cover
Contact Name
Siska Amelia
Contact Email
planokrisna.unkris@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
planokrisna.unkris@gmail.com
Editorial Address
Jl. Kampus UNKRIS Jatiwaringin, Jakarta 13077 Gedung G (Fakultas Teknik) Lantai 2 Ruang Sekretariat Prodi Teknik PWK
Location
Kota bekasi,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Plano Krisna
ISSN : 23029307     EISSN : 26226189     DOI : -
Jurnal Ilmiah Plano Krisna (P-ISSN: 2032-9307 dan E-ISSN: 2622-6189 ) merupakan jurnal akses terbuka yang berfokus pada karya ilmiah yang ditujukan untuk kajian permasalahan pembangunan wilayah/kota dan pengelolaan lingkungan hidup. Jurnal ini menerbitkan penelitian empiris dan teoritis untuk memajukan dan menyebarkan pengetahuan terkait pembangunan wilayah/kota dan pengelolaan lingkungan. Jurnal ini menekankan pada isu keberlanjutan dalam dimensi ekonomi, sosial, lingkungan, dan kelembagaan mengenai pembangunan regional dan perkotaan di Indonesia dan dunia. Semua manuskrip termasuk penelitian asli, catatan penelitian, dan resensi buku diterima dalam Bahasa Indonesia.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 16 No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.16 No.2 | Desember 2020" : 7 Documents clear
ANALISIS KESESUAIAN PEMANFAATAAN RUANG KAWASAN PERMUKIMAN KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN Zefri; Setiyono
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 16 No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.16 No.2 | Desember 2020
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecamatan Paciran merupakan salah satu kecamatan yang berpotensi mengalami perkembangan secara fisik maupun non fisik. Perkembangan fisik yang dimaksud, yaitu pertumbuhan daerah terbangunan, sedangkan perkembanngan nonfisik yaitu perkembangan sosial-ekonomi (Sukmarini, Mufidah, 2019). Selain itu Industri yang semakin berkembang khususnya industri besar akan semakin banyaknya kebutuhan akan tempat tinggal. Pada Tahun 2015 Kawasan Permukiman terbangun di Kecamtan Paciran tercatat 443,13 Ha, kemudian di tahun 2020 meningkat menjadi 540,15 Ha bertambah 97,01 Ha atau meningkat 17.96 % selama kurun waktu 5 tahun. Oleh sebab itu perlu dilakukan monitoring sebagai bentuk pengendalian pemanfaatan ruang Kawasan permukiman (Savitri, Muroffa’ah, 2016) di Kecamata Paciran.Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Untuk mengetahui perkembangan pemanfaatan ruang Kawasan Permukian di Kecamatan Paciran. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pemanfaatan ruang Kawasan Permukiman di Kecamatan Paciran. 3. Untuk mengetahui ketentuan pemanfaatan ruang wilayah Kawasan Permukiman terhadap implementasi atau kesesuaian tata ruang di Kecamatan Paciran. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis spasial menggunakan Sistem Informasi Geografis (GIS) superimpose (Overlay) dengan software Arcgis versi 10.7. Hasil Overlay menggunakan GIS antara peta penggunaan lahan kawasan permukiman, peta pola ruang, dan peta administasi (Zefri, 2016) Kecamatan Paciran maka diperoleh peta sesesuaian pemanfaatan ruang. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh perkembangan Kawasan permukiman Kecamatan Paciran dari tahun 2015 Kawasan Permukiman terbangun di Kecamtan Paciran tercatat 443,14 Ha, kemudian di tahun 2020 meningkat menjadi 540,15 Ha bertambah 97,01 Ha atau meningkat 17.96 % selama kurun waktu 5 tahun. Wilayah permukiman terbagun tertinggi di ibukota kecamatan yaitu di desa Paciran sebesar 88.62 Ha dengan pertumbuhan 14.69 Ha atau 14.44 % selama lima tahun terakhir, sedangka wilayah terbangun terendah di desa waru lor yaitu 3.11 Ha dengan pertumbuhan 0.13 Ha atau 