteristik pengguna jalur pejalan kaki, dan persepsi pejalan kaki terhadap kualitas kondisi fisik trotoar di koridor ini berdasarkan studi walkability.
ANALISIS PENENTUAN RUANG TERBUKA BIRU DI WILAYAH KECAMATAN CIPAYUNG Savitri , Reny; Ar Rachman, Bayu
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 16 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.16 No.1 | Juni 2020
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penentuan lokasi Ruang Terbuka Biru merupakan kegiatan pemanfaatan ruang sebagai ruang/badan air yang berfungsi sebagai tempat penampungan air dalam skala besar yang berfungsi untuk menapung hujan lokal serta menampung debit air dari seluran saluran yang terhubung ke Ruang Terbuka Biru. Penelitian ini bertujuan untuk membuat alternatif penanganan masalah genangan dan benjir di Wilayah Kecamatan Cipayung. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam jenis analisis kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa permasalahan genangan dan banjir akibat adanya hujan lokal dengan itensitas tinggi serta saluran-saluran yang tidak mampu menampung debit air dari hujan lokal itu sendiri. Kesimpulan dari penelitian ini adalah alternatif penanganan masalah genangan banjir di Wilayah Kecamatan Cipayung menggunakan pendekatan dengan peta berbasis ArcGIS, dengan menentukan kemiringan lereng di Wilayah Kecamatan Cipayung. Lokasi tersebut dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan seperti memiliki lokasi yang strategis dan cukup luas untuk menentukan Ruang Terbuka Biru.
ANALISIS SEBARAN KEBUTUHAN FASILITAS KESEHATAN GUNA MENINGKATKAN PELAYANAN DI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT Sutaryo; Satria Nugroho, Aditya
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 16 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.16 No.1 | Juni 2020
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pesatnya pertumbuhan dan perkembangan Kota Depok yang tidak diimbangi dengan sebaran kebutuhan fasilitas kesehatan dan prasarana sebagai konektivitas memadai menyebabkan jumlah angka kematian terus meningkat. Ketersediaan dan sebaran lokasi pelayanan fasilitas kesehatan serta penilaian kinerja pelayanan merupakan kunci keberhasilan fasilitas yang merata. Oleh karena itu, diperlukan penilaian tersebut guna meningkatkan pelayanan kesehatan di Kota Depok. Penelitian ini bertujuan mengetahui kinerja pelayanan atas ketersediaan dan sebaran lokasi pelayanan fasilitas kesehatan secara spasial dengan disertakan konsep dan strategi penanganannya. Penelitian ini menggunakan metode analisis spasial atas standar SNI untuk menilai ketersediaan dan sebaran lokasi fasilitas kesehatan. Jenis penelitian deskriptif yang bersifat observasi. Pengumpulan data menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Sehingga menghasilkan jumlah fasilitas kesehatan Kota Depok sebanyak 498 unit, standar SNI 603 unit. Radius jangkauan pencapaian sebesar 83.32% dari total luas Kota Depok, 63.65% persentase kinerja pelayanan berdasarkan pencapaian area terbangun, dan 66.97% persentase aksesibilitas pelayanan berdasarkan indeks supply dan indeks barrier. Kemudian peneliti membuat konsep dan penanganan penentuan lokasi fasilitas di 6 titik wilayah dengan pendekatan dokumen RTRW Kota Depok dan hasil penyebaran kuesioner. Dengan demikian, ada 32 kelurahan belum mampu melayani diatas rata – rata radius jangkauan dan 40 kelurahan bisa menjadi arahan prioritas pembangunana fasilitas kesehatan. Hanya 18 kelurahan yang memiliki kinerja pelayanan diatas rata – rata persentase pelayanan berdasarkan radius pencapaian area terbangun dan 4 kecamatan memiliki aksesibilitas pelayanan kesehatan diatas rata – rata berdasarkan indeks supply dan indeks demand Kota Depok. Penentuan 6 titik lokasi fasilitas terletak di kelurahan Cilangkap, Kalimulya, Cipayung, Lewinanggung, Limo, dan Gandul.
ANALISIS SEBARAN LOKASI POS PEMADAM KEBAKARAN DI KECAMATAN SENEN JAKARTA PUSAT Amelia , Siska; Meso P Mendrofa, Syukur
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 16 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.16 No.1 | Juni 2020
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecamatan Senen Jakarta Pusat, berdasarkan rasio kependudukan dari data tersebut, terlihat masih banyak dibutuhkan kantor Pos Pemadam yang harus disediakan, yaitu sebanyak 2 kantor pos pemadam yang harus tersebar di beberapakelurahan. Sebaran lokasi pos pemadam kebakaran termasuk dalam kategori menyebar dan memiliki nilai jangkauan yang baik di seluruh wilayah sehingga pelayanan kebakaran relatif dapat terjangkau. Dari analisis ini dihasilkan peta sebaran lokasi pos pemadam kebakaran berdasarkan jangkauan pelayanan dan tingkat resiko rawan kebaran. Jadi berdasarkan kesesuaian pos pemadam yang memiliki nilai kurang sesuai, dari pos yang kurang sesui itu haruslah ada pembenahan dari segi sarana dan prasarana transportasi, jalan serta menerapkan konsep lingkungan yang aman terhadap kebakaran dalam hal ini menerapkan manajemen penanggulangan kebakaran di lingkungan setempat.
EVALUASI KESESUAIAN POLA RUANG DI KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN Sukmarini , Herlin; Yolandari , Rani
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 16 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.16 No.1 | Juni 2020
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perubahan pemanfaatan ruang yang terjadi di Kecamatan Paciran sebagai akibat dari pertumbuhan pembangunan wilayah perkotaan yang tidak kendali dan membentuk urban sprawl, dimungkinkan belum berbasis pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Lamongan tahun 2011-2031. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis kesesuaian pola ruang di Kecamatan Paciran terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Lamongan. Teknik analisis Sistem Informasi Geografis dengan software arcGIS. Dengan cara analisis kesesuaian penggunaan dan pemanfaatan ruang dengan rencana pola ruang (RTRW) Kabupaten Lamongan menggunakan metode tumpang tindih (overlay). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian antara penggunaan lahan dengan Rencana Pola Ruang Kecamatan Paciran sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Lamongan tahun 2011-2031. Berdasarkan hasil penelitian, ketidaksesuaian sebesar 82,60% pada landuse eksisting berupa perdagangan dan jasa sedangkan pada pola ruang pemanfaatannya sebagai kawasan lindung ekosistem mangrove, sebesar 81,30% pada landuse eksisting berupa industri sedangkan pada pola ruang pemanfaatannya sebagai kawasan budidaya peruntukan lainnya, dan sebesar 68,80% pada landuse eksisting berupa perkantoran sedangkan pada pola ruang pemanfaatannya sebagai kawasan budidaya peruntukan lainnya.

Page 1 of 1 | Total Record : 7