0.13 % selama lima tahun terakhir. Analisis kebencanan pada Kawasan permukiman di Kecamatan Paciran di dapatkan, Kawasan permukiman tidak rawan bencana 396,00 Ha atau 73.31 %, rawan bencana banjir sedang 65.32 Ha atau 12.29%, rawan banjir tinggi 35.73 Ha atau 6.62%, Rawan bencana gelombang pasang tinggi 12,18 Ha atau 2.25, rawan bencana gelombang tinggi disertai rawan bencana banjir sedang 30.84 Ha atau 5.71%, dan rawan longsor 0.05 Ha atau 0.01%. Dari hasil analisis kebencanaan terdapat tiga desa dengan seluruh wilayah permukiman yang tidak rawan terhadap bencana yaitu di desa Paciran, Sendangduwur dan Sumurgayam. Kesesuaian Kawasan Permukiman terhadap rencana pola ruang wilayah di Kecamatan Paciran teridentifikasi sesuai 537.71 Ha atau 99.54 %, teridentifikasi tidak sesuai di Kawasan hutan mangrove dengan permukiman 0,25 Ha atau 0,04 %, Kawasan Tanaman Pangan dengan permukiman 1,03 Ha atau 0.19 %, Kawasan Transportasi dengan Permukiman 0,82 Ha atau 0.15 % dan gab antara Kawasan Permukiman dengan rencana Pola ruang kosong 0.32 Ha atau 0.06 %. Kesesuaian Kawasan permukiman di Ibukota kecamatan Paciran terhadap draf pola ruang RDTR Kecamatan Paciran di dapatkan Permukiman sesuai dengan peruntukannya seluas 81.397 Ha atau 91.848 %, Permukiman di Zona Lindung Geologi 0.006 Ha atau 0.006 %, Permukiman di Zona Permukiman di Zona RTH kota 0.005 Ha atau 0.005 %, Permukiman di Zona Sekitar Mata Air 0.766 Ha atau 0.865 % , Permukiman di Zona Sempadan Pantai 5.595 Ha atau 6.313 %, Permukiman di Zona Sempadan Sungai 0.611 atau 0.689 %, Permukiman di Zona RTH Taman Kecamatan 0.108 Ha atau 0.122 % dan Permukiman di Zona RTH Kelurahan 0.050 Ha atau 0.057 % dari total luas Permukiman di Desa Paciran.
ANALISIS KESESUAIAN PEMANFAATAN RUANG KAWASAN PERMUKIMAN KORIDOR JALAN KOLONEL SUGIONO KELURAHAN DUREN SAWIT KOTA JAKARTA TIMUR Begawat Sari , Fauziya; Oktafia , Kiki
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 16 No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.16 No.2 | Desember 2020
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Koridor Jalan Kolonel Sugiono yang terletak di Kelurahan Duren Sawit Kecamatan Duren Sawit Kota Jakarta Timur merupakan koridor yang sangat aktif lalu lintasnya. Hal ini dikarenakan Jalan Kolonel Sugiono merupakan salah satu jalan penghubung antara Provinsi DKI Jakarta dengan Provinsi Jawa Barat. Sehingga koridor jalan tersebut merupakan jalan yang sangat strategis untuk kegiatan perekonomian maupun sosial bagi para pelaku usaha. Sebaliknya meninjau dari Rencana Detail Tata Ruang Provinsi DKI Jakarta Tahun 2011-2030, peruntukkan lahan di sepanjang koridor Jalan Kolonel Sugiono adalah didominasi oleh zona permukiman.Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan penulis terdapat 88 dari 127 bangunan yang terindikasi melanggar ketentuan Rencana Detail Tata Ruang yang berlaku di sepanjang koridor Jalan Kolonel Sugiono yang terletak di Kelurahan Duren Sawit. Alih fungsi bangunan rumah tinggal menjadi tempat usaha dagang dan jasa yang mendominasi hasil tersebut. Hasil ini didapat dengan menghitung jumlah seluruh bangunan dan bangunan yang terindikasi melanggar di lapangan. Sedangkan hasil analisis pemanfaatan ruang kawasan permukiman berdsasarkan intensitas massa bangunan di Jalan Kolonel Sugiono Kelurahan Duren Sawit Jakarta Timur, terdapat 49 dari 127 bangunan (±38%) di sepanjang koridor Jalan Kolonel Sugiono yang terindikasi melanggar ketentuan Garis Sempadan Bangunan yang telah diatur pada Rencana Detail Tata Ruang Provinsi DKI Jakarta tahun 2011-2030. Dan untuk ketinggian bangunan, terdapat 4 dari 127 bangunan (±3%) di sepanjang koridor Jalan Kolonel Sugiono yang terindikasi.
ANALISIS KINERJA PELAYANAN BUS RAPID TRANSIT (BRT) TRANS PATRIOT : STUDI KASUS KOTA BEKASI Amelia , Siska; Bayu Nugraha, Andika
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 16 No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.16 No.2 | Desember 2020
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Bekasi sebagai kota penyangga Ibukota DKI Jakarta yang mengalami kemajuan sangat pesat dengan jumlah penduduk 2.949.859 Jiwa dengan munculnya permasalahan transportasi salah satunya kemacetan lalu lintas di jalan raya. Kemacetan ini timbul karena semakin tinggi volume kendaraan pribadi yang tidak di barengi dengan infrastruktur yang cepat dan kurang disiplin nya para pengendara dalam menggunakan kendaraannya. Melihat perkembangan Kota Bekasi sebagai penyangga ibu kota DKI Jakarta menjadi pusat perkembangan berbagai sektor sehingga Kota Bekasi ini mulai sesak dengan kendaraan, tingginya aktivitas pergerakan di Kota Bekasi, meningkatnya daya beli masyarakat yang menjadi salah satu penyebabnya. Adanya Bus Rapid Transit (BRT) sebagai angkutan umum massal diharapkan dapat mengurangi kemacetan yang timbul akibat perkembangan kota itu sendiri. Bus Rapid Transit (BRT) Trans Patriot Koridor 1 trayek Terminal Bekasi – Harapan Indah adalah trayek bus sedang yang dapat menampung 40 penumpang yang melayani daerah perkotaan Kota Bekasi. Studi ini bertujuan untuk mengetahui kinerja pelayanan, aksesibilitas serta konsep dan strategi Bus Rapid Transit (BRT) Trans Patriot dalam memenuhi kebutuhan perjalanan di Kota Bekasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Namun masyarakat kurang minat untuk menggunakan angkutan umum karena jangkauan daerah pelayanan BRT dari tempat tinggal atau tempat tujuan perlu di tingkatkan karena masih banyak masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi dan angkutan umum lain. Sehingga dapat menemukan faktor – faktor permasalahan yang mempengaruhinya sehingga dapat dirumuskan langkah – langkah perbaikan dan peningkatan mutu pelayanannya, dan rekomendasi perbaikan kualitas pelayanan kepada operator. Studi ini dengan menerapkannya sustainable transportation atau transportasi berkelanjutan. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa kinerja pelayanan berdasarkan variabel persepsi menilai pelayanannya cukup baik atau cukup puas yaitu 76 responden menilai cukup baik atau sebesar 80%. Namun seluruh instrumen persepsi pelayanan cukup baik dan perlu di tingkatkan. Sedangkan berdasarkan penelitian dengan standar Departemen Perhubungan menunjukkan cukup baik dengan skor 17 yang masuk dalam kategori cukup baik. Terdapat empat kriteria yang kurang baik yaitu headway, frekuensi, waktu perjalanan, dan jumlah kendaraan. Salain itu hasil analisis aksesibilitas halte diketahui bahwa menilai cukup baik yaitu dengan jumlah 81 responden atau sebesar 73,7%.
ANALISIS PENANGANAN KEMACETAN DI PERLINTASAN KERETA API : STUDI KASUS STASIUN SERPONG KOTA TANGERANG SELATAN Sukmarini , Herlin; Eko Wicaksono, Fajar
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 16 No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.16 No.2 | Desember 2020
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jalan Raya Serpong sebagai penghubung Kota Tangerang Selatan dengan daerah lain di sekitarnya. Selain itu, jalan tersebut juga terdapat pada kawasan strategis ekonomi yang aktifitas harian masyarakat sangat padat di lokasi tersebut. Namun, tingkat pelayanan jalan yang dapat rata-rata hanya D yang menandakan di lokasi tersebut mengalami kemacetan. Tujuan penelitian ini adalah untuk dapat memberikan masukan kepada pihak terkait mengenai kebijakan yang dapat dilakukan agar dapat mengurangi kemacetan di Jalan Raya Serpong Kota Tangerang Selatan. Metode penelitian yang dipakai yaitu dengan menganalisis tingkat pelayanan yang dapat dicapai di Jalan Raya Serpong pada jam sibuk dan jam normal. Hasil pengamatan lapangan tersebut digunakan untuk selanjutnya menganalisa penyebab kemacetan dari faktor infrastruktur jalan, kondisi ekonomi, dan sosial budaya di lokasi tersebut. Pengambilan data melalui kuosioner tentang pendapat responden juga dilakukan agar dapat mengetahui kondisi yang dirasakan masyarakat yang sehari-hari beraktifitas dengan kondisi arus lalu lintas yang tersendat. Hasil penelitian, aspek yang menjadi prioritas saran kepada pemerintah dan pihak terkait dalam menangani kemacetan di Jalan Raya Serpong adalah dengan membangun fly over. Hal tersebut telah disesuaikan dengan kondisi fisik di lapangan dan kondisi keseharian yang dirasakan oleh masyarakat di lokasi tersebut.
ANALISIS PENGEMBANGAN OBJEK PARIWISATA DI KOTA BENGKULU Sutaryo; Yolandari , Rani
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 16 No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.16 No.2 | Desember 2020
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pariwisata merupakan salah satu jenis industri yang mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang cepat, menyediakan lapangan pekerjaan, meningkatkan penghasilan dan standar hidup, serta menstimulasi sektor-sektor produktivitas lainnya. Perencanaan tata ruang pariwisata (tourism spatial planning) tampak kurang diperhatikan karena pemahaman tentang pariwisata sebagai industri dan bisnis yang menghasilkan nilai ekonomi lebih menguntungkan. Kota Bengkulu memiliki 27 objek wisata yang terdiri dari 9 objek wisata bahari yaitu Pantai Panjang, Pantai Pasir Putih, Pantai Jakat, Pantai Malabero, Pantai Tapak Paderi, Pantai Cemara Sungai Serut, Pantai Berkas, Muara Jenggalu dan Pantai Lentara Merah di Pulau Baai. 6 wisata cagar budaya dan sejara yaitu Benteng Marlborough, Makam Inggris, Rumah Pengasingan Bung Karno, Rumah Fatmawati, Masjid Jamik dan Tugu Thomas Parr. 1 wisata cagar alam pantai yaitu Taman Wisata Alam (TWA) Pantai Panjang dan Pulau Baai. 1 wisata cagar alam danau yaitu Danau Dendam Tak Sudah. 1 wisata pulau yaitu Pulau Tikus. 1 wisata buatan yaitu Taman Remaja. 1 wisata alam yaitu wisata padang golf. 1 wisata budaya yaitu Kampung China. 6 wisata sejarah budaya dan sejarah yaitu Museum Bengkulu, Tugu View Tower, Rumah Dinas Gubernur Bengkulu, Balai Buntar, Monumen Fatmawati dan Makam Panglima Sentot Alibasyah. Kota Bengkulu memiliki potensi yang sangat besar namun belum terencana, terkelola dan terpromosikan dengan baik. Sehingga potensi pariwista di Kota Bengkulu harus dikembangkan lebih lanjut secara optimal tanpa harus mengurangi kuliatas fisik lingkungan dan kepentingan masyarakat setempat dan wisatawan sehingga dapat mendukung pariwisata yang memberikan nilai ekonomi dan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi dan masalah pengembangan objek wisata di Kota Bengkulu. Dalam Penelitian ini metode yang digunakan terdiri dari 2, yaitu metode pengumpulan data dan metode analisis, Adapun metode dan teknik analisis yang digunakan adalah : 1. Analisis Karakteristik Objek Wisata di Kota Bengkulu, analisis ini menggunakan model analisis deskriftif; 2. Analisis Hirarki Pusat Pelayanan Pariwisata di Kota Bengkulu, analisis ini menggunakan tabel penilaian tourism value chain, dengan keterngan nilai 3 tinggi, nilai 2 sedang, dan nilai 1 rendah. Peniliaan tersebut berdasarkan variabel Kebijakan, rawan bencana, aset pariwisata, aktivitas pariwisata, akomodasi, pusat oleh-oleh, fasilitas, aksesibilitas dan travel; 3. Analisis Strategi Pengembangan Objek Wisata di Kota Bengkulu, analisis ini menggunakan analisis SWOT untuk menentukan strategi pengembangan. Hasil penelitian ini di peroleh hiraraki pusat pelayanan pariwisata yaitu, Kecamatan Teluk Segara sebagai Pusat Pelayanan Primer Pariwisata dengan total nilai 155, Kecamatan Ratu Samban sebagai Pusat Pelayanan Sekunder Pariwisata dengan total nilai 67, Kecamatan Gading Cempaka sebagai Pusat Pelayanan Sekunder dengan total nilai 48, Kecamatan Singaran Pati sebagai Pusat Pelayan Sekunder dengan total nilai 37, Kecamatan Ratu Agung Pusat Pelayanan Sekunder dengan total nilai 38, Kecamatan Sungai Serut sebagai Sub Pusat Pelayanan Sekunder dengan total nilai 19, Kecamatan Kampung Melayu sebagai Sub Pusat Pelayanan Sekunder dengan total nilai 18. Dan untuk Kecamatan Selebar dengan total nilai 10 dan Kecamatan Muara Bangka Hulu dengan total nilai 5 di tetapkan sebagai wialyah pendukung pariwisata Kota Bengkulu.
ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN PERIKANAN TANGKAP DI PESISIR KABUPATEN LAMONGAN Savitri , Reny; Khairunisa , Liza
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 16 No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.16 No.2 | Desember 2020
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kawasan Pesisir Kabupaten Lamongan memiliki potensi kelautan dan perikanan yang mempunyai prospek ekonomi yang tinggi dan telah ditetapkan sebagai Kawasan Minapolitan berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 35 Tahun 2013 tentang Penetapan Kawasan Minapolitan perikanan tangkap di Kecamatan Brondong yang berperan sebagai minapolis dan Kecamatan Paciran sebagai hinterland. Kabupaten Lamongan merupakan kabupaten yang tingkat produksi perikanan tangkap paling besar dengan produksi 138.126 ton atau 25% dari total produksi perikanan tangkap di Jawa Timur. Namun sejumlah permasalah masih harus diatasi antara lain produksi ikan yang semakin menurun, tingkat pendapatan serta keterampilan nelayan yang masih rendah, infrastruktur yang masih terbatas serta kurangnya ketersediaan sarana prasarana pendukung. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk menentukan arahan pengembangan kawasan minapolitan di pesisir Kabupaten Lamongan. Dalam penelitian ini terdapat beberapa metode yang digunakan untuk menganalisis arahan pengembangan tersebut. Metode-metode yang digunakan tersebut antara lain: (1) metode analisis deskriptif untuk mengetahui karakteristik pesisir Kabupaten Lamongan, (2) metode Location Quotient (LQ) untuk mengetahui kekuatan peranan komoditas perikanan tangkap di Kabupaten Lamongan terhadap Provinsi Jawa Timur, (3) metode indeks sentralitas untuk menentukan pusat pelayanan struktur ruang kawasan minapolitan di Kabupaten Lamongan, (4) metode EFAS-IFAS untuk mengetahui potensi dan masalah dan untuk merumuskan arahan pengembangan dengan metode SWOT. Hasil dari penelitian ini adalah beberapa jenis arahan berupa peningkatan kegiatan maupun penambahan sarana prasarana pendukung kegiatan minapolita. Adapun penetapan pusat pelayanan struktur ruang kawasan minapolitan dikelompokkan menjadi empat yaitu pusat sentra/minapolis, sentra produksi, sub sentra produksi, dan pemasaran. Di mana setiap dari pusat tersebut memiliki arahan program maupun arahan penambahan sarana prasarana dalam mendukung minapolitan.
IDENTIFIKASI PENERAPAN KONSEP TOD DI KALIBATA CITY KELURAHAN RAWAJATI KECAMATAN PANCORAN JAKARTA SELATAN Rusmarsidik , Toni; Jaelani , Anwar
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 16 No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.16 No.2 | Desember 2020
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini di Indonesia banyak yang menerapkan konsep TOD tak terkecuali kota Jakarta sebagai Ibukota negara indonesia dan juga pusat dari semua kegiatan ekonomi mempunyai penduduk yang mayoritas adalah masyarakat urban dan menjadi destinasi tempat bekerja bagi para pekerja dari daerah penyangga di sekitarnya, Kota Jakarta mewujudkan kawasan transit intermoda di daerah Jakarta Selatan. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui terkait penerapan TOD ditinjau dari pedoman TOD. Penulisan ini bersifat deskriptif dengan analisis kesesuaian rencana pengembangan kawasan TOD dengan pedoman atau teori. Hasil penelitian di peroleh adalah rekomendasi sudah terkeseuaian rencana pengembangan kawasan TOD dengan pedoman atau teori TOD. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada Kawasan Kalibata City, Penerapan Konsep Transit Oriented Development (TOD) di kawasan tersebut jika dilihat dari pedoman dan juga fakta kondisi eksisting di kawasan Superblok Kalibata City sudah memenuhi beberapa kriteria yang ditetapkan dalam Pedoman ATR/ BPN No. 16 Tahun 2017 tentang Pedoman Pengembangan Kawasan Berorientasi Transit dengan Presentase 83% sesuai dan 17% tidak sesuai.

Page 1 of 1 | Total Record : 7